Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT., karena berkat limpahan
rahmat serta karunianya makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang tepat.
Sholawat beriringkan salam tak lupa tercurah kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW. dengan mengharap syafa’at beliau di dunia hingga di akhirat kelak. Karena
dengan tauladannya lah kami dapat mencontoh akhlak yang baik, hingga proses
penyusunan makalah ini kami lakukan dengan langkah – langkah yang baik.
Makalah ini kami beri judul “Studi Komparatif Antara Globalisasi Korea
Selatan (Hallyu/Korean Wave) Dan Indonesia (Melalui Program Wonderful
Indonesia” sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Hubungan Internasional, disamping itu dapat juga dijadikan sebagai bahan
pembelajaran Hubungan Internasional untuk pihak – pihak yang memerlukannya.
Makalah ini kami susun secara sistematis agar mudah dibaca dan di pelajari, sehingga
materi dapat tersampaikan dan segala pihak yang terlibat maupun membutuhkan dapat
merasakan manfaat dari makalah yang kami buat ini.
Kami berharap akan saran dan kritik konstruktif, hal itu sangat kami terima bagi
perbaikan selanjutnya. Akhir kata, kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan
maupun kesalahan dalam penulisan, dan ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Landasan Teori
Bab II. Pembahasan
a. Konsep globalisasi menurut Lucian W. Pye
b. Perkembangan Korean Wave di Indonesia
c. Perkembangan budaya Indonesia melalui program Wonderful Indonesia
d. Perbandingan antara perkembangan Korean Wave dan Wonderful Indonesia
Bab III. Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Namun sebenarnya, ketika berbicara soal budaya maka akan banyak komponen
lain yang turut serta didalamnya. Pariwisata, hiburan, bahkan media pun menjadi
pembahasan yang relevan ketika kita berbicara soal budaya. Sebagai bukti nyata
adalah hadirnya Korean Wave di Indonesia, yang bukan hanya mengenalkan budaya
nya tapi terlebih kedalam bidang entertainment atau hiburan seperti musik K-Pop dan
serial film dalam K-Drama. Selain itu, Korean Wave yang dibawa oleh negara Korea
Selatan ini juga memperkenalkan makanan khas daerahnya kepada dunia sehingga
mengundang daya tarik khalayak untuk mencicipi nya. Hingga pada akhirnya munculah
restoran ala korea di berbagai daerah di Indonesia.
Disisi lain, Indonesia pun giat untuk memperkenalkan kebudayaan nya kepada
dunia. Oleh sebab itu pemerinah Indonesia membentuk suatu program yang bernama
Wonderful Indonesia. Sedikit berbeda dengan Korea Selatan, jika Diplomasi Budaya
yang dilakukan Korea Selatan lebih berfokus pada bidang hiburan, maka Indonesia
lebih berfokus pada bidang pariwisata, mengingat potensi alam Indonesia yang sangat
melimpah dan beragam. Disamping itu, Indonesia juga tetap mengenalkan
kebudayaannya yang sangat unik. Karena dalam program Wonderful Indonesia inipun
sebetulnya Indonesia memiliki tiga fokus utama yaitu, pariwisata, budaya, dan
kerajinan tangan.
Perbedaan globalisasi yang dilakukan oleh kedua negara ini menarik untuk dikaji
karena ternyata melalui bidang kebudayaan, pendapatan suatu negara dapat
bertambah. Hal ini membuktikan bahwa globalisasi merupakan suatu hal yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan manusia di era saat ini. Kita tidak dapat sepenuhnya
menolak globalisasi, karena negara tidak dapat mengisolasi secara total negara nya
sendiri dari pengaruh luar. Globalisasi akan terus berjalan dan memberikan dampak.
Pada akhirnya hanya tinggal bagaimana suatu negara menanggapi arus globalisasi ini
sehingga dapat mengolahnya menjadi suatu hal yang menguntungkan bagi negaranya.
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Pelitian
d. Landasan Teori
Seorang ilmuwan politik dan pakar bahasa dan kebudayaan Cina yang bernama
Lucian W. Pye mengemukakan pendapatnya tentang globalisasi. Menurutnya,
globalisasi merupakan sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu ke
seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia atau world culture. Menurutnya, cikal
bakal dari perseberan budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah
Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah globalisasi berasal dari bahasa Inggris “globe” yang berarti bola dunia.
Dengan demikian globalisasi dapat diartikan sebagai proses mendunia, dimana semua
peristiwa baik ekonomi, politik maupun budaya yang terjadi disatu belahan dunia dapat
mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia.
Keadaan tersebut disebabkan oleh dua jenis faktor, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Dalam faktor intern, globalisasi disebabkan oleh berkembangnya cara berpikir
dan semakin majunya pendidikan masyarakat, kebebasan pers, ketergantungan
sebuah negara kepada negara-negara lain di seluruh dunia, munculnya berbagai
lembaga swadaya masyarakat serta lembaga politik, serta berkembangnya transparansi
dan demokrasi pemerintahan. Sedangkan dalam faktor ekstern, globalisasi disebabkan
oleh meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), modersisasi atau pembaruan di berbagai
bidang yang dilakukan negara-negara di dunia sehingga mempengaruhi negara lain
untuk mengadopsi atau meniru hal yang sama, adanya kesepakatan internasional
tentang pasar bebas, dan penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
Korean Wave atau yang sering disebut dengan Hallyu merupakan suatu proses
penyebaran kebudayaan Korea Selatan secara global sejak tahun 1990-an. Korean
Wave meliputi kesadaran global akan berbagai aspek kebudyaan Korea Selatan
termasuk di dunia hiburan, seperti drama Korea (K-Drama) dan musik pop korea (K-
Pop). Dengan adanya Korean Wave, wisata di Korea Selatan juga banyak menjadi
tujuan pariwisata yang paling diinginkan untuk sebagian banyak orang saat ini.
Selain melalui drama Korea, K-Pop juga dikenal serta berkembang pesat di
Indonesia karena adanya internet. Internet menyediakan akses informasi dan
komunikasi secara instan bagi pemakainya. Dengan adanya berbagai media sosial
seperti twitter, youtube, dan sebagainya, masyarakat jadi mengenal berbagai macam
jenis musik dari berbagai belahan dunia, salah satunya adalah K-Pop. Pengamat musik
mengatakan bahwa musik K-Pop yang berkembang di Indonesia saat ini mulai masuk
ke pasar Indonesia sekitar tahun 2009 dan kemudian berhasil popular berkat jaringan
informasi dan teknologi internet, dimana masyarakat semakin mudah untuk mengakses
dan melihat video clip dari lagu yang telah dipopulerkan.
Musik popular Korea tidak hanya mempopulerkan sebatas lagu-lagu dari girlband
atau boyband saja, namun kebudayaan Korea pun diangkat olehnya, seperti gaya
rambut, cara berpakaian orang Korea, kuliner Korea, bahasa dan masih banyak lagi.
Tak jarang penggemar musik Korea yang meniru penampilan artis korea tersebut dari
segi busana, tatanan rambut, aksesoris, gaya berdandan, dan sebagainya. Banyak juga
penggemar yang mempelajari koreografi tarian dari girlband atau boyband yang mereka
gemari.
K-Pop sangat mengguncang pasar dunia. Dengan kualitas bagus dan harga
produksi yang tidak membutuhkan biaya produksi yang terlalu tinggi. Boyband dan
girlband asal Korea tersebut banyak digandrungi, yaitu seperti Big Bang, Super Junior,
SNSD, BTS, EXO, Blackpink dan masih banyak lagi, menjadi sosok idola yang banyak
digemari oleh masyarakat dunia, tidak hanya Indonesia saja. Perekonomian Negara
Korea yang didapat dari industri hiburan, disebut sebagai salah satu Negara dengan
berpenghasilan tinggi terbesar di seluruh Asia.
Menyadari hal itu, pada pergantian tahun ke 2011, Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata Indonesia, Jero Wacik mengumumkan pergantian brand pariwisata Indonesia dari
“Visit Indonesia” menjadi “Wonderful Indonesia”. Pergantian brand ini dilakukan dengan alasan
untuk menguatkan citra pariwisata Indonesia, di mana wisatawan mancanegara bukan hanya
diajak untuk berkunjung ke Indonesia (visit to Indonesia), tetapi juga disuguhi oleh potensi
pariwisata Indonesia yang mengagumkan (wonderful). Brand Wonderful Indonesia dinilai lebih
atraktif menggambarkan Indonesia. Wonderful Indonesia diluncurkan secara resmi pertama kali
oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia dalam Tourism Ministry set to launch
Wonderful Indonesia campaign Branding. Pariwisata Wonderful Indonesia dan Pesona
Indonesia mengacu pada tiga pesan utama, yaitu:
1. Budaya (culture)
Bahwa Indonesia juga secara jelas memiliki kekayaan budaya (culture) yang
terbesar dan heterogen, berupa suku, bahasa, tradisi dan adat istiadat.
2. Alam (nature)
Bahwa alam (nature) Indonesia memiliki suatu keindahan yang alamiah di dunia.
Baik itu keindahan bawah laut, pantai, gunung, hutan, serta beranekaragam hayati dari
Sabang hingga Merauke.
Sumber: BPS
Saat ini, sektor pariwisata Indonesia berkontribusi untuk kira-kira 4% dari total
perekonomian. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan angka ini dua kali
lipat menjadi 8% dari PDB, sebuah target yang ambisius (mungkin terlalu ambisius) yang
mengimplikasikan bahwa dalam waktu 4 tahun mendatang, jumlah pengunjung perlu
ditingkatkan dua kali lipat menjadi kira-kira 20 juta. Dalam rangka mencapai target ini,
Pemerintah akan berfokus pada memperbaiki infrastruktur Indonesia (termasuk infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi), akses, kesehatan & kebersihan dan juga meningkatkan
kampanye promosi online (marketing) di luar negeri.
Pemerintah terus berupaya dengan berbagai cara, salah satunya adalah pada tahun
2015, Pemerintah Indonesia memberikan tambahan akses bebas visa ke Indonesia kepada
warga dari 45 negara (Peraturan Presiden No. 69/2015 tentang Bebas Visa Kunjungan) dalam
rangka mendongkrak industri pariwisata. Sebelumnya, warga dari negara-negara ini harus
memiliki visa sebelum memasuki Indonesia. Ini berarti bahwa saat ini ada total 90 negara yang
warganya tidak memerlukan visa untuk datang dan tinggal di Indonesia (untuk periode
maksimum 30 hari). Perubahan-perubahan kebijakan ini dilakukan untuk menarik lebih banyak
pengunjung asing. Meskipun membuka lebih banyak akses bebas visa ke Indonesia
menyebabkan negara ini kehilangan kira-kira 11,3 juta dollar AS per tahun (karena saat ini
biaya 35 dollar AS ditetapkan untuk ‘visa kedatangan’), tindakan ini diperkirakan akan menarik
tambahan 450.000 turis asing per tahun. Mengingat bahwa tiap turis menghabiskan rata-rata
antara 1.100 dollar AS sampai 1.200 dollar AS per orang setiap kali mereka berkunjung ke
Indonesia, negara ini akan mendapatkan kira-kira 500 juta dollar AS sebagai tambahan
pemasukan devisa setiap tahunnya (turis domestik menghabiskan kira-kira Rp 711.000 per
perjalanan).
Berdasarkan hal ini, maka kita dapat melihat bahwa seiring dengan majunya pariwisata
Indonesia di kancah dunia maka pendapatan Indonesia terus bertambah. Perlu kita sadari pula
bahwa semakin banyak turis asing yang datang ke Indonesia, maka hal ini mengindikasikan
bahwa Indonesia telah dikenal dunia atas pariwisatanya. Dunia mendapat pengaruh dari
adanya program Wonderful Indonesia yang dicanangkan Pemerintah Indonesia, pengaruh
tersebut adalah tumbuhnya minat untuk berkunjung ke Indonesia dan merasakan langsung
kebudayaan serta pariwisata yang disuguhkan negara dengan julukan jamrud khatulistiwa ini.
Popularitas Korean Wave (K-Wave) yang terdiri dari Korean Pop (K-Pop), film,
serial TV hingga budaya Korea Selatan kini telah menjamah hampir seluruh pelosok
dunia. Sebagai gambaran, pada tahun 2003 serial TV Korea berjudul Dae Jang-geum
(Jewel in the Palace) dengan setting pada masa dinasti Joseon berhasil menyihir
penonton global hingga akhirnya diekspor ke 91 negara termasuk Indonesia. Tak pelak
lagi, serial ini sering didapuk sebagai pendorong mewabahnya budaya Korea di
berbagai negara.
Dalam hal bermusik, K-Pop juga mampu menggaet penggemar dari berbagai
belahan dunia, tidak ketinggalan Amerika Serikat (AS) yang sering dijuluki sebagai
kiblatnya kebudayaan pop dunia. Musik Korea pertama kali mengguncang dunia ketika
penyanyi PSY dengan lagunya berjudul “Gangnam Sytle” pada tahun 2012 berhasil
bertengger di British Official Singles Chart, peringkat ke-2 di Billboard’s Hot 100 di AS,
dan merajai anak tangga musik di lebih dari 30 negara. Hingga saat ini, video klip lagu
tersebut merupakan video yang paling banyak ditonton dengan lebih dari 3 miliar juta
penonton di Youtube. Saat ini salah satu boyband Korea dengan nama Bangtan
Sonyeodan atau yang populer dengan sebutan BTS (Beyond The Scene) menjadi buah
bibir dunia. Dengan dukungan puluhan juta penggemarnya yang menamakan diri
sebagai A.R.M.Y (Adorable Representative MC for Youth), grup yang memulai
debutnya tahun 2013 ini berhasil menembus tangga lagu AS di tahun 2017 dengan lagu
berjudul “DNA”. Mereka pun menyabet Top Social Artist Award pada Billboard Music
Awards itu, BTS juga menjadi satu-satunya boyband K-Pop yang diundang tampil di
perhelatan musik terkemuka, American Music Awards tahun 2017.
Semua kesuksesan K-Wave tersebut sekaligus mencerminkan keunikannya.
Meskipun semua K-Pop, film dan serial TV tersebut memakai bahasa Korea, namun
nyatanya tidak menghalangi para penggemar yang berasal dari berbagai negara untuk
menggandrunginya. Bahasa asing tidak lagi menjadi penghalang utama untuk menarik
perhatian publik dunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan popularitas K-Wave di internet.
Data google trends menunjukkan lima negara dengan penyebaran K-Wave paling
intensif yakni Taiwan, Vietnam, Jepang, China, Hongkong dan Indonesia. Sementara
itu, pengaruh K-Wave juga terlihat semakin meningkat di AS, Turki, Uni Emirat Arab,
Kazakhstan dan India. Bahkan pengaruh K-Wave juga mulai dikenal di negara-negara
seperti Perancis, Inggris, Rusia, Uzbekistan dan Brasil.
Secara umum kolaborasi dukungan pemerintah Korea Selatan dan inovasi serta
inisiatif sektor swasta merupakan faktor utama, jelas Duta Besar Korea Selatan untuk
Indonesia, Y.M. Chang-beong Kim. Hal ini diutarakan Dubes Kim saat berdiskusi
dengan 36 diplomat muda peserta Sekolah Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-60
di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri Indonesia beberapa waktu
lalu. Pada kesempatan langka tersebut, Dubes Kim tidak hanya menjelaskan mengenai
K-Wave dari sudut pandang pemerintah Korea Selatan. Untuk memberikan perspektif
dari sektor swasta, CEO SM Entertainment Indonesia, Kyung Jin Han, turut dihadirkan.
SM Entertainment merupakan salah satu perusahaan manajemen artis terbesar di
Korea Selatan. Kredibilitas perusahaan yang berdiri sejak tahun 1957 ini sudah tidak
diragukan karena reputasinya sebagai pencetak artis dan pemusik papan atas Korea.
BAB III
Penutup
Daftar Pustaka
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-
sektor/pariwisata/item6051?
https://www.bps.go.id/