Anda di halaman 1dari 19

Makalah Globalisasi Kebudayaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Rumusan Masalah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

B. Ciri Globalisasi

C. Dampak Globalisasi di Bidang Budaya

D. Konsep dan Globalisasi Budaya

E. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa

F. Globalisasi Kebudayaan

G. Alasan Budaya asing masuk ke dalam suatu daerah

H. Alasan untuk tetap mempertahankan budaya lokal

I. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia

J. Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia

K. Menyikapi pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya.

L. Cara Mempertahankan Kebudayaan Indonesia

M. Peran mahasiswa dalam kebudayaan

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata pelajaran PKN yang berjudul “MAKALAH PENGARUH GLOBALISASI
TERHADAP BUDAYA BANGSA”

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun saya
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua serta teman-teman, sehingga kendala-kendala yang saya hadapi teratasi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisai merupakan tantangan besar bagi setiap negara. Keadaan ini di tinjau oleh bangsa
Indonesia yang mengikuti arus globalisasi. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan
barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Kebudayaan orang-orang barat
tersebut sifatnya negatif dan cenderung merusak dan telah mengadi suatu kebiasaan yang
membudaya. Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang masuk ke indonesia bersifat negatif, karena
ada juga sisi positif dari masuknya budaya asing tersebut. Semua dampak positif dan negatif tersebut
akan saya uraikan dalam pembahasan.

Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara
insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan
pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks
institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih
baik secara budaya.
B. Tujuan

Kita menyadari bahwa norma-norma dan kebudayaan bangsa Indonesia yang dikenal sebagai budaya
yang luhur dan santun kini telah mulai tersisih akibat terpengaruh oleh kebudayaan asing. Oleh
sebab itu saya mempunyai tujuan-tujuan kenapa saya membuat makalah ini.

Tujuan-tujuan itu sebagai berikut :

a. Dapat menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan benar dan sebaik-baiknya.

b. Dapat mempertahankan budaya Indonesia dari pengaruh budaya bangsa lain.

c. Agar kebudayaan Indonesia tetap dikenal sebagai warisan budaya yang luhur dan unggul.

C. Rumusan Masalah

a. Apa globalisasi itu?

b. Apa dampak Globalisasi?

c. Apa yang dimaksud dengan konsep & globalisasi budaya?

d. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa?

e. Mengapa budaya asing masuk ke dalam suatu daerah?

f. Mengapa budaya lokal harus dipertahankan?

g. Bagaimanakah upaya kita untuk menyikapi pengaruh globalisasi, khususnya terhadap budaya
bangsa Indonesia ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling
berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara.
Globalisasi merupakan sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan,
investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik
yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak
sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau
batas-batas negara.

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial,
atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia
makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut
pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-
negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi
pada tahun 1985.Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan
globalisasi:

a. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal


ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi
semakin tergantung satu sama lain.

b. Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

c. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun
imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

d. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

e. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi
di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status
ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan
sekadar gabungan negara-negara.

B. Ciri Globalisasi

Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia:

1. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan


antarmanusia di seluruh dunia

2. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian
cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan
banyak hal dari budaya yang berbeda.
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai
akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).

4. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). S aat ini, kita dapat mengonsumsi dan
mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya,
misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.

5. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional,
inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah
membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.
Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil
bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan
rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin
terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi
sosial.

C. Dampak Globalisasi di Bidang Budaya

Dampak positif globalisasi dalam bidang sosial budaya di Indonesia antara lain:

a. Dapat bertukar gagasan/pikiran dengan dunia luar.

b. Dapat mempromosikan budaya Indonesia di kancah dunia, sehingga budaya Indonesia akan
terkenal.

c. Dapat menarik para wisatawan baik lokal maupun internasional dengan keindahan dan keunikan
budaya Indonesia.

d. Berkembangnya pola sosial seperti pola kerja masyarakat Indonesia.

e. Berkembang prinsip multiculturism, sehingga memungkinkan rasa keterbukaan terhadap budaya


baru.

f. Berkembangnya masyarakat sosialita, yang senantiasa memperhatikan perkembangan mode


Internasional seperti busana, film, dan lain-lain.

g. Maraknya event atau kegiatan berskala nasional bahkan internasional yang digelar Indonesia.

Dampak negatif globalisasi dalam bidang budaya di Indonesia antara lain:

a. Munculnya budaya baru yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia dengan mudah diterima
masyarakat tampa filterisasi yang berujung pada lunturnya budaya asli Indonesia.
b. Berkembangnya pola masyarakat individualisme. Sehingga tradisi tradisi seperti gotong royong
mulai hilang.

c. Semakin banyaknya imigrasi dari luar negeri yang menetap di Indonesia dengan perilaku sosial
budaya yang bertolak belakang dengan Indonesia.

d. Terpengaruhnya masyarakat khususnya para remaja oleh budaya manca yang cenderung bebas
mengakibatkan kemerosotan moral bagi generasi penerus Indonesia.

e. Akibat munculnya kaum sosialita berkembang pola hidup konsumtif.

f. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang.

g. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.

D. Konsep dan Globalisasi Budaya

Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur kebudayaan karena unsur-
unsur kebudayaan itu sudah tidak cocok lagi bagi kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan
terjadi karena adanya perubahan pola berpikir masyarakat yang menjadi pendukung
kebudayaan.Perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai adnya ketidaksesuaian di antara unsur-
unsur kebudayaan yang berbeda sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya dalam
kehidupan sosial.Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas daripada perubahan social karena
perubahan budaya menyangkut banyak aspek, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi,
berorganisasi bahkan juga filsafat.

Dalam pranata Wikipedia, didapatkan arti dari pada budaya sebagai berikut: ” budaya atau
kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia”.
Sedangkan para ahli mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai budaya. Menurut
Edwar B. Taylor: ” Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang didalamnya
mengandung kepercayaan,kesenian ,moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan- kemampuan lain
yang didapat seorang sebagai anggota masyarakat ”. Sementara itu Selo Soemardjan dan Seelaiman
Soemardi , menurut mereka ” kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat”.
Dalam definisi globalisasi menurut beberapa ahli, salah satunya adalah Jan Aart Scholte mengatakan
globalisasi adalah: ”serangkaian proses dimana relasi sosial menjadi relatif terlepas dari wilayah
geografis”. Sementara bila mana menilik definisi budaya diatas, maka bisa diartikan bahwa
globalisasi budaya adalah : ”serangkaian proses dimana relasi akal dan budi manusia relatif terlepas
dari wilayah geografis”.

Hal ini memunculkan jalinan situasi yang integratif antara akal dan budi manusia disuatu belahan
bumi yang satu dengan yang lainnya. Sementara itu dalam pandangan hiperglobalis mereka
berpendapat tentang definisi globalisasi budaya adalah: “homogenization of the wold under the
uauspices of American popular culture or Western consumerism in general “. Ini berarti bahwa
globalisasi budaya adalah proses homogenisasi dunia dibawah bantuan budaya popular Amerika
atau paham komsumsi budaya barat pada umumnya.

Definisi hiperglobalis tersebut, jika bisa disamakan dengan keanekaragaman istilah globalisasi pada
umumnya, yang salah satunya adalah Westernisasi. Dimana ada penyebaran budaya barat terutama
kebudayaan Amerika. Namu, jika dilihat lebih lanjut, definisi dari hiperglobalis tidak bisa terlepas dari
pada sifat-sifat yang cenderumg mengandung pikiran ekonomi,berorientasi ekonomi.

Hal itu jelas dapat dilihat dan dinilai dari penekanan paham konsumsi terhadap budaya Barat pada
umumnya. Jadi bisa juga diartikan bahwa, budaya barat adalah budaya yang diperjualbelikan,
sementara masyarakat dunia pada umumnya adalah konsumen yang menikmati. Sehingga munculah
kondisi dimana istilah Westernisasi digunaklan sebagai simbolis terhadap sifat konsumerisme
tersebut. Baik itu konsumsi terhadap bentuk pemerintahan atau sistim politik, mekanisme pasar
atau paham ekonomi , bahkan hingga bentuk celanajeans atau kebudayaan.

E. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa

Unsur-unsur kebudayaan yang dipengaruhi oleh globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan


sosial budaya maupun perilaku suatu masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan tersebut antara lain
sistem religi, organisasi masyarakat, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, dan
teknologi. Contoh yang lain dari pengaruh globalisasi yaitu hilangnya budaya asli suatu daerah atau
suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan
patriotisme,hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong,kehilangan kepercayaan diri, dan gaya
hidup kebarat-baratan.

Selain itu saat ini masyarakat sedang mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk
pornografi berupa tabloid, majalah, buku bacaan di media cetak, televisi, radio, dan terutama adalah
peredaran bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi sendiri. Walaupun
media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah dalam skala seluas
sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia sebagai ”surga pornografi” karena
sangat mudahnya mendapat produk-produk pornografi dan harganya pun murah. Dan contoh lain
misal kita berjalan-jalan di mall atau di tempat publik sangat mudah menemui wanita Indonesia yang
berpakaian serba minim dan mengumbar aurat. Dimana budaya itu sangat bertentangan dengan
dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya kehidupan free sexdi kalangan remaja
masa kini. Terbukti dengan adanya video porno yang pemerannya adalah orang-orang Indonesia.

Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan
masyarakat Indonesia. Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang masyarakat
yabg berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang Yudoyono
menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis denga puser atau perut kelihatan.
Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang tidak menayangkan artis yang berpakaian
minim.
Nilai Budaya yang mulai memudar lainnya adalah Budaya tari-tarian. Tari Indonesia sangatlah
beraneka ragam, setiap daerah memiliki ciri tersendiri dalam pembawannya. Beragam jenis gerak
dan gerik telah tercipta dan menjadikan suatu kesatuan seni yang terlihat indah dan harmonis.
Lenggak-lenggok khas wanita Indonesia dan gagah pembawaan penari laki-laki. Contoh-contoh
tarian dari Indonesia adalah tari pendet, tari ramayana, tari kecak, tari jaipong, tari piring, tari saman
dan masih banyak lagi. Sangat banyak rupa, gerakan dan cara membawakannya. Itulah budaya yang
dapat kita banggakan sebagai warga Indonesia.

Namun tarian yang mereka ketahui saat ini adalah tari-tari ‘Dance’ yang pembawaanya sangat
‘energic’ dan gerakannya yang terlihat begitu cepat. Wanita Indonesia digambarkan sebagai peribadi
yang lembut dan penuh dengan kehalusan, akan terlihat kurang baik jika harus meniru tari-tarian
yang dicontohkan orang barat itu. Cobalah untuk membuat dirimu mencintai tari-tarian tradisional.
Jangan lihat dari satu sisi saja, tapi lihatlah dari berbagai sisi bahwa banyak nilai positif jika kita lebih
memilih dan menyukai tarian dari Indonesia. Jangan takut dianggap sebagai orang yang tidak
‘Modern’ hanya karena lebih memilih untuk mempertahankan budaya tari Indonesia. Tapi harusnya
orang yang masih mempertahankan budaya inilah yang dibanggakan. Di zaman sekarang sudah
sangat jarang ditemui anak-anak muda yang ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya. Hanya
beberapa saja, yang masih melestarikannya dan kebanyakan mereka adalah anak muda yang tinggal
di pedesaan.

Permainan Tradisional pun tidak luput dari dampak globalisasi. Dengan kemajuan teknologi yang
modern, anak-anak lebih senang bermain dengan alat-alat canggih dibandingkan bermain dengan
permainan tradisional atau teman sebayanya. Dampak yang terjadi dari kedekatan anak-anak
terhadap teknologi cukup menjadi masalah yang panjang. Anak-anak yang sering bergaul dengan
alat-alat kesukaanya seperti Laptop, PSP, Robot canggih dan sebagainya. Akan mempengaruhi
Psikologis dalam kehidupannya. Anak ini akan cenderung tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya,
tidak percaya diri dalam bergaul dengan teman sebaya dan akan mengalami dampak kecanduan jika
terlalu sering menggunakan permainan-permainan canggih tersebut.

Dalam kehidupan sehari-haripun pengaruh globalisasi sudah cukup terlihat. Budaya gotong-royong
antar sesama rupanya kini mulai memudar. Saat ini kebanyakan orang lebih memilih untuk hidup
secara individual atau hidup masing-masing tanpa memperdulikan orang terdekatnya disekitarnya.
Padahal budaya gotong-royong dalam bermasyarakat sangat dibutuhkan, selain manfaatnya untuk
memperingan melakukan suatu pekerjaan, juga dapat mempererat tali persaudaraan antar
masyarakat.

Jika budaya ini hilang, bagaimana cara untuk mempererat kesatuan antar sesama. Perselisihan akan
sering terjadi karena keegoisan masing-masing yang lebih mementingkan diri sendiri tanpa peduli
terhadap orang lain. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup sendiri dan
membutuhkan peran orang lain. Peran sebagai saudara bersama inilah yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat.

F. anak-punk-ips.jpgGlobalisasi Kebudayaan

Sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang berkembang secara global.
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek
budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun
persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam
pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan.
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan
subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari
persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke
berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ). Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan
secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak
melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan
tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin
cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan :

a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

b. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses

suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

c. Berkembangnya turisme dan pariwisata.

d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.

f. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.

G. Alasan Budaya asing masuk ke dalam suatu daerah

Budaya asing masuk ke dalam Suatu daerah karena :

a. Kurangnya kesadaran masyarakat

Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim.
Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan
perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.

b. Minimnya komunikasi budaya


Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya
yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan
berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.

c. Kurangnya pembelajaran budaya

Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah
tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita
dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaiman cara
mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman

H. Alasan untuk tetap mempertahankan budaya lokal

Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus
tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal
Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta
memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup
masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin
dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Banyak faktor yang menyebabkan budaya
lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke
suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya
lokal mulai dilupakan.Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya peranan budaya lokal.

Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga
keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak
menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu
negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap
perkembangan di negranya. Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai
menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini sangatlah berkaitan erat dengan masuknya budaya-budaya
ke dalam budaya kita. Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian. Dulunya dalam budaya
kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup.

Akan tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah. Sekarang
berpakaian yang membuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam
masyarakat kita. Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan,
melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik-baiknya agar dapat
memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya
asli negara kita tidak diklaim oleh negara lain.

Alasan untuk tetap mempertahankan budaya lokal :

a. Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat di jadikan sebagai aset yang tidak
dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia berbeda-
beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian
adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan
untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimata Internasional.

b. Kekhasan budaya Indonesia

Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya
rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya
lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis asing yang mencoba
mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari barang-barang
kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki
ciri khas yang unik.

c. Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa

Kesatuan budaya lokal yang dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas
negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya
bangsa tetap kokoh.

d. Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya

Apabila budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai
negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.

e. Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan

Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya bangsa,
juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara budaya lokal
sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.

f. Kemajuan pariwisata

Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan
objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai
karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.

I. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia

Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri bangsa
yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai
bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak menutup diri
bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa
Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa
meninggalkan adab bangsanya.

Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar benua), ke
Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional
maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat
ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing
sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi).

Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk pub,
diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang
menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan
metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat
adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan
masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap
‘latah’ terhadap kebudayaan asing.

Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat. Barat,
sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan
individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang
menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas. Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup
membekas adalah Portugis dan Belanda. Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya
telah terserap dan masuk ke dalam struktur budaya bangsa Indonesia.

Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang hingga kini terus membekas di dalam
struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan
merupakan salah satu komponen nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam
melestarikan suatu budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan negara barat
yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya pengaruh tersendiri dalam pembentukan
sistem sosial (politik) Indonesia. Tidak hanya Negara barat saja yang mempengaruhi, tetapi negara-
negara Timur seperti Cina dan Jepang pun memberikan derajat pengaruh tertentu bagi
perkembangan sistem sosial dan budaya Indonesia. Jepang tentu saja, memberikan pengaruh , yaitu
lewat penjajahan singkat mereka atas Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan
dengan kepulauan nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk
derajat pengaruh tersendiri.

Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah membudaya hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang
barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma
ketimuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang
menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat.Contoh kebudayaan-kebudayaan barat tersebut
dapat kita lihat dari cara mereka berpakaian dan mode, film, sampai pada pergaulan dengan lawan
jenis.

J. Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi,
sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai

dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih

mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dampak Negatif

a. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.
Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang
ada.

b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budayanegatif yang mulai
menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,
remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu
Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap
sesutu

milik bangsa.

d. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti
arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan
individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social
menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak
kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

K. Menyikapi pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya.

Globalisasi memang suatu fenomena yang telah berlangsung dan tidak mungkin kita hentikan, oleh
karena itu kita harus mencari cara untuk menyikapinya bukan cara untuk menghentikannya. Adapun
cara yang mungkin dapat kita lakukan bersama agar budaya Indonesia tetap terlindungi sehingga
generasi penerus bangsa kelak dapat menikmati indahnya keagungan budaya Indonesia,
diantaranya:

a. Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia, tidak begitu saja lalu mengadaptasi
untuk kemudian digunakan bersama-sama.

b. Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta
budaya Indonesia.

c. Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.

d. Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam
untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak
hilang karena diklaim negara lain.

e. Mematenkan setiap budaya Indonesia serta mempublikasikannya agar tetap terjaga dan
menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.

f. Berpegang teguh pada nilai religius, spiritualis dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia
tetap berjaya dengan budayanya.

Ada juga beberapa cara untuk menyikapi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa, antara lain:

1. Memberi pendidikan kebudayaan

Jati diri bangsa dan kepribadian bangsa akan diukur oleh perilaku-perilaku individu dalam
masyarakat. Kita hindari nilai kepribadian yang dapat merusak identitas dan jati diri bangsa, antara
lain sebagai berikut.

1. Perilaku ketergantungan pada narkoba

2. Perilaku seks bebas

3. Perilaku premanisme

4. Perilaku hedonis

Adapun pendidikan kebangsaan dapat diberikan melalui:

a. Pembinaan dan pengembangan Bahasa Indonesia


b. Program muatan lokal

Yang dimaksud muatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan kebutuhandaerah yang perlu diajari oleh
murid. Dalam hal ini kurikulum akan memberi perhatian serius tentang pembelajaran yang perlu
ditonjolkan di suatu daerah antara lain:

1. Adanya pelajaran bahasa daerah

2. Masuknya pelajaran kesenian daerah

3. Budidaya industri di suatu daerah

2. Pelestarian budaya bangsa

Keragaman budaya merupakan sesuatu yang menjadi cir khas nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan
apabila ada upaya untuk meninggalkan ciri khas tersebut tentu akan mendapat penolakan
masyarakat. Untuk itu perlu adanya dukungan terhadap upaya-upaya yang mengarah pada
pelestarian budaya bangsa.

3. Pemberdayaan organisasi kepemudaan

Generasi muda memiliki potensi berupa daya serap yang tinggi dan sarat akan kritikan. Generasi
muda memiliki kepentingan yang sangat besar dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Generasi
mudalah yang paling menentukan kehidupan suatu bangsa, pada hari ini dan hari esok.

L. Cara Mempertahankan Kebudayaan Indonesia

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, sperti gotong royong, silahturahmi,
ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-
individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri.Tapi
karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun
kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik
oleh masyarakat Indonesia.

Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai
kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur
merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya
tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun
nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan
kreatifitas.Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif :
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan
kebudayaan dalam negeri.

b. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

c. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.

d. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.

Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta
kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.

M. Peran mahasiswa dalam kebudayaan

Kita sebagai seorang siswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar
bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar. mahasiswa memiliki kedudukan dan
peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa
mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan
negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan.

Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan
peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Optimalisasi peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui jalur ekstrakulikuler. Jalur
ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan
budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah. Selain
itu mahasiswa juga bisa memanfaatkan fasilitas internet seperti Facebook, Twitter, Plurk, My space
atau Blog untuk mengenalkan budaya kita kepada dunia luar.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Globalisasi merupakan suatu gejala
wajar yang pasti akan di alami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju,
masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf
hidupnya. Dalam era global, suatu masyarakat atau negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri
terhadap globalisasi. Jika suatu masyarakat atau negara menisolasidiri dari globalisasi maka
masyarakat atau negara tersebut akan terlindas oleh jaman dan dapat dikatakan masyarakat atau
negara tersebut terjeratpada era keterbelakangan dan kebodohan.

Dampak globalisasi sendiri ada yang positif dan ada yang negatif. Salah satu contoh dampak
globalisasi positif jika Dilihat dari globalisasi di bidang sosial adalah para generasi muda mampu
mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan berhubungan
dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa
generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan
meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di
tembok-tembok, dan lain-lain.

B. Saran

Sebagai generasi yang pandai, harusnya kita mampu dan siap untuk menghadapi pengaruh
globalisasi. Pengaruh negatif atau positif itu tergantung individu yang mengartikan sendiri. Sebagai
pribadi yang unggul dan cerdas pasti akan tahu apa yang akan dilakukan dengan memanfaatkan
globalisasi ini. Karena banyak juga yang di dapat dari globalisasi jika kita mampu memanfaatkannya
dengan baik, hasil yang kita dapatkan akan baik juga. Begitupun sebaliknya, jika kita memanfaatkan
dengan tidak baik, hasil yang di dapat juga tidak akan baik.

Apapun boleh kita manfaatkan selama berpengaruh baik terhadap diri kita, orang lain, bangsa, dan
tentunya juga Negara. Apalagi untuk memajukan budaya bangsa, itu merupakan suatu tindakan yang
mulia dan sangat berjasa untuk sebuah negara.

DAFTAR PUSTAKA

Julian. 2012. Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Lokal dan Perilaku Masyarakat.
http://julianproject99.blogspot.com/. Akses Januari 2014

Setia Putri, Larasati. 2012. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia.


http://www.gunadarma.ac.id/. Akses Januari 2014
Sagita, Risma. 2012. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Budaya Indonesia.
http://sosbud.kompasiana.com/. Akses Januari 2014

Uzie, Andri. 2012. Pengaruh Dampak Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia.


http://www.wikimu.com/. Akses Januari 2014

Anhar, Faizal. 2010. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Indonesia. http://www.scrib.com/. Akses
Januari 2014

Anda mungkin juga menyukai