Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : ………………………………………………………………………………………..

Tanggal Lahir : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Program Studi : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : ………………………………………………………………………………………..

Hari/Tanggal UAS THE : …………………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………………………………..


NIM : ……………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : ……………………………………………………………………………………..
Fakultas : ……………………………………………………………………………………..
Program Studi : ……………………………………………………………………………………..
UPBJJ-UT : ………………………………………………………………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
……., ………………………

Yang Membuat Pernyataan

Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1 A) Didalam pembangunan berkelanjutan, ada beberapa aspek atau prinsip yang perlu
diperhatikan guna menunjang pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang pertama
yakni Equity (pemerataan) dengan adanya pemerataan diharapkan mampu meminimalisasi
adanya kesenjangan baik dari segi ekonomi dan sosial serta dapat memberikan kesempatan
yang seimbang bagi semua masyarakat. Kedua yaitu ekonomi, pendekatan pembangunan
dari sisi ekonomi pada pembangunan berkelanjutan menitikberatkan pada meningkatnya
keahlian para pekerja sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam memperoleh
pekerjaan yang layak sehingga bisa meningkatkan performa infrastruktur dasar serta
infrasruktur informasi. Seperti halnya pada kasus minamata yang terjadi dijepang, pada saat
itu terjadi kasus penggunaan oleh parbrik pabrik yang mana limbahnya dibuang keperairan
mengakibatkan rusaknya ekosistem laut, populasi ikan berkurang dan rusaknya terumbu
karang berdampak negatif terhadap perekonomian nelayan masyarakat jepang yang ada
disekitar area tercemar. Ketiga Energi, penghematan energi adalah hal yang harus
diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan. Keempat ekologi, dalam pembangunan
berkelanjutan kita harus berupaya untuk melakukan pelestarian ekologi dengan cara
semaksimal mungkin menggunakan lahan campuran, membuat sistem integrasi antara
transportasi dan bangunan, memperhatikan akan keberadaan ruang terbuka hijau, dan
melakukan pembatasan terhadap pemekaran kota secara berlebihan. Keljma Engagement
(peran serta), masyarakat harus berperan serta dalam proses pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah juga turut berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat yang mampu
menampung aspirasi dari masyarakat. Peran PBB dan seluruh negara sangat diperlukan
dalam mengurangi dampak terjadinya kerusakan lingkungan untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan.
B ) Menurut saya, dalam konsep pembangunan berkelanjutan meskipun adanya action yang
berbeda tiap tiap negara tidak merobohkan tujuan utama dari pembangunan berkelanjutan.
Hal ini didukung oleh salah satu prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu Engagement
atau peran serta, yang mana negara atau masyarakat harus berperan serta dalam proses
pembangunan berkelanjutan. Pemerintah juga turut berperan sebagai fasilitator
pemberdayaan masyarakat yang mampu menampung aspirasi dari masyarakat. Hal yang
perlu digaris bawahi dalam pembangunan berkelanjutan adalah pentingnya keikutsertaan
dalam menangani masalah masalah lingkungan yang terjadi seperti apa yang terjadi pada
kasus minamata dan penggunaan pestisida di AS pada tahun 1960. Peran PBB dan negara
negara lainnya sangat diperlukan guna melindungi lingkungan demi kemaslahatan generasi
dimasa yang akan datang. Untuk mewujudkan adanya pembangunan berkelanjutan maka
ada beberapa syarat syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan
berkelanjutan yaitu sebagai berikut :
1. Mengelola sumber daya alam secara bijaksana.
2. memperhatikan pembuangan limbah dari hasil pengolahan sumber daya tersebut.
3. memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi ramah lingkungan. melaksanakan
pembangunan yang mempu menciptakan kesejahteraan bagi rakyat dan memperluas
kesempatan kerja.
4. menggunakan sumber daya alam secara efisian.
5. tidak mengeksploitasi alam, maksudnya adalah tidak menggali sumber daya alam secara
berlebihan.
6. meningkatkan kualitas hidup dari genertasi ke generasi.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2. A) KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk
memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau
program, selain itu KLHS juga merupakan proses yang menyeluruh, sistematis
dan terencana untuk menilai pengaruh terhadap lingkungan akibat dari kebijakan, rencana,
program, dan lain-lain, termasuk dokumen yang memuat temuan evaluasi dan dipakai untuk
menghasilkan keputusan yang memiliki akuntabilitas publik. KLHS merupakan alat untuk
memperbaiki aksi-aksi strategis, meningkatkan partisipasi stakeholder lainnya dalam
pengambilan keputusan, fokus pada hambatan utama keberlanjutan, membantu
mengidentifikasi pilihan terbaik, meminimalkan dampak negatif, meningkatkan dampak
positif. Sedangkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH)
adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya
perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu. Menurut saya pribadi dalam
konteks pergeseran strategi mewujudkan pembangunan berkelanjutan ini lebih
membutuhkan peran KLHS. Implementasi KLHS juga diharapkan dapat mengantisipasi
terjadinya dampak lingkungan yang bersifat lintas batas (cross boundary environmental
effects) dan lintas sektor.
B) Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan menuntut adanya upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh oleh semua
pemangku kepentingan. Oleh karena itu, melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH), pemerintah dan
pemerintah daerah diwajibkan membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk
menjamin telah dijadikannya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai dasar
dalam perencanaan dan penyusunan kebijakan, rencana, dan/atau program (KRP). Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) digunakan sebagai instrument pertama dalam
ketentuan Pasal 14 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup didasarkan pada suatu pertimbangan bahwa degradasi
lingkungan hidup umumnya bersifat kausalitas lintas wilayah dan antar sektor. Namun
demikian, KLHS hanya terintegrasi dengan instrumen rencana tata ruang wilayah.
Permasalahannya disini adalah apa hubungan antara KLHS dengan Tata Ruang dalam
kaitannya dengan pembentukan kebijakan, rencana dan program rencana RTRW dan
apakah KLHS merupakan bentuk integrasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam
penyusunan atau evaluasi kebijakan, rencana dan program tata ruang. Menggunakan
metode penelitian hukum normatif melalui pendekatan perundangan-undangan dan
pendekatan konsep maka dapat disimpulkan bahwa KLHS dengan tata ruang bersifat saling
melengkapi satu sama lain serta KLHS menjadi salah satu instrumen yang membantu
memperbaiki kerangka pikir perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan
lingkungan hidup. KLHS juga merupakan bentuk integrasi prinsip pembangunan
berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan/atau evaluasi kebijakan,rencana dan/atau
program pembangunan khususnya dalam tata ruang.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Hubungan atau kaitan KLHS dengan AMDAL yaitu KLHS berperan sebagai hasil yang
mengevaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), pembangunan jangka panjang dan
menengah, serta kebijakan dan program yang berpotensi menimbulkan dampak atau
resiko terhadap lingkungan hidup. Dengan kata lain, rencana yang telah dikaji pada
AMDAL, dievaluasi lewat KLHS secara berkala. Dalam kasus reklamasi di teluk Jakarta,
pemerintah provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan AMDAL. Namun belum ada KLHS
atau Izin lingkungan yang terbit hingga hari ini. Meski begitu, beberapa pulau ada yang
sudah selesai atau diproses secara bertahap.
Dalam “Rekomendasi Tim Bidang Teknis dan Kebijakan Reklamasi Pantai Utara Jakarta”
yang disusun oleh Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta, di Pulau C, sudah ada kegiatan
reklamasi seluar 40 persen dari target izin.
Pulau D telah direklamasi 100 persen. Pulau G telah direklamasi kurang lebih 20 persen.
Pulau K sudah memiliki tanggul pulau, begitu juga pulau L. Pulau N pun sudah memiliki
konstruksi tiang pancang dan tanggul reklamasi

3 A) Menurut saya, mengapa penegakan hukum pada kasus pabrik tekstil indobarat
menggunakan instrumen hukum pidana sebagai premum remidium adalah guna
memberikan efek jera dan pembelajaran untuk perusahaan – perusahaan yang lain
maupun sejenis untuk tidak melakukan pengrusakan lingkungan dan memperhatikan
AMDAL dalam menjalankan kegiatan usahanya, agar kedepannya tidak ada lagi kasus –
kasus serupa maupun yang lebih parah. Maka dari itu instrumen hukum pidana nya
premum remidium bukannya ulltimum remidium.

B) Menurut saya apabila merujuk pada UU no 32 tahun 2009, maka direksi dari pabrik
tekstil indobarat dapat dikenakan sanksi pidana, karena pada UU no 32 tahun 2009,
terutama pada pasal 103 juncto menjelaskan bahwa Setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah), dan pasal 116 yaitu Apabila tindak
pidana lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan
pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada: a. badan usaha; dan/atau b. orang yang
memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak
sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut dan Apabila tindak pidana
lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh orang, yang
berdasarkan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan lain yang bertindak dalam
lingkup kerja badan usaha, sanksi pidana dijatuhkan terhadap pemberi perintah atau
pemimpin dalam tindak pidana tersebut tanpa memperhatikan tindak pidana tersebut
dilakukan secara sendiri atau bersama-sama. .

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA


4 A). Menurut saya di era otonomi daerah yang mana masing – masing kepala daerah
memiliki kewenangan untuk mengurusi daerah nya sendiri, hal – hal yang menyebabkan
kondisi lingkungan semakin buruk adalah :
1. Mudah nya kepala daerah dalam menerbitkan izin perusahaan baik itu perusahaan
perkebunan, tambang dan konsensi hutan. Perusahaan – perusahaan tersebut pun
akan semakin menjamur karena dapat dengan mudah mendapatkan izin dari kepala
daerah.
2. Karena perusahaan – perusahaan seperti tambang, perkebunan dan konsensi hutan
semakin banyak, lalu perusahan – perusahaan tersebut tidak memperhatikan amdal
dalam menjalan kan usahanya. Maka potensi meningkatnya kerusakan lingkungan
akan semakin meningkat. Karena perusahaan tersebut walaupun memiliki amdal tapi
tidak menjalankan amdal tersebut.
3. Terakhir kurangnya penegakan dan pengawasan yang ketat terhadap perusahaan –
perusahaan tersebut sehingga mereka dengan leluasa menjalankan usahanya yang
memberikan dampak buruk pada lingkungan, sangat kurangnya tindakan pencegahan
dari pemerintah daerah dan menunggu hingga kasus yang dilakukan oleh perusahaan
mencuat ke publik baru pemerintah daerah turun tangan.

B. kebenaran ekologis adalah kebenaran yang berdasarkan pada suatu hal yang diyakini
bahwa, manusia merupakan bagian dari proses ekologis. Tanpa alam dan tanpa mahluk
hidup lain, manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Kalau manusia melakukan
kerusakan alam, nantinya akan terjadi gangguan kehidupan dan akan berdampak pada
ekonomi.
Apabila dilihat dari beberapa tahun kebelakang, di era otonomi daerah dimana masing-
masing kepala daerah mengurusi daerahnya masing – masing. Maka menurut saya
pemerintah daerah masih belum berbasis kebenaran ekologis dalam penegakan hukum
lingkungan, dilihat dari kasus terakhir yaitu banjir di Sintang dimana salah satu
penyebab utamanya adalah perusahaan pertambangan, apabila diteliti maka dapat
diketahui bahwa izin – izin perusahaan tambang tersebut diterbitkan oleh kepala daerah.
Sehingga secara tidak langsung kepala daerah ikut berperan dalam menyebabkan banjir
tersebut karena Cuma menerbitkan izin saja namun tidak melakukan pengawasan yang
mendalam. Perusahaan perusahaan tersebut juga menolak untuk bertanggung jawab
atas banjir yang terjadi di sintang. Berangkat dari kasus tersebut, bisa di bilang
pemerintah daerah masih belum berbasis kebenaran ekologis dalam melakukan
penegakan hukum lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai