Anda di halaman 1dari 10

PUNK`s NOT DEAD:

KAJIAN BENTUKAN BARU BUDAYA PUNK DI INDONESIA


Muhammad Fakhran al Ramadhan, M.Hum1)
1
Fakultas Komunikasi, Sastra dan Bahasa, Universitas Islam “45” Bekasi
Email : fakhranpunk@yahoo.com

Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis fenomena budaya punk global yang
bercampur dengan budaya lokal di Indonesia. Secara spesifik essai ini ingin mengamati
bentukan-bentukan baru dari fenomena percampuran budaya punk global dengan budaya
lokal khususnya dalam musik dan fesyen. Lebih dalam lagi essai ini akan memberikan
paparan bentukan budaya punk baru yang ada di Indonesia.

Kata Kunci: Global, Lokal, Subbudaya, Punk.

Abstract

The paper aims to analyze the punk subculture as phenomenon in absorbing to the
Indonesian local context. Specifically, the findings of this paper see how the global context
influenced forming the new local context of Punk as phenomenon regarding to music and
fashion. This paper will explain the new form of Punk in Indonesia.

Keywords: Global, Local, Subculture, Punk.

1. PENDAHULUAN kegagalan pemerintah untuk


Di negara kelahirannya, Inggris, menyelesaikan masalah ekonomi dan
Punk merupakan bentuk kekecewaan anak sosial yang berkepanjangan. Oleh karena
muda Inggris terhadap situasi dan kondisi itu ideologi punk erat dengan konsep
politik saat di tahun 1970an. Mereka anarkisme. Namun istilah anarkisme yang
berasal dari anak muda kelas pekerja, dipahami sekarang sebagai suatu tindakan
seperti buruh yang merasa kecewa dengan pengrusakan dan brutal ternyata berbeda
penurunan moral pemerintah dan dengan anarkisme yang dicetuskan
masyarakat budaya mainstream dan juga pertama kali oleh Pierre-Joseph Proudhon.
keterpurukan ekonomi yang Konsep anarkisme adalah ideologi
berkepanjangan. pembebasan diri dari kapitalisme yang
Punk adalah budaya populer yang merebut kebebasan individu. Anarkisme
tercipta sebagai bentuk resistensi dari
budaya dominan (Storey, 2009:10). yang erat dalam diri seorang punker
Ideologi yang punker usung adalah anti- adalah keinginan untuk membebaskan diri
kemapanan. Mereka ingin hidup mandiri dari pemerintah dan negara yang dianggap
dan tanpa tergantung dengan budaya selalu diktator karena hukum dan
kapitalis yang diusung oleh golongan atas. peraturannya bersifat memaksa sehingga
Ideologi punk merepresentasikan protes membatasi hak-hak warga negaranya.
terhadap ketimpangan kelas sosial dan Punker membuat istilah bagi golongan

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 54


mainstream yang patuh pada hukum dan Etika DIY pun memunculkan
negara sebagai dog’s body. kreatifitas punker untuk merekam dan
Namun, konteks anarkisme yang menyebarkan lagu-lagu mereka sendiri.
lebih dipahami oleh golongan mainstream Hal ini terjadi karena adanya stereotip
adalah bentuk kekerasan yang erat negatif yang melekat pada budaya punk
kaitannya dengan tindakan kriminal dan ditambah lagi dengan lirik-lirik lagu
sehingga tercipta konstruksi negatif punk yang berisi kecaman terhadap
terhadap budaya punk dan punker. pemerintah dan golongan mainstream
Konstruksi negatif tersebut menciptakan sehingga tidak ada perusahaan rekaman
stereotip yang kemudian memarjinalkan komersil yang mau merekam dan
punker sehingga mereka kerap mengalami menyebarkan lagu-lagu mereka. Oleh
penolakan di kehidupan sosial. sebab itu kebanyakan band punk adalah
Penolakan yang kerap mereka alami band indie yang tidak punya label dan
karena gaya hidup dan pola pikir mereka bersifat segmented baik musik dan
yang dianggap tidak lazim oleh golongan penikmat musiknya, tidak bersifat massal
mainstream akhirnya punker membuat seperti pop atau rock. Namun pada awal
etika hidup sendiri, yaitu DIY (Do-It- tahun 1970an penyebaran musik punk
Yourself). DIY menegaskan bahwa punker semakin meluas walaupun hanya
tidak membutuhkan siapapun untuk dapat menggunakan label indie.
bertahan hidup. Namun ideologi Punk Seiring dengan penyebaran dan
dengan cepat tersebar dengan perkembangan ideologi dan musik, budaya
menggunakan etika DIY. Punker punk juga membawa konstruksi dalam
menyebarkan ideologi dan gagasannya fesyen. Punk mengonstruksi fesyen baru
diantaranya dalam bentuk musik dan yang merepresentasikan perlawanan
fesyen. terhadap kelas (menengah) atas. Dalam
mengkomunikasikan perlawanan tersebut,
Bentukan budaya punk dipengaruhi anak punk menggunakan atribut-atribut
oleh dan diwujudkan dalam empat unsur yang bertentangan dengan atribut-atribut
utama, yaitu musik, fesyen, komunitas, kelas atas. Contohnya penggunaan sepatu
dan pemikiran. Genre musik punk adalah boots yang merepresentasikan kaum
musik dengan beat tinggi dan menghentak pekerja; aksesoris berbahan dasar logam
disertai lirik yang berisi sindirian terhadap tidak bernilai tinggi berbeda dengan
pemerintah dan kehidupan sosial yang aksesoris kelas atas yang berbahan dasar
sarat kesenjangan di sekitar mereka. logam mulia; celana jeans ketat dan robek
Permainan nada dalam musik punk juga sebagai bentuk pemberontakan terhadap
tidak easy-listening karena yang gaya necis kaum borjuis; serta potongan
diutamakan dari musik punk adalah lirik rambut spike dan mowhak yang meniru
yang berisi teriakan-teriakan kelas bawah gaya rambut suku Indian kuno Mohican
yang tertindas, marah, dan frustrasi sebagai representasi perlawanan terhadap
terhadap kekuasaan dominan. Pesan-pesan kekuasaan dominan.
politik sangat kental dalam lirik lagu punk. Kesamaan ideologi, selera musik,
Band penggagas musik punk yang liriknya dan fesyen mengonstruksi punker untuk
sarat akan protes terhadap pemerintah membentuk suatu komunitas eksklusif.
adalah Sex Pistols dalam lagunya Anarchy Komunitas-komunitas ini kemudian
in the U.K. Sapaan khas di awal lagu Oi! berkembang luas dan berimigrasi ke
adalah sapaan dengan aksen Cockney berbagai negara.
Inggris yang biasa digunakan kaum buruh.
Oi! diadopsi punk sebagai sapaan yang
egaliter dan membuatnya menjadi identitas
dari lagu-lagu punk.

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 55


2. KAJIAN LITERATUR kemudian membentuk suatu komunitas
Budaya punk tersebar di seluruh punk yang menyebarkan budaya punk
belahan dunia: benua Amerika, Eropa, dan melalui musik dan fashion. Tidak beberapa
Asia. Namun bentukan-bentukan budaya lama sejak terbentuknya berbagai
punk yang tersebar tersebut berbeda satu komunitas punk di kota-kota besar seperti
dengan lainnya, sebagai contoh bentukan Jakarta, band-band punk lokal pun
budaya punk di Jepang dan Skotlandia. Di bermunculan, yaitu The Stupid dan Anti
Jepang, budaya punk bercampur dengan Septic.
budaya populer masyarakat lokal, yaitu
gaya punk yang diadopsi oleh fesyen Periodisasi Perkembangan Punk di
Harajuku. Sedangkan, di Skotlandia musik Indonesia
tradisional bercampur dengan musik punk Kelahiran sebuah kelompok
sehingga menghasilkan suatu perpaduan budaya, seperti punk, hadir dengan
jenis musik baru Scottish Gaelic Punk. berbagai unsur yang muncul dalam tempo
Kedua fakta tersebut menunjukkan bahwa berlainan. Thompson dalam Karib (2009),
proses percampuran budaya global dan menandaskan keempat unsur itu, yaitu
lokal berhasil ketika kedua unsur dapat musik, fashion, tongkrongan, dan
menyatu dan bernegosiasi, tanpa saling pemikiran. Untuk mendapatkan gambaran
mendominasi dan atau mengeliminasi. tersebut, Karib membelah sejarah punk
Banyak perdebatan yang muncul menjadi beberapa periode berikut, yaitu
tentang kapan dan di mana budaya punk periode prapunk Jakarta tahun 1980-an
masuk ke Indonesia. Namun diketahui (penelitian tersebut dipusatkan di Jakarta),
secara umum bahwa budaya punk yang periode lahirnya punk pertama
ada di Indonesia hadir dan berkembang di (1989/1990—1995), periode kedua punk
kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, (1996—2001), dan periode go
Yogyakarta, dan Bali. Menurut Storey internasional punk Indonesia (2001—
(2009:12-13), budaya populer adalah 2006).
budaya yang dibawa oleh kaum urban ke Periode Pra Punk Jakarta Tahun 1980-
tempat yang mempunyai kapital ekonomi An
yang besar. Storey memandang Kondisi perjalanan musik saat itu
penyebaran budaya populer adalah hasil ditandai dengan tengah booming aliran
dari industrialisasi dan urbanisasi yang musik trash metal di kalangan kaum muda
bisa mencairkan batasan baku hubungan pada saat itu. Hal ini terbukti dengan
baku antar budaya lokal dengan budaya kehadiran band-band yang mengusung
populer. aliran trash metal, antara lain, Sucker
Seperti yang sudah disebutkan Head, Painfull Death, dan Rotor. Pusat
sebelumnya bahwa bentukan budaya punk „tornado‟ trend musik saat itu, menurut
sebagai counter-culture didasari oleh 4 pendapat Putranto dalam Karib (2009)
unsur utama; musik, fesyen, komunitas, adalah Pid Pub. Pada momen itu,
dan pemikiran; penyebaran budaya punk di eksistensi kaum punk di Jakarta belum
Indonesia melalui ke-empat unsur tersebut. tercium. Namun, tanpa disadari, pub juga
Menurut Fathun (2009) dalam essainya, menjadi cikal bakal komunitas punk di
penyebaran dan pembentukan budaya negeri ini karena sebagian penggemar
punk di Indonesia akan dibagi menjadi trash metal kelak menjadi pionir
empat periode besar. Periode pertama terbentuknya kelompok punk..
adalah pra-punk di Indonesia yang terjadi Pertemuan salah seorang pionir
pada akhir tahun 1980an. Pada periode punk bernama Beri dan Acid di tempat
mulai terbentuk generasi awal musik punk yang sama selanjutnya melahirkan
yang awalnya berasal dari komunitas trash generasi band punk di Jakarta.
metal dan metal. Pionir punk pertama ini Kemunculan pionir punk tersebut juga

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 56


mudah dideteksi, antara lain, dari gaya (Submission, Pistol Aer, the Explosion,
berpakaiannya, misalnya jaket bergaya the Sex Pispot, The Pogo, Wonder Gel, dan
Ramones yang mereka kenakan. Jaket Punk Cat), mendirikan rumah produksi
bergaya the Ramone tersebut bahkan untuk mengorganisir acara, dan melakukan
dihadirkan dalam film “Menggapai march yang biasanya diakhiri dengan
Matahari” dengan bintang film Rhoma ritual nongkrong dan minum bir.
Irama sebagai representasi anak punk yang Pada akhir tahun 1992, basis punk beralih
bertindak anarkis. ke pub Hotspot. Di tempat itu muncul
Akhir 1980, seperti yang sederet nama band baru, seperti Idiots
ditandaskan Karib dalam sumber yang yang dipayungi kelompok punk lain, yaitu
sama, terdapat serangkaian peristiwa South Sex. Namun hingar bingar punk di
penting yang menandai kelahiran punk di tempat ini hanya sejenak. Pasca kerusuhan
Indonesia. Hadirnya nama-nama Fer Blok di kawasan Lebak Bulus sekitar tahun
M, Dayan The Stupid, dan Udet dari 1993 - 1994 menjadi titik tolak bagi
Young Offender turut menyemarakkan kejayaan aktivitas punk di Jakarta.
transfer budaya punk ke Indonesia. Karib Generasi pertama punk tidak
mengibaratkan kelahiran musik punk bergerak dalam pagar budaya sendiri.
layaknya amuba yang tiada henti-hentinya Mereka berupaya, meskipun tidak
memecah belah dari trash metal menjadi menggunakan teknologi yang secanggih
punk. sekarang, melakukan korespondensi dan
Periode Lahirnya Punk Pertama berburu literatur punk ke berbagai negara
(1989/1990—1995) termasuk Amerika dan Jerman. Selain
Kehadiran generasi pertama punk dengan dunia luar, generasi pertama
di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari tersebut juga memiliki poin-poin wajib,
band-band antara lain, Anti Septic, Young seperti bertukar kaset, berbicara dengan
Offender (YO), South Sex (SS), dan South “bahasa kaos”.
Primitiv (SP). Dua nama pertama YO, salah satu komunitas dalam
merupakan kelompok yang dianggap grup band punk pertama di Indonesia,
paling berpengaruh terhadap dinamika mengalami krisis eksistensi pada tahun
komunitas punk. Anti Septic adalah band 1994 karena tiga faktor yang ditandaskan
punk pertama di Jakarta sementara YO Karib berikut, yaitu perubahan genre
adalah kelompok kolektif atau musik yang dibawakan live band dalam
tongkrongan pertama di wilayah yang komunitas punk. Kejenuhan band-band
sama. punk membuat mereka mempunyai idola
Kemunculan anak punk dengan baru untuk lagu-lagu yang akan mereka
identitas fisik unik belum dapat diterima bawakan di atas pentas, tentu dengan
oleh masyarakat. Ejekan kerapkali mereka segala perbedaannya. Kedua, faktor
terima. Tidak jarang perkelahian antara narkoba yang sudah menjerumuskan
tongkrongan anak punk dan masyarakat beberapa anggota YO dalam level
terjadi karena kesalahpahaman di antara overdosis. Sementara itu, ketiga, kaderisasi
dua kelompok itu. Karena mereka tidak ketat membuat anggota komunitas YO
diterima oleh masyarakat maka komunitas hengkang dan memilih untuk membentuk
punk akhirnya membentuk komunitas kelompok punk sendiri. Namun,
eksklusif dengan menerapkan, antara lain, pascagugurnya YO pada tahun 1995,
pengkaderan ketat ala ospek terhadap muncullah sebuah acara punk besar-
anggota baru serta membatasi peredaran besaran yang dihelat oleh South Sex
kaset atau litaratur tentang punk. Tiga bertajuk “Apresiasi Musik dan Seni
agenda utama kelompok yang berbasis di Periode Kedua Punk (1996—2001)
kawasan Slamet Riyadi (yang mereka Dalam kurun waktu 1996—2001,
sebut „slamer‟) adalah membentuk band basis punk marak bermunculan. Poster

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 57


Café dapat dikatakan sebagai basis punk yaitu hardcore dan crusty. Perluasan dan
yang paling lama bertahan dari tahun 1996 inovasi musik punk pun berkembang.
sampai awal reformasi tahun 1999. Basis Karena jenis musik perpaduan baru ini
tongkrongan Poster Café terletak di anak punk di Indonesia mulai mengarah
Museum Satria Mandala dengan kapasitas kepada anarko punk. Anarko punk
2000 orang. Keberhasilan penyerbaran mengusung lirik-lirik berbau anarkisme,
punk pada periode kedua ini juga dikaitkan yang intinya mengajak punker untuk
dengan kelompok Harley Davidson beroposisi terhadap negara dan
sebagai pencetus komunitas hardcore dan kapitalisme. Kini orientasi sosial-politik
skinhead di Jakarta. Kelompok skinhead punk sudah bergeser jauh. Mereka tida lagi
sendiri sangat berkaitan dengan punk di mengusung primordialisme, tetapi pada
Jakarta. kolektifitas berfokus kondisi sospol
Hilangnya pengaruh dominan band Indonesia.
YO pada periode pertama menyebabkan Masa reformasi 1998, menyulut
penyebaran punk yang pesat. Kelompok aspek politis punk di negeri ini untuk terus
punk marak bermunculan di Jakarta, berkiprah. Mulai banyak punker yang
seperti: Subnormal dan Sid Gank di tidak canggung turun bersama mahasiswa
Jakarta timur dan Jakarta Utara, Neo ke jalanan untuk berdemonstrasi, serta
Epileptions dan Meruya Barny Army di berafiliasi dengan berbagai kelompok-
Jakarta Selatan. Kelompok-kelompok baru kelompok pergerakan masyarakat dan
ini memiliki kecenderungan LSM yang mendadak muncul selama era
primordialisme. Rasa senasib tersebut. Sebagian punker lainnya juga
sepenanggungan pun dapat dirasakan direkrut oleh partai politik sebagai suara
anggota geng. Namun pada periode ini „sayap kiri‟ yang meneriakan protes kepaa
sering terjadi perkelahian antargeng. kuasa dominan. Punk saat itu menjadi
Intensitas akses band punk lokal kepanjangan tangan kelompok-kelompok
dengan perkembangan musik punk di luar politik di negeri ini.
negeri mulai terbangun dan semakin Namun usaha partai politik tidak mampu
marak. Aksi tukar menukar CD musik merangkul seluruh kelompok punk di
punk dari luar negeri, aktivitas mail order Jakarta. Sebagian besar punker tetap
(meskipun belum secanggih saat ini) juga memilih bertahan dengan menunjukkan
meningkat pada periode ini. Aktivitas totalitas ideologi punk yang menentang
tersebut mampu mendatangkan katalog- pemerintah sehingga memandang bahwa
katalog serta daftar record label punk di partai politik merupakan kamuflase
luar negeri. Terlebih lagi dengan pemerintah yang menyimpan agenda
masuknya zine (majalah alternatif) tersembunyi. Faktor lain yang
Profane Existence dari Amerika. Hadirnya memperkokoh ideologi anarchy mereka
jalur informasi alternatif itu memperluas adalah Do It Yourself (D.I.Y.). D.I.Y.
wawasan punkers di Indonesia, Jakarta dalam penyebaran budaya dan musik punk
khususnya. Mereka tergerak untuk di Indonesia adalah sebagai sarana untuk
mendirikan zine serupa demi peningkatan mengolah apresiasi dan kreativitas punk
dan kemudahan penyebaran informasi dengan tidak bergantung pada pihak
tentang musik dan budaya punk. Selain kapitalis. Bandung menjadi pionirnya
melalui media tersebut, Karib juga dengan menghasilkan sebuah kompilasi
mengatakan bahwa kontak langsung karya band-band punk, yang dikenal
punkers di Indonesia dan luar negeri dengan label “Bandung Burning”. Pada
mengalami peningkatan. tahun 1997, Jakarta menyusul dengan label
Pada periode ini juga ditandai “Walk Together Rock Together”,
dengan hadirnya aliran musik yang menyusul kemudian “Still One Still
dianggap up to date bagi kalangan punk, Proud”. Di lain pihak, punk di Jakarta giat

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 58


memdirikan zine dan usaha produksi Music Punk Saat ini di Indonesia
merchandise khas punk. Aktivitas itu Seperti sejarah punk yang sudah
kemudian membentuk jaringan pasar dijelasakan diatas, sejarah perkembangan
mandiri musik punk hingga ke kota-kota music punk di Indonesia pun mengalami
lain di Indonesia bahkan mancanegara. banyak perubahan. Pada awal masuknya
Perkembangan musik punk di Indonesia komunitas punk di Indonesia aliran music
sempat menjalani masa transisi dengan punk pun turut masuk mewarnai khazanah
hilangnya barisan band punk dengan tanpa musik Indonesia yang lebih didominasi
kontribusi yang berarti. Namun pada tahun oleh musik lokal yaitu dangdut atau
2001 terjadi puncak komunitas punk di musik-musik tradisional yang berbeda di
negeri ini. Sebuah perhelatan akbar setiap daerah. Namun, perkembangan
bertajuk Jakarta Bersatu Volume 1 aliran musik punk di Indonesia agak
menjadi wadah persatuan penggemar berbeda dengan perkembangan aliran
musik aliran hardcore, skinhead, dan musik punk di luar negeri seperti di negara
punk. Acara akbar tersebut menjadi bukti tempat asal punk atau di Amerika. Aliran
kemadirian hakiki komunitas itu dengan musik punk global yang masih
penolakan pada barisan sponsor merepresentasikan ideologi punk di luar
kapitalisme. Jumlah anggota yang negeri menghasilkan suatu bentukan aliran
menghadiri acara tersebut sekitar 5.000 - musik yang berbeda dari yang ada.
7.000 orang. Meskipun bentukan aliran musik punk ini
Periode Go Internasional Punk berasal dari gabungan beberapa aliran
Indonesia (2001—2006). musik yang ada namun bentukan aliran ini
Lepas dari periode transisi, punk tetap berusaha untuk merepresentasikan
kini hadir dengan wajah baru. Punk seperti ideologi punk melalui lirik-lirik yang
mengalami resturkturisasi. Punk masa melawan pemerintah dan melawan budaya
periode ini akrab dengan unsur kapitalis dominan. Selain itu aliran musik punk
yang justru menentang ideologinya global pun berkembang sebagai industri
(Zulkarnain dalam Karib: 2009). kreatif yang menyebar dengan sangat
Merchandise mereka kini menjadi produk pesat.
massal, dukungan canggihnya teknologi, Berbeda dengan aliran musik punk
mengusung wahana berupa media digital global yang ada di Amerika, aliran musik
atau internet, dan juga semakin punk yang berkembang di Indonesia tidak
melebarkan komunikasi dan informasi merepresentasikan ideologi punk seperti
antar-punk dunia, seperti MTV dan Traxx yang ada di negera asalnya atau yang
FM dengan dukungan televisi lokal, berkembang di Amerika. Aliran musik
seperti ANTV dan Global TV, semakin punk yang berkembang di Indonesia pada
mengangkat „derajat‟ punk di Indonesia. awalnya mengimitasi langsung musik
Band punk Superman Is Dead (SID) dan sekaligus lirik-liriknya yang bertemakan
Netral bahkan kini terikat kontrak dengan perlawanan. Tetapi liri-lirik musik punk
Sony Music Indonesia. ini memiliki konteks yang berbeda dengan
Namun, pada sisi lain punk tidak melepas latar belakang masalah yang ada di
kemandiriannya dengan menghelat Indonesia. Kemudian lagu-lagu punk yang
beberapa konser musik punk bagi musisi berkembang mulai berganti dengan lagu
negeri atau mengundang band punk yang bertemakan lagu-lagu yang
mancanegara. Perhelatan tersebut murni berkembang di Indonesia terutama lagu-
tidak mengundang campur tangan sponsor lagu komersial yang bertemakan roman.
besar tetapi sebagai hasil kolaborasi dan Sehingga, tampak pergeseran fungsi aliran
donasi dari kalangan punk sendiri. musik punk dan lagu-lagu punk yang
awalnya dibuat sebagai bentuk budaya
counter culture dengan lirik yang

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 59


bertemakan perlawanan terhadap state dan kelompok berusaha mengkonstruksi dan
budaya dominan. mengkomunikasikan identitasnya kepada
Bahkan, kemudian bukan hanya kelompok lain. Menurut Simmel, individu
lirik-liriknya saja yang berubah tetapi memiliki kebutuhan untuk menjadi bagian
aliran musik punk kemudian juga mulai dari komunitas/ masyarakat dan atau
dipengaruhi oleh musik-musik tradisional mengisolasi diri (eksklusif) dari
yang ada. Sebagai contoh dalam komunitas/ masyarakat tersebut. Interaksi
komunitas budaya punk di Bandung sosial dan budaya yang berbeda akan
sebuah penampilan band musik beraliran memberi makna yang berbeda juga
punk dipentaskan dengan menggunakan terhadap hal yang dilakukan individu atau
salah satu alat musik tradisional dari Jawa suatu kelompok. Oleh karena itu, fesyen
barat seperti terompet (sebuah alat musik dapat diperlakukan sebagai fenomena
tiup dalam kesenian musik Jawa Barat). kajian budaya.
Pertanyaan yang muncul kemudian apakah Punk menggunakan fesyen tertentu
aliran musik punk ini masih dapat kita untuk menentang ideologi dominan dan
sebut aliran musik punk? melawan distribusi kekuasaan di
Mengutip dari Appadurai dalam masyarakat kapitalis. Berbekal ideologi
Modernity at Large bahwa D.I.Y, anti kemapanan, anarki, kesetaraan
modernitastidak selalu mengakibatkan dan counter-culture, punker
keseragaman tetapi akan tersedia ruang- mengkonstruksi penampilan mereka
ruang untuk bernegosiai berdasarkan letak dengan menggunakan pakaian dan atribut
goegrafis, sejarah dan bahasa. Dalam yang berbeda dari masyarakat umum.
konteks perkembangan musik punk proses Fesyen punk menyindir masyarakat awam
inilah yang sedang terjadi. Di wilayah terutama kaum borjuis yang mapan dan
Jawa Barat musik punk dimainkan dapat mendominasi kapitalis. Sikap fesyen yang
dimainkan dengan alat musik yang berasal ditunjukkan oleh komunitas punk antara
dari Jawa Barat. Hal ini merupakan lain: potongan rambut spike dan mowhawk
pengaruh dari wilayah geografis tempat atau plontos (skinhead); kombinasi warna
berkembangnya budaya punk tersebut. rambut kontras (bleach); praktik
Dari sudut pandang Hall yang menyatakan melubangi tubuh (piercing) dan menghias
bahwa identitas budaya bersifat cair dan tubuh (tato); kaus/ T-shirt bergambar band/
dinamis kita bisa melihat bahwa dua jenis tokoh idola ataupun tulisan penuh kritik;
aliran musik yang berbeda sebagai jaket dengan berbagai tempelan emblem
representasi dari budaya yang global dan yang dibordir dan pin; celana jeans ketat
lokal dapat bercampur sehingga dapat dan robek; sepatu boots atau sneakers
menghasilkan suatu bentukan baru dari tinggi; serta aksesoris peniti, rantai, sabuk,
aliran musik punk. Sehingga, dari sudut gelang dan kalung choker yang dihiasi
pandang ini kita tidak dapat mengatakan paku (stud). Masing-masing sikap dalam
bahwa aliran musik ini bukan merupakan berpakaian ini dikontruksi dan dimaknai
musik aliran punk tetapi inilah bentukan oleh anak punk sebagai komunikasi
baru penggabungan musik punk secara mereka untuk melawan mainstream.
global dengan musik lokal. Bentukan baru Anak punk yang terdiri dari
ini sebaliknya dapat memperkaya generasi muda, golongan pekerja dan kelas
keragaman jenis aliran musik punk yang menengah menggunakan apa saja yang
ada. dianggap sebagai selera buruk oleh kelas
dominan untuk menunjukan resistensi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN mereka. Potongan rambut mowhawk
Berpakaian merupakan salah satu diadopsi dari gaya rambut suku Indian
manifestasi gaya hidup suatu (komunitas) Mochican sebagai bentuk protes sikap
masyarakat. Melalui fesyen, individu atau orang kulit putih terhadap penduduk asli

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 60


Amerika. Gaya mowhack kemudian penggemar punk untuk meniru dan
berkembang menjadi spike‒rambut dibuat menyatukan dirinya sebagai punker.
tegak-kaku dan meruncing‒dan diberi Fenomena punk di berbagai negara
warna kontras untuk menyindir kaum tidak terjadi begitu saja, melainkan akibat
borjuis yang necis; sementara gaya dari arus globalisasi. Jalan masuk utama
skinhead dengan kepala botak plontos punk adalah melalui industri musik dan
identik dengan stigma kriminal. Piercing teknologi informasi yang cenderung
dan tato adalah kegiatan (ritual) di dimiliki oleh kaum menengah (atas),
beberapa komunitas masyarakat lokal di karena kekuatan kapital ekonomi, sosial
berbagai belahan dunia; sikap fesyen punk dan budaya mereka. Konsumsi dan
yang satu ini menunjukkan bentuk peniruan punk oleh kelompok kelas
perlawanan terhadap hal-hal yang menengah adalah arena negosiasi
dianggap tabu dan membelenggu sekaligus (re-)produksi punk global
kebebasan atas tubuh mereka. Pola dengan nilai-nilai lokal. Proses ini
masyarakat awam yang mengikuti aturan dipahami sebagai sesuatu yang
dan norma ditentang oleh punk dengan berkelanjutan dan tidak berhenti, karena
menggunakan kaos (pakaian dalam) penikmat punk tidak hanya dari kelas
sebagai busana mereka sehari-hari. Jaket menengah tapi juga merambah ke kelas-
(kulit) dengan banyak emblem dan pin kelas lain dalam kelompok masyarakat. Di
menunjukkan semangat D.I.Y sekaligus Indonesia, fesyen punk diadopsi oleh tidak
menyindir posisi kaum militer yang suka hanya kelompok penikmat musik punk,
semena-mena. Celana jeans dan sepatu tapi juga individu atau kelompok yang
boots adalah atribut fesyen wajib kelas terinspirasi ideologi punk dan
pekerja yang merepresentasikan kekuataan menjadikannya sebagai gaya.
dan kerja keras. Sedangkan, Budaya lokal di Indonesia tidak
perkembangan aksesoris dan tempelan monokultural, tapi begitu majemuk
paku dimaknai sebagai protes kebebasan sehingga nyaris tidak mungkin
mereka. menetapkan satu budaya untuk dijadikan
Pemodal fesyen Vivienne acuan‒kecuali di era Suharto yang
Westwood dan Malcolm Mclaren menegaskan budaya Jawa sebagai
memanfaatkan penerimaan cepat punk landasan budaya integrasi dan budaya
oleh masyarakat menengah (bawah) untuk nasional. Keberagaman budaya di
kepentingan budaya populer dan Indonesia berpengaruh pada pola
konsumerisme. Vivienne dan Malcolm konsumsi dan adaptasi budaya-budaya luar
membuat terobosan baru punk dalam yang hendak masuk ke dalam kebudayaan
industri fesyen dunia melalui pemakaian lokal. Fesyen punk salah satunya.
aksesoris peniti dan celana Globalisasi punk memberi
bondage‒model celana yang lazim implikasi tersendiri terhadap adopsi musik
digunakan pengidap sadomasokis. Fesyen dan fesyennya. Di bab sebelumnya telah
Vivienne kemudian dipakai oleh band Sex dibahas bahwa musik punk global telah
Pistol yang mendunia. Dengan demikian, bernegosiasi dengan nilai-nilai lokal
dapat dikatakan bahwa pengaruh fesyen Indonesia. Hal yang sama berlaku terhadap
punk yang ada di seluruh dunia berkaitan fesyen punk. Tidak semua gaya punk ditiru
erat dengan penyebaran musik punk. oleh komunitas penikmat punk Indonesia.
Pelaku musik punk tidak hanya Ideologi fesyen punk global haruslah
menyalurkan ideologi punk lewat menyesuaikan diri dengan kuasa kelas
bermusik, tetapi juga membawa ideologi dominan di Indonesia. Kami mengambil
tersebut dalam pakaian dan atribut yang contoh kasus negosiasi pewarnaan rambut
digunakan. Fesyen pemusik punk dan pemakaian lem pada potongan rambut
merupakan inspirasi visual para

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 61


punk mowhawk-spike, piercing dan tato nilai-nilai keyakinan (agama) yang dianut.
dengan kultur dominan Islam. Negosiasi ini kemudian oleh masyarakat
Islam merupakan budaya mayoritas awam dicerna menjadi sebuah penilaian
masyarakat Indonesia. Nilai-nilai bahwa punk Indonesia setengah-setengah.
keislaman berlaku tidak hanya dalam Namun demikian, kami melihat bahwa
ruang privat (keyakinan pribadi), tetapi pelaku punk Indonesia (khususnya yang
juga di ruang publik (norma sosial berkeyakinan Islam) mempunyai
masyarakat). Di dalam tataran keyakinan keberanian untuk menunjukkan dan
beragama individu, Islam mengharuskan melawan kuasa dominan hanya dengan
penganutnya untuk tidak memakai atribut- melakukan dialog dan negosiasi yang
atribut permanen yang menghalangi lunak terhadap idealisme Islam. Pada
ibadah. Sebagai contoh, budaya tato yang akhirnya, negosiasi ini berbuah suatu
menanamkan tinta ke dalam kulit tubuh pemahaman dan praktik budaya baru, dari
secara permanen adalah menghalangi global menjadi lokal.
proses penyucian tubuh (wudhu) sebelum
melakukan ibadah shalat. 4. KESIMPULAN
Dalam negosiasinya, punker Sebagai simpulan kita dapat
Indonesia yang beragama Islam melihat bahwa perpaduan budaya global
mereproduksi dan memodifikasi ideologi dan lokal dalam konteks budaya punk di
fesyen punk global menjadi sesuatu yang Indonesia menghasilkan bentukan baru
lebih berterima di masyarakat, yaitu yang merupakan hasil dari proses
dengan tidak menggunakan tato permanen, negosiasi dengan nilai-nilai lokal.
wax atau lem rambut permanen, dan Bentukan-bentukan baru ini dapat
aksesoris yang berlebihan. Perkembangan memperkaya nilai dari budaya tersebut
teknologi kontemporer telah membuka sehingga kita tidak dapat katakan bahwa
alternatif punker Islam untuk tetap budaya punk yang ada di Indonesia telah
menikmati ideologi fesyen punk melalui kehilangan nila-nilai keaslian punk global.
penggunaan tato dan wax temporer,
sehingga mereka masih bisa melakukan
ibadah tanpa dihalangi oleh tinta tato di 5. REFERENSI
tubuh atau lem di rambut.
Aksesoris kalung dan gelang yang Appadurai, Arjun. (1996). Modernity at
digunakan punker laki-laki sebagai Large: Cultural dimensions of
dekorasi fesyen punk juga dianggap oleh Globalization.
umat Islam sebagai hal yang tidak
diperbolehkan dalam agama. Laki-laki Minneapolis: University of minnesota
muslim tidak boleh (haram) hukumnya Press.
untuk menghias dirinya dengan perhiasan
(logam mulia). Sehingga muncul stigma Barnard Malcolm. (2001). Fashion
laki-laki yang menggunakan perhiasan Sebagai Komunikasi: Cara
adalah kewanita-wanitaan, karena hal Mengomunikasikan Identitas
tersebut tidak sesuai kodrat. Dalam Sosial,Seksual, Kelas, dan Gender
permasalahan punk di Indonesia, punker (terj.). Yogyakarta: Jalasutra.
laki-laki hanya memakai aksesoris-
aksesoris tersebut pada saat konser atau Djumadi, Arsita Pinandita dan Martono,
berkumpul dengan komunitasnya saja. John. (2009). Punk! Fesyen-
Sikap penganut punk Islam di Subculture-Identitas. Yogyakarta:
Indonesia merupakan cara „cerdas‟ untuk Halilintar Books.
mengadopsi ideologi punk yang tanpa
kekerasan dan tidak berbenturan dengan

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 62


Hall, Stuart. (1990). Identity: Community,
Culture, Difference. Ed. Jonathan
Rutherford. London: Lawrence &
Wishart Limited. 222-237.

Hebdige, Dick. (1979). Subculture: The


Meaning of Style. London:
Routledge.

Karib, Fatun. (2009). “Sejarah Komunitas


Punk Jakarta”, artikel dalam
http://www.jakartabeat.net/musik/ka
nal-musik/ulasan/147-sejarah-
komunitas-punk-jakarta-bagian-
1.html diunduh tanggal 15 Desember
2012, pukul 10:00 WIB.

Sabin, Roger. (2002). Punk Rock: So


What, the Cultural Legacy of Punk.
London and New York: Routledge.

Thompson, Stacy. (2004). Punk


Production: unfinished business.
New York: State University of New
York Press.

Jurnal Makna, Volume 1, Nomor 1, Maret 2016 – Agustus 2016 63

Anda mungkin juga menyukai