KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
A. Latar Belakang ............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah Penelitian ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................. 5
Pembahasan Teori............................................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 11
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN.......................................................... 14
BAB V SIMPULAN ............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini tak ada yang tahu pasti kapan punk pertama kali muncul.
Beberapa orang mengatakan bahwa punk hadir sejak tahun 50-an, ada juga yang
mengatakan sekitar tahun 60-an. Namun istilah punk mulai dikenal khalayak
pada tahun 1970. Ada dua kota besar yang mempengaruhi perkembangan musik
punk, yaitu London, Inggris dan New York, Amerika Serikat. Di negara ini punk
merupakan sebuah komunitas sosial yang di dalamnya terdapat kultur atau
budaya yang berkembang serta menghasilkan sebuah subkultur yang telah
menjadi sebuah gaya hidup yang menjadi sebuah pilihan bagi penganutnya.
Seorang “punkers”, sebutan bagi orang-orang yang berpenampilan punk,
biasanya tinggal berkelompok dan membentuk subkelompok minoritas yang
berkumpul bersama dalam sebuah komunitas
2
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut penulis dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu anak punk ?
2. Apa faktor yang menyebabkan fenomena anak punk berkembang di
Indonesia ?
3. Apa dampak positif dari adanya anak punk?
4. Apa dampak negatif dari adanya anak punk?
5. Bagaimana pengaruhnya terhadap negara?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulisan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apa arti dari anak punk
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan fenomena anak
punk berkembang di Indonesia
3. Untuk mengetahui dampak positif dari adanya ank punk
4. Untuk mengetahui adanya dampak negatif dari anak punk
5. Untuk mengetahui pengaruh anak punk terhadap negara
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Dalam hal akademis, hasil dari penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan baru bagi para pembacanya. Selain itu,
hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi untuk
penyempurnaan penelitian selanjutnya.
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan baru dan
mendapatkan informasi yang belum pernah diketahui sebelumnya serta
penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman baru dalam
penyusunan penelitian suatu fenomena atau topik.
b. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai fenomena anak punk yang ada di
Indonesia serta para pembaca juga mendapatkan sumbangan
pemikiran mengenai anak punk maupun eksistensinya di negara ini.
3
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
A. PEMBAHASAN TEORI
1. Pengertian Anak Punk
Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena
di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk
mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk
karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai
tindak kriminal.
Punk sendiri bias juga diartikan yaitu, bahasa slank untuk penjahat atau
perusak. Salah satu cirri khas dari punk memakai calana jeans sobek-sobek, peniti
cantel (safety pins) yang dicantelkan di telinga, model rambut yang menyerupai
paku-paku yang berduri. Punk adalah kelompok remaja radikal yang menentang
berbagai bentuk kemapanan. Mereka menolak agama, norma masyarakat, dan
aturan negara (Abu Al-Ghifari, 2003:99- 100). Maka inti dari Komunitas Punk
adalah adanya kelompok orang yang memiliki identitas yang hampir sama dimana
adanya kesamaan tujuan, motivasi, hobi, dan kesamaan.
Punk merupakan sebuah kultur yang bukan berasal dari Indonesia, tetapi
lahir dan tumbuh pertama di Inggris, kemudian menyebar ke berbagai negara
termasuk ke Indonesia. Punk sendiri bukan hanya sebuah komunitas sosial tetapi
mencakup di dalamnya ideologi, politik, musik dan gaya hidup yang terangkum
dalam sebuah subkultur yang menjadi pembeda dengan kultur budaya Indonesia
pada umumnya. Penampilan mereka yang berbeda dengan masyarakat sekitar
tentunya memiliki arti dan makna yang terkandung di dalamnya.
A .Anarcho Punk
Anarcho Punk termasuk salah satu komunitas yang sangat keras dan idealis
dengan ideologi yang mereka anut. Mereka menutup diri dengan orang lain dan
kekerasan sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Maka sudah tidak jarang
juga terlibat bentrokan dengan sesame komunitas punk lainnya, Anarcho punk
secara umum dipercaya terhadap tindakan langsung, meskipun perwujudannya
bervariasi, diantaranya percaya bahwa kekerasan atau kerusakan property
merupakan suatu cara yang dapat diterima untuk mencapai perubahan. Di sisi lain,
banyak dari para anarcho punk adalah pedukung isu-isu hak hewan, kesetaraan ras,
antihomofobia, feminime dan lain-lainnya. Anarcho punk juga mengklaim bahwa
5
alkohol, tembakau, obat-obatan, dan seks adalah alat penindasan dan perusak diri
sendiri. Maka, seorang anarcho berusaha menjadi hal-hal tersebut.
B. Crust Punk
C. Glam Punk
Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman yang pengalaman
sehari-hari dituangkan sendiri dalam berbagai macam karya. Mereka menjauhi
perselisihan dengan sesama komunitas maupun orang lain. Band glam punk yang
berpengaruh adalah New York Dolls dengan penampilannya yang androgini. Band
lainnya yang terkenal sebagai Glam Punk diantaranya Hanoi Rock dan lain-lain
(Widya, 2010).
D. Nazi Punk
E. Oi Punk
Oi biasanya terdiri dari para hooligan (istilah yang telah digunakan sejak
pertengahan 1890-an. Ketika itu dipakai untuk menggambarkan nama sebuah geng
jalanan di London). Oi berarti hey atau hello dalam aksen cockney di Inggris.
Ketika bermusik, orang sering beranggapan bahwa Oi identik dengan skinhead,
6
F. Queercore Punk
Queercore adalah budaya dan gerakan sosial yang dimulai pada pertengahan
1980-an sebagai sebuah cabang dari punk. Anggotanya terdiri dari orang-orang
yang pada umumnya ‘sakit’, yaitu para lesbian, homoseksual, JISPO VOL. 8 No. 1
Edisi: Januari-Juni Tahun 2018 80 biseksual, dan para transeksual. Ketika mereka
bermusik, mereka mengekplorasi tema prasangka dan masalah-masalah seperti
identitas seksual, identitas gender, dan hak-hak individu (Widya, 2010:58).
Riot Girl Punk merupakan gerakan feminis bawah tanah yang dimulai awal
tahun 1990-an. Riot Band Girl sering mengangkat isu-isu seperti pemerkosaan,
kekerasan dalam rumah tangga, seksualitas, dan pemberdayaan perempuan.
H. Scrum Punk
I. Skate Punk
Skate Punk dimulai pada pertengahan 1980-an di California. Ketika itu, bermain
skateboard semakin popular dan dianggap sebagai suatu bentuk perlawanan.
Dinamai Skate Punk karena kegemaran anggotanya dalam bermain skateboard.
J. Ska Punk
Ska Punk merupakan gabungan anatara punk dengan musik asal Jemaica
yang biasa disebut Reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa
mereka sebut dengan Skanking atau Pogo. Tarian enerjik ini sesuai dengan musik
dari Ska Punk yang memiliki beat-beat yang cepat (Widya, 2010:60).
7
Pengaruh positif dan negatif dari komunitas ini, kembali lagi ke cara pandang
masyarakat itu sendiri. Memang, sebagian komunitas Punk memberikan dampak
negatif bagi seseorang, terutama remaja yang jiwanya masih labil dan belum
mengerti maknaPunk itu sendiri. Sebenarnya anak Punk adalah bebas tetapi
bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani bertanggung jawab secara pribadi
atas apa yang telah dilakukannya. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani
para Punkers memang sangat aneh, maka pandangan miring dari masyarakat selalu
ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara Punkers yang mempunyai
kepedulian sosial
6. Komunitas Punk bukan hanya berasal dari kalangan bawah, tapi ada
yang berasal dari kalangan pejabat. Sehingga dapat mempererat jalinan
silaturahmi dan memperbanyak saudara.
1. Gaya dandanan yang tidak sesuai dengan etika dan budaya Indonesia
sehingga mendapat pandangan sebelah mata dan negatif dari masyarakat.
2. Sering terjerumus pada hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain, misalnya : Narkoba, freesex, mabuk – mabukan. Dan akhirnya
malah mengantarkan diri dibalik jeruji besi.
3. Dapat memicu tindakan anarkis karena selalu mengahadapi hidup dengan
mengekspresikan kekesalan (kemarahan) karena pengekangan ataupun
hanya untuk mengekspresikan kehebatan (kesombongan) diri.
4. Mengganggu ketentraman malam karena kebanyakan dari komunitas ini
beraktifitas diwaktu malam yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
B. JENIS PENELITIAN
Dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif
yang menggunakan cara memberikan survei online kepada responden
melalui layanan chatting yang berminat mengisi survei, tanpa paksaan.
Selain dengan memberikan survei online kami meneliti secara langsung
perilaku orang-orang yang menggunakan teknologi komunikasi.
C. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat
sekitar terminal ledeng yang seringkali melihat komunitas anak punk di
sekitar mereka dan pengguna media sosial yang mengisi google form.
(mahasiswa upi/anak kelas/anak elektro/anak Teknik)
F. INSTUMEN PENELITIAN
1. Kuisioner
Menyebarkan angket berbentuk daring berisi sejumlah pertanyaan
kepada responden dan hasil yang didapatkan kemudian dianalisa. Jenis
kuisioner yang digunakan yaitu kuisioner terbuka, tertutup, dan
campuran.
2. Wawancara
Data yang dipergunakan dalam wawancara berkaitan dengan
tanggapan, respon, pendapat, serta opini atas kenyataan yang dialami
oleh responden atau narasumber.
3. Observasi
Terjun atau datang langsung ke lokasi penelitian yaitu Terminal
Ledeng. Fungsinya untuk mendapatkan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah maupun non-ilmiah.
4. Peneliti
Yaitu kami sebagai peneliti yang berusaha mencari data sebaik
mungkin mengenail prilaku anak punk dan kaitannya terhadap
keberlangsungan bangsa.
12
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Punk adalah sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang yang mencari
kebebasan dijalanan, yang kemudian menurut mereka akan menemukan arti
kehidupan yang sebenarnya dengan mereka hidup sebagai punkers yang berada
dijalan. Punk merupakan sebuah bentuk budaya anak muda yang memiliki
semangat anti kemapanan dan tidak memiliki norma namun menjunjung tinggi
kebebasan individu. Punk bicara tentang kebebasan, kontrol diri tanpa norma
yang menjerat, banyak masyarakat yang menggap anak punk itu tidak lain sama
preman, tukang mabok, sampah bagi masyarakat dan lain sebagainya tapi
mereka salah punk punya komunitas tersendiri yang anti penindasan, anti di
kekang dan anti 83 kemapanan tetapi juga banyak anak-anak yang mengaku sok
punk tanpa tau arti punk itu sebenarnya.
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan
dirinya tertarik mengikuti komunitas Punk:
a. Rasa seni yang kental, dan mereka ingin mengekspresikan seni tersebut.
b. Mereka ingin dianggap sebagai bagian masyarakat, dan agar diakui
keberadaannya.
f. Sebagai suatu bentuk apresiasi trend remaja dalam bidang fashion dan
musik.
13
Dari uraian diatas bahwa latar belakang remaja bergabung dalam komunitas
punk berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Remaja
masuk komunitas punk di karenakan beberapa faktor :
a. Lingkungan Keluarga
c. Ekonomi
BAB V
KESIMPULAN
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA