Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
A. Latar Belakang ............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah Penelitian ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................. 5
Pembahasan Teori............................................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 11
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN.......................................................... 14
BAB V SIMPULAN ............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Kelompok anak punk oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai kelompok
yang meresahkan serta mengganggu ketertiban umum. Di setiap sudut kota
sering pula kita melihat sekelompok orang dengan dandanan dan pakaian yang
tidak biasa dikenakan orang. Model rambut berdiri dengan warna terang
mencolok yang biasa orang sebut rambut mohawk, kemudian celana jeans super
ketat yang dipadukan dengan baju lusuh. Serta pernak-pernik aksesoris seperti
rantai yang tergantung di saku celana, gelang besi yang melingkar di tangan,
sepatu kain warna hitam, pierching terpasang di bibir atau telinga serta berbagai
aksesoris lainnya seolah menjadi pembeda dengan pakaian normal yang biasa
digunakan masyarakat kita. Mereka yang disebut anak punk sering berjalan
berkelompok dan diam di sudut-sudut kota besar di Indonesia termasuk Kota
Bandung.

Sampai saat ini tak ada yang tahu pasti kapan punk pertama kali muncul.
Beberapa orang mengatakan bahwa punk hadir sejak tahun 50-an, ada juga yang
mengatakan sekitar tahun 60-an. Namun istilah punk mulai dikenal khalayak
pada tahun 1970. Ada dua kota besar yang mempengaruhi perkembangan musik
punk, yaitu London, Inggris dan New York, Amerika Serikat. Di negara ini punk
merupakan sebuah komunitas sosial yang di dalamnya terdapat kultur atau
budaya yang berkembang serta menghasilkan sebuah subkultur yang telah
menjadi sebuah gaya hidup yang menjadi sebuah pilihan bagi penganutnya.
Seorang “punkers”, sebutan bagi orang-orang yang berpenampilan punk,
biasanya tinggal berkelompok dan membentuk subkelompok minoritas yang
berkumpul bersama dalam sebuah komunitas
2

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut penulis dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu anak punk ?
2. Apa faktor yang menyebabkan fenomena anak punk berkembang di
Indonesia ?
3. Apa dampak positif dari adanya anak punk?
4. Apa dampak negatif dari adanya anak punk?
5. Bagaimana pengaruhnya terhadap negara?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penulisan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apa arti dari anak punk
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan fenomena anak
punk berkembang di Indonesia
3. Untuk mengetahui dampak positif dari adanya ank punk
4. Untuk mengetahui adanya dampak negatif dari anak punk
5. Untuk mengetahui pengaruh anak punk terhadap negara

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Dalam hal akademis, hasil dari penelitian ini dapat menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan baru bagi para pembacanya. Selain itu,
hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi untuk
penyempurnaan penelitian selanjutnya.

2. Dalam hal praktis, hasil penelitian yang telah dilakukan dapat


bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan baru dan
mendapatkan informasi yang belum pernah diketahui sebelumnya serta
penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman baru dalam
penyusunan penelitian suatu fenomena atau topik.

b. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai fenomena anak punk yang ada di
Indonesia serta para pembaca juga mendapatkan sumbangan
pemikiran mengenai anak punk maupun eksistensinya di negara ini.
3

BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN

A. PEMBAHASAN TEORI
1. Pengertian Anak Punk

Punk merupakan subkultur yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya,


kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak
tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead
seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga
dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir pada awal tahun 1970-an. Punk juga
bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Punk memiliki singkatan Public United Nothing Kingdom yang memiliki


arti sekumpulan orang yang anti peraturan kerajaan. gerakan anak muda yang
diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang
mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral
oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang
tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui
lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat
yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena
di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk
mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk
karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai
tindak kriminal.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang


berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat
suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang
masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan
masalah agama.
4

Punk sendiri bias juga diartikan yaitu, bahasa slank untuk penjahat atau
perusak. Salah satu cirri khas dari punk memakai calana jeans sobek-sobek, peniti
cantel (safety pins) yang dicantelkan di telinga, model rambut yang menyerupai
paku-paku yang berduri. Punk adalah kelompok remaja radikal yang menentang
berbagai bentuk kemapanan. Mereka menolak agama, norma masyarakat, dan
aturan negara (Abu Al-Ghifari, 2003:99- 100). Maka inti dari Komunitas Punk
adalah adanya kelompok orang yang memiliki identitas yang hampir sama dimana
adanya kesamaan tujuan, motivasi, hobi, dan kesamaan.

2. Latar Belakang Munculnya Anak Punk

Punk merupakan sebuah kultur yang bukan berasal dari Indonesia, tetapi
lahir dan tumbuh pertama di Inggris, kemudian menyebar ke berbagai negara
termasuk ke Indonesia. Punk sendiri bukan hanya sebuah komunitas sosial tetapi
mencakup di dalamnya ideologi, politik, musik dan gaya hidup yang terangkum
dalam sebuah subkultur yang menjadi pembeda dengan kultur budaya Indonesia
pada umumnya. Penampilan mereka yang berbeda dengan masyarakat sekitar
tentunya memiliki arti dan makna yang terkandung di dalamnya.

3. Macam-macam Anak Punk

A .Anarcho Punk

Anarcho Punk termasuk salah satu komunitas yang sangat keras dan idealis
dengan ideologi yang mereka anut. Mereka menutup diri dengan orang lain dan
kekerasan sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Maka sudah tidak jarang
juga terlibat bentrokan dengan sesame komunitas punk lainnya, Anarcho punk
secara umum dipercaya terhadap tindakan langsung, meskipun perwujudannya
bervariasi, diantaranya percaya bahwa kekerasan atau kerusakan property
merupakan suatu cara yang dapat diterima untuk mencapai perubahan. Di sisi lain,
banyak dari para anarcho punk adalah pedukung isu-isu hak hewan, kesetaraan ras,
antihomofobia, feminime dan lain-lainnya. Anarcho punk juga mengklaim bahwa
5

alkohol, tembakau, obat-obatan, dan seks adalah alat penindasan dan perusak diri
sendiri. Maka, seorang anarcho berusaha menjadi hal-hal tersebut.

B. Crust Punk

Rusties merupakan istilah untuk anggota sub-kultur yang sekarang lebih


dikenal dengan istilah crust punk yang merujuk pada punk jalanan atau penghuni
liar, Anggota crust punk terkenal berpenampilan kusut dan kritikan 79 yang pedas,
mereka juga suka melakukan protes di jalanan, mengemis, penghuni liar (penghuni
ilegal tempat, property, atau rumah kosong milik orang lain), melompat naik ke
kereta, penghibur jalanan, dan tuna wisma muda (Widya, 2010).

C. Glam Punk

Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman yang pengalaman
sehari-hari dituangkan sendiri dalam berbagai macam karya. Mereka menjauhi
perselisihan dengan sesama komunitas maupun orang lain. Band glam punk yang
berpengaruh adalah New York Dolls dengan penampilannya yang androgini. Band
lainnya yang terkenal sebagai Glam Punk diantaranya Hanoi Rock dan lain-lain
(Widya, 2010).

D. Nazi Punk

Nazi Punk merupakan minoritas terkecil di sub-kultur punk. Anggotanya


mempunyai paham ideology nasionalis yang erat dengan skinhead kulit putih. Dari
sekian banyak komunitas punk, mungkin Nazi Punk inilah komunitas yang masih
murni. Dalam hal musik, seperti halnya nazi, mereka menggunakan lirik yang
penuh kebencian terhadap kelompok-kelompok minoritas seperti orang orang
Yahudi, kulit hitam, multi-ras, dan homoseksual.

E. Oi Punk

Oi biasanya terdiri dari para hooligan (istilah yang telah digunakan sejak
pertengahan 1890-an. Ketika itu dipakai untuk menggambarkan nama sebuah geng
jalanan di London). Oi berarti hey atau hello dalam aksen cockney di Inggris.
Ketika bermusik, orang sering beranggapan bahwa Oi identik dengan skinhead,
6

sementara skinhead identik dengan rasisme. Hal ini mengakibatkan kesalah


pahaman muncul yang menganggap Oi adalah musik rasis. Padahal Oi tidak
memandang perbedaan ras, warna, dan kepercayaan (Widya, 2010).

F. Queercore Punk

Queercore adalah budaya dan gerakan sosial yang dimulai pada pertengahan
1980-an sebagai sebuah cabang dari punk. Anggotanya terdiri dari orang-orang
yang pada umumnya ‘sakit’, yaitu para lesbian, homoseksual, JISPO VOL. 8 No. 1
Edisi: Januari-Juni Tahun 2018 80 biseksual, dan para transeksual. Ketika mereka
bermusik, mereka mengekplorasi tema prasangka dan masalah-masalah seperti
identitas seksual, identitas gender, dan hak-hak individu (Widya, 2010:58).

G. Riot Girl Punk

Riot Girl Punk merupakan gerakan feminis bawah tanah yang dimulai awal
tahun 1990-an. Riot Band Girl sering mengangkat isu-isu seperti pemerkosaan,
kekerasan dalam rumah tangga, seksualitas, dan pemberdayaan perempuan.

H. Scrum Punk

Scrum Punk menanamkan anggotanya dengan sebutan straight edge scene.


Mereka sangat peduli dengan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral, kesehatan,
menghargai diri sendiri juga orang lain. Mereka berusaha tidak mengonsumsi zat-
zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri (Widya, 2010:59)

I. Skate Punk

Skate Punk dimulai pada pertengahan 1980-an di California. Ketika itu, bermain
skateboard semakin popular dan dianggap sebagai suatu bentuk perlawanan.
Dinamai Skate Punk karena kegemaran anggotanya dalam bermain skateboard.

J. Ska Punk

Ska Punk merupakan gabungan anatara punk dengan musik asal Jemaica
yang biasa disebut Reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa
mereka sebut dengan Skanking atau Pogo. Tarian enerjik ini sesuai dengan musik
dari Ska Punk yang memiliki beat-beat yang cepat (Widya, 2010:60).
7

4. Dampak Anak Punk

Pengaruh positif dan negatif dari komunitas ini, kembali lagi ke cara pandang
masyarakat itu sendiri. Memang, sebagian komunitas Punk memberikan dampak
negatif bagi seseorang, terutama remaja yang jiwanya masih labil dan belum
mengerti maknaPunk itu sendiri. Sebenarnya anak Punk adalah bebas tetapi
bertanggung jawab. Artinya mereka juga berani bertanggung jawab secara pribadi
atas apa yang telah dilakukannya. Karena aliran dan gaya hidup yang dijalani
para Punkers memang sangat aneh, maka pandangan miring dari masyarakat selalu
ditujukan pada mereka. Padahal banyak diantara Punkers yang mempunyai
kepedulian sosial

Pengaruh positif adanya komunitas Punk tersebut, antara lain:


1 Adanya tempat untuk mengekspresikan diri, adanya kecocokan terhadap
lingkungan pergaulan.

2. Sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi (protes dan kritik terhadap


pengekangan, baik dari pihak masyarakat maupun pemerintah) dan jiwa
seni yang mereka miliki, bahkan mereka

3 . Di bidang musik misalnya, banyak band punk yang mampu mendapat


tempat di hati remaja Indonesia, mereka tidak kalah dengan band-band
papan atas.

4 . Selain di bidang musik, komunitas punk juga bergerak di bidang fashion,


mereka membuat T-shirt, kaos, aksesoris dengan jumlah yang lebih banyak
dan juga desain yang lebih variatif. Wadah untuk pakaian dan aksesoris
yang diproduksi sendiri oleh anak-anak punk sendiri biasa disebut distro, di
industri ini pun komunitas punk mampu bersaing dengan produk-produk
terkenal yang sudah akrab dengan remaja Indonesia.

5. Dengan adanya komunitas ini (terutama bagi Punkers yang memiliki


keterampilan), mungkin saja dapat membantu pemerintah mengurangi
pengangguran dan dapat meningkatkan ekonomi khususnya bagi
komunitas Punk ini.
8

6. Komunitas Punk bukan hanya berasal dari kalangan bawah, tapi ada
yang berasal dari kalangan pejabat. Sehingga dapat mempererat jalinan
silaturahmi dan memperbanyak saudara.

Sedangkan pengaruh negatifnya adalah :

1. Gaya dandanan yang tidak sesuai dengan etika dan budaya Indonesia
sehingga mendapat pandangan sebelah mata dan negatif dari masyarakat.
2. Sering terjerumus pada hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain, misalnya : Narkoba, freesex, mabuk – mabukan. Dan akhirnya
malah mengantarkan diri dibalik jeruji besi.
3. Dapat memicu tindakan anarkis karena selalu mengahadapi hidup dengan
mengekspresikan kekesalan (kemarahan) karena pengekangan ataupun
hanya untuk mengekspresikan kehebatan (kesombongan) diri.
4. Mengganggu ketentraman malam karena kebanyakan dari komunitas ini
beraktifitas diwaktu malam yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.
9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


Penelitian secara langsung kami lakukan pada hari selasa, tanggal 29
Oktober 2019 di terminal ledeng karena di daerah tersebut seringkali
dijadikan sebagai tempat berkumpulnya komunitas anak punk.
Sedangkan penelitian lainnya, kami menggunakan google form untuk
mengetahui respon masyarakat terhadap keberadaan anak punk disekitar
meraka.

B. JENIS PENELITIAN
Dengan menggunakan metode penelitian pendekatan kuantitatif
yang menggunakan cara memberikan survei online kepada responden
melalui layanan chatting yang berminat mengisi survei, tanpa paksaan.
Selain dengan memberikan survei online kami meneliti secara langsung
perilaku orang-orang yang menggunakan teknologi komunikasi.

C. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat
sekitar terminal ledeng yang seringkali melihat komunitas anak punk di
sekitar mereka dan pengguna media sosial yang mengisi google form.
(mahasiswa upi/anak kelas/anak elektro/anak Teknik)

D. DATA DAN SUMBER DATA


Adapun data dan sumber data penelitian diperoleh berdasarkan data primer
dan data sekunder dari internet yang menunjang penelitian ini dan para
responden yang terlibat dalam masalah ini. Dengan ini penulis
menggunakan:
10

1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari


sumbernya, diamati dan dicatat melalui yang bersangkutan (responden)
untuk keperluan penelitian
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari kepustakaan. Yaitu mempelajari karangan ilmiah dari para sarjana
yang berupa artikel, makalah-makalah, peraturan perundang-undangan,
dan tulisan lain yang menunjang karya ilmiah ini. Dengan demikian
kita bisa memperoleh suatu data yang betul-betul bersifat obyektif serta
ilmiah.

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Untuk mendapatkan data yang relevan yang berkenaan dengan
masalah sikap anak punk dan keterkaitannya dengan bangsa, maka teknik
mengumpulkan responden berasal dari warga sekitar terminal ledeng, serta
berbagai artikel yang menunjang penelitian ini. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

a. Wawancara adalah menggunakan daftar pertanyaan yang telah


tersedia untuk mengarahkan responden dalam pelaksanaannya yang
berupa pokok-pokok saja yang kemudian dapat dikembangkan lebih
lanjut. Wawancara ini dilakukan oleh penulis terhadap warga sekitar
terminal ledeng yang sering melihat komunitas anak punk
b. Survei online menggunakan google form, yakni dengan
menyebarkan link berisi pertanyaan yang berkaitan dengan anak
punk untuk mendapat respon dari pengguna media sosial mengenai
prilaku anak punk.
11

F. INSTUMEN PENELITIAN
1. Kuisioner
Menyebarkan angket berbentuk daring berisi sejumlah pertanyaan
kepada responden dan hasil yang didapatkan kemudian dianalisa. Jenis
kuisioner yang digunakan yaitu kuisioner terbuka, tertutup, dan
campuran.
2. Wawancara
Data yang dipergunakan dalam wawancara berkaitan dengan
tanggapan, respon, pendapat, serta opini atas kenyataan yang dialami
oleh responden atau narasumber.
3. Observasi
Terjun atau datang langsung ke lokasi penelitian yaitu Terminal
Ledeng. Fungsinya untuk mendapatkan hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah maupun non-ilmiah.
4. Peneliti
Yaitu kami sebagai peneliti yang berusaha mencari data sebaik
mungkin mengenail prilaku anak punk dan kaitannya terhadap
keberlangsungan bangsa.
12

BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Punk adalah sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang yang mencari
kebebasan dijalanan, yang kemudian menurut mereka akan menemukan arti
kehidupan yang sebenarnya dengan mereka hidup sebagai punkers yang berada
dijalan. Punk merupakan sebuah bentuk budaya anak muda yang memiliki
semangat anti kemapanan dan tidak memiliki norma namun menjunjung tinggi
kebebasan individu. Punk bicara tentang kebebasan, kontrol diri tanpa norma
yang menjerat, banyak masyarakat yang menggap anak punk itu tidak lain sama
preman, tukang mabok, sampah bagi masyarakat dan lain sebagainya tapi
mereka salah punk punya komunitas tersendiri yang anti penindasan, anti di
kekang dan anti 83 kemapanan tetapi juga banyak anak-anak yang mengaku sok
punk tanpa tau arti punk itu sebenarnya.

Adapun faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan
dirinya tertarik mengikuti komunitas Punk:

a. Rasa seni yang kental, dan mereka ingin mengekspresikan seni tersebut.
b. Mereka ingin dianggap sebagai bagian masyarakat, dan agar diakui
keberadaannya.

c. Rasa tidak puas terhadap pemerintahan, ataupun protes terhadap


kebebasan yang terkekang.

d. Punk sebagai bentuk perlawanan yang “hebat” karena menciptakan


musik, gaya hidup, komunitas, dan kebudayaan mereka sendiri

e. Punk sebagai suatu keberanian dalam melakukan perubahan dan


pemberontakan. 85

f. Sebagai suatu bentuk apresiasi trend remaja dalam bidang fashion dan
musik.
13

g. Ingin menutupi ketidakpuasan atau ketidakberdayaan hidup maupun


perasaan inferior mereka dalam bentuk penampilan yang superior dan unik
di mata masyarakat.

h. Ingin mengekspresikan kemarahannya melalui suatu simbolisme berupa


atribut bergaya punk dan pemikiran-pemikiran ideologi anti-kemapanan.

i. Untuk menutupi kemarahan dan rasa frustasi dari ketidakpuasan terhadap


sistem yang telah diterapkan baik oleh orangtua maupun masyarakat.

Dari uraian diatas bahwa latar belakang remaja bergabung dalam komunitas
punk berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Remaja
masuk komunitas punk di karenakan beberapa faktor :

a. Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan


keluarga lingkungan keluarga sangat penting dalam membentuk pola
kepribadian anak. Karena itu keluarga merupakan lembaga pendidikan
tertua, yang bersifat informal dan kodrati (Fuad Ihsan, 2011: 17). Keluarga
sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua
dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan
mereka. Demikian pula cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga
khususnya orang tua akan sangat memberi bekasan yang luar biasa.
Seorang remaja juga memerlukan komunikasi yang baik dengan orang tua,
karena ia ingin dihargai, didengar dan diperhatikan keluhan-keluhannya.
Dalam masalah ini, diperlukan orang tua yang dapat bersikap tegas, namun
akrab (friendly). Mereka harus bisa bersikap sebagai orang tua, guru dan
sekaligus kawan. Dalam mendidik anak dilakukan dengan cara yang masuk
akal (logis), mampu menjelaskan mana yang baik dan mana yang buruk,
melakukan pendekatan persuasif dan memberikan perhatian yang cukup.
Semua itu tidak lain, karena remaja sekarang semakin kritis dan
wawasannya berkembang lebih cepat akibat arus informasi dan globalisasi.
14

b. Lingkungan Teman Sebaya

Teman sebaya adalah sangat penting sekali pengaruhnya bagi remaja,


baik itu teman sekolah, organisasi maupun teman bermain. Dalam
kaitannya dengan pengaruh kelompok sebaya, kelompok sebaya (peer
groups) mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri remaja, dan
bagi persiapan diri di masa mendatang. Serta berpengaruh pula terhadap
pandangan dan perilakunya. Sebabnya adalah, karena remaja pada umur 87
ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada
orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia takut kehilangan rasa
nyaman yang telah diperolehnya

c. Ekonomi

Faktor ekonomi sangat berpengaruh dalam masalah ini disebabkan


karena ekonomi keluarganya, mereka melakukan jalan mengamen untuk
mencari nafkah dan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang
yang pertama faktor ekonomi, dimana mereka memilih jalan mengamen
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya bahwasannya mereka
beranggapan dari pada menganggur diam di rumah lebih baik mengamen
yang penting yang di dapatnya halal. Tetapi di samping itu dengan cara
mengamen mereka sering berkumpul dengan komunitas punk yang ada di
Ujung Berung. Dari hasil mengamen mereka bisa mendapatkan uang sehari
sampai 300 ribu. Mereka menganggapnya di Ujung Berung pusatnya
mencari uang karena disana pusat keramaian.
15

BAB V

KESIMPULAN

Komunitas Punk di Kota Bandung muncul dikarenakan adanya


ketidakharmonisan di dalam keluarga, adanya pengekangan orang tua, 91
serta mereka memiliki ideologi dan tujuan yang sama untuk dapat
bergabung dalam komunitas punk sehingga mereka menginginkan
kebebasan tanpa aturan dengan hidup di jalanan. Dampak remaja di Kota
Bandung mengikuti komunitas punk mengakibatkan perilaku menyimpang
di antaranya dengan sebuah kekerasan, pengacau, berandal, minum-
minuman keras bahkan narkoba. Respon masyarakat terhadap keberadaan
anak punk di kota bandung yaitu komunitas punk meresahkan masyarakat
karena adanya perilaku menyimpang dan ketidaksesuaian norma serta
budaya yang ada di dalam komunitas punk dengan yang ada di masyarakat.
Sehingga komunitas punk mempunyai citra buruk dan di pandang negatif
oleh masyarakat dan dapat menghambat keberlangsungan kehidupan
bangsa.
16

BAB VI

DAFTAR PUSTAKA

 Marshall, G. 2005. Skinhead Nation Truth About The Skinhead Cult.


London: Dunnon.
 Kurniawanto P. , 2015 Persepsi anak punk di kota Bandung
terhadap nasionalisme.
http://repository.upi.edu/14482/4/S_PKN_1006507_Chapter1
 https://id.wikipedia.org/wiki/Punk

 http://punkunitednotkingdom.blogspot.com/2016/02/pengaruh-
positif-dan-negatif-adanya.html

Anda mungkin juga menyukai