Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERANAN PARTAI POLITIK


DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH

(Anna Dameria Turnip, Irawan Suntoro, Yunisca Nurmalisa)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi masyarakat


Lampung Terhadap Peranan Partai Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Desa
Branti Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2015
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi
dalam penelitian ini adalah 8080 orang, sampel diambil dari rata- rata klaster menjadi
99 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap peranan partai
poitik berada pada kategori baik dengan jumlah hasil rekapitulasi sebanyak 51
(51,5%) dalam kategori baik .Hal ini berarti masyarakat memiliki pemahaman,
tanggapan dan harapan yang baik terhadap peran partai politik. Di desa branti
lampungs selatan tahun 2015.

Kata Kunci: partai politik ,pemilihan kepala daerah, peranan partai politik
ABSTRACT

PUBLIC PERCEPTION AGAINST THE ROLE OF POLITICAL PARTIES IN


THE ELECTION OF REGIONAL HEADS
(Anna Dameria Turnip, Irawan Suntoro, Yunisca Nurmalisa)

This research aimed to describe and analyze the public perception of Lampung
Against political parties Role in the election of Branti Natar South Lampung district
year 2015.
The method used in this research was descriptive method with apporoach and data
collecting technique was using question form. The population in this research were
8080 people, samples were taken from the average cluster becomes 99 people.

The result of this research showed that the society perceptions to the role of politic
party was in good category with the recapitulation result of 51 ( 51,5 % ) in good
category. It means that they have good understanding, response and hope towards the
state’defense attitude in Branti village of South Lampung In 2015
Keywords: local election, political party ,the role of political parties
PENDAHULUAN pemilihan umum kepala daerah
(PEMILUKADA) atau sering disebut
Latar Belakang Masalah
PILKADA, pertama kali dilaksanakan
Indonesia adalah Negara yang tahun 2004, pelaksanaan pemilihan
menganut sistem pemerintahan kepala daerah tahun 2004 adalah
demokrasi, yaitu suatu bentuk sebagai koreksi atau perbaikan dari
kekuasaan pemerintahan berasal dari sistem pemililhan kepala daerah
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Hal sebelumnya karena sebelumnya
tersebut dapat dikatakan kekuasaan pemilihan kepala daerah dipilih oleh
tertinggi dalam sistem demokrasi DPRD. Melalui pilkada masyarakat
berada di tangan rakyat, rakyat sebagai pemilih berhak untuk memilih
memiliki hak, kewajiban, kesempatan, kepala daerah tempat tinggal secara
bebas berbicara, bebas mengungkapkan langsung tanpa perantara sesuai dengan
pendapat serta bebas berekspresi dan hati nurani.
bebas berkarya tanpa harus di batasi
ataupun dihalagi dan berhak Melalui pemilihan kepala daerah secara
mengemukakan pendapat dalam langsung maka masyarakat bersikap
mengatur kebijakan pemerintahan yang aktif dalam pelaksanaan partisipasi
berlaku dalam Negara. Indonesia adalah politik. Partisipasi politik adalah
suatu negara yang cukup besar jumlah kegiatan warga yang bertindak sebagai
penduduk dan keanekaragaman suku, pribadi–pribadi, yang dimaksud untuk
bangsa, dan agama . Sebagai Negara mempengaruhi pembuatan keputusan–
demokrasi, Indonesia terus mengalami keputusan oleh pemerintah. Dalam
berbagai macam permasalahan hingga pelaksanaan partisipasi politik
saat ini, baik permasalahan di dalam masyarakat memerlukan adanya
negeri ataupun di luar negeri. saranan politik yaitu partai politik.
Partai politik merupakan komponen
Pelaksanaan sistem pemerintahan yang penting dalam sistem politik
demokrasi di Indonesia dipimpin oleh demokrasi, dengan demikian penataan
seorang Presiden dan wakil presiden, kepartaian harus dapat bertumpu pada
sesuai dengan sistem pemerintahan kaedah-kaedah kedaulatan rakyat,
demokrasi, pemimpin tersebut harus di memberi kebebasan, kesetaraan dan
pilih secara langsung melalui kebersamaan. Tujuan kelompok yang
pemilihan umum yaitu, proses ada dalam partai politik yaitu
pemilihan orang – orang untuk mengisi memperoleh kekuasaan politik dan
jabatan- jabatan politik tertentu. Pemilu merebut kedudukan politik dengan cara
secara demokratis oleh rakyat apapun untuk melaksanakan kebijakan-
Indonesia baru dapat terlaksana pada kebijakan yang diinginkan dalam
tahun 1999 namun, pelaksanaan yang di kelompok tersebut. Di Indonesia
cita–citakan sesuai pilihan hati secara peranan partai politik ini sangat penting
bebas dan langsung oleh masyarakat sebab Negara Indonesia memiliki
baru terlaksana di tahun 2004. keanekaragaman suku, agama, ras dan
Pemilihan umum juga merambah ke budaya dalam keanekaragaman tersebut
Provinsi dan Kota atau Kabupaten, tentu terdapat berbagai macam
kebijakan yang diinginkan masyarakat
demi mencapai kesejahteraan bangsa karena pentingnya peran partai politik
dan Negara hal tersebut memerlukan dalam proses pemilihan kepala daerah
wadah yaitu untuk menyampaikan khususnya di Desa Branti Kecamatan
aspirasinya sebagai warga Negara. Natar Kabupaten Lampung Selatan
Tahun 2015 merupakan salah satu
Pada tahun 2015 ini pemilihan kepala permasalahan utama dan terpenting
daerah dilakukan secara serentak dalam proses pemilihan kepala daerah..
diseluruh Indonesia, semakin
banyaknya atribut partai yang TINJAUAN PUSTAKA
bermunculan yang menunjukan
loyalitas dan totalitas partai dalam Pengertian Persepsi
mengusung pemimpin yang mewakili
partai politik tersebut hal ini Menurut Slameto (2003: 102) bahwa
menimbulkan sikap kritis tentunya bagi “persepsi adalah proses yang
masyarakat dalam masa pemilihan menyangkut masuknya pesan atau
kepala daerah ini. Banyaknya partai informasi kedalam otak manusia”.
politik yang bermunculan terutama
pada masa pilkada tahun ini Kemudian Menurut Effendy (2005:
menimbulkan dampak positif dan 135) bahwa “Persepsi sebagai proses
negative dalam masyarakat meliputi dimana kita jadi sadar akan objek atau
berbagai macam aspek kehidupan peristiwa dalam lingkungan melalui
seperti aspek ekonomi, sosial, budaya, ragam indera kita seperti penglihatan,
hukum, keamanan dan politik. pendengaran, penciuman, pengecapan
dan penjamahan”.
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan pada beberapa masyarakat Menurut Ihalauw (2005: 87)
mengenai peranan partai politik menyebutkan bahwa “Persepsi adalah
terdapat beberapa pendapat yang cara orang memandang dunia ini. Dari
berbeda- beda mengenai tingkat defenisi yang umum ini dapat dilihat
kepuasan masyarakat terhadap peranan bahwa persepsi seseorang akan berbeda
partai politik , tingkat kepuasan tersebut dari yang lain, masyarakat dapat
meliputi keberhasilan partai politik membentuk persepsi yang serupa antar
dalam menjalankan fungsinya di warga kelompok masyarakat tertentu”.
masyarakat.
Pengertian Masyarakat
Bertolak dari latar belakang masalah
yang telah dikemukakan, maka fokus Menurut Soemarjan dalam Soerjono
penelitian ini adalah ” Persepsi Soekanto (2001: 92) menyatakan
Masyarakat Terhadap Peranan Partai bahwa “masyarakat adalah orang yang
Politik Dalam Pemilihan Kepala hidup bersama yang menghasilkan
Daerah”. kebudayaan”.

Pertimbangan yang mendasari Menurut Kamus Besar Bahasa


pemilihan fokus penelitian ini adalah Indonesia, masyarakat merupakan
sekelompok manusia yang bertempat Proses perekrutan calon dalam
tinggal dalam suatu wilayah tertentu partai politik
dengan batas-batas yang jelas dan
menjadi faktor utamanya ialah adanya Menurut Suharno (2004:117)
hubungan yang kuat di antara anggota “Rekrutmen politik adalah proses
kelompok dibandingkan hubungan pengisian jabatan-jabatan pada
dengan orang-orang diluar lembaga-lembaga politik termasuk
kelompoknya. Masyarakat merupakan partai politik dan administrasi atau
satu kesatuan yang selalu berubah
birokrasi oleh orang-orang yang akan
karena proses masyarakat yang dapat
menyebabkan terjaidnya perubahan itu menjalankan kekuasaan politik. Di
proses tersebut dapat terjadi karena Indonesia, perekrutan politik
manusia hidup dengan adanya tuntutan berlangsung melalui pemilu setelah
zaman yang secara tidak langsung setiap calon peserta yang diusulkan oleh
mengharuskan terjadinya perubahan. partainya diseleksi secara ketat oleh
suatu badan resmi. Seleksi ini dimulai
Pengertian peranan
dari seleksi administrative, penelitian
Soerjono Soekanto (2001: 268), khusus yanitu menyangkut kesetiaaan
“peranan merupakan aspek dinamis pada ideology Negara.
kedudukan (status), apabila seseorang
Pengertian Pilkada
melaksanakan hak dan kewajiban sesuai
dengan kedudukannya, maka ia Pemilihan kepala daerah dilakukan
menjalankan suatu peranan”. secara langsung oleh penduduk daerah
administratif setempat yang memenuhi
syarat. Pemilihan kepala daerah
Partai Politik
dilakukan satu paket bersama dengan
Sartori dalam Miriam Budiarjo (2008: wakil kepala daerah.
404-405) mengatakan bahwa “partai
politik adalah suatu kelompok politik
yang mengikuti pemilihan umum, dan Tujuan Penelitian
melalui pemilihan umum itu, mampu
menempatkan calon-calonnya untuk Tujuan dalam penelitian ini secara
menduduki jabatan-jabatan public”. umum adalah untuk menganalisis dan
mendeskripsikan persepsi masyarakat
Peranan Dan Fungsi Partai Politik terhadap peranan partai politik dalam
pemilihan kepala daerah desa branti
Fungsi partai politik yang dirumuskan kecamatan natar kabupaten lampung
oleh Ramlan Surbakti yaitu,Sosialisasi selatan tahun 2015 dan secara khusus
politik,Rekrutmen politik , Partisipasi untuk mendeskrespsikan dan
politik, pemandu kepentingan, menganalisis peran partai politik dalam
komunikasi politik, pengendali konflik, sosialisasi calon kepala daerah,
control politik. mensosialisasikan sistem pemilihan
kepala daerah, dalam mendorong perhatiannya, dan hasil dari penilaian
partisipasi masyarakat pada pemilihan ini akan memberikan pengaruh baik
kepala daerah, mendidik masyarakat buruk terhadap perilaku objek yang
untuk memilih calon kepala daerah
menjadi titik perhatiannya.
yang dapat dipercaya, mencegah dan
mengatasi konflik dalam pemilihan Peran partai politik merupakan suatu
kepala daerah. fungsi yang dibawa dan akan dituju
oleh partai politik. Peranan partai
METODE PENELITIAN politik yaitu sebagai sarana pendidikan
Jenis Penelitian politik, artikulasi politik, komunikasi
politik, sosialisasi politik, agregasi
Metode penelitian yang digunakan politik, dan rekrutmen. Sehingga partai
penulis dalam penelitian ini adalah politik mempengaruhi sistem politik
metode deskriptif dengan pendekatan untuk pencapaian Negara yang
kuantitatif. demokratis dan warga Negara
masyarakat Indonesia akan memiliki
Populasi & Sampel kesadaran dalam kehidupan berpolitik

Populasi dalam penelitian ini adalah Definisi Operasional


seluruh masyarakat yang memiliki hak
pilih di Desa Branti yang berjumlah Persepsi masyarakat terhadap suatu
8080, dengan sampel yang diambil objek peristiwa yang menjadi pusat
sebanyak 99 sampel, dengan ketentuan perhatiannya, dan hasil dari penilaian
10% dari 8080 masyarakat yang ini akan memberikan pengaruh baik
memiliki hak pilih di Desa Branti buruk terhadap perilaku objek yang
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung menjadi titik perhatiannya.
Selatan Tahun 2015.
Berkaitan dengan persepsi masyarakat
Variabel Penelitian maka dapat dijabarkan indikatornya
sebagai berikut, Pemahaman ,
Di dalam penelitian ini menggunakan
Tanggapan, Harapan
dua variabel, yaitu variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y) sebagai berikut:
Peranan partai politik merupakan
1. Variabel bebas yaitu persepsi
pelaksanaan suatu fungsi yang dibawa
masyarakat (X)
2. Variabel terikat yaitu Peran partai dan akan dituju oleh partai politik
politik (Y) Peranan partai politik tersebut seperti;
Pelaksanaan Pendidikan Politik,
Definisi Konseptual penyalur aspirasi politik masyarakat
dalam merumuskan dan menetapkan
Persepsi masyarakat merupakan kebijakan Negara, Partisipasi politik
tanggapan masyarakat terhadap suatu warga Negara Indonesia dan
objek peristiwa yang menjadi pusat
Rekrutmen politik. Peranan partai tersebut dideskripsikan menjadi kalimat
politik lainnya yaitu: sosialisasi calon yang sistematis.
kepala daerah, sosialisasi sistem
HASIL DAN PEMBAHASAN
pilkada, mendorong masyarakat
berpartisipasi dalam pilkada, mendidik Gambaran Umum Lokasi Penelitian
masyarakat dalam memilih calon
kepala daerah ada yang dipercaya, Desa Branti merupakan suatu desa yang
mencegah dan mengatasi konflik terletak dikecamatan natar Kabupaten
dalam pilkada Lampung Selatan Branti Raya berasal
dari nama Beratih yang artinya tempat
pemberhentian atau tempat
Teknik Pengumpulan Data peristirahatan. Pada tahun 1972
beberapa tokoh masyarakat dan
Teknik pengumpulan data yang pemangku adat telah bermusyawarah
digunakan dalam penelitian ini adalah untuk perencanaan pemekaran Desa
angket, dokumentasi dan wawancara. dari Desa Haduyang, yang di pimpim
oleh Masrib (Menak Pangeran) ternyata
Uji Validitas & Reliabilitas hasil musyawarah tersebut
mendapatkan izin dari kepala kampung
Uji Validitas dan masyarakat Desa Haduyang.

Uji validitas yang digunakan yaitu Pada tahun 1973 beberapa tokoh
logical validity yang keabsahannya masyarakat, tokoh pemuda, tokoh
disahkan oleh pembimbing. agama, & 25 tokoh adat atau
penyimbang adat yang ada di Branti
Uji Reliabilitas Raya, mengajukan atau menunjuk
Bapak Badri menjadi Kepala Kampung
Melakukan uji coba pada 10 orang di Definitif Desa Branti Raya. Tanggal 09
luar responden, selanjutnya November 1974 resmi menjadi Desa
mengelompokkan item ganjil dan genap Branti Raya, kepala Desa adalah Bapak
untuk dikorelasikan menggunakan Badri dengan masa bakti 1974 s/d 1979.
rumus Product Moment, kemudian Dan saat ini desa Branti dipimpin oleh
untuk mengetahui koefisien seluruh Bapak Mulyana, sementara itu jumlah
angket digunakan rumus Sperman dusun di Desa Branti adalah 10 dusun
Brown. Hasil analisis kemudian dengan jumlah masyrakat bermayoritas
dibandingkan dengan tingkat bekerja sebagai petani.
reliabilitas.
Penyajian Data
Teknik Analisis Data
Setelah diadakan uji coba angket
Teknik analisis data dalam penelitian kepada 10 orang responden dan
ini yaitu menggunakan rumus interval diketahui tingkat reliabilitasnya, maka
dan persentase yang kemudian hasil selanjutnya penulis menyebar angket
kepada 99 responden yang ditujukan
kepada masyarakat yang memiliki hak Kategori baik ini juga dapat dilihat dari
pilih. tanggapan dan harapan yang baik dari
masyarakat terhadap peran partai politik
PEMBAHASAN dalam proses pemilihan kepala daerah.
Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi
Setelah dilakukan penelitian dan masyarakat terhadap peran partai politik
selanjutnya dilakukan analisis data guna masuk dalam kategori baik dan dapat
memperoleh dan dapat menggambarkan dilihat dari angket yang diberikan oleh
keadaan atau kondisi sebenarnya sesuai penulis bahwa banyak responden yang
dengan data yang diperoleh mengenai paham, dan memberikan harapan yang
“Persepsi Masyarakat terhadap peranan baik terhadap peran partai politik..
partai politik dalam pemilihan kepala
daerah di Desa Branti Kecamatan Natar Adapun persepsi masyarakat terhadap
Kabupaten Lampung Selatan Tahun peran partai politik yang dapat
2015”, maka pembahasan dapat dijelaskan melalui indikator-indikator
dijelaskan sebagai berikut: dalam penelitian akan dideskripsikan
penjelasannya sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian, maka 1. Indikator Pemahaman
dapat dijelaskan mengenai persepsi
masyarakat terhadap sikap bela negara Indikator pemahaman mengenai
yaitu berada pada kategori baik Hal ini persepsi masyarakat adalah pemahaman
dapat dilihat dari hasil jumlah mengenai peran partai politik dalam
rekapitulasi kedua variabel yaitu pemilihan kepala daerah Pemahaman
variabel (X) dan variabel (Y) pada berasal dari kata paham yang berarti
Tabel 20 sebanyak 48 responden tanggap, mengerti benar, pandangan,
(48,5%) masuk dalam kategori kurang dan ajaran. Tujuan pemahaman dari
baik hal ini karena masyarakat tidak indikator ini adalah masyarakat mampu
mengalami dan merasakan adanya tanggap dan mengerti terhadap peran
peran dan pelaksanaan fungsi partai dan fungsi partai politik dalam
politik dalam prosesp pemilihan kepala pemilihan kepala daerah berisikan lima
daerah dan sebanyak 51 responden pertanyaan mengenai pemahaman
(51,5%) masuk dalam kategori baik.. terhadap peran partai politik.
Kategori baik ini dapat terlihat dari
pemahaman masyarakat yang baik Berdasarkan hasil pengolahan data,
terhadap peran partai politik, seperti dapat dilihat bahwa pemahaman
dapat memahami definisi partai politik, masyarakat terhadap peranan partai
fungsi partai politik dan terdapat peran politik dalam pemilihan kepala daerah
aktif masyrakat dalam berpartisipasi 20 responden (20,2%) masuk dalam
pada pemilihan kepala daerah. kategori kurang paham hal ini karena
Masyarakat juga memahami bahwa masyarakat tidak memahami dan
peran aktif warga negara sangat mengerti peran, definisi dan kegunaan
dibutuhkan demi mencapai Negara dari partai politik, dan 79 responden
demokrasi yang baik. (79,8%) masuk dalam kategori paham
atau kategori Tinggi.
Kategori paham ini karena masyarakat dianggap mampu memecahkan
merasakan dan mengalami serta masalah dalam proses pemilihan
memahami peran partai politik kepala daerah.
meliputi peran partai politik dalam
Sosialisasi calon kepala daerah dalam
hal ini masyrakat paham bahwa peran Upaya nyata untuk dapat dilakukan
partai politik yaitu sosialisasi sistem agar peran partai politik dapa berjalan
pilkada dalam hal ini masyrakat degan baik yaitu adanya sikap yang
merasakan adanya penjelasan secara berpartisipasi aktif masyrakat dan
langsung maupun tidak langsung adanya kerjasama yang dapat
mengenai system pemilihan kepala dilakukan dengan baik dari partai
daerah sehingga secara tidak langsung politik, aparatur desa, di lingkup
membuat masyarakat dapat memahami pemerintahan misalnya dapat
peran partai politik, masyarakat paham dilakukan dengan menyosialisasikan
bahwa fungsi partai politik berikutnya dan mengedukasi masyarakat
yaitu mendorong masyarakat mengenai partai politik dengan tepat.
berpartisipasi dalam pilkada dalam hal
ini masyarakat meraskan adanya 2. Indicator tanggapan
ajakan dan himbauan dari partai politik
dengan memberikan pemahaman Tanggapan adalah gambaran ingatan
bahwa suara masyarakat meliputi dari pengamatan, dalam hal ini untuk
dengan memberikan suara melalui mengetahui respon atau tanggapan
pilkada sangat bergunan bagi masyarakat dapat dilihat melalui
kesejahteraan masyarakat, pada persepsi, sikap, dan partisipasi. Respon
indicator pemahaman masyarakat juga pada seseorang didahului pleh sikap
paham fungsi partai politik yaitu seseorang, karena sikap merupakan
mendidik masyarakat dalam memilih kecenderungan seseorang untuk
calon kepala daerah ada yang bertingkah lakusaat menghadapi suatu
dipercaya dalam hal ini masyrakat rangsangan tertentu.Respon atau
memahami dan mengalami secara tanggapan juga diartikan suatu tingkah
tidak langsung partai politik laku atau sikap yang berwujud baik
memberikan pemahaman dan sebelum pemahaman yang mendetail,
pengarahan dari partai politik dalam penilaian, pengaruh atau penolakan,
mengarahkan masyarakat dalam suka atau tidak suka pada suatu
memilih calon kepala daerah yang fenomena tertentu.Pada indikator
dapat dipercaya, masyarakat juga tanggapan disini bertujuan untuk
memahami bahwa fungsi partai politik memberi persepsi, tanggapan, maupun
lainnya yaitu mencegah dan mengatasi sikap masyarakat terhadap peran partai
konflik dalam pilkada dalam hal ini politik.
masyarakat memahami bahwa konflik
yang timbul dalam proses politik Berdasarkan hasil pengolahan data,
timbul dari partai politik dan dapat dilihat bahwa tanggapan
masyarakat juga memahami, masyarakat terhadap peran partai
mengalami dan menilai secara tidak politik dalam pemilihan kepala daerah
langsung bahwa partai politik sebanyak 33 responden (33,4%) masuk
dalam kategori kurang baik hal ini partai politik memberikan tempat dan
karena masyarakat tidak merasakan berpartisipasi sehingga suara
peranan partai politik sehingga msayarakat dapat tersalurkan dengan
masyarakat memberikan tanggapan baik selain itu masyarakat juga setuju
dalam kategori yang kurang baik , 66 jika partai politik mendidik masyarakat
responden (66,6%) masuk dalam dalam memilih calon kepala daerah
kategori baik. ada yang dipercaya dan partai politik
memiliki kewajiban untuk meredam
Kategori baik ini karena masyarakat dan mengatur potensi konflik agar
setuju terhadap fungsi partai politik tidak meledak dan menimbulkan
meliputi Sosialisasi calon kepala masalah baru. Konflik memang secara
daerah, masyarakat memberikan alamiah ada,tetapi yang penting adalah
tanggapan setuju terhadap peran partai bagaimana mengelola potensi konflik
politik dalam sosialisasi calon kepala yang ada agar menjadi energi, spirit
daerah. Sosialisasi calon kepala daerah dan support dalam merumuskan
merupakan salah satu kegiatan yang sebuah kebijakan politik untuk semua
dapat dilakukan oleh calon kepala yang menguntungkan semua pihak.
daerah dalam memperkenalkan dirinya Sehingga masyarakat juga memberikan
kepada masyrakat untuk dapat menarik tanggapan setuju terhadap fungsi partai
perhatian masyarakat dalam proses politik dalam mencegah dan mengatasi
pilkada, pada proses sosialisasi calon konflik dalam pilkada.
tersebut dapat dilihat fungsi partai
politik dalam menunjukan totalitas dan Dalam kategori kurang baik masyrakat
loyalitas agar masyrakat berniat ada beberapa responden yang
memberikan hak suaranya pada calon memberikan tanggapan tidak setuju
yang diusung oleh suatu partai politik dalam peran partai politik dalam
kepala daerah meliputi stiker calon mensosisalisasikan system dan calon
kepala daerah dan baliho dan spanduk kepala daerah, dan tanggapan
calon kepala daerah karena secara masyrakat yang pasif terhadap peran
tidak langsung masyarakat mengenal partai politik dan tidak berjalan
dan mengetahui visi dan misi yang baiknya peran partai politik yang
diusung oleh calon kepala daerah dan menyebabkan masyarakat kurang
partai politik yang mengusungnya hal percaya terhadap partai politik, hal ini
ini juga memberikan tanggapan setuju juga terkait dengan kurangnya
dari masyarakat untuk membantu dan pemahaman masyarakat terhadao
memudahkan masyarakat dalam peran partai politik dalam pemilihan
memberikan hak suaranya kepada para kepala daerah .
calon, fungsi partai politik dalam
Sosialisasi sistem pilkada karena Upaya nyata untuk dapat dilakukan
memberikan tanggapan yang setuju agar peran partai politik dapa berjalan
terhadap fungsi partai politik dalam degan baik yaitu dengan menjalankan
melaksanakan fungsi partai politik fungsi partai politik dengan baik dan
dalam mendorong masyarakat tepat seperti menjalankan fungsi partai
berpartisipasi dalam pilkda masyarakat politik dalam sosialisasi calon kepala
memberikan tanggapan setuju jika daerah, sosialisasi system pemilihan
kepala daerah, dan adanya dorongan pemahaman masyarakat mengenai
dari partai politik dalam pemilhan pelaksanaan pilkada dan sosialisasi
kepala daerah dan adanya kerjasama calon kepala daerah kepada masyarakat
yang dapat dilakukan dengan baik dari memberikan persepsi kurang baik dari
partai politik, aparatur desa, di lingkup masyarakat dan adanya citra negatif
pemerintahan dan masyarakat dari partai politik meliputi munculnya
mengenai partai politik dengan tepat konflik dari partai yang memberikan
sehingga dengan cara tidak langsung harapan yang kurang baik dari
masyarakat dapat memberikan masyarakat selain itu kurangnya
tanggapan yang lebih baik lagi pelaksanaan fungsi partai politik
mengenai partai politik. meliputi sosialisasi calon kepala daerah,
sosialisasi sistem pilkada,mendorong
3. Indikator Harapan masyarakat berpartisipasi dalam
pilkada, mendidik masyarakat dalam
Tujuan dari indikator harapan adalah memilih calon kepala daerah ada yang
untuk mengetahui gambaran dipercaya dan mencegah dan mengatasi
masyarakat mengenai peran partai konflik dalam pilkada.
politik. Sehingga harapan yang
dimaksud disini berisikan gambaran Sementara sebanyak 68 responden
atau ilustrasi dari masyarakat mengenai (68,7%) masuk dalam kategori baik hal
peran partai politik Pada indikator ini ini karena masyarakat memiliki harapan
terdapat lima pertanyaan yang berkaitan yang baik terhadap fungsi partai politik
dengan peran partai politik dalam melaksanakan fungsi partai
politik yaitu setuju terhadap fungsi
Berdasarkan hasil pengolahan data, partai politik meliputi sosialisasi calon
dapat dilihat bahwa indicator harapan kepala daerah masyarakat memiliki
masyarakat terhadap peranan partai harapan setuju jika partai politik
politik dalam pemilihan kepala daerah melakukan sosialisasi calon karena
31 responden (31,3 %) masuk dalam masyrakat dapat dengan mudah
kategori kurang baik hal ini karena mengetahui calon dalam pemilihn
masyarakat tidak merasakan peran kepala daerah karena terkadang
partai politik yang tepat seperti tidak minimnya pengetahuan masyarakat
berjalannya visi dan misi partai hal ini trehadap peran partai politik
karena masyarakat tidak mengalami dan berperngaruh terhadap pemberian hak
merasakan adanya sosialisasi yang suara oleh masyrakat, masyrakat juga
dilakukan oleh partai politik , memberikan harapan setuju terhadap
masyarakat juga kurang merasakan fungsi partai politik dalam sosialisasi
adanya manfaat seperti arahan dari sistem pilkada, mendorong masyarakat
partai politik dalam membantu berpartisipasi dalam pilkada, mendidik
masyrakat untuk memberikan hak masyarakat dalam memilih calon kepala
suaranya untuk memilih calon kepala daerah ada yang dipercaya mencegah
daerah dengan tepat melalui sosialisasi dan mengatasi konflik dalam pilkada
calon kepala derah tersebut, penyebab karena pelaksanaan fungsi partai politik
lain sehingga masyrakat memberikan tersebut membantu masyrakat dalam
persepsi kurang baik yaitu kurangnya proses pemilihan kepala daerah.
masuk dalam kategori baik hal ini
Berdasarkan hasil perhitungan ini maka dengan meliputi pemahaman, harapan
harapan masyarakat terhadap peranan dan tanggapan baik dari masyarkat
partai politik dalam pemilihan kepala terkait pelaksanaan fungsi partai
daerah masuk ke dalam kategori setuju. politik dalam sosialisasi calon kepala
hal ini dapat membuktikan bahwa daerah, mensosialisasikan sistem
masyarakat memiliki harapan yang pemilihan kepala daerah, mendorong
tinggi agar partai politik dapat berperan masyarakat pada pemilihan kepala
dengan baik dan menjalankan visi dan daerah, mendidik masyarakat untuk
misi yang diusung dengan tepat. memilih calon kepala daerah yang
Hendaknya masyarakat dan partai dapat dipercaya, mencegah dan
politik dapat saling bekerjasama dalam mengatasi konflik dalam pemilihan
proses pemilihan kepala daerah dan kepala daerah.
dapat menyadari perannya sebagai
anggota dalam masyarakat dengan ikut
berperan aktif terhadap proses Saran
pemilihan kepala daerah. Upaya nyata
yang dapat dilakukan yaitu partai 1. Kepada Bawaslu penulis
politik menjalakan fungsinya dengan mengharapkan agar lebih intens
tepat dan memberikan harapan nyata lagi dalam mengawasi dan
dalam menjalankan fungsi dan misinya mengontrol setiap jalannya
dalam proses pemilihan kepala daerah proses pemilihan kepala daerah
dengan baik. khususnya di desa branti
kecamatan natar kabupaten
KESIMPULAN DAN SARAN lampung selatan.

Kesimpulan 2. Kepada partai politik diharapkan


dapat menjalankan peran dan
Berdasarkan analisis data yang telah fungsinya sesuai dengan visi
dilakukan maka kesimpulan dari dan misi yang diusung dan dapat
penelitian Persepsi Masyarakat menjadi penggerak media
Terhadap Peranan Partai Politik Dalam aspriasi masyarakat dalam
Pemilihan Kepala Daerah di Desa melakukan partisipasi
Branti Kecamatan Natar Kabupaten masyarakat terutama pada
Lampung Selatan Tahun 2015 yaitu: kegiatan pemilihan kepala
daerah dan khususnya pada
Persepsi masyarakat terhadap peranan proses perpolitikan.
partai politik dalam pemilihan kepala
daerah di Desa Branti Kecamatan 3. Kepada calon pemimpin di
Natar Kabupaten Lampung Selatan Lampung Selatan, penulis
tahun 2015 berdasarkan hasil menyarankan agar selalu
rekapitulasi data yang diperoleh bahwa menegakkan prinsip pemilu
sebanyak 48 responden (48,5%) masuk langsung, umum, bebas, dan
dalam kategori kurang baik dan rahasia, jujur dan adil.
sebanyak 51 responden (51,5%)
4. Kepada masyarakat khususnya
di Desa Branti agar selalu
menegakkan prinsip pemilu
lengsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil agar nilai- nilai
demokrasi dapat berjalan
sebagaiamana mestinya.

Daftar Pustaka

Budiardjo, Miriam.2008. Dasar-Dasar


Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama

Efendy, Onong Uchana. 2005. Ilmu


Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung:Remaja Rosda Karya.

Prasetijo, R dan Ihalauw, J. 2005.


Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: Andi Offset

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor


FaktorYangMempengaruhinya
. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto, Soejono. 2001 Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta:PT.
Raja Grafindo Persada
Suharno.2004. Pengelolaan Pajak Bumi
dan Bangunan dalam era
Otonomi Daerah.
Jakarta:Direktorat PBB dan
PBHTB.

Anda mungkin juga menyukai