Anda di halaman 1dari 4

Kepemimpinan Dalam Era Globalisasi

Achmad Nidjam, Widyaiswara Madya


achmad.nidjam@gmail.com
ABSTRAK
Salah satu bagian terpenting fungsi manajemen adalah kemampuan untuk mempengaruhi
dan menggerakkan seluruh komponen organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Kemampuan ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang mampu
menggerakkan pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh
kewibawaan, penciptaan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan
pimpinan
itu
sendiri
serta
efektifitas
dalam
menjalankan
fungsi
kepemimpinannya.Pemimpin merupakan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam
diri seseorang atau lahir dari proses internal.
Era globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit. Dalam kondisi seperti ini, kepemimpinan menjadi hal
yang sangat penting bahkan menentukan dalam pencapaian suatu tujuan kelompok atau
organisasi, untuk mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai tujuan.
Kompetensi kepemimpinan sesuai dengan jenjang struktur birokrasi dalam era globalisasi
yaitu kepemimpinan visioner, kepemimpinan strategis, kepemimpinan taktikal dan
kepemimpinan operasional.
Kata kunci : manajemen, globalisasi, visioner, strategis, taktikal, operasional
A.

Pendahuluan
Kepemimpinan dalam organisasi merupakan salah satu bagian terpenting fungsi
manajemen untuk mempengaruhi dan menggerakkan seluruh komponen organisasi guna
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Proses ini dilakukan dengan memotivasi
perilaku pegawai untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya, dan hal ini berkaitan erat dengan motivasi. Keberhasilan seorang pemimpin
menggerakkan pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh
kewibawaan, penciptaan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan
pimpinan itu sendiri serta efektifitas dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya. Pemimpin
bukan sekedar gelar atau jabatan yang diperoleh secara tiba-tiba atau diberikan secara cumacuma,melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorangatau lahir
dari proses internal.
Peran kepemimpinan dalam pencapaian tujuan organisasi memegang peran yang
sangat vital karena pemimpin adalah penggerak kelompok dalam organisasi untuk
mendorong dan membantu serta memotivasi untuk bekerja optimal mencapai tujuan. Peran
pemimpin tentunya harus didukung oleh pemimpin tingkat dibawahnya dalam merencanakan
dan mengorganisasikan seluruh sumber daya organisasi secara optimal.
Saat ini, Indonesia dihadapkan pada arus globalisasi yang tak terbendung yang
merasuk dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat baik ekonomi, sosial, budaya, politik
dan pertahanan kemananan. Akibat dari tekanan globalisasi ini menimbulkan banyak
perubahan yang sangat berpengaruh dalam setiap elemen kehidupan masyarakat baik sebagai
individu maupun organisasi. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan ditinjau dari
perspektif kesiapan sumber daya manusia adalah apakah kita mampu menjawab tantangan
globalisasi atau kita akan tenggelam didalamnya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam
menghadapi tantangan glabalisasi adalah masalah kepemimpinan yang mempunyai peran
besar dalam mempengaruhi, memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk menghadapi
tantangan sehingga efek globalisasi akan memberikan hal-hal yang positif bagi kehidupan

bangsa. Bagaimana kepemimpinan sebuah organisasi birokrasi sebagai bagian atau salah satu
elemen dalam kehidupan bernegara, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan pelayanan
kepada masyarakat dan stakeholders.
Fungsi kepemimpinan dalam organisasi birokrasi yang sukses menjadi faktor penentu
berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan dan sasaran, hal ini juga berkaitan dengan
perilaku organisasi dan terutama dalam aspek sumber daya manusia. Organisasi merupakan
kumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan memerlukan fungsi
kepemimpinan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan orang-orang yang ada
didalamnya.
B.

1.
2.
3.
4.

Kepemimpinan dalam Pandangan Para Ahli


Fungsi kepemimpinan adalah mengarahkan dan menggerakkan sebagaimana
dikemukakan oleh George R Terry (2008) yang menyatakan bahwa kepemimpinan dapat
diartikan sebagai kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk bekerja bersama
dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pimpinan
mereka.Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang
lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersamameliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Disamping itu, kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orangorang sedemikian rupa untuk
memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk
menyelesaikan tugas. Robbins (2001) mengaskan bahwa fungsi kepemimpinan sebagai tugas
manajer mencakup tugas memotivasi pegawai, mengarahkan orang-orang lain, memilih
saluran komunikasi yang efektif dan memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi.
Kepemimpinan yang efektif setidaknya mempunyai delapan ciri sebagaimana
dikatakan George & Jones (2002) dalam bukunyaOrganizational Behavior, yaitu:
intelegensi, task relevant knowledge, dominan, percaya diri, energy/activity level, tolerance
for stress, integritas dan kejujuran, serta kematangan emosi. Kedelapan ciri-ciri tersebut harus
didukung dengan perilaku yang dapat diterima dengan baik oleh bawahannya serta
memberikan kepuasan sebagaimana dijelaskan oleh Robert House dengan teori Jalur-Tujuan
(Path-Goal), yaitu :
Directive, pengarahan pelaksanaan tugas
Supportive, bersahabat dan memperhatikan kebutuhan serta mendukung bawahan
Participative, berkonsultasi dan bertukar pikiran dengan bawahan
Achievement oriented, memotivasi bawahan untuk berprestasi maksimal.

Kepemimpinan dalam Era Globalisasi


Isabella*
A. Pendahuluan
Kepemimpinan sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan organisasi,
mulai dari organisasi yang kecil hingga kepada organisasi kenegaraan dan
masyarakat. Kepemimpinan memerlukan pengakuan masyarakat terhadap
keberadaan sang pemimpin. Dalam hal ini, pemimpin harus punya kelebihankelebihan tertentu yang diakui anggota organisasi yang dipimpinnya.
Para ilmuwan yang menekuni masalah kepemimpinan telah melakukan banyak
penelitian tentang berbagai segi kepemimpinan. Berbagai hasil penelitian
tersebut telah memungkinkan masyarakat modern memiliki berbagai acuan
ilmiah yang secara teori memberikan gambaran tentang betapa pentingnya
kepemimpinan yang efektif dalam kehidupan organisasi, baik di bidang
kenegaraan, politik, ekonomi, bahkan juga di bidang agama. Pendeknya,
gambaran yang semakin jelas tetang esensi kepemimpinan untuk semua jenis
organisasi terlepas dari tujuannya, bentuk, sifat dan besar kecilnya.
Pemahaman tentang esensi kepemimpinan semakin diperkaya lagi oleh
pengalaman banyak orang yang dalam perjalanan hidupnya diberi atau
memperoleh kesempatan untuk menduduki jabatan-jabatan pimpinan, baik pada
tingkat rendah, tingkat menengah maupun pada tingkat puncak. Dalam hal ini
salah satu tipe kepemimpinan yang dapat kita lihat melalui kesempatan yang
diberikan oleh rakyat Indonesia kepada Presiden Republik Indonesia yaitu Susilo
Bambang
Yudhoyono.
B. Pemimpin Masa Depan Indonesia
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia sudah sewajarnya harus memiliki
pemimpin yang berkualitas dan dapat membawa negara ini ke arah kemajuan
dan mengikuti perkembangan zaman. Keberhasilan seorang pemimpin dapat
dilihat melalui keberaniannya dalam mengambil keputusan di saat negara ini
mengalami masa-masa sulit seperti yang terjadi di negara kita beberapa waktu
yang lalu. Setiap keputusan yang diambil, tentu akan ada resikonya. Resiko inilah
yang akan berpengaruh kepada kredibilitas seorang pemimpin. Seperti yang
diungkapkan oleh Dr. Dino Patti Jalal dalam buku Harus Bisa, Seni Memimpin ala
SBY, bahwa sejarah Indonesia penuh dengan contoh keputusan berani, mulai dari
keputusan Presiden Soekarno dan Muhammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, hingga saat ini SBY
sebagai Presiden Republik Indonesia yang sekarang, dalam perjalanan kariernya
memimpin negeri ini penuh dengan keputusan-keputusan yang berani dan penuh
resiko.
Era globalisasi ini, pemimpin masa depan Indonesia dituntut memiliki
keterampilan berfikir cerdas dengan memanfaatkan otak dan hati dalam
mengaktulisasikan keputusan untuk mengikuti pembaharuan. Berbagai situasi
dan kondisi memerlukan pemikiran yang matang dalam pengambilan keputusan
dalam masa kepemimpinan SBY sudah terlihat jelas. Mulai dari konflik di negara
sendiri, bencana alam, masalah krisis ekonomi sampai pada krisis disintegrasi
bangsa, sudah sangat sering kita temui di negeri ini. Bukti nyata keberhasilan
dalam pengambilan keputusan yang cepat, cerdas, dan tepat menjadi penilaian
tersendiri
bagi
seorang
SBY
yang
masih
memimpin
negeri
ini.
Kepemimpinan masa depan Indonesia harus memiliki kompetensi, mampu
berinovasi, mengembangakan sumber daya secara produktif, mengembangkan

kreativitas rakyatnya dengam memberikan kesempatan berkarya sesuai dengan


bidang keahliannya masing-masing. Dengan ditunjang ilmu pengetahuan dan
teknologi, memberikan peluan pada kepemimpinan masa depan dalam
menggerakan otak dan hati melalui proses berfikir untuk memotivasi semangat
baru dalam mengantisipasi perubahan-perubahan dengan memahami situasi dan
permasalahan dalam era globalisasi, dan perubahan lingkungan seperti
gelombang politik, ekonomi dunia, globalisasi pemasaran, pencemaran
lingkungan, dan teknologi. Tidak hanya sampai di situ harapan untuk tetap
majunya negara ini, membutuhkan pemimpin yang mempunyai jaringan kerja
yang luas, dalam artian seorang pemimpin harus siap membangun bekerja sama
dengan
pikiran
positif.
C. Penutup
Pada akhirnya untuk menjadi seorang pemimpin sejati berarti menjadi seorang
pemimpin yang selalu belajar untuk mencapai tingkat kualitas, intelek, kepekaan
hati, dan mempunyai kerjasama yang lebih tinggi dalam upaya mencapai tujuan
organisasi maupun pencapaian makna kehidupan seorang pemimpin. Intinya
sinergi yang terjadi sebuah tantangan untuk menjawab tantangan globalisasi,
sehingga ditangan seorang pemimpin sejati inilah kita bisa berharap untuk terus
bergerak maju mencapai tujuan negara Indonesia yang tercinta ini.
Kepemimpinan sejati yang tersebut di atas selama ini menurut pemikiran penulis
sudah dapat terwakili dalam diri SBY. Paling tidak kita bisa melihat selama masa
kepemimpinan beliau, tantangan demi tantangan, ujian kepemimpinan,
pengambilan keputusan dengan bijak dan cermat serta cerdas sudah
terejawantahkan selama beliau memimpin negara ini. Indonesia mengalami
krisis multi dimensi sampai detik ini. Krisis tersebut mendera berbagai bidang,
mulai dari bidang politik, ekonomi, budaya, kesehatan, dan kemanusiaan.
Langkah-langakah strategis sudah diusahakan, walaupun hasilnya belum
maksimal. Untuk itu perlu waktu yang lebih lama dalam memperbaiki segala
sesuatu yang menjadi krisis di negeri ini. Pendek kata kepemimpinan figur orang
seperti SBY masih perlu dipertahankan hingga tujuan mulia untuk membuat
negeri lebih sejahtera dapat tercapai.
* Guru Mata Pelajaran Sosiologi SMA LTI IGM Palembang

Anda mungkin juga menyukai