Anda di halaman 1dari 8

Syirik Pada Zaman Nabi

Nama Kelompok :
1. Emma Liapangestika
2. Feby Ayu Andaresta
3. Tri Utami Ningseh
4. Ayu Octaviani
5. Rizkyatul Muttaminah
6. Nidaul Khasanah
7. Agus Riyaldi Prasetyo
8. Lu’luul Jannah
Syirik
Suatu perbuatan (dalam sikap dan, atau niat)
terutama menyangkut aqidah di mana seseorang
melakukan sesuatu bukan sepenuhnya karena
Allah SWT - atau secara sadar mencampur
baurkan ke-esaan dzat Allah SWT dengan unsur-
unsur lain yang menurut ajaran Islam dapat
diartikan sebagai perbuatan menyekutukan Alah
SWT.
Qs Mengenai Syirik
 a) QS Luqman (13)
Artinya: “Dan ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
“Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan adalah
benar-benar kezaliman yang besar.”
 b) QS Al-Maidah (5)
Artinya: “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al
Masih putera Maryam”, padahal Al Masih berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu.” Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun.”
 c) QS Al-An’am (6)
Artinya: “Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang
dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah,
niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”
 d) QS Az-Zumar (39)
Artinya: “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada yang sebelummu, “Jika
kamu mempersekutukan, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-
orang yang merugi.”
 e). QS At-Taubah (5)
Artinya: “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu
dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah
ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka
berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
maha Penyayang.”
Syirik Terbagi Dua

 PERTAMA: Syirik Akbar (besar). Syirik Akbar adalah


memalingkan ibadah kepada selain Allah, atau memalingkan perkara-
perkara yang merupakan kekhususan Allah, dan dalil menunjukkan
apabila perkara itu dipalingkan maka mengeluarkan pelakunya dari
keislaman. Ini yang disebut dengan syirik akbar, dan syirik akbar
termasuk salah satu pembatal keislaman.
 KEDUA: Syirik Ashgar (kecil). Syirik Ashgar sama dengan syirik
akbar, bedanya adalah dalil menunjukkan bahwa orang yang
melakukannya belum keluar dari keislaman.
Syirik Pada Zaman Nabi
 Masa Nabi Nuh.
Kesyirikan baru muncul pada masa Nabi Nuh AS. Jarak antara Nabi
Adam dan Nabi Nuh adalah 10 generasi. Pada masa Nabi Nuh terjadilah
penyembahan terhadap berhala yang bernama : Wadd, Suwa',Yaghuts,
Ya'uq dan Nasr. Nabi Nuh berdakwah untuk mengembalikan kaumnya
ke jalur Tauhid, namun mereka menolak dan akhirnya mereka
ditenggelamkan oleh air bah.
 Masa Nabi Ibrahim
Kesyirikan muncul kembali pada masa Nabi Ibrahim A.S. Nabi Ibrahim
berusaha untuk membimbing kaumnya untuk kembali menyembah
kepada Allah Yang Satu. Tapi mereka menolaknya.
 Masa Nabi Yusuf
Pada masa Nabi Yusuf, negeri Mesir diperintah oleh seorang raja yang
menurut ahli sejarah dari kaum 'Amaliqah yaitu kabilah dari arab yang
sangat kuno dan sudah punah (al'Arab al-'Baidah). Pada saat itu
penyembahan terhadap berhala cukup marak.
 Masa nabi Musa
Pada masa Nabi Musa, ketika masih berada di Mesir, dia harus
berhadapan dengan seorang penguasa bengis, dan diktator yang dijuluki
Fir'aun yang mengaku dirinya sebagai tuhan.
 Masa Nabi Sulaiman
 Pada masa Nabi Sulaiman, ada kaum yang menyembah
matahari. Yaitu kaumnya ratu negeri Saba' yang bernama
Ratu Balqis. Nabi Sulaiman mengajaknya untuk masuk
islam. Dan akhirnya ratu tersebut masuk islam.
 Masa Nabi Isa
 Pada masa Nabi Isa, kembali kemusyrikan muncul dan
bahkan merajalela, yaitu adanya keyakinan banyak orang
dari Bani Israil bahwa Nabi Isa adalah anak Allah
(Ibnullah), atau salah satu dari tiga unsur (oknum) yaitu
Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Rohul Quds (Malaikat
Jibril) (Tsalits Tsalatsah) , atau Nabi Isa itulah Allah. Ada
sebagian pengikut Nabi Isa yang masih bertahan dengan
ketauhidan yaitu pngikut pendeta Arius. Namun ajaran
ini akhirnya diharamkan untuk disebarkan.
 Masa Nabi Muhammad
Pada masa nabi Muhammad, yaitu setelah sekitar 600 tahun dari masa
Nabi Isa, kemusyrikan kembali merajalela. Dalam sebuah riwayat disebutkan
bahwa disekeliling Ka'bah ada sekitar 360 berhala dan Arca yang ditancapkan
oleh setiap kabilah untuk disembah dan dijadikan perantara antara mereka
dengan Allah. Nabi Muhammad berda'wah kepada kaumnya agar mereka
kembali ke ajaran tauhid. Namun mereka menolak dengan keras. Bahkan
Nabi Muhammad dan para pengikutnya ditindas dan di tekan habis habisan.
Namun berkat bimbingan Allah yang terus menerus kepada beliau, sistimatika
dalam berdakwah, dan pribadi Nabi yang sangat mengesankan, akhirnya
berhala berhala tersebut bisa dihancurkan dan pada akhirnya Mekah dan
Ka'bahnya bisa dikembalikan sesuai dengan tujuan didirikannya semula yaitu
menjadi kiblat kaum muslimin dalam melakukan ibadah salat, dan menjadikan
Allah sebagai satu satunya Zat yang disembah.
Dalam sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW, ketauhidan dan loyalitas
kehidupan hanyak kepada Allah sangat ditekankan. Berbagai ayat dan hadis
Nabi penuh dengan ajakan kepada ketauhidan dan larangan terhadap
kemusyrikan. Bahkan beliu sendiri telah berdo'a kepada Allah agar supaya
kuburannya jangan sampai dijadikan "watsan" atau berhala yang disembah.
Nabi juga berusaha menghalau dengan berbagai cara kepada pengikutnya agar
jangan sampai terjerumus kepada kemusyrikan. Nabi juga melarang "bid'ah"
yaitu ajaran baru yang tidak dibawa olehnya kedalam ajaran agama islam.
Sepeninggal Nabi, para sahabat dan Tabi'in dan generasi penerusnya, terus
memberikan pengertian tentang bahaya syirik dan kecaman terhadap hal
tersebut.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai