Anda di halaman 1dari 12

MIND MAP, NURSING CARE PLAN (NCP), JURNAL

PADA KASUS BPH


Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :
NUR ARSISKA KURNIASANTI
J230215058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
Kasus BPH

Seorang laki-laki berusia 33 tahun dirawat dengan diagnosa BPH. Klien mengatakan
sejak 3 bulan yang lalu klien mengeluh sulit kencing, bila kencing biasanya sedikit-
sedikit (menetes). Klien mengatakan nyeri tekan di bawah pusar dengan skala 5 (0-10).
klien tampak meringis dan memegang area nyeri. Saat ini pasien akan dilakukan
tindakan operasi. Klien mengatakan bahwa ia merasa khawatir dengan operasi yang
akan dijalaninya dan klien merasa cemas dengan keadaanya, klien juga sering
menyakan jam berapa ia akan dioperasi. Serta apakah penyakitnya akan sembuh atau
tidak. TD = 120/80 mmHG, HR = 80 kali/menit, RR = 20 kali/menit, Suhu = 36 derajat
celcius.

Berdasarkan kasus diatas :

1. Buatlah mind map berdasarkan penyakit yang diderita pasien sesuai kasus


tersebut!
2. Analisislah data pada kasus tersebut, buatlah prioritas diagnosa keperawatan
dan nursing care plan  dengan mengkaitkan pada 1 jurnal!
3. Unggah laporan pada open learning !
NURSING CARE PLAN (NCP)
PADA TN. X DENGAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASI (BPH)

Nama Mahasiswa : Nur Arsiska Kurniasanti

NIM : J230215058

Pengkajian

A. Identitas Diri Klien


Nama : Tn. X
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan utama
Klien mengatakan sejak 3 bulan yang lalu klien mengeluh sulit kencing, bila
kencing biasanya sedikit-sedikit (menetes).
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien masuk RS dengan diagnosa Benigna Prostat Hiperplasi (BPH). Klien
mengatakan sejak 3 bulan yang lalu klien mengeluh sulit kencing, bila
kencing biasanya sedikit-sedikit (menetes). Klien mengatakan nyeri tekan di
bawah pusar dengan skala 5 (0-10). klien tampak meringis dan memegang
area nyeri. Saat ini pasien akan dilakukan tindakan operasi. Klien
mengatakan bahwa ia merasa khawatir dengan operasi yang akan dijalaninya
dan klien merasa cemas dengan keadaanya, klien juga sering menyakan jam
berapa ia akan dioperasi. Serta apakah penyakitnya akan sembuh atau tidak.
3. Riwayat penyakit dahulu
Tidak terkaji
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan/Penampilan Umum
a. Kesadaran : Composmetis
GCS : 15 (E4 E6 V5)
b. Tanda-Tanda Vital
- TekananDarah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36℃
2. Head To Toe
Tidak Terkaji

D. Data Pemeriksaan Penunjang dan Terapi Medis


Tidak Terkaji
E. Data Fokus
Data subjektif Data objektif
a. Pasien mengatakan sejak 3 bulan yang a. Terdiagnosa BPH
lalu klien mengeluh sulit kencing, bila b. Klien tampak meringis dan memegang
kencing biasanya sedikit-sedikit area nyeri
(menetes) Hasil pengukuran tanda vital ditemukan
b. Paisen mengatakan nyeri tekan di TD 120/80 mmHg
bawah pusar HR 80x/ menit
Jika batuk, perut makin terasa nyeri RR 20 x/menit
P : Gejala penyakit S 36 ℃
Q : seperti diremas c. Klien tsering menanyakan jam berapa
R : area bawah pusar akan dioperasi dan apakah penyakitnya
S:5 akan sembuh atau tidak
T : sering timbul
c. Pasien mengeluh cemas dengan
keadaanya
F. Analisis Data
N DATA ETIOLOGI PROBLEM
O
1. Data subjektif (DS) Peningkatan tekanan Retensi Urin
Uretra (D.0050)
- Pasien mengatakan sejak 3
bulan yang lalu klien mengeluh
sulit kencing, bila kencing
biasanya sedikit-sedikit
(menetes)
Data Objektif (DO)
- Klien terdiagnosa BPH
2. Data Subjektif (DS) Agen pencedera fisiologis Nyeri Akut
(D.0077)
- Paisen mengatakan nyeri tekan
di bawah pusar Jika batuk, perut
makin terasa nyeri
P : Gejala penyakit
Q : seperti diremas
R : area bawah pusar
S:5
T : sering timbul
Data objektif (DO)
- Klien tampak meringis dan
memegang area nyeri
Hasil pengukuran tanda vital
ditemukan
TD 120/80 mmHg
HR 80x/ menit
RR 20 x/menit
S 36 ℃
3. Data subjektif (DS) Kurang terpapar Ansietas
informasi
- Pasien mengeluh cemas dengan D.0080
keadaanya.
Data Objektif (DO)
- Klien tsering menanyakan jam
berapa akan dioperasi dan
apakah penyakitnya akan
sembuh atau tidak
G. Diagnosa keperawatan
a. Retensi Urin (D.0050) b/d peningkatan tekanan uretra
b. Nyeri Akut (D.0077) b.d Agen pencedera fisiologis
c. Ansietas (D.0080) b.d kurang terpapar informasi
H. Perencanaan Keperawatan
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL ( NOC ) INTERVENSI ( NIC )
1. Retensi Urin Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam pengosongan Kateterisasi Urin (I.04148)
(D.0050) b/d kandung kemih yang lengkap membaik Observasi:
peningkatan - Periksa kondisi pasien seperti kesadaran,
tekanan Eliminasi Urin (L.04034) tanda tand vital, daerah perineal, distensi
uretra kandung kemih, inkontinensia urine)
Cukup Terapeutik:
Cukup
Memburuk
memburuk
Sedang Membaik - Siapkan peralatan dan bahan
membaik
- Siapkan pasien dengan membebaskan
  1 2 3 4 5 pakaian bawah daan posisikan supine
- Pasang sarung tangan
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun - Bersihkan area perineal dengan NaCl
- Lakukan insersi kateter urine
meningkat menurun
- Sambungkan kateter urine dengan urine bag
Desakan berkemih 1 2 3 4 5 - Isi balon dengan NaCl
- Fiksasi selang kateter
Berkemih tidak
1 2 3 4 5
- Pastikan kantung urine ditempatkan lebih
tuntas rendah dari kandung kemih
- Berikan label waktu pemasangan
Urin menetes 1 2 3 4 5
Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan
kateter
- Anjurkan menarik nafas sat insersi selang
kateter
2. Nyeri Akut Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Manajemen Nyeri (I.08238)
(D.0077) diharapkan tingkat nyeri menurun
berhubunga Observasi:
Kriteria hasil: · Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
n dengan
Agen frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Tingkat Nyeri (L.08066) · Identifikasi skala nyeri
pencedera
fisiologis · Identifikasi respons nyeri non verbal
Cukup · Identifikasi faktor yang memperberat dan
Cukup
Memburuk
memburuk
Sedang Membaik memperingan nyeri
membaik
· Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
Kemampuan tentang nyeri
menuntaskan 1 2 3 4 5
aktivitas
· Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
· Monitor efek samping penggunaan analgetik
meningkat menurun Terapeutik:
· Berikan teknik nonfarmakologi untuk
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5 mengurangi rasa nyeri ( Mis : tens,
hypnosis, akupresur, music, biofeedback,
Meringis 1 2 3 4 5
pijat, aromaterapi, imajnasi terbimbing,
Sikap
kompres hangat/dingin, bermain)
1 2 3 4 5 · Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
protektif
nyeri ( mis: suhu ruangan,pencahayaan,
Gelisah 1 2 3 4 5 kebisingan)
· Fasilitasi istirahat dan tidur
· Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
  pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi:
· Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
· Jelaskan strategi meredakan nyeri
· Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi
Kolaborasi:
· Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika
perlu
 
3. Ansietas b.d Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Reduksi Ansietas ( I.09314)
kurang diharapkan tingkat ansietas menurun Observasi:
terpapar Kriteria hasil: · Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
informasi  Tingkat Ansietas (L.09093) · Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
(D.0080) · Monitor tanda-tanda ansietas
Cukup Cukup Terapeutik:
Memburuk Sedang Membaik
memburuk membaik · Ciptakan suasana teraupetik untuk
menumbuhkan kepercayaan
  1 2 3 4 5 · Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
jika memungkinkan
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun · Pahami situasi yang membuat ansietas
meningkat menurun · Dengarkan dengan penuh perhatian
· Gunakan pendekatan yang tenang dan
Desakan
berkemih
1 2 3 4 5 meyakinkan
· Motivasi mengidentifikasi situasi yang
Berkemih tidak memicu kecemasan
1 2 3 4 5
tuntas
Edukasi:
Urin menetes 1 2 3 4 5 · Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
· Informasikan secara faktual mengenai
  diagnosis, pengobatan, dan prognosis
· Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
· Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
· Latih teknik relaksasi
Kolaborasi:
· Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
perlu
 

Jurnal : (Octary et al., 2020)


Judul : PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERATIF DI BANGSAL
BEDAH RSUD PEMANGKAT

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operatif di
Bangsal Bedah RSUD Pemangkat Tahun 2019.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Pra Eksperiment menggunakan rancangan Pre and Post Test Without Control
Group Design. Pada desain ini, peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pembanding. Sebelum perlakuan pada
semua kelompok, dilakukan pengukuran awal (pre test) untuk menentukan kemampuan atau nilai awal responden sebelum perlakuan.
Setelah perlakuan dilakukan pengukuran akhir (post test) pada semua kelompok untuk menentukan efek perlakuan pada responden.
Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan nilai post test dengan pre test.

Hasil : terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap tingkat kecemasan pasien pre operatif yang menghasilkan P value sebesar 0,00 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,05. Jadi nilai P < 0,05 yang berarti Ha diterima
DAFTAR PUSTAKA

SDKI, DPD & PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: definisi dan indicator diagnostic . (Edisi 1). Jakarta: DPPPPNI.

SLKI, DPD & PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: definisi dan kriteria hasil keperawatan . (Edisi 1). Jakarta:
DPPPPNI.

SIKI, DPD & PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: definisi dan tindakan keperawatan . (Edisi 1). Jakarta:
DPPPPNI.

Octary, T., Akhmad, Nur, A., & S, S. (2020). the Effect of Dhikr Therapy on Anxiety in Preoperative Patients At Surgical Room in
Pemangkat General Hospital in 2020. Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education, 2(2).
https://doi.org/10.26418/tjnpe.v2i2.44526

Anda mungkin juga menyukai