Nama Anggota:
1. Aditiananingsih (2011040059)
2. Meta Margaretna (2011040136)
3. Widia Mei Linanggita Putri (2011040079)
4. Riyo Fajar Iman (2011040080)
5. Isnaeni Aldina Novita R. (2011040081)
6. Meli Erlina (2011040082)
7. Dewi Ratnasari (2011040083)
2020
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
menjadi bagian terdepan dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas
pelayanan di rumah sakit. Keberadaan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan dalam situasi yang komplek selain 24 jam secara
berkesinambungan melibatkan klien, keluarga maupun tenaga kesehatan lain.
Huber (2010) mengatakan pelayanan rumah sakit adalah pelayanan
keperawatan sedangkan menurut gillies (2012) sekitar 60-40 % pelayanan
rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Oleh karena itu pengelolan
pelayanan keperawatan harus mendpatkan perhatian yang lebih dan menyeluruh
karena pelayanan keperawatan sangat menentukan baik buruknya citra rumah
sakit.
Nursalam (2011) mengatakan untuk mewujudkan pelayanan kegwatan
yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi rumah sakit tidak terlepas dari
proses manajemen, yang merupakan suatu pendekatan dinamis dan proakif
dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Manajemen tersebut mencangkup
kegiatan planning, organizing, aktuating, kontroling (POAC) terhadap staf,
sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi.
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan
integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen
untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Manajemen keperawatan dapat didefinisikan sebagai proses dari
perencanaan, perorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai
tujuan. Proses manajemen keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan
perawat pelaksanaan serta mengelola kegiatan keperawatan. Sebagimana proses
keperawatan terdiri atas pengumpulan data, identifikasi masalah, perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi (Nursalam 2011).
Karena manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap
mayoritas tenaga dari pada seorang pegawai, maka setiap tahapan di dalam
proses manajemen lebih rumit di bandingkan dengan proses keperawatan.
Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan bahan, konsep
manajemen keperawatan, perencanaan, pelaksanaan secara operasional,
khususnya dalam pelaksanaan model asuhan keperawatan ( Nursalam 2015).
Berdasarkan hasil pengkajian awal pada tanggal 21 sampai 23
desember 2020 diruangan assalam rumah sakit islam Banjarnegara di dapatkan
bahwa sistem manajemen dalam keperawatan profesional sudah di laksanakan
namun belum optimal.
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu
tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan. Kulaitas pelayanan keperawatan
pada sat ini melibatkan pngetahuan, ketrampilan dan perilaku dari para praktisi
klien kelurga dan dokter. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu di
perhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan para perawat serta cara
mengorganisasikan asuhan keperawatan tersebut.
Latar belakang dalam pemberian tugas dalam mutu asuhan yang
berorientasi teknik, mungkin akan di definisikan cukup berbeda dengan
keperawatan yang lebih holistik dan ada kemungkinan bahwa metode
keperawatan hanya merupakan prosedur dan teknik bukannya interpersonal dan
kontekstual yang berkaitan dengan mutu asuhan.
Salah satu cara untuk mendapatkan ketrampilan manajemen
keperawatan yang handal selain di dapatka di bantu perkuliahan juga harus
melalui pembelajaran di tempat praktek manajemen di rumah sakit
banajarnegara dengan arahan pembimbing ruangan dan pembimbing akademik
dengan adanya praktek tersebut di harapkan mahasiswa mampu menerpakan
ilmu yang di dapatkan dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan
proses manajemen.
b. Waktu pelaksanan
Selama praktek di stase manajemen di ruang assalam pada tanggal 21 desember
2020 sampai dengan 17 januari 2021
c. Tujuan
1.1 Tujuan umum
Setelah dilakukan praktek kepemimpinan dan manajemen keperawatan di
ruang assalam rumah sakit islam Banjarnegara mahsiswa mampu
melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar
secara bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang
profesional.
1.2 Tujuan khusus
Setelah melakukan praktek kepemimpinan dan manajeman
keperawatan selama 4 minggu di Ruang assalam rumah sakit islam
banjarnegara mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data yang meliputi profil umum ruang
keperawatan, unsur input, unsur proses dan unsur output.
2. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur pada unsur input, unsur
proses dan unsur output.
3. Membuat identifikasi permasalahan yang ada, memprioritaskan
masalah tersebut dan menyusun rencana kegiatan.
4. Melaksanakan dan mengevaluasi tindakan sesuai rencana yang sudah
disusun.
d. Praktikan (angkatan, kelompok, nama)
Praktikan dari ners universitas muhammadiyah purwokerto kelompok assalam
angkatan ke 17 yang berangotakan 7 orang. Berikut nama anggota kelompok:
1. Aditiananingsih (2011040059)
2. Meta Margaretna (2011040136)
3. Widia Mei Linanggita Putri (2011040079)
4. Riyo Fajar Iman (2011040080)
5. Isnaeni Aldina Novita R. (2011040081)
6. Meli Erlina (2011040082)
7. Dewi Ratnasari (2011040083)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Pengendalian.
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar menaati peraturan
organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.
4. Pengembangan
Menurut pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.
5. Pengintegrasian
Merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan kebutuhan
pegawai, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
6. Pemeliharaan
Merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sampai pensiun.
7. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting
dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud
tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk
mentaati perturan–peraturan perusahaan dan norma–norma sosial.
8. Pemberhentian.
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan,
kontrak kerja berakhir, pension, dan sebab-sebab lainnya
D. Kompensasi
a. Definisi kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi penting bagi karyawan sebagi individu
karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara
para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, nila para
karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi
dan kepuasan kerja mereka bisa turun secara dramatis, (Handoko, 2012).
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung ataupun tidak langsung yang 14 diterima oleh karyawan sebagai imbalan
atas yang diberikan kepada perusahaan, (Hasibuan, 2013). Kompensasi adalah
setiap bentuk penghargaan yang didapatkan karyawan sebagai balas jasa atas
kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi, (Subekhi dan Jauhar, 2012).
b. Tujuan Kompensasi
Kompensasi memiliki beberapa tujuan lainnya sebagai berikut, (Kadarisman,
2012):
1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara
majikan dan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan
biak, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar kompensasi dengan
perjanjian yang telah disepakati.
2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial, dan egoistiknya shingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi diterapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang
qualified utntuk pengusaha akan lebih mudah dalam persaingan lingkungan
bisnis yang makin ketat.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah
memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompetitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
turn-over relative kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta menaati peraturan-peraturan yag
berlaku. Kompensasi juga memiliki beberapa tujuan lainnya sebagai berikut,
(Suparyadi, 2015).
7. Menghargai Kinerja
Pemberian kompensasi kepada karyawan harus mampu memperkuat perilaku
kerja mereka yang diingkan oleh perusahaan, seperti tanggung jawab dan
komitmen, serta berperan sebagai perangsang untuk memperbaiki perilaku
kerja pada waktu yang akan datang.
8. Memperoleh SDM yang Berkualitas
Kompensasi yang ditetapkan oleh perusahaan harus mampu bersaing di pasar
tenaga kerja, sehingga dapat menarik pelamar kerja secara luas, terutama dari
mereka yang memiliki kompetensi tinggi yang sesuai dengan spesifikasi jenis
pekerjaan yang lowong.
9. Mempertahankan Karyawan
Karyawan yang memiliki kinerja unggul merupakan human capital yang
sangat berharga untuk mempertahankan eksistensi dan memajukan perusahaan
dalam persaingan lingkungan bisnis yang makin ketat.
10. Menjamin Keadilan
Pemberian kompensasi yang disarankan tidak adil oleh karyawan akan dapat
menimbulkan keirihatian, yang mana hal ini dapat berakibat pada terjadinya
ketidakpuasan kerja, ataupun adanya karyawan yang keluar dari perusahaan.
11. Mengendalikan Biaya
Kompensasi merupakan komponen biaya yang cukup besar, sehingga
memiliki pengaruh cukup besar pula terhadap biaya produksi secara
keseluruhan.
12. Mengikuti Peraturan Pemerintah Perwujudan kesejahteraan para karyawan
oleh pemerintah dilakukan memalui penetapan peraturn perundang-undangan,
yaitu mengatur besar gaji atau upah minimal yang harus diberikan oleh
perusahaan kepada karyawan.
c. Jenis-jenis kompensasi
Menurut Suparyadi (2015) kompensasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis,
yaitu :
1. kompensasi finansial
Kompensasi finansial merupakan imbalan yang diberikan kepada
karyawan selama karyawan tersebut masih aktif melaksanakan tugas atau
pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kompensasi finansial dapat
diberikan menjadi dua macam, yaitu kompensasi langsung dan kompensasi
tidak langsung.
a. Kompensasi Langsung
1) Gaji
Gaji adalah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan secara
tetap sebagi bals jasa atas kontribusinya kepada organisasi atau
perusahaan, yaitu dengan melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2) Upah
Upah dalah imbalan finansial yang diberikan secara langsung kepada
karyawan yang didasarkan pada jam kerja, jumlah barang yang
dihasilkan, atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
3) Tunjangan
Tunjangan merupakan kompensasi yang diberikan kepada karyawan
tertentu sebagi imbalan atas pengorbanannya sebagai tuntutan
pekerjaan yang melebihi karyawan lain, baik pikiran, tenaga, dan
psikologi.
4) Insentif
Insentif merupakan imbalan finansial yang diberikan secara langsung
kepada karyawan yang kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.
b. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung merupakan imbalan dalam bentuk fasilitas
yang diberikan kepada karyawan selama mereka aktif melaksanakan tugas
atau pekerjaan dalam organisasi atau perusahaan. Kompensasi tidak
langsung diberikan sebagai imbalan kepada karyawan tertentu 19 atau
seluruh karyawan, seperti mobil atau bus dinas, perumahan atau mess,
balai kesehatan atau asuransi tenaga kerja, atau saham.
2. Kompensasi Non-finansial
Kompensasi non-finansial merupakan imbalan yang diberikan kepada
karyawan yang sudah mengakhiri masa baktinya di organisasi atau perusahaan
karena pensiun atau meninggal dunia.
E. Hukuman (Punishment)
Punishment (hukuman) adalah menghadirkan atau memberikan sebuah situasi
yang ingin dihindari untuk menurunkan tingkah laku. Mengenai hukuman itu, ada
beberapa pandangan filsafat atau kepercayaan yang menganggap bahwa hidup ini
termasuk sebagai suatu hukuman, karena kehidupan ini identik dengan penderitaan.
Pandangan hidup yang demikian menganjurkan agar manusia menghindari diri dari
hukuman atau penderitaan yang ada di dalam kehidupan ini. Hukuman suatu tindakan
yang kurang menyenangkan, yaituberupa penderitaan yang diberikan kepada
siswaatau anak secara sadar dan sengaja, sehingga siswa atau anak tidak mengulagi
kesalahannya lagi.Hukuman diberikan sebagai akibat dari pelanggaran, (Baharuddin,
2010).
BAB III
KAJI STATUS MANAJEMEN KEPERAWATAN RUANGAN
Kasubid Yankep
Joni krismanto, S. Kep., Ns
Kepala Ruang
Indriyani Kelik F. Amk
3. Machine
Nama Alat Jumlah Kondisi
Kursi roda 1 Baik
Box Apd 1 Baik
Tabung oksigen 4 Baik
Meja Pasien 11 Baik
Stetoskop 2 Baik
Spo2 2 Baik
Tensi digital 2 Baik
Tensi jarum 1 Baik
Termogun 1 Baik
Suction 1 Baik
Nebulizer 1 Baik
Senter 1 Baik
Bed pasien 11 Baik
Emergensi bag 1 Baik
Pispot 8 Baik
4. Material
Lokasi penerapan proses manajemen keperawatan ini dilakukan pada ruangan
assalam rumah sakit islam banjarnegara dengan uraian denah sebagai berikut:
a. Sebelah selatan berbatasan dengan ruang al amin
b. Sebelah utara berbatasan dengan instalasi gizi
Ruang asalam berbentuk huruf L terdapat ruang nurse station, kamar
mandi, ruang kepla ruang yang digunakan sekaligus sebagai tempat sholat,
aseptic dispensing, tempat istirahat perawat, tempat makan dan minum
perawat
1. Ruang perawatan assalam terdiri dari kamar vip , kelas I sebagai
berikut:
a) Kamar perawatan VIP
Kamar perawatan VIP terletak pada sisi utara raung asaalam,
terdiri dari 4 kamar dengan total tempat tidur 4 tepat tidur
pasien dan 4 tempat tidur penunggu pasien, masing-masing
kamar berisi:
2 tempat tidur, 1 bed pasien dan 1 bed penunggu pasien
1 almari
1 kursi untuk penunggu pasien
1 AC di setiap kamar
1 wastafel
1 televisi
4 gorden di setiap ruangan/jendela
1 kamar mandi din setiap ruangan
1 kulkas di setiap ruangan
b) Kamar perawatan kelas 1 isi 1
1 bed pasien dan 1 kursi penunggu pasien
1 almari
1 kipas angin
1 dispenser
1 televisi
1 gorden di jendela
1 kamar mandi
c) Kamar perawatan kelas I isi 2
2 bed pasien dan 2 kursi penunggu pasien
2 almari
2 kipas angin
1 dispenser
1 televisi
2 gorden penyekat ruangan
1 gorden pada jendela ruangan
1 kamar mandi
5. Method
Pengeorganisasian pelayanan di bangsal perawatan mengacu pada
metode asuhan keperawatan yang digunakan. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa metode yang digunakan dan bentuk struktur pengorganisasian kerja
yang digunakan supaya efektif dan efisien.
a. Model Asuhan Keperawatan Fungsional
Yaitu pengorganisasian tugas keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Seorang
perawat dapat melakukan dua jenis atau lebih untuk semua klien yang ada
di unit tersebut. Metode ini berkembang ketika perang dunia II, akibat
kurangnya perawat profesional, maka banyak direkrut tenaga pembantu
perawat. Mereka dilatih minimal cara merawat, diajarkan tugas yang
sederhana dan berulang seperti menyuntik, ukur tekanan darah, mengukur
suhu, merawat luka dan sebagainya. Awalnya hal tersebut bersifat
sementara, karena keterbatasan tenaga perawat yang ada, namun dalam
kenyataannya hal tersebut tetap bertahan sampai saat ini , khususnya di
Indonesia.
b. Model Asuhan Keperawatan Tim
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok
perawat kepada sekelompok klien yang dipimpin oleh perawat teregistrasi
dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan
kelompok/Ketua Tim. Selain itu Ketua Tim bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggotanya sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan
pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan.
b. Unsur proses
1. Proses pelayanan keperawatan/ SP2KP
a. Penilaian pelaksanaan tugas kepala ruang
17 Saya merasa, 4 1
karena berbagai
tindakan perawat
masalah saya dapat
diatasi
18 Perawat di ruangan 4 1
ini ramah
19 Saya mendapat 2 1 2
penjelasan dari
perawat tentang
bagaimana cara
saya menjaga
kesehatan di rumah
20 Perawat memantau 5
saya secara berkala,
pada sift pagi, sore
dan malam
3) Instrument C merupakan evaluasi tentang pedoman observasi tindakan
keperawatan