Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN BENIGNA PROSTAT


HIPERPLASIA DI RUANG ATAQWA
RSI BANJARNEGARA
Oleh :
DEWI RATNASARI
2011040083
Profesi Ners
Laporan pendahuluan

 DEFINISI  FAKTOR RISIKO


Benigna Prostat Hiperplasia atau 1. Berusia 60 th keatas
pembesaran prostat jinak adalah
2. Kurang berolahraga
kondisi ketika kelenjar prostat
membesar, mengakibatkan aliran 3. Memiliki berat badan berlebih
kencing menjadi tidak lancar dan 4. Rutin mengonsumsi obat hipertensi jenis
buang air kecil terasa tidak tuntas penghambat beta

 ETIOLOGI
1. Berusia diatas 60th
2. Perubahan keseimbangan hormon
estrogen-testoteron
3. Interaksi stroma-epitel
4. Berkurangnya sel yang mati
5. Teori sel steam
 ANATOMI

 PATOFISIOLOGI Kelenjar Prostat adalah kelenjar seukuran kacang kenari yang


terletak di dalam panggul, tepatnya bawah kandung kemih.
Usia diatas 60th akan dapat mengalami Kelenjar ini hanya terdapat pada pria dan tidak ditemukan
ketidakseimbangan hormon testoteron pada wanita. kelanjar prostat memegang peranan penting
dan estrogen sehingga memacu dalam kesuburan seorang lelaki.
pertumbuhan atau pembesaran prostat.
Tonjolan biasanya terdapat pada lobus
lateralis dan lobus medius, tetapi tidak
mengenai bagian posterior lobus medialis.
Tonjolan ini dapat menekan uretra dari
lateral sehingga lumen uretra menyerupai
celah atau menekan dari bagian tengah,
kadang-kadang penonjolan itu merupakan
suatu polip yang sewaktu-waktu dapat
menutup lumen uretra.
A. PATHWAY
PATHWAY
Estrogen dan Progesteron tidak seimbang

Prostat membesar

Prostatomy

Iritasi mukosa kandung pemasangan DC bedrest


kemih/terputusnya jaringan
Hamba
luka tan
religius
Nyeri Mobili
Konstipasi
tas
tempat masuknya organisme fisik

Risiko
infeksi
Biodata Pasien
 Nama : Tn.S
 TTL : Banjarnegara,30-11-1937
 Umur : 82 th
 Agama : Islam
 Jenis kelamin : laki-laki
 Pendidikan : SD
 Suku : jawa
 Pekerjaan : petani
 Tanggal masuk RS : 10-11-2020
 Sumber informasi : anak pasien
 Status perkawinan : kawin
 Alamat : Panusukan, Banjarnegara 2/1
Riwayat kesehatan
A. Keluhan utama
pasien datang dengan keluhan tidak bisa BAK sudah hampir 2 minggu, atau jika
BAK hanya sedikit atau menetes, 2 minggu lalu sempat BAK keluar darah sedikit.

B. Riwayat kesehatan sekarang


Pasien datang ke IGD pada tanggal 10-11-2020 pukul 09.00 dengan keluhan tidak
bisa BAK sudah hampir 2 minggu atau jika BAK hanya sedikit atau menetes. Kesadaran
pasien Compos Mentis E=4 V=5 M=6 dengan diagnosis medis BPH. Td= 120/80 N=82 RR=20
S=36,3 c. Pasien merasa nyeri saat berkemih, BAK mengeluarkan sedikit darah, merasa
sesak
 C. Riwayat kesehatan dahulu
pasien sebelumnya sudah terdiagnosa dan mengalami pembesaran prostat,
dan menjalani pemeriksaan rawat jalan sudah sejak 2 tahun lalu, memiliki
riwayat PPOK dan terkadang kambuh. Tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes
militus
 D. Riwayat kesehatan keluarga
dalam keluarga tidak ada yang mengalami BPH, hanya klien yang sudah
terkena BPH selama 2 tahun yang lalu.
Genogram

Laki-laki

Perempuan

Meninggal

Pasien
DATA PENGKAJIAN
a. Aspek biologi
DS • Pasien mengatakan BAK terasa sakit, menetes
• Pasien mengatakan tidak bisa BAK sudah hampir 2 minggu
• Pasien mengatakan BAK mengeluarkan darah sedikit

DO • Pasien tidak bisa berjalan untuk melakukan aktivitas, pasien terpasang kateter
• Urine dalam kateter masih kemerahan
• Pasien terlihat menahan sakit saat BAK

Inspeksi : tidak ada edema,tidak ada darah,tidak kemerahan,kaki terlihat tidak


bergerak-gerak,mata pasien terlihat lelah,ada balutan dikaki,terpasang kateter
Palpasi : tidak ada pess,luka kering,teraba sedikit panas,kaki terasa kaku,terasa nyeri
saat dipegang
TTV : td : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,3 C
b. Aspek Fisik
DS - Pasien mengatakan badan terasa kaku
- Pasien mengatakan dirinya lemah, lesu
- Pasien mengatakan sempat merasakan sesak nafas saat di ruangan

DO Inspeksi : pasien terlihat jarang menggerakan badan, banyaknya keringat dibagian


punggung dan ada sedikit keringat

Auskultasi : terdengar suara pernafasan wheezing,

Perkusi : terdengar suara sonor

Palpasi : ada sedikit benjolan di punggung pasien, namun saat ditekan pasien tidak merasa
sakit
C. Aspek psikologis
DS • Pasien mengatakan sedikit cemas takut sakitnya akan kambuh lagi
• Pasien mengatakan dukungan keluarga penting
• masih gelisah,
• Tidak tenang,
• Tidak bisa melakukan aktivitas sendiri
• Tidak bisa tidur, tidur tidak nyenyak

DO • Pasien terlihat tidak tenang, cemas


• Ada keinginan bergerak sendiri
• Mata terlihat lelah,tidur tidak nyenyak
• Keluarga pasien selalu mendukung
Inspeksi :pasien terlihat tidak tenang,selalu bertanya kapan untuk pulang,

Palpasi : badan pasien tidak panas S=36,3 N=82, TD= 120/80 RR=20
d. Aspek sosial

DS pasien mengatakan selalu ingin berbicara dengan keluarga dan lingkungan sekitar

DO • Pasien terlihat kompak dengan keluarga untuk kesembuhan menuruti semua anjuran

Inspeksi :pasien mencari keluarga saat terbangun dari tidurnya


e. Aspek spiritual

Ds - Pasien mengatakan saat diruangan selalu berdoa kepada Allah SWT


- pasien mengatakan susah untuk menjalankan ibadah karena
kesulitan untuk wudlu

Do - Pasien tampak selalu sabar, dan mengucapkan istighfar ketika nyeri


terasa
Analisa data
Data-data hasil pengkajian (symtom) Problem Etiologi

Ds : Pasien mengatakan tidak bisa BAK Retensi urin Sumbatan saluran


Ketika BAK hanya sedikit atau hanya menetes perkemihan
Do : pasien sudah menjalani program di poli
klinik urologi
Pasien terpasang kateter setelah post TURP,
selang DC urin berwarna merah dan diguyur
air
Td : 84/46 RR : 20 SpO2: 94%
N : 65 S : 34,4
Ds : pasien mengatakan masih cemas takut Ansietas Perubahan kondisi
sakitnya akan kambuh lagi, gelisah tidak kesehatan
tenang
Do : pasien terlihat tidak tenang, terlihat
cemas, selalu bertanya kapan pulang
Lanjutan
Data-data hasil pengkajian (symtom) Problem Etiologi

Ds : pasien mengatakan tidak nyaman terpasang Risiko infeksi Penyembuhan luka


kateter, BAK sedikit sekunder: (tindakan post
Do : selang pada kateter tampak berwarna merah, TURP)
muncul setelah post TURP dan terpasang set infus
untuk mengguyur hingga berwarna jernih
Ds : Pasien mengatakan saat diruangan selalu Hambatan religius Inspirasi harapan
berdoa kepada Allah SWT, pasien mengatakan
susah untuk menjalankan ibadah karena kesulitan
untuk wudlu
Do : pasien terlihat berserah diri dan sabar dengan
penyakitnya, dan mengucapkan istighfar ketika
nyeri terasa
Pemeriksaan penunjang
N Jenis Hasil Interpretasi N Jenis obat Dosis Jam
o pemeriksaan pemeriksaan hasil o pemberian
Terapi Instruksi
1. Hemoglobin 14 Normal
1. Nacl/RL 20 tpm infus
2. Leukosit 17.9 Tinggi
2. Tramadol 2x100 ml Iv
3. Hematokrit 40.2 Normal
3. Ranitidine 2x50 ml Iv
4. Eritrosit 5.40 Normal
4. Asam 3x500 Iv
5. Rontgen Terdapat benjolan Abnormal tranexamat mg
di kelenjar prostat
5. cefofrazone 2x1 gr Iv
6. Ekg Normal
Diagnosa keperawatan

1. Retensi urine b.d sumbatan saluran kemih


2. Ansietas b.d stres adanya penyakit
3. Risiko infeksi b.d Penyembuhan luka sekunder: (tindakan post TURP)
4. Hambatan religius b.d inspirasi harapan
Perencanaan
Data Kriteria hasil Perencanaan
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)
Dx : retensi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama O= Kaji komprehensif sistem perkemihan
urin b.d 2x24 jam diharapkan pasien memenuhi KH : (urin autput, pola berkemih, masalah saluran
Sumbatan Indikator Awal Target perkemihan)
saluran • Pola eliminasi normal 1 4 • Observasi tindakan-tindakan pencegahan
perkemihan Pasien tidak meggunakan kateter umum
DS : Pasien • Warna urine 1 4 N= pasang kateter urin sesuai kebutuhan
mengatakan Warna urin kuning jernih intake output
tidak bisa • Nyeri saat berkemih 1 4 • monitor derajat distensi kandung kemih,
BAK Pasien tidak mengeluh nyeri saat warna urine
Ketika BAK berkemih • Bersihkan saluran kateter
• Mampu mengosongkan 1 4
hanya sedikit E= jelaskan tindakan yang akan dilakukan
kandung kemih sepenuhnya
atau hanya • Mengenali keinginan berkemih kepada pasien
menetes Ket : 1 4 • Jelaskan mengenai sumbatan urin,
1=berat pencegahan adanya sumbatan lagi
2=cukup berat C= kolaborasikan dengan dokter urologi dan
3=sedang pengobatan
4=ringan
5=tidak ada
Perencanaan
Data Kriteria hasil Perencanaan
(NOC : SMAT) (NIC : ONEC)
Dx : Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan O= Kaji TTV dan KU pasien
perubahan kondisi selama 2x24 jam diharapkan pasien • Kontrol stimulus untuk kebutuhan klien
kesehatan memenuhi KH : secara tepat
DS : pasien Indikator Awal Target N= Gunakan pendekatan yang tenang dan
mengatakan masih meyakinkan
• Menunjukkan kegembiraan 2 5
cemas takut Pasien merasa tidak ada beban • Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa
sakitnya akan • Mempertahankan hubungan 3 5 aman dan mengurangi
kambuh lagi, Keluarga pasien mengatakan ketakutan/kecemasan
pasien dekat dengan keluarga
gelisah tidak • Mencari informasi mengenai 3 5
• Dorong keluarga untuk mendampingi klien
tenang, selalu kesehatan dengan cara yang tepat
bertanya kapan Pasien selalu menanyakan • Dengarkan klien
pulang mengenai kesehatan • Puji /kuatkan perilaku yang baik secara
• Gangguan tidur 3 5
Pasien mengatakan sudah bisa tepat
tidur dengan nyenyak E= Berikan objek yang menunjukan perasaan
• Ketenangan normal 2 5 aman
Pasien merasa tenang
Ket :
• Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan
1=berat untuk mengurangi tekanan
2=cukup berat C= kolaborasikan dengan tenaga medis dan
3=sedang farmasi
4=ringan
5=tidak ada
Implementasi
Hari / Tindakan keperawatan Respon pasien
tanggal/ (ONEC)
waktu
10/11/2 O= mengkaji komprehensif sistem perkemihan (urin autput, pola Ds : pasien mengatakan
0 berkemih, masalah saluran perkemihan) masih nyeri
• Mengobservasi tindakan-tindakan pencegahan umum Do : urin keluar sedikit,
15.00 N= memasang kateter urin sesuai kebutuhan intake output warna urine masih merah,
wib • memonitor derajat distensi kandung kemih, warna urine adanya darah dalam selang
• membersihkan saluran kateter kateter
E= menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien Kolaborasi masih tetap
• menjelaskan mengenai sumbatan urin, pencegahan adanya sumbatan dilanjutkan
lagi TD : 84/46 mmhg
C= mengkolaborasikan dengan dokter urologi dan pengobatan N : 65x/menit
S : 34,4
SPO2 : 94%
Lanjutan
Hari / Tindakan keperawatan Respon pasien
tanggal/wa (ONEC)
ktu

11/11/20 O= mengkaji komprehensif sistem perkemihan (urin autput, pola berkemih, Ds : pasien mengatakan BAK sudah
masalah saluran perkemihan) sering, namun sedikit
08.00 wib • Mengobservasi tindakan-tindakan pencegahan umum Do : urin keluar sedikit, warna
N= memonitor derajat distensi kandung kemih, warna urine urine masih agak kemerahan,
• membersihkan saluran kateter adanya darah dalam selang
E= menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien kateter
• menjelaskan mengenai sumbatan urin, pencegahan adanya sumbatan lagi Kolaborasi masih tetap
C= mengkolaborasikan dengan dokter urologi dan pengobatan dilanjutkan
TD : 112/55 mmhg
N : 70x/menit
S : 34,4
SPO2 : 91%

11/11/20 O= mengkaji komprehensif sistem perkemihan (urin autput, pola berkemih, Ds : pasien mengatakan BAK sudah
masalah saluran perkemihan) sering
15.00 wib • Mengobservasi tindakan-tindakan pencegahan umum Do : urin keluar sedang hingga
N= memonitor derajat distensi kandung kemih, warna urine normal, warna urine sudah jernih,
• membersihkan saluran kateter Kolaborasi masih tetap
E= menjelaskan mengenai sumbatan urin, pencegahan adanya sumbatan lagi dilanjutkan di poli urologi
C= mengkolaborasikan dengan dokter urologi dan pengobatan TD : 106/50 mmhg
N : 66 x/menit
S : 34,5
SPO2 : 93%
Evaluasi/catatan perkembangan
Hari / Proses Evaluasi (SOAP) Paraf
tanggal /
waktu
10/11/20 S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri, urin keluar sedikit

15.00 wib O : urin keluar sedikit, belum mencapai normal


• Warna urin masih merah, adanya darah dalam selang kateter
• Kolaborasi tetap dilanjutkan

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
• Kaji komprehensif
• Observasi tindakan
• Monitor derrajat distensi kandung kemih, warna urine
• Kolaborasi dgn pengobatan dan dokter uro
Lanjutan
Hari / Proses Evaluasi (SOAP) Paraf
tanggal /
waktu
11/11/20 S : Pasien mengatakan BAK masih sedikit namun sring
O : urin keluar masih sedikit,sering namun belum mencapai normal
08.00 wib • Warna urin agak sedikit kemerahan, adanya darah dalam selang kateter, tidak ada
gelembung udara
• Kolaborasi tetap dilanjutkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
• Kaji komprehensif
• Observasi tindakan
• Monitor derrajat distensi kandung kemih, warna urine
• Kolaborasi dgn pengobatan dan dokter uro
11/11/20 S : Pasien mengatakan BAK sudah sering
O : urin keluar masih sedikit,sering namun belum mencapai normal
15.00 • Warna urin sudah jernih,
• Sudah tidak ada darah dalam selang kateter, tidak ada gelembung udara
• Kolaborasi tetap dilanjutkan
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi di ranap, lanjutkan di poli urologi
Evaluasi (NANDA)
Indikator NOC Awal Target Pencapaian
H1 : ........ H2:............ H3:................
• Pola Eliminasi 1 4 1 3 4
• Warna urine 1 4 1 3 4
• Nyeri saat 1 4 1 2 3
berkemih
• Mampu 1 4 1 3 4
mengosongkan
kandung kemih
• Mengenali 1 4 1 2 4
keinginan
berkemih

Ket :
1=berat
2=cukup berat
3=sedang
4=ringan
5=tidak ada
Komplikasi Dari BPH

 Gagal ginjal
 Insufisiensi renal
 Hematuria makro
 Batu buli
 Uremia
 Hidronefrosis
 peningkatan hormon
Prognosis dari BPH

 Prognosis pada benign prostatic hyperplasia umumnya baik. Pasien-pasien


dengan lower urinary tract symptoms berkepanjangan dapat beresiko
mengalami glaukoma (10%) serta disfungsi ereksi dan ejakulasi. Pilihan terapi
sangat penting dalam menentukan progresifitas benign prstatic hyperplasia
juga dapat mengalami kekambuhan meskipun telah dilakukan reseksi prostat.

Anda mungkin juga menyukai