Anda di halaman 1dari 3

Perkenalkan saya afifah syahbani zainal dari fakultas kedokteran universitas muslim

Indonesia,sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada ibu2 dan bapak2 yang telah hadir
disini,tujuan saya disini untuk memberikan penyuluhan kepada ibu ibu dan bapak bapak
tentang pencegahan stunting..
Sebelumnya mungkin ibu2 dan bapak2 disini ada yang sudah tau apa itu stunting?mungkin ada
yang sudah tau dan juga belum
jadi sebelum kita melakukan pencegahannya kita harus tau dulu nih apa sih stunting itu?nah
stunting adalah gagal tumbuh pada anak balita karena kekurangan gizi kronis sehingga lebih
pendek dari anak seusianya.
Untuk mencegah hal itu ada beberapa cara yang akan saya jelaskan yang pertama
penuhi gizi ibu hamil seperti konsumsi karbohidrat seperti nasi,jagung atau kentang gunanya
sebagai sumber energi,protein seperti ikan tahu tempe untuk proses tumbuh kembang pada
bayi,lemak untuk membantu perkembangan otak dan mata pada janin, vitamin dan mineral
seperti asam folat: sayur-sayuran hijau zat besi: daging,ikan,kuning telur, kalsium: susu,biji-
bijian, dan konsumsi air
Berikan asi saja sampai 6 bulan: karena asi mengandung nutrisi yang lengkap untuk bayi, mudah
dicerna, dan sebagai antibodi alami untuk mencegah infeksi dan gangguan kesehatan lainnya
Penuhi gizi ibu hamil: karena gizi seimbang sangat erat kaitannya dengan produksi asi,
pemenuhan gizi yang baik untuk ibu menyusui akan mempengaruhi status gizi ibu dan tumbuh
kembang pada bayi. ASI juga berasal dari tubuh ibu jadi harus digantikan dengan makan-
makanan yang cukup dan bergizi pada ibu
Imunisasi lengkap untuk bayi: untuk menjaga kekebalan tubuh agar tidak rentan terkena
penyakit infeksi dan kekebalan tubuh lainnya
Periksakan kehamilan secara berkala: minimal 4 kali gunanya untuk mengetahui perkembangan
janin dan mendeteksi lebih dini apabila terjadi kelainan pada janin
Berikan makanan pendamping asi yang tepat: setelah 6 bulan dapat diberikan makanan
pendamping asi karena setelah 6 bulan asi saja sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan pada
bayi,makanan pendamping asi diberikan untuk memenuhi kebetuhan energi dan protein pada
bayi
Masa menopause itu berakhirnya siklus menstruasi secara alami biasa terjadi saat wanita
mencapai usi 40-50an

Penyebab obesitas:
Aktivitas fisik: Aktivitas fisik akan membakar energi yang masuk, sehingga jika asupan kalori
berlebih serta kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan akan menyebabkan tubuh mengalami
kegemukan.

Keluarga&keturunan : faktor keturunan yang berperan besar. Jika kedua orang tua obesitas, 80%
anaknya akan menderita obesitas, namun jika salah satu orang tuanya obesitas maka kejadian
obesitas 40% dan bila kedua orang tuanya tidak obesitas maka prevalensinya menjadi 14%.
Sehingga faktor keturunan orang tua menderita obesitas mempengaruhi kejadian obesitas pada
anak.

Konsumsi makanan yang berlebihan:contohnya mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang


berlebih dapat menyebabkan obesitas. Konsumsi karbohidrat yang melebihi kecukupan akan
disimpan dalam tubuh berbentuk lemak atau jaringan lain yang akan menimbulkan masalah
kesehatan.

Sosial ekonomi keluarga: Faktor ekonomi yang cukup dominan dalam konsumsi pangan adalah
pendapatan keluarga dan harga pangan. Meningkatnya pendapatan akan meningkatkan peluang
untuk membeli pangan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik, sebaliknya penurunan
pendapatan keluarga akan menyebabkan menurunnya daya beli pangan baik secara kualitas
maupun kuantitas

Jenis kelamin: Menurut WHO, perempuan lebih cenderung mengalami peningkatan


penyimpanan lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan perempuan terhadap
asupan makan sumber karbohidrat yang lebih banyak sebelum masa pubertas, sementara
kecenderungan laki-laki mengkonsumsi makanan kaya protein. Kebutuhan zat gizi anak laki –
laki berbeda dengan anak perempuan dan biasanya lebih tinggi karena anak laki-laki memiliki
aktivitas fisik yang lebih tinggi

Komplikasi

3. Diabetes mellitus: Bagi anak yang mengalami kegemukan sekitar perut, terutama yang bertipe
buah apel, umumnya mengalami penurunan jumlah insulin dalam darah yang dapat memicu anak
terserang Diabetus Millitus

2. Sesak nafas: akibat kegemukan menyebabkan susah bernafas terutama pada waktu tidur. hal
ini disebabkan karena penimbunan lemak yang berlebihan dalam dinding dada yang menekan
ke paru-paru

1. Penyakit jantung: Risiko terkena penyakit jantung koroner semakin meningkat seiring dnegan
perubahan terjadinya penambahan berat badan yang berlebihan. Penyakit jantung koroner tidak
selalu akibat kegemukan, tetapi diperburuk oleh faktor risiko lain yang terjadi pada masa kanak-
kanak seperti hipertensi, kolesterol tinggi dan diabetes.

4. hipertensi: obesitas dapat menyebabkan peningkatan cardiac output karena makin besar massa
tubuh makin banyak pula jumlah darah yang beredar sehingga curah jantung ikut mening-kat.

Osteoarthritis: diakibatkan karena beban tubuh yang berat

Anda mungkin juga menyukai