Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. R


DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA HALUSINASI
DENGAN DIAGNOSA MEDIS
SKIZOFRENIA PARANOID DI RUANG NURI
RSJ DAERAH PROVINSI LAMPUNG

https://www.jpppt.com
NAMA KELOMPOK :

EGI AMANDA LIESTI (2014401052)


ELITA YURI (201440100)
KETUT SUTRISNAWATI (2014401064)
RISKA OKTAVIANI (2014401085)
WIDIA FATMAWATI (2014401098)
VUNKY YESSY JESICA (2014401096)
REPKA FIRMANDA SR (2014401081)
TIARA PUSPITA (2014401094)
IKA WADIF AZIZAH SHOLEH (2014401062)
OLIN LUSKINANTI (2014401074)
FIFI NANDA SARI (2014401059)
HIKMATIN NUZULIAH (2014401061)
ROBY DIANSYAH (2014401088)
RESTI OKTAPIA ELVATAMA (2014401082)
OLSA MAHARANI (201440101)
POKOK
PEMBAHASAN
01 KONSEP DASAR SKIZOFRENIA

02 KONSEP DASAR HALUNASI


03 PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Contents Here
04
Konsep Dasar Skizofrenia
A. Pengertian
Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya
pikiran, persepsi, emosi, Gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu. (Videbeck, 2008
dalam nuraenah,2012).
B. Penyebab
1. Keturunan
2. Endokrin
3. Metabolisme
4. Susunan Saraf Pusat
5. Teori Adolf Meyer :
Skizofrenia tidak disebabkan oleh penyakit badaniah sebab hingga sekarang tidak dapat
ditemukan kelainan patologis anatomis atau fisiologis yang khas pada SSP tetapi Meyer
mengakui bahwa suatu suatu konstitusi yang inferior atau penyakit badaniah dapat
mempengaruhi timbulnya Skizofrenia
6. Eugen Bleuler
Penggunaan istilah Skizofrenia menonjolkan gejala utama penyakit ini yaitu jiwa yang
terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses berfikir, perasaan dan
perbuatan.
Pembagian Skizofrenia
1. Skizofrenia Simplek
(Sering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa kedangkalan emosi dan kemunduran
kemauan.
2. Skizofrenia Hebefrenia
Permulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antaraa 15-25 tahun
3. Skizofrenia Katatonia
Timbulnya pertama kali umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta sering didahului oleh stress emosional.
4. Skizofrenia Paranoid
Gejala yang menyolok ialah waham primer, disertai dengan waham-waham sekunder dan halusinasi.
5.Episode Skizofrenia akut
Gejala Skizofrenia timbul mendadak sekali dan pasien seperti dalam keadaan mimpi.
6.Skizofrenia Residual
Keadaan Skizofrenia dengan gejala primernya Bleuler, tetapi tidak jelas adanya gejala-gejala sekunder.
7.Skizofrenia Skizo Afektif
Disamping gejala Skizofrenia terdapat menonjol secara bersamaaan juga gejala-gejal depresi (skizo depresif)
atau gejala mania (psiko-manik).
Konsep Halusinasi

1. Definisi
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu obyek rangsangan dari luar, gangguan
persepsi sensori ini meliputi seluruh pancaindra. Halusinasi biasanya muncul pada klien
gangguan jiwa diakibatkan terjadinya perubahan orientasi realita,klien meraskan stimulasi yang
sebetulnya tidak ada. Dampak yang muncul akibat gangguan halusinasi adalah hilangannya
kontrol diri yang menyebabkan seseorang menjadi panik dan perilakunya dikendalikan oleh
halusinasi (Syahdi & Pardede, 2022).

2. Jenis-jenis Halusinasi
Menurut AH Yusuf, Ryski & Hanik (2015.122), Klasifikasi halusinasi meliputi :
• Halusinasi dengar/suara
• Halusinasi penglihatan
• Halusinasi penciuman
• Halusinasi pengecapan
• Halusinasi perabaan
Rentang Respon Halusinasi
Menurut Stuart dan Laraia (2005) halusinasi merupakan salah satu respon maladaptif
individu yang berada dalan rentang respon neurobiologis. Ini merupakan respon
persepsi paling maladaptif. Jika klien sehat, persepsinya akurat mampu
mengidentifikasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang
diterima melalui pancaindra (pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan,
peraban), klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus pancaindra walaupun
sebenarnya stimulus tersebut tidak ada. Rentang respon tersebut dapat digambarkan
seperti dibawah ini ( Muhith, 2015 ) :
Respon adaptif Respon maladaptif

1. Pikiran logis 1. Pikiran logis 1. Gangguan


2. Persepsi akurat 2. Persepsi akurat 2. pikir/delusi
3. Emosi 3. Emosi Halusinasi
4. konsisten 4. konsisten 3. Sulit merespon
dengan dengan 4. Emosi
pengalaman pengalaman 5. Perilaku
5. Perilaku sesuai 5. Perilaku sesuai disorganisasi
6. Berhubungan 6. Berhubungan 6. Isolasi sosial
sosial sosial
Proses Terjadinya Masalah
1) Faktor Predisposisi

Hal-hal yang dapat mempengaruhi terjadinya halusinasi, meliputi:

a. Faktor biologis

b. Faktor psikologis
PowerPoint
Presentation
c. Faktor sBudaya

d. osiokultural

2) Faktor presipitasi

e. Faktor Biologi

f. Faktor Psikologis

g. Faktor Sosial
Penilaian Terhadap Stressor
Penilaian terhadap stressor merupakan penilaian individu ketika menghadapi
01 Content Here stressor yang datang. Menurut Sinaga (2007), faktor biologis, psikososial dan
lingkungan saling benintegrasi satu sama lain pada saat individu mengalami stres
sedangkan individu sendiri memiliki kerentanan (diatesis), yang jika diaktiflan oleh
pengaruh stres maka akan menimbulkan gejala skizofrenia. Model diatesis stress
diatas sama seperti Model Adaptasi Stuart dan Laraia (2005). Berdasarkan Stuart
dan Laraia. (2005). penilaian seseorang terhadap stressor terdiri dan respon
kogiitif, afektif, fisiologis, perilaku dan sosial.

 
Sumber Koping
Berdasarkan Stuart dan Laraia (2005 dalam Satrio, dkk, 2015),
sumber koping merupakan hal yang penting dalam membantu klien
02 Content Here
dalam mengatasi stressor yang dihadapinya. Sumber koping tersebut
meliputi asset ekonomi, sosial support, nilai dan kemampuan individu
mengatasi masalah. Apabila individu mempunyai sumber koping yang
adekuat maka ia akan mampu beradapatasi dan mengatasi stressor
yang ada.
Analisa data
no Data masalah
1. Ds :
• Klien Mendengar suara bisikan
• Klien mengatakan kesal

Do :
• Menyendiri Halusinasi
• Melamun
• Curiga
• Mondar-mandir
• Berbicara sendiri
• Melihat ke satu arah
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa SP Klien SP Keluarga


Keperawatan
Gangguan Persepsi SP 1: SP 1:
Sensori: Halusinasi  Membantu pasien mengenal Halusinasi (isi,  Diskusikan masalaha yang dirasakan
frekuensi, waktu terjadinya, situasi pencetus, dalam merawat klien
perasaan saat terjadi halusinasi)  Jelaskan pengertian, tanda & gejala,
 Menjelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, dan proses terjadinya halusinasi
obat, bercakap – cakap, melakukan kegiatan  Jelaskan cara merawat halusinasi
harian.  Latih cara merawat halusinasi: hardik
 Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan  Anjurkan membantu klien sesuai
cara menghardik halusinasi jadwal dan memberi pujian
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
menghardik
SP 2: SP 2:
 Evaluasi kegiatan menghardik beri  Evaluasi kegiatan keluarga dalam
pujian merawat/ melatih klien menghardik, beri
 Latih cara mengontrol halusinasi pujian
 Latih cara mengontrol halusinasi  Jwlaskan 6 benar cara memberikan obat
dengan obat (jelaskan 5 benar : jenis,  Latih cara memberikan/ membimbing
guna , dosis, frekuensi, cara, minum obat
kontinuitas minum obat)  Anjurkan membantu klien sesuai
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk jadwaldan memberi pujian
latihan menghardik dan minum obat
SP 3: SP 3:
 Evaluasi kegiatan harian menghardik &  Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/
obat, beri pujian melatihh klien menghardikdan memberikan
 Latih cara mengontrol halusinasi dg obat, beri pujian
bercakap – cakap saat terjadi halusinasi  Jelaskan cara bercakap – cakap dan
 Masukan pada jadwal kegiatan untuk melakukan kegiatan untuk mengontrol
latihan menghardik, minum obat, dan halusinasi
bercakap - cakap  Latih dan sediakan waktu bercakap – cakap
dengan klien terutama pada saat halusinaasi
 Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
dan memberikan pujian
SP 4 : SP 4 :
 Evaluasi kegiatan harian  Evaluasi kegiatan keluarga dalam
menghardik, minum obat & merawat/ melatih klien
bercakap – cakap beri pujian menghardik, memberian obat, dan
 Latih cara mengontrol halusinasi bercakap – cakap, beri pujian
dengan melakukan kegitan harian  Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,
(mulai 2 kegitan) tanda kambuh, rujukan
 Masukan pada jadwal kegiatan  Anjurkan membantu klien sesuai
untuk latihan menghardik, minum jadwal dan memberikan pujian
obat, bercakap – cakap dan kegiatan
harian
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN JIWA

 
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN AWAL
Nama : Tn. R
PASIEN RAWAT INAP PSIKIATRI
TL/ Umur : 30Tahun
Penanggung Jawab : Tn. R ( Ayah klien )
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
( Dilengkapi dengan 24 jam pertama pasien Agama : Islam
masuk ruang rawat)

Tanggal Masuk Rs : 25 April 2022 Jam : 11.00 WIB Ruang Rawat : Nuri
ALASAN KE RUMAH
Tanggal Pengkajian : 09 mei SAKIT
l 2022 Suku : Lampung

Keluhan Utama : Gelisah


Alasan masuk rumah sakit : klien datang diantar oleh keluarganya kurang lebih 4 hari selama dirumah klien
bercakap cakap sendiri,senyum-senyum sendiri serta bertriak-teriak dengan mata melotot
RIWAYATKESEHATAN
1. Pernahdirawat? : Ya

Jelaskan : Klien pernah dirawat di RSJpada tanggal 28 November 2009

2. Penyakit yangpernahdialami : tidakada

3. RiwayatOperasi : tidakada

4. Riwayatalergi : Ya

Jelaskan : Klien mengatakan alergi terhadap udang dan tongkol, setelah makan udang dan ikan togkol badannya
gatal-gatal

5. Riwayat penggunaan/ketergantungan terhadap zat (waktu, jenis, frekuensi, jumlah dan lama penggunaan) □
Obat-obatan ѵRokok □NAPZA □ Lainnya, Sebutkan:

Jelaskan: Kliem ketergantungan rokok


RIWAYAT PENYAKIT MASALALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? :Ya

2. Pengobatan sebelumnya : kurang berhasil

3. Riwayat

AniayaFisik : tidakpernah

Aniayaseksual : tidakpernah

Penolakan : tidakpernah

Kekerasandalamkeluarga: tidak pernah

Tindakankriminal : tidak pernah

Jelaskan: Pengobatan sebelumnya kurang berasil , karena klien saat diberikan obat tidak diminum secara rutin

Masalah keperawatan :Kurang pengetahuan

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:ada

Jelaskan : Klien mengatakan mempunyai masalalu yang tidak menyenangkan karena sulit diatur oleh keluarganya dan kehilangan teman serta
merasa tidak disenangi oleh masyarakat.

Masalah keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

 
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : Tidak

Laki laki. :⚪

Perempuan. :⬜

Klien. : ↗️

Tinggal satu rumah :

Keterangan Genogram:
Klien merupakan anak ke 4 dari 6 bersaudara dan dikeluarga tidak ada
yang sakit seperti klien.
PERSEPSI KESEHATAN

Klien mengatakanmenginginkan penyakit yang di detita sembuh dan kurang

memahami penyakit yang sedang dialiami

Masalah keperawatan : defisit pengetahuan

PEMERIKSAAN FISIK

1. Keluhan fisik : tidak ada.

TD : 110/70 mmhg Nadi: 85x/m RR : 20 x/m Suhu :36,5o C

Masalah Keperawatan: Tidak ada

2. Penilaian Nyeri

Keluhan nyeri: pasien tidak mengeluh nyeri

 Nyeri Kronis : -, Lokasi :-, Kualitas : -, Frekuensi : -, Durasi: -

 Nyeri Akut : -, Lokasi :-, Kualitas : -, Frekuensi : -, Durasi: -

Nyeri Hilang:  Minum Obat  Istirahat  Mendengar Musik  Berubah Posisi Tidur Lainnya,
1. Skrining Status Nutrisi (berdasarkan malnutrition screening tool/MST)

Beratbadan:48Kg Tinggi badan : 162cm

Sudah dilaporkan ke Tim Terapi Gizi:iya

(Lingkari skor sesuai dengan parameter penilaian. Total skor adalah jumlah skor yang dilingkari)
No Parameter Skor Ket
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yangtidak  

diinginkan dalam 6 bulan terakhir?


  a. Tidak penurunan berat badan 0  
  b. Tidak yakin / tidak tahu / terasa baju lebih 2 

longgar
  c. Jika ya, berapa penurunan berat badan    

tersebut
  1-5 kg 1  
  6-10 kg 2  
  11-15 kg 3  
  >15 kg 4  
  Tidak yakin penurunannya 2  
2. Apakah asupan makan berkurang karena berkurangnya nafsu makan?  
  a.Tidak    

0 
  b. Ya    

1
TOTAL SKOR 0  
3.Pasien dengan diagnosa khusus :□ütidak □Ya  

□DM □Ginjal □Hati □Jantung □Paru □Stroke

□Kangker □PenurunanImunitas □Geriatri □ Lain-lain:

Bila skor ≥ 2 dan atau pasien dengan diagnosis / kondisi khusus dilakukan pengkajian lanjut oleh Tim Terapi Gizi : Tidak ada

Masalah Keperawatan : Tidak ada


No FUNGSI PENILAIAN SKOR
 
Penilaian Fungsional (berdasarkan status
fungsional barthel ADLIndeks)
Mengendalikan rangsang pembuangan tinja  
1 Tak terkendali/ tak teratur (perlu 0

pencahar)
ѴMandiri□PerluBantuan,
 
Kadang-kadang tak terkendali 1

(1xseminggu)

Terkendali teratur 2 
2  
Mengendalikan rangsang berkemih
Tak terkendali atau pakai kateter 0
 
Kadang-kadang tak terkendali (hanya 1

1x /24 jam)

Mandiri 2
3  
Membersihkan diri Butuh pertolongan orang lain 0

  Mandiri 1 
(seka muka, sisir rambut, sikatgigi)

 
4 Penggunaan Tergantung pertolongan orang lain 0
Perlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat mengerjakan  
1
jamban, masuk dan keluar (melepaskan, memakai celana, membersihkan,
 
sendiri beberapa kegiatan yang lain

menyiram) Mandiri 2 
 

 
 
Makan Tidak mampu 0
5
 
Perlu ditolong memotong makanan 1

  Mandiri 2 

 
6 Berubah sikap dari berbaring keduduk  
Tidak mampu 0
 
  Perlu banyak bantuan untuk bias 1

Kategori : ü Mandiri
  duduk (2 orang)

 
□ 5-8 : ketergantunganberat□ 12-19 : ketergantungan ringan
Bantuan minimal 1 orang 2
  
Mandiri 3
 
7 Berpindah/berjalan Tidak mampu 0

Bisa (pindah) dengan kursi roda 1


 
□ 0-4 : ketergantungantotal□ 9-11 = ketergantungansedang
 
Berjalan dengan bantuan 1 orang 2
 
Mandiri 3 
8 Memakai baju Tergantung orang lain 0  

 
Sebagian dibantu (mis:mengancing) 1
  Mandiri 2 
 
9 Naik turun tangga Tidak mampu 0
 
Butuh pertolongan 1
  Mandiri 2 

 
10  
Mandi Tergantung orang lain 0

  Mandiri 2 
Parameter Skor
Ket
RESIKO JATUH/CEDERA (BerdasarkanEdmonsonScale)   < 50 Tahun 8
ü
50 - 79 Tahun 10  

 Tidak □Ya, jika Ya pasang stiker warna kuning Usia ≥ 80 Tahun 26  

Sadar penuh dan orientasi waktu baik -4


 
dilengan yang dominan Agitasi/ cemas 13  
ü

Status Mental Sering bingung 13  

 (lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total Bingung dan disorientasi
Mandiri untuk BAB dan BAK
14
8
 
ü
 
score=åscore yang dilingkari) Memakai kateter/ ostomy 12  

  BAB dan BAK dengan bantuan 10  


12  
Gangguan eliminasi (inkonensia, banyak BAK di

  Eliminasi
malamhari, sering BAB dan BAK
Inkonensia tetapi bias ambulasi mandiri 12  
  Tidak ada pengobatan yang diberikan 10
 
Obat obatan jantung 10  
  Obat psikiatri termasuk benzodiazepine dan antidepresan 8 ü
Atau  
12  
Meningkatnya dosis obat yang dikonsumsi/ ditambahkan
Medikasi

dalam 24 jam terakhir


  Bipolar/ gangguan scizoaffective 10
ü
Penyalahgunaan zat terlarang dan alcohol 8  
  Gangguan depresi mayor 10  
Dimensia/ delirium 12  
Diagnosis

  Ambulasi mandiri dan langkah stabil atau pasien imobil 7

Penggunaan alat bantu yang tepat (tongkat, wolker,


Place Your Picture
8   Here And Send
ü
To Back
 

tripod, dll)
Ambulasi/ Keseimbang an Vertigo/ hipotensi ortostatik/ kelemahan 10  
8  
Langkah tidak stabil, butuh bantuan dan menyadari

Kemampuannya
15  
Langkah tidak stabil, butuh bantuan dan tidak menyadari

Ketidakmampuannya
  12
Hanya sedikit mendapatkan asupan makan/ minum  

Nutrisi
dalam 24 jam terakhir
Nafsu makan baik 0
ü
Gangguan Tidur Tidak ada gangguan tidur 8  

You can simply impress your audience and add a


12
Ada gangguan tidur yang dilaporkan keluarga pasien ü

/staf unique zing and appeal to your Presentations. Get


a modern PowerPoint Presentation that is
Riwayat Jatuh Tidak ada riwayat jatuh 8 ü
Ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir 14  

beautifully designed.
TOTAL SKOR 53  
KATEGORI RESIKO  
RT

 RR
PSIKOSOSIAL
1. KonsepDiri
• Citratubuh :
Klien mengatakan puas dan bersyukur dengan dirinya dan menyukai semua anggota tubuhnya
Masalah keperawatan : Tidak ada

• Identitasdiri :
Klien merupakan seorang anak ,klien mengatakan hanya lulusan SD dan klien puas sebagai laki-laki
Masalah keperawatan : Tidak ada

• Peran:
Klien mengatakan malu karena dirawat di RSJ dia tidak dapat bekerja lagi.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah

• Idealdiri
Klien mengatakan bahwa ingin bekerja kembali ingin cepat pulang
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri

• Hargadiri
Klien mengatakan semenjak masuk RSJ klien tidak bisa bekerja lagi dan merasa dirinya tidak berguna
Masalah keperawatan : harga diri rendah
Spiritual
• Nilai dankeyakinan :
Klien mengatakan dirinya sakit bukan karena digunan-guna oleh orang lain
Kegiatanibadah

Klien mengatakan selalu di RSJ selalu sholat dalam 1 minggu terakhir


Masalah keperawatan : tidakada

HubunganSosial
• Orang yang berarti :Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah keluarganya

• Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat/sekolah : klien tidak ikut


kegiatanmasyarakat apapun

• Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : klien mengatakan tidak bergaul dengan
masyarakat
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
 
STATUSMENTAL
Penampilan
ü Bersih Tidak rapi  klien tampak bersih dan rapi,kuku klien pendek
üRapi  Kotor  Penggunaan pakaian tidak sesuai Jelaskan : Klien tampak bersih , kuku tidak panjang,
dan rambut pendek rapi
Masalahkeperawatan : tidak ada masalah
 
Pembicaraan
Sesuai Cepat Keras Apatis üInkoheren
MendominasiMengancam  Lambat  Gagap Membisu Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Klien berbicara tidak berbelit belit dan menjawab apa yang ditanyakan
Masalahkeperawatan :Tidak ada
 
Aktifitasmotorik/perilaku
Normal  Agitasi Konfulsif Lesu/tidakbersemangat Grimasem
Tegang üGelisah  Tremor Melamun/banyakdiam Sulitdiarahkan
TIK
Jelaskan : Klien tampak mondar- mandir akibat suara bisikan tanpa wujud
Masalahkeperawatan :Halusinasi
 
Alam perasaan
Sesuai Putusasa Sedih  Merasa tidakmampu
üMarah Ketakutan  Labil  Gembiraberlebihan
TertekanKhawatir  Malu  Tidakberharga/berguna
Jelaskan : klien kadang merasa ingin marah dan kesal
Masalahkeperawatan :rpk
 
Interaksi selama wawancara
üKooperatif Bermusuhan Curiga  Tidakkooperatif
Kontak mata kurang  Mudah tersinggungDefensif
Jelaskan pasien : Klien tampak kooperatif saat pengkajian
Masalahkeperawatan : Tidak ada
 
 
Afek
Sesuai Datar üTumpul Labil  Tidaksesuai
jelaskan : Saat diajak berbicara klien bereaksi sesuai pertanyaan
Masalahkeperawatan :Tidak ada
 
Persepsi
Halusinasi ü Pendengaran  PenghiduPenglihatan Pengecapan Perabaan
Jelaskan : Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan tanpa wujud kurang lebih 2 menit 6kali
terutama dimalam hari dan mengikuti suara tersebut
Masalah keperawatan : halusinasi pendengaran
 
Prosespikir
Sesuai  Sirkumsial Flight of ideasTangensial
Bloking  Kehilangan asosiasi üPengulangan pembicaraan
Jelaskan : Saat diajak berbicara pasien sering mengulang –ulang pembicaraan
Masalahkeperawatan :gangguan proses pikir
 
 
IsiPikir
Sesuai<Obsesi  Fobia Hipokondria
Pikiranmagis  Ide yang terkait Depersonalisasi
 Waham :Kebesaran Curiga Agama Nihilistik
Jelaskan : klien mengatakan jika pulang dari RSJ ingin menjadi ustad
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
Tingkatkesadaran
Compos Mentis ApatisStupor Bingung Sedasi
Disorientasi :  Tidak  Ya:Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Saat ini pasien sadar penuh, dapat menjawab semua pertanyaan dan mau diajak
berinteraksi olehperawat
Masalahkeperawatan : Tidak ada masalah
 
 
Memori
Gangguan daya ingat jangka pendek Gangguan daya ingat jangkapanjang
üGangguandayaingatsaatini Konfabulasi
Jelaskan :pasien sulit mengingat pembicaraan saat interaksi
Masalahkeperawatan : Gangguan memori
 
 
Tingkat konsentrasi danberhitung
 Kosentrasibaik üTidak mampu berkosentrasi
 Mudahberalih  Tidak mampu berhitungsederhana
Jelaskan : Klien tidak mampu berkonsentrasi saat sholat
Masalahkeperawatan :kebingungan
 
Kemampuanpenilaian
üGangguanringan  Gangguanbermakna
Jelaskan : pasien mampu mengabil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain
Masalahkeperawatan : tidak ada
 
 Daya Tilik Diri
üMtidak mengingkari penyakit yang diderita  Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Klien mengatakan sudah tidak ingin dirawat lagi karena menganggap dirinya telah sembuh
Masalah keperawatan : tidak menyukai penyakitnya

SUMBERKOPING
Klien yakin akan sembuh seperti semula,Pembiayaan ditanggung BPJS, klien mampu menghardik sudah bisa
minum obat, dan klien yakin akan sembuh
Masalah keperawatan : tidak ada
 
•PERSIAPAN PULANG / DISCHARGEPLANNING
Klien membutuhkan tempat tinggal yang tetap dan support
Masalahkeperawatan : Tidak ada

No Ya Tidak
Komponen yang dibutuhkan
1. ü
Tempat tinggal  
2. Care giver
   
3. Layanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas/
   
CMHN)
4. Group support
   

Klien membutuhkan tempat tinggal yang tetap dan support


Masalahkeperawatan: Tidak ada
ASPEKMEDIS
DiagnosaMedis :Skizofrenia paranoid (F20.1)
 
TherapiMedis :
Thrihexypenidyl 2x2 mg
Rispiredone 2x3mg
Chlorpromazine 1x100mg
Divalproex Sodium 1x250mg
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Tulis hasil pemeriksaan penunjang yang abnormal)
Tanggalpemeriksaan : Hemoglobin :15,5g/dl
Leukosit :5.400
Trombosit :246.000
Hematokrit : 40%
Limfosit :24%
Monosit :12%
Eritrosit :5,1g/dl
GOT/An : 35
GPT ALT :24
DATA FOKUS
DS:
• Klien mengatakan mendengar suara bisikan tanpa wujud
• Klien mengatakan sering mendengar suara yang menyuruhnya berteriak
• Klien mengatakan ketika marah berteriak keras
• Klien mengatakan ketika marah melempar barang disekitarnya
• Klien mengatakan sering memarahi ibunya
• Klien mengatakan saat dia marah emosinya tidak terkontrol
• Klien mengatakan lebih sering menyendiri dikursi
• Klien mengatakan lebih senang sendiri
• Klien mengatakan sering menghisap lem aybone
• Klien mengatakan semenjak masuk RSJ sudah tidak bisa bekerja lagi
• Klien mengatakan dirinya tidak berguna
 
DO:
• Klien tampak gelisah
• Klien tampak kesal
• Klien tampak sering mengulangi pembicaraan
• Klien tampak senyum-senyum sendiri
• Klien tampak menyendiri
• Klien berbicara nada keras
• Kontak mata klien kurang saat diajak bicara
• Mata klien tampak melotot
No Data Masalah
1 DS :
- Klien mengatakan mendengar suara bisikan tanpa wujud
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

- Klien mengatakan sering mendengar suara yang menyuruhnya


berteriak
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak melamun
- Klien tampak senyum-senyum sendiri

2. DS:
- Klien mengatakan ketika marah berteriak keras
Resiko Perilaku Kekerasan

- Klien mengatakan ketika marah melempar barang disekitarnya


- Klien mengatakan sering memarahi ibunya
- Klien mengatakan saat dia marah emosinya tidak terkontrol
DO :
- Klien tampak kesal.
- Kontak mata klien kurang saat diajak berbicara
- Nada bicara klien keras

3. DS :
Klien mengatakan lebih sering menyendiri dikursi
Isolasi sosial

Klien mengatakan lebih senang sendiri


DO :
Klien tampak duduk sendiri
4. DS:
Klien mengatakan semenjak masuk RSJ tidak bisa bekerja lagi
Harga diri rendah

Klien mengatakan dirinya tidak berguna


DO:
Klien tampak merenung sendiri
Klien tampak melamun

W
•POHON MASALAH

Risiko Perilaku Kekerasan

Halusinasi
:

isolasi sosial : menarik diri

Harga diri rendah : Gangguan konsep diri


Profesional Hasil Asesmen Pasien dan Pemberian Instruksi PPA termasuk Verifikasi DPJP
Pemberi Asuhan Pelayanan pasca bedah Cinstruksi (Tulis Nama, beri Paraf,
(ditulis dengan format SOAP/ADIME, disertai ditulis denngan rinci dan Tgl, Jam) (DPJP
Sasaran. Tulis Nama, beri Paraf pada akhir jelas) harus membaca/ mereview
catatan) semua Rencana
Asuhan)

09/5/22 Perawat Nuri S:


klien mengatakan suara bisikan tanpa wujud
- identifikasi halusinasi
-kaji waktu,waktu
12.00 masih ada
situasi,frekuensi,dan
klien mengatakan kadang ingin marahl
O: respon saat halusinasi
klien mengatakan sering gelisah
klien tampak melamun -latih menghardik
klien tampak senyum senyum sendiri
TD :110/80 mmHg -identifikasi rpk
A:
 
gangguan persepsi sensori halusinasi -kaji aspek negatif
resiko prilaku kekerasan yang ada
  mendiskusikan
P:
pertemuan 1 halusinasi -kemampuan yang
pertemuan 1 rpk
dimiliki
 
10/5/22 Perawat Nuri S:
klien mengatakan masih mendengar suara bisikan
tanpa wujud terutama di malam hari
klien sudah bisa mengontrol emosi saat marah
 
O:
klien tampak senyum-senyum sendiri
klien tampak melamun
 
A:
halusinasi
resiko perilakukekerasan
  - evaluasi kondisi klien
  - latih cara latih cara
P : meminta pasien untuk menceritakan masalahnya mengontrol kekerasan
yang belum diceritakan pada pertemuan selanjutnya dengan minum obat 6 benar
pertemuan 2 halusinasi
pertemuan 2 rpk
11/5/22 Perawat nuri S:
klien mengatakan suara bisikan
tanpa wujud sudah mulai berkurang
klien mengatakan masih ada rasa
ingin marah dan kesal
 
O:
klien tampak lebih senang duduk
sendirian - evaluasi halusinasi
klien bicara hanya seperlunya saja - latih cara mengontrol
  halusinasi dengan cara
A: bercakap –cakap saat
resiko perilakukekerasan ada bisikan tanpa
halusinasi wujud
  - evaluasi rpk
  l- latih cara mengontrol
P: prilaku kekerasan
pertemuan 3halusinasi secara verbal
pertemuan 3 rpk
Perawat nuri S:    
12 /05/2022  klien mengatakan suara bisikan tanpa  
wujud sudah mulai berkurang  
 klien mengatakan sudah mulai dapat
 
mengontrol emosinya
 
 
 
O:  
 klien sudah mulai bergaul dengan teman –  
temannya di ruangan  
 klien tampak sudah tenang  Evaluasi halusinasi
 TD: 120/80 mmHg  
   latih cara mengontrol
  halusinasi dengan
  kegiatan harian yang
bermanfaat
A:
 
 Halusinasi pendengaran
 resiko perilakukekerasan  evaluasi rpk
   
P:  latih cara mengontrol
 pertemuan 4 halusinasi emosi dengan spritual
 pertemuan 4 rpk  
 Perawat nuri S:  
 

13/05/2022  klien mengatakan suara bisikan sudah tidak  


  ada  
 
 klien mengatakan sudah dapat mengontrol  
 
emosi nya  
 
 
  O:  
   klien tampak tidak senyum-senyum sendiri  
  lagi
   klien tampak tenang  
     
  A: Evaluasi halusinasi

   halusinasi pendengaran  latih cara mengontrol halusinasi
   resiko perilakukekerasan Add Text dengan melakukan kegiatan
    Simple terjadwal
    PowerPoint   Add Text
  P: Presentation  
   pertemuan 5rpk  evaluasi Simple
rpk
   PowerPoint
latih cara mengontrol rpk dengan
 pertemuan 5halusinasi Presentation
cara spritual
     
 
 
  Add Text Add Text
 
  Simple Simple
PowerPoint PowerPoint
 
Presentation Presentation
 
   
14/05/2022  Perawat nuri S:
 
 
 klien mengatakan suara bisikan sudah  
tidak muncul lagi  
 klien mengatakan sudah dapat mengontrol
 
emosinya
   
   
O:  Evaluasi pertemuan 1,2,3,4
 klien tampak tenang halusinasi(melatih
 klien tampak berbaur dengan teman- menghardik,minu m
temannya obat,bercakap- cakap,kegiatan
 emosi klien tampak sudah terkontrol harian)
A: Masukkan ke dalamadl
 gangguan persepsi sensori halusinasi  
 resiko perilakukekerasan  Evaluasi pertemuan 1,2,3,4
  rpk(mengontrol rpk dengan cara
  latihan fisik,minum
P: obat,verbal,kegiat anterjadwal)
 intervensi di hentikan
Daftar pustaka
Arikunto. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Clegg, B. & Birch, P. (2006). Instant Creativity: 76 cara instan meningkatkan kreativitas.

ESENSI Erlangga group: PT. Gelora Aksara Pratama.

Dessler, G. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia (terjemahan). Jakarta: Prenhalindo.

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja

Fuad, N. & Ahmad, G. (2009). Intergrated HRD: Human Resources Develoupment. Jakarta:Gibson, Ivancevich dan
Donely. (1995). Organization. Texas: Richard D Irwtns, Inc.

Jeff, E. Brooks-Harris & Susan, R. Stock-Ward. (1999). Workshop: Designing and faciliting

Khrisbianto, A. (2009). AutoCAD: Teori, Tutorial, dan Training. Jakarta: PT. Elex Media

Marwansyah. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Bandung: Alfabeta.

Mathis, Robert L. & Jackson, John H. (2002). Manajemen Sumberdaya Manusia (terjemahan).

Edisi Pertama. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Mangkunegara, A.P. (2009). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. .


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai