Anda di halaman 1dari 44

Dosen Pengampun : Yusnaeni Y, S,Kep.,Ns.,M.Kep.

Mata Kuliah : Keperawatan Psikiatri

HALUSINASI

ANGGOTA :
ANNISA PUTRI A. (NH 0223046)
WAHYUDDIN (NH 0223034)
KASMA YUNITA (NH 0223015)
NUR FATIMAH AZZAHRA (NH 0223041)
KELOMPOK 1
HALUSINASI
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan
sensori presepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
pembauan.

Menurut WHO (2022) Halusinasi terdapat sekitar 24 juta orang atau 0,32% di seluruh dunia. Hasil penelitian
diteukan laing sering terjadi pada akhir masa remaja dan usia dua puluhan serta cenderung terjadi pada pria
daripada wanita.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (2018) peningkatan gangguan jiwa terbesar adalah Yogyakarta
sebanyak 0,28%, pada posisi kedua terbanyak di Aceh 0,27%, ketiga adalah SulSel dengan jumlah 0,23% .

Prevalensi data dari rekam medik RSKD Dadi SulSel (2018) jumlah pasien yang dirawat sebanyak 13.292
orang mengalami gangguan kejiwaan. Diantaranya 6.586 orang (49,54%) mengalami Halusinasi, 1.904
orang (14,32%) Isolasi Sosial , 1,548 orang (11,65%) defisit perawatan diri, 1.318 orang (9.92%) HDR,
1.145 orang (8,61%) gangguan perilaku kekeran, 451 orang (3,39%) gangguan waham, 336 orang
(3,53%) gangguan fisik dan 5 orang (0,04%) gangguan percobaan bunuh diri.
PEMBAHASAN

1.Apa saja konsep medis dari Halusinasi?

2.Apa saja konsep keperawatan dari Halusinasi?


3. Bagaimana asuhan keperawatan pada Halusinasi ?
01 - DEFINISI 02- ETIOLOGI 03 - TAHAPAN
Halusinasi meru pak an
HALUSINASI
gangguan atau per ub ah an
A. Biologis
persepsi dimana p asien B. Psikologis Tahap I : Ringan
mempersepsikan sesuatu yang C. Sosial Budaya Tahap II : Sedang
sebenarnya tidak terjad i. Su atu Tahap III : Berat
p enerapan pan ca ind ra tan da
Tahap IV : Panik
ada rangsangan dari lu ar

I. Konsep Medis Halusinasi


04 - MANIFESTASI KLINIS 05 - KLASIFIKASI
06 - PENCEGAHAN
1. Halusinasi Pendengaran
1. Kenali faktor penyeba halusinasi,
1. Ketidakmampuan mengikuti petunjuk 2. Halusinasi Penglihatan
jenis halusinasi, frekuensi.
2. Menarik diri 3. Halusinasi Penghidu
4. Halusinasi Peraba 2. Jelaskan cara mengontrol halusinasi
3. Bicara sendiri, Menyeringai atau
tertawa yang tidak sesuai 5. Halusinasi Pengecap (menghardik)
4. Gangguan presepsi sensori 6. Halusinasi Sinesterik 3. Evaluasi menghardik, beri pujian
penglihatan, peraba, pembauan, dan 7. Halusinasi Viseral 4. Lebih cara mengontrol halusinasi
Pengecapan dengan obat dengan prinsip 6B
5. Lebih cenderung mengikuti 5. Selalu mengajak bicara jika akan
halusinasinya terjadi halusinasi
6. Sangat potensial melakukan bunuh 07- 6. Selau konsultasikan perkembangan
diri atau membunuh orang lain penderita dengan tenaga medis serta
7. Respon Verbal yang lambat
PENATALAKSANAAN tentang masalah keluarga yang
8. Tidak mampu berespon terhadap 1. Terapi Psikofarmakologi dihadapi dalam merawat pasien
petunjuk yang komplek • Klorpromazin (thrazine)
7. Beri dukungan dan berikan aktifitas
9. Tidak mampu berespon terhadap • Flufenazin (prolixine)
yang dapat mencegah halusinasi
lebih dari satu orang • Fenotiazine Asetofenazin
10.Kesulitan berhubungan dengan (tindal) & Tioksen (navane)
orang lain • Promazin (sparine)
1. Terapi Kejang Listrik/ Electro
Complusive Therapy (ECT)
II. KONSEP KEPERAWATAN HALUSINASI

A. PENGKAJIAN B. DIAGNOSA C. POHON MASALAH


1. Identitas Klien
2. Alasan Masuk
KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori :
3. Faktor Predisposisi
halusinasi.
4. Pemeriksaan Fisik
2. Isolasi sosial.
5. Identifikasi Resiko
3. Risiko perilaku kekerasan (diri
6. Psikososial
sendiri, orang lain, lingkungan, dan
7. Status Menral
verbal).
8. Kebutuhan Persiapan Pulang
9. Mekanisme Koping
10.Masalah Lingkungan & Risiko
11.Pengetahuan kurang tentang
12.Aspek Medik
13.Klarifikasi Data
14.Analisa Data
D- INTERVENSI KEPERAWATAN

SP 1P (PASIEN) SP 1 K (KELUARGA) SP 1I P (PASIEN)


1. Mengidentifikasi jenis halusinasi 1. Mendiskusikan masalahyang 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
klien diraskan keluarga dan merawat klien. klien.
2. Mengidentifikasi isi halusinasi 2. Memberikan pendidikan kesehatan 2. Melatih klien mengendalikan
klien. tentang pengertian halusinasi, jenis halusinasi dengan cara bercakap -
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi halusinasi yang dialami klien, tanda cakap dengan orang lain.
klien dan gejalahalusinasi, serta proses 3. Menganjurkan klien memasukkan
4. Mengidentifikasi frekuensihalusinasi terjadinya halusinasi. kedalam jadwal kegiatan harian.
klien 3. Menjelaskan cara merawat klien
5. Mengidentifikasi situasiyang dapat dengan halusinasi.
menimbulkan halusinasi klien.
6. Mengidentifikasi respon klien SP 1I K (KELUARGA)
terhadap halusinasi klien. 1. Melatih keluarga mempraktikkan
7. Mengajarkan klien menghardik cara merawat klien dengan
halusinasi klien. halusinasi.
8. Menganjurkan klien memasukkan 2. Melatih keluarga melakukan cara
cara menghardik ke dalam merawat langsung kepada klien
kegiatan harian. halusinasi.
D- INTERVENSI KEPERAWATAN

SP III P (PASIEN) SP 1V P (PASIEN)


1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian 1. Mengevaluasi jadwalkegiatan
klien. harian.
2. Melatih klien mengendalikan 2. Memberikan pendidikan kesehatan
halusinasi dengan cara melakukan tentang penggunaan obat secara
kegiatan. teratur.
3. Menganjurkan klien memasukkan 3. Menganjurkan klien memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian kedalam jadwal kegiatann harian.
klien.

SP II1 K (KELUARGA)
1. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas dirumah termasuk minum
obat.
2. Menjelaskan follow up klien setelah
pulang.
E- IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencanatindakan
keperawatan. Sebelummelaksanakan tindakan yang sudah direncanakan,
perawat perlu mevalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih
sesuai dan dibutuhkan oleh pasien saat ini. Semua tindakan yang telah
dilaksanakan beserta respons pasien didokumentasikan (Prabowo, 2017).

F- EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi adalah proses berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan


keperawatan kepada pasien. Evaluasi dapat dibagi dua yaitu evaluasi
proses atau formatif yang dilakukan setiap selesai melaksanakan tindakan,
evaluasi hasil atau sumatif yang dilakukan dengan membandingkan antara
respons klien dan tujuan khusus serta umum yang telah ditentukan
(Prabowo, 2017). Evaluasi dapat dilakukan dengan SOAP sebagai pola
pikir
01 - IDENTITAS KLIEN III. ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. R
Riwayat Psikososial
Umur : 30 Tah un 03- FAKTOR IHasil pengk ajian dip eroleh :
Jenis Kelamin : Lak i-Laki
Ibu k lien mengatakan sebelu m anaknya
Informan : Ib u PREDISPOSISI seperti ini, anaknya tid ak pernah
Tanggal Peng k ajian : 18 Maret Riwayat Peny ak it Lalu men galamimasa lalu yang tidak
2024 Ibu k lien mengatakan anakn ya mulai men yenan gkan seperti aniaya fisik, aniay a
men galami gan gguanjiwa pada kelas 6 SD, seksual maupun kekerasandalam
ibu klien men gatakan anakny a marah- rumah tangg a.
marah tidak jelas. Penolakan : -
Klien men gatakan sering mendengarkan Kekerasan dalam keluarga : -
suara - su ara aneh yang meman ggil Tin dakan Kriminal : -
naman yad an mengajak diriny a berb icara,
tanp a ada ob jek yan g ny ata. Masalah Kep erawatan :
02- ALASAN Ibu k lien mengatakan anakn ya tidak Gang guan p resep si sensori b erhubu ngan
men galami gan gguan tumbuh kembang dengan halusin asi pendengaran
Alasan dilakukan home visit pada klien terlahir secara normal dan sebelum
memasuki masa sekolah ibu klien
Tn. R karena Tn. R masih sering
men gatakan anakny a biasa b ermain
medengar suara - suara aneh yang dengan anak - anak lainnya.
mengajaknya mengobrol, tanpa ada Ibu Klien mengatakan anaknya p ada
objek yang nyata. umur 20 tahun sempat masu k ke RSJ
dengan riwayat yang sama.
05 - IDENTIFIKASI RISIKO
a. Risiko Jatuh
Umur p asien 30 tahu n (skor 8), status mental pasien kadang-kadang bigu ng (skor 13), klien
04- PEMERIKSAAN FISIK dapat eliminasi idenpendent (skor 8), med ikasi mengg unakan mediasi psikotoprik (sko r 8),
diag nosis klien gangguan skizoafek tif(sk or 10), ambu lasi klien stabil (sko r 7), klien dapat
mak an /minum seperti biasanya (skor 0), g ang guan tidu r tidak ada (skor 8 ). Maka jumlah total
keadaan Umum : Compos mentis (CM) skor risik o jatuh klien adalah 62 (normal).

Tand a-tand a Vital : b.Fakto r Risiko melak ukan kekerasan


Hasil pengkajian didapatkan : T D : 110 /80 Agresi verb al p sien teriak -teriak kadang mengu mpat, atau menghina o rang lain (skor1 ), agresi
mmHg verbal prop erty tidak ada (sk or 0), Agresi terhadap diri sendiri tidak ada (sko r 0), Agresi fisik
S : 36,5C tidak ad a (sko r 0).
N : 80x / menit RR : 20 x/ menit
c.R isiko Dekubitus
Ukuran : Faktor risiko dekubitu s klien terd apat ko ndisi fisik baik (skor 4), kondisi mental sadar (sk or 4),
Hasil pengkajian didapatkan : BB : 5 5kg aktifitas berg erak b eb as (skor 4), mobilitas penuh (sk or 4), dan inkontinensia tidak ad a (skor 4).
T B : 1 65 cm Maka jumlah total skor pad a risiko jatuh 16 (normal).

d. R isik o B unuh Diri


Klien tidak ad a risiko bun uh diri.
06- PSIKOSOSISAL

CITRA TUBUH PERAN DIRI IDEAL DIRI


Hasil pengkajian didapatkan : Organ 1. Hasil Pengkajian didapatkan : Klien Hasil pengkajian didapatkan : Klien
tubuh klien lengkapdan berfungsi mengatakan dirinya berperan mengatakan ingin sekali hidupbahagia
dengan baik klien mengatakan menyukai sebagai seorang anak seperti orang-orang pada umumnya.
semua anggota tubuhnya.

IDENTITAS DIRI HARGA DIRI


Hasil pengkajian didapatkan : Klien Klien terkadang malas keluar rumah
mengatahui dia bernama “Tn.R” karena malu dengan tetangganya.
klien menyadari dirinyaseorang laki –
laki.

KONSEP DIRI
06- PSIKOSOSISAL

HUBUNGAN TERDEKAT PERAN SSERTA DALAM HAMBATAN DALAM


Hasil pengkajian didapatkan : Klien
mengatakan orangterdekatnya adalah
KELOMPOK BERHUBUNGAN
Hasil pengkajian didapatkan : Klien
ibunya.
mengatakan dirinya jarang ikut
DENGAN ORANG LAIN
Hasil pengkajian didapatkan : Klien
kegiatan di masyarakat sekitar.
mengatakan tidak mempunyai hambatan
dalam berhubungan dengan teman -
temannya.

HUBUNGAN
SOSIAL
06- PSIKOSOSISAL

NILAI DAN KEYAKINAN KEGIATAN IBADAH


Hasil pengkajian didapatkan : Klien Hasil pengkajian didapatkan : Klien
mengatakan klien mengatakan beragama mengatakan sembahyang setiap hari dan
Islam dan percaya adanya tuhan. hari - hari tertentu.

SPIRITUAL
& KULTURAL
07-STATUS MENTAL

PENAMPILAN KESADARAN DISORIENTASI


Hasil pengkajian diperoleh : Hasil pengkajian diperoleh : Orientasi Hasil pengkajian diperoleh :
Penampilan klien cukup rapi, baju yang klien terhadap nama klien tempat dan Klien mampu menyebutkan hari,
dipakai bersih dan cara penggunaan mampu mengenali orang -orang tanggal, dan tahun saat pengkajian
pakianyang sesuai. disekitarnya Kesadaran dilakukan.
klien composmentis atau kesadaran
penuh.

AFEK/ EMOSI
AKTIVITAS MOTORIK/ Hasil pengkajian diperoeh :
PSIKOMOTOR Afek emosi adekuat perubahanmuka
Hasil pengkajian diperoleh: klien sesuaidengan stimulus yang ada.
Klien tampak bersemangat, kontak mata keluarga klien mengatakan anaknya
klien baik, klien tampak tenang cepat marah jika halusinasinya dibantah
07-STATUS MENTAL

PERSEPSI PROSES PIKIR TINGKAT KONSENTRASI DAN


Hasil Pengkajian diperoleh : Hasil pengkajian didapatkan : BERHITUNG
Klien mengatakan dirinya sering a. Arus pikir Hasil pengkajian didapatkan :
mendengarkan suara - suara aneh yang Pada saat diwawancara klien mau Klien mampu berkonsentrasi dengan
memanggil Namanya dan mengajaknya menjawab pertanyaan dan sesuai dengan baik. klien mampu menjawab semua
berbicara tanpa objek yang nyata. arah pembicaran (koheren). pertanyaan yang diberikan perawat,dan
b. Isi Pikir klien mampu berhitung secara sederhana
Klien merasa takut jika mendengar seperti tiga ditambah tiga sama dengan
suara - suara yang menyeramkan. enam.
c. Bentuk pikir
Cara berpikirklien (Autistik) cara
berpikir berdasarkan halusinasi klien.
MEMORI KEMAMPUAN PENILAIAN
Hasil pengkajian didapatkan : Klien Hasil pengkajian didapatkan : Klien
masih bisa mengingat kejadian yang mampu mengambil keputusan sederhana
pernah dialaminya baik sekarang seperti klien mengatakan cuci tangan
maupun di masa lalu, Klien juga dapat dulu baru makan.
mengingat
nama perawat.
07-STATUS MENTAL

DAYA TILIK DIRI INTERAKSI SELAMA


Hasil pengkajian didapatkan : WAWANCARA
Klien menyadari dirinya mengalami Hasil Pengkajian didapatkan :
gangguan kejiwaan dan sekarang klien Interaksiklien saat wawancara
ingin berusaha meningkatkan kooperatif. Jika ditanya klien langsung
kondisinya agar bisa kembali menjawab dan mau bercerita tentang
menjadi orang normal pada masalahnya Kontak mata baik saat
umumnya. diajak berkomunikasi.
08 - KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

MAKAN DAN MINUM BAB DAN BAK BERPAKIAN ATAU BERHIAS


Hasil pengkajian didapatkan : Hasil pengkajian didapatkan : Hasil pengkajian didapatkan :
Klien mengatakan makan dan minum Klien tidak mengalamikesulitan Cara berpakaian klien sesuai dan
sendiri, klien makan 3 kali seharidengan dalam BAB dan BAK. klien BAB 1 berpenampilan cukup rapi, baju yang
porsi nasi,lauk pauk, dan buah. Selesai Kali sehari dan BAK 4 - 5 hari sekali. dipakaibersih dan sesuai, klien
makan sisa makanan dibuangdan piring Klien biasa BAB dan BAK menggunakan celana selututdan baju
dicuci. dikamarmandi. kaos, rambut disisirdengan rapi. Kuku
Klien mengatakan minum air putih7 - 8 tangan dan kaki cukup bersih dan
gelas sehari. terpotong klien ganti baju 2x sehari

ISTIRAHAT DAN TIDUR


Hasil pengkajian didapatkan : Klien
MANDI mengatakan biasa tidur malampukul PENGGUNAAN OBAT
Hasil pengkajian didapatkan : 22.30 wita dan bangunbiasanya jam Hasil pengkajian didapatkan :
Klien biasa mandi 2x sehari 07.00-08.30 wita dan klien mengatakan Klien mengatakan minum obats ecara
pagi dan sore hari. biasanyatidur siang kuranglebih 1- 2 teratur dan rutin, klienmengatakan
jam sehari. minum obat sendiri dan minum obat 1 x
sehari dengan jenis obat risperidone 2
mg.
08 - KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

PEMELIHARAAN KESEHATAN AKTIFITAS DI DALAM RUMAH AKTIFITAS DI LUAR RUMAH


Hasil pengkajian didapatkan : Hasil pengkajian didapatkan : Hasil pengkajian didapatkan :
Klien mengatakan mengerti tentang Klien mengatakan pada saat di rumah Klien mengatakan biasa keluar rumah.
penyakitnya dan klien tau harus minum klien biasa membersihkan rumah.
obat setiap hari. Keluarga klien
biasa mencari obat ke puskesmas Jika
obatnya habis.
08 - MEKANISME KOPING 09 - MASALAH PSIKOSOSIAL DAN
LINGKUNGAN

HASIL PENGKAJIAN DIDAPATKAN: HASIL PENGKAJIAN DIDAPATKAN:


Klien menggunakan mekanisme koping Klien mengatakan jika ada masalah
maladaptif karena klien tidak bisa klien selalu menceritakan pada ibunya.
menyelesaikan masalahnya sehingga Hubungan klien dan keluarga sangat
klien merasa tidak percaya diri sehingga baik.
dapatmengalami gangguan
persepsihalusinasi dan jika
halusinasinya dibantah klien tampak
11 - ASPEK MEDIS
marah serta berjalan menunduk.

HASIL PENGKAJIAN DIDAPATKAN:


Diagnosa Medik :
10 - PENGETAHUAN KURANG Halusinasi Pendengaran
TENTANG Terapi Medik : Keluarga diberikan
terapi obat dengan dosis 1x/ hari obat
risperidone 2 mg
HASIL PENGKAJIAN DIDAPATKAN:
Klien tidak mengetahui penyakit yang
diderita
13 - KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif

• Klien mengatakan sering mendengar suara - suara aneh yang memanggil namanya dan
mengajaknya berbicara tanpa ada objek yang nyata.
• Klien mengatakan suaraitu muncul 1 kali selama kurang lebih10 - 15 menit.
• Klien mengatakan suara itu muncul ketika sedang sendiri dan berada di tempat-tempat tertentu
• Klien mengatakan malas keluar rumah karena malu dengan orang-orang disekitarnya.
• Ibu klien mengatakan anaknya marah ketika halusinasinya itu di bantah oleh keluarganya.
• Ibu klien mengatakan anaknya mulai mengalami gangguan jiwa pada kelas 6 SD, ibu klien
mengatakan anaknya marah-marah tidak jelas.
• Ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami gangguan tumbuh kembang klien terlahir secara
normal dan sebelum memasuki masa sekolah ibu klien mengatakan anaknya biasa bermain dengan
anak - anak lainnya.
• Ibu Klien mengatakan anaknya pada umur 20 tahun sempat masuk ke RSJ dengan riwayat yang sama.
13 - KLASIFIKASI DATA

Data Objektif

• Klien tampak bengong dengan tatapan mata kosong


• Klien tampak senang saat halusinasinya muncul dan kadang klien tampak ketakutan saat
halusinasinya muncul
• Klien tampak respons tidak sesuai
• Klien tampak distorsi sensori pendengaran
• Klien tampak mudah tersinggung/emosi ketika halusinasinya dibantah oleh keluarganya.
• Klien tampak berprasangka buruk pada keluarga
• Klien tampak berbicara pelan dan lirih
• Klien tampak berjalan menunduk
• Klien tampak menyendiri
14 - ANALISA DATA

Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan

• Klien mengatakan sering • Klien tamp ak b engong dengan


mendengar suara- suara aneh tatapan mata kosong
Gangguan Presepsi
yang memanggil n amanya • Klien tamp ak senang saat
• Klien mengatakan suara itu halusinasiny a muncu l dan sensori
muncul 1 kali selama k urang kad ang k lien tampak ketaku tan berhubungan
lebih 10 - 15 menit. saat halusinasinya muncul
• Klien mengatakan suara itu • Klien tamp ak respons tid ak
dengan Halusinasi
muncul ketika sedang sendiri sesuai Pendengaran
dan berada di tempat-tempat • Klien tamp ak d istorsi sensori
tertentu pen dengaran
• Ibu klien mengatakan anaknya
marah ketika halusinasinya itu
di bantah oleh keluarganya
ketika sedan g send iridan
berada di tempat - temp at
tertentu.
14 - ANALISA DATA

Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan

• Klien mengatakan malas keluar • Klien tamp ak b erbicara pelan


rumah karena malu dengan dan lirih
Harga Diri Rendah
orang-orang disekitarnya. • Klien tamp ak b erjalan
menundu k berhubungan
• Klien tamp ak men yendiri dengan perubahan
peran sosial
14 - ANALISA DATA

Data Subjektif Data Objektif Masalah Keperawatan

• Ibu klien mengatakan klien • Klien terlihat mudah


marah ketika halusinasin ya itu tersing gung/marah ketika
Resiko Perilaku
di bantah oleh keluarg anya. halusinasiny a dibantah oleh
• Ibu klien mengatakan anaknya keluarganya. Kekerasan
mulai mengalami gangg uan jiwa • Klien tamp ak b erprasangk a dibuktikan dengan
pada kelas 6 SD, ibu klien buruk pada k eluarga
mengatakan anakny a marah-
kerusakan kontrol
marah tidak jelas. impuls
• Ibu Klien mengatakan anaknya
pada umur 20 tahun semp at
masuk ke RSJ den gan riwayat
yang sama.
15 - DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran


(Halusinasi pendengaran)
2. Harga Diri Rendah berhubungan dengan perubahan peran sosial
3. Resiko PerilakuKekerasan dibuktikan dengan kerusakan kontrol implus
4. Koping Individu Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakpercayaan
terhadap kemampuan diri mengatasi masalah
5. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif
16 - POHON MASALAH

Perilaku
Effect
kekerasan

Halusinasi Core Problem

Harga diri Rendah Causa


17- PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

GANGGUAN PRESEPSI SENSORI BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN


PENDENGARAN (HALUSINASI PENDENGARAN)
18 - INTERVENSI KEPERWATAN

Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran


(Halusinasi pendengaran)

Tujuan 1

Klien mampu :
1. Mengenali halusinasi yang dialaminya.
2. Mengontrol halusinasi yang dialaminya dengan menghardik.
3. Menaati program pengobatan, bercakap-cakap & melakukan kegiatan
4. Mengikuti jadwal kegiatan untuk latihan menghardik
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil Kriteria Hasil


Intervensi
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama
SP1P
1x24 jam diharapkan klien mampu :
1.Identifikasi tentang halusinasi (isi, waktu terjadinya,
1. Dapat menyebutkan jenis, isi, waktu,
frekuensi, situasi yang dapat menimbulkan halusinasi,
frekuensi, situasi yang menyebabkan
halusinasi, dan perasaan yang timbul saat perasaan saat timbul halusinasi.
halusinasi. 2.Latih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
2. Mampu memperagakan cara dalam Tahapan tindakannya meliputi:
mengontrol halusinasi dengan cara • Jelaskan cara menghardik halusinasi
menghardik • Peragakancara menghardik.
3. Mampu menaati program pengobatan, • Minta klien memperagakan ulang.
bercakap-cakap & melakukan kegiatan. • Pantau penerapancara ini, beri penguatan perilaku klien
4. Mampu mengikuti jadwal kegiatan untuk • Masukan dalam jadwal kegiatanklien untuk latihan
latihan menghardik menghardik
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil Kriteria Hasil


Intervensi
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama
SP2P
1x24 jam diharapkan klien mampu :
1.Evaluasi Kegiatanyang lalu (SP1.P).
1. Klien mampu menyebutkan kegiatan yang
2.Latih berbicara/ bercakap-cakap dengan orang lain saat
sudah dilakukan.
2. Memperagakan cara bercakap - cakap halusinasi muncul
dengan orang lain. 3.Masukan dalam jadwal kegiatan klien untuk latihan
menghardik, minum obat dan bercakap-cakap
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil IntervensiKriteria Hasil


SP3P
Setelah diberikan asuhan
1. Evaluasi kegiatanyang lalu (SP1.P dan SP2.P)
keperawatan selama 1x24 jam
2. Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul.
diharapkan klien mampu 3. Masukkan pada jadwal untuk latihan menghardik, minum obat,
1. Menyebutkan kegiatan yang bercakap-cakap dan kegiatan harian.
sudah dilakukan. Tahapannya
2. Membuat jadwal • Jelaskan pentingnya aktivitas yang teraturuntuk mengatasi
halusinasi
• Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh klien
• Latih klien melakukan aktivitas
• Susun jadwal aktivitas sehari - hari sesuai dengan aktivitas yang
telah dilatih (dari bangun pagi, sampai tidur malam).
• Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan berikan penguatan terhadap
perilaku yang positif.
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil IntervensiKriteria Hasil


SP4P
Setelah diberikan asuhan
1. Evaluasi kegiatanyang lalu (SP1.P,SP2.P, SP3.P).
keperawatan selama 1x24 jam
2. Tanyakan program pengobatan.
diharapkan klien mampu 3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
1. Menyebutkan kegiatan yang 4. Jelaskan akibat bila tidak digunakansesuai program.
sudah dilakukan. 5. Jelaskan akibat bila putus obat.
2. Menyebutkan manfaat dari 6. Jelaskan cara mendapat obat/berobat.
program pengobatan. 7. Jelaskan pengobatan (5 B).
8. Latih klien minum obat.
9. Masukan dalam jadwal kegiatan harian klien.
10.Berikan pujian pada klien
11.Nilai kemampuan yang telah mandiri.
12.Nilai apakah halusinasi terkontrol
18 - INTERVENSI KEPERWATAN

Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran


(Halusinasi pendengaran)

Tujuan 2

Keluarga mampu merawat klien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk klien.
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil IntervensiKriteria Hasil


SP1K
Setelah diberikan asuhan
1. Mendiskusikan masalahyang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
keperawatan selama 1x24 jam
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, jenis
diharapkan keluarga mampu halusinasi yang dialami klien, tanda dan gejala halusinasi yang
1. Mengerti tentang apa itu dialami klien serta proses halusinasi
halusinasi.
2. Mampu merawat klien yang
mengalami halusinasi..
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil IntervensiKriteria Hasil


SP2K
Setelah diberikan asuhan
1. Melatih keluarga mempraktikan cara merawatklien dengan halusinasi
keperawatan selama 1x24 jam
(menghardik).
diharapkan keluarga mampu 2. Melatih keluarga melakukan cara memberikan/membimbing minum
1. Memperagakan cara obat
Merawat klien dengan
halusinasi.
2. Mampu
memberikan/membimbing
minum obat
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Kriteria Hasil IntervensiKriteria Hasil


SP3K
Setelah diberikan asuhan
1. Membantu keluarga Membuat jadwal
keperawatan selama 1x24 jam
2. Aktivitas di rumah dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan pasien
diharapkan keluarga mampu tertutama saat halusinasi.
1. Mampu membuatkan jadwal 3. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
aktivitas
2. Mampu memberikan rencana
tindak lanjut jadwal
keluarga merawat keluarga
dengan halusinasi
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Hari/Tgl : Senin, 18/3/2024

Implementasi Evaluasi
Melakukan SP1P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengidentifikasi tentang halusinasi (isi, waktu 1.Klien mengatakan sering mendengar suara - suara aneh yang
terjadinya, frekuensi, situasi yang dapat memanggil namany dan mengajaknya berbicara tanpa ada objek yang
menimbulkan halusinasi, perasaan saat timbul nyata.
halusinasi. 2.Klien mengatakan suara itu muncul 1 kali selama kurang lebih 10 -
2. Melatih mengontrol halusinasi dengan cara 15 menit.
menghardik. 3.Klien mengatakan suara itu muncul ketika sedang sendiri dan berada
Tahapan tindakannya meliputi : di tempat-tempat tertentu
• Menjelaskan cara menghardik halusinasi 4.Ibu klien mengatakan anaknya marah ketika halusinasinya itu di
• Mempragakan cara menghardik. bantah oleh keluarganya
• Meminta klien memperagakan ulang. O :
• Memantau penerapan cara ini, beri penguatan Klien terlihat mau menghardik mengikuti perintah yang diajarkan
perawat.
perilaku klien
A :SP1P tercapai
• Memasukan dalam jadwal kegiatan klien untuk
P :Pertahankan SP1P lanjutkan SP2P
latihan menghardik.
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Hari/Tgl : Selasa, 19/3/24

Implementasi Evaluasi
Melakukan SP2P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengevaluasi Kegiatan yang lalu (SP1.P). 1.Klien mengatakan mengingat apa yang diajarkan oleh perawat di hari
pertama
2. Melatih berbicara/ bercakap - cakap
2.Klien mengatakan sudah melakukan apa yang diajarkan perawat
dengan orang lain saat halusinasi muncul
ketika halusinasinya muncul.
3. Memasukan dalam jadwal kegiatan klien 3.Klien mengatakan sudah paham tentang obat.
untuk latihan menghardik, minum obat dan O :
bercakap-cakap. 4.Klien terlihat mengikuti perintah.
5.Klien dapat menyebutkan nama dan manfaat obat.
6.Klien terlihat sudah mengerti tentang meminum obat dengan benar.
A:
SP2P tercapai
P :
Pertahankan SP2P lanjutkan SP3P
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Hari/Tgl : Rabu/20/3/24

Implementasi Evaluasi
Melakukan SP3P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1.P dan SP2.P) 1.Klien mengatakan sudah melakukan apa yang diajarkan perawat ketika
2. Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul. halusinasinya muncul.
3. Memasukkan pada jadwal untuk latihan menghardik, 2.Klien sering bercakap - cakap dengan perawat
minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian. 3.Klien mengatakan sering merapikan tempat tidurnya dan menyapu
4. Tahapannya :
kamarnya setiap bagun pagi.
• Melaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk
O :
mengatasi halusinasi
4.Klien terlihat dapat melakukan hal yang diajarkan perawat ketika disuruh
• Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh
mengulang dalam mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
klien
• Melatih klien melakukan aktivitas 5.Klien terlihat senang bercakap-cakap dengan perawat.
• Menyusun jadwal aktivitas sehari - hari sesuai dengan 6.Klien terlihat dapat menyusun jadwal aktivitasnya sehari-hari khususnya
aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi, sampai pada pagi hari.
tidur malam). A:
• Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan berikan SP3P tercapai
penguatan terhadap perilaku yang positif P:
Pertahankan SP3P lanjutkan SP4P
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Hari/Tgl : Kamis, 21/3/24

Implementasi Evaluasi
Melakukan SP4P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1.P, 1.Klien mengatakan sudah melakukan apa yang diajarkan perawat pada
pertemuan pertama dan kedua ketika halusinasinya muncul.
SP2.P, SP3.P).
2.Klien mengatakan sudah meminum obat secara teratur.
2. Menanyakan program pengobatan.
3.Klien mengatakan sudah mengetahui manfaat obat.
3. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat 4.Klien mengatakan sudah mengetahui jika meminum obat tidak teratur.
pada gangguan jiwa. 5.Klien mengatakan sudah meminum obat sendiri.
4. Menjelaskan akibat bila tidak digunakan 6.Klien megatakan merapikan tempat tidurnya dan menyapu kamar setiap
sesuai program. bangun pagi serta menyapu halaman pada sore hari.
5. Melatih klien minum obat. 7.Keluarga klien mengatakan sering mencari media internet tentang cara
6. Memasukan dalam jadwal kegiatan harian merawat anaknya yang mengalami gangguan jiwa
8.Keluarga klien mengatakan mengerti tentang pendidikan kesehatan yang
klien.
dijelaskan perawat
7. Memberikan pujian pada klien
9.Keluarga klien mengatakan sudah membuatkan jadwal aktivitas anaknya
8. Menilai kemampuan yang telah mandiri. dirumah termasuk minum obat
9. Menilai apakah halusinasi terkontrol
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Hari/Tgl : Kamis, 21/3/24

Implementasi Evaluasi
Melakukan SP1K halusinasi pendengaran : S :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga 1.Klien terlihat dapat mengulang apa yang diajarkan perawat kemarin
dalam merawat klien. ketika disuruh.
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang 2.Klien terlihat sudah mengerti melakukan program pengobatan rutinnya.
pengertian masalah 3.Klien terlihat mengetahui manfaat obat.
3. halusinasi,jenis halusinasi, yang dialami klien, 4.Klien terlihat mengetahui akibat tidak meminum obat.
tanda dan gejala halusinasi yang dialami klien 5.Klien terlihat meminum obat secara mandiri.
tanda dan gejala halusinasi serta proses. 6.Klien terlihat dapat menyusun jadwal aktivitasnya sehari-hari pada pagi
Melakukan SP2.K halusinasi pendengaran : hari maupun sore hari.
4. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat 7.Keluarga klien terlihat kooperatif dalam merawat anaknya
A:
klien dengan halusinasi (menghardik).
SP4P, SP1K,SP2K dan SP3K tercapai
5. Melatih keluarga melakukan cara
P:
memberikan/membimbing minum obat
Pertahankan SP4.P, SP1.K,SP2K dan SP3K
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)

Hari/Tgl : Kamis, 21/3/24

Implementasi Evaluasi
Melakukan SP1K halusinasi pendengaran : A:
1. Membantu keluarga membuat jadwal Aktivitas SP4P, SP1K,SP2K dan SP3K tercapai
dirumah dan sediaan waktu bercakap-cakap P:
dengan pasien tertutama saat halusinasi. Pertahankan SP4.P, SP1.K,SP2K dan SP3K
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
Presentation

Thanks

KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai