HALUSINASI
ANGGOTA :
ANNISA PUTRI A. (NH 0223046)
WAHYUDDIN (NH 0223034)
KASMA YUNITA (NH 0223015)
NUR FATIMAH AZZAHRA (NH 0223041)
KELOMPOK 1
HALUSINASI
Halusinasi adalah suatu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan
sensori presepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau
pembauan.
Menurut WHO (2022) Halusinasi terdapat sekitar 24 juta orang atau 0,32% di seluruh dunia. Hasil penelitian
diteukan laing sering terjadi pada akhir masa remaja dan usia dua puluhan serta cenderung terjadi pada pria
daripada wanita.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (2018) peningkatan gangguan jiwa terbesar adalah Yogyakarta
sebanyak 0,28%, pada posisi kedua terbanyak di Aceh 0,27%, ketiga adalah SulSel dengan jumlah 0,23% .
Prevalensi data dari rekam medik RSKD Dadi SulSel (2018) jumlah pasien yang dirawat sebanyak 13.292
orang mengalami gangguan kejiwaan. Diantaranya 6.586 orang (49,54%) mengalami Halusinasi, 1.904
orang (14,32%) Isolasi Sosial , 1,548 orang (11,65%) defisit perawatan diri, 1.318 orang (9.92%) HDR,
1.145 orang (8,61%) gangguan perilaku kekeran, 451 orang (3,39%) gangguan waham, 336 orang
(3,53%) gangguan fisik dan 5 orang (0,04%) gangguan percobaan bunuh diri.
PEMBAHASAN
SP II1 K (KELUARGA)
1. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas dirumah termasuk minum
obat.
2. Menjelaskan follow up klien setelah
pulang.
E- IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencanatindakan
keperawatan. Sebelummelaksanakan tindakan yang sudah direncanakan,
perawat perlu mevalidasi dengan singkat, apakah rencana tindakan masih
sesuai dan dibutuhkan oleh pasien saat ini. Semua tindakan yang telah
dilaksanakan beserta respons pasien didokumentasikan (Prabowo, 2017).
F- EVALUASI KEPERAWATAN
KONSEP DIRI
06- PSIKOSOSISAL
HUBUNGAN
SOSIAL
06- PSIKOSOSISAL
SPIRITUAL
& KULTURAL
07-STATUS MENTAL
AFEK/ EMOSI
AKTIVITAS MOTORIK/ Hasil pengkajian diperoeh :
PSIKOMOTOR Afek emosi adekuat perubahanmuka
Hasil pengkajian diperoleh: klien sesuaidengan stimulus yang ada.
Klien tampak bersemangat, kontak mata keluarga klien mengatakan anaknya
klien baik, klien tampak tenang cepat marah jika halusinasinya dibantah
07-STATUS MENTAL
Data Subjektif
• Klien mengatakan sering mendengar suara - suara aneh yang memanggil namanya dan
mengajaknya berbicara tanpa ada objek yang nyata.
• Klien mengatakan suaraitu muncul 1 kali selama kurang lebih10 - 15 menit.
• Klien mengatakan suara itu muncul ketika sedang sendiri dan berada di tempat-tempat tertentu
• Klien mengatakan malas keluar rumah karena malu dengan orang-orang disekitarnya.
• Ibu klien mengatakan anaknya marah ketika halusinasinya itu di bantah oleh keluarganya.
• Ibu klien mengatakan anaknya mulai mengalami gangguan jiwa pada kelas 6 SD, ibu klien
mengatakan anaknya marah-marah tidak jelas.
• Ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami gangguan tumbuh kembang klien terlahir secara
normal dan sebelum memasuki masa sekolah ibu klien mengatakan anaknya biasa bermain dengan
anak - anak lainnya.
• Ibu Klien mengatakan anaknya pada umur 20 tahun sempat masuk ke RSJ dengan riwayat yang sama.
13 - KLASIFIKASI DATA
Data Objektif
Perilaku
Effect
kekerasan
Tujuan 1
Klien mampu :
1. Mengenali halusinasi yang dialaminya.
2. Mengontrol halusinasi yang dialaminya dengan menghardik.
3. Menaati program pengobatan, bercakap-cakap & melakukan kegiatan
4. Mengikuti jadwal kegiatan untuk latihan menghardik
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Tujuan 2
Keluarga mampu merawat klien dirumah dan menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk klien.
18 - INTERVENSI KEPERWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Implementasi Evaluasi
Melakukan SP1P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengidentifikasi tentang halusinasi (isi, waktu 1.Klien mengatakan sering mendengar suara - suara aneh yang
terjadinya, frekuensi, situasi yang dapat memanggil namany dan mengajaknya berbicara tanpa ada objek yang
menimbulkan halusinasi, perasaan saat timbul nyata.
halusinasi. 2.Klien mengatakan suara itu muncul 1 kali selama kurang lebih 10 -
2. Melatih mengontrol halusinasi dengan cara 15 menit.
menghardik. 3.Klien mengatakan suara itu muncul ketika sedang sendiri dan berada
Tahapan tindakannya meliputi : di tempat-tempat tertentu
• Menjelaskan cara menghardik halusinasi 4.Ibu klien mengatakan anaknya marah ketika halusinasinya itu di
• Mempragakan cara menghardik. bantah oleh keluarganya
• Meminta klien memperagakan ulang. O :
• Memantau penerapan cara ini, beri penguatan Klien terlihat mau menghardik mengikuti perintah yang diajarkan
perawat.
perilaku klien
A :SP1P tercapai
• Memasukan dalam jadwal kegiatan klien untuk
P :Pertahankan SP1P lanjutkan SP2P
latihan menghardik.
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Implementasi Evaluasi
Melakukan SP2P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengevaluasi Kegiatan yang lalu (SP1.P). 1.Klien mengatakan mengingat apa yang diajarkan oleh perawat di hari
pertama
2. Melatih berbicara/ bercakap - cakap
2.Klien mengatakan sudah melakukan apa yang diajarkan perawat
dengan orang lain saat halusinasi muncul
ketika halusinasinya muncul.
3. Memasukan dalam jadwal kegiatan klien 3.Klien mengatakan sudah paham tentang obat.
untuk latihan menghardik, minum obat dan O :
bercakap-cakap. 4.Klien terlihat mengikuti perintah.
5.Klien dapat menyebutkan nama dan manfaat obat.
6.Klien terlihat sudah mengerti tentang meminum obat dengan benar.
A:
SP2P tercapai
P :
Pertahankan SP2P lanjutkan SP3P
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Hari/Tgl : Rabu/20/3/24
Implementasi Evaluasi
Melakukan SP3P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1.P dan SP2.P) 1.Klien mengatakan sudah melakukan apa yang diajarkan perawat ketika
2. Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul. halusinasinya muncul.
3. Memasukkan pada jadwal untuk latihan menghardik, 2.Klien sering bercakap - cakap dengan perawat
minum obat, bercakap-cakap dan kegiatan harian. 3.Klien mengatakan sering merapikan tempat tidurnya dan menyapu
4. Tahapannya :
kamarnya setiap bagun pagi.
• Melaskan pentingnya aktivitas yang teratur untuk
O :
mengatasi halusinasi
4.Klien terlihat dapat melakukan hal yang diajarkan perawat ketika disuruh
• Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh
mengulang dalam mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
klien
• Melatih klien melakukan aktivitas 5.Klien terlihat senang bercakap-cakap dengan perawat.
• Menyusun jadwal aktivitas sehari - hari sesuai dengan 6.Klien terlihat dapat menyusun jadwal aktivitasnya sehari-hari khususnya
aktivitas yang telah dilatih (dari bangun pagi, sampai pada pagi hari.
tidur malam). A:
• Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan berikan SP3P tercapai
penguatan terhadap perilaku yang positif P:
Pertahankan SP3P lanjutkan SP4P
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Implementasi Evaluasi
Melakukan SP4P halusinasi pendengaran : S :
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP1.P, 1.Klien mengatakan sudah melakukan apa yang diajarkan perawat pada
pertemuan pertama dan kedua ketika halusinasinya muncul.
SP2.P, SP3.P).
2.Klien mengatakan sudah meminum obat secara teratur.
2. Menanyakan program pengobatan.
3.Klien mengatakan sudah mengetahui manfaat obat.
3. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat 4.Klien mengatakan sudah mengetahui jika meminum obat tidak teratur.
pada gangguan jiwa. 5.Klien mengatakan sudah meminum obat sendiri.
4. Menjelaskan akibat bila tidak digunakan 6.Klien megatakan merapikan tempat tidurnya dan menyapu kamar setiap
sesuai program. bangun pagi serta menyapu halaman pada sore hari.
5. Melatih klien minum obat. 7.Keluarga klien mengatakan sering mencari media internet tentang cara
6. Memasukan dalam jadwal kegiatan harian merawat anaknya yang mengalami gangguan jiwa
8.Keluarga klien mengatakan mengerti tentang pendidikan kesehatan yang
klien.
dijelaskan perawat
7. Memberikan pujian pada klien
9.Keluarga klien mengatakan sudah membuatkan jadwal aktivitas anaknya
8. Menilai kemampuan yang telah mandiri. dirumah termasuk minum obat
9. Menilai apakah halusinasi terkontrol
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Implementasi Evaluasi
Melakukan SP1K halusinasi pendengaran : S :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga 1.Klien terlihat dapat mengulang apa yang diajarkan perawat kemarin
dalam merawat klien. ketika disuruh.
2. Memberikan pendidikan kesehatan tentang 2.Klien terlihat sudah mengerti melakukan program pengobatan rutinnya.
pengertian masalah 3.Klien terlihat mengetahui manfaat obat.
3. halusinasi,jenis halusinasi, yang dialami klien, 4.Klien terlihat mengetahui akibat tidak meminum obat.
tanda dan gejala halusinasi yang dialami klien 5.Klien terlihat meminum obat secara mandiri.
tanda dan gejala halusinasi serta proses. 6.Klien terlihat dapat menyusun jadwal aktivitasnya sehari-hari pada pagi
Melakukan SP2.K halusinasi pendengaran : hari maupun sore hari.
4. Melatih keluarga mempraktikan cara merawat 7.Keluarga klien terlihat kooperatif dalam merawat anaknya
A:
klien dengan halusinasi (menghardik).
SP4P, SP1K,SP2K dan SP3K tercapai
5. Melatih keluarga melakukan cara
P:
memberikan/membimbing minum obat
Pertahankan SP4.P, SP1.K,SP2K dan SP3K
19 - IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Gangguan Presepsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran
(Halusinasi pendengaran)
Implementasi Evaluasi
Melakukan SP1K halusinasi pendengaran : A:
1. Membantu keluarga membuat jadwal Aktivitas SP4P, SP1K,SP2K dan SP3K tercapai
dirumah dan sediaan waktu bercakap-cakap P:
dengan pasien tertutama saat halusinasi. Pertahankan SP4.P, SP1.K,SP2K dan SP3K
2. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
Presentation
Thanks
KELOMPOK 1