Anda di halaman 1dari 5

Ny S (42 tahun) dibawa ke RSJ dikarenakan tidak mau minum obat, bingung, gelisah, mondar

mandir, tidak mau makan, mengancam ingin mati dengan menabrakkan diri ke bus. Dx medis
F.20.3. Kondisi saat ini masih tampak bingung, sering menolak berinteraksi dengan orang
lain. Pasien tidak bekerja dan riwayat pernah di rawat kurang lebih 4 bulan yang lalu. Pasien
tidak ada riwayat trauma. Anggota keluarga tidak ada yang menderita sakit jiwa. Pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan pernah kecewa karena tidak naik kelas. Pasien adalah
anak terakhir dari 5 saudara, sekarang pasien tinggal serumah dengan ayah dan kakaknya serta
ibunya sudah meninggal. Pasien mengatakan senang menyendiri dan setiap ada masalah
lebih sering disimpan sendiri, jarang bercerita dengan orang terdekat.
Konsep diri pasien : menyukai seluruh bagian tubuh karena dapat dibuat beraktivitas, Sebagai
anak, mengurus ayahnya yang sakit sakitan, berharap ingin sembuh dan cepat pulang serta
hubungan dengan keluarga bagus akan tetapi pasien memiliki kepribadian yang tertutup.
Hubungan sosial di masyarakat baik, sering mengikurti arisan dan orang yang berarti yaitu
saudara perempuannya. Pasien kadang masih sholat di RS, cara berpakaian rapi, rambut agak
kusut, bicara lambat, aktivitas motorik lesu dan apabila ditanya setelah distimulus berkali
kali pasien baru menjawab pertanyaan. Kontak mata kurang. Pasien mendengar bisikan-
bisikan yang menyuruh keluar rumah, bisikannya muncul saat pasien melamun dan tidak
ada yang mengajak bicara, muncul pada siang hari. Pasien mampu menjelaskan dengan baik
dan tidak mengalami diorientasi tempat, waktu dan orang. Pasien tidak mampu mengingat
kejadian masa lalunya, mampu hitungan sederhana dan bisa memilih kegiatan yang akan
dilakukan. Pasien menyadari kalau dirinya sakit dan dirawat di RSJ. Apabila ada masalah pasien
kadang mau membicarakan masalah dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah dan
menggunakan tehnik relaksasi. Aktivitas perawatan diri sehari-hari mampu melakukan
mandiri. Pasien tidur siang jam 12.30-14.30 dan tidur malam mulai 19.30- 04.30. Hasil
pemeriksaan fisik TD = 120/80 mmHg, N : 84x/menit, RR : 18x/mnt, S:36,80C. BB=52 kg,
TB=150 cm.
IMPLEMENTASI:

Diagnosa: Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan pendengaran


Strategi Pelaksanaan:

Tgl/ Tindakan Keperawatan Untuk Pasien Tindakan Keperawatan Untuk


No. Keluarga
Dx
SP 1 SP 1

Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu Diskusikan masalah yg dirasakan


terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon dalam merawat pasien

Jelaskan cara mengontrol halusinasi: hardik, Jelaskan pengertian, tanda & gejala,
obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan dan proses terjadinya halusinasi

Latih cara mengontrol halusinasi dengan Jelaskan cara merawat halusinasi


menghardik

Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan Latih cara merawat halusinasi:
menghardik hardik
SP 2 SP 2

Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian Evaluasi kegiatan keluarga dalam


merawat/melatih pasien
menghardik. Beri pujian

Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat Jelaskan 6 benar cara memberikan
(jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, obat
cara, kontinuitas minum obat)

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan Latih cara memberikan/


menghardik dan minum obat membimbing minum obat

Anjurkan membantu pasien sesuai


jadual dan memberi pujian

SP 3 SP 3
Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
Beri pujian merawat/melatih pasien
menghardik dan memberikan obat.
Latih cara mengontrol halusinasi dengan Beri pujian
bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
Jelaskan cara bercakap-cakap dan
Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan melakukan kegiatan untuk
menghardik, minum obat dan bercakap-cakap mengontrol halusinasi

Latih dan sediakan waktu bercakap-


cakap dengan pasien terutama saat
halusinasi

Anjurkan membantu pasien sesuai


jadwal dan memberikan pujian
SP 4 SP 4

Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat & Evaluasi kegiatan keluarga dalam
bercakap-cakap. Beri pujian 2. Latih cara merawat/melatih pasien
mengontrol halusinasi dg melakukan kegiatan menghardik, memberikan obat &
harian (mulai bercakap-cakap. Beri pujian
kegiatan)
Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan tanda kambuh, rujukan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan
kegiatan harian Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian
SP 5 s.d. selanjutnya SP 5 s.d. selanjutnya

Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat & Evaluasi kegiatan keluarga dalam
bercakap-cakap & kegiatan harian. Beri pujian merawat/melatih pasien
menghardik & memberikan obat &
Latih kegiatan harian bercakap-cakap & melakukkan
kegiatan harian dan follow up. Beri
Nilai kemampuan yang telah mandiri pujian

Nilai apakah halusinasi terkontrol Nilai kemampuan keluarga


merawat pasien

Nilai kemampuan keluarga


melakukan kontrol ke RSJ/PKM

Diagnosa : Isolasi sosial


Strategi Pelaksanaan

SP 1 Pasien SP 1 Keluarga
Pengkajian Isolasi Sosial, dan melatih Mengenal masalah dalam merawat pasien
bercakap-cakap antara pasien dan keluarga isolasi sosial, berkenalan dan berkomunikasi
1. membina hubungan saling percaya saat melakukan kegiatan harian.
2. membntu pasien menyadari masalah 1. Mendiskusikan masalah yang
isos dirasakan keluarga dalam merawat
3. melatih bercakap-cakap secara klien.
bertahap antara pasien dan anggota 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
keluarga gejala isolasi sosial, yangdialami klien
beserta proses terjadinya.
3. Memberi kesempatan keluarga untuk
memutuskan perawatan pasien
4. Menjelaskan cara merawat isolasi
sosial dan melatih dua cara merawat :
berkenalan dan melakukan kegiatan
harian
SP 2 SP 2
Melatih pasien berinteraksi secara bertahap Latihan merawat : melibatkan pasien dalam
(pasien dengan 2 orang lain), latihan kegiatan rumah tangga sekaligus melatih
bercakap-cakap saat melakukan 2 kegiatan bicara pada kegiatan tersebut
harian. 1. Evaluasi kemampuan keluarga
1. Mengevaluasi tanda dan gejala isolasi mengenal gejala isolasi sosial
sosial 2. Validasi kemampuan keluarga melatih
2. Memvalidasi kemampuan berkenalan pasien berkenalan dan berbicara saat
(berapa orang) melakukan kegiatan harian
3. Beri pujian, melatih cara berbicara 3. Beri pujian pada keluarga
saat melakukan kegiatan harian (latih 4. Menjelaskan kegiatan rumah tangga
2 kegiatan) yang dapat melibatkan pasien
4. Memasukkan pada jadwal kegiatan berbicara (makan, sholat bersama) (5)
untuk latihanberkenalan 2-3 orang Latih cara berbimbing pasien
berbicara dan memberi pujian (6)
Anjurkan keluarga membantu pasien
melakukan kegiatan bercakap-cakap
sesuai jadwal
SP 3 SP 3
Melatih pasien berinteraksi secara bertahap Melatih cara merawat dengan melatih
(pasien dengan 4-5 orang), latihan bercakap- berkomunikasi saat melakukan kegiatan sosial
cakap saat melakukan 2 kegiatan harian baru. 1. Evaluasi kemampuan keluarga
1. Evaluasi tanda dan gejala isolasi sosial mengidentifikasi gejala isolasi sosial
2. Validasi kemampuan berkenalan 2. Validasi kemampuan keluarga dalam
(berapa orang) dan bicara saat merawat atau melatih berkenalan
melakukan dua kegiatan harian 3. Berbicara saat melakukan kegiatan
3. Tanyakan perasaan setelah melakukan harian dan rumah tangga
kegiatan 4. Menjelaskan cara melatih pasien
4. Beri pujian, melatih cara berbicara bercakap-cakap dalam melakukan
saat melakukan kegiatan harian (latih kegiatan sosial berbelanja, dan melatih
2 kegiatan baru) keluarga mendampingi pasien
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan berbelanja
untuk latihan 4-5 orang 5. Menganjurkan keluarga membantu
melakukan kegiatan sosial sesuai
jadwal dan berikan pujian
SP 4 SP 4
Mengevaluasi kemampuan berinteraksi, Melatih keluarga memanfaatkan fasilitas
melatih cara bicara saat melakukan kegiatan kesehatan untuk follow up pasien isolasi
sosial sosial
1. Evaluasi tanda dan gejala isolasi sosial 1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Validasi kemampuan berkenalan mengidentifikasi gejala isolasi sosial
(berapa orang) dan bicara saat 2. Validasi kemampuan keluarga dalam
melakukan empat kegiatan harian merawat/melatih pasien
3. Tanyakan perasaan setelah melakukan 3. Berikan pujian atas upaya yang telah
kegiatan dilakukan keluarga
4. Beri pujian, melatih cara berbicara 4. Jelaskan follow up ke pelayanan
saat melakukan kegiatansocial kesehatan masyarakat, tanda kambuh,
dan rujuk pasien segera
5. Anjurkan keluarga membantu pasien
melakukan kegiatan sesuai jadwal dan
berikan pujian

Anda mungkin juga menyukai