Anda di halaman 1dari 18

“KONSEP PELAYANAN KEBIDANAN

KOMUNITAS DAN KELUARGA SEBAGAI


PUSAT PELAYANAN”
Dosen Pengampu:
Yetti Purnama, S. ST., M.Keb
KELOMPOK 2

1.Maya Lestari ​ 5. Melani Nurhalisa​​
2. Izzah Halimah ​ 6. Dewi Intan Fitriani ​
3. Serly Wahyuningsih ​ 7. Lydia Fitriani ​
4. Nurul Janah Andriani ​ 8. Lisa Apriani ​
A.DEFINISI

“Berdasarkan kesepakatan antara ICM, FIGO, WHO pada


tahun 1933 menyatakan bahwa bidan adalah seorang
telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh
pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan
dan lulus serta terdaftar atau mendapatkan izin
melakukan praktik kebidanan.
Menurut IBI, Bidan adalah seorang perempuan yang
lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
organisasi profesi diwilayah Negara Republik Indonesia
serta memiliki kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan
atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan
kebidanan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok risiko tinggi dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kebidanan. Pelayanan Kebidanan
Komunitas adalah upaya yang dilakukan
bidan untuk pemecahan terhadap masalah
kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat.
B. GENOGRAM

Genogram adalah representasi grafis


dari pohon keluarga yang menampilkan
informasi detail tentang hubungan,
riwayat kesehatan, dan data relevan
lainnya Jelaskan
dalam tujuan
suatu penelitian
keluarga. disini
Genogram melampaui pohon keluarga
tradisional dengan menyertakan
informasi tambahan tentang dinamika
keluarga, hubungan emosional, dan
faktor sosial lainnya.
Contoh Genogram
dalam dalam
keluarga
C. PHBS TATANAN RUMAH TANGGA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG
PEDOMAN PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK Indonesia
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan
seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya
sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat. Dengan demikian,
PHBS mencakup beratus-ratus bahkan
mungkin beribu-ribu perilaku yang harus
dipraktikkan dalam rangka mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
1.PHBS DI BERBAGAI TATANAN
1. PHBS di Rumah Tangga
Di rumah tangga, sasaran primer harus
mempraktikkan perilaku yang dapat
menciptakan Rumah Tangga Ber- PHBS, yang
mencakup persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,
menimbang balita setiap bulan, menggunakan
air bersih, mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun, pengelolaan air minum dan makan
di rumah tangga, menggunakan jamban sehat
(Stop Buang Air Besar Sembarangan/Stop
BABS), pengelolaan limbah cair di rumah
tangga, membuang sampah di tempat
sampah, memberantas jentik nyamuk, makan
buah dan sayur setiap hari, melakukan
aktivitas fisik setiap hari, tidak merokok di
dalam rumah dan lain-lain.
2. PHBS di Institusi Pendidikan Di institusi
pendidikan (kampus, sekolah, pesantren,
seminari, padepokan dan lain-lain), sasaran
primer harus mempraktikkan perilaku yang
dapat menciptakan Institusi Pendidikan Ber-
PHBS, yang mencakup antara lain mencuci
tangan menggunakan sabun, mengonsumsi
makanan dan minuman sehat, menggunakan
jamban sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok, tidak mengonsumsi
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya (NAPZA), tidak meludah
sembarang tempat, memberantas jentik
nyamuk dan lain-lain.
3. PHBS di Tempat Kerja
Di tempat kerja (kantor, pabrik dan
lain-lain), sasaran primer harus
mempraktikkan perilaku yang dapat
menciptakan Tempat Kerja Ber-PHBS,
yang mencakup mencuci tangan dengan
sabun, mengonsumsi makanan dan
minuman sehat, menggunakan jamban
sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok,tidak
mengonsumsi NAPZA, tidak meludah
sembarang tempat, memberantas jentik
nyamuk dan lain-lain.
4. PHBS di Tempat Umum
Di tempat umum (tempat ibadah,
pasar, pertokoan, terminal, dermaga
dan lain-lain), sasaran primer harus
mempraktikkan perilaku yang dapat
menciptakan Tempat Umum Ber-PHBS,
yang mencakup mencuci tangan
dengan sabun, menggunakan jamban
sehat, membuang sampah di tempat
sampah, tidak merokok, tidak
mengonsumsi NAPZA, tidak meludah di
sembarang tempat, memberantas
jentik nyamuk dan lain-lain
5. PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Di fasilitas pelayanan kesehatan
(klinik, Puskesmas, rumah sakit dan lain-
lain), sasaran primer harus
mempraktikkan perilaku yang dapat
menciptakan Fasilitas pelayanan
kesehatan Ber-PHBS, yang mencakup
mencuci tangan dengan sabun,
menggunakan jamban sehat, membuang
sampah di tempat sampah, tidak merokok,
tidak mengonsumsi NAPZA, tidak
meludah di sembarang tempat,
memberantas jentik nyamuk dan lain-lain
D.KETERPADUAN LIMA
PROGRAM

1. Program Lima Aspek Terpadu


2. Inisiatif Lima Program Berkoordinasi
3. Strategi Pengembangan Lima Bidang
4. Program Lima Langkah Terpadu
E..KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN
Negara melalui Undang Undang
Kesehatan No 36/2009 mengamanatkan
bahwa kesehatan lingkungan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat. Lingkungan yang
sehat meliputi sarana sanitasi dan sarana air
minum yang memenuhi syarat di permukiman
dan perumahan, tempat-tempat umum
seperti hotel, sekolah dan fasilitas umum,
tempat pengolahan makanan dan fasyankes.
Lingkungan sehat harus tersedia baik dalam
situasi normal maupun dalam situasi darurat
akibat bencana alam.
.
F.Visi Indonesia Sehat dan mandiri sebagai landasan
berpikir pelayanan kebidanan
Visi Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
a. Mandiri yaitu mampu mewujudkan kehidupan
sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan
sendiri.
b. Maju: Diukur dari kualitas SDM, tingkat
kemakmuran, dan kemantapan sistem dan
kelembagaan poiitik dan hukum.
c.Adil: Tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun,
baik antar individu, gender, maupun wilayah.
d. Makmur: Diukur dari tingkat pemenuhan seluruh
kebutuhan hidup
Misi Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
Dengan berlandaskan pada dasar Fembangunan
Kesehatan, dan untuk mewujudkan Visi Indonesia Sehat
2025, ditetapkan 4 (empat) misi Pembangunan
Kesehatan, yaitu:
a. Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan
Kesehatan
b. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup
Sehat Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari
setiap individu, masyarakat termasuk swasta, dan
pemerintah.
c.. Memelihara dan Meningkatkan Upaya Kesehatan yang
Berkualitas, Setara, dan Terjangkau
d. Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya
Kesehatan Sumber daya kesehatan meliputi pula
penguasaan pengetahuan dan teknoiogi
Kesehatan/kedokteran, data dan informasi yang makin
penting peranannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai