Anda di halaman 1dari 45

PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR: 2269/MENKES/PER/XI/2011

Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; tinisuryanti@gmail.com


Curiculum Vitae
2021 : Komite Akreditasi Kesehatan Pratama ( KAKP)
2016 – 2021 : Ketua eksekutif Komisi Akreditasi FKTP Kemenkes RI
2015 -- 2017 : Health Policy Unit Kementerian Kesehatan RI (PIS-PK)
2014 — 2015 : Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI
2011 — 2014 : Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI
2009 — 2011 : Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI
2008 — 2009 : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta
2004 — 2008 : Kepala Bidang promosi dan Informasi (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta)
2001 — 2004 : Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Barat DKI
2000 — 2001 : Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Jakarta.
1999 — 2000 : Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Dinkes DKI Jakarta.
1986 — 1999 : Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes DKI Jakarta.
1982 — 1984 : Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir –Jakarta Pusat

Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; tinisuryanti@gmail.com


PENGERTIAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan
seseorang͕ keluarga, kelompok
atau masyarakat mampu
menolong dirinya sendiri
(mandiri) di dibidang kesehatan
dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan
masyarakat.
TUJUAN UMUM
Meningkatnya PHBS di
tatanan rumah
tangga, tatanan
institusi pendidikan,
tatanan tempat
kerja, tatanan
tempat umum dan
tatanan fasilitas
kesehatan.
Tujuan khusus (1)
• Meningkatkan komitmen dan
aliansi strategis pemangku
kepentingan di tingkat pusat,
provinsi, kabupaten, kota,
kecamatan, desa dan
kelurahan untuk pembinaan
PHBS.
• Meningkatkan aliansi dan
kemitraan dengan swasta/
dunia usaha.
• Meningkatkan peran serta
organisasi masyarakat/
kelompok potensial.
Tujuan khusus (2)
• Mengembangkan kebijakan
pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga, institusi
pendidikan, tempat kerja,
tempat umum dan fasilitas
kesehatan di semua tingkat
administrasi pemerintahan.
• Memperkuat gerakan dan
peran serta masyarakat
melalui PHBS di tatanan
rumah tangga, sesuai
pendidikan, tempat kerja,
tempat umum dan fasilitas
kesehatan.
Tujuan khusus (3)
• Memasyarakatkan akses
informasi dan edukasi kepada
masyarakat di tatanan rumah
tangga, institusi pendidikan,
tempat kerja, tempat umum
dan fasilitas kesehatan.
• Meningkatkan kapasitas
pengelola pembinaan PHBS di
tatanan rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat
kerja, tempat umum dan
fasilitas kesehatan.
Tatanan
adalah suatu tempat dimana manusia secara
aktif memanipulasi lingkungan, sehingga
menciptakan dan sekaligus juga mengatasi
masalah-masalahnya di dibidang kesehatan.
Jelas bahwa setiap tatanan memiliki
kekhasan, sehingga dengan demikian
pembinaan PHBS harus disesuaikan untuk
masing-masing tatanan.
5 TATANAN PHBS
1. Tatanan rumah
tangga,
2. Tatanan institusi
pendidikan,
3. Tatanan tempat
kerja,
4. Tatanan tempat
umum dan
5. Tatanan fasilitas
kesehatan.
10 INDIKATOR PHBS di RUMAH TANGGA

1. Persalinan ditolong oleh tenaga


kesehatan
2. Memberi ASI Ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10.Tidak merokok didalam rumah
PHBS institusi pendidikan
(kampus, sekolah, pesantren, seminari, padepokan dll)

SASARAN PRIMER :
1. mencuci tangan menggunakan sabun,
2. menkonsumsi makanan dan minuman sehat,
3. menggunakan jamban sehat,
4. membuang sampah di tempat sampah,
5. tidak merokok,
6. tidak mengkonsumsi Narkotika, Alkohol,
Psikotropika
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA),
7. tidak meludah sembarang tempat,
8. memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.
PHBS TEMPAT KERJA
Di tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain),
SASARAN PRIMER :
1. mencuci tangan dengan sabun,
2. menkonsumsi makanan dan minuman sehat,
3. menggunakan jamban sehat,
4. membuang sampah di tempat sampah,
5. tidak merokok
6. tidak menkonsumsi NAPZA,
7. tidak meludah sembarang tempat,
8. memberantas jentik nyamuk dan lain-lain.
PHBS TEMPAT UMUM
Di tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan, terminal,
dermaga dll)

SASARAN PRIMER :
1. mencuci tangan dengan sabun,
2. menggunakan jamban sehat,
3. membuang sampah di tempat sampah
4. tidak merokok,
5. tidak menkonsumsi NAPZA,
6. tidak meludah di sembarang tempat,
7. memberantas jentik nyamuk
8. dan lain-lain.
PHBS di FASYANKES
(klinik, Puskesmas, rumah sakit dan lain-lain)
Sasaran primer :
1. mencuci tangan dengan sabun,
2. menggunakan jamban sehat,
3. membuang sampah di tempat sampah,
4. tidak merokok,
5. tidak menkonsumsi NAPZA,
6. tidak meludah di sembarang tempat,
7. memberantas jentik nyamuk
8. dan lain-lain.
PEMBINAAN PHBS
• adalah upaya untuk menciptakan dan melestarikan
perilaku hidup yang berorientasi kepada
kebersihan dan kesehatan di masyarakat, agar
masyarakat dapat mandiri dalam mencegah dan
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapinya.
• pembinaan PHBS dilaksanakan melalui
penyelenggaraan Promosi Kesehatan, yaitu upaya
untuk membantu individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS, melalui proses
pembelajaran dalam mencegah dan
menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi, sesuai sosial budaya setempat serta
didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan
SASARAN PEMBINAAN PHBS

• sasaran primer,
• sasaran sekunder
• sasaran tersier.
Sasaran primer
Sasaran primer berupa sasaran
langsung, yaitu:
individu anggota masyarakat,
kelompok-kelompok dalam
masyarakat dan masyarakat
secara keseluruhan, yang
diharapkan untuk
mempraktikkan PHBS.
Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah
mereka yg memiliki
pengaruh terhadap sasaran
primer dalam pengambilan
keputusannya untuk
mempraktikkan PHBS.
Termasuk di sini adalah
para pemuka masyarakat
atau tokoh masyarakat, yg
umumnya menjadi panutan
sasaran primer.
Sasaran Tersier

Adalah mereka yang


berada dalam posisi
pengambilan keputusan
formal, sehingga dapat
memberikan dukungan,
baik berupa
kebijakan/pengaturan
dan atau sumber daya
dalam proses pembinaan
PHBS
Gambaran Masalah Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
Masyarakat Indonesia

26
Proporsi RT melakukan PHBS menurut 10 indikator, 2013
Proporsi rumah tangga memenuhi kriteria perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) baik, RISKESDAS 2013
Proporsi RT Memenuhi Kriteria PHBS
menurut Provinsi, 2013
Kecenderungan Proporsi ART ≥ 10 tahun yang Berperilaku
Benar Cuci Tangan*) menurut Provinsi, 2007-2013

*) bila cuci tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan, setiapkali tangan kotor (memegang uang, binatang dan berkebun), setelah
buang air besar, setelah menceboki bayi/anak, dan setelah menggunakan pestisida/insektisida, sebelum menyusui bayi. sebelum makan,
dan setelah memegang unggas/binatang
Kecenderungan Proporsi ART ≥ 10 tahun
yang Berperilaku Benar BAB *) menurut Provinsi, 2007-2013

*) Perilaku benar dalam BAB bila BAB di jamban


Proporsi penduduk ≥10 tahun Perilaku
Menyikat Gigi dengan Benar*) menurut Provinsi, 2007-2013

*) Menyikat gigi dengan benar jika melakukan setiap hari,


setelah makan pagi dan sebelum tidur malam
Kecenderungan Proporsi Penduduk ≥ 15 tahun
yang Mengkonsumsi Tembakau Hisap & Kunyah
menurut Provinsi 2007-2013
Proporsi Merokok Saat ini Penduduk
≥10 tahun menurut Karakteristik, 2013
Proporsi (%) Aktifitas Fisik Kurang pada Populasi Usia 10 Tahun ke Atas, 2013
Proporsi (%) Aktifitas Fisik Kurang Pada Populasi Usia 10 Tahun ke Atas, 2013
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008

Anda mungkin juga menyukai