Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO

Seorang dokter X ditugaskan ke kabupaten kolaka Utara Provinsi Sulawesi


Tenggara.kabupaten Kolaka Utara merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang
termasuk dalam kategori daerah bermasalah kesehatan berat atau khusus.Selama
bertugas,dokter X tinggal bersama penduduk Desa Sulaho yang mayoritas berasal dari
suku Bajo.dokter X biasanya melakukan kunjungan keluarga 2-3 hari dalam setiap
minggujnya.Hampir dalam setiap kunjungannya,Dokter X mengamati beberapa
kebiasaan masyarakat setempat yang kurang sehat seperti jarang cuci tangan dengan
dsabun sebelum makan;minum air galian sumur tanpa dimasak terlebih dahulu;dan
kebiasaan BAB tidak pada tempatnya.Selain itu,dokter X juga mendapat informasi
dari kepala suku setempat bahwa apabila ada anggota keluarga yang sakit maka
masyarakat akan membawanya terlebih dahulu ke sanro meskipun sudah ada dokter
atau tenaga kesehatan yang bertugas di tempat mereka.Masyarakat meyakini bahwa
sanro sudah hidup lama bersama mereka dan merupakan penduduk asli sehingga lebih
tahu pengobatan apa yang paling tepat.

I. TERMINOLOGI
1. Tenaga Kesehatan:
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan di bidang untuk jenis tertentu.
Memerlukan kewenangan untuk melakukannya(1).

2. Sakit:
Illness/disorder ketidakaturan atau abnormalitas fungsi, keadaan sehat sakit
baik fisik maupun mental(2).

3. Sehat :
Keadaan sejahtera, sempurna dari fisik, mental dab sosial yang tidak terbatas
hanya padapenyakit atau kelemahan saja(3).

4. Sanro:
Seorang penyembuh (dukun)(4).

5. BAB (Defecation)
pembuangan faces (sisa pencernaan yang di keluarkan dari usus) dari
rektum(2).

1
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara mengedukasi masyarakat tentang sehat dan sakit?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat sehingga lebih mempercayai
sanro?
3. Definisi PHBS?
4. Apa manfaat dari PHBS?
5. Apa cakupan dari PHBS?
6. Apa indikator dari PHBS?
7. Siapa saja yang menjadi sasaran pembinaan PHBS?

III. HIPOTESIS
1. Cara mengedukasi masyarakat tentang sehat dan sakit(5):
a. Advokasi
Pendekatan kepada masyarakat para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
di berbagai sektor dan di berbagai sehingga para petinggi tersebut mau
mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
b. Dukungan sosial
Suatu kegiatan untuk mencaru dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat
formal maupun informasi. Tujuan dari dukungan sosial agar para tokoh
masyarakat sehingga jembatan sektor antara sektor kesehatan dengan
masyarakat.
c. Pemberdayaan masyarakat di tujukan pada masyarakat langsung bertujuan
meningkatkan kemampuan masyarakat memelihara kesehatan . contoh :
kegiatan penyuluhan.

2. Faktor yang mempengaruhi(4):


a. Tingkat pendidikan yang rendah.
b. Biaya pengobatan lebih murah.
c. Kebudayaan masyarakat setempat.

3. Definisi PHBS:
 PHBS merupakan upaya untuk menciptakan suatu kondisi individu atau kelompo
dengan komunikasi, edukasi supaya dapat mengatasi masalah sendiri,
menerapkan cara hidup sehat dan meningkatkan kesehatan.
 PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai
hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat(6).

2
4. Manfaat dari PHBS(6):
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan
sehat.
b. Menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
c. Agar terbiasa melakukan pola hidup sehat.
d. Meningkatkan produktivitas kerja.
e. Mencegah penyebaran penyakit.
f. Meningkatkan proses belajar mengajar
5. Cakupan dari PHBS(6):
a. Tatanan rumah tangga: keluarga.
b. Tatanan industri pendidikan : kampus, sekolah, padepokan.
c. Tatanan tempat kerja : kantor.
d. Tatanan tempat umum : tempat ibadah, pasar.
e. Tatanan fasilitas kesehatan : klinik, puskesmas.

6. Indikator PHBS terdiri atas dua yaitu(6):


a. Tatanan rumah tangga terdiri atas.
1. Kesehatan ibu dan anak meliputi:
 Ibu bersalin di tenaga kesehatan.
 Ibu memberi asi eksklusif dari 0-6 bulan.
 Menimbang bayi dan balita di posyandu.
2. Perilaku gaya hidup sehat.
 Makan sayur dan buah.
 Aktivitas fisik setiap hari.
 Tidak merokok di tempat rumah.
 Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.
3. Kesehatan lingkungan.
 Menggunakan jamban sehat.
 Menggunakan air bersih.
 Memberantas jentik nyamuk.
b. Tatanan lainnya.
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Tidak menggunakan NAFZA.
3. Tidak meludah sembarang tempat.

7. Sasaran pembinaan PHBS ialah(6):


 Sasaran primer.
Sasaran langsung yaitu individu, kelompk dan seluruh masyarakat yang
diharapkan mempraktikan PHBS.
 Sasaran sekunder.

3
Mereka yang memiliki pengaruh terhadap sasaran primer dalam pengambilan
keputusaannya untuk mempraktikan PHBS.
 Sasaran tersier.
Mereka yang ada posisi pengambilan keputusan formal. Contohnya: memberi
hukuman kebijakan, memberi dukungan sumber daya.

IV. SKEMA

KONSEP SEHAT-SAKIT PELAYANAN KESEHATAN

FAKTOR TIDAK MENCARI


FAKTOR YANG BANTUAN KESEHATAN
MEMPENGARUHI PHBS
PHBS

MANFAAT PHBS CAKUPAN PHBS INDIKATOR PHBS SASARAN PHBS

V. SASARAN BELAJAR
1. Mengetahui konsep sehat-sakit
2. Mengetahui definisi,cakupan,indicator,dan sasaran PHBS
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi PHBS
4. Mengetahui cara promosi kesehatan
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mencari
jenis pengobatan

4
VI. BELAJAR MANDIRI

1. Konsep sehat-sakit

•Sehat (kesehatan) : keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya
bebas dari penyakit dan cacat, serta produktif secara ekonomi dan sosial(1).

• Sakit : ketidak aturan atau abnormalitas fungsi keadaansakit baik fisik maupun
mental(2).

2. Definisi PHBS(6):
a. PHBS merupakan upaya untuk menciptakan suatu kondisi individu atau
kelompok dengan komunikasi, edukasi supaya dapat mengatasi masalah
sendiri, menerapkan cara hidup sehat dan meningkatkan kesehatan.
b. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok
atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

Cakupan dari PHBS:

a. Tatanan rumah tangga: keluarga.

b. Tatanan industri pendidikan : kampus, sekolah, padepokan.

c. Tatanan tempat kerja : kantor.

d. Tatanan tempat umum : tempat ibadah, pasar.

e. Tatanan fasilitas kesehatan : klinik, puskesmas.

Indikator PHBS terdiri atas dua yaitu:

a. Tatanan rumah tangga terdiri atas.

1. Kesehatan ibu dan anak meliputi:

• Ibu bersalin di tenaga kesehatan.

• Ibu memberi asi eksklusif dari 0-6 bulan.

• Menimbang bayi dan balita di posyandu.

2. Perilaku gaya hidup sehat.

• Makan sayur dan buah.

5
• Aktivitas fisik setiap hari.

• Tidak merokok di tempat rumah.

• Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

3. Kesehatan lingkungan.

• Menggunakan jamban sehat.

• Menggunakan air bersih.

• Memberantas jentik nyamuk.

b. Tatanan lainnya.

1. Membuang sampah pada tempatnya.

2. Tidak menggunakan NAFZA.

3. Tidak meludah sembarang tempat.

Sasaran pembinaan PHBS ialah:

• Sasaran primer.

Sasaran langsung yaitu individu, kelompk dan seluruh masyarakat yang


diharapkan mempraktikan PHBS.

• Sasaran sekunder.

Mereka yang memiliki pengaruh terhadap sasaran primer dalam


pengambilan keputusaannya untuk mempraktikan PHBS.

• Sasaran tersier.

Mereka yang ada posisi pengambilan keputusan formal. Contohnya:


memberi hukuman kebijakan, memberi dukungan sumber daya.

3. Faktor yang mempengaruhi PHBS(7):

a. Faktor predisposisi

Umum, tingkat pendidikan, kepercayaan, tradisi.

b. Faktor prmungkin.

Fasilitas dan sarana.

c. Faktor pendukung.

Petugas pelayanan kesehatan, pemerintah,tokoh masyarakat.

6
4. Cara promosi kesehatan(7):
a) Dukungan dari pejabat pembuat keputusan dapat berupa kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan
pemerintah, surat keputusan, surat industri, kegiatan advokasi ada 2 bentuk
formal dan informal.

•Formal : presentasi dan seminar.

•Informal: bertemu pejabat yang relavan dengan program yang diusulkan.

b) Bentuk dukungan sosial.

•Pelatihan-pelatihan para tokoh masyarakat.

•Lokakarya.

•Bimbingan pada tokoh masyarakat.

c) Pemberdayaan masyarakat.

•Penyuluhan kesehatan.

•Pengorganisasian.

•Pengembangan masyarakat.

Kegiatan-kegiatan semacam ini dimasyarakat sering disebut gerakan masyarakat


untuk kesehatan.

5. faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mencari jenis pengobatan(4):

a. Kualitas pelayanan
b. Fasilitas pelayanan.
c. Biaya pelayanan.

VII. KESIMPULAN

PHBS adalah kesadaran untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat oleh individ dan
kelompok untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan dalam pengobatan masih ada
masyarakat yang pergi ke sarno dari pada kedokter karena di pengaruhi faktor rendahnya
pendidikan, jangkauan, serta biaya fasilitas kesehatan. Sehingga di butuhkan upaya strategi
promosi kesehatan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dalam hal PHBS.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Undang-Undang No. 36 Tentang Tenaga Kesehatan.


Kementeri Kesehat RI [Internet]. 2014;(1):2. Available from:
http://gajiroum.kemkes.go.id/gajiroum/data/UU_NO_36_2014.pdf
2. Company W. Kamus saku kedokteran Dorland. 29th ed. Jakarta: EGC; 2000.
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia 2016
[Internet]. Profil Kesehatan Provinsi Bali. 2016. 1–220 p. Available from:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/
Profil-Kesehatan-Indonesia-2016.pdf
4. Metode A, Tompobulu D, Bulupoddo K, Sinjai K, Sulawesi P, Kunci K. Jurnal
Kesehatan Masyarakat MENCARI PENGOBATAN DUKUN ( MA ’ SANRO ) Dian
Mirza Togobu Departemen Epidemiologi , Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea
Makassar J-Kesmas Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;4(1).
5. Damas P. Les Fluoroquinolones. Rev Med Liege. 1996;51(1):50–2.
6. Kemenkes RI. Permenkes RI No 2269 Tahun 2011 Tentang Pedoman PHBS. 2011;
(755).
7. Notoatmodjo S. Promosi kesehatan teori dan aplikasi. Jakarta: Renika cipta; 2007. 52–
54 p.

Anda mungkin juga menyukai