Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ASMA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tuga Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Oleh :

Euis Sonia Ardianti C.0105.17.012

PROGRAM PENDIDIKAN NERS

STIKES BUDI LUHUR CIMAHI

2020
KASUS

Keluarga Tn.D (65 tahun) sebagai kepala keluarga bekerja sebagai seorang
petani, memiliki seorang istri Ny.D (59 tahun) pekerjaannya berdagang, sudah lama
sering mengalami keluhan nyeri persendian kaki kiri yang dirasakan saat melakukan
aktifitas berat, juga sering merasa kakinya senat senut (nyeri) ketika bangun pagi dan
linu di persendian sehingga berat untuk berjalan, Ny.D juga tampak perlahan saat
berjalan. Tn.D juga terkadang merasa kedua kakinya pegal linu, Tn. D mengatakan
tidak memahami masalah kesehatan yang diderita oleh sang istrinya juga dirinya dan
tidak tahu cara mengurangi rasa sakit apabila sang istri mengalami kekambuhan, hanya
dipijat-pijat lembut dan terkadang didiamkan saja sampai nyeri dan pegal-pegal itu
hilang lagi. Tn D dan Ny.D mengatakan terakhir periksa kesehatan sebulan yang lalu
dengan hasil kadar asam urat dalam darah Ny. D 9mg/dL dan Tn. D 8mg/dL dan tidak
datang ke pelayanan kesehatan kembali, Tn D dan Ny. D sebelumnya tidak pernah
mengalami sakit seperti penyakit degeneratif, hanya flu dan batuk biasa.

Tn. D dan Ny. D selalu saling mengasihi dan selalu berkomunikasi secara terbuka antar
anggota keluarga, dan memiliki hubungan baik dengan tetangga. Dalam membuat
keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama dengan Ny. D sebagai istri, tetapi
dalam pengambilan keputusan yang tersering diambil oleh Tn. D. Tn. D sebagai kepala
keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah, dan dalam pengelolaan dana
diserahkan kepada istrinya. Ny. D n bila lagi kesal langsung saja bicara pada Tn. D
agar mereka tahu kekesalannnya dan kadang-kadang diam saja tidak mau
mengungkapkan bila dianggap tidak penting. Keluarga sangat berharap mendapat
informasi tentang kesehatan dan bagaimana cara mengobatinya karena ketika di
periksa oleh petugas kesehatan tidak di jelaskan.
.

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Kepala keluarga (KK) : Tn. D, 65 Tahun
b. Alamat dan telepon : Kp. Dungus Purna Rt/Rw 03/08 no.113
Desa Galanggang Kecamatan Batujajar
c. Pekerjaan KK : karyawan swasta
d. Pendidikan KK : SMA
e. Komposisi Keluarga :
Ket
Status Imunisasi
.
Hub.
NO Nama Jenis Pendi
Kel. Umur
. Kelamin dikan
KK
BCG Polio DPT Hepatitis Cam
pak
1. Tn. D Lk Ayah 59 th -

f. Tipe keluarga :
g. Agama : Islam
h. Suku : Sunda
i. Aktivitas rekreasi keluarga : Jalan – jalan ke tempat wisata

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga pada tingkat perkembangan dengan keluarga usia lanjut. Tugas
perkembangan pengembangan terhadap usia lanjut, mempertahankan
keakraban pasangan.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi. Semua anak-anaknya sudah berumah tangga dan memiliki
tempat tinggal, komunikasi baik.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. D terkadang merasa kedua kakinya pegal linu, sedangkan Ny. D
sering mengalami keluhan nyeri persendian kaki kiri yang dirasakan saat
melakukan aktifitas berat, juga sering merasa kakinya senat senut (nyeri)
ketika bangun pagi dan linu di persendian sehingga berat untuk berjalan.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn D dan Ny. D sebelumnya tidak pernah mengalami sakit seperti
penyakit degeneratif, hanya flu dan batuk biasa.

3. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga selalu berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu terutama
dengan Ny. D sebagai istri, tetapi dalam pengambilan keputusan yang
tersering diambil oleh Tn. D.
c. Struktur Peran Keluaga
Tn. D sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah,
dan dalam pengelolaan dana diserahkan kepada istrinya. Ny. D sebagai
istri juga U juga ikut membantu mencari nafkah dengan sebagai pedagang
dan kegiatan rumah tangga seperti memasak bila ingin, mencuci pakaian
sendiri, dan membersihkan rumah.
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma
agama Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga.

4. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afeksi
Dalam keluarga satu sama lain saling menghormati dan mengasihi.
b. Fungsi Sosialisasi
Berinteraksi dengan anggota keluarga begitu juga dengan tetangga.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Ny. D sering mengalami keluhan nyeri persendian kaki kiri yang
dirasakan saat melakukan aktifitas berat, juga sering merasa kakinya senat
senut (nyeri) ketika bangun pagi dan linu di persendian sehingga berat
untuk berjalan.
Tn.D juga terkadang merasa pegal linu di kedua kakinya. tn. D tidak
mengerti kesehatan yang diderita oleh sang istrinya dan dan dirinya, tidak
tahu cara mengurangi rasa sakit apabila sang istri mengalami
kekambuhan, hanya di pijat lembut terkadang didiamkan sampai sakit itu
hilang. Ny.D mengatakan terakhir periksa kesehatan sebulan yang lalu
dengan hasil kadar asam urat dalam darah 9mg/dL dan Tn. D 8mg/dL.

5. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stresor Jangka pendek
Ny. D sering mengalami keluhan nyeri persendian kaki kiri yang
dirasakan saat melakukan aktifitas berat, juga sering merasa kakinya senat
senut (nyeri) ketika bangun pagi dan linu di persendian sehingga berat
untuk berjalan.
b. Stresor jangka Panjang
Ny. D sering mengalami keluhan nyeri persendian kaki kiri sudah lama,
dan ketika kambuh tidak datang ke pelayanan kesehatan kembali, terakhir
ke pelayanan kesehatan 1 bulan yang lalu.
c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Tn.D mengatakan tidak memahami masalah kesehatan yang diderita oleh
sang istrinya dan tidak tahu cara mengurangi rasa sakit apabila sang istri
mengalami kekambuhan.
d. Strategi Koping Yang Digunakan
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibiscarakan secara bersama-
sama untuk memecahkan masalahnya.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Ny. D n bila lagi kesal langsung saja bicara pada Tn. D agar mereka tahu
kekesalannnya dan kadang-kadang diam saja tidak mau mengungkapkan
bila dianggap tidak penting.

6. HARAPAN KELUARGA
Keluarga sangat berharap mendapat informasi tentang kesehatan dan
bagaimana cara mengobatinya.

7. PEMERIKSAAN FISIK
Tn.D
TD : 120/90 mmHg
BB : 70 kg
TB : 172 cm
Kadar asam urat : 8 mg/dL
Keadaan fisik menunjukkan adanya kelainan
Ny.D
TD : 130/90 mmHg
BB : 70 kg
TB : 148 cm
Kadar asam urat : 9 mg/dL
Keadaan fisik menunjukkan adanya kelainan

B. ANALISA DATA

No Data Penunjang Masalah


1. DS: Nyeri akut
- Ny. D mengatakan sering
mengalami keluhan nyeri
persendian kaki kiri yang
dirasakan saat melakukan aktifitas
berat.
- Ny. D mengatakan sering merasa
kakinya senat senut (nyeri) ketika
bangun pagi dan linu di persendian
sehingga berat untuk berjalan.
DO:
TD : 130/90 mmHg
BB : 70 kg
TB : 148 cm
Kadar asam urat: 9 mg/dL
Ny. D tampak perlahan saat berjalan.
2 DS: Manajemen kesehatan
- Ny. D mengatakan sering keluarga tidak efektif
mengalami keluhan nyeri
persendian kaki kiri dengan skala
nyeri 6 yang dirasakan saat
melakukan aktifitas berat.
- Ny. D mengatakan sering merasa
kakinya senat senut (nyeri) ketika
bangun pagi dan linu di persendian
sehingga berat untuk berjalan.
- Tn. D juga terkadang kedua
kakinya merasa pegal linu
- Tn. D mengatakan tidak
memahami masalah kesehatan
yang diderita oleh istrinya dan
dirinya dan tidak tahu cara
mengurangi rasa sakit apabila sang
istri mengalami kekambuhan
hanya di pijat lebut dan terkadang
didiamkan sampai nyeri itu hilang.

DO :
- Aktivitas keluarga dalam
mengatasi kesehatan tidak tepat.

C. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri Akut

NO. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 3/3x1=1 Ny. D mengeluh sering
aktual mengalami keluhan nyeri
persendian kaki kiri yang
dirasakan saat melakukan
aktifitas berat.
Ny. D sering merasa kakinya
senat senut (nyeri) ketika
bangun pagi dan linu di
persendian sehingga berat
untuk berjalan.p
2. Kemungkinan 1/2x2=1 Tn.D dan Ny. D kurang
masalah dapat di paham tentang penyakit
ubah asam urat, keluarga juga
sebagian berasumsi bahwa sakitnya
akan reda dengan sendirinya.
3. Potensial masalah 2/3x1=2/3 Masalah lebih lanjut belum
dapat dicegah terjadi, adanya keinginan
cukup keluarga untuk sembuh.
Keluarga sudah datang ke
fasilitas kesehatan yang ada
tetapi belum begitu
memahami cara
penangganan yang benar
mengenai asam urat.
4 Menonjol masalah 2/2x1=1 Keluarga sangat berharap
Harus segera mendapat informasi tentang
diatasi kesehatan dan bagaimana
cara mengobatinya karena
rasa nyeri dapat
mengganggu aktivitas.
Jumlah 3 2/3
2. Management kesehatan keluarga tidak efektif

NO. Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah 3/3x1=1 Tn. D mengatakan tidak
aktual memahami masalah
kesehatan yang diderita oleh
istrinya dan dirinya serta
tidak tahu cara mengurangi
rasa sakit apabila sang istri
mengalami kekambuhan,
terkadang hanya di pijat
lebut atau didiamkan sampai
nyeri hilang lagi.
2. Kemungkinan 1/2x2=1 Ketidaktahuan keluarga Tn.
masalah dapat di D tentang asam urat dan cara
ubah menangani asam urat dapat
sebagian di cegah, dengan
memberikan pengetahuan
dan pendidikan kesehatan
tentang asam urat dan cara
menangani ketika kambuh.
3. Potensial masalah 2/3x1=2/3 Keluarga Tn. D pernah
dapat dicegah memeriksakan kesehatanya
cukup tetapi tidak memahami
tentang informasi kesehatan
istrinya dan dirinya sehingga
diperlukan penyuluhan
tantang penyakit yang
diderita.
4 Menonjol masalah 2/2x1=1 Menonjolnya masalah harus
Harus segera segera diatasi agar keluarga
diatasi mampu menangani masalah
kesehatan dengan tepat.
Jumlah 3 2/3

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Management kesehatan keluarga tidak efektif

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi


Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan 1. Kaji lokasi, intensitas
nyeri tindakan keperawatan, dan type nyeri.
nyeri yang dirasakan Observasi kemajuan
klien berkurang nyeri kedaerah yang
baru dan kaji nyeri
dengan skala 0-10
2. Bantu klien dalam
mengidentifikasi factor
pencetus.
3. Jelaskan dan bantu
klien terkait dengan
tindakan pereda nyeri.
4. Ajarkan teknik
relaksasi : terkait
dengan ketegangan otot
yang dapatmengurangi
intensitas nyeri.
5. Ajarkan metode
distraksi selama nyeri
akut.
6. Rendam kaki dengan
air jahe hangat.

Anda mungkin juga menyukai