Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN REFLEKSI DIRI

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT


PADA PASIEN KEJANG DEMAM DI RUANG ANAK
RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO

OLEH

RUMZI
PO71202230056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Tujuan dari stase keperawatan anak ini saya mampu mempelajari
segala kasus yang ada pada anak, dan memberikan asuhan keperawatan
yang tepat dan komprehensif meliputi bio psiko sosio dan juga kultural
pada pasien. Capaian mampu menetapkan asuhan keperawatan yang
tepat dan melakukan segala Tindakan yang berkaitan dengan asuhan
keperawatan pasien tersebut.
1. Perbedaan atau keraguan yang muncul saat praktik klinik
An.A (2 tahun) dirawat di ruang anak dengan diagnosa medis Kejang
Demam mendapatkan terapi menurunkan panas menggunakan terapi
kompres air hangat. .Kompres hangat telah diketahui mempunyai manfaat
yang baik dalam menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami panas tinggi
di rumah sakit karena menderita berbagai penyakit infeksi. kompres hangat
lebih banyak menurunkan suhu tubuh dibandingkan dengan kompres air
dingin, karena akan terjadi vasokontriksi
pembuluh darah, pasien menjadi menggigil.
Kompres hangat tindakan melapisi permukaan kulit dengan handuk
yang telah dibasahi air hangat dengan temperatur 30oC-35oC , Kompres
yang benar yaitu menggunakan air hangat karena jika menggunakan air
hangat maka akan terjadi pelebaran pembuluh darah yang akan
menyebabkan lancarnya pembuluh darah dan cepatnya pengeluran kringat
sehingga suhu tubuh cepat turun.

2. Temuan berdasarkan hasil baca


.World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa hasil studi
yang dilakukan pada 400 anak usia 1 bulan – 13 tahun dengan riwayat
kejang, paling banyak anak menderita kejang demam 77%. Di Indonesia
dilaporkan pada tahun 2012 – 2013 angka kejadian kejang demam 3-4% dari
anak yang berusia 6 bulan – 5 tahun (Wibisono,2015).
Kejang demam adalah serangan kejang yang terjadi karena
kenaikan suhu tubuh yaitu di atas 38ºC yang sering dijumpai pada usia
anak dibawah lima tahun (Subiyanto, 2010).

Tidak efektifnya terapi inhalasi yang dilakukan bergantung dari tepat


atau tidak nya posisi anak dalam menjalankan terapi, jika uap terapi
yang di hirup efektif dalam penggunaannya, masalah inhalasi bisa
teratasi. (Ridha et al., 2017)
3. Keputusan
a. Pastikan posisi anak saat menjalani terapi kompres hangat pada

posisi yang tepat, lakukan dengan perlahan dan temani anak saat
terapi untuk memastikan terapi berjalan dengan lancar dan efektif.
b. Pertimbangkan bila adanya komplikasi saat tidak efektifnya terapi

yang diberikan, observasi ketepatan lama waktu pemberian terapi


dan pantau respon anak saat menjalankan terapi.
4. Referensi
Reva Indriyani, 2017. Asuhan Keperawatan Pada Anak yang Mengalami Kejang
Demam Dengan Hipertermia.
Fadil & Akmal Hasan, 2018. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Perubahan
Suhu Tubuh Pada Pasien Febris. Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah ISSN
2089-9394, Vol. 1.
Subiyanto (2010). Asuhan Keperawatan Anak Dengan Kejang Demam
(http://teguhsubianto.blogspot.com, diakses 29 Maret 2020)
Sri Purwanti & Winarsih Nur Ambarwati, 2008. Pengaruh Kompres Hangat
Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermia. Jurnal Berita
Ilmu Keperawatan ISSN 1979- 2697, Vol. 1. No. 2.

Anda mungkin juga menyukai