Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer, Volume 2, Nomor 2, Juli 2022 || ISSN 27775-8958 (Media Online)
Abstrak
Latar Belakang: Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh berada di atas normal, Apabila demam
tidak ditangani maka dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian khususnya sistem saraf pusat dan otot, sehingga
mengakibatkan kejang dan kematian. Orang tua memiliki peran penting dalam menangani anak saat demam.
Banyak faktor yang mempengaruhi penanganan demam (Self Management Demam). Tujuan: Untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan self management demam pada anak usia toodler. Metode: Penelitian ini yaitu
korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel
diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil
penelitian diuji dengan uji statistik Pearson Chi-Square dengan signifikansi α = <0,05. Penelitian ini dilakukan
di Ruang Teratai Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan Kita. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik
menggunakan chi-square maka penelitian menunjukan bahwa keseluruhan variabel yang diangkat memiliki
hubungan yang signifikan terhadap penanganan self management demam pada anak, diantaranya pendidikan (p
value 0.005), pekerjaan (p value 0.001), pengetahuan (p value 0.000) dan budaya (p value 0.000). Kesimpulan:
Penanganan demam pada anak sangat bergantung pada peran orang tua, orang tua yang memiliki pengetahuan
tentang demam dan memiliki sikap yang baik maka dalam memberikan perawatan dapat menentukan
pengelolaan demam yang terbaik bagi anaknya. Tingkat pengetahuan orang tua tersebut salah satunya di latar
belakangi oleh pendidikan, selain itu, status pekerjaan juga dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan
demam pada anak, ibu rumah tangga tentunya mempunyai kesempatan lebih banyak dalam menangani anak yang
menderita demam di rumah.
Kata Kunci: Pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, budaya, self management, demam.
130
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
131
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
132
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
133
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
Positif 54 62.8
Budaya Orang Tua
Negatif 32 37.2
Tabel 3 menunjukan hasil distribusi bekerja terdapat 44 responden atau
frekuensi orang tua di Ruang Teratai sebanyak (51.2%).Sedangkan berdasarkan
Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan budaya, budaya positif terdapat 54
Kita Jakarta yang berstatus bekerja responden sebanyak (62.8%) dan dengan
terdapat 42 responden atau sebanyak budaya negatif terdapat 32 responden
(48.8%) dan orang tua yang berstatus tidak sebanyak (37.2%).
134
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
135
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
DISKUSI
Hasil analisis didapatkan self menggunakan tenaga Kesehatan.
management demam pada anak mayoritas Penanganan self management demam
baik yaitu 45.3%. Menurut (plipat,2010) terbagi menjadi dua yaitu dengan terapi
Pengelolahan secara self management fisik dan terapi obat. Penanganan terapi
merupakan suatu perilaku pemulihan fisik di lakukan dengan perlakuan khusus
kesehatan yang di lakukan ibu terhadap yang dapat membantu dalam menurunkan
anak yang mengalami demam, dapat di suhu tubuh yaitu dengan cara pemberian
lakukan dengan terapi fisik, terapi obat cairan, penggunaan kompres hangat, dan
maupun keduanya. Terapi fisik yang bisa menghindari pakaian terlalu tebal
di lakukan seperti memberikan kompres (Kristianingsih et al., 2019).
hangat, memberikan cairan lebih dan Hasil penelitian ini menunjukan
menggunakan baju tipis. bahwa penanganan demam (self
Penanganan self management management demam) dipengaruhi oleh
demam merupakan penanganan demam faktor tingkat pendidikan, pengetahuan,
yang dilakukan secara mandiri tanpa
136
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
pekerjaan orang tua dan budaya dalam demam dengan nilai signifikansi 0,001 ≤
lingkunganya. nilai α (0,05). Hasil penelitian ini sejalan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan penelitian Fitriana, B. L. (2017)
menunjukan bahwa ada hubungan yang dan penelitian Dani, et.al. (2019)
signifikan antara tingkat pendidikan orang Penanganan ibu pada balita demam juga
tua dengan self management demam pada dipengaruhi oleh pekerjaan. Karakteristik
anak, yaitu p-value 0,005. Hasil penelitian pekerjaan ibu yang memiliki balita
ini sejalan dengan penelitian Lina Fitriana dengan riwayat demam di wilayah kerja
(2017) dan teori Notoatmodjo (dalam Puskesmas Terminal Banjarmasin sesuai
Wawan, 2010) bahwa Pendidikan dapat dengan hasil penelitian yaitu paling
mempengaruhi seseorang termasuk juga banyak sebagai ibu rumah tangga
prilaku akan pola hidup, samakin tinggi sebanyak 45 responden sebesar (84.9%).
pendidikan seseorang maka akan samakin Ibu yang hanya berperan sebagai ibu
mudah dalam menerima informasi. rumah tangga memiliki lebih banyak
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi waktu dalam perawatan anaknya yang
pengetahuan seseorang untuk berprilaku sakit.
dalam masalah kesehatan. Semakin tinggi Menurut putri, et al (2017)
tingkat pendidikan orang tua maka mengatakan bahwa orang tua yang
semakin baik self management demam bekerja di luar rumah cenderung
yang dilakukan, dan semakin baik dalam mempunyai waktu yang sedikit untuk
penanganan demam pada anak. bersama anaknya, di bandingkan dengan
Tingkat pendidikan mempengaruhi ibu yang tidak bekerja. Hal ini sejalan
pengetahuan dan kesadaran akan dengan pendapat Muamalah (2006)
pentingnya arti kesehatan baik diri sendiri bahwa sebagai ibu rumah tangga tentunya
maupun pada lingkungannya, terutama mempunyai kesempatan lebih banyak
dalam mengambil kuputusan yang baik dalam mengurus rumah tangga termasuk
khususnya yang berhubungan dengan dalam menangani anak yang menderita
pemeliharaan kesehatan pada anak. Ini demam di rumah.
juga dibuktikan dari hasil statistik Selain ketiga faktor diatas, faktor
korelasi antara pengetahuan dan self budaya ikut mempengaruhi self
manajemen demam yakni didapat p-value manajemen demam. Berdasarkan hasil uji
0,000 ≤ nilai α (0,05). Pengetahuan orang statistik menggunakan uji chi-square
tua tentang kesehatan diperoleh melalui didapat p-value 0,000 ≤ nilai α (0,05). Ini
edukasi dari tenaga kesehatan berupa artinya ada hubungan yang signifikan
penyuluhan dan sosialisasi. Pengetahuan antara aspek budaya orang tua dengan self
orang tua yang baik akan cenderung management demam pada anak. Menurut
menciptakan perilaku yang baik pula Dian (2016) budaya merupakan
dalam melakukan penanganan demam kepercayaa yang dianut, nilai-nilai,
pada anak. pemikiran, symbol dan perilaku dalam
Faktor pendukung lainnya yaitu suatu masyarat. Kebudayaan merupakan
status pekerjaan orang tua dimana hasil hasil interaksi kehidupan bersama.
penelitian ini menemukan ada hubungan Kebudayaan atau kultur dapat membentuk
yang signifikan antara status pekerjaan sebuah kebiasaan dan respon terhadap
orang tua dengan self management Kesehatan serta penyakit dalam
137
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
138
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021
139