Anda di halaman 1dari 10

Artikel Penelitian

Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer, Volume 2, Nomor 2, Juli 2022 || ISSN 27775-8958 (Media Online)

HUBUNGAN SELF MANAGEMENT DENGAN DEMAM PADA ANAK USIA


TOODLER DIRUANG TERATAI RSAB JAKARTA

Heri Nur Cahyanto1, Rasi Rahagia2


1.2.3
Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Institut Kesehatan dan Bisnis Surabaya

Abstrak
Latar Belakang: Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh berada di atas normal, Apabila demam
tidak ditangani maka dapat mengakibatkan kerusakan rangkaian khususnya sistem saraf pusat dan otot, sehingga
mengakibatkan kejang dan kematian. Orang tua memiliki peran penting dalam menangani anak saat demam.
Banyak faktor yang mempengaruhi penanganan demam (Self Management Demam). Tujuan: Untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan self management demam pada anak usia toodler. Metode: Penelitian ini yaitu
korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel
diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner. Hasil
penelitian diuji dengan uji statistik Pearson Chi-Square dengan signifikansi α = <0,05. Penelitian ini dilakukan
di Ruang Teratai Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan Kita. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik
menggunakan chi-square maka penelitian menunjukan bahwa keseluruhan variabel yang diangkat memiliki
hubungan yang signifikan terhadap penanganan self management demam pada anak, diantaranya pendidikan (p
value 0.005), pekerjaan (p value 0.001), pengetahuan (p value 0.000) dan budaya (p value 0.000). Kesimpulan:
Penanganan demam pada anak sangat bergantung pada peran orang tua, orang tua yang memiliki pengetahuan
tentang demam dan memiliki sikap yang baik maka dalam memberikan perawatan dapat menentukan
pengelolaan demam yang terbaik bagi anaknya. Tingkat pengetahuan orang tua tersebut salah satunya di latar
belakangi oleh pendidikan, selain itu, status pekerjaan juga dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam penanganan
demam pada anak, ibu rumah tangga tentunya mempunyai kesempatan lebih banyak dalam menangani anak yang
menderita demam di rumah.
Kata Kunci: Pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, budaya, self management, demam.

Factors related to self-management of fever in toddler age children in the Teratai


Room of RSAB Harapan Kita Jakarta
Abstrack
Background: Fever is a condition in which the body temperature is above normal. If not handled fever so it can
can result in damage to the particularly nerve the central system and muscles, resulting in seizures and death.
Parents have an important role in dealing with children when they have a fever. Many factors affect the handling
of fever (Self Management of Fever). Objective: To determine the factors related to self-management of fever in
toddlers age. Method: This research was correlational with cross sectional approach. 86 sample are included in
the study. Samples were taken by purposive sampling technique. Data collection by using a questionnaire sheet.
The results were tested with the Pearson Chi Square statistical test with a significance of = a <0.05. This research
was conducted in the Teratai Room of the Harapan Kita Children's and Mother's Hospital. Results: Based on the
results of statistical tests using chi square, the research shows that all variables raised have a significant
relationship to the handling of fever self-management in children, such us education (p Value 0.005), occupation
(p Value 0.001), knowledge (p Value 0.000) and culture (p Value 0.000). Conclusion: Handling fever in
children is very dependent on the role of parents, parents who have knowledge about fever and have a good
attitude in providing care can determine the best management of fever for their children. The level of knowledge
of the parents is one of them in the background by education. in addition, work status can also affect the
behavior of mothers in handling fever in children, housewives certainly have more opportunities in taking care in
handling children who suffer from fever at home.

Keywords: Education, work, knowledge, culture, self management fevers


Korespondensi:
Heri Nur Cahyanto, Jl. Medokan Semampir Indah No.27, Surabaya, Indonesia, 12550, Tel- +62 815-1931-1849, Email:
hericahyo@ikbis.ac.id
Received: Revised: Accepted

130
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

LATAR BELAKANG Penanganan demam dilakukan


Anak-anak merupakan suatu yaitu dengan penanganan tanpa obat (terapi
kelompok yang sangat mudah sekali non farmakologis) dan dengan obat (terapi
terserang suatu penyakit, karena mereka farmakologis). Penanganan tanpa obat
memiliki daya tahan tubuh (imunitas) yang dilakukan dengan pemberian perlakuan
rendah dan rentan terhadap suatu penyakit. khusus yang dapat membantu menurunkan
Anak lebih sering mengalami demam, suhu tubuh meliputi memberikan cairan
bahkan tercatat tiga keluhan Kesehatan lebih/sering minum, pemberian kompres
yang sering di alami anak yaitu salah hangat, mengenakan pakaian tipis,
satunya demam sebesar 53,90% (Maulvi, menghindari penggunaan pakaian yang
V. F.,2017). terlalu tebal dan banyak istirahat
Demam merupakan suatu kondisi (Kristianingsih et al., 2019). Penanganan
dimana suhu tubuh berada di atas normal. dengan obat yaitu dilakukan dengan
Suhu tubuh normal manusia yaitu 36-37°C, memberikan obat golongan antipiretik
namun pada saat demam dapat melebihi yang dapat menurunkan suhu tubuh dengan
37,5°C. Sedangkan keadaan hipertemi berbagai mekanisme (Kristianingsih et al.,
(demam tinggi) adalah kenaikan suhu 2019).
tubuh sampai 41°C atau lebih. Peningkatan Penanganan demam pada anak
suhu tubuh ini merupakan sebagai respon sangat bergantung pada peran orang tua,
terhadap infeksi atau peradangan, dimana terutama ibu. Didapatkan berbagai
demam sering menjadi alasan mengapa penelitian yang dilakukan di Indonesia,
orang tua membawa anaknya ke pelayanan diketahui bahwa tingkat pengetahuan
Kesehatan (Butarbutar et al., 2018). seorang ibu tentang penanganan demam
Jumlah penderita demam di pada anak sangat bervariasi (Sudibyo et al.,
Indonesia di laporkan lebih tinggi angka 2020).
kejadiannya di bandingkan dengan negara- Pengetahuan merupakan domain
negara lainnya yaitu sekitar 80-90% paling penting bagi terbentuknya suatu
(kemenkes,2017). Dari hasil profil tindakan dan perilaku pada diri manusia.
kesehatan Indonesia (2018) didapatkan Ibu yang memiliki pengetahuan tentang
data bahwa jumlah penderita demam yang demam dan memiliki sikap yang baik
dialami balita disebabkan oleh infeksi,dan maka dalam memberikan perawatan dapat
dilaporkan sebanyak 57.056 kasus menentukan pengelolaan demam yang
semenjak tahun 2014 – Juli 2018 terbaik bagi anaknya. Dari pernyataan
(Kementerian Kesehatan Republik tersebut maka di dapatkan bahwa
Indonesia, 2018). pengetahuan ibu terhadap penanganan
Apabila demam tidak ditangani demam pada anak sangat penting
maka dapat mengakibatkan kerusakan (Kholimatusadiya & Qomah, 2019).
rangkaian khususnya sistem saraf pusat Tingkat pengetahuan orang tua
dan otot, sehingga mengakibatkan kejang tersebut salah satunya di latar belakangi
dan kematian (Kristianingsih et al., 2019). oleh pendidikan, karena rendahnya tingkat
Oleh karena itu penanganan demam harus pendidikan maka akan menyebabkan ibu
segera di tangani,tidak harus menunggu menjadi panik dan gelisah ketika anaknya
saat anak demam tinggi (Alawiyah et al., mengalami demam (LINA, 2017). Selain
2019). pendidikan, Status pekerjaan juga dapat

131
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

mempengaruhi perilaku ibu dalam Toodler Di Ruang Teratai RSAB Harapan


penanganan demam pada anak. Ibu yang Kita Jakarta”.
bekerja memiliki waktu yang lebih sedikit METODE
untuk bersama anak – anak, ibu yang Penelitian ini menggunakan desain
bekerja di karenakan untuk memenuhi analitik korelasional dengan pendekatan
kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan ada cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan
yang kedua orang tuanya ikut bekerja. di Ruang Teratai RSAB Harapan Kita
Berbeda dengan ibu yang tidak bekerja, Jakarta pada bulan Desember 2021.
sehingga memiliki waktu berkumpul Pengambilan sampel melalui teknik
bersama anak-anaknya lebih lama (Fitriana purposive sampling berjumlah 86 orang.
L.B, 2017). (Nursalam, 2013). Dengan kriteria khusus
Kemudian beberapa orang tua yaitu ibu yang memiliki anak usia Toodler
menganggap demam adalah suatu hal yang dan Ibu yang anak nya di Rawat di Ruang
biasa dialami anaknya, sehingga orang tua Teratai RSAB Harapan Kita.
dengan lingkungan dan kebiasaan dalam Pengumpulan data dengan
penanganan yang dilakukan secara turun menggunakan lembar kuesioner,
temurun hanya dengan membawa anaknya seperangkat pertanyaan atau pernyataan
ke tukang pijat tradisional. Orang tua tertulis kepada responden untuk
memang tidak jarang untuk membawa dijawabnya Hasil penelitian akan
anaknya ke tukang pijat tradisional saat dianalisis menggunakan uji Chi-Square
anaknya mengalami demam (Resmi, dengan bantuan program statistic
2016). Statistical Product And Service Solutions
Dari hasil studi pendahuluan yang (SPSS) dengan signifikansi α = <0,05.
dilakukan oleh peneliti di dapatkan data Pelaksanaan penelitian terlebih
45% pasien yang menjalani hospitalisasi dahulu mendapat persetujuan kemudian
mengalami demam yang di sebabkan oleh melakukan penelitian dan dalam
infeksi, kemudian peneliti melakukan pelaksanaan penelitian tetap
wawancara kepada ibu yang anaknya di memperhatikan prinsip etik, termasuk
rawat di rumah sakit harapan kita sebanyak informed consent, anonimity (tanpa nama),
10 orang tua. Terdapat 4 dari 10 orang tua confidentiality (kerahasiaan).
yang mengetahui penanganan demam pada
anak dengan cara mengkompres nya HASIL
dengan air hangat, namun belum mampu Hasil penelitian diperoleh dari 86
menerapkan penanganan demam pada anak responden yang berpartisipasi dan
ketika anaknya demam. Dan 6 di antaranya disajikan dalam bentuk analisis univariat
masih kurang pengetahuan nya mengenai dan bivariat. Analisis data dilakukan
penanganan demam pada anak dan ibu secara univariat baik variabel dependen
mengatakan ketika anak nya demam, ibu maupun independen. Analisis univariat
menyelimuti anak nya dengan selimut. menghasilkan distribusi dan persentase
Berdasarkan latar belakang tersebut dari keseluruhan variabel yang diteliti
maka peneliti mengambil judul “Faktor – sedangkan analisis bivariat dilakukan
Faktor Yang Berhubungan Dengan Self untuk melihat hubungan kedua variabel
Management Demam Pada Anak Usia baik independen maupun dependen:

132
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

Hasil Analisa Univariat


Self Management Demam
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Self Management Demam
Variabel Indikator Frekuensi (N) Persentase (%)
Baik 39 45.3
Self Management
Cukup 20 23.3
Demam
Kurang 27 31.4
Total 86 100

Tabel 1 menunjukan hasil distribusi terdapat 39 responden (45.3%), kategori


frekuensi self management demam pada cukup terdapat 20 responden (23.3%) dan
anak yang dilakukan oleh orang tua di dengan kategori kurang terdapat 27
Ruang Teratai Rumah Sakit Anak Dan responden (31.4%).
Bunda Harapan Kita dengan kategori baik

Pendidikan dan Pengetahuan Orang Tua

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan dan Pengetahuan Orang tua


Variabel Indikator Frekuensi (N) Persentase (%)
Tinggi 18 20.9
Tingkat Pendidikan Orang Menengah 51 59.3
Tua
Dasar 17 19.8
Baik 58 67.4
Pengetahuan Orang Tua Cukup 16 18.6
Kurang 12 14.0

Tabel 2 menunjukan hasil distribusi (20.9%) memiliki tingkat Pendidikan


frekuensi tingkat pendidikan orang tua di dasar. Sedangkan untuk tingkat
Ruang Teratai Rumah Sakit Anak Dan pengetahuan orang tua yaitu 58 responden
Bunda Harapan Kita Jakarta terdapat 18 (67,4%) memiliki tingkat pengetahuan
responden (20.9%) memiliki tingkat baik, kemudian 16 responden (18.6%)
pendidikan tinggi, kemudian 51 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan
(59.3%) memiliki tingkat Pendidikan Sisanya sebanyak 12 responden (14.0%)
menengah, dan sebanyak 17 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang.

Pekerjaan dan Budaya Orang Tua

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Budaya Orang Tua


Frekuensi
Variabel Indikator Persentase (%)
(N)
Bekerja 42 48.8
Pekerjaan Orang Tua
Tidak Bekerja 44 51.2

133
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

Positif 54 62.8
Budaya Orang Tua
Negatif 32 37.2
Tabel 3 menunjukan hasil distribusi bekerja terdapat 44 responden atau
frekuensi orang tua di Ruang Teratai sebanyak (51.2%).Sedangkan berdasarkan
Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan budaya, budaya positif terdapat 54
Kita Jakarta yang berstatus bekerja responden sebanyak (62.8%) dan dengan
terdapat 42 responden atau sebanyak budaya negatif terdapat 32 responden
(48.8%) dan orang tua yang berstatus tidak sebanyak (37.2%).

Hasil Analisa Bivariat


Hubungan Tingkat Pendidikan Orang
tua terhadap Self Management Demam

Tabel 4 Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Self Management Demam


Self Management Demam
Total
Baik Cukup Kurang
Pendidikan P Value
n % n % n % N %
Tinggi 11 61.1 6 33.3 1 5.6 18 100
Menengah 23 45.1 13 25.5 15 29.4 51 100
0.005
Dasar 5 29.4 1 5.9 11 64.7 17 100
Jumlah 39 45.3 20 23.3 27 31.4 86 100
Berdasarkan hasil analisis pada 13 responden (25.5%), dan orang tua
table 4 menggambarkan hubungan antara dengan tingkat pendidikan dasar memiliki
tingkat pendidikan orang tua dengan self self management demam kurang terdapat
management demam pada anak. 11 responden (64.7%). Hasil Uji Pearson
Berdasarkan table tersebut menunjukan Chi Sqaure nilai p Value 0.005 ≤ nilai α
bahwa orang tua dengan tingkat (0,05) yang artinya ada hubungan yang
pendidikan tinggi memiliki self signifikan antara tingkat pendidikan
management demam yang baik terdapat 11 dengan self management demam di Ruang
responden (61.1%), orang tua dengan Teratai Rumah Sakit Anak Dan Bunda
tingkat pendidikan menengah memiliki Harapan Kita.
self management demam cukup terdapat

Hubungan Pekerjaan Orang Tua


Terhadap Self Management Demam

Tabel 5 Hubungan Pekerjaan Terhadap Self Management Demam

134
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

Self Management Demam


Total
Pekerjaan Baik Cukup Kurang P Value
n % n % n % N %

Bekerja 14 33.3 7 16.7 21 50.0 42 100


Tidak Bekerja 25 56.8 13 29.5 6 13.6 44 100 0.001
Jumlah 39 45.3 20 23.3 27 31.4 86 100
Berdasarkan hasil analisis pada self management demam yang baik
table tabel 5 menggambarkan hubungan terdapat 25 responden (56.8%). Hasil Uji
antara pekerjaan orang tua dengan self Pearson Chi Sqaure nilai p Value 0.001 ≤
management demam pada anak. nilai α (0,05) yang artinya ada hubungan
Berdasarkan tabel tersebut menunjukan yang signifikan antara status pekerjaan
bahwa orang tua yang berstatus bekerja dengan self management demam di Ruang
memiliki self management demam cukup Teratai Rumah Sakit Anak Dan Bunda
terdapat 7 responden (16.7%), dan orang Harapan Kita.
tua yang berstatus tidak bekerja memiliki

Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang


Tua Terhadap Self Management
Demam

Tabel 6 Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Self Management Demam


Self Management Demam
Total
Pengetahuan Baik Cukup Kurang P Value
n % n % n % N %

Baik 36 62.1 14 24.1 8 13.8 58 100


Cukup 1 6.3 4 25.0 11 68.8 16 100
0.000
Kurang 2 16.7 2 16.7 8 66.7 12 100
Jumlah 39 45.3 20 23.3 27 31.4 86 100
Berdasarkan hasil analisis pada management demam cukup terdapat 4
table tabel 6 menggambarkan hubungan responden (25.0%), dan orang tua dengan
antara tingkat pengetahuan orang tua tingkat pengetahuan kurang memiliki self
dengan self management demam pada management demam kurang terdapat 8
anak. Berdasarkan table tersebut responden (66.7%).
menunjukan bahwa orang tua dengan Hasil Uji Pearson Chi Sqaure nilai
tingkat pengetahuan baik memiliki self p Value 0.000 ≤ nilai α (0,05) yang artinya
management demam yang baik terdapat 36 ada hubungan yang signifikan antara
responden (62.1%), orang tua dengan tingkat pengetahuan dengan self
tingkat pengetahuan cukup memiliki self management demam di Ruang Teratai

135
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

Rumah Sakit Anak Dan Bunda Harapan Kita


.
Hubungan Aspek Budaya Orang Tua
Terhadap Self Management Demam

Tabel 7 Hubungan Aspek Budaya Terhadap Self Management Demam


Self Management Demam
Total
Aspek Budaya Baik Cukup Kurang P Value
n % n % n % N %

Positif 32 59.3 15 27.8 7 13.0 54 100


Negatif 7 21.9 5 15.6 20 62.5 32 100 0.000
Jumlah 39 45.3 20 23.3 27 31.4 86 100

Berdasarkan hasil analisis pada terdapat 5 responden (15.6%), dan orang


table tabel 8 menggambarkan hubungan tua dengan aspek budaya negatif memiliki
antara aspek budaya orang tua dengan self self management demam cukup terdapat
management demam pada anak. 20 responden (62.5%). Hasil Uji Pearson
Berdasarkan tabel tersebut menunjukan Chi Sqaure nilai p Value 0.000 ≤ nilai α
bahwa orang tua dengan aspek budaya (0,05) yang artinya ada hubungan yang
positif memiliki self management demam signifikan antara tingkat pendidikan
yang baik terdapat 32 responden (59.3%), dengan self management demam di Ruang
orang tua dengan aspek budaya nagatif Teratai Rumah Sakit Anak Dan Bunda
memiliki self management demam cukup Harapan Kita.

DISKUSI
Hasil analisis didapatkan self menggunakan tenaga Kesehatan.
management demam pada anak mayoritas Penanganan self management demam
baik yaitu 45.3%. Menurut (plipat,2010) terbagi menjadi dua yaitu dengan terapi
Pengelolahan secara self management fisik dan terapi obat. Penanganan terapi
merupakan suatu perilaku pemulihan fisik di lakukan dengan perlakuan khusus
kesehatan yang di lakukan ibu terhadap yang dapat membantu dalam menurunkan
anak yang mengalami demam, dapat di suhu tubuh yaitu dengan cara pemberian
lakukan dengan terapi fisik, terapi obat cairan, penggunaan kompres hangat, dan
maupun keduanya. Terapi fisik yang bisa menghindari pakaian terlalu tebal
di lakukan seperti memberikan kompres (Kristianingsih et al., 2019).
hangat, memberikan cairan lebih dan Hasil penelitian ini menunjukan
menggunakan baju tipis. bahwa penanganan demam (self
Penanganan self management management demam) dipengaruhi oleh
demam merupakan penanganan demam faktor tingkat pendidikan, pengetahuan,
yang dilakukan secara mandiri tanpa

136
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

pekerjaan orang tua dan budaya dalam demam dengan nilai signifikansi 0,001 ≤
lingkunganya. nilai α (0,05). Hasil penelitian ini sejalan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan penelitian Fitriana, B. L. (2017)
menunjukan bahwa ada hubungan yang dan penelitian Dani, et.al. (2019)
signifikan antara tingkat pendidikan orang Penanganan ibu pada balita demam juga
tua dengan self management demam pada dipengaruhi oleh pekerjaan. Karakteristik
anak, yaitu p-value 0,005. Hasil penelitian pekerjaan ibu yang memiliki balita
ini sejalan dengan penelitian Lina Fitriana dengan riwayat demam di wilayah kerja
(2017) dan teori Notoatmodjo (dalam Puskesmas Terminal Banjarmasin sesuai
Wawan, 2010) bahwa Pendidikan dapat dengan hasil penelitian yaitu paling
mempengaruhi seseorang termasuk juga banyak sebagai ibu rumah tangga
prilaku akan pola hidup, samakin tinggi sebanyak 45 responden sebesar (84.9%).
pendidikan seseorang maka akan samakin Ibu yang hanya berperan sebagai ibu
mudah dalam menerima informasi. rumah tangga memiliki lebih banyak
Tingkat pendidikan akan mempengaruhi waktu dalam perawatan anaknya yang
pengetahuan seseorang untuk berprilaku sakit.
dalam masalah kesehatan. Semakin tinggi Menurut putri, et al (2017)
tingkat pendidikan orang tua maka mengatakan bahwa orang tua yang
semakin baik self management demam bekerja di luar rumah cenderung
yang dilakukan, dan semakin baik dalam mempunyai waktu yang sedikit untuk
penanganan demam pada anak. bersama anaknya, di bandingkan dengan
Tingkat pendidikan mempengaruhi ibu yang tidak bekerja. Hal ini sejalan
pengetahuan dan kesadaran akan dengan pendapat Muamalah (2006)
pentingnya arti kesehatan baik diri sendiri bahwa sebagai ibu rumah tangga tentunya
maupun pada lingkungannya, terutama mempunyai kesempatan lebih banyak
dalam mengambil kuputusan yang baik dalam mengurus rumah tangga termasuk
khususnya yang berhubungan dengan dalam menangani anak yang menderita
pemeliharaan kesehatan pada anak. Ini demam di rumah.
juga dibuktikan dari hasil statistik Selain ketiga faktor diatas, faktor
korelasi antara pengetahuan dan self budaya ikut mempengaruhi self
manajemen demam yakni didapat p-value manajemen demam. Berdasarkan hasil uji
0,000 ≤ nilai α (0,05). Pengetahuan orang statistik menggunakan uji chi-square
tua tentang kesehatan diperoleh melalui didapat p-value 0,000 ≤ nilai α (0,05). Ini
edukasi dari tenaga kesehatan berupa artinya ada hubungan yang signifikan
penyuluhan dan sosialisasi. Pengetahuan antara aspek budaya orang tua dengan self
orang tua yang baik akan cenderung management demam pada anak. Menurut
menciptakan perilaku yang baik pula Dian (2016) budaya merupakan
dalam melakukan penanganan demam kepercayaa yang dianut, nilai-nilai,
pada anak. pemikiran, symbol dan perilaku dalam
Faktor pendukung lainnya yaitu suatu masyarat. Kebudayaan merupakan
status pekerjaan orang tua dimana hasil hasil interaksi kehidupan bersama.
penelitian ini menemukan ada hubungan Kebudayaan atau kultur dapat membentuk
yang signifikan antara status pekerjaan sebuah kebiasaan dan respon terhadap
orang tua dengan self management Kesehatan serta penyakit dalam

137
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

kehidupan masyarakat tanpa memandang hubungan signifikan antara tingkat


tingkatan nya. Maka dari itu penting bagi pengetahuan dengan self management
tenaga kesehatan untuk tidak hanya demam, dan terdapat hubungan signifikan
mempromosikan Kesehatan, tetapi juga antara aspek budaya dengan self
membuat mereka mengerti tentang proses management demam,
terjadinya suatu penyakit dan bagaimana
meluruskan budaya atau keyakinan yang DAFTAR PUSTAKA
di anut masyarakat yang berhubungan
Alawiyah, W. S., Platini, H., Adistie, F., &
dengan Kesehatan (Erina Esa, et al.,
Padjadjaran, U. (2019). Gambaran
2014).
Pengetahuan Ibu Mengenai
Menurut (Wong, 2004) Seorang ibu
Penanganan Demam Pada Anak
dalam menangani demam juga sangat
Balita di Poliklinik Anak RSUD Dr
dipengaruhi oleh budaya dan perilaku
Slamet Garut. Jurnal Keperawatan
lingkungan sekitar dimana ibu berada.
BSI, 7(2), 65–77.
Perilaku ibu terhadap anak juga berbeda
Butarbutar, M. H., Sholikhah, S., &
sesuai perkembangan anak, struktur
Napitupulu, L. H. (2018). Preventif :
keluarga, harapan orang tua, pengawasan
Jurnal Kesehatan Masyarakat the
dan praktik pengasuhan anak. aspek
Relationship of Knowledge and
budaya dapat mempengaruhi tindakan
Attitude About Fever and Its
seseorang dalam mengambil keputusan,
Treatment in Children At Shanty
dari keputusannya tersebut seseorang
Clinic Medan. Jurnal Kesehatan
melakukan tindakan sesuai dengan
Masyarakat, 2, 53–57.
persepsinya. Serta aspek budaya di
Dani, A. F., Sajidah, A., & Mariana, E. R.
pengeruhi oleh tingkat pengetahuan yang
(2019). Gambaran Penanganan Ibu
di miliki seseorang tersebut.
Pada Balita Dengan Riwayat Febris
Berdasarkan Aspek Budaya Pijat Di
KESIMPULAN
Wilayah Kerja Puskesmas Terminal
Kesimpulan yang diperoleh dari
Banjarmasin. An-Nadaa: Jurnal
penelitian yaitu menunjukan bahwa self
Kesehatan Masyarakat, 6(2), 4–9.
management demam yang di lakukan oleh
https://doi.org/10.31602/ann.v6i2.26
orang tua yaitu dalam kategori baik,
82
tingkat pendidikan orang tua sebagian
Erina Esa Aisyarah, & Muhammad Ali
besar berpendidikan menengah, status
Sodik. (2017). Kata Kunci : Sosial,
pekerjaan orang tua sebagian besar tidak
Budaya, Kesehatan. IIK Strada
bekerja, tingkat pengetahuan yang dimiliki
Indonesia, 1–7.
orang tua dalam kategori baik, dan aspek
budaya yang dimiliki orang tua sebagian
Kementerian Kesehatan Republik
besar budaya positif.
Indonesia 2018, Data Dan Informasi
Hasil penelitian ini menunjukan
Profil Kesehatan Indonesia.
bahwa terdapat hubungan signifikan antara
Kementerian Kesehatan Ri, Jakarta.
tingkat pendidikan dengan self
Kholimatusadiya, & Qomah, I. (2019).
management demam, terdapat hubungan
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap
signifikan antara status pekerjaan dengan
Ibu pada Penanganan Pertama
self management demam, terdapat

138
Heri & Rasi (2021) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Self Management Demam Pada Anak
Usia Toodler Diruang Teratai Rsab Harapan Kita Jakarta 2021

Demam Anak Usia 0-59 Bulan. Jurusan Keperawatan Politeknik


Jurnal Kesehatan Indonesia, X(1), Kesehatan Banjarmasin. Banjarbaru.
55–59. Riset Kesehatan Dasar (RiskesdSas),
Kristianingsih, A., Sagita, Y. D., & (2018), Badan Penelitian Dan
Suryaningsih, I. (2019). Hubungan Pengembangan Kesehatan Kementeri
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang an Ri.
Demam Dengan Penanganan Demam Sudibyo, D. G., Anindra, R. P., Gihart, Y.
Pada Bayi 0-12 Bulan Di Desa El, Ni’azzah, R. A., Kharisma, N.,
Datarajan Wilayah Kerja Puskesmas Pratiwi, S. C., Chelsea, S. D., Sari,
Ngarip Kabupaten Tanggamus Tahun R. F., Arista, I., Damayanti, V. M.,
2018. Midwifery Journal: Jurnal Azizah, E. W., Poerwantoro, E.,
Kebidanan UM. Mataram, 4(1), 26. Fatmaningrum, H., & Hermansyah,
https://doi.org/10.31764/mj.v4i1.510 A. (2020). Pengetahuan Ibu Dan
LINA, F. (2017). Hubungan tingkat Cara Penanganan Demam Pada
pendidikan ibu dengan self Anak.
management demam pada anak usia Jurnal Farmasi Komunitas, 7(2), 69.
1-4 tahun di PAUD Desa Rejosari https://doi.org/10.20473/jfk.v7i2.218
Kecamatan Sawahan Kabupaten 08
Madiun, Skripsi, Stikes Bhakti Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinis
Husada, Madiun. Keperawatan Pediatrik. Jakarta: Perp
Maulvi, V. F., (2017), Efektivitas Edukasi ustakaan Nasional
Kesehatan Terhadap Nilai Pengetahu
an Ibu Dalam Manajemen Demam
Pada Anak Di Rumah, Skripsi,
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Plipat N, Hakim S, Ahrens WR. The
Febrile child. In: Pediatric
emergency medicine. New York:
McGraw-Hill,2010: 315-24
Putri, R. M. (2017). Kaitan Pendidikan,Pe
kerjaan Orang Tua Dengan Status
Gizi Anak Pra Sekolah. Care : Jurnal
Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(2), 231–
245.
Resmi, Sitti Aulia Dina. 2016. Persepsi
Orang Tua Terhadap Terapi
Komplementer Dalam Penanganan
Demam Pada Balita di Desa
Tabudarat Hilir Kec. LAS Kab. HST,
KTI. Program Studi Diploma III

139

Anda mungkin juga menyukai