Anda di halaman 1dari 29

REKOMENDASI AIPNI DALAM

REDESAIN KURIKULUM
IMPLEMENTASI KAMPUS MERDEKA UNTUK MENGAWAL PENDIDIKAN SARJANA, PROFESI DAN
MAGISTER KEPERAWATAN

24 Februari 2021
Dr.Muhammad Hadi,Mkep.
-- Ketua Umum AIPNI

1
CURICULUM VITAE

• Nama: Dr.MUHAMMAD HADI,MKep.


• Tpt/Tgl Lahir : Lamongan, 1 Mei 1971
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• NIDN : 0301057101
• NIRA PPNI : 31730047725
• Alamat Rumah : Jl.Budi Mulia No.1 RT.003/06, Pademangan Barat - Jakarta Utara
• Alamat Kantor : Jl. Cempaka Putih tengah I no.1 Jakarta Pusat 10510. Telp. 021-42802202
• Hp : 0818488139
• Email : hadi_bintang001@yahoo.co.id
•  
• RIWAYAT PENDIDIKAN;
• Program Doktoral (S3) – Doktoral Ilmu Keperawatan – Universitas Indonesia, 2014
• Program Pasca Sarjana (S2)– Magister Keperawatan – Universitas Indonesia, 2002
• Sarjana (S1) – Universitas Indonesia, 1999
•  
• RIWAYAT PEKERJAAN:
• Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2013 s.d sekarang

• Riwayat Organisasi:
• 1. Ketua Umum AIPNI
It is not the strongest of the species that survives, nor the most intelligent
that survives. It is the one that is most adaptable to change.
(Charles Darwin)

Inspirasi dalam perubahan kurikulum

Image: http://onepiecefanon.wikia.com/ 2
KAMPUS MERDEKA
• Kita mungkin tidak membayangkan perkuliahan atau pertemuan atau rapat
harus dilakukan secara online menggunakan aplikasi-aplikasi yang mungkin
tidak pernah kita gunakan sebelumnya. Ini adalah dampak kemajuan yang
di percepat oleh pandemic covid-19.
Interaksi manusia dg
Jeff Schwartz dan Suzanne Riss dalam bukunya Work mesin/komputer
Disrupted: Opportunity, Resilience, And Growth In The
Accelerated Future of Work menjelaskan dampak dari terciptanya model
perubahan besar ini justru munculnya kesempatan baru yang perikatan baru dalam
akan menguji ketangguhan kita sebagai manusia. bekerja. Pekerjaan paruh
Kompas.com dengan judul "Growth Mindset, Mengelola waktu (part-time),
Tantangan Saat New Normal", Klik untuk baca:  kontrak, lepas (freelance),
https://www.kompas.com/edu/read/2021/02/12/083342071/gr atau independen
owth-mindset-mengelola-tantangan-saat-new-normal?page
=2 Bagaimana kita bekerja menjadi
jauh lebih penting daripada dimana
kita bekerja (big data, cloud
computing, artificial intelligence,
Internet of Things)
Kampus Merdeka mengusung empat
kebijakan
• 1. Sistem akreditasi di lingkup perguruan tinggi
perguruan tinggi
• Dalam program Kampus Merdeka, program re-akreditasi bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat
sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat. Akreditasi yang sudah ditetapkan
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tetap berlaku selama 5 tahun namun akan diperbaharui
secara otomatis.

• 2. Hak belajar tiga semester di luar prodi


• memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi

• 3. Pembukaan prodi baru


• Kampus Merdeka memberikan otonomi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) untuk melakukan
pembukaan atau pendirian program studi (prodi) baru. Otonomi diberikan jika PTN dan PTS tersebut sudah
memiliki akreditasi A dan B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang
masuk dalam QS Top 100 World Universities. Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.

• 4. Kemudahan menjadi PTN-BH


• Kebijakan Kampus Merdeka yang ketiga terkait kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan
Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH).
• Kompas.com dengan judul "Ini Rangkuman 4 Kebijakan Kampus Merdeka Mendikbud Nadiem", 
https://edukasi.kompas.com/read/2020/01/25/11354331/ini-rangkuman-4-kebijakan-kampus-merdeka-mendikbud-nadiem?page=all.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Magang/praktek kerja
• •Latar Belakang dan Tujuan
• •Selama ini mahasiswa kurang mendapat pengalaman kerja di industri/dunia profesi nyata sehingga kurang siap bekerja.
Sementara magang yang berjangka pendek (kurang dari 6 bulan) sangat tidak cukup untuk memberikan pengalaman
dan kompetensi industri bagi mahasiswa. Perusahaan yang menerima magang juga menyatakan magang dalam waktu
sangat pendek tidak bermanfaat, bahkan mengganggu aktivitas di Industri. Dengan magang 1 – 2 semester, maka
mahasiswa mendapatkan pengalaman yang cukup, industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat
kerja tersebut akan lebih mantab dalam memasuki dunia kerja dan karirnya
PERAN AIPNI
• AIPNI sebagai mitra pemerintah, organisasi profesi perawat nasional dan lembaga
lain dalam pengaturan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi keperawatan.
• AIPNI berperan sebagai pusat pembinaan penyelenggaraan pendidikan tinggi
keperawatan di Indonesia, penelaah kebijakan yang berlaku bagi pendidikan tinggi
keperawatan, inisiator kerjasama dengan pusat pendidikan keperawatan di luar
negeri, pemprakarsa berbagai aspek dalam sistem penyelenggaraan pendidikan
keperawatan di Indonesia.
HEALTH KEY TECHNOLOGIES 2025
Regenera
- tive
Populatio
n Health
Sumber: Frost & Sullivan, 2016
Medicine Analytics
Medica
Roboti
Tricorder
l c
(Diagnosti
Care
c) Brain-
compute
r
Enhance- Interface
ment s Precision
Prosthetic Wearable/
s Medicin
Embedded/ e Surveil-
Bio- lance Tools
Printed
Sensors Electro-
ceutical
s
Artificial
Intelligenc
Curriculum- Wellnes
e
future focused ? s Gami- 10

fication
AIPNI/AINEC perlu melakukan respon terhadap Isu Strategis 
seperti Revolusi Industri 4.0

• Revolusi Industri 4.0, dimana digitalisasi


menjadi kuncinya, yang akan mendisrupsi
banyak aktivitas Pelayanan kesehatan termasuk
pada pendiidkan keperawatan.
• Kemungkinan miliaran manusia akan
terhubung mobile devices, dengan kemampuan
dan kekuatan untuk memproses, menyimpan,
dan mengakses pengetahuan melalui internet,
sangat tidak terbatas. Luasan serta kedalaman
dampak perubahan telah, sedang, dan akan
mentransformasi sistem pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan keperawatan.
OPERATING SYSTEM SHIFTING FROM 1.0 TO 4.0
Kerangka Regulasi Pembangunan Manusia
PENDIDIKAN PEMUDA & OLAHRAGA
• Peraturan untuk kemudahan bantuan • Review regulasi terkait kepemudaan,
pembiayaan layanan pendidikan antartingkatan gerakan pramuka, koordinasi strategis lintas
pemerintahan sektor pelayanan kepemudaan dan
• Peraturan untuk memberikan fleksibilitas Lembaga permodalan kewirausahaan
pengelolaan keuangan pada unit pemuda (LPKP)
produksi/teaching factory/teaching industry • Review regulasi terkait system
• Pengaturan sistem insentif untuk mendorong
peran industri/swasta dalam peningkatan kualitas
06 01 keolahragaan
nasional dan penyelenggaraan
pendidikan vokasi PERLINDUNGAN
keolahragaan ANAK
KESEHATAN & GENDER
• Regulasi terkait pengarusutamaan
• Deregulasi SKB 3 Menteri Indikasi
moratorium tenaga kesehatan
• Peraturan mekanisme penempatan 0 Kerangka 0 gender
• Regulasi mengenai pencegahan
perkawinan anak; penanganan anak
dan redistribusi tenaga kesehatan
• Peraturan pengembangan paket 5 Regulasi 2 korban kekerasan; perekrutan,
penempatan dan peran tenaga profesional
kebijakan
afirmasi (tenaga kesehatan, fasilitas layanan pendamping anak;

04
pelayanan kesehatan, obat, alat peraturan hak asuh anak pasca
kesehatan) penceraian orang tua; dan integrasi
• Peraturan baru pembagian sistem pendataan anak.
peran kelembagaan
pengelolaan JKN
03 SDM IPTEK & DIKTI
• Pengembangan sumber-sumber
KEPENDUDUKAN &
pembiayaan baru
• Insentif pajak untuk R&D swasta,
pendapatan atas HKI, dan investasi
KB R&D
KEBUDAYAAN • Mekanisme mobilisasi SDM Iptek
• Amandemen UU 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan • Penyusunan Peraturan Perundang-undangan sebagai antar institusi litbang
amanat UU No. 5/2013 tentang Pemajuan • Mekanisme kerja sama antar SDM
dan KB
• Menyusun PP terkait strategi pembangunan Kebudayaan. Iptek
Roadmap/Agenda 2045 –
Bidang Kesehatan
Sasaran: meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditandai antara lain dengan peningkatan usia
harapan hidup, kualitas hidup yang lebih baik dan sistem kesehatan yang mantap

Tahap Pertama Tahap Kedua Tahap Ketiga


(2016-2025) (2026-2035) (2036-2045)

1. Memantapkan sistem kesehatan nasional 1. Mengakhiri kelaparan (hunger) dan kekurangan 1. Kemandirian dalam penyediaan obat dan
gizi, dan menurunkan kelebihan gizi vaksin dalam negeri
2. Sistem jaminan kesehatan nasional
berkelanjutan dan seluruh penduduk 2. Mengakhiri kematian ibu dan anak yang dapat 2. Akses fasilitas pelayanan kesehatan yang
mempunyai jaminan kesehatan dicegah berkualitas dan merata
3. Menurunkan secara signifikan angka 3. Mengakhiri kasus baru HIV/AIDS, tuberkulosis, 3. Penguasaan terhadap teknologi kesehatan
kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat dan malaria
4. Sistem pelayanan kesehatan pada penduduk lanjut
penyakit 4. Sistem pencegahan dan pengendalian penyakit usia yang berkualitas
4. Meningkatkan upaya promotif dan serta kapasitas penanganan dampak lingkungan
5. Perilaku hidup sehat telah menjadi budaya di
preventif secara progresif telah mantap
masyarakat
5. Mengakhiri kasus penyakit tropis yang 5. Tercipta lingkungan sehat dan mendukung
6. Disparitas status kesehatan masyarakat
terabaikan untuk perilaku hidup sehat
sangat rendah
6. Akselerasi penyelesaian permasalahan 6. Seluruh obat dan makanan yang beredar
gizi memenuhi syarat

20
REPUBLIK
INDONESI
Analisis Situasi dan Isu Strategis
A

Kematian ibu dan bayi Status gizi masyarakat Penyakit menular masih tinggi dan
menurun namun masih membaik, namun stunting penyakit tidak menular meningkat
tinggi dan anemia tinggi
Kematian Ibu Stunting Balita Penyakit Menular
per 100,000 KH
Persen

346 305 • Tuberkulosis (TBC) tertinggi ke-2 di dunia


• HIV/AIDS dan malaria masih tinggi
(SP, 2 010 ) (SUPAS, 2015) 37,3 • Penyakit tropis terabaikan belum tereliminasi
(Riskesdas, 2013)
Kematian Bayi
per 1000 KH
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular
30,8
32 24 (Riskesdas, 2018)
• Tekanan darah tinggi, obesitas, dan prevalensi
(SDKI, 2012) (SDKI, 2017)
merokok meningkat

Pelayanan kesehatan berkualitas masih belum merata dan


fungsi kesehatan masyarakat lemah

Puskesmas
Cakupan Imunisasi
Terendah Tertinggi tanpa dokter Tertinggi 45% Terendah 0%
(Nasional 57,9%)
20% (Aceh) 90% (Bali) (Nasional 7,7%) (Papua) (DIY)
(Riskesdas, 2018) (Risnakes, 2017)
KKNI LEVEL 7
(setara dengan lulusan Pendidikan Profesi)

Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan


mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya
melalui pendekatan monodisipliner.

Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung
jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.
PROFILE LULUSAN NERS
PROFIL LULUSAN DESKRIPSI PROFIL LULUSAN
 
Care provider Merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan pada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam rentang sehat sakit di
tatanan klinik, keluarga, dan komunitas untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia secara komprehensif dan berbasis bukti.
 

Communicator Mendemostrasikan komunikasi efektif pada sistem klien dan


kolaborasi tim kesehatan
 
Health educator and Melakukan edukasi dan promosi pada sistem klien untuk mencapai
kemandirian dalam merawat dirinya.
promoter  

Manager and leader Menganalisis pengorganisasian asuhan keperawatan dan


berkoordinasi dengan tim Kesehatan dengan menunjukkan sikap
kepemimpinan untuk mencapai tujuan perawatan klien.
 

Researcher Menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah dalam


menyelesaikan masalah keperawatan.
LEARNING OUTCOME
A. SIKAP (S)  
  1. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
Permendikbud 2. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
Nomor 3 Tahun 2020 agama, moral, dan etika;
tentang Standar 3. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
Nasional Pendidikan bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
Tinggi (SNPT) 4. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
7. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
8. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
9. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; dan
10. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
 
NO PROFIL CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CP)
LULUSAN CPL 1 CPL 2 CPL 3 CPL 4 CPL 5 CPL 6 CPL 7 C
  PL
8
1 Care √ √ √ √       √
provider
2 Communicat       √     √  
or
3 Health     √ √        
educator and
promoter

4 Manajer and     √   √   √  
leader
5 Reasearcher       √   √ √ √
KKNI LEVEL 8
(setara dengan lulusan Magister/Spesialis)

Mampu mengembangkan pengetahuan , teknologi dan kiat di dalam bidang keilmuan atau
praktik professional keperawatan melalui riset hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji
(dan mewujudkan praktik keperawatan berbasis bukti)

Mampu memecahkan permasalahan sain, teknologi dan atau seni di dalam bidang keilmuan
keperawatan melalui pendekatan inter atau multidisipliner

Mampu mengelola dan mengembangkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat, keilmuan
keperawatan dan mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
PROFIL LULUSAN DESKRIPSI PROFIL LULUSAN

1. Peneliti / Researcher Lulusan program magister keperawatan mampu mengembangkan


penelitian dalam lingkup keperawatan/kesehatan guna
menghasilkan produk penelitian inovatif dan teruji sebagai basis
untuk penyelesaian masalah, pengembangan keilmuan dan
teknologi keperawatan /kesehatan dan perumusan kebijakan.

2. Pengembang keilmuan/ Lulusan magister keperawatan mampu berperan aktif dalam


pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan/Kesehatan dan
pengembangan profesi keperawatan, melalui desiminasi/komunikasi
hasil pemikiran, dan argumen saintifik, hasil kajian dan hasil
penelitian melalui media masa, journal ilmiah kepada masyarakat
akademik dan atau masyarakat luas.

3. Lulusan magister keperawatan mampu mengembangkan program


Pendidik / Educator edukasi /pembelajaran klinis dan komunitas yang kreatif dan
inovatif serta berbasis fakta terkini, melalui pendekatan
  pembelajaran orang dewasa untuk pengembangan kinerja
professional, peningkatan pelayanan perawatan/Kesehatan pada
masyarakt.

4. Manager / decision maker Lulusan magister keperawatan mampu mengembangkan tata kelola
pelayanan keperawatan diberbagai tatanan layanan kesehatan
dengan pendekatan proses manajemen melalui pertimbangan aspek
legal etis serta kebijakan baik ditingkat lokal maupun nasional
ANALISA KOMPETENSI
STRUKTUR KURIKULUM MAGISTER KEPERAWATAN
MELIHAT JAUUUUUH KE DEPAN
MENGGUNAKAN ALAT
YANG TERCANGGIH SEKALIPUN
NAMUN
JANGAN LUPA ARAHKAN TEROPONG ITU
KEPADA DIRI SENDIRI

JANGAN-JANGAN KITA HANYA “INGIN”


TAPI TIDAK ADA KEMAUAN UNTUK BERBUAT

ATAU KITA MENGGUNAKAN ALAT YANG


CANGGIH.....
NAMUN
SETELAH DITEROPONG DIRI KITA
JANGAN-JANGAN KEMAUAN DAN
KEMAMPUAN KITA YANG BERMASALAH
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai