(TUGAS INDIVIDU)
Oleh :
NIP:
199404282022032008
Coach:
2023
I. PENGERTIAN ADAPTIF
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup
dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian
adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi
juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa
beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah
pada akhirnya oleh perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat
penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi sosial yang berubah-
ubah agar tetap bertahan (Robbins,2003)
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa
nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor
publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar
instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
III. PERILAKU ADAPTIF
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan –
baik individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun
atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility,
Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi
uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity
dengan agility. Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk
merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan
fleksibel. Budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi
sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat
dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati
sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk
meningkatkan kinerja. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Artikel kali ini yang saya ambil kali ini berjudul “ Menkes Luncurkan ASIK, Aplikasi
Rekam Hasil Pemeriksaan Kesehatan” .
Artikel ini membahas mengenai Aplikasi ASIK, yaitu Platform ASIK (Aplikasi Sehat
Indonesiaku) adalah aplikasi terpusat yang digunakan untuk input dan monitoring data
perkembangan pasien/peserta program untuk seluruh tenaga kesehatan layanan Primer. Jadi
saat ini pengumpulan laporan data pasien tidak lagi dilakukan secara manual ke pusat, semua
sudah masuk ke aplikasi.
ASIK merupakan pencatatan individu deteksi dini penyakit tidak menular secara digital yang
saat ini berjalan untuk usia produktif di atas 15 tahun hingga usia lanjut. Pencatatan hasil
deteksi dini individual oleh tenaga kesehatan, kader posyandu/posbindu, caregiver melalui
SehatIndonesiaKu (ASIK) dan secara mandiri (self-assessment) terkait status risiko melalui
pengembangan tahap berikutnya dari PeduliLindungi. Keduanya akan saling terintegrasi dan
melengkapi agar monitoring oleh fasilitas layanan kesehatan primer lebih mudah, status
risiko masyarakat dapat segera diketahui secara real-time
Sehat Indonesia-Ku (ASIK) website/situs web berfungsi untuk edit dan tambah data
profil individu sasaran Puskesmas, monitoring capaian program oleh Puskesmas, dan
monitoring capaian Puskesmas atau wilayah oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun
Kemenkes, serta untuk monitoring utilisasi ASIK.
Sehat Indonesia - Ku (ASIK) Aplikasi Mobile berfungsi untuk pencatatan hasil
pelayanan yang bersifat individual pada program UKM (KIA, surveilans PM, skrining PTM)
serta program UKBM (Posyandu).
Analisis : Dilihat dari Fungsi Aplikasi ini, aplikasi ini sangat bermanfaat untuk pelaporan
dan pemantauan pencapaian program – program yang ada di puskesmas di fasilitas layanan
primer di Indonesia, sehingga semua penjuru Indonesia dapat di pantau perkembangan
Kesehatannya oleh Pusat.
Pemerintah sudah benar- benar melakukan Sikap ADAPTIF, dimana pemerintah sudah
mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi yang ada. Tak perlu lagi
berjauh- jauh mengumpulkan laporan ke pusat, hanya dengan 1 Aplikasi kelak seluruh
Indonesia dapat dipantau perkembangan kesehatannya melalui Aplikasi ini. Selain itu juga
dapat mengurangi pegeluaran negara untuk memberikan biaya transportasi untuk pemerintah
daerah yang berangkat mengumpulkan laporan kepusat, serta menghemat kertas dan
meminimalisir ruang untuk laporan secara manual. Semoga kelak Apikasi- aplikasi yang
berkembang di Indonesia juga bisa meningkatkan Mutu pelayanan di Indonesia.
3. Bertindak proaktif
Bertindak proaktif juga sudah di lakukan oleh pemerintahan Indonesia. Untuk
terlaksananya Aplikasi ASIK ini di seluruh Indonesia, maka pemerintah sudah mulai
memberikan Pelatihan Penggunaan Aplikasi ASIK keseluruh pemerintah daerah dan
kepada seluruh Puskesmas di Indonesia.
Apa yang dilakukan masing-masing anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi?
Yang dilakukan oleh anggota organisasi , disini adlah kemenkes, dinas Kesehatan Provinsi
dan daerah, Serta Puskesmas sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer adalah:
1. Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan sudah melakukan sosialisasi keseluruh pemerintah
Provinsi dan Daerah khususnya Dinas Kesehatan Provinsi da Dinas Kesehatan
Daerah tentang Aplikasi ASIK dan Bagaimana Cara penggunaannya
Kementrian Kesehatan Juga memanfaatkan Teknologi yaitu dengan membuat
Presentasi mengenai Aplikasi ASIK di Youtube, sehingga seluruh Tenaga
Kesehatan dapat mengakses dan mempelajari Aplikasi ASIK dengan mudah
2. Dinas Kesehatan Provinsi dan Daerah
Dinas kesehatan Provinsi dan Kabupaten telah mengirimkan anggotanya untuk
mengikuti pelatihan aplikasi ASIK, dalam hal ini adalah Pegawai Puskesmas
masing-masing wilayah
Dinas kesehatan jugamemantau penggunaan Aplikasi ASIK di puskesmas
3. Puskesmas
Mengikuti Pelatihan Aplikasi ASIK
Meggunakan aplikasi ASIK untuk pelaporan hasil pemeriksaan Faktor Resiko
Pasien
Memberikan pelatihan kepada kader- kader posyandu atau kader program lain
untuk penggunaan Aplikasi ASIK
Memantau Penggunaan Aplikasi ASIK oleh Kader- Kader Posyandu atau
Kader Program Lain.