ABSTRAK
Hipertermia merupakan suhu inti tubuh diatas kisaran normal di urnal karena kegagalan termoregulasi.
Hipertermia atau suhu tubuh yang tinggi dapat diturunkan dengan berbagai cara. Kompres air hangat metode
untuk menurunkan suhu tubuh. kompres air hangat adalah kompres pada area yang memiliki pembuluh darah
besar menggunakan air hangat. Tujuan studi kasus ini penerapan terapi kompres hangat untuk menurunkan
hipertermia pada anak demam typoid. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode
pendekatan studi kasus. Subjek dari studi kasus ini adalah dua pasien dengan kriteria inklusi mengalami
hipertermia, pasien yang bersedia menjadi responden dan bersedia menandatanhani informed consent. Studi
kasus ini adalah anak dengan demam typoid mengalami hipertermia. Hasil studi kasus pasien I dan pasien II
terjadi penurunan suhu tubuh. jadi dapat disimpulkan bahwa terapi kompres hanngat dapat menurunkan suhu
tubuh pada anak demam typoid yang mengalami hipertermia.
ABSTRACT
44
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 44 – 50 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
setelah buang air besar atau air kecil termasuk tinggi. Khasus tertinggi typoid
meningkatkan resiko tertularnya penyakit adalah di Kota Semarang yaitu sebagian
ini. Selain itu, lalat merupakan carrier sebesar 3.993 kasus (18,91%)
(pembawa) yang dapat memindahkan dibandingkan dengan jumlah kasus
bakteri secara langsung dari tinja makanan. keseluruhan PTM (Penyakit Tidak
Menurut Utami (2013) demam Menular) lain di Kota Semarang terdapat
typoid(enteric fiver) ialah penyakit infeksi proporsi sebesar 3,19%. Rata kasus typoid
akut yang biasanya mengenai saluran di Jawa Tengah adalah 635,60 kasus.
pencernaan dengan gejala demam yang Demam typoid gejalanya suhu tubuh di
lebih dari satu minggu, gangguan pada atas normal atau hipertermia.
pencernaan, dan gangguan kesadaran. Hipertermia adalah suhu tubuh di atas
Penyakit ini di tandai dengan gejala-gejala batas normal. Menurut Alimul (2016)
yang muncul. hipertermia merupakan peningkatan suhu
Menurut RISKESDA (2010) dalam tubuh di atas normal yang di tandai adanya
Masriadi (2014) besarnya angka pasti suhu tubuh meningkat, kulit kemerahan,
kasus demam typoid di dunia sangat sulit takikardia, takipnea, kulit terasa hangat,
ditentukan penyakit ini dikenal adanya konvulsi yang di sebabkan oleh :
mempunyai gejala dengan spektrum klinis adanya penurunan perspirasi, dehidrasi,
yang luas. Data WHO tahun 2003 pemajanan lingkungan yang panas, adanya
memperkirakan terdapat sekitar 17 juta penyakit, peningkatan kecepatan
kasus demam typoid di seluruh dunia metabolisme, aktivitas berlebihan, dan
dengan insidensi 600.000 kasus kematian tindakkan pengobatan, dan lain-lain.
tiap tahun. Berdasarkan profil kesehatan Menurut Herdman (2017) hipertermia
Indonesia tahun 2009 menyebutkan bahwa adalah suhu inti tubuh diatas kisaran
demam tifoid atau paratifoid menempati normal di urnal karena kegagalan
uruntan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak termoregulasi. Hipertermia ini ada tanda
pasien. Demam tifoid menyerang gejala awal dan penyebabnya.
penduduk disemua negara. Demam tifoid Menurut Kusyati (2012) kompres hangat
banyak ditemukan di negara berkembang adalah kompres pada area yang memiliki
dimana hygine pribadi dan sanitasi pembuluh darah besar menggunakan air
lingkungan kurang baik. Pemakaian obat hangat.Menurut Irwanti (2015) kompres
yang tidak rasional merupakan salah satu hangat merupakan metode untuk
masalah pada pusat pelayanan kesehatan. menurunkan suhu tubuh. Pemberian
Berdasarkan data yang di peroleh di Dinas kompres hangat pada aksila (ketiak) lebih
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah efektif karena pada daerah tersebut banyak
berdasarkan system surveilans terpadu terdapat pembuluh darah besar dan banyak
beberapa penyakit terpilih pada tahun 2010 terdapat kelenjar keringat apokrin yang
penderita Demam typoid ada 44.422 mempunyai banyak vaskuler sehingga
penderita, termasuk urutan ketiga dibawah akan memperluas daerah yang mengalami
diare dan TBC selaput otak, sedangkan vasodilatasi yang akan memungkinkan
pada tahun 2011 jumlah penderita demam percepatan perpindahan panas dari dalam
typoid meningkat menjadi 46.142 tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat
penderita. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak.
kejadian demam typoid di Jawa Tengah
45
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 44 – 50 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
46
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 44 – 50 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
suhu : 38,7°C. Pada jam 09.40 WIB diberikan terapi kompres hangat suhu
melakukan kompres hangat, data subjektif pasien 38,7°C dan setelah dilakukan terapi
: ibu pasien mengatakan bersedia anaknya kompres hangat selama 15 menit suhu
diberikan kompres hangat, data objektif : tubuh menjadi 38,2°C.
pasien tampak merasa nyaman saat Evaluasi keperawatan pada pasien I dan
diberikan kompres hangat selama 15 menit pasien II yang dilakukan selama 3 hari
di dapatkan data tanda-tanda vital, didapatkan hasil An V awalnya suhu tubuh
respirasi : 22 x/menit, nadi : 98x/menit, 37,9°C menjadi 37,6°C sedangakan An S
suhu : 38,2°C. Pada jam 10.00 WIB awalnya suhu tubuh 38,1°C menjadi
menganjurkan pasien minum air putih, 37,8°C. Kedua pasien tersebut
data subjektif : pasien mengatakan mau berpengaruh menurunkan suhu tubuh pada
minum air putih, data objektif : pasien pasein demam typoid dengan
tampak minum air putih. Pasien sebelum menggunakan terapi kompres hangat.
Tabel 1. Penurunan Suhu Tubuh Sebelum dan sesudah Dilakukan Terapi Kompres Hangat Di
RSUD Adhyatma, MPH Semarang Pada bulan Desember 2018
47
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 44 – 50 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
48
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 44 – 50 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
pusat yang melibatkan pusat kontrol suhu hangat untuk menutunkan hipertermia
di hipotalamus. Pernyataan ini di dukung pada pasien Demam Typoid di RSUD Dr.
oleh hasil studi kasus dari Wowor (2017) Adhyatma, MPH.
mengatakan bahwa penurunan suhu tubuh
akan lebih efektif jika diberikan diiringi DAFTAR PUSTAKA
pemberian obat antipiretik. Obat
antipiretik parasetamol mampu Alimul, A. (2016). Buku Ajar Ilmu
menurunkan sampai 0,2°C, jika diberikan Keperawatan Dasar. Jakarta:
bersamaan dengan kompres hangat dapat Salemba Medika.
menurunkan suhu tubuh pada penderita Fatmawati, M. (2012). Efektifitas Kompres
demam. Hangat Dalam Menurunkan
Hasil studi kasus dari Purwanti (2008) Demam Pada Pasien Typoid
mengatakan bahwa menggunakan air dapat Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2
memelihara suhu tubuh sesuai dengan RSUD Prof. Dr.H. Aloei Saboe
Kota Gorontalo. Jurnal Ners. Vol
fluktuasi suhu tubuh pasien. Kompres
5.
hangat dapat menurunkan suhu tubuh http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/J
melalui proses evaporasi. Hasil HS/article/view/931., diaksespada
penelitiannya menunjukkan kompres tanggal 31 Desember 2018, Jam
hangat telah diketahui mempunyai manfaat 14.05 WIB
yang baik dalam menurunkan suhu tubuh
Herdman, T. H. (2017). Diagnosa
anak yang mengalami panas tinggi di Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rumah Sakit karena menderita berbagai
penyakit infeksi. Dengan kompres hangat Irwanti, W. (2015). Kompres Air Hangat
menyebabkan suhu tubuh diluaran akan Pada Daerah Aksila dan Dahi
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
menjadi hangat sehingga suhu akan
Pada Pasien Demam di PKU
menginterprestasikan bahwa suhu diluaran Muhammadiyah Kutoarjo. Jurnal
cukup panas, akhirnya tubuh akan Ners dan Kebidanan Indonesia. Vol
menurunkan kontrol pengatur suhu di otak 3.
supaya tidak meningkatkan suhu pengatur http://ejournal.almaata.ac.id/index.
tubuh, dengan suhu diluaran hangat akan php/JNKI/article/view/93., diakses
membuat pembuluh darah tepi dikulit pada tanggal 31 Oktober 2018, Jam
13.26 WIB
melebar dan memahami vasodilatasi
sehingga pori-pori kulit akan membuka Kusyati, E. (2012). Keterampilan &
dan mempermudah pengeluaran panas. Prosedur Laboratorium
Sehingga akan terjadi perubahan suhu Keperawatan Dasar.Ed.2. Jakarta:
EGC.
tubuh.
Masriadi. (2014). Epidemiologi Penyakit
KESIMPULAN Menular. Depok: Rajawali Pres.
49
Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan Vol. 3 No. 2 Juli 2019, Halaman 44 – 50 UP2M AKPER Widya Husada Semarang
50