Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI THYPOID FEVER

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA


DI RS MARINIR EWA PANGALILA SURABAYA

FITRIA AYU TRI WULANDARI


1150021005

DOSEN PEMBIMBING
FIRDAUS, S.Kep., Ns., M. Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
2024
BAB 1
PENDAHULUAN

THYPOID FEVER merupakan problem Menurut Kemenkes RI, demam Tifoid di

atau masalah yang serius dan juga Indonesia mencapai 21 juta kasus. Berdasarkan

menjadi salah satu faktor pencetak Dinas Kesehatan Jawa Timur (2022), angka

angka kematian terbesar baik pada anak penderita thypoid fever meningkat kembali

maupun orang dewasa, karena penyakit sejumlah 163.235, Kota Surabaya sebesar 6,06 %

ini dianggap remeh terutama di negara- atau 44.398 kasus. Sedangkan di RS Marinir Ewa

negara berkembang dan daerah dengan Pangalila selama 6 bulan terakhir sebanyak 28

iklim tropis, seperti halnya Indonesia orang.

Salah satu penanganan demam


Pada penderita thypoid fever pasien akan
(hipertermia) akibat thypoid
mengalami kenaikan suhu tubuh ( demam) fever dengan tindakan kompres
hangat, yaitu dengan
yang terjadi hanya pada saat sore-malam,
penggunaan energi panas dari
dikarenakan bakteri salmonella thypi suatu objek lain atau kontak
langsung.
berkembang atau menyebar kedalam
peredaran darah dan organ lainnya
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat


dirumuskan sebagai berikut Bagaimana Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Thypoid Fever dengan Masalah
Keperawatan Hipertermia?

TUJUAN UMUM

Menerapkan asuhan keperawatan pada pasien


Thypoid Fever dengan masalah hipertermia secara
komprehensif.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar
Asuhan
Konsep Dasar Keperawatan
Penyakit ( Thypoid
Konsep Anak Fever)

Pengkajian dengan
Balita adalah bagian dari Demam tifoid merupakan penyakit melakukan anmnese data
suatu penduduk yang infeksi akut bersifat sistemik yang baik dari pasien maupun
memiliki rentan usia disebabkan oleh mikroorganisme keluarganya, pemeriksaan
Salmonella enterica serotipe typhi fisik, menegakkan diagnosa
tertentu. Menurut WHO
yang dikenal dengan Salmonella keperawatan prioritas,
klasifikasi bayi adalah typhi (S. typhi) yang ditandai dengan merencanakan intervensi,
<12 bulan, jika >12 bulan demam diatas 38o C melakukan implementasi
sudah masuk kategori dan evaluasi.
anak (Titimeidara &
Hadikurniawati, 2021).
BAB 3 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di RS Marinir Ewa Pangalila Surabaya menggunakan desain studi

kasus, yaitu memberikan Asuhan Keperawatan pada 2 Klien yang mengalami Thypoid

Fever dengan masalah keperawatan Hipertermia selama 3 hari pada pasien 1 yaitu tanggal

23-25 Januari 2024, dan 3 hari pada pasien 2 yaitu tanggal 17-19 februari 2024.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
PASIEN 1

ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds:
Ibu Pasien mengatakan anaknya demam
sejak 5 hari,namun demamnya naik
turun,pada saat pagi-siang anak tidak
demam, namun menjelang sore-malam
demam kembali, anaknya juga muntah 1x.

DO: Proses Infeksi Salmonella Thyposa Hipertermia


S: 39o C
N: 117
TD : 112/72 mmHg
RR: 20
GCS 456, Composmentis
Akral panas, Mukosa bibir kering, kulit
kemerahan, dan lidah kotor,konjungtiva
pucat.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
PASIEN 2

ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds:
Ibu Klien mengatakan bahwa An. R
panas sejak 3 hari yang lalu,
panasnya naik turun disertai muntah
2x, kemudian ibu pasien memberikan
paracetamol namun panasnya masih
belum turun. Proses Infeksi Salmonella Thyposa Hipertermia
DO:
Tampak mukosa bibir kering, kulit
kemerahan, akral teraba panas,
konjungtiva pucat.
S: 38,7 o C
N:116x/menit
RR: 20x/ menit
TD: 137/82 mmHg
GCS: 456
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pada Pasien 1 dan 2 ditemukan


diagnosa keperawatan yang sama yaitu
Hipertermia ( D.0130) b.d Proses
Infeksi ( Salmonella Thypi) d.d pasien
demam ( suhu diatas 38o C),kulit
kemerahan, mukosa bibir kering.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Pada kedua pasien masing-masing


diberikan 1 intervensi yang sesuai
diagnosa keperawatan hipertermia, yaitu
Manajemen Hipertermia.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Observasi:
• Memonitor suhu tubuh
• Memonitor kadar elektrolit
• Memonitor haluaran urine
• Memonitor komplikasi Hipertermia

Terapeutik:
• Menyediakan lingkungan yang dingin
• Melonggarkan atau melepaskan pakaian
• Memberikan cairan oral

Edukasi:
• Menjelaskan kepada keluarga tentang demam tifoid
• Menjelaskan kepada keluarga tentang perawatan demam tifoid
• Menganjurkan tirah baring
BAB 5 PEMBAHASAN

PENGKAJIAN: DIAGNOSA KEPERAWATAN


Kedua pasien thypoid fever dengan • Diagnosa Keperawatan dari kedua
keluhan utama demam
( Suhu tubuh diatas 37,5 o C) lebih pasien yang Hipertermia memiliki
dari 3 hari, pada pasien 1 suhunya
kesamaan etiologi yaitu adanya
39,0 o C dan pasien 2 38,7o C ,
mukosa bibir tampak kering, kulit proses infeksi dalam tubuh karena
kemerahan
adanya bakteri S. Thypi

INTERVENSI KEPERAWATAN:
Diberikan hanya 1 intervensi keperawatan yaitu,
Manajemen Hipertermia
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN: EVALUASI KEPERAWATAN:

 Kedua pasien dan keluarganya Pada tahap ini hasil evaluasi


kooperatif setiap diberikan asuhan pasien 1 dan 2 dapat ditinjau dari
keperawatan selama 3 hari, Pada kriteria hasil yang telah dicapai
pasien 1 dimulai tanggal 23-25 pada hari ke-3. Kedua pasien
Januari 2024 dan pada pasien 2 sudah tidak demam, kulit sudah
dimulai tanggal 17-19 Februari tidak kemerahan, dan mukosa
2024 bibir mulai lembab sehingga
 Pemberian implementasi sudah masalah kedua pasien sudah
sesuai dengan intervensi yang teratasi.
disusun
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

Asuhan keperawatan manajemen hipertermia yang diberikan kepada An. D dan An. R dengan

masalah keperawatan hipertermia pada pasien thypoid fever teratasi dalam waktu 3 hari,

dibuktikan dengan suhu tubuh menurun secara bertahap Pada pasien 1 An.D suhu tubuh menurun

dari 39o C menjadi 36,5o C, kulit sudah tidak kemerahan, mukosa bibir lembab. Sedangkan pada

pasien 2 An.R suhu tubuh menurun dari 38,7o C menjadi 36,8o C, kulit tidak kemerahan lagi,

mukosa mulai lembab, konjungtiva masih agak pucat.


BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Saran:

Diharapkan dapat dijadikan sebuah panduan dan literasi untuk

pemberian asuhan keperawatan khususnya pada kasus Thypoid

Fever pada anak-anak dan menggunakan metode yang lebih baik.


- TERIMAKASIH

“ Kadang kita perlu melangkah mundur


untuk bisa melompat lebih jauh”

Anda mungkin juga menyukai