LP Kel Wulan
LP Kel Wulan
DOSEN PEMBIMBING:
Iis Noventi,S.kep.,Ns.M.kep
OLEH:
Fitria Ayu Tri Wulandari
1150021005
Mengetahui,
............................ ......................................
Pembimbing Akademik
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah Kumpulan 2 orang atau lebih yang hidup Bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing merupakan bagian dari keluarga (friedman 2015).
Keluarga adalah suatu ikatan atau Persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
Bersama atau seorang laki-laki atau seorang Perempuan yang sudah
sendirian dengan/atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan
tinggal dalam sebuah rumah tangga (sayekti 2016).
Keluarga adalah unit terkecil dari Masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (effendy 2016).
2. Tipe Keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Tipe Keluarga Tradisional
The nuclear family (keluarga inti), keluarga yang terdiri darI
suami, istri, dan anak.
2) The dyad family keluarga yang terdiri dari suami dan istri
( tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila, keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah
tua dengan anak sudah memisahkan diri.
4) The childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya,
yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
5) The extended family (keluarga luas/besar), keluarga yang
terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua
( kakek/nenek), keponakan, dan lain-lain).
6) The single-parent family (keluarga duda/janda), keluarga yang
terdiri dari satu orang tua ( ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
7) Commuter family, kedua orang tua bekerja dikota yang
berbeda ,tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal
dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pada akhir pekan (weekend).
8) Multigenerational family, keluarga dalam beberapa generasi
atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam
satu rumah atau saling berdekatan dan saling mengunakan
barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya; dapur,
kamar mandi, televisi, telpon,dll.
10) Blended family, keluarga yang dibentuk oleh duda atau
janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone / single -adult family , keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti: perceraian atau
ditingal mati.
b. Tipe Keluarga Non-Tradisional
1) The ummaried teenage mother, keluarga yang terdiri dari
orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.
2) The stepparent family, keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family, beberapa pasangan keluarga (dengan
anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama
dalam satu rumah, sumber dan fasilitias yang sama, sosialisasi
anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak
bersama.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5) Gay and lesbian families, seseorang yang mempunyai
permasaan sex hidup bersama sebagaimana hubungan suami-
istri (marital-partners).
6) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama
diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family, beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa
telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family, keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat
orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family, keluarga yang terbentuk dan tidak
mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atau problem Kesehatan mental.
11) Gang, sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga
yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam
kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga
melaksanakan fungsi keluarga dimasyrakat sekitarnya yang
diadopsi Frindman, mengatakan ada empat struktur keluarga,yaitu:
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing
anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya ditingkat
masyarakat atau peran formal dan informal.
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma
keluarga yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya
yang berhubungan dengan Kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan
pola komunikasi ayah dan ibu (orangtua), orang tua dengan
anak-anak, anak dengan anggota keluarga lain ( pada keluarga
besar) dengan keluarga inti.
d. Struktur kekuatan keluarga, merupakan kemampuan diri
individu untuk mengembalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain kearah yang positif.
4. Peran Keluarga
Peran keluarga mengambarkan seperangkat interpersonal,
sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dengan posisi dan
situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga didasari oleh harapan
dan pola perilaku keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai
peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga dan sebagai anggota dan
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung sebagai salah
satu kelompok dalam peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dan lingkungannya di samping itu juga, ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Friedman (2017) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga
yang merupakan basis kekuatan, sumber energi yang berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga, keluarga saling mepertahankan iklim yang positif. Hal
tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan
hubungan dalam keluarga dengan cara saling mengasuh, saling
menghargai, ikatan dan identifikasi. Apabila fungsi afektif tidak
terpenuhi maka akan timbul keretakan keluarga, masalah anak
atau masalah keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan prubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interkais sosial dan belajar
dalam lingkungan.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangusngan keturunan
dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program
keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan untuk memnuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan
tempat berlindung (rumah)
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga yang berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
dan merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yangdapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggupan
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Tugas perkembangannya:
Tugas perkembangan :
Masalah kesehatan :
Tugas perkembangan
c. Pelaksana
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home
visit atau kunjungan rumah yang teratur untuk mengindetifikasi
atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga
e. Konsultan
f. Fasilitator
g. Kolaborasi
h. Penemu kasus
Affect
Risiko Prilaku Kekerasan
Core Problem
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
Causa
Defisiensi pengetahuan
1. Tahap Pengkajian
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan
metode:
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke
ujung kaki)
d. Data sekunder, seperti contoh : hasil laboraturium, hasil X-Ray,
pap semnar dan lain-lain.
Hal-hal uang perlu dikaji dalam keperawatan keluarga adalah :
i. Data Umum
1) Nama kepala keluarga
2) Usia
3) Alamat dan Telepon
4) Pekerjaan kepala keluarga
5) Pendidikan kepala keluarga
6) Komposisi keluarga
7) Genogram
8) Tipe kelurga
9) Suku bangsa
10) Agama
11) Statsu sosial ekonomi
12) Aktivitas rekreasi kelaurga
ii. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti saat ini dan sebelumnya
iii. Pengkajian leingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
3) Mobilitas keluarga
4) Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyrakat
5) System pendukung keluarga
iv. Pengkajian struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
3) Struktur peran
4) Nilai atau norma keluarga
v. Fungsi keluarga
1) Pengkajian fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
vi. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan Panjang
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
3) Strategi koping konstruktif yang digunakan
4) Strategi adaptasi disfungsional