HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila Surabaya merupakan
rumah sakit militer Korps Marinir TNI-AL dan berada dibawah kendali Pangkalan
Marinir Surabaya. Rumkitmar Ewa Pangalila berada di Jl. Golf I/1 Kelurahan Gunung
Sari, Dukuh Pakis, Surabaya. Nama rumah sakit ini diambil dari nama seorang prajurit
KKO Letkol (Anumerta) Ewa Pangalila. RS ini dahulunya lebih dikenal sebagai Rumah
Sakit khusus untuk keluarga pegawai Marinir, namun kini RS ini telah dibuka untuk
umum. Lokasinya yang terletak tidak jauh dari SD Hang Tuah 7 Surabaya dan lebih
tepatnya berada di sekitar Perumahan Marinir. Untuk biaya bisa dibilang tidak terlalu
mahal, memberikan pelayanan 24 jam setiap harinya dengan ramah dan sopan, dan saat
ini nama yang sebelumnya Rumah Sakit Marinir Gunung Sari saat ini berubah menjadi
Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila Surabaya yang berdiri diatas tanah seluas 9400 meter
Penelitian Studi Kasus ini bertempat di Ruang Edelweis Rumah Sakit Marinir Ewa
Pangalila Surabaya. Ruang Edelweis merupakan ruangan anak. Ruang Edelweis memiliki
fasilitas yang memadai. Ruang Edelweis mempunyai jumlah 3 kamar, dan tiap kamar
terdiri dari 6 tempat tidur pada tiap ruangan. Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila
mempunyai fasilitas rawat jalan yang meliputi poli anak, poli penyakit dalam, poli gigi,
poli THT, poli kandungan, poli jiwa, poli bedah, poli mata dan, poli fisioterapi, dan juga
ada instalasi gawat darurat, gizi, farmasi, radiologi, dan laboratorium. Sedangkan
pelayanan rawat inap meliputi ruang Edelweis ( untuk pasien anak kelas II dan III, untuk
pasien pria kelas II satu kamar, sedangkan satu kamar yang lain untuk pasien wanita kelas
II ). Ada Ruang Flamboyan, dan juga Raflesia kelas III. Untuk ruang bersalin kami
menyediakan ruang mawar dan melati, ada juga ruang VK untuk ruang melahirkan, di
rumah sakit ini juga ada ruang Pavilyun yang terdiri dari 4 kamar, yaitu anggrek,
bougenvil, cempaka, dan dahlia. Pada ruang khusus tersedia ruang NICU, HCU, OK, dan
ruang isolasi.
1) Visi : Menjadi Rumah Sakit kebanggan dan andalan bagi personel TNI AL khususnya
2) Misi :
B. Pengkajian
1. Identitas Klien
Pendidikan SD SD
Diagnosa Medis
2. Identitas Keluarga
Surabaya Surabaya
dibawa ke RS Marinir
14 Februari 2024.
tifoid. sama.
Hepatitis.
atau RS terdekat.
BCG = 0 Bulan
Polio + DPT = pada bulan
2,5 dan 6 BCG = 0 Bulan
Hepatitis = 0 Bulan dan 1 Polio + DPT = pada
bulan bulan 2,5 dan 6
Campak = 9 bulan Hepatitis = 0 Bulan dan 1
Imunisasi bulan
Campak = 9 bulan
d) Saat MRS
Saat MRS
BAB: 1x selama 4
BAB: 1x selama 4
hari, konsistensi
hari, konsistensi
padat, warna
padat, warna
kuning,sedikit.
kuning,sedikit.
BAK :
BAK :
2-4x/hari,lancar,war
na kuning dan bau 2-4x/hari,lancar,war
khas. na kuning dan bau
khas.
Pola Istirahat dan
Tidur e) Sebelum MRS Sebelum MRS
Tidur siang = 3 jam Tidur siang 3 jam
Tidur malam = 9 jam Tidur malam 9 jam
f) Saat MRS Saat MRS
Tidur siang = 1-2 Tidur siang 1 jam,
jam, sulit tidur Tidur malam 6 jam
Tidur malam = 6 jam sering terbangun
sering terbangun
Personal Hygiene
Sebelum MRS
g) Sebelum MRS
Mandi 2x sehari sendiri
Mandi 2x sehari
Ganti baju 2x/hari
sendiri
Ganti baju 2x/hari
Saat MRS
h) Saat MRS
Seka 2x pagi-sore di
Seka 2x pagi-sore di
bantu orang tua
bantu orang tua
Ganti baju 2x/hari
Ganti bau 2x/hari
5. Pemeriksaan Fisik
Observasi Klien 1 Klien 2
Suhu 39,0 C 38, 7
Nadi 117
Tekanan Darah 112/72 mmHg 100x / menit
RR 20 105/70 mmHg
GCS 456 20
Tinggi Badan 132 cm 456
Berat Badan 26,6 kg 141 cm
28 kg
B1 (Breathing) Bentuk dada simetris ka/ki,
Bentuk dada simetris
tidak ada bengkak, tidak
ka/ki, tidak ada bengkak,
terdapat otot bantu nafas.
tidak terdapat otot bantu
nafas.
6. Terapi
Terapi Medis Klien 1 Klien 2
Terapi Cairan RD 5% RD 5%
Injeksi Ceftriaxone 1 gr, Antrain 3x500 mg
Paracetamol 350 mg, Ondan 3x4 mg
Ranitidine 25 mg, Paracetamol 3x500 mg
Dexamethasone 5 mg Ranitidine 2x50 mg
Ceftriaxone 2x1,5 mg
Obat Oral
- Caviplex 1x1 tab
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan DL Tanggal Normal
Pasien 1 23 Januari 2024
C. Analisa Data
DS:
Ibu Pasien mengatakan Kontaminasi Makanan
dan minuman
anaknya demam sejak 5
Endotoksin Hipertermia
1x.
DO:
Terjadinya Kerusakan sel
S: 39,0 C
Merangsang pelepasan zat
N: 117 pirogen oleh leukosit
TD : 112/72 mmHg
Hipertermia
RR: 20
DS:
tidur,sering terbangun,dan
DO :
Seing terbangun
Gangguan Pola Tidur
Mata terlihat sayu
Merasa Gelisah
N: 117
RR: 20
DS:
Gangguan Pola Tidur
Pasien mengatakan sulit
DO:
Tidak rileks (Gelisah)
Pasien tampak tidak rileks,
Mempengaruhi proses tidur Gangguan Rasa Nyaman
tampak lemas.
S: 39,0 C Insomnia
N: 117
Perasaan tidak nyaman
TD : 112/72 mmHg
Hipertermia
S: 38,7 o C
Perasaan tidak nyaman
N:116x/menit
RR: 20x/ menit
Gangguan Rasa Nyaman
TD: 137/82 mmHg
GCS: 456
D. Diagnosa Keperawatan
Klien 1 Klien 2
2) Memberikan 2) Memberikan
2) Menganjurkan
obat Injeksi IV Injeksi
kompres dingin
dan obat oral Ceftriaxone 1
dan
R/ : Injeksi gr.
melonggarkan
Ranitidine 25
atau melepas
mg dan 3) Menganjurkan
pakaian yang
memberikan klien untuk
tebal.
obat oral banyak minum
R/: Ibu pasien
paracetamol air putih dan
memberikan
makan dengan
kompres dingin
3) Memberikan porsi sedikit
dan mengganti
edukasi kepada baju klien namun sering.
keluarga klien dengan baju R/: Klien
tata cara ang tipis. menerapkan
kompres dingin. anjuran
R/: Keluarga 3) Memberikan tersebut.
klien kooperatif obat Injeksi
R/: Injeksi
Paracetamol 4) Memberikan
4) Menganjurkan 350 mg dan edukasi kepada
klien agar Ceftriaxone 1 klien dan
banyak minum gr. keluarga untuk
air putih untuk selalu menjaga
mencegah 4) Menganjurkan kebersihan
dehidrasi. klien untuk lingkungan
R/: Klien banyak minum tempat makan,
kooperatif air putih dan dan kebersihan
makan dengan diri sebelum
porsi sedikit dan sesudah
namun sering. makan.
R/:Klien dan R/: Klien
keluarga tampak
kooperatif memperhatikan
dengan
seksama, dan
mengajukan
beberapa
pertanyaan.
F. Evaluasi Keperawatan