Anda di halaman 1dari 23

BAB 4

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Hasil dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila Surabaya merupakan

rumah sakit militer Korps Marinir TNI-AL dan berada dibawah kendali Pangkalan

Marinir Surabaya. Rumkitmar Ewa Pangalila berada di Jl. Golf I/1 Kelurahan Gunung

Sari, Dukuh Pakis, Surabaya. Nama rumah sakit ini diambil dari nama seorang prajurit

KKO Letkol (Anumerta) Ewa Pangalila. RS ini dahulunya lebih dikenal sebagai Rumah

Sakit khusus untuk keluarga pegawai Marinir, namun kini RS ini telah dibuka untuk

umum. Lokasinya yang terletak tidak jauh dari SD Hang Tuah 7 Surabaya dan lebih

tepatnya berada di sekitar Perumahan Marinir. Untuk biaya bisa dibilang tidak terlalu

mahal, memberikan pelayanan 24 jam setiap harinya dengan ramah dan sopan, dan saat

ini nama yang sebelumnya Rumah Sakit Marinir Gunung Sari saat ini berubah menjadi

Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila Surabaya yang berdiri diatas tanah seluas 9400 meter

persegi, luas bangunannya 2700 meter persegi.

Penelitian Studi Kasus ini bertempat di Ruang Edelweis Rumah Sakit Marinir Ewa

Pangalila Surabaya. Ruang Edelweis merupakan ruangan anak. Ruang Edelweis memiliki

fasilitas yang memadai. Ruang Edelweis mempunyai jumlah 3 kamar, dan tiap kamar

terdiri dari 6 tempat tidur pada tiap ruangan. Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila

mempunyai fasilitas rawat jalan yang meliputi poli anak, poli penyakit dalam, poli gigi,

poli THT, poli kandungan, poli jiwa, poli bedah, poli mata dan, poli fisioterapi, dan juga

ada instalasi gawat darurat, gizi, farmasi, radiologi, dan laboratorium. Sedangkan

pelayanan rawat inap meliputi ruang Edelweis ( untuk pasien anak kelas II dan III, untuk

pasien pria kelas II satu kamar, sedangkan satu kamar yang lain untuk pasien wanita kelas

II ). Ada Ruang Flamboyan, dan juga Raflesia kelas III. Untuk ruang bersalin kami
menyediakan ruang mawar dan melati, ada juga ruang VK untuk ruang melahirkan, di

rumah sakit ini juga ada ruang Pavilyun yang terdiri dari 4 kamar, yaitu anggrek,

bougenvil, cempaka, dan dahlia. Pada ruang khusus tersedia ruang NICU, HCU, OK, dan

ruang isolasi.

Visi dan Misi Rumah Sakit Marinir Ewa Pangalila Surabaya

1) Visi : Menjadi Rumah Sakit kebanggan dan andalan bagi personel TNI AL khususnya

Marinir dan keluarganya serta masyarakat umum.

2) Misi :

a) Memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan yang optimal bagi personel

TNI AL Khususnya Marinir dan keluarganya serta masyarakat umum.

b) Meningkatkan kemampuan, keterampilan dan sumber daya manusia menuju

Rumah Sakit yang berkualitas dan profesional.

B. Pengkajian

1. Identitas Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama An. D An. R

Umur 11 Tahun 13 Tahun

Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki

Suku/Bangsa Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia

Agama Islam Islam

Pekerjaan Pelajar Pelajar

Pendidikan SD SD

Status Perkawinan Belum Menikah Belum Menikah


Rumah Dinas Juanda Dukuh Pakis, Gunungsari

Alamat Surabaya Surabaya

23 Januari 2024 17 Februari 2024

Tanggal Pengkajian Thypoid Fever Thypoid Fever

Diagnosa Medis

2. Identitas Keluarga

Identitas Keluarga Pasien Klien 1 Klien 2

Nama Ayah/Ibu Ny.N Ny. S

Umur 42 Tahun 45 Tahun

Suku/Bangsa Jawa / Indonesia Jawa / Indonesia

Pendidikan SMA SMP

Alamat Rumah Dinas Juanda Dukuh Pakis,Gunungsari

Surabaya Surabaya

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Dahulu Klien 1 Klien 2

Keluhan Utama Ibu pasien mengatakan Ibu Pasien mengatakan

bahwa anaknya bahwa anaknya panas,

panas,tetapi panasnya naik tetapi panasnya hanya

turun, kalau pagi sampai mulai sore sampai malam

siang normal kalau sore saja, An. R dan muntah

dan malam panas,muntah 2x.


1x.

Ibu Pasien mengatakan

Riwayat Penyakit anaknya demam sudah Ibu pasien mengatakan

Sekarang beberapa hari,namun anaknya sudah demam

masih tetap panas naik sejak 3 hari yang lalu dan

turun,disertai mual panasnya hanya pada

muntah 2x kemudian sore sampai malam hari,

dibawa ke RS Marinir An. R juga mual namun

Ewa Pangalila Surabaya. tidak muntah. Kemudian

dibawa ke RS Marinir

Ewa Pangalila Tanggal

14 Februari 2024.

Ibu Pasien mengatakan

bahwa An.D tidak Ibu pasien mengatakan

Riwayat Penyakit Dahulu memiliki riwayat demam bahwa An. R sebelumnya

tifoid sebelumnya dan memang memiliki

sudah pernah dirawat di riwayat demam tifoid dan

Rumah Sakit,namun sudah pernah di rawat

bukan karena demam dengan keluhan yang

tifoid. sama.

Ibu Pasien mengatakan

bahwa keluarganya tidak Ibu Pasien mengatakan


memiliki riwayat penyakit keluarganya tidak

Riwayat Penyakit keluarga Demam Tifoid, dan memiliki riwayat

penyakit menurun seperti penyakit demam tifoid,

Hipertensi, Diabetes tidak punya riwayat

Melitus, Juga tidak penyakit menular dan

memiliki riwayat penyakit menurun seperti TBC

menular seperti TBC, dan dan Diabetes

Hepatitis.

Ibu Pasien mengatakan

selama kehamilan rutin Ibu Pasien mengatakan

kontrol ke bidan, tidak ada selama kehamilan rutin

Riwayat Kehamilan dan keluhan selama kontrol ke bidan, tidak

Kelahiran kehamilan. An.D lahir ada keluhan selama

secara normal,dan anak ke kehamilan. An.D lahir

3, tidak ada keluhan secara normal,dan anak

setelah melahirkan, ke 2, tidak ada keluhan

imunisasi lengkap. Dan setelah melahirkan,

asi murni 0-2 tahun. imunisasi lengkap. Dan

asi murni sampai 1 tahun.

Ibu pasien mengatakan

biasanya jika sakit pasien Ibu pasien mengatakan

diberi obat biasanya jika sakit pasien


Obat-obatan yang paracetamol,anti nyeri,dan dibawa ke klinik atau RS

dikonsumsi sirup anak flu batuk, atau terdekat.

biasanya dibawa ke klinik

atau RS terdekat.

Ibu Pasien mengatakan

anaknya tidak memiliki Ibu pasien mengatakan

riwayat alergi apapun. anaknya tidak memiliki

Alergi alergi apapun.

Ibu Pasien mengatakan

pasien pernah operasi Pasien mengatakan tidak

pengangkatan kelenjar pernah operasi.

Tindakan Operasi getah bening tahun lalu.

BCG = 0 Bulan
Polio + DPT = pada bulan
2,5 dan 6 BCG = 0 Bulan
Hepatitis = 0 Bulan dan 1 Polio + DPT = pada
bulan bulan 2,5 dan 6
Campak = 9 bulan Hepatitis = 0 Bulan dan 1
Imunisasi bulan
Campak = 9 bulan

4. Perubahan Pola Kesehatan


Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola Nutrisi a) Sebelum MRS Sebelum MRS
Makan 3x sehari
(nasi, lauk ikan Makan 3x sehari
laut,tempe) (nasi, kuah bening,
Minum air putih dan ikan)
susu 500cc/hari Minum air putih
BB = 26,6 kg kurang lebih
500cc /hari
b) Saat MRS BB = 37 kg
Makan 3x sehari Saat MRS
( bubur halus ), ½ Makan 3x sehari
porsi ( bubur halus ), ½
Minum air putih porsi
200cc/hari Minum air putih
BB = 26,4 kg 300cc/hari
BB = 28,0 kg
Pola Eliminasi c) Sebelum MRS
BAB 1x / hari Sebelum MRS
lancar, konsistensi BAB 1 x /hari
lunak, warna kuning. lancar, konsistensi
BAK 3-4x/hari lunak, warna
frekuensi tidak kuning.
teratur, warna BAK 3-4x/hari
kuning jernih, bau frekuensi tidak
khas. teratur, warna
kuning jernih, bau
khas.

d) Saat MRS
Saat MRS
BAB: 1x selama 4
BAB: 1x selama 4
hari, konsistensi
hari, konsistensi
padat, warna
padat, warna
kuning,sedikit.
kuning,sedikit.
BAK :
BAK :
2-4x/hari,lancar,war
na kuning dan bau 2-4x/hari,lancar,war
khas. na kuning dan bau
khas.
Pola Istirahat dan
Tidur e) Sebelum MRS Sebelum MRS
Tidur siang = 3 jam Tidur siang 3 jam
Tidur malam = 9 jam Tidur malam 9 jam
f) Saat MRS Saat MRS
Tidur siang = 1-2 Tidur siang 1 jam,
jam, sulit tidur Tidur malam 6 jam
Tidur malam = 6 jam sering terbangun
sering terbangun

Personal Hygiene
Sebelum MRS
g) Sebelum MRS
Mandi 2x sehari sendiri
Mandi 2x sehari
Ganti baju 2x/hari
sendiri
Ganti baju 2x/hari

Saat MRS
h) Saat MRS
Seka 2x pagi-sore di
Seka 2x pagi-sore di
bantu orang tua
bantu orang tua
Ganti baju 2x/hari
Ganti bau 2x/hari

5. Pemeriksaan Fisik
Observasi Klien 1 Klien 2
Suhu 39,0 C 38, 7
Nadi 117
Tekanan Darah 112/72 mmHg 100x / menit
RR 20 105/70 mmHg
GCS 456 20
Tinggi Badan 132 cm 456
Berat Badan 26,6 kg 141 cm
28 kg
B1 (Breathing) Bentuk dada simetris ka/ki,
Bentuk dada simetris
tidak ada bengkak, tidak
ka/ki, tidak ada bengkak,
terdapat otot bantu nafas.
tidak terdapat otot bantu
nafas.

B2 (Bleeding) Tidak ada nyeri dada,


Tidak ada nyeri dada,
vesikuler,tidak ada suara
vesikuler,tidak ada suara
nafas tambahan seperti
nafas tambahan seperti
ronchi dan wheezing, suara
ronchi dan wheezing,
jantung tunggal S1 S2
suara jantung tunggal S1
S2

B3 (Brain) Kesadaran Composmentis,


Kesadaran
GCS 456, warna rambut
Composmentis, GCS 456,
hitam bersih, tidak ada lesi
warna rambut hitam
di kepala, mata. konjungtiva
bersih, tidak ada lesi di
pucat, tidak oedema, tidak
kepala, mata. konjungtiva
ada serumen yang keluar.
pucat, tidak oedema, tidak
ada serumen yang keluar.

B4 ( Bladder) An. D berjenis kelamin


An. D berjenis kelamin
perempuan, saat berkemih
laki-laki, saat berkemih
px tidak mengeluh nyeri,
px tidak mengeluh nyeri,
warna urine normal dan bau
khas. warna urine normal dan
bau khas.

Mukosa bibir kering, lidah


B5 ( Bowel) tampak kotor, muka tampak Mukosa bibir kering,
kemerahan, gigi lengkap, lidah tampak kotor, muka
tidak ada lesi, tidak ada tampak kemerahan, gigi
pembesaran kelenjar tiroid, lengkap, tidak ada lesi,
tidak ada pembesaran vena tidak ada pembesaran
jugularis, tidak ada distensi kelenjar tiroid, tidak ada
abdomen, tidak ada nyeri pembesaran vena
tekan,bising usus normal jugularis, tidak ada
( 18x / menit). distensi abdomen, tidak
ada nyeri tekan,bising
usus normal ( 20x /menit).
Kekuatan otot lemah,
B6 (Bone) tampak lemas, akral panas,
Kekuatan otot lemah,
tidak ada oedema, turgor
tampak lemas, akral
kulit menurun, ADL semua
panas, tidak ada oedema,
dibantu orang tua, terpasang
turgor kulit menurun,
infus RD5 di tangan kiri.
ADL semua
dibantu orang tua,
terpasang infus RD5 di
tangan kanan.

6. Terapi
Terapi Medis Klien 1 Klien 2
Terapi Cairan RD 5% RD 5%
Injeksi Ceftriaxone 1 gr, Antrain 3x500 mg
Paracetamol 350 mg, Ondan 3x4 mg
Ranitidine 25 mg, Paracetamol 3x500 mg
Dexamethasone 5 mg Ranitidine 2x50 mg
Ceftriaxone 2x1,5 mg
Obat Oral
- Caviplex 1x1 tab

7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan DL Tanggal Normal
Pasien 1 23 Januari 2024

Eos% 0.5% 1–5


RBC 2.9 x1000/uL 3.1 – 5.4
HGB 9.0 g/dL 9.6 – 17.2
HCT 27% 30 – 56
PLT 181 x1000/uL 220 - 525

Pasien 2 18 Februari 2024 Normal


WBC 7.10 x1000/uL 4 - 11
Neu% 45.82% 53 – 75
Mon% 17.16% 2–8
Eos% 0.48% 2–4
Mon# 1.21 x1000/uL 0.09 – 0.9
Eos# 0.034 0.09 – 0.45
MCH 26.7 27 - 34

C. Analisa Data

Data Etiologi Masalah


Klien 1 Proses Infeksi Salmonella
Thyposa

DS:
Ibu Pasien mengatakan Kontaminasi Makanan
dan minuman
anaknya demam sejak 5

hari,namun demamnya naik Masuk ke saluran


pencernaan
turun,pada saat pagi-siang anak
Di serap usus halus
tidak demam, namun

menjelang sore-malam demam Bakteri memasuki aliran


darah sistemik
kembali, anaknya juga muntah

Endotoksin Hipertermia
1x.

DO:
Terjadinya Kerusakan sel
S: 39,0 C
Merangsang pelepasan zat
N: 117 pirogen oleh leukosit

TD : 112/72 mmHg
Hipertermia
RR: 20

GCS 456, Composmentis

Akral panas, Mukosa bibir

kering, kulit kemerahan, dan

lidah kotor,konjungtiva pucat.

DS:

Pasien mengatakan sulit

tidur,sering terbangun,dan

terjaga pada saat tidur siang

ataupun malam. Sehingga


Gangguan hambatan
pasien mengatakan tidak puas lingkungan (jadwal
pemantauan dan tindakan
pemeriksaan)
dengan tidurnya.

DO :
Seing terbangun
Gangguan Pola Tidur
Mata terlihat sayu
Merasa Gelisah
N: 117

TD : 112/72 mmHg Tidak bisa tidur lagi/terjaga

RR: 20

Pola Tidur Berubah

DS:
Gangguan Pola Tidur
Pasien mengatakan sulit

tidur,ibu pasien mengatakan

bahwa pasien mual,dan muntah


Gejala penyakit
1x. (Mual, muntah)

DO:
Tidak rileks (Gelisah)
Pasien tampak tidak rileks,
Mempengaruhi proses tidur Gangguan Rasa Nyaman
tampak lemas.

S: 39,0 C Insomnia

N: 117
Perasaan tidak nyaman
TD : 112/72 mmHg

RR: 20 Gangguan Rasa Nyaman

GCS 456, Composmentis

Proses Infeksi Salmonella


Klien 2 Thyposa
DS:
Ibu Klien mengatakan bahwa
Kontaminasi Makanan
An. R panas sejak 3 hari yang
lalu, panasnya naik turun dan minuman
disertai muntah 2x, kemudian
ibu pasien memberikan Masuk ke saluran
pencernaan
paracetamol namun panasnya Hipertermia
masih belum turun. Di serap usus halus
DO:
Tampak mukosa bibir kering, Bakteri memasuki aliran
darah sistemik
kulit kemerahan, akral teraba
panas, konjungtiva pucat.
Endotoksin
S: 38,7 o C
N:116x/menit
Terjadinya Kerusakan sel
RR: 20x/ menit
TD: 137/82 mmHg Merangsang pelepasan zat
GCS: 456 pirogen oleh leukosit

Hipertermia

DS: Pasien mengatakan Gejala penyakit


(Mual)
mualnya mengganggu terutama
saat akan makan, sehingga
Tidak rileks (Gelisah)
tidak puas dengan makannya.
Gangguan Rasa Nyaman
DO: Pasien tampak gelisah, Mempengaruhi Aktivitas
tampak lemas (Terutama pada saat makan)

S: 38,7 o C
Perasaan tidak nyaman
N:116x/menit
RR: 20x/ menit
Gangguan Rasa Nyaman
TD: 137/82 mmHg
GCS: 456

DS: Ibu pasien mengatakan


anaknya mual dan sudah
Proses masuknya bakteri
muntah 2x Salmonella Thyposa
DO: Membran mukosa tampak
kering, nadi teraba lemah, Pencernaan terganggu
konjugtiva pucat.
Hipovolemia
S: 38,7 o C
Mual, muntah
N:116x/menit
RR: 20x/ menit
TD: 137/82 mmHg Kehilangan Cairan
GCS: 456
Terpasang Infus D5% di
Hipovolemia
tangan kiri.

D. Diagnosa Keperawatan

Klien 1 Klien 2

1) Hipertermia berhubungan dengan 1) Hipertermia berhubungan


proses infeksi salmonella thyposa dengan proses infeksi
dibuktikan dengan suhu tubuh 39,0 C, salmonella thyposa
akral panas, kulit kemerahan,mukosa dibuktikan dengan suhu tubuh
bibir kering. 38,7 C, akral panas, kulit
kemerahan,mukosa bibir
kering.
2) Gangguan Pola Tidur berhubungan 2) Gangguan Rasa Nyaman
dengan hambatan lingkungan (Jadwal berhubungan dengan Gejala
pemantauan atau tindakan Penyakit, dibuktikan dengan
pemeriksaan) dibuktikan dengan pasien mengatakan pasien
pasien mengeluh sulit tidur,sering mual, pasien mengeluh sulit
terbangun dan kurang puas dengan tidur, dan pasien tampak sayu,
tidurnya. lemas.

3) Gangguan Rasa Nyaman 3) Hipovolemia berhubungan


berhubungan dengan Gejala Penyakit, dengan kehilangan cairan
dibuktikan dengan ibu pasien aktif, dibuktikan dengan
mengatakan pasien mual, dan muntah pasien mengatakan mual dan
2x, pasien mengeluh sulit tidur, dan muntah 2x, tampak mukosa
pasien tampak tidak rileks (gelisah). bibir kering, konjungtiva
anemis.
E. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria SIKI
Hasil
Klien 1 dan 2 Manajemen Hipertermia
Setelah dilakukan asuhan
Hipertermia berhubungan keperawatan selama 2 x
1. Monitor suhu tubuh.
dengan proses infeksi 24 jam
salmonella thyposa dibuktikan diharapkan termoregulasi 2.Sediakan lingkungan yang
dingin.
dengan suhu tubuh diatas 37,0 membaik, dengan kriteria
3.Longgarkan atau lepaskan
hasil
o C, akral panas, kulit pakaian.
:
kemerahan. 4. Berikan cairan oral.
Kulit merah menurun.
5. Anjurkan tirah baring.
Pucat menurun.
6. Kolaborasi pemberian
Suhu tubuh membaik.
cairan dan elektrolit
Frekuensi nadi membaik
intravena.
Regulasi Temperatur :
1. Monitor tekanan darah,
frekuensi pernafasan dan
nadi.
2. Monitor suhu tubuh anak
tiap dua jam, jika perlu.
3. Monitor warna dan suhu
kulit.
4. Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat.
5.Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu.
E. Implementasi Keperawatan

Pasien 1 Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3


Manajemen 13.00 09.00 11.00
Hipertermia 1) Mengobservasi 1) Mengobservasi
1) Mengobservasi
TTV TTV
TTV
R/ R/
R/
S: 39,0 o C S: 36,5 o C
S: 38,7 o C
N: 117x /menit N: 119/78
N: 120/82
RR: 20x / menit mmHg
mmHg
TD:112/72 RR: 20x/menit
RR: 20x/menit
mmHg GCS: 456
GCS: 456
GCS: 456 - Akral Hangat
- Akral
- Akral Panas - Mukosa bibir
Hangat
- Mukosa mulai lembab
- Mukosa
Bibir kering - Konjungtiva
bibir kering
- Konjungtiva tidak anemis
- Konjungtiv
pucat, Kulit - Kulit sudah
a tidak
kemerahan. tidak
begitu pucat
kemerahan
- Kulit masih
sedikit
kemerahan

2) Memberikan 2) Memberikan
2) Menganjurkan
obat Injeksi IV Injeksi
kompres dingin
dan obat oral Ceftriaxone 1
dan
R/ : Injeksi gr.
melonggarkan
Ranitidine 25
atau melepas
mg dan 3) Menganjurkan
pakaian yang
memberikan klien untuk
tebal.
obat oral banyak minum
R/: Ibu pasien
paracetamol air putih dan
memberikan
makan dengan
kompres dingin
3) Memberikan porsi sedikit
dan mengganti
edukasi kepada baju klien namun sering.
keluarga klien dengan baju R/: Klien
tata cara ang tipis. menerapkan
kompres dingin. anjuran
R/: Keluarga 3) Memberikan tersebut.
klien kooperatif obat Injeksi
R/: Injeksi
Paracetamol 4) Memberikan
4) Menganjurkan 350 mg dan edukasi kepada
klien agar Ceftriaxone 1 klien dan
banyak minum gr. keluarga untuk
air putih untuk selalu menjaga
mencegah 4) Menganjurkan kebersihan
dehidrasi. klien untuk lingkungan
R/: Klien banyak minum tempat makan,
kooperatif air putih dan dan kebersihan
makan dengan diri sebelum
porsi sedikit dan sesudah
namun sering. makan.
R/:Klien dan R/: Klien
keluarga tampak
kooperatif memperhatikan
dengan
seksama, dan
mengajukan
beberapa
pertanyaan.

Pasien 2 Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3


Manajemen 13.00 08.00 14.00
Hipertermia
1) Mengobservasi 1) Mengobservasi 1) Mengobservasi
TTV TTV TTV
S: 38,7 o C S:38,4 o C S: 36,8
N: 116x / menit N:120x / menit N:110x / menit
TD: 137/92 TD: 126/83 TD:123/76
mmHg GCS: 456 mmHg
RR: 20x/menit RR: 20x/ menit RR:20x / menit
GCS: 456 - Akral Hangat GCS: 456
- Akral panas - Mukosa bibir - Akral hangat
- Mukosa bibir masih kering - Mukosa bibir
kering - Kulit tidak lembab
- Kulit terlalu - Kulit tidak
Kemerahan kemerahan kemerahan
- Konjungtiva - Konjungtiva - Konjungtiva
pucat masih pucat normal

2) Memberikan 2) Menganjurkan 2) Mengedukasi


obat Injeksi IV keluarga klien klien dan
R/: Paracetamol untuk keluarga
3x500 mg dan memberikan mengenai pola
ondan 3x4 mg kompres dingin hidup yang
sesuai yang sehat dan
diajarkan. pentingnya
R/: ibu klien kebersihan
3) Mengedukasi mengompres lingkungan dan
keluarga klien sesuai dengan kebersihan diri
tentang tata tata cara yang terutama saat
cara kompres telah di ajarkan. sebelum dan
dingin dan sesudah makan.
dukungan 3) Menganjurkan R/: Klien
lingkungan klien untuk dankeluarga
yang dingin banyak minum kooperatif
seperti dan makan
melepaskan porsi sedikit
atau tapi sering.
melonggarkan
pakaian tebal. 4) Memberikan
R/: keluarga obat oral
klien R/:obat
memperhatikan Caviplex 1 x 1
dan
mencobanya 5) Memberikan
sendiri. edukasi kepada
klien dan
4) Menganjurkan keluarga
klien untuk seputar
banyak minum kebersihan
air putih dan lingkungan dan
makan teratur kebersihan diri
meskipun porsi sebelum dan
sedikit. sesudah makan,
R/: klien serta menjaga
mencoba pola hidup.
menerapkan R/: Klien dan
metode keluarga
tersebut. kooperatif

F. Evaluasi Keperawatan

Hari Ke-1 Hari Ke-2 Hari Ke-3


Pasien 1 S: Ibu Pasien S: Ibu Pasien S: Ibu Pasien
mengatakan An. D mengatakan An. D mengatakan An. D sudah
panasnya masih panasnya masih tidak demam
naik turun naik turun namun O : K/U Cukup
O : K/U Lemas sudah tidak begitu - Konjungtiva
- Konjungtiva panas. Normal, akral
pucat, akral O : K/U Lemas hangat, mukosa
panas, - Konjungtiva bibir lembab,
mukosa bibir masih pucat, kulit tidak
kering, kulit akral hangat, kemerahan.
kemerahan. mukosa bibir - TTV:
- TTV: mulai S: 36,5 o C
S: 39,0 o C lembab, kulit N: 106x / menit
N: 117x / masih TD: 107/73
menit sedikit RR:20x / menit
TD: 112/72 kemerahan. GCS: 456
RR:20x / - TTV: A: Masalah Teratasi
menit S: 38,3 o C
GCS: 456 N: 117x / P: Intervensi dihentikan.
A: Masalah Belum menit
Teratasi TD: 110/76
RR:20x /
P: Intervensi menit
dilanjutkan GCS: 456
A: Masalah Belum
Teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

Pasien 2 S: Ibu Pasien S: Ibu Pasien S: Ibu Pasien


mengatakan An. R mengatakan An. R mengatakan An. D
panasnya masih panasnya sudah panasnya masih naik
naik turun turun turun
O : K/U Lemas O : K/U Lemas O : K/U Cukup
- Konjungtiva - Konjungtiva - Konjungtiva
pucat, akral pucat, akral mulai normal,
panas, hangat akral hangat,
mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir
kering, kulit lembab, kulit lembab, kulit
kemerahan. masih tidak kemerahan.
- TTV: sedikit - TTV:
S: 38,7 o C kemerahan. S: 36,5 o C
N: 116x / - TTV: N: 100x / menit
menit S: 38,0 o C TD: 120/79
TD: 137/82 N: 110x / RR:20x / menit
RR:20x / menit GCS: 456
menit TD: 123/78 A: Masalah Teratasi
GCS: 456 RR:20x /
A: Masalah Belum menit P: Intervensi dihentikan
Teratasi GCS: 456
A: Masalah Belum
P: Intervensi Teratasi.
dilanjutkan
P: Intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai