BAB IV
meliputi penjabaran data umum dan data khusus serta analisa mengenai
pada Anak Pneumonia sebelum dan sesudah perawatan. Pengambilan studi kasus
di lakukan dengan metode dokumentasi atau mengambil data dari sumber yang
terpercaya.
4.1.1 Pengkajian
1. Identitas
2. Riwayat Kesehatan
sesak napas
Sekarang
45
Saat masuk rumah sakit keluarga an. D mengatakan Ibu klien mengatakan pasien
bahwa 2 hari sebelum demam 3 hari, batuk seseg ± 1
masuk rumah sakit, anak
hari sebelum masuk RS dan
demam, 1 hari kemuadian
disertai kejang ±5 kali dalam
demam tidak berkurang ,
sehingga anak dibawa satu hari, Batuk terus menerus,
imunisasi TT
Kesehatana ibu hamil - Saat mengandung ibu - Saat mengandung ibu
D A
- Jenis Persalinan - Ibu klien mengatakan An. - Ibu klien mengatakan An.
TB : kepala.
TB :
lahir
Postnatal Pasien 1 Pasien 2
- Lama di Rs/Klinik - Ibu klien mengatakan - Ibu klien mengatakan
pulang.
dilahirkan. dilahirkan.
49
lahir.
Pasien 1 Pasien 2
Penyakit waktu kecil : Penyakit waktu kecil :
- Ibu klien mengatakan An. D pernah - Ibu klien mengatakan An. A pernah demam
batuk dan pilek beberapa bulan yang batuk dan pilek beberapa bulan yang lalu
- Dirawat di RS : - Dirawat di RS :
Ibu klien mengatakan An. D tidak Ibu klien mengatakan An. A tidak pernah
Ibu klien mengatakan pada saat An. Ibu klien mengatakan pada saat An. A
D sakit, ia diberi obat batuk dan pilek sakit, ia diberi obat penurun panas dan obat
Ibu klien mengatakan An. D tidak Ibu klien mengatakan An. A tidak pernah
- Alergi : - Alergi :
Ibu klien mengatakan An. D tidak Ibu klien mengatakan An. A tidak memiliki
Pasien 1 Pasien 2
Ibu klien mengatakan dalam kelurganya Ibu klien mengatakan dalam kelurganya tidak ada
tidak ada yang menderita penyakit yang menderita penyakit keturunan seperti
51
diabetes mellitus, dan kelainan jantung, kelainan jantung, ibu klien juga mengatakan tidak
ibu klien juga mengatakan tidak ada ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
anggota keluarganya yang menderita TBC atau penyakit seperti yang sedang diderita
penyakit TBC atau penyakit seperti yang penyakit TBC atau penyakit seperti yang sedang
An. D
6. Riwayat Sosial
Pasien 1 Pasien 2
- Yang mengasuh : - Yang mengasuh :
Ibu klien mengatakan, An. D Ibu klien mengatakan An. A tinggal bersama
tinggal bersama bapak , ibu, serta kedua orangtua dan saudara kandungnya. Pada
bibi, paman dan sepupunya. siang hari An. A diasuh oleh ibunya.
rumah.
7. Kebuhutan Dasar
dan BAB An. D normal tidak BAB An. A normal tidak ada
konsistensi lunak.
Pasien 1 Pasien 2
Diagnosa medis Pneumonia Pneumonia
Tindakan operasi Tidak ada rencana Tidak ada rencana
(IV) (IV)
(IV) (IV)
2mg (IV)
- Paracetamol 3 x
200mg (IV)
- Salbutamol 3 x 1mg
(PO)
Pemeriksaan Nilai normal Hematologi (13-03- Hematologi (14-03-2019)
p/L
Data lain Hematologi (18/03/2019) Hematologi (14/03/2019)
g/dL g/dL
% - Trombosit :
309.000,00 / pL
9. Pemeriksaan Perkembangan
melakukan sesuatu
terurut, dapat
mengelompokkan benda
ukuran, dll
Motorik kasar Ibu klien mengatakan An.D Ibu klien mengatakan An. A belum
badan.
Motorik halus Ibu klien mengatakan An. F Ibu klien mengatakan An. A
lingkaran.
56
TB : 112 cm TB : 105 cm
LK : 50 cm LK : 47 cm
Palpasi : Palpasi :
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
abnormal.
Mata Mata bersih, posisi mata Mata bersih, posisi mata simetris
simetris kanan dan kiri, tidak kanan dan kiri, tidak tampak
simetris kanan dan kiri, lubang simetris kanan dan kiri, lubang
Palpasi : Palpasi :
Daun telinga elastis, tidak ada Daun telinga elastis, tidak ada
kering.
Tenggorokan dan leher Tidak tampak pembesaran Tidak tampak pembesaran tiroid,
Palpasi : Palpasi :
Perkusi : Perkusi :
Auskultasi : Auskultasi :
59
tambahan.
Perut Inspeksi : Inspeksi :
umbilikalis. umbilikalis.
Auskultasi : Auskultasi :
kali/menit. kali/menit.
Perkusi : Perkusi :
timpani. timpani.
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, tidak Tidak ada nyeri tekan, tidak
pada daerah genitalia dan anus. pada daerah genitalia dan anus.
Ekstremitas Ekstremitas lengkap, bentuk Ekstremitas lengkap, bentuk
simetris kanan dan kiri, tidak simetris kanan dan kiri, tidak
kanan.
Kulit Warna kulit normal (unikterik, Warna kulit normal (unikterik,
hangat.
Nekrosis hemoragik
efektif
alveoli
dan alveolus
akumulasi secret
efektif
1) Diagnosa klien 1
63
2) Diagnosa klien 2
Klien 1
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan
keperawatan selama 3 x 24 jam Nafas :
efektif b.d jumlah sputum
diharap kanmasalah Ketid- 1. Monitor pola napas
meningkat
akefektifan Bersihan Jalan ( frekuensi, kedalaman, usaha
Nafas Meningkat dengan napas).
keriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas
- Anak tidak sesak nafas tambahan (mis. Gurgling
- Anak tenang mengi,wheezing)
- RR dalam batas normal 3. Monitor sputum
(20-30) (jumlah,warna,aroma)
- Bunyi nafas vesikuler 4. Pertahankan jalan napas
- Tidak ada penumpukan dengan head-tilt dan chilt-lift
sekret (jaw-thrust jika curiga trauma
- PO2 dalam batas servikal)
normal (83.0 – 108.0) 5. Berikan minum hangat
- BE dalam batas normal 6. Berikan oksigen, jika perlu
- Hasil AGD dalam Pemantauan Respirasi
batas normal 1. Monitor frekuensi,irama,
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor kemampuan batu
efektif
3. Monitor adanya produksi
sputum
4. Monitor adanya sumbatan
jalan napas
5. Palpasi kesimetrisan
ekspensi paru.
6. Auskultasi bunyi napas
7. Monitor saturasi oksigen.
Klien 2
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan
keperawatan selama 3 x 24 jam Nafas :
efektif b.d Obstruksi jalan
diharap kanmasalah Ketid- 7. Monitor pola napas
nafas
akefektifan Bersihan Jalan ( frekuensi, kedalaman,
Nafas Meningkat dengan usaha napas).
keriteria hasil : 8. Monitor bunyi napas
- Menunjukan jalan nafas tambahan (mis. Gurgling
yang paten mengi,wheezing)
66
bengkok di pangkuan
pasien
14. Buang secret pada
tempat sputum
15. Anjurkan tarik nafas
dalam
16. Kolaborasi pemberian
ekpektoran.
68
R/ R : 28 kali/menit
WIB R/ Keluarga dan an.D kooperatif adanya pernafasan cuping hidung, adanya
Intake R/
R : 25 kali/menit R : 26 kali/menit
S : 36,20C S : 37,00C
memaksimalkan ventilasi R/
Pasien masih dalam posisi semi fowler diberikan posisi semi fowler
10.50 - Mengatur intake untuk cairan 15.30 - Memonitor respirasi dan status O2
mengoptimalkan cairan R/
R/ RR : 26 kali/menit
71
Output R/ -
R/
RR : 25 kali/menit
11.10 paten
R/ -
72
06 Maret R/ Oktober R/
R : 25 kali/menit R : 27 kali/menit
S : 37,20C S : 36,00C
14.10 - Mengauskultasi suara nafas, mencatat 15.10 - Mengauskultasi suara nafas, mencatat
R/ R/
Suara nafas dangkal, tidak adanya pernafasan tambahan ronkhi,pengembangan dada tidak
cuping hidung, nafas tidak panjang terdapat simetris, adanya bantu otot nafas
R/ Baik R/ Baik
73
14.15 -Memposisikan pasien untuk memaksimalkan 15.30 - Memonitor respirasi dan status O2
ventilasi R/
Pasien masih dalam posisi semi fowler 15.35 - Memonitor aliran oksigen
hipovrntilasi
R/ Tidak ada
Maret R/ Oktober R/
R : 25 kali/menit R : 27 kali/menit
S : 36,30C S : 36,30C
74
13.30 - Mengauskultasi suara nafas, mencatat 16.20 - Mengauskultasi suara nafas, mencatat
R/ R/
Suara nafas dalam, tidak ada suara tambahan Suara nafas dangkal, terdapat suara nafas
- Menunjukkan jalan nafas yang paten 16.40 - Memonitor respirasi dan status O2
14.45 R/ Baik R/
R/-
75
R/ -
terhadap oksigen
R/ Pasien menangis
76
4.1.5 Evaluasi
Evaluasi
Hari Tanggal Pasien 1 Paraf Tanggal Pasien 2 Paraf
1 Kamis, S : Ibu klien mengatakan an.D masih Rabu, 23 S : ibu pasien mengatakan setelah diberikan
04 Maret sesak dan batuk berdahak Oktober oksigen nasal kanul an.A masih terlihat
oksigen
2 Jum’at,05 S : Ibu klien mengatakan an.D sesaknya Kami, 24 S : Ibu paien mengatakan an.A diberikan
Maret sedkit berkurang Oktober oksigen nasal kanul 1 liter sesaknya sedikit
RR : 25 x/menit RR : 25 x/menit
yang paten
80
3 Sabtu , S : Ibu klien mengatakan setelah Jum’at 25 S : Ibu klien mengatakan setelah diberikan
06 Maret diberiakn oksigen nasal kanul 1 liter an.D Oktober oksigen nasal kanul an.A masih sesak
2014 sesak sedikit berkurang namun batuk 2019 disertai batuk berdahak
terhadap oksigen
07 Maret S : Ibu klien mengatakan an.D sudah Oktober disertai batuk berdahak
- Ttv - Ttv
83
RR : 25 x/menit RR : 27 x/menit
P: teratasi
terhadap oksigen
84
67
4.2 Pembahasan
terjadi antar teori dan praktik yang ditemukan oleh penliti selama melakukan
4.2.1. Pengkajian
masalah yaitu pasien sesak napas disertai batuk berdahak, keadaan umum lemah
demam,sesak nafas, batuk berdahak, ada bunyi suara tambahan gurgling, nafas
umum lemah, kesadaran compos mentis, respirasi 37 x/menit, nadi 137 x/menit,
suhu 38,6 oC, adanya suara tambahan ronkhi, ekspirasi memanjang, adanya
umum lemah, kesadaran compos mentis, repirasi 48x/menit, suhu : 39,1 0C, nadi :
adanya kesenjangan antara teori namun adanya kesamaan yang ditemukan antara
teori dengan yang terjadi pada pasien bahwa dapat ditemukan yaitu, terdapat sesak
68
napas, desertai batuk, terjadi sesak napas lebih dari 10% pada An.D, dan pada
An.A mengalami obstruksi jalan nafas, disertai batuk tidak efektif dan sputum
yang meningkat sesuai dengan teori yang ada yaitu : pasien dengan penyakit
pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas seperti napas
cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. (Reni Yuli Aspiani,
2015)
pneumonia dalam pemenuhan oksigenasi pada pasien An.D ditemukan data yang
mendukung masalah keperawatan diatas yaitu Bersihan jalan nafas tidak efektif
adanya beberapa masalah keperawatan yang muncul pada saat pengkajian yaitu
Bersihan jalan nafas tidak efektif dan ketidakefektifan pola napas, namun peneliti
hanya memfokuskan pada satu masalah, yaitu Bersihan jalan nafas tidak efektif.
data-data seperti konsep teori, yaitu dengan gejala batuk dan atau kesulitan
bernapas seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bagian bawah ke
dalam.
x/menit, nadi 137 x/menit, suhu 38,6oC, adanya suara tambahan gurgling,
ekspirasi memanjang, adanya sumbatan jalan nafas, berat badan 20kg, intake
adanya penyakit pneumonia akibat dari komplikasi diagnosa utama , yaitu sesak
napas. Peneliti akhirnya menganalisa permasalahan yang ada pada pasien dan
peneliti hanya memfokuskan pada satu masalah keperawatan yaitu Bersihan jalan
Sehingga data yang didapatkan dari kedua pasien tersebut sesuai dengan
4.2.3 Perencanaan
Perencanaan yang dibuat untuk pasien An.D dan An.A sesuai dengan teori
yang ada dalam tahap perencanaan. Peneliti menyusun rencana keperawatan pada
dari pengkajian pasien. Berdasarkan data yang dipeoleh dari An.D, maka peneliti
keseimbangan. Hari kedua dan ketiga yaitu monitor vital sign, memposisikan
menunjukan jalan nafas yang paten, mempertahankan jalan nafas yang paten,
memonitor vital sign, mengasukultasi suara nafas dan mencatat danya suara nafas
napas dan mencatat adanya suara tambahan, memonitor respirasi dan status O2,
menunjukkan jalan nafas yang paten, mempertahankan jalan nafas yang paten.
Pada pasien An.A peneliti membuat intervensi untu hari pertama sebagai
berikut : monitor vital sign, mengauskultasi suara napas dan mencatat adanya
jalan napas. Hari ketiga sampai keempat peneliti membuat perencanaan sebagai
keempat memonitor vital sign ulang, mengauskultasi suara nafas dan mencatat
terhadap oksigen.
71
4.2.4 Pelaksanaan
keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan pada pasien, hanya saja ada
optimal, berkaitan dengan kondisi pasien yang menurun dan keterbatasan waktu
yang ada. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien An.D yaitu hari
OGT4 x 175 cc, cairan infus 250 ml, output BAK ±250 cc, memonitor respirasi
dan status O2 R/RR : 37xmenit, diberikan oksigen nasal kanul 1L. hari kedua
memonitor vital sign R/RR : 34 X/menit mengauskultasi suara nafas dan mencatat
adanya suara nafas tambahan R/adanya suara nafas tambahan gurgling, irama
jalan nafas yang paten R/baik, hari ketiga R/ RR : 38x/menit, S : 37,0 0C, N : 140
x/menit, mengauskultasi ulang suara nafas dan mencatat adanya suara nafas
36,0C, N : 140 x/menit, mengauskultasi suara nafas dan mencatat adanya suara
72
nafas tambahan R/ tidak terdengar suara nafas tambahan, sesak sudah berkurang,
nasal kanu 1L, memonitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigen R/pasien
cemas dan menangis. Hari kedua memonitor vital sign R/RR : 26 x/menit
S:37,0oC, N : 150 x/menit, memonitor respirasi dan status 02 R/25 x/menit, masih
terpasang oksigen nasal kanul 1L, memonitor kecemesan pasien terhadap oksigen
R/ tidak ada kecemasan. Hari ketiga memonitor vital R/RR : 27,S : 36oC, N : 120
R/adanya suara nafas tambahan ronkhi, suara nafas dangkal, irama nafas irregular,
dan O2, R/RR : 27 X/menit terpasang oksigen nasal kanul 1L, mengobservasi
mengaukultasi suara nafas dan mencatat adanya suara nafas tambahan, R/adanya
kanul 1L, menunjukan jalan nafas yang paten R/dalam posiis semi fowler,
4.2.5 Evaluasi
adalah membandingkan status kadaan kesehatan pasien dengan tujuan atau criteria
hasil yang telah di teapkan. Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat dilihat
pasien 1 pada tanggal 05 maret 2014 yang di lakukan di rumah sakit RSUD Dr.
Moewardi di ruang PICU didapatkan data subyektif: Ibu klien mengatakan An.D
masih sesak dan batu berdahak, Obyektif: pasien terlihat sesak, terlihat nafas tidak
memanjang, irama nafas regular, pasien tampak tidak sianosis, terdengar suara
ventilasi, memonitor respirasi dan O2, memonitor tanda tanda vital pasien,
nafas yang paten. Evaluasi hari ke tiga, didapatkan data, subyektif : Ibu klien
mengatakan setelah diberikan oksigen nasal kanur An.D sesak sedikit berkurag
namun batuk di sertai demam, obyektif : pasien tampak batuk, adanya suara nafas
tambahan gurgling, suara nafas dangkal, irama nafas regular, tidak ada pernafasan
subyektif : ibu klien mengatakan An.D sudah tidak sesak obyektif : pasien terlihat
suhu : 36,0o C , nadi : 140 kali/menit, sudah tidak terpasang oksigen, assemen :
subyektif : ibu klien mengatakan setelah di berikan oksigen nasal kanul masih
terlihat sesak. Obyektif : pasien terlihat sesak badannya suara nafas tambahan
150 x/menit. Assesmen : ketidak efektifan pola nafas belum teratasi. Planning :
respirasi dan O2 memonitor TTV, monitor frekuensi dan irama nafas, monitor
didapatkan data subyektf : ibu pasien mengatakan An.A diberikan oksigen nasal
kanul An.A sesak sedikit berkurang, obyektif : pasien tampak nyaman, tidak ada
respirasi dan 02, memonitor TTV, memonitor kecemasan pasien terhadap pasien
terhadap oksigen, mempertahankan jalan nafas yang paten. Evaluasi hari ketiga
didapatkan data subyektif : ibu klien mengatakan setelah diberikan oksigen nasal
kanul An.N masih sesak disertai batuk berdahak, obektif : pasien tampak batuk,
adanya suara nafas tambahan ronkhi, suara nafas dangkal, irama nafas ireguler,
x/menit, suhu : 36, 00C, nadi : 120 kali/menit, assesmen : ketidakefektifan pola
mengatakan An.N masih sesak disertai batuk berdahak, obyektif : pasien tampak
terlihat batuk, adanya suara nafas tambahan ronkhi, suara nafas dangkal, ketidak
36,30C, nadi : 140 x/menit, pasien tampak cemas dan menangis, assesmen
oksigen.
4.3 Keterbatasan
perpustakaan
mengambil data pasien dari jurnal bukan langsung terjun ke rumah sakit.
77
setiap pasien tidak lengkap atau hasil pemeriksaan yang belum ada.