KELUARGA Ku
KELUARGA Ku
DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
Nur Aini
1150021016
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa
Nur Aini
1150021016
Mengetahui,
............................ ......................................
Pembimbing Akademik
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah Kumpulan 2 orang atau lebih yang hidup Bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing merupakan bagian dari keluarga (friedman 1998).
Keluarga adalah suatu ikatan atau Persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup
Bersama atau seorang laki-laki atau seorang Perempuan yang sudah
sendirian dengan/atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan
tinggal dalam sebuah rumah tangga (sayekti 1994).
Keluarga adalah unit terkecil dari Masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (effendy 1998).
2. Tipe Keluarga
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Tipe Keluarga Tradisional
The nuclear family (keluarga inti), keluarga yang terdiri darI
suami, istri, dan anak.
2) The dyad family keluarga yang terdiri dari suami dan istri
( tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila, keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah
tua dengan anak sudah memisahkan diri.
4) The childless family, keluarga tanpa anak karena terlambat
menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya,
yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
5) The extended family (keluarga luas/besar), keluarga yang
terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua
( kakek/nenek), keponakan, dan lain-lain).
6) The single-parent family (keluarga duda/janda), keluarga yang
terdiri dari satu orang tua ( ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan
ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
7) Commuter family, kedua orang tua bekerja dikota ysng
berbeda ,tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal
dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pada akhir pekan (weekend).
8) Multigenerational family, keluarga dalam beberapa generasi
atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family, beberapa keluarga inti yang tinggal dalam
satu rumah atau saling berdekatan dan saling mengunakan
barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya; dapur,
kamar mandi, televisi, telpon,dll.
10) Blended family, keluarga yang dibentuk oleh duda atau
janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari
perkawinan sebelumnya.
11) The single adult living alone / single -adult family , keluarga
yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti: perceraian atau
ditingal mati.
b. Tipe Keluarga Non-Tradisional
1) The ummaried teenage mother, keluarga yang terdiri dari
orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.
2) The stepparent family, keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune family, beberapa pasangan keluarga (dengan
anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama
dalam satu rumah, sumber dan fasilitias yang sama, sosialisasi
anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak
bersama.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang
hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5) Gay and lesbian families, seseorang yang mempunyai
permasaan sex hidup bersama sebagaimana hubungan suami-
istri (marital-partners).
6) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama
diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
7) Group-marriage family, beberapa orang dewasa yang
menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa
telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi
sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group network family, keluarga inti yang dibatasi oleh set
aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan bertanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat
orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless family, keluarga yang terbentuk dan tidak
mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan
atau problem Kesehatan mental.
11) Gang, sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-
orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga
yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam
kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga
melaksanakan fungsi keluarga dimasyrakat sekitarnya yang
diadopsi Frindman, mengatakan ada empat struktur keluarga,yaitu:
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing
anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya ditingkat
masyarakat atau peran formal dan informal.
b. Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma
keluarga yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya
yang berhubungan dengan Kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan
pola komunikasi ayah dan ibu (orangtua), orang tua dengan
anak-anak, anak dengan anggota keluarga lain ( pada keluarga
besar) dengan keluarga inti.
d. Struktur kekuatan keluarga, merupakan kemampuan diri
individu untuk mengembalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain kearah yang positif.
4. Peran Keluarga
Peran keluarga mengambarkan seperangkat interpersonal,
sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dengan posisi dan
situasi tertentu. Peran individu dalam keluarga didasari oleh harapan
dan pola perilaku keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai
peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik dan pemberi
rasa aman, sebagai kepala keluarga dan sebagai anggota dan
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai
pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung sebagai salah
satu kelompok dalam peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dan lingkungannya di samping itu juga, ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, spiritual.
5. Fungsi Keluarga
Friedman (1986) mengidentifikasi 5 fungsi dasar keluarga, yaitu:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal, keluarga
yang merupakan basis kekuatan, sumber energi yang berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga, keluarga saling mepertahankan iklim yang positif. Hal
tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan
hubungan dalam keluarga dengan cara saling mengasuh, saling
menghargai, ikatan dan identifikasi. Apabila fungsi afektif tidak
terpenuhi maka akan timbul keretakan keluarga, masalah anak
atau masalah keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan prubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interkais sosial dan belajar
dalam lingkungan.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangusngan keturunan
dan menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program
keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol
d. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan untuk memnuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan
tempat berlindung (rumah)
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga yang berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
dan merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga yangdapat
melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggupan
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Adapun tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Mengenal masalah
2) Membuat keputusan tindakan yang tepat
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
5) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas
kesehatan Masyarakat
6. Tingkatan Keperawatan Keluarga
Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:
a. Level I
Keluarga menjadi latar belakang individu/ anggota keluarga
focus pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang
akan dikaji dan diintervensi
b. Level II
Keluarga merupakan pejumlah dari anggota-anggotanya, masalah
kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing anggota
akan diintervensi bersama, masing-masing anggota dilihat sebagai
unit yang terpisah
c. Level III
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem
dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai
unit yang berinteraksi, focus intervensi: hubungan ibu
dengananak; hubungan perkawinan dan lain-lain
d. Level IV
Seluruh keluarga di pandang sebagai klien dan menjadi focus
utama dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi focus dan
individu sebagai latar belakang keluarga, keluarga dipandang
sebagai interaksional system, focus intervensi: dinamika internal
keluarga; struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem
keluarga dengan lingkungan luar
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Meskipun demikian keluarga melalui tahapan perkembangannya
secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola
yang sama yaitu melalui tahapan sebagai berikut:
a. Tahap I : Pasangan Baru (Keluarga Baru)
Dimulai saat individu laki-laki/ perempuan membentuk keluarga
melalui perkawinan
Meninggalkan keluarga mereka masing-masing
Tugas perkembangannya:
Masalah kesehatan
Masalah komunikasi anak dengan orang tua (jarak)
Perawatan usia lanjut, masalah penyakit kronis : Hipertensi,
Kolesterol, Obesitas dan Menopause
g. Tahap VII : Keluarga Orang Tua Usia Pertengahan
Dimulai anak terkahir keluar dan berakhir sampai pensiun
atau kematian pasangan
Biasanya dimulai saat orang tua berusia 45-55 tahun dan berakhir
saat memasuki pensiun 16-18 tahun kemudian
Tugas perkembangan :
Masalah kesehatan :
Tugas perkembangan
c. Pelaksana
d. Pengawas kesehatan
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi
masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada
keluarga, maka hubungan perawat- keluarga harus dibina degan
baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
f. Fasilitator
g. Kolaborasi
h. Penemu kasus