Anda di halaman 1dari 17

“PENYAKIT MALARIA”

KELOMPOK 1:

1) Hesti Alvaenatun 7) FaraFardiansi


2) Dandi Mahardika 8) Burhanudin
3) April muliana 9) Ayu Dismayanti
4) Assifa izzati 10) Fani diliani
5) Ari saputra 11) Hartati
6) Anju septyanasari 12) Arif Rahman Hakim
MALARIA

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah


Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-
kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk
berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak
dengan manusia dan menularkan parasit malaria.
MANIFESTASI KLINIS

1) Meriang
2) Panas dingin menggigil/ demam
3) Keringat dingin
4) Kejang-kejang
5) Perasaan lemas, tidak nafsu makan, sakit pada
tulang dan sendi.
MANIFESTASI KLINIS

b. Plasmodium falcifarum ( malaria tropika )


a. Plasmodium vivax ( malaria tertiana) : dengan
masa inkubasi 7-14 hari, demam berselang satu
hari
b. Plasmodium falcifarum (malaria tropika) :
dengan masa inkubasi 8-14 hari, demam dapat
terjadi setiap hari
c. Plasmodium Malaria ( malaria kuartana) :
dengan masa inkubasi 7-30 hari, demam
berselang dua hari
PATOFISIOLOGIS

dapat terjadi melalui dua cara yaitu


:

a. Secara alami melalui gigitan nyamuk


anopheles betina yang mengandung parasit
malaria
b. Induksi yaitu jika stadium aseksual dalam
eritrosit masuk ke dalam darah manusia,
misalnya melalui transfuse darah, suntikan,
atau pada bayi yang baru lahir melalui plasenta
ibu yang terinfeksi (congenital).
TES DIAGNOSTIK

dapat terjadi melalui dua cara yaitu


:

Motode ini mendeteksi adanya antigen malaria


dalam darah dengan cara Imunokromatografi.
Dibandingkan uji mikrokopis, tes ini mempunyai
kelebihan yaitu hasil pengujian dengan cepat dapat
diperoleh tetapi lemah dalam hal spesifitas dan
sensitivitasnya. (widoyono, 2008)
•Malaria Tersiana/ovale

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan


tergantung dari jenis plasmodium, yaitu :

1) Malaria Tersiana/ovale
Biasanya di tanggulangi dengan kloroquin
namun jika resisten perlu di tambahkan
mefloquin single dose 500 mg (atau kinin 3 dd
600 mg selama 4-7 hari).
•Malaria Tersiana/ovale

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan


tergantung dari jenis plasmodium, yaitu :

2) Malaria kuartana
Berikan kinin dan doksisklin (hari pertama
200 mg, lalu 1 dd 100 mg selama 6 hari). Atau
mefloquin (2 dosis dari masing-masing 15 dan 10
mg/ kg dengan interval 4-6 jam).
•Malaria Tersiana/ovale

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan khusus pada kasus- kasus malaria dapat diberikan


tergantung dari jenis plasmodium, yaitu :

3) Malaria Falcifarum
Kombinasi sulfadoksin 1000 mg dan
pirimetamin 25 mg per tablet dalam dosis tunggal
sebanyak 2-3 tablet. Antibiotik seperti tetrasiklin 4
x 250 mg/ hari selama 7-10 hari dan aminosiklin 2
x 100 mg/ hari selama 7 hari
ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA

A. PENGKAJIAN

a.Identitas :
•Nama : Ny. X
•Umur : 28 tahun
•Jenis kelamin : perempuan
•Alamat : Raba
•Agama : Islam
•Pekerjaan : Ibu rumah tangga
b. Keluhan utama : Demam
c. Riwayat penyakit terdahulu : -
d. Riwayat penyakit keluarga : -
ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA

A. PENGKAJIAN

e. Keadaan umum : meriang


f. Pemeriksaan fisik :
1)Skelera (anemis)
2)Bibir : mukosa bibir kering
3)Muskulosteletal : pergerakan sendi terbatas
g. TTV
•N : 110x/menit
•TD : 110/80 mmhg
•S : 38,5oC
•RR : 23x/menit
ANALISA DATA

Nodapat terjadi melalui


Pengelompokkan dua
data/data cara
fokus yaituEtiologi Problem
1.: Ds : pasien mengatakan panas lebih Proses infeksi Hipertermi
dari 3 hari

Do : - kulit pasien tampak merah

- Suhu pasien : 38,5oC


- Kulit teraba hangat

2. Ds : pasien mengatakan lemas dan Intake nutrisi tidak Ketidakseimbangan


tidak nafsu makan adekuat nutrisi kurang dari

Do : - pasien tampak pucat kebutuhan tubuh

- Mukosa bibir kering


- Skelera anemis
DIAGNOSA

dapat terjadi melalui dua cara yaitu


:

a. Hipertermi b/d proses infeksi


b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d Intake nutrisi tidak adekuat
INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi T


keperawata hasil T
n D

1. 18/02/2 Hipertermi b/d Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling


0 proses infeksi tindakan keperawatan percaya
selama 2x24 jam 2. beri HE tentang apa
diharapkan suhu yang dialami pasien
kembali normal 3. Observasi Vital sign
dengan kriteria hasil : 4. kolaborasi dengan
- S = 37oC dokter
- Kulit pasien tidak
kemerahan
- Akral tidak teraba
hangat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Tanggal Implementasi keperawatan TTD

1. 18/02/20 - membina hubungan saling percaya


- memberi HE tentang apa yang dialami
pasien
- mengobservasi Vital sign
- melakukan kolaborasi dengan dokter
EVALUASI

No. Tanggal Catatan perkembangan TTD

1. 18/02/20 S = pasien mengatakan sudah tidak panas


O = - Suhu pasien 37oC
- Kulit pasien tidak kemerahan
- Akral tidak teraba hangat
A = masalah teratasi
P = hentikkan intervensi
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai