ABSTRAK
Demam dapat terjadi ketika seseorang megalami gangguan kesehatan. Terjadinya peningkatan
suhu di atas suhu normal disebabkan karena adanya reaksi infeksi oleh virus, bakteri, jamur atau
parasit yang menyerang tubuh misalnya batuk, pilek, radang tenggorokan dan pneumonia. Sebagian
besar demam berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. Paling
sering demam disebabkan oleh penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, infeksi
saluran pernafasan bawah, gastrointestinal, tuberkulosis. Sebagian besar orang tua mengetahui
bahwa adanya demam selalu disertai dengan suatu penyakit, sehingga hal ini mengakibatkan
mereka fobia demam. Menurut anggapan mereka demam merupakan sesuatu yang membahayakan
dan langkah yang dilakukan pertama kali adalah menurunkan demam dengan cepat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. yaitu suatu rancangan penelitian yang
di gunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam
melakukan manipulasi terhadap variable bebas. Populasi penelitian adalah anak demam di wilayah
Desa Salamet Kabupaten Turen. Subjek penelitian sebagai kasus sebanyak 20 orang anak demam
usia 1-3 tahun. Penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung pada subjek penelitian,
kuisioner dan perlakuan 10 orang anak demam yang mendapat lulur minyak kelapa dan 10 orang
anak yang mendapat lulur minyak kelapa dan jeruk nipis. Data dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif (tabulasi silang) dan juga menggunakan t test seluruh proses analisis
menggunakan alat bantu komputer SPSS (Statistical Program For Sosial Science) for windows.
Untuk uji hipotesa ini menggunakan HI dengan tingkat signifikan : 0,05. Hasil uji t test dimana
hasil uji menunujukkan bahwa variable suhu sesudah perlakuan menunjukkan nilai thitung > dari t0,05 ,
yaitu 4,262 > 2,101 sehingga H0 diterima dengan derajat signifikan (α = 0,05) berarti perlakuan
pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis lebih efektif untuk menurunkan suhu anak demam.
Kata kunci :lulur, minyak kelapa, jeruk nipis, anak usia 1-3 tahun, demam
15
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21
seseorang megalami gangguan kesehatan. Kompres yaitu salah satu metode fisik
Terjadinya peningkatan suhu di atas suhu untuk menurunkan suhu tubuh bila anak
normal disebabkan karena adanya reaksi infeksi demam.Selama ini kompres dingin atau es
oleh virus, bakteri, jamur atau parasit yang menjadi kebiasaan yang diterapkan para ibu
menyerang tubuh misalnya batuk, pilek, radang saat anaknya demam.Selain itu, kompres
tenggorokan dan pneumonia.Sebagian besar alkohol juga dikenal ibu sebagai bahan untuk
demam berhubungan dengan infeksi yang dapat mengompres.Namun kompres mengunakan es
berupa infeksi lokal atau sistemik.Paling sering sudah tidak dianjurkan karena pada
demam disebabkan oleh penyakit infeksi seperti kenyataannya demam tidak turun bahkan naik
infeksi saluran pernafasan atas, infeksi saluran dan dapat menyebabkan anak menangis,
pernafasan bawah, gastrointestinal, menggigil dan kebiruan.Selain kompres
tuberkulosis. Sebagian besar orang tua menggunakan air, kompres juga dapat diberikan
mengetahui bahwa adanya demam selalu dengan bahan herbal seperti minyak kelapa,
disertai dengan suatu penyakit, sehingga hal ini jeruk nipis atau daun bawang.Kompres dengan
mengakibatkan mereka fobia demam. Hampir bahan herbal seperti ini masih digunakan di
semua kelompok sosial ekonomi beranggapan wilayah-wilayah pedesaan seperti desa Salamet.
bahwa demam adalah suatu hal yang Berdasarkan uraian di atas peneliti sangat
membahayakan dan langkah yang harus tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian
dilakukan pertama kali yaitu menurunkan lulur minyak kelapa dengan air jeruk nipis
demam dengan cepat (Harjaningrum, 2004). terhadap penurunan demam pada anak.
Mengenali gejala lain yang menyertai
demam merupakan hal penting agar demam METODE PENELITIAN
dapat diatasi dengan benar. Beberapa penyakit Desain Penelitian
berbahaya dan menyebabkan kematian Desain penelitian adalah sesuatu yang
menunjukkan gejala demam.Oleh karena itu, sangat penting dalam penelitian yang
demam harus ditangani dengan benar karena memungkinkan pemaksilan kontrol beberapa
terdapat berbagai dampak negatif yang faktor yang bisa mempengaruhi akurasi suatu
diakibatkan oleh demam.Adanya kemungkinan hasil (Nursalam, 2003). Desain penelitian
dehidrasi, karena pada saat anak demam terjadi adalah keseluruhan dari perencanaan untuk
penguapan cairan tubuh sehingga anak menjawab pertanyaan penelitian dan
kekurangan cairan.Demam juga dapat mengantisipasi beberapa penulisan yang
memperparah keadaan anak dengan pneumonia mungkin timbul selama proses penelitian
berat dan penyakit kardiovaskuler.Kerusakan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
neurologis dan kejang demam dapat terjadi (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini merupakan
pada kenaikan suhu 42o C meskipun jarang jenis penelitian eksperimental.Penelitian
(Arifianto dan Hariadi, 2008). eksperimental adalah suatu rancangan
Untuk mengatasi demam terdapat berbagai penelitian yang dipergunakan untuk mencari
cara yang dapat dilakukan antara lain dengan hubungan sebab akibat dengan adanya
pemberian antipiretik, kompres, dan keterlibatan penelitian dalam melakukan
mengenakan pakaian tipis pada anak. Tindakan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam,
yang sering dilakukan oleh orang tua pada saat 2003).
anak mengalami demam yaitu segera membawa Tempat dan Waktu Penelitian
ke petugas kesehatan dengan harapan agar Penelitian ini dilakukan di Desa Salamet
diberikan obat penurun panas. Terdapat Kabupaten Turen. Tempat ini dipilih sebagai
pendapat yang mengungkapkan bahwa lokasi penelitian karena pertimbangan-
pemberian antipiretik dapat menyamarkan pertimbangan sebagai berikut : dekat dengan
gejala dari suatu penyakit, maka salah satu cara tempat tinggal peneliti, tempat ini belum pernah
terbaik untuk menurunkan demam anak yaitu dilakukan penelitian dengan kasus yang sama,
dengan cara mengompres. pertimbangan masalah waktu dan biaya. Waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan
November 2012-Januari 2013.
16
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21
2002). nA
1. Sebagai perlakuan sebelum diberikan lulur nA
adalah X b X Bi
a. Diukur suhu tubuh anak i 1
2
b. Diperlakukan sesuai prosedur yang sama nB
2. Sebagai perlakuan setelah diberikan lulur X A
i 1
nB
adalah S A X Ai
2 2
a. Memberikan lulur minyak kelapa dengan air i 1 nA
jeruk nipis sebagai kompres demam frekuensi 2
nB
X A
2x dalam 3 jam
b. Lulur diberikan pada seluruh badan
i 1
nA
S B X Bi
2 2
c. 1 jam kemudian diukur suhu badan anak
diukur i 1 nA
d. Perbandingan ramuan: minyak kelapa dan X XB
Sp
2 A
jeruk nipis sama
1 1
3. Variabel yang diamati adalah suhu tubuh Sp 2
anak demam sebelum dan sesudah diberikan n A nB
lulur minyak kelapa dengan air jeruk nipis.. Untuk menguji hipotesis : H0 : µA = µB ,
Populasi dan Sampel dihitung :
Subyek pada penelitian ini adalah 20 orang
XAXB
anak demam yang mendapat perlakuan sama t hitung
yaitu diberi lulur minyak kelapa dengan air 1 1
jeruk nipis sebagai kompres. Suhu anak diukur Sp
2
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. n A nB
Analisa Data a. Bilamana thitung ≤ tα/2 pada derajat bebas (nA
Analisis data adalah suatu proses analisis + nB -2), berarti menerima H0
yang dilakukan secara sistematis terhadap data b. Bilamana thitung> tα/2 pada derajat bebas (nA +
yang dikumpulkan dengan tujuan supaya trend nB -2), berarti menolak H0
dan relationship bisa terdeteksi (Nursalam dan Untuk mempermudah dan menjaga
Pariani, 2001). validitas hasil analisis, maka seluruh proses
Seperti yang telah dikemukakan analisis menggunakan alat bantu computer
sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan SPSS (Statistical Program for Social Science)
jenis penelitian penelitian eksperimen dengan for windows. Dengan demikian uji asumsi
membandingkan dua kelompok subyek dapat diamati langsung dari hasil print out
penelitian atau bahan penelitian diambil secara komputer.
sampling dari anggota populasi. Hipotesis
HASIL PENELITIAN
statistika yang diuji dalam penelitian ini adalah:
Pada bab ini disajikan hasil penelitian
H0 : µA = µB sesuai dengan rumusan dan tujuan
H1 = µA ≠ µB penelitian yang ada pada bab sebelumnya.
Untuk menguji hipotesis tersebut Adapun data yang disajikan pada penelitian
digunakan pendekatan uji t tidak berpasangan ini berupa data umum yang mencakup umur
(Nugroho ,1989). Secara ringkas metode responden, pekerjaan dan pendidikan orang
tersebut dapat di kemukakan sebagai berikut : tua responden seperti yang terlihat pada
tabel dibawah ini :
17
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21
18
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21
Tabel 1 Nilai rata-rata Variabel Suhu sebelum perlakuan dan nilai Selang Kepercayaan 95%, nilai
Batas Bawah dan Batas atas, Nilai thitung dan nilai ttabel
Nilai
No Perlakuan Batas Batas
Rata-rata thitung ttabel
Bawah Atas
1. Lulur minyak kelapa (1) 38,23 38,00 38,46 2,179 2,101
2. Lulur minyak kelapa dan 38,64 38,32 38,96
jeruk nipis (2)
Dari tabel 1 terlihat bahwa thitung> ttabel 0,05 Tabel 2 Nilai rata-rata Variabel Suhu sesudah
yaitu 2,179 > 2,101. Ini berarti terdapat perlakuan dan nilai Selang Kepercayaan 95%,
perbedaan yang signifikan antara suhu sebelum nilai Batas Bawah dan Batas atas, Nilai thitung
perlakuan pemberian lulur minyak kelapa saja dan nilai ttabel
dan lulur minyak kelapa dan jeruk nipis. Nilai Nilai
N
rata-rata suhu sebelum perlakuan sebesar 38,23 Perlakuan Rata- Batas Batas
o t t
batas atas 38,46 dan batas bawah 38,00. Dari rata Bawah Atas hitung tabel
karakteristik suhu sebelum pemberian lulur 1. Lulur 37,16 36,93 37,39 4,26 2,101
minyak kelapa dapat dikatakan sebagian besar 2. minyak 36,51 36,13 37,89 2
kelapa (1)
suhu sebelum pemberian lulur minyak kelapa
Lulur
lebih rendah. Sedangkan nilai rata-rata suhu minyak
sebelum pemberian lulur minyak kelapa dan kelapa dan
jeruk nipis sebesar 38,64 dan batas atas 38,96 jeruk nipis
dan batas bawah 38,32. Ini berarti suhu sebelum (2)
pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis
dapat dikatakan lebih tinggi. Dari tabel 2 terlihat bahwa thitung > ttabel 0,05
yaitu 4,262 > 2,101. Ini berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara suhu sesudah
pemberian lulur minyak kelapa saja dan lulur
19
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21
minyak kelapa dan jeruk nipis. Nilai rata-rata kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan
suhu sesudah pemberian lulur minyak kelapa C
sebesar 37,16 batas atas 37,39 dan batas bawah Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk
36,93. Sedangkan nilai rata-rata suhu sesudah nipis pada saat tubuh mengalami demam dapat
pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis menurunkan suhu dikarenakan manusia
sebesar 36,51 dan batas atas 37,89 dan batas mempunyai komponen-komponen dalam
bawah 36,13. Dari suhu sesudah pemberian menjaga keseimbangan energi dan
terapi dapat dikatakan sebagian demam anak keseimbangan suhu tubuh. Diantaranya adalah
menurun setelah diberikan lulur minyak kelapa hipotalamus, asupan makanan, kelenjar
dan jeruk nipis. keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka.
Berdasarkan tinjauan teori bahwa minyak Dan juga manusia memiliki mekanisme untuk
kelapa termasuk dalam kategori asam lemak menurunkan suhu tubuh apabila tubuh
jenuh rantai sedang atau Medium Chain Fatty memperoleh terlalu banyak panas dari aktifitas
Acids atau MCFA.Sedangkan minyak goreng otot rangka atau dari lingkungan eksternal yang
yang beredar di pasaran hampir semuanya panas. Suhu tubuh harus diatur karena
adalah golongan minyak dengan asam lemak kecepatan reaksi kimia sel-sel bergantung pada
dengan rantai karbon yang panjang atau Long suhu tubuh dan panas yang berlebihan dapat
Chain Fatty Acids atau LCFA. Asam lemak merusak protein sel (Sherwood, 2001).
jenuh rantai sedang mengandung asam laurat Hipotalamus adalah pusat integrasi utama
dengan kadar yang paling tinggi yang setara untuk memelihara keseimbangan energi dan
dengan air susu ibu. Asam laurat ini suhu tubuh.Hipotalamus berfungsi sebagai
mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami termostat tubuh.Dengan demikian hipotalamus
yang dapat membunuh berbagai jenis penyakit. sebagai pusat integrasi termoregulasi tubuh,
Saat dioleskan pada daerah yang terinfeksi, menerima informasi aferen mengenai suhu di
minyak kelapa akan membentuk lapisan kimia berbagai bagian tubuh dan memulai
yang melindungi bagian tersebut dari debu, penyesuaian-penyesuaian terkoordinasi yang
udara, jamur, bakteri dan virus. Minyak kelapa sangat rumit dalam mekanisme penambahan
paling efektif digunakan untuk mengobati dan pengurangan suhu sesuai dengan keperluan
memar karena bisa mempercepat proses untuk mengorekasi setiap penyimpangan suhu
penyembuhan dengan cara memperbaiki inti dari patokan normal.Hipotalamus terus
jaringan otot yang rusak. Menurut Coconut menerus mendapat informasi mengenai suhu
Research Center, minyak kelapa itu bisa kulit dan suhu inti melalui reseptor-reseptor
membunuh berbagai virus yang menyebabkan khusus yang peka terhadap suhu yang disebut
flu, cacar, hepatitis, herpes, SARS, dan lain- termoreseptor.Termoreseptor perifer memantau
lain.Minyak kelapa juga membunuh bakteri suhu kulit diseluruh tubuh dan menyalurkan
yang menyebabkan bisul, infeksi tenggorokan, informasi mengenai perubahan suhu permukaan
infeksi saluran kencing, pneumonia, dan ke hipotalamus.Suhu inti dipantau oleh
gonorrhea. Selain itu, minyak kelapa juga termoreseptor sentral yang terletak di
efektif untuk membunuh jamur dan yeast yang hipotalamus itu sendiri serta di susunan saraf
menyebabkan cause candidiasis, ringworm, pusat dan organ abdomen (Sherwood, 2001).
athlete's foot, thrush, diaper rash, dan lain-lain. Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis
Sedangkan jeruk nipis mengandung beberapa pada saat demam menyebabkan melebarnya
zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara Selain pembuluh darah perifer sehingga kandungan
memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, kimia minyak kelapa yang dapat membunuh
jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam jamur, bakteri dan virus yang menyebabkan
amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, suhu tubuh meningkat masuk ke dalam tubuh
limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, dengan lebih mudah.
gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, Sehingga dalam penelitian ini terbukti
nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, bahwa pemberian lulur minyak kelapa dan
jeruk nipis memberikan pengaruh yang
20
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21
21