Anda di halaman 1dari 7

Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK KELAPA DENGAN AIR JERUK NIPIS


TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK USIA 1 -3 TAHUN
DENGAN INDIKASI FEBRIS DI DESA SALAMET KABUPATEN TUREN

Endah Susilo Rini, I Wayan Putra Artha Abra W


Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
susilo_rini@gmail.com, putraartha@yahoo.com

ABSTRAK

Demam dapat terjadi ketika seseorang megalami gangguan kesehatan. Terjadinya peningkatan
suhu di atas suhu normal disebabkan karena adanya reaksi infeksi oleh virus, bakteri, jamur atau
parasit yang menyerang tubuh misalnya batuk, pilek, radang tenggorokan dan pneumonia. Sebagian
besar demam berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. Paling
sering demam disebabkan oleh penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernafasan atas, infeksi
saluran pernafasan bawah, gastrointestinal, tuberkulosis. Sebagian besar orang tua mengetahui
bahwa adanya demam selalu disertai dengan suatu penyakit, sehingga hal ini mengakibatkan
mereka fobia demam. Menurut anggapan mereka demam merupakan sesuatu yang membahayakan
dan langkah yang dilakukan pertama kali adalah menurunkan demam dengan cepat.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. yaitu suatu rancangan penelitian yang
di gunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam
melakukan manipulasi terhadap variable bebas. Populasi penelitian adalah anak demam di wilayah
Desa Salamet Kabupaten Turen. Subjek penelitian sebagai kasus sebanyak 20 orang anak demam
usia 1-3 tahun. Penelitian ini menggunakan metode wawancara langsung pada subjek penelitian,
kuisioner dan perlakuan 10 orang anak demam yang mendapat lulur minyak kelapa dan 10 orang
anak yang mendapat lulur minyak kelapa dan jeruk nipis. Data dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif (tabulasi silang) dan juga menggunakan t test seluruh proses analisis
menggunakan alat bantu komputer SPSS (Statistical Program For Sosial Science) for windows.
Untuk uji hipotesa ini menggunakan HI dengan tingkat signifikan  : 0,05. Hasil uji t test dimana
hasil uji menunujukkan bahwa variable suhu sesudah perlakuan menunjukkan nilai thitung > dari t0,05 ,
yaitu 4,262 > 2,101 sehingga H0 diterima dengan derajat signifikan (α = 0,05) berarti perlakuan
pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis lebih efektif untuk menurunkan suhu anak demam.

Kata kunci :lulur, minyak kelapa, jeruk nipis, anak usia 1-3 tahun, demam

PENDAHULUAN berkembangbiak yang baik bagi kuman


Anak merupakan sumber daya manusia misalnya flu, malaria, demam berdarah, dan
suatu bangsa. Jika anak tumbuh dengan sehat diare. Penyakit-penyakit tersebut biasanya
dan kuat maka pada dewasanya mereka akan mewabah pada musim peralihan, baik dari
mampu mengembangkan bangsa dan negara musim kemarau ke penghujan begitu juga
mereka dengan baik dan bijaksana. Anak-anak sebaliknya. Perubahan cuaca tersebut dapat
termasuk dalam kelompok di masyarakat yang mempengaruhi perubahan kondisi kesehatan
paling rentan untuk terserang penyakit karena anak dari sehat menjadi sakit dan dapat
belum memiliki cukup kekebalan terhadap mengakibatkan tubuh bereaksi sehingga suhu
penyakit (Bidulph, 2000). tubuh mengalami peningkatan.
Terdapat berbagai faktor yang dapat Demam (hipertermi) adalah suatu kondisi
mempengaruhi anak menjadi sering sakit, salah saat suhu tubuh lebih tinggi daripada biasanya
satunya yaitu wilayah tropis, dimana wilayah atau di atas suhu normal yaitu 37,50 C
tropis seperti di Indonesia merupakan tempat (Widjaja, 2003). Demam dapat terjadi ketika

15
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

seseorang megalami gangguan kesehatan. Kompres yaitu salah satu metode fisik
Terjadinya peningkatan suhu di atas suhu untuk menurunkan suhu tubuh bila anak
normal disebabkan karena adanya reaksi infeksi demam.Selama ini kompres dingin atau es
oleh virus, bakteri, jamur atau parasit yang menjadi kebiasaan yang diterapkan para ibu
menyerang tubuh misalnya batuk, pilek, radang saat anaknya demam.Selain itu, kompres
tenggorokan dan pneumonia.Sebagian besar alkohol juga dikenal ibu sebagai bahan untuk
demam berhubungan dengan infeksi yang dapat mengompres.Namun kompres mengunakan es
berupa infeksi lokal atau sistemik.Paling sering sudah tidak dianjurkan karena pada
demam disebabkan oleh penyakit infeksi seperti kenyataannya demam tidak turun bahkan naik
infeksi saluran pernafasan atas, infeksi saluran dan dapat menyebabkan anak menangis,
pernafasan bawah, gastrointestinal, menggigil dan kebiruan.Selain kompres
tuberkulosis. Sebagian besar orang tua menggunakan air, kompres juga dapat diberikan
mengetahui bahwa adanya demam selalu dengan bahan herbal seperti minyak kelapa,
disertai dengan suatu penyakit, sehingga hal ini jeruk nipis atau daun bawang.Kompres dengan
mengakibatkan mereka fobia demam. Hampir bahan herbal seperti ini masih digunakan di
semua kelompok sosial ekonomi beranggapan wilayah-wilayah pedesaan seperti desa Salamet.
bahwa demam adalah suatu hal yang Berdasarkan uraian di atas peneliti sangat
membahayakan dan langkah yang harus tertarik untuk mengetahui pengaruh pemberian
dilakukan pertama kali yaitu menurunkan lulur minyak kelapa dengan air jeruk nipis
demam dengan cepat (Harjaningrum, 2004). terhadap penurunan demam pada anak.
Mengenali gejala lain yang menyertai
demam merupakan hal penting agar demam METODE PENELITIAN
dapat diatasi dengan benar. Beberapa penyakit Desain Penelitian
berbahaya dan menyebabkan kematian Desain penelitian adalah sesuatu yang
menunjukkan gejala demam.Oleh karena itu, sangat penting dalam penelitian yang
demam harus ditangani dengan benar karena memungkinkan pemaksilan kontrol beberapa
terdapat berbagai dampak negatif yang faktor yang bisa mempengaruhi akurasi suatu
diakibatkan oleh demam.Adanya kemungkinan hasil (Nursalam, 2003). Desain penelitian
dehidrasi, karena pada saat anak demam terjadi adalah keseluruhan dari perencanaan untuk
penguapan cairan tubuh sehingga anak menjawab pertanyaan penelitian dan
kekurangan cairan.Demam juga dapat mengantisipasi beberapa penulisan yang
memperparah keadaan anak dengan pneumonia mungkin timbul selama proses penelitian
berat dan penyakit kardiovaskuler.Kerusakan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
neurologis dan kejang demam dapat terjadi (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini merupakan
pada kenaikan suhu 42o C meskipun jarang jenis penelitian eksperimental.Penelitian
(Arifianto dan Hariadi, 2008). eksperimental adalah suatu rancangan
Untuk mengatasi demam terdapat berbagai penelitian yang dipergunakan untuk mencari
cara yang dapat dilakukan antara lain dengan hubungan sebab akibat dengan adanya
pemberian antipiretik, kompres, dan keterlibatan penelitian dalam melakukan
mengenakan pakaian tipis pada anak. Tindakan manipulasi terhadap variabel bebas (Nursalam,
yang sering dilakukan oleh orang tua pada saat 2003).
anak mengalami demam yaitu segera membawa Tempat dan Waktu Penelitian
ke petugas kesehatan dengan harapan agar Penelitian ini dilakukan di Desa Salamet
diberikan obat penurun panas. Terdapat Kabupaten Turen. Tempat ini dipilih sebagai
pendapat yang mengungkapkan bahwa lokasi penelitian karena pertimbangan-
pemberian antipiretik dapat menyamarkan pertimbangan sebagai berikut : dekat dengan
gejala dari suatu penyakit, maka salah satu cara tempat tinggal peneliti, tempat ini belum pernah
terbaik untuk menurunkan demam anak yaitu dilakukan penelitian dengan kasus yang sama,
dengan cara mengompres. pertimbangan masalah waktu dan biaya. Waktu
pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan
November 2012-Januari 2013.

16
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

Variabel penelitian dan defenisi operasional Dari pengamatan ( XAi,XBi) dapat di


Variabel penelitian adalah ukuran atau hitung :
cirri-ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota nA
suatu kelompok yang berbeda dengan yang  Ai
dimiliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, X  i 1

2002). nA
1. Sebagai perlakuan sebelum diberikan lulur nA
adalah X b   X Bi
a. Diukur suhu tubuh anak i 1
2
b. Diperlakukan sesuai prosedur yang sama  nB 
2. Sebagai perlakuan setelah diberikan lulur  X A 
  i 1 
nB
adalah S A   X Ai
2 2
a. Memberikan lulur minyak kelapa dengan air i 1 nA
jeruk nipis sebagai kompres demam frekuensi 2
 nB 
 X A 
2x dalam 3 jam
b. Lulur diberikan pada seluruh badan
  i 1 
nA
S B   X Bi
2 2
c. 1 jam kemudian diukur suhu badan anak
diukur i 1 nA
d. Perbandingan ramuan: minyak kelapa dan X XB
Sp 
2 A
jeruk nipis sama
 1 1 
3. Variabel yang diamati adalah suhu tubuh Sp 2
 
anak demam sebelum dan sesudah diberikan  n A nB 
lulur minyak kelapa dengan air jeruk nipis.. Untuk menguji hipotesis : H0 : µA = µB ,
Populasi dan Sampel dihitung :
Subyek pada penelitian ini adalah 20 orang
XAXB
anak demam yang mendapat perlakuan sama t hitung 
yaitu diberi lulur minyak kelapa dengan air  1 1 
jeruk nipis sebagai kompres. Suhu anak diukur Sp
2
  
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.  n A nB 
Analisa Data a. Bilamana thitung ≤ tα/2 pada derajat bebas (nA
Analisis data adalah suatu proses analisis + nB -2), berarti menerima H0
yang dilakukan secara sistematis terhadap data b. Bilamana thitung> tα/2 pada derajat bebas (nA +
yang dikumpulkan dengan tujuan supaya trend nB -2), berarti menolak H0
dan relationship bisa terdeteksi (Nursalam dan Untuk mempermudah dan menjaga
Pariani, 2001). validitas hasil analisis, maka seluruh proses
Seperti yang telah dikemukakan analisis menggunakan alat bantu computer
sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan SPSS (Statistical Program for Social Science)
jenis penelitian penelitian eksperimen dengan for windows. Dengan demikian uji asumsi
membandingkan dua kelompok subyek dapat diamati langsung dari hasil print out
penelitian atau bahan penelitian diambil secara komputer.
sampling dari anggota populasi. Hipotesis
HASIL PENELITIAN
statistika yang diuji dalam penelitian ini adalah:
Pada bab ini disajikan hasil penelitian
H0 : µA = µB sesuai dengan rumusan dan tujuan
H1 = µA ≠ µB penelitian yang ada pada bab sebelumnya.
Untuk menguji hipotesis tersebut Adapun data yang disajikan pada penelitian
digunakan pendekatan uji t tidak berpasangan ini berupa data umum yang mencakup umur
(Nugroho ,1989). Secara ringkas metode responden, pekerjaan dan pendidikan orang
tersebut dapat di kemukakan sebagai berikut : tua responden seperti yang terlihat pada
tabel dibawah ini :

17
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

Gambar 1 Proporsi tingkat umur responden Gambar 3 Proporsi Pekerjaan Ibu


responden

Berdasarkan gambar di atas tampak


bahwa sebagian besar responden berusia
Berdasarkan gambar di atas tampak
18-23 bulan yaitu sebanyak 10 responden
bahwa sebagian besar pekerjaan ibu
(50 %), dan terdapat 3 responden (15 %)
responden adalah ibu rumah tangga yaitu
berusia 24-29 bulan dan sisanya berusia 30-
sebanyak 12 responden (60 %), wiraswasta
36 bulan yaitu sebanyak 7 responden (35
sebanyak 3 responden (15 %), swasta
%).
sebanyak 4 responden (20%) dan sebagai
Pegawai Negeri Sipili sebanyak 1
Gambar 2 Proporsi Pendidikan Terakhir Ibu
responden (5 %).
Responden
Gambar 4 Proporsi Pekerjaan Ayah
Responden

Berdasarkan gambar di atas tampak


bahwa sebagian besar pendidikan terakhir Berdasarkan gambar di atas tampak
ibu responden SMU yaitu sebanyak 7 bahwa sebagian besar pekerjaan ayah
responden (35 %), dan Diploma III/Strata1 responden adalah swasta yaitu sebanyak 16
sebanyak 4 responden (20 %), SMP responden (80%), wiraswasta sebanyak 3
sebanyak 5 responden (25%), SD sebanyak responden (15 %), dan Pegawai Negeri
3 responden (15 %) dan tidak tamat SD Sipil sebanyak 1 responden (5%).
sebanyak 1 responden ( 5 % )

18
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

Gambar 5 Proporsi Pendidikan Ayah PEMBAHASAN


Responden Febris atau Demam adalah kenaikan suhu
tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal
>38°C (100,4°F), diukur pada oral >37,8°C,
dan bila diukur melalui aksila >37,2°C (99°F).
(Schmitt, 2002). Menurut NAPN (National
Association of Pediatrics Nurse) disebut demam
bila bayi berumur kurang dari 3 bulan suhu
rektal melebihi 38° C. Pada anak umur lebih
dari 3 bulan suhu aksila dan oral lebih dari
38,3° C. Seperti yang dijelaskan pada Bab III,
bahwa penelitian ini adalah penelitian
Berdasarkan gambar di atas tampak eksperimental dengan subyek penelitian 20
orang anak demam. Terdapat 2 subyek
bahwa sebagian besar pendidikan terakhir
penelitian yang masing-masing teridiri dari 10
Ayah responden SMU yaitu sebanyak 6 anak demam kelompok 1 yang mendapatkan
responden (30 %), SMP sebanyak 4 lulur minyak kelapa, 10 anak demam kelompok
responden (20%) dan Diploma III/Strata1 2 yang mendapatkan lulur minyak kelapa dan
sebanyak 3 responden (15 %), SD sebanyak jeruk nipis. Variabel penelitian yang diamati
5 responden (25 %) dan tidak tamat SD pada penelitian ini adalah suhu tubuh sebelum
sebanyak 2 responden (10%). dan sesudah perlakuan

Tabel 1 Nilai rata-rata Variabel Suhu sebelum perlakuan dan nilai Selang Kepercayaan 95%, nilai
Batas Bawah dan Batas atas, Nilai thitung dan nilai ttabel

Nilai
No Perlakuan Batas Batas
Rata-rata thitung ttabel
Bawah Atas
1. Lulur minyak kelapa (1) 38,23 38,00 38,46 2,179 2,101
2. Lulur minyak kelapa dan 38,64 38,32 38,96
jeruk nipis (2)

Dari tabel 1 terlihat bahwa thitung> ttabel 0,05 Tabel 2 Nilai rata-rata Variabel Suhu sesudah
yaitu 2,179 > 2,101. Ini berarti terdapat perlakuan dan nilai Selang Kepercayaan 95%,
perbedaan yang signifikan antara suhu sebelum nilai Batas Bawah dan Batas atas, Nilai thitung
perlakuan pemberian lulur minyak kelapa saja dan nilai ttabel
dan lulur minyak kelapa dan jeruk nipis. Nilai Nilai
N
rata-rata suhu sebelum perlakuan sebesar 38,23 Perlakuan Rata- Batas Batas
o t t
batas atas 38,46 dan batas bawah 38,00. Dari rata Bawah Atas hitung tabel
karakteristik suhu sebelum pemberian lulur 1. Lulur 37,16 36,93 37,39 4,26 2,101
minyak kelapa dapat dikatakan sebagian besar 2. minyak 36,51 36,13 37,89 2
kelapa (1)
suhu sebelum pemberian lulur minyak kelapa
Lulur
lebih rendah. Sedangkan nilai rata-rata suhu minyak
sebelum pemberian lulur minyak kelapa dan kelapa dan
jeruk nipis sebesar 38,64 dan batas atas 38,96 jeruk nipis
dan batas bawah 38,32. Ini berarti suhu sebelum (2)
pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis
dapat dikatakan lebih tinggi. Dari tabel 2 terlihat bahwa thitung > ttabel 0,05
yaitu 4,262 > 2,101. Ini berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara suhu sesudah
pemberian lulur minyak kelapa saja dan lulur

19
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

minyak kelapa dan jeruk nipis. Nilai rata-rata kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan
suhu sesudah pemberian lulur minyak kelapa C
sebesar 37,16 batas atas 37,39 dan batas bawah Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk
36,93. Sedangkan nilai rata-rata suhu sesudah nipis pada saat tubuh mengalami demam dapat
pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis menurunkan suhu dikarenakan manusia
sebesar 36,51 dan batas atas 37,89 dan batas mempunyai komponen-komponen dalam
bawah 36,13. Dari suhu sesudah pemberian menjaga keseimbangan energi dan
terapi dapat dikatakan sebagian demam anak keseimbangan suhu tubuh. Diantaranya adalah
menurun setelah diberikan lulur minyak kelapa hipotalamus, asupan makanan, kelenjar
dan jeruk nipis. keringat, pembuluh darah kulit dan otot rangka.
Berdasarkan tinjauan teori bahwa minyak Dan juga manusia memiliki mekanisme untuk
kelapa termasuk dalam kategori asam lemak menurunkan suhu tubuh apabila tubuh
jenuh rantai sedang atau Medium Chain Fatty memperoleh terlalu banyak panas dari aktifitas
Acids atau MCFA.Sedangkan minyak goreng otot rangka atau dari lingkungan eksternal yang
yang beredar di pasaran hampir semuanya panas. Suhu tubuh harus diatur karena
adalah golongan minyak dengan asam lemak kecepatan reaksi kimia sel-sel bergantung pada
dengan rantai karbon yang panjang atau Long suhu tubuh dan panas yang berlebihan dapat
Chain Fatty Acids atau LCFA. Asam lemak merusak protein sel (Sherwood, 2001).
jenuh rantai sedang mengandung asam laurat Hipotalamus adalah pusat integrasi utama
dengan kadar yang paling tinggi yang setara untuk memelihara keseimbangan energi dan
dengan air susu ibu. Asam laurat ini suhu tubuh.Hipotalamus berfungsi sebagai
mempunyai khasiat sebagai antibiotik alami termostat tubuh.Dengan demikian hipotalamus
yang dapat membunuh berbagai jenis penyakit. sebagai pusat integrasi termoregulasi tubuh,
Saat dioleskan pada daerah yang terinfeksi, menerima informasi aferen mengenai suhu di
minyak kelapa akan membentuk lapisan kimia berbagai bagian tubuh dan memulai
yang melindungi bagian tersebut dari debu, penyesuaian-penyesuaian terkoordinasi yang
udara, jamur, bakteri dan virus. Minyak kelapa sangat rumit dalam mekanisme penambahan
paling efektif digunakan untuk mengobati dan pengurangan suhu sesuai dengan keperluan
memar karena bisa mempercepat proses untuk mengorekasi setiap penyimpangan suhu
penyembuhan dengan cara memperbaiki inti dari patokan normal.Hipotalamus terus
jaringan otot yang rusak. Menurut Coconut menerus mendapat informasi mengenai suhu
Research Center, minyak kelapa itu bisa kulit dan suhu inti melalui reseptor-reseptor
membunuh berbagai virus yang menyebabkan khusus yang peka terhadap suhu yang disebut
flu, cacar, hepatitis, herpes, SARS, dan lain- termoreseptor.Termoreseptor perifer memantau
lain.Minyak kelapa juga membunuh bakteri suhu kulit diseluruh tubuh dan menyalurkan
yang menyebabkan bisul, infeksi tenggorokan, informasi mengenai perubahan suhu permukaan
infeksi saluran kencing, pneumonia, dan ke hipotalamus.Suhu inti dipantau oleh
gonorrhea. Selain itu, minyak kelapa juga termoreseptor sentral yang terletak di
efektif untuk membunuh jamur dan yeast yang hipotalamus itu sendiri serta di susunan saraf
menyebabkan cause candidiasis, ringworm, pusat dan organ abdomen (Sherwood, 2001).
athlete's foot, thrush, diaper rash, dan lain-lain. Pemberian lulur minyak kelapa dan jeruk nipis
Sedangkan jeruk nipis mengandung beberapa pada saat demam menyebabkan melebarnya
zat yang bermanfaat bagi tubuh, antara Selain pembuluh darah perifer sehingga kandungan
memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, kimia minyak kelapa yang dapat membunuh
jeruk nipis juga mengandung asam sitrat, asam jamur, bakteri dan virus yang menyebabkan
amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, suhu tubuh meningkat masuk ke dalam tubuh
limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, dengan lebih mudah.
gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, Sehingga dalam penelitian ini terbukti
nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, bahwa pemberian lulur minyak kelapa dan
jeruk nipis memberikan pengaruh yang

20
Volume 1, Nomor 1 Juli 2013, 15-21

signifikan terhadap penurunan demam.Tetapi signifikan maka sebaiknya anak dibawa ke


sesuai dengan tinjauan teori orang tua pusat pelayanan kesehatan terdekat.
sebaiknya orang tua segera menghubungi
dokter agar demam anak tidak berlanjut DAFTAR PUSTAKA
menjadi infeksi yang lebih berat. Kondisi Anonymous, 2009. Pembuatan Minyak Kelapa.
tersebut yaitu : http://rykibio046.blogspot.com/2009/08/m
1. Demam pada anak usia di bawah 3 bulan akalah-minyak-kelapa-dan-
2. Demam pada anak yang mempunyai manfaatnya.html. Di akses tanggal 6 juni
penyakit kronis dan defisiensi sistem imun 2012
3. Anak gelisah, lemah, atau sangat tidak Anonymous, 2011. Jeruk Nipis.
nyaman http://www.kucoba.com/2012/01/8-
Demam berlangsung lebih dari 3 hari (> 72 manfaat-jeruk-nipis-bagi-kesehatan-.html.
jam) Di akses tanggal 6 juni 2012
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
KESIMPULAN Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang Rineka Cipta, Jakarta
telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa : Ganong, William F. 2002. Fisiologi
1. Pengaruh variabel suhu sebelum pemberian Kedokteran. EGC, Jakarta
lulur minyak kelapa dan jeruk nipis terdapat Hurlock Elizabeth, Le Wis Baman. 2002.
perbedaan yang signifikan terlihat dari nilai Perkembangan Anak. Airlangga, Surabaya
thitung> ttabel 0,05 dilihat dari hasil analisis Ismoedijanto, dr.,Sp.A(K), Dr. 2000. Sari
variabel suhu sebelum pemberian lulur Pediatri :Demam Pada Anak. EGC, Jakarta
(2,179 > 2,101). Lauralee, Sherwood. 2001. Human Physiology.
2. Pengaruh variabel suhu sesudah pemberian EGC, Jakarta
lulur minyak kelapa dan jeruk nipis terdapat Ngastiah, editor setiawan s, kep. 2010.
perbedaan yang signifikan terlihat dari nilai Keperawatan Anak Sakit. EGC, Jakarta
thitung> ttabel 0,05 dilihat dari hasil Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi
analisis variabel suhu sesudah perlakuan Penelitian. PT. Rineka Cipta, Jakarta
(4,262 > 2,101). Nursalam. 2003. Konsep Penerapan
3. Dari keseluruhan varibel penelitian pada Metodologi Penelitian dan Keperawatan.
pengaruh pemberian lulur minyak kelapa Salemba Medika, Jakarta
dan jeruk nipis terhadap penurunan demam Nursalam & Siti Pariani. 2001. Metode Riset
terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini Keperawatan. CV,Jakarta
berarti hipotesis diterima karena nilai t Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu
hitung suhu sesudah lebih besar dari nilai t Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.
tabel (4,262 > 2,101). Supriadi, dkk. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia
Penggunaan dan Khasiatnya. Edisi
SARAN Pertama. Pustaka Populer Obor
1. Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut kepada Soedjatmiko. 2005. Persepsi Orangtua Tentang
masyarakat tentang penyebab demam Demam Dan PentingnyaEdukasi Oleh
sehingga anak mendapat perlakuan yang Dokter. EGC, Jakarta
tepat sebelum demam berlanjut menjadi Tri Harjaningrum, Agnes. 2004. Smart Patient.
infeksi. Lingkar Pena, Jakarta
2. Kompres atau pemberian lulur hanya Wijayakusuma, Hembing Prof. 2008. Ramuan
berfungsi menurunkan demam secara Herbal Taklukkan Penyakit. Pustaka
sementara, karena demam bukan penyakit Bunda, Jakarta
melainkan salah satu tanda dari penyakit
sehingga apabila pemberian kompres atau
lulur tidak memberikan dampak yang

21

Anda mungkin juga menyukai