Anda di halaman 1dari 29

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI

ANAMNESIS PASIEN GIGI


NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

STANDAR dr.Elsy H. K. Lukulewa


PELAYANAN NIP. 198508252011012024
KESGILUT
Pengertian Wawancara antara petugas dan pasien

Tujuan Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami
Pasien.
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 1. Status Pasien


2. Register poli gigi
3. Alat tulis

Prosedur 1. Sapa pasien dengan 7 S


2. Menanyakan dan mencatat identitas pasien meliputi :
 Nama
 Umur
 Alamat
 Pekerjaan
3. Menanyakan Keluhan Utama
 Lokasi gigi yang sakit ( lokal, menyebar )
 Kapan dirasakan
 Sifat sakit ( sedang, akut, kronis )
 Sudah pernah diobati atau belum
4. Menayakan dan mencatat Riwayat Kesehatan umum :
 Jantung
 Gula Darah
 Darah Tinggi
 Kehamilan
 Asma
 TBC ( Paru )
 HIV/AIDS
 Kebiasaan Buruk Pasien (merokok, minum alkohol, menghisap jari, dll)
 Komplikasi / Alergi yg pernah dialami pada pengobatan yang lalu

Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3, Poli umum.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
PEMERIKSAAN PASIEN GIGI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
NIP. 198508252011012024
STANDAR
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut
Tujuan Merupakan Acuan penegakkan diagnosa pada pasien untuk pelaksanaan tindakan
lanjutan kesgilut
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 1. Alat dan bahan


 Diagnostik set
 Nierbeken
 Dental probe
 Cotton Pelet, Roll
 Kapas
 Gelas kumur
 Air bersih
 Chlor ethil
 Tensi meter
 Stetoskop
 Celemek pasien
 Jas
 Masker
 Hand scoen
 Dll
2. Pasien
Mengatur posisi duduk pasien dan memakaikan celemek
3. Petugas
Memakai jas, masker dan Hand scoen.

Prosedur 1. Cuci tangan dengan 6 langkah cuci tangan


2. Mengukur tekanan darah pasien
3. Pemeriksaan Ekstra Oral (pipi,bibir kelenjar limfe)
4. Pemeriksaan Intra Oral :
 Gigi ( warna, posisi,karies, bentuk atau ukuran)
 Lidah (warna,kelaianan yang ada, bentuk dan ukuran)
 Mucosa pipi (ulkus,lesi dan radang)
 Langit – langit keras (apakah ada kista, tumor, celah langit – langit)
 Dasar mulut (apakah ada bengkak, kista, penyumbatan kelenjar ludah)
5. Pemeriksaan penunjang meliputi :
 RO photo
6. Penetapan diagnosa
7. Merapikan kembali alat dan bahan yang telah dipakai
8. Cuci tangan setalah selaisai tindakan

Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


TUMPATAN SEMENTARA
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB
Direktur Rumah Sakit TIM

dr.Elsy H. K. Lukulewa
NIP. 198508252011012024
STANDAR s
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Tumpatan yang dilakukan sebelum melakukan tumpatan tetap

Tujuan 1.Mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut


2.Mencegah terjadinya infeksi
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan .Persiapan Alat dan bahan :
 Diagnostik set
 Neirbeken
 Palstis filing instrumen
 Caviton
 Kapas
 Tampon
2.Persiapan petugas
 Masker
 Handscoen
 Jas pelindung
3.Persiapan pasien
 Celemek pasien
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
Prosedur 1.Persilahkan pasien duduk di dental unit
2.Memakaikan celemek kepada pasien
3.Mencuci tangan, memakai jas pelindung, masker dan handscoen
4.Lakukan pemeriksaan pada gigi yang menjadi keluhan utama
5.Pembuangan jaringan karies dengan ekscavator
6.Preparasi kavitas dengan bur sesuai dengan klasifikasi tumpatan
7.Sterilisasi kavitas
8.Pemberian obat ( eugenol ) sebagai relief of pain ( eugenol + kapas )
9.Penumpatan sementara dengan Caviton
10.Instruksi pasca penumpatan
 Tidak boleh digunakan untuk makan pada gigi yang ditumpat selama 1 jam
 Hati – hati bila menyikat gigi terutama pada bagian gigi yang ditumpat
 Setelah 3 hari kembali ke puskesmas untuk dilakukan penumpatan tetap
11.Melepaskan celemek pasien
12.Melepaskan jas pelindung, masker dan handscoen
13.Memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit
14.Mencatat hasil tindakan pada kartu status pasien dan mengisi register BP gigi
15.Membersihkan daerah kerja
16.Mencuci alat setelah dipakai
17.Lakukan sterilisasi alat
18.Menyimpan alat yang telah steril ke dalam dental kabinet

Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
PENCABUTAN GIGI TETAP DENGAN ANASTESI INFILTRASI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB
Direktur Rumah Sakit TIM

dr.Elsy H. K. Lukulewa
NIP. 198508252011012024
STANDAR
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Mengeluarkan gigi parmanen akar tunggal dari socketnya dengan anastesi infiltrasi
Tujuan Pencabutan gigi permanen akar tunggal tanpa menimbulkan rasa sakit dan tidak ada sisa
akar tertinggal
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan Alat dan bahan
 Tang cabut sesuai dengan indikasi pencabutan
 Bein
 Jarum suntik
 Lidocain
 Kapas
 Kassa steril
 Tampon

Prosedur 1. Asepsis daerah kerja


2. Melakukan anastesi infiltrasi pada mukosa sekitar gigi yang akan di cabut
3. Melakukan tes apakah daerah tersebut sudah teranastesi atau belum
4. Melakukan pencabutan gigi akar tunggal
5. Meletakkan tampon pada luka bekas pencabutan
6. Instruksi pasca pencabutan
7. Pemberian obat
Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
PENCABUTAN GIGI SULUNG
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB
Direktur Rumah Sakit TIM

dr.Elsy H. K. Lukulewa
NIP. 198508252011012024
STANDAR
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Mengeluarkan gigi sulung dari socketnya dengan menggunakan topikal anastesi

Tujuan Memberi kesempatan untuk gigi permanen tumbuh dengan baik


Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan 1. Alat dan bahan :
 Tang cabut sesuai dengan indikasi gigi yang akan dicabut
 Bahan anastesi Topikal
 Kassa steril
 Kapas
 Tampon

Prosedur 1. Melakukan tindakan topikal anestesi


2. Setelah pasien merasa dingin/tebal pada daerah gigi yang akan dicabut maka gigi
Boleh dilakukan pencabutan
3. Lakukan pencabutan menggunakan tang sesuai dengan indikasi gigi yang akan
Cabut
4. Mengambil tampon menggunakan pinset kemudian tetesi dengan iodin povidon
dan letakkan pada luka bekas pencabutan lalu pasien disuruh mengigit tampon.
5. Memberikan instruksi setelah pencbabutan
6. Memberikan obat untuk mengurangi rasa sakit setelah pencabutan (bila perlu)

Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
TUMPATAN TETAP
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB
Direktur Rumah Sakit TIM

dr.Elsy H. K. Lukulewa
NIP. 198508252011012024
STANDAR
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Suatu Tindakan untuk menutup kavitas dengan menggunakan bahan tumpatan tetap
Tujuan Mengembalikan bentuk gigi sesuai anatomisnya dan mengembalikan fungsi gigi seperti
semula.
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan Alat dan bahan
 Konservasi set
 Bahan tumpatan tetap
 Kapas
 Cotton roll,pelet
 Alkohol
 Celluloid strip
 Vaselin
 Basis (semen ZnOP)

Prosedur 1. Membersihkan jaringan nekrotik


2. Preparasi cavitas
3. Blokir dan Sterilisasi daerah kerja
4. Basis
5. Aplikasi bahan tumpatan tetap
6. Cek oklusi
7. Pengolesan Vaselin
8. Polising
9. Pengolesan Finier
10. Instruksi

Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
PERSIAPAN RUANGAN DAN PERALATAN KESEHATAN GIGI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
NIP. 198508252011012024
STANDAR
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Merupakan persiapan awal dalam menunjang setiap pelayanan di poli gigi
Tujuan Agar ruangan dan peralatan bersih, steril dalam upaya pencegahan penularan dan juga
memberi kenyamanan bagi pasien
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan 1. Status Pasien
2. Alat tulis
3. Buku inventaris alat dan bahan
Prosedur Menyiapkan ruangan dan alat:
1. Membersihkan ruangan, meja, dan dental unit
2. Mengecek alat-alat dan obat-obatan gigi
3. Mempersiapkan tampon, cotton roll, cotton pellet, dan kassa.
Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERSIHAN KARANG GIGI
PERSIAPAN RUANGAN DAN PERALATAN KESEHATAN GIGI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Tindakan pembersihan karang gigi adalah proses pembersihan kotoran yang keras yang
menempel di permukaan gigi dengan menggunakan alat medis gigi
Tujuan a. Menghilangkan bau mulut
b. Mencegah keradangan pada gusi
c. Mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut.
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan
Prosedur a. Menyapa pasien dengan ramah.
b. Menanyakan keluhan kepada pasien ( apa yang dirasakan, sudah berapa lama,
apa yang sudah dilakukan)
c. Pemeriksaan
Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi ( dental unit ) kemudian diatur posisi
sedemikian rupa sehingga memudahkan operator untuk bekerja lalu lampu
dinyalakan
d. Pemeriksaan ekstra oral
Memeriksa keadaan umum pasien terutama daerah wajah dan leher apakah ada
pembengkaan atau tanda keradangan
e. Pemeriksaan Intra oral
1) Menganjurkan pasien untuk berkumur dahulu
2) Meminta pada pasien untuk membuka mulut, memeriksa keadaan jaringan
sekitar gigi dan gigi yang dikeluhkan banyak karang giginya.
3) Memberi penjelasan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan oleh
petugas.
4) Mempersilahkan pasien untuk mengisi blanko persetujuan tindakan medis
f. Tindakan
1) Menyiapkan ultrasonicscaller, memasang saliva ejector dan mengisi tabung
dengan aqua
2) Membersihkan karang gigi yang menempel pada gigi dengan ultrasonic
scaller oleh dokter gigi dan memasang saliva ejector pada mulut pasien oleh
perawat gigi.
3) Setelah karang gigi bersih gigi dipoles menggunakan pasta gigi dan brusg
dengan menggunakan low speed boor
4) Bila karang gigi sudah bersih gusi disekitarnya dikeringkan lalu dioles
dengan betadine dan kapas.
5) Meminta pasien untuk mengecek apakah sudah nyaman dengan tindakan
yang sudah dilakukan.
g. Pencatatan
1) Mengisi rekam medis pasien (tanggal, anamnese, hasil pemeriksaan,
2) Diagnose dengan tindakan yang telah dilakukan, Obat yang diberikan) bila
perawatan belum selesai ditulis rencana perawatan selanjutnya.
3) Untuk pasien dengan kategori warga kota dipersilahkan untuk membayar
tarif retribusi sesuai perda
4) Menucapkan salam dan terima kasih kepada pasien
5) Mencatat tanggal, diagnose dan tindakan yang dilakukan pada buku register
pasien oleh petugas
6) Memasukkan data di program simpus
Pada pasien BPJS petugas memasukkan data p- Care.
Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
ABSES GIGI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

STANDAR dr.Elsy H. K. Lukulewa


PELAYANAN NIP. 198508252011012024
KESGILUT
Pengertian Pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan di sekitarnya,
biasanya berasal dari suatu infeksi. Abses gigi yang dimaksud adalah abses pada pulpa
dan periapikal
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan abses gigi.
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 1. Alat :
a. Diagnostik set
2. Bahan :
a. Handscoen
b. Masker
c. Betadine
d. Tampon
Prosedur 1. Pasien dianjurkan berkumur dengan air garam hangat.
2. Jika abses meluas dapat diberikan:
Dewasa : Amoksisilin 500 mg dan Metronidazol 500 mg setiap 8 jam
Anak : Amoksisilin 10-15 mg/kgbb, setiap 6-8 jam
3. Simtomatik: Parasetamol atau ibuprofen atau asam mefenamat
Dewasa : 500 mg setiap 6-8 jam
Anak : 10-15 mg/kgbb, setiap 6-8 jam
4. Bila abses meluas dan sudah fluktuatif maka dilakukan insisi abses.
5. Instruksi post tindakan dan DHE.
6. Mencatat hasil tindakan pada rekam medis dan buku registrasi pasien
Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3, Poli umum.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


INSIISI MUCOCELE
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

STANDAR
PELAYANAN dr.Elsy H. K. Lukulewa
KESGILUT NIP. 198508252011012024

Pengertian Pengangkatan kista kelenjar ludah yang berada di bibir


Tujuan Agar mucocele dapat terangkat sehingga pasien merasa nyaman
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 4. Oral diagnosa set


5. Povidon iodin
6. Kasa
7. Jarum suntik
8. Lidocain
9. Nacl
10. Scalpel
11. Suturing set
12. Gunting
Prosedur
5. Asepsiis intra oral
6. Melaakukan anestesi lokal secara sirkular dengan lidocain
7. Settelah teranestesi dilaakukan insisi dotengah – tengah mucocele dengan hati2
agar tidak pecah
8. Dinding mucoxele dipisahkan hati – hati dari mukosa
9. Mucocelle diangkat dan jaringan kelenjar. Apabila pecah, bersihkan cairannya dan
pisahkan atau angkat jaringan yang tertinggal sampai bersih
10. Luka operasi dibersihkan dengan Nacl fissiologis, kemudian luka dijahit
11. Instruksi dan pemberian resep
Unit terkait Instalasi rawat jalan, instlasi rawat inap

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


UPERKULEKTOMI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Operculum yang menutupi sekitar 50% dari permukaan oklusal gigi yang menutupi
sebagian gigi molar rahang bawah
Tujuan Meempertahankan gigi molar yang masih memiliki tempat untuk erupsi tetapitertutup
oleh sebagian operculum
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 4. Alat diagnosa mulut set


5. Scaler
6. Gunting operasi / scalpel
7. Lidocain
8. Jarum suntik
9. Kasa
10. Tampon

Prosedur 9. Scaling gigi yang akan dilalukan operkulek


10. Lakukan anestesi di bagian operculum
11. Eksisi pericoronal flap. Jaringan bagian distal dari gigi tersebut harus dipotong
agar tidak kembali
12. Beraihkan dengan kapas
13. Gigit tampon
14. Instruksi
15. Pemberian resep

Unit terkait Instaalsi rawat jalan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


INJEKSI INFILTRASI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : MENGETAHUI PENANGGUNG JAWAB TIM

DIREKTUR

STANDAR
PELAYANAN s
KESGILUT
Pengertian Mengeluarkan gigi dari socketnya
Tujuan Mencabut gigi tanpa rasa sakit
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan .Persiapan Alat dan bahan :
 Diagnostik set
 Neirbeken
 Tang cabut sesuai dengan gigi yang akan dicabut
 Jarum suntik
 Kapas
 Tampon
 Lidocaine
Prosedur 1.Persilahkan pasien duduk di dental unit
2.Memakaikan celemek kepada pasien
3.Mencuci tangan, memakai jas pelindung, masker dan sarung tangan
4.Asepsis daerah kerja
5.anestesi dengan teknik infiltrasi yaitu dengan menggunakan kassa atau kapas yang
diletakkan di antara jari dan membran mukosa mulut, tariklah pipi atau bibir serta
membran mukosa yang bergerak ke arah bawah untuk rahang atas dan ke arah atas untuk
rahang bawah, untuk memperjelas daerah lipatan mukobukal atau mukolabial. Suntiklah
jaringan pada lipatan mukosa dengan jarum mengarah ke tulang dengan
mempertahankan jarum sejajar bidang tulang. Lanjutkan tusukan jarum menyelusuri
periosteum sampai ujungnya mencapai setinggi akar gigi. Untuk menghindari
gembungan pada jaringan dan mengurangi rasa sakit, obat dikeluarkan secara
perlahan.
6.Melakukan tes apakah sudah teranestesi atau belum
7.Melakukan pencabutan gigi
8.Membersihkan luka bekas pencabutan deengan kasa
9. Gigit tampon
10.Instruksi paska pencabutan
11. Pemberian obat
Unit terkait Instaalasi rawat jalan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


PENCABUTAN GIGI TETAP DENGAN ANASTESI MANDIBULAR BLOCK
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Mengeluarkan gigi parmanen dari socketnya dengan anastesi blok maandibula
Tujuan Pencabutan gigi permanen tanpa menimbulkan rasa sakit dan tidak ada sisa akar
tertinggal
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan Alat dan bahan
 Tang cabut sesuai dengan indikasi pencabutan
 Bein
 Jarum suntik
 Lidocain
 Oral diagnosa set
 Neirbecken
 Kassa steril
 Tampon

Prosedur 8. Asepsis daerah kerja


9. Melakukan anastesi blok mandibula dengan cara dilakukan palpasi fossa
retromolaris dengan jari telunjuk sehingga kuku jari menempel pada linea oblikua.
Dengan bagian belakang jarum suntik terletak di antara kedua premolar pada sisi
yang berlawanan jarum diarahkan sejajar dengan dataran oklusal gigi-gigi
mandibula ke arah ramus dan jari. Jarum ditusukkan pada apeks trigonum
pterygomandibular dan gerakan jarum di antara ramus dan ligamentum serta otot
yang menutupi fasies interna ramus diteruskan sampai ujungnya kontak dengan
dinding posterior sulkus mandibularis. Keluarkan 1,5 ml obat anestesi di sini (rata-
rata kedalaman insersi jarum adalah 15 mm, tapi bervariasi tergantung ukuran
mandibula dan proporsinya berubah sejalan dengan pertambahan umur). Dapat
juga menganestesi nervus lingualis dengan cara mengeluarkan obat anestesi pada
pertengahan perjalanan masuknya jarum.
10. Melakukan tes apakah daerah tersebut sudah teranastesi atau belum
11. Melakukan pencabutan gigi
12. Meembersihkan bekas pencabutan dengan kasa
13. Meletakkan tampon pada luka bekas pencabutan
14. Instruksi pasca pencabutan
15. Pemberian obat
Unit terkait Instllasi rawat jalan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
ODONTEKTOMI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Odontektomi adalah ekstraksi gigi dengan melalui tindakan bedah dengan pembuatan
flap mukoperiosteum, pengambilan tulang yaamg menutupi gigi

Tujuan Mencabut gigi impaksi


Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan 1. Alat dan bahan :
 Tang cabut sesuai dengan indikasi gigi yang akan dicabut
 Bahan anastesi
 Jarum suntik
 Duk
 Kapas
 Tampon
 Rasparatorium
 Scalpel
 Suturing set
 Gunting

Prosedur 7. Asepsis intra oral dan ekstra oral


8. Melakukan anestesi mandibular disertai dengan infiltrasi pada bukal
9. Muka pasien ditutup duk berlubang steril kecuali pada daerah operasi
10. Melakukan insisi mukoperiosteum disekitar gigi
11. Separasi tulang dengan jaringan mukosa menggunakan rasparatorium
12. Memisahkan jaringan tulang alveolar serta gigi di bagian mesial dan bukal, untuk
menghilangkan retensi dengan bur tulang
13. Mengeluarkan gigi dengan bein
14. Pembersihan luka
15. Dilakukan penjahitan
16. Pembersihan daerah operasi
17. Instruksi paska operasi
18. Pemberian resep

Unit terkait Instalassi rawat jalan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
TUMPATAN RESIN KOMPOSIT
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Suatu Tindakan untuk menutup kavitas dengan menggunakan bahan tumpatan resin
komposit
Tujuan Mengembalikan bentuk gigi sesuai anatomisnya dan mengembalikan fungsi gigi seperti
semula.
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan Alat dan bahan
 Konservasi set
 Bahan tumpatan tetap
 Kapas
 Cotton roll
 Alkohol
 Celluloid strip
 Matriks dan wedges
 Suction
 Etsa dan bonding
 Basis (semen ZnOP)
 Articulating Paper

Prosedur 11. Membersihkan jaringan nekrotik


12. Preparasi kavitas
13. Blokir daerah kerja
14. Basis
15. Aplikasi bahan etsa dan bonding dengan menggunakan kapas kecil (disesuaikan
dengan instruksi pada bagian dalam kemasan bahan etsa dan bonding)
16. Aplikasi bahan resin komposit menggunakan light curing (disesuaikan dengan
instruksi pada bagian dalam kemasan bahan resin komposit)
17. Cek oklusi dengan menggunakan articulating paper
18. Finishing dengan menggunakan finishing bur
19. Polishing dengan menggunakan polishing bur
20. Instruksi pasien agar digunakan setelah lebih kurang 30 menit paska ditumpat

Unit terkait Innstlasi rawar jalan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
PERSIAPAN RUANGAN DAN PERALATAN KESEHATAN GIGI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Merupakan persiapan awal dalam menunjang setiap pelayanan di poli gigi
Tujuan Agar ruangan dan peralatan bersih, steril dalam upaya pencegahan penularan dan juga
memberi kenyamanan bagi pasien
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan 1. Status Pasien
2. Alat tulis
3. Buku inventaris alat dan bahan
Prosedur Menyiapkan ruangan dan alat:
1. Membersihkan ruangan, meja, dan dental unit
2. Mengecek alat-alat dan obat-obatan gigi
3. Mempersiapkan tampon, cotton roll, cotton pellet, dan kassa.
Unit terkait dokter gigi, perawat gigi minimal D3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
PERAWATAN SALURAN AKAR
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Prosedur yang bertujuan untuk mengatasi kerusakan pada saluran akar gigi serta
mengobati infeksi pada daerah tersebutþ

Tujuan Meengembalikan vitalitas gigi atau mempertahankan gigi dalam rongga mulut untuk
mengembalikan fungsinya
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 1. Alat diagnosa set


2. Konservasi set
3. Bur preparasi
4. Jarum miller
5. Jarum file
6. Jarum reamer
7. Obat sterilisasi saluran akar gigi
8. Aquades
9. NaoCl
10. Jarum suntik
11. Lidocaine
12. Pasta pengisian saluran akar
13. Calcium Hydroxide
14. ZnPO4 Semen
15. Kapas
16. Cotton roll
17. Tumpatan sementara
18. Suction

Prosedur 1. Foto rontgen gigi yang akan dikerjakan


2. Melaakukan anestesi lokal untuk mencegah nyeri selama perawatan, namun
dimana gigi yang sudah mengalami kematian pulpa, tidak dilakukan anestesi
3. Preparasi Kavitas meliputi open bur menggunakan bur preparasi
4. Memasukkan jarum miller untuk mengetahui jumlah saluran akar gigi dan posisinya
5. Melakukan foto rontgen dengan jarum miller di dalam saluran akar gigi pasien
6. Menghitung panjang kerja
7. Preparasi saaluran akar demgan menggunakan reamer dan file secara bergantian,
dan dilakukan irigasi setelah penggantian alat dengan menggunakan aquades
8. Meletakkan desinfektan (obatbsterilisasi) dengan kappas kemudian ditutuoi
tambalan sementara
9. Kontrol
10. Perbenihan, jika hasil perbenihan negatif, maka dilanjutkan dengan pengisian
pasta saaluran akar
11. Meletakkan Calcium Hydroxide
12. Melektakkan ZnPO4 Semen
13. Tumpatan sementara untuk kemudian dilakukan tumpatan tetap sesuai dengan
keinginan pasien

Unit terkait Instalasi rawat jalan


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI
ORTHODDONTIK LEPASAN
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Alat orthoddontik yang pemakaiannya bisa dipasang dan dilepas olehnpasien
Tujuan Meraapikan gigi sesuai lengkung yang normal
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut

Persiapan 1. Alat diagnosa set


2. Sendok cetak
3. Alginat
4. Gips biru
5. Spatula
6. Bowl

Prosedur 1. Menentukan Klas Angle


2. Mencetak gigi pasien RA dan RB dengan menggunakan sendok cetak dan alginat
dengan cara : mememilih sendok.cetak yang sesuai, mengaduk aalginat ke
dalam bowl dengan menggunakan spatula sampai homogen kemudian
diletakkan ppada sendok cetak
3. Keluarkan cetakan dari mulut pasien
4. Bilas
5. Dilakukan pengecoran pada hasil cetakan dengan gips biru
6. Keluarkan hasil cor dari sendok cetak
7. Buat garis median, dan garis oklusi pada model cetakan gigi, kemudian dikirim
ke ldental lab untuk dilakukan pembuatan alat orthodontik lepasan sesuai
kebutuhan pasien

Unit terkait Instlasi rawat jalan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


Gigi Tiruan Lepasan
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
s
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Gigi yaang dibuat untuk membantu dalam pengunyahan, estetik dan bicara
Tujuan Agar fungsi kunyah, estetik dan fungsi bicara pasien keembali
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan  Alat diagnosa set
 Sendok cetak
 Spatula
 Bowl
 Alginat
 Gips biru
Prosedur 1.Gigi yang akan dibuatkan gigibtiruan harus bbebas dari sisa akar
2. Menentukan Klas Kennedy
3.Menentukan warna gigi
4.Memilih sendok cetak yang sesuai
5.Mencetak giginpasien demgan menggunaka campuran alginat dan air sampai
homogen dan diletakkan pada sendok cetak
6.Bilas
7.Melakukan pengecoran dengan gips biru
8.Keluarkan hasil cor dari sendok cetak
9.Menggaris garis median, garis oklusi
10. Hasil cetakan atau model gigi dikirim ke dental lab untuk dilakukan pembuatan gigi
tiruan sesuai kebutuhan pasien

Unit terkait Innstalasi rawat jalan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


GIC TANPA SINAR
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Bahan kedokteran gigi yang termasuk dalam bahan tumpatan sewarna gigi (GIC Tipe II)
Tujuan Meemgembalikan fungsi dan anaotomis gigi secara estetik
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan  Alat diagnosa set
 Konservasi setbur preparasi
 GIC Tipe II
 Kapas
 Cotton roll
 Suction
 Seluloid strip
 Finishing bur
 Polishing bur
 Articulating Paper
 Spatula
 Mixing pad
 Cocoa butter

Prosedur 1. Lakukan preparasibpada kavitas


2. Buat adukan GIC pada mixing pad sesuai instruksinpabrik
3. Aplikasi bahan adukan ke daalam kavitas
4. Tekan tambalan menggunakan matriks / seluloid strip yangbsesuainkontur gigi
5. Oleskan cocoa butter atau varnish di atas tambalan
6. Cek oklusi
7. Finishing dengan mennggunaakan bur finishing
8. Polishing dengan menggunaka bur polishing
Unit terkait Instalasi rawat jalan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


SPLINTING GIGI
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Merupakan alat stabilisasi dan imobilisasi gigingoyang larenansuatunlesi, traumanatau
penyakit periodontal
Tujuan Agar gigi asli yaang goyang dapat bertahan dalam mulit
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan Yang digunakan dalam metode ini adalah splinting dengan menggunakan kawat dan
akrilik
 Kawat stainless steel
 Akrilik resin
 Tang potong

Prosedur 1. Kawat stainless stell dilelukan mengelilingi gigi


2. Tempatlan kawat di sebelah insisal cingulum, ujung kaeat diputar searah jatrum jam
3. Memasang kawat interdental, dipotong 1.5cm dan dibentuk seperti jepit rambut
4. Dilanjutkan dengan ppenggunaan akrilik resin untuk menumpulkan dan memfixir
ligature

Unit terkait Instalasi rawat jalan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BP GIGI


ULKUS MULUT
NO. DOKUMEN: NO.REVISI : HALAMAN : 1 DARI 2
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh PENANGGUNG JAWAB TIM
Direktur Rumah Sakit

dr.Elsy H. K. Lukulewa
STANDAR NIP. 198508252011012024
PELAYANAN
KESGILUT
Pengertian Luka lecet yangbterdaapat dalam mulutbatau gusi yangbdisebabkan olehnproses
peradangan
Tujuan Meemgobati ulkus mulut
Kebijakan KEP.MENKES RI. NO 284/MENKES/SK/IV/2006, tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesgilut
Persiapan  Alat diagnosa set
 Bur untuk menghilangkan permukaan yang tajam
 Bahan antiseptik
 Kapas
 Anestetik topikal
 Topikal steroid

Prosedur 1. Hilangkan faktor predisposisi


2. Pemberian topikal steroid, anestetik topikal, antiseptik kumur
3. Pemberian multivitamin
4. Diet lunak
Unit terkait Instalasi rawat jalan

Anda mungkin juga menyukai