Anda di halaman 1dari 11

Perawatan Periodontal Pada Pasien dengan Periodontitis

Agresif
(Laporan Kasus)
Olivia Nadia Putri
(40619063)

Pembimbing :
Poernomo Agoes Wibisono, drg., MS., Sp. Perio (K)
Identitas Pasien
Nama / Tn / Ny / Nn / An : Nn. X
Umur : 24 Tahun
Kelamin : Perempuan
ANAMNESIS
01 Keluhan Utama 02 Riwayat Kasus 03 Keadaan Sekarang
Gusi sering berdarah sewaktu Pasien tidak mengeluhkan
Gigi depan rahang
bawah terasa goyang menyikat gigi sejak 2 tahun rasa nyeri/sakit
yang lalu, gusi juga sering
bengkak tapi kemudian
hilang sendiri

Riwayat Kesehatan
04 Gigi dan Mulut 05 Riwayat Kesehatan Umum
Pasien mengaku menyikat Pasien mengaku alergi cuaca panas dan dingin,
gigi 3x sehari, sewaktu mandi pasien tidak ada penyakit sistemik, pasien mengaku
pagi, mandi sore, dan malam tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
sebelum tidur gigi lepas sendiri dari rongga mulut
Pemeriksaan Objektif

• Pemeriksaan Ekstraoral : TAK

• Pemeriksaan Intraoral:
1. Gingiva udem dan hiperemi
2. Gigi 23 Malposisi
3. Gigi 11 dan 21 resesi bagian palatal
4. OHI-S 0,7 (Baik)
5. PBI 1,5
6. Gigi anterior rahang atas dan rahang
bawah mobility °2 dengan kedalaman
poket berkisar 5-10mm
7. Gigi 22,32,34 tidak ada titik kontak
8. Tidak ada gigi yang hilang
9. Tidak ada gigi karies
Pemeriksaan Radiografi

1. Gigi 31,32,42 kehilangan tulang


berbentuk vertical mencapai 1/3
apikal
Rencana Perawatan

Terapi inisial :
DHE, Scalling & Root
Fase I
Planning, Pemberian
antibiotik Sistemik

Fase Bedah :
Bedah Flap pada Fase II
regio 31,32,41,42

Fase Rekonstruksi : Fase III


-

Fase Pemeliharaan :
Fase IV Cek OHIS, cek kondisi
gingiva, cek poket, cek
mobilitas gigi
Pelaksanaan Tindakan
Perawatan Tahap Inisial
1. Pasien diberi edukasi dan motivasi mengenai cara menjaga kebersihan rongga mulut.
2. Scalling dan Root Planning
3. Pemberian antibiotika sistemik (Amoxicillin dan metronidazole) selama 8 hari
4. Pasien diminta untuk control, tujuan evaluasi sejauh mana terjadi perbaikan.
5. Pasien melakukan perawatan bedah sebulan kemudian setelah tidak terlihat adanya
pengurangan kedalaman poket.
Pelaksanaan Tindakan

Perawatan Bedah
1. Bedah flap pada regio 31,32,41,42 dengan insisi sirkular
2. Persiapan alat dan bahan.
3. Flap direfleksikan sehingga daerah yang akan dibersihkan terlihat jelas.
4. Jaringan granulasi dibersihkan dengan Kuret Gracey’s #3 dan #4
5. Melakukan scalling serta root planning pada permukaan akar yang terekspos sehingga
permukaan akar menjadi licin, rata dan keras.
6. Menempatkan DFDBA (Decalcified freeze-dried bone allograft) pada daerah tulang alveolar
yang mengalami kerusakan serta distabilkan dengan menggunakan membrane GTR
7. Flap kemudian ditutup dan dijahit menggunakan monosof non-resorbable(4-0) dengan Teknik
interrupted suture.
8. KIE pasien, instruksi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
9. Pasien diberikan resep Chlorhexidine 0,12% digunakan 2 kali sehari selama 2 minggu.
10. Kontrol jahitan setelah 10 hari, dan instruksi untuk melakukan kontrol berkala.
Pelaksanaan Tindakan
Kontrol pada hari ke-10
1. Jahitan dibuka setelah 10 hari
2. Tidak melakukan probing saat kontrol pada daerah graf paling sedikit selama 3 bulan.

Kontrol setelah 7 bulan pasca tindakan


1. Pada pemeriksaan radiografi intraoral dengan teknik periapical, terlihat penambahan tinggi
tulang alveolar mencapai 1/3 tengah akar.
2. Kedalaman poket berkurang hingga mencapai 3-4mm.
3. Tidak terdapat kegoyangan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai