GINGIVA ENLARGEMENT
Oleh
MAIYANI LESTARI
1110070110065
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2016
LAPORAN KASUS GINGIVA ENLARGEMENT
Nama : Vika
Umur : 18 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Tindakan yang
Hari/tanggal Kasus Operator
dilakukan
Jumat 8 April Gingiva Pengajuan Pasien
31
penskeleran.
LAPORAN KASUS GINGIVA ENLARGEMENT
1.DATA PASIEN
Nama : Vika
Umur : 18 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Belimbing
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan ada gusi yang membesar menutup giginya
dan terlihat beda dari gigi sebelahnya. Sebelumnya pasien sudah pernah
b. Anamnesis
1. Sejak kapan ada pembengkakan gusi tersebut ? (pastinya tidak tahu, namun
tidak sering).
3.PEMERIKSAAN KLINIS
a. Ekstra Oral
Lymph node : normal
b. Intral Oral
Bibir : Normal
Gingiva : GE regio 31
Lidah : Normal
Palatum : Normal
Frenulum : Normal
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
Debris Calculus
V/O Kanan Ant. Kiri Total V/O Kanan Ant. Kiri Total
Atas 0/0 0/1 0/0 0/1 Atas 0/0 1/0 0/1 1/1
Bawah 0/0 0/1 1/1 1\2 Bawah 2/2 1/1 1/1 4/3
Total 0/0 0/2 1/1 2/2 Total 0/1 0/0 0/1 5\5
4
DI = x 100% = 0,66
6
5
DI = x 100% = 0,83
15
OHI = DI + CI
= 0,66 + 0,83= 1,49 berada pada ketegori (sedang)
2. Keluhan tambahan
Riwayat penyakit lalu
Gigi : Gingiva enlargement region 41
Sistemik :-
Riwayat penyakit sekarang :
Gigi : Gingiva enlargement regio 31
Sistemik :
Riwayat penyakit keluarga : -
Gambar Pasien
PEMBAHASAN
dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Penyakit periodontal yang paing
sering terjadi adalah penyakit gingiva, karena gingiva merupakan bagian terluar
mempengaruhi faktor estetik. Salah satu penyakit gingiva yang secara klinis
mukosa rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi linggir (ridge)
alveolar. Gingiva sendiri tersusun oleh epitel berkeratin dan jaringan ikat yang
orang kulit hitam (termasuk orang kaukasia) kadang menunjukkan adanya derajat
variasi pigmentasi warna coklat pada gingiva (Wolf dkk., 2005). Menurut Santoso
(2009), ciri gingiva sehat yaitu berwarna merah muda hingga bervariasi
epithelium dan vaskularisasi serta sifat fibrosa dari jaringan ikat dibawahnya,
tepinya seperti pisau dan scallop agar sesuai dengan kontur gigi-geligi. Secara
histologis kedalaman sulkus pada gingiva sehat maksimal 0,5 mm dan lebar 0,15
mm. Pada saat dilakukan probing, probe dapat berpenetrasi ke dalam epithel
dari normal. Keadaan ini merupakan gambaran yang sering menyertai penyakit
2006) :
gigi
berdasarkan catatan Cheklis yang dipantau pada masing- masing pasien dengan
sistemik, faktor lokalnya adalah: kesehatan mulut yang buruk, malposisi gigi, cara
menyikat gigi yang salah, trauma oklusi, tambalan kurang baik, iritasi, cangkolan
dan sebab- sebab lain yang tidak diketahui (Usri dkk , 2006).
waktu yang lama oleh plak gigi. Faktor-faktor yang memudahkan penumpukan
plak dan retensi termasuk diantaranya kebersihan rongga mulut yang jelek seperti
iritasi yang disebabkan oleh abnormal anatomis dan penambalan yang tidak tepat
terbawa ke bagian dalam jaringan sewaktu adanya benda – benda asing yang
masuk (misalnya bulu sikat gigi, pecahan biji apel, bagian cangkang lobster atau
kepiting) yang tertanam kuat kedalam gingiva (Newman., Takei., Carranza, 2006).
Abses gingiva merupakan lesi meluas secara tepat, terasa sakit dan terlokasi
dari bakteri yang terbawa jauh kedalam jaringan ketika substansi asing seperti
bulu sikat gigi, sepotong serat apel, atau pecahan cangkang lobster tertekan ke
gingiva bebas. Stadium awal pembesaran ini adalah berupa pembesaran berbentuk
pelampung yang mengelilingi gigi yang terlibat. Pembesaran bisa bertambah besar
disertai nyeri sakit sampai terkomplikasi oleh infeksi akut atau trauma. Kadang-
kadang pembesaran inflamtoris sebagai massa diskret atau masa bertangkai yang
atau gingiva cekat. Lesi bertangkai ini lambat perkembangannya dan biasanya
tidak disertai nyeri sakit. Lesi ini mengecil secara spontan disertai eksaserbasi dan
yang hebat pada lipatan antara masa bertangkai dengan gingiva yang berdekatan
(Daliemunthe, 2008)
karena obat-obatan dapat terjadi pada mulut yang bebas iritasi dan dapat pula
tidak terjadi pada mulut dimana iritasi lokal menumpuk (Daliemunthe, 2008).
dan tidak mudah berdarah.Dalam kasus yang parah, ginigiva menutup mahkota
1. Phenytoin (antikonvulsan)
melibatkan gingiva, berupa pembesaran pada gingiva bebas saja, atau berupa
peradangan kronis dengan leukosit matang dan daerah jaringan ikat ditutupi massa
padat dengan leukosi tberkembang biak dan belum dewasa, sifat spesifik
nuklear (PMN) dan bakteri yang sering terlihat (Newman., Takei., Carranza,
2006).
a. Pubertas
perempuan dan testosteron pada laki-laki disaat masa pubertas. Hal ini
b. Kehamilan
massa pusat dari jaringan ikat, dengan berbagai difus diatur, yang baru
kubus dan stroma cukup berserat dengan berbagai tingkat edema dan
c. Defisiensi vitamin C
leukemia akut, bisa juga terjadi pada penderita leukemia sub akut. Lesi
2008).
Carranza, 2006).
semua tumor yang tersebar, dan massa seperti tumor yang berada di gingiva
ini hanya untuk menentukan lokasinya bukan untuk menerangkan tumor itu
sendiri. Kebanyakan lesi yang dirujuk sebagai ‘epulis’ adalah lebih kepada
jaringan ikat gingiva atau dari ligamen periodontal. Tumbuhnya lambat, tumor
berbentuk bulat yang cendrung menjadi kenyal atau kuat, serta bernodul tapi
cendrung menjadi lunak dan mudah berdarah. Fibroma yang keras pada
e. False enlargement
tetapi bisa terjadi pada fibrous dysplasia, cherubism, central giant cell
dan lingual.
adalah :
(mudah tercabik) dan pendarahan yang terjadi secara spontan atau dengan
iritasi ringan.
Joseph, 2005)
jauh melebihi pembesaran biasa yang diakibatkan oleh faktor lokal yang
setara.
b. Distribusi pada marginalis dan interdental.
b. Lesi muncul seperti jamur, massa bulat pipih yang menonjol dari margin
c. Cenderung untuk memperluas lateral, dan tekanan dari lidah dan pipi
tercabik, dengan permukaan yang licin dan berkilat. Pendarahan gingiva bisa
terjadi secara spontan atau dengan iritasi ringan. Pada permukaan gingiva
2.3.1 Gingivektomi
1. Indikasi gingivektomi
cekatnya adekuat.
3. Prosedur gingivektomi
terapi inisial.
RESEP
3.1 Kesimpulan
dan berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Salah satu penyakit gingiva yang
gingiva yang secara klinis terlihat lebih besar dari normal.Secara histologis
pembesaran gingiva dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu hipertrofi
gingiva dan hiperplasia gingiva. Pada hipertrofi gingiva terjadi pembesaran yang
3.2Saran
Carranza FA, Hogan EL. Gingiva Enlargement. In: Newman MG, Takei HH,
Klokkevold PR, Carranza FA (eds), Clinical Periodontology, 10th edition,
St. Louis, Saunders-Elsevier, 2006, p: 373-90.
Haytac MC, et al. Severe alveolar bone loss and gingival hyperplasia as initial
manifestasion of burkitt cell type acute lymphoblastic leukimia.
Journal periodontal 2003; 74(4): 547-551
Lindhe J, et al. Clinical periodontology and implant dentistry. 5th ed. Oxford:
Blackwell Munksgaard, 2008: 395.