Anda di halaman 1dari 19

BEDAH KURETASE

NINDYA SHINTA DAMAYANTI 191611101104


 Pasien wanita berusia 20 tahun datang ke RSGM Unej mengeluhkan gigi terasa kasar
saat tersentuh lidah. Pasien juga mengeluhkan gusinya berdarah saat sedang
menggosok gigi.
 Pasien mengeluhkan gigi atas dan bawah terasa kasar saat menyentuh lidah sejak ± 3
tahun yang lalu. Pasien juga mengeluhkan terkadang gusinya berdarah saat
menggosok gigi sejak ± 1 tahun yang lalu. Pasien merasa ngilu pada gigi bagian
bawah kanan depan sejak ± 1 tahun yang lalu. Pasien pernah melakukan pemeriksaan
ke dokter gigi namun belum sampai pada tahap perawatan gigi
 Pasien belum pernah melakukan perawatan ke dokter gigi sebelumnya. Pasien
menyikat gigi 3 kali sehari, 2 kali saat mandi, pagi dan sore, 1 kali saat malam
sebelum tidur
 Pasien tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik maupun alergi, begitu juga
dengan keluarga pasien. Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk.
 Pasien memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi pada sisi kiri, sejak ± 5 tahun yang
lalu. Pasien mengunyah satu sisi dikarenakan gigi sebelah kanan berlubang sehingga
kurang nyaman untuk mengunyah.
Foto Intra Oral
PEMERIKSAAN 2. Klinis
a) Ekstraoral
1) Wajah: normal (simetris)
2) ; kepala dan leher: normal
1. Keadaan umum 3) Kelenjar limfe: normal (tidak teraba dan tidak sakit)
4) Kelenjar saliva: normal (tidak teraba dan tidak sakit)
a) Kondisi Fisik: Baik
5) Sendi temporomandibular: normal
b) Tanda-tanda vital: (tidak ada clicking dan krepitasi, garis median lurus
 TD: 110/80 mg Hg (normal) saat membuka dan menutup mulut, tidak sakit)
6) pergerakan mandibula membuka dan menutup
 R: 20x/menit (normal) normal (tidak ada clicking dan krepitasi, tidak sakit,
 N: 80x/menit (normal) garis median lurus saat membuka dan menutup mulut)
7) kemampuan pergerakan ke segala arah normal,
 T: 36°C (normal) (tidak ada clicking dan krepitasi, tidak ada hambatan,
 BB: 50 kg tidak sakit)
8) kemampuan membuka mulut normal
 TB: 164 cm (tidak ada clicking dan krepitasi, tidak ada hambatan,
tidak sakit, dapat membuka mulut minimal selebar
40mm)
PEMERIKSAAN
B.
  INTRAORAL Pemeriksaan
  DI-S:

1. KEBERSIHAN RONGGA MULUT 3 0 2


1 3 3
Pemeriksaan CI-S:
=
3 0 2
1 1 3

= OHI-S = CI-S + DI-S

  OHI-S =
KEBERSIHAN RONGGA MULUT: BURUK
Pemeriksaan Penunjang

 Terdapat resorbsi puncak tulang alveolar kurang dari 1/3 akar gigi
pada gigi 31, 41, 42
 Terdapat pelebaran ligament periodontal pada gigi 31, 41
 Terputusnya lamina dura pada gigi 41 bagian distal dan gigi 42
DIAGNOSIS: RENCANA PERAWATAN:

1. Dental Plaque Induce 1. KIE


Gingival Disease pada gigi 2. Tumpat pada gigi 17 dan
RA: 12 13 14 15 16 17 18 22 47
23 24 25 26 27 3. Scaling dan root planing
RB: 32 33 34 35 36 43 44 45 pada gigi:
46 47 RA: 11 12 13 14 15 16 17
2. Periodontitis Kronis Pada 18 21 22 23 24 26 27 28
Gigi 31, 41, 42 RB: 31 32 33 34 35 36 37
3. Resesi gingiva Klas I Miller 38 41 45 46
pada gigi 31 33 41 47 4. Desensitasi pada gigi 33
4. Hipersensitivitas dentin 5. Evaluasi
pada gigi 33 6. Bedah kuretase pada gigi
31, 41, 42
PROGNOSIS:
27. Kontrol
Gigi periodik
dari 31 yang mengalami
periodontitis (1%)
Evaluasi:
- anamnesa:
keluhan.
apakah sikat giginya rutin berapa kali sehari, caranya gimana, lalu di cek (KIE)
ada keluhan ngga enak dan kurang nyaman setelah di srp
kalau ngilu setelah dibersihkan brarti di terapi hipersensitiv
OHIS dilihat, cek plak dan kalkulus
- pemeriksaan:
OHI-S
warna, bop, pembesaran, tekstur,
probing depth
goyang
TINDAKAN BEDAH
a. Persiapan pasien

 Persiapan mental

Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur bedah yang akan dilakukan (informed consent) dengan bahasa awam

(dimengerti oleh pasien) dan menenangkan

 Persiapan fisik

1. Sehari sebelum pembedahan pasien diinstrusikan istirahat yang cukup dengan tidur malam yang cukup (6-8 jam)

2. Sebelum pembedahan pasien diinstrusikan makan terlebih dahulu

3. Evaluasi pasien (kontrol plak, BOP, warna, PD)

4. Mengisi informed consent dengan diberikan penjelasan menggunakan bahasa awam

5. Mengukur tanda vital

b. Persiapan alat

c. Persiapan operator
PROSEDUR BEDAH
KURETASE

1. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll


2. Asepsis daerah kerja dengan povidone iodine 10%
3. Anestesi lokal infiltasi menggunakan lidocaine+epinefrin
- cek menggunakan sonde pada regio yang dilakukan anestesi dan
menekan gingiva pada regio tersebut, apabila tidak sakit (anestesi
sudah bekerja tandanya pucat dan terasa kebas/tebal)
- cek kondisi fisik pasien (mual, pusing)
4. Scaling dan root planing. scraping
Permukaan akar gigi dievaluasi untuk melihat hasil terapi fase I, Apabila
masih ada partikel kalkulus yang tertinggal , prosedur scaling dan root
planing diulangi kembali. Gingiva ditekan
5. Tindakan kuretase
Menggunakan alat kuret, kuret di insersikan dengan cutting edge
diarahkan ke dinding poket. Permukaan luar gingiva ditekan dari arah luar
dengan jari lalu dengan gerakan scrapping (pengerokan pada epitel lining
di dinding poket dan epitelial attachment pada dasar poket / junctional
epithelium ke arah koronal jaringan epitel yang terinflamasi pada dinding
poket disingkirkan. Dengan gerakan horizontal secara berulang sampai
bersih, jari menahan dinding luar poket agar tidak terkoyak/rusak
PROSEDUR BEDAH
KURETASE

6. Irigasi untuk menghilangkan jaringan nekrotik menggunakan


larutan saline (NaCl) merupakan larutan fisiologis yang tidak
mempengaruhi sel dalam morfologis / fungsinya
Bersihkan dg tampon
7. Diadaptasikan gingiva ditekan dengan jari ke arah gigi
8. Aplikasi tetracyclin gel pada daerah yang dilakukan kuretase
menggunakan probe
(0,7% / 100mg) (+) sebagai anti kolagenase untuk
reattachment
9. Daerah kerja dikeringkan menggunakan tampon dan diisolasi
dengan cotton roll dan saliva ejector
PROSEDUR BEDAH
KURETASE
10. Pemasangan periodontal pack
Pembuatan periodontal pack
• Basis : katalis = 3:1 (berat/volume), 1:1(panjang)
• Basis dan katalis dicampur diatas glassplate dan spatula semen,
diaduk dengan gerakan melipat hingga konsistensi dempul warna
homogen
• Pack diambil menggunakan spatula semen
• Basahi tangan dengan air, kemudian ambil pack
• Pack dipilin hingga panjang sesuai gigi yang di kuret
• Pack diletakkan pada daerah yang dibedah
PROSEDUR BEDAH
KURETASE

11. Cek vital sign post bedah


12. Diresepkan analgesik, antiseptik (obat
kumur)
R/ Asam Mefenamat mg 500 tab No. X
S p.r.n 3 d.d. I p.c

R/ chlorhexidine fl No.I
S 2 d.d. 10 ml coll or
13. Instruksi post bedah
INSTRUKSI POST BEDAH

1. Pasien diberi informasi tentang periodontal pack dan fungsinya


• Menutup luka
• Mengurangi pendarahan
• Mencegah rasa sakit
• Melindungi dari kontaminasi
• Agar tidak terjadi trauma saat mengunyah dan menyikat gigi
2. Diinstruksikan mempertahankan pack sampai kontrol
3. Menginformasikan hal-hal yang dapat menyebabkan pack lepas seperti:
jangan mengunyah dan menyikat dibagian pack, jangan berkumur terlalu
keras, jangan menyentuh pack dengan tangan dan lidah, aktivitas berat
4. Bila pack lepas  tidak berdarah dan tidak sakit jangan panic, hubungi
operator
INSTRUKSI POST BEDAH

5. Minum obat sesuai anjuran


6. Hindari makanan makanan panas, pedas,
asam karena dapat mengganggu perlekatan pack
7. Hindari merokok
8. Dianjurkan untuk tidak makan selama 1 jam
post bedah
9. Harus menjaga kebersihan gigi dan mulut
dengan menyikat gigi secara teratur kecuali
daerah yang dibedah
10. Kontrol 1 minggu kemudian

Anda mungkin juga menyukai