Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penggunaan gipsum dalam kedokteran gigi telah meluas, baik digunakan
untuk keperluan klinik ataupun pekerjaan laboratorium. Penggunaan bahan
tersebut dapat diperlihatkan dalam membuat model untuk gigi tiruan, model
dan die/cetakan, articulating cast, mould, refractory investment dan lain-lain.
Dengan banyaknya pengunaan gypsum pada kedokteran gigi, maka selaku
mahasiswa kedokteran gigi, sangat penting untuk mengetahui cara membuat
model atau carving dengan benar dana memenuhi beberapa aspek.
Dan untuk lebih memahaminya, maka diperlukan suatu praktikum atau
skill lab yang memperlihatkan cara carving dan polishing serta bagaimana
hasil maksimal yang harusnya dapat diperoleh sebagai indikator keberhasilan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan carving gigi yang benar dan
memenuhi aspek yang ditargetkan
2. Untuk mengetahui proses finishing dan polishing yang benar dan
memenuhi aspek yang ditargetkan

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Carving gigi


Carving berasal dari kata “carve” yang berarti membentuk atau mengukir
suatu bahan tambal semasih dalam keadaan plastis, misalnya amalgam, lilin,
dan sebagainya (kamus kedokteran gigi FJ Harty dan R.Ogston, 2014).
Carving gigi juga diartikan sebagai seni chipping dan cara memotong pada
bagian datar dari pada balok gips untuk membuat ukiran agar terlihat atau
tampak menjadi tiga dimensi. Alat-alat yag digunakan saat carving gigi antara
lain: pisau gips, pisau model, dan gergaji kecil.

Figure 2: pisau model

Figure 1: pisau gips

Figure 1: gergaji kecil

2
2.1 Polishing
Polishing atau pemolesan adalah pembuatan permukaan yang halus dan
mengkilap (kamus kedokteran gigi FJ Harty dan R.Ogston, 2014). Polishing
merupakan serangkaian prosedur untuk mengurangi goresan-goresan yang
terjadi pada proses sebelumnya. Menghasilkan permukaan yang mengkilat
dan dilakukan pada tahap akhir dengan cara digosok dan dipoles dengan
ampelas. Apabila polishing berhasil maka akan didapatkan permukaan halus
dan mengkilat.

3
BAB III
METODE DAN PEMBAHASAN

3.1 Carving

3.1.1 Alat dan bahan


a) Alat-alat
1. Pensil
2. Penggaris
3. Pisau gips
4. Pisau malam
5. Pisau model
b) Bahan-bahan
1. Balok gypsum ukuran 10 x 5 x 5 cm (hasil pekerjaan skill lab
gypsum)
2. Kertas millimeter
3. Kertas gosok
4. Lem

3.1.2 Tahap Pekerjaan


1. Siapkan balok gypsum hasil pekerjaan skill lab, dan kertas millimeter.
Siapkan gambar outline form gigi yang telah dibagikan, kemudian salin
gambar outline form gigi tersenbut pada kertas millimeter untuk 5 sisi
yang berbeda pada balok gypsum tersebut (labial/bukal, lingual/palata,
mesial, distal dan insisal/oklusal) dengan memperhatikan dimensi
ukuran.
2. Setelah gambar outine form disetujui instruktur, gunting masing-masing
sisi outline form dan tempelkan pada balok gypsum. Perhatikan cara
menempelkan pada balok gypsum: masing-masing sisi disesuaikan
dengan tempatnya, oklusal / insisal, sisi mesial berlawanan dengan sisi
distal, sisi labial / bukal berlawanan dengan sisi palatal / lingual.

4
3. Lakukan carving balok gypsum sesuaikan dengan gambar outline
formnya. Tahap carving dilakukan secara berurutan dari sisi mesial,
distal,labial / bukal dan terakhir sisi insisal / oklusal (bentuk cusp, pit,
dan fissure)
4. Masing-masing tahapan disesuaikan dengan dimensi ukuran dan bentuk
anatomi gigi dan ditunjukkan pada instruktur untuk dimintakan
persetujuan.

3.1.3 Pembahasan dari hasil yang didapat


1. Ukuran carving
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, pada carving yang saya buat,
ukuran dan outline formnya sesuai. Hal ini menandakan aspek pertama
terpenuhi.
2. Kesesuaian bentuk mahkota gigi
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, bentuk dari mahkota gigi sudah
mulai terbentuk namun masih terdapat banyak kekurangan karena pada
mahkota kurang membulat. Hal ini menandakan aspek kedua belum
terpenuhi
3. Kesesuaian bentuk anatomi akar gigi
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, bentuk akar sudah
lumayan. Hal ini menandakan aspek ketiga terpenuhi.

3.2 Polishing

3.2.1 Alat dan bahan

a) Alat-alat

1. Kaca
2. Besi
3. Ampelas

5
b) Bahan-bahan

1. Bedak

3.2.2 Tahap pekerjaan


1. Menyiapkan hasil carving
2. Mengampelasnya hingga halus dan tidak berporus menggunakan
ampelas berbagai ukuran
3. Setelah halus, menaburi bedak pada permukaan bidang gipsum dan
menggosoknya menggunakan kaca atau besi hingga mengkilat
4. Melakukan hal yang sama pada semua bidang permukaan hingga
semuanya terlihat dapat memantulkan cahaya/mengkilat

3.3.3 Pembahasan dari hasil yang didapat


1. Permukaan bidang carving halus dan rata
Berdasarkan hasil percobaan, permukaan bidang carving yang didapatkan
halus dan rata, juga tidak ditemukan adanya porus.
2. Permukaan bidang carving mengkilat
Berdasarkan hasil percobaan, permukaan bidang carving yang didapatkan
sudah cukup mengkilat dan baik, namun pada salah satu bagian ddaerah
oklusal, kurang mengkilap.
3. Ukuran dan bentuk carving sesuai outline formnya
Berdasarkan hasil percobaan, ukuran dan bentuk carving sudah lumayan
sesuai dengan bentuk outline-nya, namun bagian mahkota nampaknya
kurang membulat.

6
BAB IV
KESIMPULAN

1. Carving adalah seni chipping dan cara memotong pada bagian datar
dari pada balok gips untuk membuat ukiran agar terlihat atau tampak
menjadi tiga dimensi
2. Hasil carving maksimal yang dapat diperolah adalah ketika ukuran
carving sesuai outline formnya, bentuk anatomi mahkota gigi dan akar
gigi sesuai dengan bentuk aslinya.
3. Polishing adalah seni chipping dan cara memotong pada bagian datar
dari pada balok gips untuk membuat ukiran agar terlihat atau tampak
menjadi tiga dimensi.
4. Hasil polishing maksimal yang dapat diperoleh adalah ketika
permukaan bidang carving halus dan rata, permukaan bidang carving
mengkilat dan ukuran serta bentuk carving sesuai dengan outline
formnya.

7
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Harty, F.J. 2014.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sumono, drg. Agus, M.Kes. dan Hidayati, drg. Lusi, M.Kes. 2016. Petujuk Skill
Lab Ilmu Bahan dan Teknologi Kedokteran Gigi I. Jember : Jember University
Pers.

Anda mungkin juga menyukai