Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO 4

RESTORASI RIGID

Seorang laki – laki usia 30 tahun datang ke klinik RSGM UNEJingin menambalkan gigi
belakang kananbawah, gigi tersebut pernah ditrambal dengan bahan yang sewarna dengan
warna gigi. Pasien mengeluh ada tambalan yang pecah sehingga sering kemasukan
makanandan tidak nyaman, terasa ngilu tetapi tidak pernah merasakan sakit spontan. Pada
pemeriksaan klinis tampak karies sekunder dibagian mesial dan sisa sedikit tumpatan
dibagian oklusal gigi, pecah cusp mesiolingual, gigi masih vital, tidak ada kegoyangan, dan
sisa mahkota gigi masih baik. Hasil pemeriksaan radiografis menunjukkan tidak ada kelainan
pada jaringan pendukung. Dokter gigi merencanakan membuatkan restorasi rigid onlay.

STEP 1

Identifikasi Kata Sulit

1. Restorasi rigid
 Restorasi yang prosesnya diluar RM dan bersifat kaku/rigid
 Prosedur satu kali kunjungan: di Lab, kunjungan kedua: insersi restorasi
2. Onlay
 Restorasi yang melibatkan 1 cusp / lebih/lebih dari 2/3 dataran oklusal
 Berfungsi mengembalikan anatomis, fisiologis dan menerima beban kunyah
yang besar
3. Karies sekunder
 Karies yang terjadi pada tepi restorasi karena kebocoran tepi pada kavitas
karena akumulasi debris pada tepi restorasi tsb

STEP 2

Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan teknik restorasi rigid dan plastis?


2. Apa saja macam – macam dari restorasi rigid?
3. Apa saja jenis bahan yang digunakan untuk restorasi rigid?
4. Apa saja indikasi dan kontraindikasi restorasi rigid onlay?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari restorasi rigid onlay?
6. Bagaimana prosedur restorasi rigid onlay?
STEP 3

Brainstorming

1. Perbedaan
Plastis: langsung di RM, bahan setting di RM, kunjungan lebih singkat dan lebih
murah, pada kavitas yg kerusakan lebih sempit, desain tepi kavitas membulat

Rigid : proses diluar RM di Lab, harga lebih mahal, lebih dari satu kunjungan,
dilakukan pada kavitas yg kerusakan luas, insersi sudah dalam rigid, retensi frictional
retention, desain tepi kavitas tajam

2. Inlay : restorasi di lembah cusp


Onlay : lebih dari 2/3 dataran oklusal
Full crown : pilihan terakhir, apabila mahkota klinis sudah pendek
Mahkota pasak : untuk gigi nonvital dan kehilangan cusp, yang sebelumnya dilakukan
perawatan endo
Veneer : lapisan tambahan yang sewarna gigi

Restorasi ekstrakoronal
Porselen fusetometal : kekuatan dan estetik baik, lapisan logam mengurangi sifat
brittle dari bahan porselen, kerapatan tepi dan daya tahan yg baik, tingkat
keberhasilan perawatan tinggi

3. Metal : gigi posterior, sifat beban kuat


porselan : estetik baik tapi tidak sekuat metal, kurang beradaptasi terhadap dinding
kavitas
poselen fusetometal : kuat dan estetik baik, kontraindikasi pasien alergi logam,
bruxism, daerah yg tidak dapat diisolasi adekuat
komposit : lebih ke inlay karena mudah pecah

4. Indikasi :
Kerusakan besar (melibatkan cusp) gigi posterior tetapi dinding bukal dan lingual
sehat
Mahkota tinggi
Lebar isthmus > 1/3

Kontaindikasi :
Dinding bukal/lingual rusak
Mahkota pendek
Kavitas kecil (tidak melibatkan cusp)

5. Kelebihan :
Dgn komposit : preparasi gigi minimal, ikatan mekanis
Dgn porselen : sesuai warna gigi, tidak korosi, permukaan licin, resistensi cukup
bagus, biokompabilitas dan respon jaringan baik,
Dgn Logam : kekuatan baik meskipun restorasi tipis, tahan kerusakan tepi
Dapat menutup sebagian/ seluruh permukaan gigi sehingga dapat memperbaiki funsi
oklusi

Kekurangan:
Dgn komposit : Shrinkage
Dgn porselen : Biaya mahal, mudah retak, kujungan lama, potensi perbaikan rendah,
kontra bruxism
Dgn Logam : kontras dgn gigi, menimbulkan alergi thd px alergi logam

6. Prosedur
 Kunjungan 1 :
isolasi dan asepsis daerah kerja
Pembongkaran tumpatan yg rusak
Pembersihan karies
Preparasi
Pembersihan kavitas dan keringkan
Pencetakan
Kavitas diberi restorasi onlay sementara
Px pulang dan datang ketika onlay sudah jadi

 Kunjungan 2:
Isolasi dan asepsis
Restorasi onlay sementara dibongkar
Uji coba onlay (cek oklusi dan artikulasi dengan artikulating paper)
Jika sudah pas  Penyemenan
Finishing dan polishing ulang apabila sele
STEP 4

MAPPING

Kavitas

Restorasi

Rigid Plastis

Inlay Onlay Crown Pasak Veneer

Indikasi dan Prosedur Bahan restorasi


Kelebihan dan
kontraindikasi kekurangan perawatan

STEP 5

Learning Objective

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi dan tujuan restorasi rigid
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam – macam restorasi rigid
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bahan restorasi rigid
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi restorasi
rigid
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan restorasi
rigid
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prosedur perawatan restorasi rigid
onlay
STEP 6

Mandiri

STEP 7

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi dan tujuan restorasi rigid
Definisi: dibuat diluar RM disemenkan pasa kavitas gigi. Restorasi yang dapat
digunakan setelah perawatan endo. Dibagi menjadi 3: ekstrakoronal, intrakoronal,
intraradikuler (mahkota pasak)

Tujuan: agar tidak terjadi karies sekunder

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan macam – macam restorasi rigid


 Inlay
 Onlay
 Veneer
 Mahkota pasak
 Crown

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bahan restorasi rigid


 Porselen:
Indikasi : memerlukan estetik, kavitas besar proximal gigi anterior
Kontraindikasi : bruxism
Komposisi: silika (quart kristalin, kristobali kristalin, trilini kristalin, silika
gabungan non kristal), pigmen
High fusing : paling kuat, translusen baik, ketahanan baik, elemen gigi tiruan
Medium fusing : homogenitas bubu yg baik, menguntungkan proses
pembakaran
Low fusing : restorasi mahkota dan jembatan
Sifat : kekerasan yg lebih tinggi dari enamel, bisa menyebabkan atrisi pada
gigi antagonis, semakin tinggi titik lebur akan semakin kuat, kekuatan yg baik
 Zirkonia
Adhesi bakteri minimal
 Litium disilikat
Kekuatan yg lebih baik, transulen lebih baik
 Logam
Kontra: alergi logam
Indkasi: keinginan px, lesi karies yg besar, post PSA
 Nobel dental alloy
Gold (halus, mudah ditempa, tidak dipengaruhi perubahan suhu),
platinum(keras, tahan suhu di dalam RM), paladium (harus dikombinasi
komposisi lain), iridium (meningkatkan sifat mekanik)
 Base dental alloy
Silver(permukaan kasar shg tdk digunakan utk restorasi jika berdiri seniri),
copper( thermal sgt tinggi shg bersifat konduktor), zinc, indium
(menurunkan titik lebur), tin (mengkilapkan), nikel (kekerasan)
 Indirect composite
Px ingin estetis, mudah dan preparasi tidak rumit, shrinkage
 Porselen fusetometal
Lebih estetis dari hanya menggunakan logam, biokompatibel baik, tidak
shrinkage
 All porselen
Tidak ada tambhaan metal ada restorasi, translusensi lebih baik dari PFM,
kekuatan lebih baik dari komposit, biokompatibel, tidak mudah terkikis,
mengurangi sensitifitas dentn, jangka panjang  tidak mudah akumulasi
bakteri karena permukaan halus
 Pasak fiber reinforced komposit
Estetik baik, dapat direkatkan pada SA, (silika , zirkonia, ) , modulus
elastisitas sama dengan dentin
 Penambahan fiber saat proses curing dan sebagai bahan dasar veneer
komposit, kekuatan yg baik
 Luting : setting time panjang, tidak toksik, kekuatan yg tinggi
Zinc polikarboksilat : sulit manipulasi, potensi adhesi ke email dan dentin
RMGI : solubilitas yg rendah, mikroleakage rendah
Resin komposit
GIC
Zinc phospate

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontraindikasi restorasi


rigid
 Inlay
Indikasi : kavitas kecil tidak sampai cusp, mengembalikan estetik gigi dan
fungsi
Kontaindikasi : frek karies tinggi, OH jelek, bruxism
 Onlay
 Indikasi : abrasi gigi yg luas, kerusakan gigi mencapai satu cusp atau lebih,
perbaiki ungsi oklusi, nahkota klinis gigi masih tinggi
Kontra: kerusakan hampir semua cusp, mahkota klinis pendek
 Veneer
Indikasi : fraktur sebagian mahkota, mahkota diskolorisasi, kelainan bentuk
gigi, atrisi abrasi erosi
Kontra : OH buruk, gigi yg butuh tambalan besar, px usia kurang dr 10 th,
 Full crown
Indikasi : karies luas melibatkan seluruh cusp, mahkota klinis pendek
Kontra: OH buruk
 Mahkota pasak
Indikasi : gigi nonvital post PSA, akar gigi sehat, retensi bagus
Kontra: kerusakan jar periodontal

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan restorasi


rigid

 Logam
Kelebihan:
Resistensi baik, mudah dipulas, memperkuat jar gigi, mudk dikontur
Kekurangan:
Sulit diperbaiki apabila rusak, estetis rendah
 Onlay FM
Kelebihan : tahan mastikasi, resisten faktur cocok utk bruxism, estetis baik
sewarna gigi dan tahan lama, kavitas luas
Kekurangan : biaya mahal
 Inlay komposit
Kelebihan : mudah diperbaiki, prosedur lab tdk begitu rumit, tdk mudah
patah, estetis bagus, mengurangi karies sekunder
Kekurangan : waktu lama, elastisitas rendah, shrinkage
 Inlay logam
Kelebihan : kontur lebih baik, tahan thd beban kunyah, bikompatibel baik,
polishing mudah
Kekurangan : mahal, butuh banyak teknik, susah diperbaiki, kebocoran mikro,
kurang estetik
 Inlay porselen
Kelebihan ; estetis baik, kekuatan bagus, tahan lama dalam RM,
biokompabilitas bagus, dapat mengembalikan anatomis gigi, sifat fisik
adekuat, jarang shrinkage
Kekurangan : mahal, waktu kunjungan lama, potensi perbaikan rendah
 Komposit inlay dan onlay
: tdk mudah kontaminasi sliva, kontur baik
Kekurangan, waktu lama, mahal
 Onlay logam
Kekuatan baik, tahan korosi
 PFM : kerapatan baik, tdk shrinkage

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prosedur perawatan restorasi rigid


onlay
 Box proximal
Round bur low speed, membuang dentin karies,
 Bevel
Di cavo surface
 Kunjunagn 1
Endo pulp capping
Basis sementara

 Kunjungan 2
Elastomer dan irreversible hydrocoloid

Anda mungkin juga menyukai