MEDIKAMEN
Bagian pelayanan medik
FAMILY DENTAL CARE
1. Trauma, sebaiknya gigi dibebaskan dari beban oklusi yang berlebih dengan cara
didrinding pada permukaan yang secara langsung kontak dengan antagonisnya.
2. jaringan yang didevitalisasi, bila terdapat dalam saluran akar atau jaringan periapikal
akan mengganggu disinfeksi atau perbaikan.
3. dead space atau ruang mati, biasanya terdapat di dalam saluan akar lateralis.
Medikamen harus berkontak dengan mikroorganisme dalam seluruh bagian saluran
akar.
4. akumulasi eksudat, eksudat harus dapat dikeluarkan dari dalam saluran akar bila
terjadi akumulasi.
Dressing saluran akar sebaiknya diganti seminggu sekali dan lebih sering pada perawatan
kasus dengan lesi periapikal.
BAHAN MEDIKAMEN
Syarat bahan disinfeksi saluran akar:
Disinfektan dapat digolongkan sebagai minyak esensial, kompoun fenolik, halogen, dan
antibiotika.
1. Eugenol
Bahan ini adalah zesens (essence) kimiawi minyak cengkeh dan mempuyai hubungan dengan
fenol. Agak lebih mengiritasi dari minyak cengkeh dan keduanya golongan anodyne. Eugenol
menghalangi impuls saraf interdental. Biasanya digunakan unuk perawatan pulpektomi. Bagian
dari sealer (endomethasone-eugenol) dan bahan canpuran tumpatan sementara. (Zn Oksid-
eugenol).
3. Cresatin
Dikenal juga sebagai metakresilasetat. Bahan ini merupakan cairan jernih, stabil, berminyak
dan tidak mudah menguap. Mempunyai sifat antiseptik dan mengurangi rasa sakit. Efek
antimikrobial lebih kecil dari formocresol dan ChKM, sifat mengiritasi jaringan periapikal lebih
kecil daripada ChKM. Sifat anodyne cresatin terhadap jarigan vital baik sekali, sehingga sering
dipakai sebagai bahan dressing pasca pulpektomi.
4. Cresophene
Terdiri dari: chlorphenol, hexachlorophene, thymol, dan dexamethasone, yaitu sebagai
anti-phlogisticum. Pemakaian terutama pada gigi dengan permulaan periodontitis, apikalis akuta
yang dapat terjadi misalnya pada peristiwa overinstrumentasi.
5. Formocresol
Kombinasi formalin dan kresol dalam perbandingan 1:2 atau 1:1, Formalin adalah disinfektan
kuat yang bergabung dengan albumin membentuk suatu substansi yang tidak dapat dilarutkan,
tidak dapat menjadi busuk . Pada beberapa pengujian mampu menimbulkan efek nekrosis dan
inflamasi persisten pada jaringan vital. Selain itu juga bisa menimbulkan respon imun berantara-
sel. Dianjurkan digunakan dalam konsentrasi rendah.
6. Glutardehide
Minyak tanpa warna yang larut dalam air. Seperti formalin obat ini disinfektan kuat dan fiksatif.
Dianjurkan digunakan dalam konsentrasi rendah (2%) sebagai obat intrasaluran. Pada
penelitian ditemukan sedikit atau tidak ada reaksi inflamasi pada pemeriksaan histologik.
9. N2
Suatu kompoun yang mengandung Paraformaldehida sebagai unsur utamanya, dinyatakan
baik sebagai medikamen intra saluran maupu sebagai siler. N2
mengandung eugenol dan fenilmerkuri borat, dan kadang bahan tambahan termasuk timah
hitam, kortokosteroid, antibiotika, dan minyak wangi. Ada beberapa pendapat yang
menyatakan bahwa antibakterial N2 hanya sebentar dan menghilang kira-kira dalam waktu
seminggu atau sepuluh hari.
10. Halogen
Yang termasuk golongan ini adalah:
1. sodium hipoklorit
Klorin dengan berat atom terendah menpunai daya antibakteri yang terbesar. Uap sodium
hipoklorit bersifat bakterisidal. Disinfektan klorin bukan kompoun yang stabil karena berinteraksi
cepat dengan bahan organik, sehingga baik diaplikasikan pada saluran akar tiap dua hari
sekali.
2. Yodida
Yodin sangat reaktif, berkombinasi dengan protein dalam ikatan longgar sehingga penetrasinya
tidak terganggu. Bahan ini mungkin memusnahkan mikroorganisme dengan membentuk garam
yang merugikan kehidupan mikroorganisme. Seperti kompoun klorin bahan ini efek
antibakterialnya sebentar, tetapi merupakan medikamen yang paling sedikit mengiritasi.
FREKUENSI MEDIKASI
Dressing sebaiknya diganti seminggu sekali dan tidak boleh lebih dari dua minggu
karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan membusuk karena interaksi dengan
mikroorganisme.
Dressing saluran akar sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan butiran kapas
yang telah dibasahi medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Uap yang keluar dari
medikamen sudah cukup efektif untuk mendisinfeksi kavitas pulpa. Saluran akar ditutup
denganmeletakkan butiran kapas steril yang kedua diatas butiran kapas yang telah diberi obat
dan ditutup dengan tumpatan sementara Cavit, Seng Oksid eugenol atau IRM.
Definisi
Obat yang menyembuhkan.
intracanal medicament : obat yang diintegraskan pada perawatan saluran akar dan dianggap dapat memberi
efek antibakteri, antiinflamasi, dan anodin, walaupun telah dilaporkan pula adanya efek toksik terhadap
jaringan. Sejauh ini medikamen intrakanal terbagi atas golongan:
root canal obturation material : material yang dipakai untuk pengisian saluran akar. Menurut Grossman,
material obturasi ini dapat dikelompokkan atas :
mudah aplikasinya,
menutup dengan baik saluran akar baik lateral maupun apikal,
tidak mengerut setelah dimasukkan ke saluran akar,
tidak menyerap kelembaban,
bersifat bakteriostatik, radioopak, tidak mewarnai gigi,
tidak mengiritasi jaringan periapeks,
mudah atau bisa cepat disterilkan sebelum dimasukkan ke dalam saluran akar, dan mudah dikeluarkan
kembali jika perlu.