Anda di halaman 1dari 11

36

ANALYSIS OF MSMEs WOMEN’S ROLE STRATEGY IN ECONOMIC


IMPROVEMENT IN NGANTANG (SWOT ANALYSIS APPROACH)
1
Rr. Nugraheni Suci Sayekti, 2Nila Kartika Sari
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang
1
nugrahenisuci.sayekti@gmail.com, 2nilaks71@gmail.com

ABSTRACT

There is unequal participation of women in their role in improving the welfare


of their families in general development. There are efforts needed for women
empowerment in order to function as subject and object of development, either in the
role of individual, family member, and Citizens. The purpose of this study was
conducted to describe, analyze and interpret aspects related to: (1) Background of social
life of Women of MSMEs women in Ngantang. (2) The existence of business efforts that
have been done to improve the welfare of her family, (3) Creation of programs that can
enhance the role of entrepreneurship of women MSMEs woman in Ngantang. This
research uses SWOT analysis approach as part of qualitative method. The result of this
research is to formulate the right strategy for woman farmer of MSMEs in Ngantang so
that can encourage woman to open her own business in vegetable trade and food
production from agricultural product.
Keywords: Woman, Entrepreneur of UMKM, Strategy

ANALISA STRATEGI PERANAN WANITA UMKM DALAM PENINGKATAN


PEREKONOMIAN DI KEC. NGANTANG, KAB. MALANG (PENDEKATAN
ANALISA SWOT)
1
Rr. Nugraheni Suci Sayekti, 2Nila Kartika Sari
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
1
nugrahenisuci.sayekti@gmail.com, 2nilaks71@gmail.com

ABSTRAK

Partisipasi wanita belum seimbang dalam perannya meningkatkan


kesejahteraan keluarganya yang secara tidak langsung dalam pembangunan secara
umum, sehingga perlu adanya upaya upaya pemberdayaan agar bisa berfungsi sebagai
subyek dan obyek pembangunan, baik secara peran individu, Anggota Keluarga, dan
Warga. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan, menganalisis dan
menginterpretasikan aspek-aspek yang berhubungan dengan: (1) Latar belakang
kehidupan sosial Wanita Pelaku UMKM di Desa Ngantang Kab. Malang, (2) Adanya
usaha usaha yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya, (3)
Penciptaan program program yang bisa meningkatkan peran kewirausahaan wanita
pelaku UMKM di Desa Kec. Ngantang, Kab. Malang Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah
merumuskan strategi yang tepat untuk pelaku Wanita Petani UMKM di Desa Ngantang
yaitu mendorong wanita untuk membuka usaha di bidang perdagangan sayuran dan
produksi makanan dari bahan sayuran atau hasil pertanian.

Kata kunci: Wanita, Pengusaha UMKM, Strategi

Pendahuluan Namun seiring danya kemajuan


Pada sebagian besar globalisasi, mendorong masyarakat
masyarakat menganggap bahwa wanita untuk memiliki pemikiran terbuka
merupakan individu yang tidak harus terhadap peran wanita yang tidak hanya
ikut dalam memajukan perekonomian terpaku pada tugas rumah tangga
keluarga, wanita dianggap individu yang semata. Namun wanita juga dapat turut
cukup berperan dalam mengurusi serta membantu memajukan
keluarga dan kebutuhan rumah tangga. perekonomian keluarga dengan
37

kemampuan yang dimilikinya. Pada Kelud pada tahun 2014 yang


umumnya, kebutuhan ekonomi mengakibatkan kerusakan materi dan
mendorong seseorang untuk berperilaku non materi yang tergolong cukup besar.
produktif, sama halnya dengan wanita Dampak dari erupsi gunung Kelud yang
yang merasa perlu untuk berkontribusi terjadi ialah lumpuhnya perekonomian
dalam menyejahterakan ekonomi yang ada di Kecamatan Ngantang, sebab
keluarga. Hal inilah yang mendorong daerah ini merupakan daerah terparah
wanita yang ada di Kecamatan yang menjadi imbas dari bencana erupsi
Ngantang untuk terjun menjadi pelaku gunung Kelud yang terjadi pada saat itu.
pada UMKM yang ada daerah tersebut. Lumpuhnya perekonomian yang ada di
Keadaan ini juga sejalan dengan Kecamatan Ngantang mengakibatkan
kebutuhan UMKM yang membutuhkan UMKM yang menjadi salah satu sumber
pekerja ulet, telaten dan rajin yang tambahan penghasilan para wanita
mampu bekerja sesuai dengan pelaku UMKM. Bencana ini juga
kebutuhan dan pekerja wanitalah yang melumpuhkan kegiatan produksi selama
dianggap mampu untuk menjawab bencana erupsi berlangsung. Sehingga
kebutuhan tersebut. dari pemaparan tersebut maka untuk
Mayoritas wanita pelaku memenuhi situasi yang berubah inilah
UMKM ini tidak memiliki kemampuan diharapkan penelitian ini dapat
pengetahuan yang memadai sehingga mengetahui karakteristik para wanita
posisi pekerja wanita ini sebagian besar pelaku UMKM agar dapat turut
berada pada buruh kasar yang tidak membantu pemulihan perkonomian
memerlukan pengetahuan lebih. yang ada di Kecamatan Ngantang
Keahlian yang kurang inilah yang khususnya pada sektor ekonomi pasca
menjadikan perempuan berada pada bencana di daerah rawan bencana erupsi
posisi yang rentan. Padahal sumber daya gunung Kelud.
wanita lebih besar jumlahnya Wanita pelaku UMKM adalah
dibandingkan dengan pria. para wanita yang bekerja pada sektor
Peran perempuan pada sektor UMKM di daerah rawan bencana erupsi
UMKM yang ada di desa-desa sangatlah gunung Kelud di Kecamatam Ngantang,
tinggi, sebab keberlangsungan produksi Kabupaten Malang, dalam penelitian ini
sebuah UMKM berada pada diharapkan mengetahui karakteristik
kemampuan terbatas yang dimiliki oleh dari pelaku UMKM Wanita berdasarkan
para pelaku perempuan ini. Namun pada tingkat partisipatif, Pendapatan,
kenyataannya dari peran perempuan ini Produktifitas, dan Mentalitas.
kurang mendapat adanya perhatian yang Sedangkan yang dimaksud
efektif dari pemerintah, misalnya kredit dengan UMKM menurut Undang -
program yang dikelola oleh perempuan Undang No. 20 Tahun 2008, UMKM
terjerat kredit liar yang bunganya relatif memiliki kriteria sebagai berikut :
tinggi (Prihatmining, 2010). Kurangnya a. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif
perhatian terhadap perempuan tersebut milik orang perorangan atau badan
dapat juga disebabkan karena rendahnya usaha milik perorangan yang
kedudukan perempuan dalam keluarga memenuhi kriteria yakni:
dan masyarakat. Rendahnya kedudukan • Memiliki kekayaan bersih paling
perempuan tersebut menyebabkan banyak Rp. 50.000.000,00 (lima
dampak yang lebih luas yaitu rendahnya puluh juta rupiah) tidak termasuk
kesejahteraan kesadaran, partisipasi dan tanah dan bangunan tempat usaha.
fungsi kontrol. Umumnya pelakuan  Memiliki hasil penjualan tahunan
yang dilakukan oleh perempuan pelaku paling banyak Rp 300.000.000,00
UMKM ini adalah berlangsung setiap (tiga ratus juta rupiah).
hari dan sepanjang hari hingga waktu b. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi
yang di tentukan oleh pemilik usaha produktif yang berdiri sendiri yang
sendiri (umumnya mulai pukul 07.00 dilakukan oleh orang perorangan atau
sampai pukul 17.00). badan usaha yang bukan merupakan
Lokasi penelitian yang berada anak perusahaan atau bukan cabang
di Kecamatan Ngantang, Kabupaten perusahaan yang dimiliki, dikuasai
Malang merupakan daerah yang pernah atau menjadi bagian baik langsung
mengalami bencana erupsi gunung maupun tidak langsung dari usaha
38

menengah atau usaha besar yang yang dimiliki atau dari segi penjualan
memenuhi criteria yakni : (omset) pelaku UMKM.
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Kedudukan dan peran wanita
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta dalam memajukan perekonomian
rupiah) sampai dengan paling keluarga memiliki beberapa indikator
banyak Rp 500.000.000,00 (lima yang dapat menjadi tolok ukur,
ratus juta rupiah) tidak termasuk diantaranya adalah dengan mengalisa
tanah dan bangunan tempat usaha; kegiatan-kegiatan yang dilakukan
atau wanita pelaku UMKM pada umumnya
• Memiliki hasil penjualan tahunan dalam masyarakat, kegiatan usaha, jenis
lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga pelakuan, san status pelakuan. Dai
ratus juta rupiah) sampai dengan indikator tersebut akan diperoleh
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 gambaran mengenai kegiatan produktif
(dua milyar lima ratus juta rupiah). seperti apakah yang dapat menghasilkan
c. Usaha Menengah, yaitu usaha upah atau imbalan yang sesuai dengan
ekonomi produktif yang berdiri kegiatan wanita pelaku UMKM tesebut,
sendiri, yang dilakukan oleh orang bagaimana proporsi wanita dalam
perorangan atau badan usaha yang bekerja, status wanita dalam pelakuan di
bukan merupakan anak perusahaan industri UMKM, posisi wanita pekerja
atau cabang perusahaan yang apakah sudah sesuai atau tidak. Kajian
dimiliki, dikuasai, atau menjadi tentang wanita di lapangan dapat
bagian baik langsung maupun tidak dihubungkan dengan keadaan
langsung dengan usaha kecil atau masyarakat yang pada umumnya
besar yang memenuhi kriteria: dipengaruhi oleh kebutuhan disamping
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari nilai-nilai yang berlaku dalam
Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta masyarakat. kegiatan-kegiatan yang
rupiah) sampai dengan paling dilakukan oleh wanita apakah sudah
banyak Rp 10.000.000.000,00 sewajarnya tidak langsung berkaitan
(sepuluh milyar rupiah) tidak dengan urusan rumah tangga, juga
termasuk tanah dan bangunan menentukan perannya (Budiman, 1992).
tempat usaha; atau Peranan bagi wanita secara
• Memiliki hasil penjualan tahunan keseluruhan dapat dikatakan sebagai
lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua sesuatu yang mulia dan dijunjung tinggi,
milyar lima ratus juta rupiah) ini terlihat pada wanita desa yang
sampai dengan paling banyak Rp. senantiasa berusaha untuk memenuhi
50.000.000.000,00 (lima puluh kebutuhan rumah tangga, misalnya
milyar rupiah). mencari nafkah untuk menambah
Berdasarkan Keputusan Menteri penghasilan keluarga (Daulay, H.,
Keuangan No. 361/KMK 016/1994 2001). Wanita dari dahulu sudah
tanggal 27 Juni 1994 bahwa Usaha bekerja, tetapi baru pada masyarakat
Kecil sebagai perorangan/badan usaha industri modernlah mereka itu berhak
yang telah melakukan kegiatan/ usaha memasuki pasaran, tenaga kerja sendiri
yang mempunyai penjualan (omset) per dan untuk memperoleh pelakuan tanpa
tahun setinggi-tingginya Rp bantuan dan perkenan para lelaki.
600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) Wanita telah diberikan kedudukan yang
atau asset (aktiva) setinggi-tingginya tinggi dalam segala jenis pelakuan.
Rp. 600.000.000,00 (enam ratus juta banyak kemungkinan, pada permulaan
rupiah) diluar tanah dan bangunan yang abad ini, sedikit sekali wanita bekerja
ditempati. Contohnya Firma, CV, PT, kecuali mereka yang terdorong oleh
dan Koperasi yakni dalam bentuk badan karena kemiskinan. sekarang ini, lebih
usaha. Sedangkan contoh dalam bentuk banyak yang bekerja untuk menambah
perorangan antara lain pengrajin industri tingkat kehidupan keluarga atau karena
rumah tangga, peternak, nelayan, mereka ingin bekerja (Goode, W.,
pedangang barang dan jasa dan yang 1991).
leinnya. Dari berbagai pendapat diatas,
pengertian UMKM dilihat dari berbagai Landasan Teori
aspek, baik dari segi kekayaan yang Menurut David (2016),
dimiliki pelaku, jumlah tenaga kerja Manajemen strategi adalah seni dan
39

ilmu merumuskan, melaksanakan, dan terkadang peluang yang datang ini


mengevaluasi keputusan lintas belum tentu langsung bisa disambut
fungsional yang memungkinkan oleh perusahaan tersebut dikarenakan
organisasi untuk mencapai tujuan. kendala-kendala tertentu. Contoh
Menurut David,Fred R. (2016), peluang yang kedepannya bisa
Analisis SWOT sebagai berikut: mendatangkan keuntungan kepada
perusahaan antara lain perubahan
1. Strengths (Kekuatan)
teknologi, peningkatan hubungan
Pengertian Strenght dengan pembeli maupun supplier, dan
(kekuatan) adalah segala sumber daya lain-lain.
yang dimiliki perusahaan baik sumber
daya manusia, keterampilan, soft skill, 4. Threats (Ancaman)
maupun keunggulan lain yang dimiliki
Kebalikannya dengan
perusahaan yang mana dihubungkan
peluang, Ancaman adalah situasi
dengan para pesaing perusahaan serta
penting yang tidak menguntungkan
kebutuhan pasar. Kekuatan adalah
perusahaan. Hal ini menjadi
sebuah persaingan khusus yang mampu
pengganggu jalannya roda bisnis
memberikan keunggulan daripada
perusahaan dan mengancam posisi
perusahaan lain dalam hal kompetisi.
perusahaan di dalam pasar, maupun
2. Weakness (Kelemahan) mengganggu tujuan perusahaan. Contoh
Weakness (kelemahan) ancaman yang sering dihadapi
merupakan suatu keterbatasan serta perusahaan yaitu aturan-aturan baru dari
kekurangan dalam sebuah perusahaan pemerintah yang sangat merugikan
(dalam hal sumber dayanya, kapabilitas pengusaha.
karyawannya, serta penguasaan Secara konsep, QSPM
keterampilan dimana nantinya akan menentukan daya tarik relatif dari
menghambat kinerja perusahaan ke berbagai strategi berdasarkan seberapa
depannya). Keterbatasan lain yang dapat jauh faktor keberhasilan kunci internal
menghambat jalannya perusahaan antara dan eksternal dimanfaatkan atau
lain : fasilitas, tunjangan, sumber daya diperbaiki. Daya tarik relatif dari
keuangan perusahaan, kapabilitas masing-masing strategi dalam satu set
manajemen, serta kelihaian bagian alternatif dihitung dengan menentukan
pemasaran. pengaruh kumulatif dari masing-masing
3. Opportunities (Peluang) faktor keberhasilan kunci eksternal dan
internal. Jumlah set alternatif strategi
Peluang merupakan suatu yang dimasukkan dalam QSPM bisa
kesempatan yang sangat penting yang berapa saja, jumlah strategi dalam satu
sangat ditunggu oleh masing-masing set juga bisa berapa saja, tetapi hanya
perusahaan. Peluang-peluang yang strategi dalam set yang sama dapat
datang ini pada umumnya bersifat akan dievaluasi satu sama lain (David: 2016).
menguntungkan perusahaan. Namun

Menurut David (2016) Adapun langkah – langkah pengembangan QSPM ialah sebagai
berikut :
Membuat daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatanl kelemahan internal kunci
perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini harus diambil secara langsung
Langkah 1
dari Matriks EFE dan IFE. Minimum sepuluh faktor keberhasilan kunci eksternal dan
sepuluh faktor keberhasilan kunci internal harus dimasukkan dalam QSPM.

Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot ini identik
Langkah 2 dengan yang ada pada Matriks EFE dan IFE. Bobot disajikan dalam kolom persis di
samping kanan faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal.

Evaluasi matriks Tahap 2 (pencocokan), dan identifikasi alter-natif strategi yang harus
dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan. Catat strategi-strategi ini pada
Langkah 3
baris atas dari QSPM. Kelompokkan strategi ke dalam set yang independen jika
memungkinkan.
Tentukan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores—AS) didefinisikan sebagai angka
Langkah 4 yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing strategi dalam set alternatif
tertentu. Nilai Daya Tarik (Attractiveness Scores—AS) ditentukan dengan mengevaluasi
40

masing-masing faktor internal atau eksternal kunci, satu pada suatu saat tertentu, dan
mengajukan pertanyaan, "Apakah faktor ini memengaruhi pilihan strategi yang
dibuat?" Jika jawabannya ya, maka strategi tersebut harus dibandingkan secara relatif
terhadap faktor kunci tersebut. Secara spesifik, Nilai Daya Tarik harus diberikan untuk
masing-masing strategi untuk mengindikasikan daya tarik relatif dari satu strategi atas
strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Jangkauan untuk Nilai
Daya Tarik adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat
menarik. Jika jawaban atas pertanyaan di atas jawabannya adalah tidak,
mengindikasikan bahwa faktor kunci tersebut tidak memiliki dampak terhadap pilihan
spesifik yang dibuat, dengan demikian tidak perlu berikan bobot terhadap strategi
dalam set tersebut. Gunakan tanda minus untuk mengindikasikan bahwa faktor utama
tersebut tidak memengaruhi pilihan strategi yang dibuat.
Hitung Total Nilai Daya Tarik. Total Nilai Daya Tarik (Total Attractiveness Scores—
TAS) didefinisikan sebagai produk dari pengalian bobot (Langkah 2) dengan Nilai Daya
Tarik (Langkah 4) dalam masing-masing baris. Total Nilai Daya Tarik mengindikasikan
Langkah 5 daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi, dengan hanya
mempertimbangkan pengaruh faktor keberhasilan kunci internal atau eksternal yang
terdekat. Semakin tinggi Total Nilai Daya Tarik, semakin menarik alternatif strategi
tersebut (dengan hanya mempertimbangkan faktor keberhasilan kunci terdekat).
Hitung Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik. Tambahkan Total Nilai Daya Tarik dalam
masing-masing kolom strategi dari QSPM. Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik
(STAS) mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif.
Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik,
Langkah 6
mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat
memengaruhi keputusan strategis. Tingkat perbedaan antara Penjumlahan Total Nilai
Daya Tarik dari set alternatif strategi tertentu mengindikasikan tingkat kesukaan relatif
dari satu strategi di atas yang lainnya.

Metode Penelitian cekatan, tidak over confiience, dan lain


Lokasi Penelitian sebagainya. Di sisi lain wanita juga
Lokasi penelitian adalah memiliki kelemahan di antaranya wanita
masih takut gagal, pengetahuan
beberapa UMKM yang berada di
wirausaha yang kurang, dan memiliki
kecamatan Ngantang kabupaten
empati yang tinggi.
Malang. Pertimbangannya, bahwa
daerah Ngantang merupakan daerah Peran wanita sebagai pelaku
rawan bencana dan merupakan kawasan usaha di kec. Ngantang juga memiliki
terparah akibat erupsi Gunung Kelud peluang dan ancaman. Adapun
beberapa tahun yang lalu. Sehingga peluangnya antara lain kondisi
peranan wanita di daerah ini untuk demografi daerah yang cocok untuk
pemulihan UMKM tersebutlah yang wanita untuk berwirausaha di bidang
menjadi sorotan dalam penelitian ini. pertanian, kesetaraan gender membuat
wanita lebih kreatif, dan belum
Pendekatan Penelitian
banyaknya usaha produksi makanan
Penelitian ini dianalisis dengan memanfaatkan hasil pertanian.
secara deskriptif kualitatif dengan Sedangkan ancaman yang dihadapi,
pendekatan manajemen strategic antara lain : akses transportasi kec.
dengan menitikberatkan pada Ngantang kurang memadai, dan juga
analisa SWOT dan table QSPM. petani local banyak yang tidak memiliki
lahan sendiri.
Hasil & Pembahasan
Hasil Analisa SWOT
Peran wanita sebagai pelaku
usaha khususnya di kec. Ngantang
sangat besar. Hal tersebut, terbukti
dengan adanya hasil analisa SWOT
seperti yang dijabarkan pada Tabel 1,
menyatakan bahwa wanita memiliki
banya kekuatan diantaranya wanita
berkemampuan berani mengambil
resiko, pandai melihat peluang, lebih
41

Tabel 1. Analisa SWOT


STRENGTH WEAKNESS
1 Wanita memiliki 87 persen kemampuan 1 Wanita mengambil keputusan dengan
pengambil risiko keuangan dibandingkan banyak pertimbangan
dengan pria yang hanya 73 persen.

2 Wanita cenderung lebih bisa melihat peluang 2 Wanita memiliki empati yang terlalu
dimana orang lain melihat sebagai risiko tinggi

3 Wanita lebih cekatan melakukan pendekatan 3 Wanita masih takut gagal


bisnis dengan penilaian yang realistis

4 Wanita tidak over confidience 4 Wanita pengetahuan wirausahanya


kurang
5 Wanita lebih ambisius 5 Wanita memiliki kondisi kodrat sehingga
membuat wanita tidak produktif
6 Wanita punya perencanaan jangka panjang

7 Wanita sukses menghadapi hambatan lebih


baik dari pria

SO WO
OPPORTUNITY
1 Kondisi demografi UMKM desa 1 Pemberdayaan wanita untuk membentuk 1 Pemberdayaan UMKM di bidang
Ngantang didominasi oleh kelompok UMKM di bidang perdagangan makanan minuman dengan
pedagang sayuran, sehingga sayuran (S1, S2, S3, O1, O4) memperkejakan wanita (W3,W4, O3,
peranan wanita lebih banyak O6)
2
Pemuda desa Ngantang mulai
menuntut pendidikan tinggi lebih
banyak
3 Usaha kecil di desa Ngantang
banyak menyerap tenaga kerja
wanita
4
Kesetaraan gender membuat
wanita mulai berani untuk
mengembangkan kemampuanya

5 Kondisi perekonomian keluarga


memaksa perempuan untuk masuk
dalam dunia kerja
6
Perempuan adalah sumber daya
manusia yang jumlahnya besar,
bahkan di seluruh dunia melebihi
laki-laki

THREATH ST WT
1
Desa Ngantang tergolong daerah Mendorong wanita untuk membuka usaha di Menggandeng pemerintah untuk
dengan akses transportasi yang 1 bidang perdagangan sayuran dan produksi 1 memberikan sosialisasi kesetaraan gender
kurang memadai makanan dari bahan sayuran (S1,S2, T2,T3) dan pelatihan wirausaha (w4, w5, T5)
2 Petani lokal atau warga daerah
rata-rata tidak memiliki lahan
sendiri
3
Populasi UMKM produksi
makanan minuman masih
tergolong rendah
4 Mayoritas masyarakat
menganggap perempuan bukan
yang wajib memajukan
perekonomian keluarga

5 Peran perempuan kurang dapat


dukungan dari pemerintah
42

Analisis Strategi membuka usaha di bidang perdagangan


Peranan wanita UMKM dalam sayuran dan produksi makanan dari
peningkatan perekonomian di Kec. bahan sayuran atau hasil pertanian. Hal
Ngantang Kab. Malang dapat tersebut didasari dengan alasan yang
dioptimalkan dengan memilih strategi kuat yaitu wanita memiliki kemampuan
yang tepat. Berdasarkan analisa SWOT mengambil resiko keuangan, wanita bisa
dan QSPM pada tabel 2, strategi yang membaca peluang, usaha tani tidak
efektif untuk mengoptimalkan peran memiliki lahan sendiri, dan populasi
wanita yaitu mendorong wanita untuk usaha makanan minuman masih rendah.
43

Tabel 2. Analisa QSPM


1 2

Mendorong wanita untuk Menggandeng pemerintah


Alternatif Strategi membuka usaha di bidang untuk memberikan sosialisasi
perdagangan sayuran dan kesetaraan gender dan
produksi makanan dari bahan pelatihan wirausaha (w2, w3,
sayuran (S1,S2, T1,T2) T3)

No Indikator Bobot AS TAS AS TAS

Strength

Wanita memiliki 87 persen


kemampuan pengambil
1 risiko keuangan 18 4 72 -
dibandingkan dengan pria
yang hanya 73 persen.

Wanita cenderung lebih


bisa melihat peluang
2 20 4 80 -
dimana orang lain melihat
sebagai risiko
Wanita lebih cekatan
melakukan pendekatan
3 12 - -
bisnis dengan penilaian
yang realistis
Weakness -
1 Wanita masih takut gagal 20 - -

Wanita pengetahuan
2 17 - 4 68
wirausahanya kurang

Wanita memiliki kondisi


3 kodrat sehingga membuat 13 - 4 52
wanita tidak produktif

100
Opportunity

Kondisi demografi UMKM


desa Ngantang didominasi
1 oleh pedagang sayuran, 17 - -
sehingga peranan wanita
lebih banyak

Usaha kecil di desa


3 Ngantang banyak menyerap 10 - -
tenaga kerja wanita

Kesetaraan gender membuat


wanita mulai berani untuk
4 8 - -
mengembangkan
kemampuanya
Perempuan adalah sumber
daya manusia yang
6 jumlahnya besar, bahkan di 15 - -
seluruh dunia melebihi laki-
laki
Threath

Petani lokal atau warga


1 daerah rata-rata tidak 10 4 40 -
memiliki lahan sendiri

Populasi UMKM produksi


2 makanan minuman masih 17 4 68 -
tergolong rendah
44

Peran perempuan kurang


3 dapat dukungan dari 23 - 4 92
pemerintah
100
Total TAS 260 212
Sumber : data primer 2018;diolah
Pengoptimalan peran wanita untuk berhasil dalam bisnis. Satu dari
sebagai pelaku UMKM di kec. lima wanita mengatakan, mereka tidak
Ngantang khusunya dalam bidang memiliki pengetahuan teknis yang
pertanian didukung dengan beberapa hal diperlukan untuk bisnis. Seperempat
terkait hasil analisa, antara lain: wanita mengatakan mereka tidak
memiliki jaringan yang diperlukan
1) Wanita tidak over confidence Hanya
untuk membangun bisnis, sementara
42 persen pengusaha wanita yang
kurang dari satu dari 10 orang
mengatakan bisnis mereka saat ini
mengatakan ini adalah masalah.
sedang berada di puncak kesuksesan,
sementara 62 persen pemimpin pria Kesimpulan & Saran
menggambarkan kinerja mereka baik. Kesimpulan
Ini bukan karena pengusaha wanita Berdasarkan pada hasil penelitian dapat
melakukan pekerjaan kurang baik disimpulkan bahwa:
daripada pria. Tapi pada kenyataannya, 1. Peranan Wanita pekerja yang
analisis bisnis yang dipimpin oleh ada di Desa Ngantang telah
pengusaha pria dan wanita masing- memberikan kontribusi terhadap
masing mengungkapkan bahwa peningkatan kesejahteraan pada
pengusaha wanita benarbenar ekonomi keluarga dengan
melakukan lebih kuat. terbukti dapat memenuhi
2) Wanita lebih ambisius Lebih dari kebutuhan akan sandang, pangan
dua-pertiga dari wanita saat ini tertarik dan papan.
untuk memulai bisnis mereka sendiri 2. Adanya persamaan gender yang
dalam tiga tahun ke depan. Centre of telah mengalami proses asimilasi
Entrepreneurs mengungkapkan, pria natural dalam budaya lokal di
lebih sedikit persentasenya, yakni Desa Ngantang, dengan adanya
kurang dari sepertiganya. Dan, hak untuk memberikan
berdasarkan pengakuan kalangan keputusan dalam usaha yang
pengusaha sudah menjalankan bisnis ditekuni.
mereka sendiri, 47 persen wanita 3. Wanita pekerja di Desa
tertarik untuk memulai bisnis lain dalam Ngantang telah mengerti posisi
tiga tahun ke depan dibandingkan sebagai salah satu kontribusi
dengan pria yang hanya 18 persen. 3) kesejahteraan keluarga dengan
Wanita punya perencanaan jangka ikut berperan sebagai partner
panjang Jumlah pengusaha pria dan suami dalam memenuhi
wanita yang mengatakan mereka tertarik kebutuhan keluarga.
mengembangkan bisnis selama lima 4. Wanita pekerja di Desa
tahun ke depan hampir sama, yakni 82 Ngantang telah mengaktualisasi
persen dan 83 persen. Namun, pria dan diri untuk ikut berperan dalam
wanita memiliki pandangan yang kehidupan sosial sekitar dengan
berbeda. Penelitian menunjukkan wanita turut aktif mengikuti organisasi
lebih mungkin untuk menginvestasikan pemerintah ataupun organisasi
kembali keuntungan bisnis untuk lokal yang dibentuk secara ini
menghasilkan pertumbuhan yang stabil siatif.
dan menguntungkan, sedangkan pria 5. Masih adanya kesenjangan atau
lebih mungkin untuk mencari pandangan lokal tentang fungsi
pertumbuhan yang lebih cepat, yang gender antara pria dan wanita
didorong oleh investasi ekuitas, dan dalam keluarga dan usaha.
keluar lebih cepat. Saran
4) Wanita sukses menghadapi hambatan 1. Perlu adanya penelitian yang
lebih baik dari pria Pengusaha wanita berlandaskan pada peran gender
harus bekerja lebih keras daripada pria di Desa Ngantang.
45

2. Perlu adanya wadah yang Pengaruhnya terhadap Status


mengakomodasi Wanita pekerja Wanita. Disertasi, IPB
untuk lebih bisa berperan dalam Sekaran, U. 1992. Research Methods
bidang usaha, misal membuat for Bussines: A SkillBuilding
organisasi usaha. Approach. John Willey & sons,
3. Perlu adanya pelatihan pelatihan Inc
tentang wirausaha, inovasi
produk, manajemen untuk
meningkatkan ketrampilan
wanita dibidang wirausaha.

DAFTAR PUSTAKA
Basu Swasta, 1995 Basu Swasta (1995).
Pengantar Bisnis Modern.
Penerbit Liberty, Yogyakarta
Marzuki, 1993. Metodologi Riset.
Fakultas Ekonomi. Universitas
Islam. Jakarta.
Freed R David. 2016. Manajemen
Strategik : Suatu pendekatan
Keunggulan Bersaing. Salemba
Empat : Jakarta.
Nasir, M. 1988. Metodologi Penelitian.
Ghalia Indonesia. Jakarta
Noor kholis, 2011. Pengembangan
Pasar Tradisional Berbasis
Perilaku Konsumen Dinamika
Sosial Ekonomi.volume 7 nomor 1
edisi Mei
Prihatminingtyas, B, 2005. Pengaruh
kemampuan terhadap kinerja dan
dampaknya pada Kepuasan kerja.
Jurnal ilmu-ilmu sosial, vol 17
Nomor 2 Agustus 216-224.
Prihatminingtyas B., 2010. Analisis
Faktor- Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Kinerja Usaha Kecil
Yang Dikelola Perempuan Di
Kota Malang. Disertasi,
Universitas Merdeka, Malang.
Palupiningsih, 2011. Komitmen Pelaku
UMKM dan UKM Wanita di Kec.
Ngantang, Kab. Malang pasca
relokaso penjualan, Jurnal
dinamika manajemen volume 3
nomor 1 edisi Maret.
Riasto Widiatmono, Jurnal Bisnis
Srategi, 2006 Riniwati. 1998.
Aspek Gender dalam Sosiologi
Pedesaan Perikanan. Fakultas
Perikanan Universitas Brawijaya.
Malang
Singarimbun, M dan Effendi, S. 1989.
Metode Penelitian Survei. LP3ES.
Jakarta
Sukesi, K. 1999. Hubungan kerja dalam
Sistim Pengelolaan Tebu Rakyat,
Dinamika Hubungan Gender dan
46

Anda mungkin juga menyukai