Anda di halaman 1dari 6

Transformasi No.

32 Tahun
2017

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH DI DESA GABUGAN

Oleh
Tutur Teguh Santoso1, Liliek Winarni2, Aris Tri Haryanto3

Abstract

The purpose of the research was to observe and analyze the role of Government in
Gabugan village of Empowering Micro small and medium in Gabugan. The research
method used is descriptive qualitative methods research informants. determined
by purposive technique. The results of research that the role of the Government of the village of
Gabugan in the empowerment of small medium enterprises proved not optimal, because of lack
of government programs that support small medium enterprises in the village of Gabugan to
flourish. Her advice is pemeritah Gabugan village to empower small medium enterprises
existing in the village of Gabugan with how to create training programs or other programs that
support small medium enterprises thrive.

Keywords : small medium enterprises, village adminstration role

Pendahuluan kependudukan, dan sosial budaya. Sedang


Indonesia selama ini menunjukkan faktor internal meliputi manajemen
posisi strategisnya dalam mendukung fungsional yang terdiri pemasaran,
pertumbuhan ekonomi nasional yang keuangan, operasi, SDM, penelitian dan
ditandai dengan kedudukannya sebagai pengembangan, sistem informasi
pemain utama dalam kegiatan ekonomi di manajemen, dan budaya organisasi
berbagai sektor, penyedia lapangan kerja (corporate culture). Faktor ini juga dapat
terbesar, pemain penting dalam mengidentifikasi kekuatan (strengths) dan
pengembangan kegiatan ekonomi local dan kelemahan (weaknesses) perusahaan.
pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar Tujuan pembentukan Negara adalah
baru dan sumber inovasi dan, untuk mensejahterakan warga Negara atau
sumbangannya dalam menjaga neraca masyarakat, bukan individu tertentu.
pembayaran melalui kegiatan ekspor Semua Artinya, kesehjahteraan warga Negara atau
keberhasilan tersebut tentu saja dengan masyarakat menjadi hak warga Negara dan
memperhatikan berbagai faktor-faktor yang tanggung jawab Negara dengan
mempengaruhi pencapaiannya dan juga pemerintahnya. Terkait dengan
tujuan perusahaan suatu manajemen puncak. pemerintahan yang memungkinkan suatu
Kedua hal tersebut sangatlah Negara dalam menjalankan tugas dan
bersinambungan dan saling berkaitan satu funginya adapun model pemerintahan
sama lain. Agar tujuan perusahaan dapat adalah pemusatan fungsi-fungsi Negara
tercapai, terdapat dua faktor pokok yang dalam satu struktur; dan model yang lain
diperhatikan, yakni faktor eksternal yang adalah pemencaran fungsi-fungsi Negara
tidak terkontrol oleh perusahaan dan faktor dalam kepada beberapa organ atau struktur.
internal yang sepenuhnya berada dalam Pemencaran atau pembagian fungsi Negara
kendali perusahaan. Faktor eksternal adalah dikenal dengan istilah desentralisasi yang
lingkungan bisnis yang melingkupi operasi berarti pemencaran fungsi Negara kepada
perusahan yang daripadanya muncul pemerintah lokal yang berhak mengurus
peluang (oppotunities) dan ancaman rumah tangga sendiri (otonomi). Pemeritah
(threats) bisnis. Selain itu, faktor ini juga desa termasuk ke dalam jenis pemerintahan
meliputi lingkungan industri (industry yang mempunyai fungsi otonom. Melalui
environment) dan lingkungan bisnis makro fungsi ini pemerintah desa memiliki
(macro environment) yang terdiri atas wewenang terhadap urusan rumah
ekonomi, politik, hukum, teknologi, tangganya sendiri. Salah satu wewenang
1
Penulis 1
1
Transformasi No. 32 Tahun 2017
Volume I Halaman 1 - 75
2
Pembimbing I

2 3
Pembimbing
Transformasi No. 32 Tahun
2017

tersebut adalah merumuskan dan adalah Corporate Strategy, dimana dalam


merencanakan kesehjahteraan bagi pemecahan masalah Dinas PerinKop &
warganya. Namun melaui pemerintah desa UMKM Kabupaten Sragen akan memilih
saja tidaklah cukup dalam mewujudkan alternative-alternative yang paling
kesejahteraan. Hal ini menurut saya bahwa menguntungkan atau yang terbaik diantara
pemerintah desa tidak akan bisa yang terbaik, serta sesuai dengan petunjuk
menjalankan tugas-tugasnya sendiri tanpa dan pedoman organisasi atasan dan
adanya partisipasi dari masyarakat. berdasarkan peraturan perundang-undangan
Berbicara masalah kesejahteraan yang berlaku. Sebelum menerapkan
masyarakat, sebagaimana diketahui bahwa strateginya, Dinas PerinKop & UMKM
kesejahteraan erat kaitanya dengan Kabupaten Sragen akan mengidentifikasi
pemberdayaan. Kaitan tersebut karena dan menganalisis kondisi UMKM yang ada,
pemberdayaan merupakan salah satu cara yakni dengan melihat aspek-aspek yang
untuk mewujudkan kesejahteraan yang dinilai menjadi kelebihan dan kekurangan
menjadi hak seluruh masyarakat. UMKM oleh Dinas PerinKop & UMKM
Pemberdayaan masyarakat sendiri Kabupaten Sragen.
merupakan gerakan yang menekankan Berdasarkan latar belakang yang
perlunya keberpihakan terhadap kelompok membahas tentang pemberdayaan UMKM
yang tidak berdaya. Keberpihakan terhadap yang ada desa Gabugan dibuatlah rumusan
kelompok lemah tersebut dimaksudkan masalah “Bagaimana Peran Pemerintah
untuk membantu kelompok tersebut dalam Desa Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro,
mendapatkan hak kesejahteraannya. Kecil, Dan Menengah Desa Gabugan ?”
Upaya pemberdayaan masyarakat dapat Menurut Abu Ahmadi (1982:256) peran
dilakukan dengan berbagai cara dan strategi. adalah suatu kompleks pengharapan
Pemberdayaan masyarakat dari sector UKM manusia terhadap caranya individu harus
merukan upaya yang dapat dilakukan untuk bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
meningkatkan perekonomian dan yang berdasarkan status dan fungsi
kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya sosialnya. Pengertian peran menurut
untuk menciptakan UKM tangguh adalah Soerjono Soekanto (2002:243), yaitu peran
melalui pemberdayaan UKM-UKM yang merupakan aspek dinamis kedudukan
ada dengan pemberian pembinaan dan (status), apabila seseorang melaksanakan
pelatihan. Dengan demikian, diharapkan hak dan kewajibannya sesuai dengan
para UKM-UKM tersebut mampu menuju kedudukannya, maka ia menjalankan suatu
kemandirian baik dalam hal pengelolaan peran. Dari pengertian diatas, penulis
usaha maupun keuangannya. Pemberdayaan menyimpulkan bahwa peran adalah suatu
dan pengembangan terhadap usaha kecil dan sikap atau perilaku yang diharapkan oleh
menengah (UKM) antara lain dengan cara banyak orang atau sekelompok orang
memperbaiki sistem, meminimalisir biaya terhadap seseorang yang memiliki status
operasional, mengembangkan wilayah atau kedudukan tertentu. Berdasarkan hal-
pemasaran sehingga menghasilkan profit hal diatas dapat diartikan bahwa apabila
sebesar-besarnya. dihubungkan dengan pemerintah desa, peran
Pelaksanaan strategi pemberdayaan tidak berarti sebagai hak dan kewajiban
UMKM mandiri di Kabupaten Sragen individu, melainkan merupakan tugas dan
adalah berdasarkan Peratuan Bupati wewenang pemerintah desa.
Kabupaten Sragen No. 14 Tahun 2008 Untuk menentukan indikator
tentang penjabaran tugas dan fungsi serta keberhasilan penulis menggunakan dimensi
tata kerja Dinas PerinKop & UMKM pemberdayaan menurut Edi Suharto
Kabupaten Sragen. Dinas PerinKop & (1985:205) Pemberdayaan sebagai proses
UMKM Kabupaten Sragen memiliki tugas memiliki lima dimensi yaitu:
membantu Bupati dalam melaksanakan Permungkinan, Penguatan, Perlindungan,
kewenangan pemerintah Kabupaten di Penyokongan dan Pemeliharaan
bidang Perindustrian, Koperasi dan UMKM Pemerintah Kabupaten Sragen
berdasarkan azas otonomi dan tugas melaksanakan fungsi pemberdayaan
pembantuan, termasuk dalam pemberdayaan UMKM berdasarkan Peraturan Bupati
UMKM. Tipe strategi yang digunakan Kabupaten Sragen No. 14 Tahun 2008
dalam pemberdayaan UMKM mandiri tentang penjabaran tugas dan fungsi serta

3
Transformasi No. 32 Tahun
2017

tata kerja Dinas PerinKop & UMKM Lokasi penelitian dilakukan di Desa
Kabupaten Sragen. Kemudian bagaimana Gabugan Kabupaten Sragen yang
dengan desa Gabugan yang merupakan merupakan wilayah UMKM yang diteliti.
salah satu desa yang termasuk daerah Sumber data dalam penelitian kualiltatif
kabupaten Sragen. Apakah ada langkah- yang diungkapkan yaitu narasumber, tempat
langkah strategis yang telah diupayakan dan peristiwa, dan dokumen. Dalam
dalam mengembangkan UMKM yang ada di penelitian kualitatif ini peneliti
desa Gabugan. menggunakan teknik “purposive sampling”.
Seperti yang diketahui bahwa desa
gabugan mempunyai beberapa UMKM yang Hasil dan Pembahasan
berkembang dimasyarakat. UMKM tersebut Pemungkinan merupakan suatu tahapan
diantaranya seperti home industry tahu, dari adanya pemberdayaan, dimana pada
industry kesenian wayang beber, dan tahap pemungkinan ini agen pemberdayaan
industry kerajinan tagan berbahan bambu. yaitu pemerintah, organisasi, dan
Walaupun UMKM yang ada di Didesa masyarakat itu sendiri menciptakan suasana
Gabugan dapat berkembang meskipun tanpa atau iklim yang memungkinkan potensi
bantuan pemerintah desa. Tetapi UMKM masyarakat berkembang secara optimal,
tersebut tentunya akan lebih berkembang serta mampu membebaskan masyarakat dari
pesat lagi dengan adanya peran pemerintah sekat – sekat struktural dan kultural. Dalam
dalam memberdayakanya. penelitian ini, berdasarkan hasil wawancara
Salah satu tanggungjawab Pemerintah yang dilakukan oleh peneliti, pemungkinan
desa adalah mensejahterakan masyrakatnya. yang dilakukan oleh Pemerintah Desa
Sedangkan pemberdayaan masyarakat Gabugan, belum maksimal dalam membuat
merupakan salah satu upaya yang sering program – program yang kemudian
diterapkan dalam upaya mensejahterakan dilaksanakan dalam rangka
rakyat. Pemberdayaan masyarakat dapat mengembangkan potensi masyarakat.
dilakukan dengan berbagai cara, misalkan Pada tahap pemungkinan pemerintah
koperasi simpan pinjam, pelatihan desa Gabugan belum membuat program
kerajinan/kesenian, pelatihan home industry khusus untuk mengembangkan UMKM.
sehingga masyarakat mampu menghasilkan Akses yang memungkinkan potensi
produk-produk guna meningkatkan masyrakat berkembang masih sedikit. Satu-
perekonomian masyarakat. Home satunya upaya pemerintah Desa Gabugan
industry/UMKM yang dimiliki desa dalam upaya mengembangkan UMKM yaitu
Gabugan seperti home industry tahu, dengan memberikan akses kemudahan bagi
industry kesenian wayang beber, dan masyarakat yang ingin mengurus izin usaha.
industry kerajinan tagan berbahan bambu Pemerintah desa Gabugan juga
tentu akan lebih berkembang apabila memudahkan bagi masyrakat yang akan
diberdayakan. Dari adanya industri yang mengurus masalah permodalan, seperti
dimiliki masyarakat desa Gabugan peneliti perlengkapan dokumen persyaratan pinjam
ingin mengetahui apa peran pemerintah desa uang di bank.
dalam mengembangkan UMKM. Tahap kedua dari Strategi
Pemberdayaan menurut Edi Suharto yaitu
Metode Penelitian tahap penguatan, dimana pada tahap
Penelitian ini merupakan penelitian penguatan ini, agen pemberdayaan
deskriptif kualitatif, dimana penulis akan memperkuat pengetahuan dan kemampuan
menggambarkan kondisi obyek atau yang dimiliki masyarakat dalam
keadaan fenomena sosial yang sebenarnya memecahkan masalah dan memenuhi
atas permasalahan yang ditemui. Metode kebutuhan – kebutuhannya, dan
kualitatif merujuk pada prosedur penelitian menumbuhkembangkan kemampuan serta
yang menghasilkan data deskriptif, apa yang kepercayaan diri masyarakat untuk
ditulis dan dikatakan oleh informan atau menunjang kemandirian mereka.
tingkah laku yang diamati. Sehingga dapat Pada strategi pemberdayaan yaitu tahap
disajikan suatu fakta secara sistematis untuk penguatan, pemerintah desa telah
mempermudah pemahaman dan penarikan memberikan akses kemudahan permodalan.
kesimpulan. Tetapi pemerintah Desa Gabugan belum
efektif memjalankan perannya sebagai

3
Transformasi No. 32 Tahun
2017

pembina, karena belum ada program rutin pemasaran dengan berbagai cara seperti
seperti diklat, diklat yang diperlukan mengikutkan hasil dari produsen UMKM
masyarakat seperti pembekalan pengetahuan dalam pameran. Selain itu pemerintah juga
untuk menumbuh kembangkan usaha, bisa membantu memberikan pelatihan cara
menghemat biaya produksi, penggunaan alat pengemasan produk yang lebih baik agar
atau teknologi yang lebih modern, dan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.
pembekalan pengetahuan tentang Pemeliharaan merupakan tahapan
manajemen keuangan yang baik, serta terakhir dari strategi pemberdayaan menurut
manajemen pemasaran yang baik yaitu Edi Suharto bahwa pemberdayaan harus
dengan memperhatikan kemasan yang baik mampu menjamin keselarasan dan
dan cara melakukan pengembangan usaha keseimbangan yang memungkinkan setiap
dengan berinovasi. Pembinaan ini penting orang memperoleh kesempatan berusaha.
dan perlu untuk dilakukan dalam upaya Dalam penelitian pemerintah desa Gabugan
memberdayaan UMKM di desa Gabugan. sebagai pembina belum menjaga
Tahap ketiga dari strategi keseimbangan pasar bagi produsen UMKM.
pemberdayaan adalah perlindungan. Masyarakat dalam menjual ataupun
Perlindungan yang dimaksud adalah membeli produk dan membeli bahan
pemberdayaan harus diarahkan kepada mengikuti harga pasar. Tidak ada control
penghapusan segala bentuk diskriminasi dari pemerintah terkait dengan harga-harga
yang tidak menguntungkan rakyat kecil. dipasaran.
Permasalahan utama pada tahap Pada tahap pemeliharaan yang
perlindungan adalah tentang mahalnya dilakukan pemerintah desa Gabugan yaitu,
bahan baku kedelai. Pada tahap menjadi wadah bagi masyarakat untuk
perlindungan pemerintah desa Gabugan menyelesaikan persoalanya. Masalah terkait
dituntut untuk bisa mengatasi masalah UMKM pada umumnya adalah masalah
mahalnya bahan baku kedelai. Hal ini permodalan atau izin mendirikan usaha.
tentunya sangat memberatkan masyrakat Dalam permodalan pemerintah desa
kurang mampu yang ingin mendapatkan membatu dalam mengurus dokumen
bahan baku kedelai. Saran dari masyarakat perlengkapan pinjam uang di bank.
kepada pemerintah untuk membuat koprasi Sedangkan masalah ijin usahan pemerintah
perlu di pertimbangkan oleh pemerintah desa memberikan kemudahan perijinan
desa Gabugan. usaha di desa Gabugan.
Penyokongan merupakan tahap Kesimpulan
keempat dari strategi pemberdayaan Berdasarkan hasil penelitian yang
menurut Edi Suharto yaitu pemberdayaan dilakukan, penulis mengambil kesimpulan
harus mampu menyokong masyarakat agar bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh
tidak terjatuh kedalam keadaan dan posisi Pemerintah desa Gabugan dirasa kurang
yang semakin lemah dan terpinggirkan. optimal, terlihat dari temuan sebagai berikut
Dalam penelitian ini, bentuk penyokongan :
yang dilakukan oleh pemerintah desa 1. Permunkinan, program-program
Gabugan adalah peningkatan jumlah yang memungkinkan UMKM
UMKM dengan meningkatkan kualitas berkembang di desa Gabugan
UMKM itu sendiri dengan cara pembinaan. belum ada. Akses permungkinan
Pembinaan dalam meningkatkan jumlah yang memungkinkan UMKM
UMKM seperti melakukan sosialisasi di RT. berkembang di desa Gabugan yaitu
Hal Ini dilakukan secara spontanistas oleh kemudahan mengurus persyaratan
pemerintah desa. Mengingat bahwa UMKM peminjaman uang dan kemudahan
merupakan suatu usaha yang bisa dalam membuat SIUP.
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan 2. Penguatan, pemerintah desa telah
perekonomian masyarakat. Sehingga memberikan akses kemudahan
pemerintah desa peduli terhadap UMKM di permodalan. Tetapi pemerintah
desa Gabugan. Desa Gabugan belum efektif
Penyokongan sebetulnya bukan hanya memjalankan perannya sebagai
mendorong masyarakat untuk melakukan pembina, karena belum ada
UMKM. Tetapi bisa juga menyokong dalam program rutin seperti diklat, diklat
hal pemasaran. Pemerintah bisa membantu yang diperlukan masyarakat seperti

3
Transformasi No. 32 Tahun
2017

pembekalan pengetahuan untuk Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineka


menumbuh kembangkan usaha, Cipta
menghemat biaya produksi,
penggunaan alat atau teknologi H.B. Soetopo. 2002. Metodologi Penelitian
yang lebih modern, dan Kualitatif: Dalam Teori Terapannya
pembekalan pengetahuan tentang dalam Penelitian. Surakarta: UNS
manajemen keuangan yang baik, Press
serta manajemen pemasaran yang
baik yaitu dengan memperhatikan Kusnardi, Moch. dan Saragih, R. Bintan,
kemasan yang baik dan cara 2008, Ilmu Negara, Gaya Media.
melakukan pengembangan usaha Pratama, Jakarta.
dengan berinovasi.
3. Perlindungan, pemerintah desa Levinso dan Soekanto, 2009:213, Peranan,
Gabugan dituntut untuk bisa Edisi Baru Rajawali Pers, Jakarta.
mengatasi masalah mahalnya
bahan baku kedelai. Hal ini Moleong (1998), Metodologi Penelitian
tentunya sangat memberatkan Kualitatif, CV. Remaja. Rosdakarya,
masyarakat kurang mampu yang Bandung
ingin mendapatkan bahan baku
kedelai. Suharto, E. 2010. Membangun Masyarakat
4. Penyokongan, dilakukan Memberdayakan Masyarakat, Kajian
pembinaan dalam meningkatkan Strategis Pembangunan
jumlah UMKM seperti melakukan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan
sosialisasi di RT. Hal Ini dilakukan Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
secara spontanistas oleh
pemerintah desa. Mengingat bahwa Swift C, Levin G. 1987. Empowerment: An
UMKM merupakan suatu usaha Emerging Mental Healt Technology. J
yang bisa meningkatkan Primary Prevention, USA
pendapatan dan kesejahteraan
perekonomian masyarakat. Torre, L.A, 1998. Waterfront Development.
Sehingga pemerintah desa peduli New York, Van Nostrand Reinhold
terhadap UMKM di desa Gabugan.
5. Pada tahap pemeliharaan yang
Ginanajar Kartasasmita, 1986.
dilakukan pemerintah desa
Pemberdayaan Untuk Rakyat:
Gabugan yaitu, menjadi wadah
memadukan pertumbuhan dan
bagi masyarakat untuk
pemerataan. Jakarta. Cides.
menyelesaikan persoalanya.
Masalah terkait UMKM pada
umumnya adalah masalah
permodalan atau izin mendirikan
usaha. Dalam permodalan
pemerintah desa membatu dalam
mengurus dokumen perlengkapan
pinjam uang di bank. Sedangkan
masalah ijin usahan pemerintah
desa memberikan kemudahan
perijinan usaha di desa Gabugan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Kemennkop Rumuskan 7
Program Utama. industri.bisnis.com.
diacses pada 1 Desember 2016

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Anda mungkin juga menyukai