Anda di halaman 1dari 1

Desentralisasi berasal dari kata de dari bahasa Belanda artinya lepas dan centerum

yang arinya pusat. Sehingga desentralisasi memiliki makna sesuatu yang terlepas dari
pusat.
Menurut buku Hukum Pemda: Otonomi Daerah dan Implikasinya (2013) karya
Busrizalti, terdapat dua kelompok besar untuk mendiskripsikan pengertian desentralisasi,
sebagai berikut:
Kelompok Anglo Saxon Dalam kelompok ini, desentralisasi sebagai penyerahan
wewenang dari pemerintah pusay, baik kepada pejabat pusat yang ada di daerah atau
kepada badan-badan otonom daerah yang disebut devolusi. Devolusi sendiri berarti
sebagian kekuasaan diserahkan kepada badan-badan politik di daerah yang diikuti
dengan penyerahan kekuasaan sepenuhnya untuk mengambil keputusan politis atau
administratif.
Kelompok Kontinental Kelompok ini membedakan desentralisasi menjadi dua bagian,
yaitu dekonsentralisasi dan desentralisasi ketatanegaraan. Baca juga: Pengertian
Otonomi Daerah dan Dasar Hukumnya Dekonsentralisasi atau desentralisasi jabatan
adalah penyerahan kekuasaan dari atas ke bawah terkait kepegawaian. Sedangkan
desentralisasi ketatanegaraan merupakan pemberian kekuasaan untuk mengatur daerah
di dalam lingkungannya untuk mewujudkan demokrasi dalam pemerintahan negara.

Bentuk desentralisasi
Dilansir dari kementerian Pendidikan dan Kebudyaan Republik Indonesia,
desentralisasi dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
Desentralisasi politik Desentralisasi ini melimpahkan kewenangan dari pemerintahan
pusat yang meliputi hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi
badan-badan politik di daerah yang dipilih oleh rakyat dalam daerah-daerah tertentu.
Desentralisasi fungsional Desentralisasi fungsional adalah pemberian hak kepada
golongan tertentu untuk mengeurus kepentingan golongan dalam masyarakat. Baik
terikat maupun tidak pada suatu daerah tertentu, seperti mengurus irigasi bagi petani.
Desentralisasi kebudayaan Desentralisasi kebudayaan yaitu pemberian hak kepada
golongan minoritas dalam masyarakat untuk menyelenggarakan kebudayaan sendiri,
seperti pendidikan, agama, dan lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa desentralisasi adalah suatu proses penyerahan
sebagian wewenang dan tanggung jawab dari urusan yang semula.
Fungsi desentralisasi
Dilihar dari fungsi pemerintahannya, desentralisasi memiliki segi positif, yakni:
Satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai perubahan yang terhjadi
begitu cepat.
Satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan efisien Satuan
desentralisasi lebih inovatif
Satuan desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral yang tinggi, komitmen dan
lebih produktif.
Tujuan desentralisasi
Tujuan desentralisasi dibedakan menjadi dua sudut pandang, yakni:
Kepentingan pemerintah pusat Dalam kepentingan pusat ada empat tujuan utama
kebijakan desentralisasi dan otonpmi daerah, sebagai berikut: penciptaan stabilitas
politik
Perwujudan demokratisasi sistem pemerintahan di daerah Kepentingan pemerintah
daerah Dilihat dari sisi kepentingan pemerintah daerah,
tujuannya adalah:
mewujudkan kesetaraan politik
menciptakan akuntabilitas (gagasan) lokal
mewujudkan keresponsifan lokal Secara garis besar tujuan uitama kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah adalah membuka alses yang lebih besar kepada
masyarakat sipil untuk berpartisipasi, baik dalam proses pengambilan keputusan di
daerah, maupun dalam pelaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai