Sistem Desentralisasi
Pengertian Desentralisasi – Istilah desentralisasi merupakan kebalikan dari istilah sentralisasi.
Jika sentralisasi merupakan sistem pemerintahan terpusat, maka desentralisasi merupakan sistem
pemerintahan yang tidak terpusat atau dengan kata lain dibagi-bagi menjadi beberapa bagian
pemerintahan. Dalam sistem desentralisasi, pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah untuk menjalankan berbagai macam aktivitas terkait pemerintahan di daerah
tersebut.
Soejipto
Koesoemahatmadja
Menurut Koesoemahatmadja, desentralisasi dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu dekonsentrasi
dan desentralisasi ketatanegaraan / desentralisasi politik.
United Nations
Menurut United Nations, desentralisasi merupakan sebuah proses kewenangan yang dilakukan
oleh pusat kepada daerah. Proses kewenangan ini dilakukan melalui dua macam cara yaitu
dengan cara devolusi kepada badan otonomi daerah, dan dengan jalan delegasi kepada pejabat-
pejabat yang ada di daerah.
Salusu
Menurut Salusu, pengertian desentralisasi adalah kewenangan yang relatif besar, terutama
dalam aktivitas pembuatan berbagai macam keputusan penting yang didelegasikan secara luas ke
tingkat bawah dari organisasi menggunakan mata rantai komando.
Jha Mathur
Secara umum, desentralisasi dapat dibagi menjadi tiga macam bagian, yaitu :
Desentralisasi Politik
Desentralisasi Administratif
Desentralisasi Fiskal
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Cholisin politik ialah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama.
Desentarlisasi yang bearti pelimpahan atau penyerahan wewenang dari pemerintahan pusat
kepada satuan-satuan pemerintahan di bawahnya untuk mengurus rumah tangganya sendiri.
Pemdaerahan pemerintahan atau pemberian wewenang oleh pemerintahan pusat kepada
pemerintahan daerah untuk mengatur daerahnya sendiri (Partanto, 104). Satu hubungan
kekuasaan yang direorganisasi melalui kedua UU tersebut adalah desentralisasi, yang berarti
penyerahan kewenangan dari pemerintahan pusat ke pemerintahan daerah. Dengan
desentralisasi, diharapkan ‘jarak’ antara rakyat dengan pembuat kebijakan menjadi lebih dekat
baik secara politik maupun geografis, sehingga diharapkan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan
akan lebih sesuai dengan hajat hidup rakyat. Desentralisasi adalah konsep yang mengakomodir
pandangan Dunia Ketiga. Karena politik desentralisasi dalam konteks isu-isu global merupakan
bagian dari paket dukungan terhadap proses-proses demokratisasi di negara-negara Dunia
Ketiga. Jadi politik desentralisasi tidak dapat dibaca sebagai munculnya kesadaran baru dari
pemerintah pusat atas ‘sesat pikir’nya di masa lalu. Namun, pelaksanaan desentralisasi lebih
dipahami sebagai tanggapan atas desakan eksternal akibat bangkrutnya perekonomian nasional
dan beban utang luar negeri yang melambung tinggi
Desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari
rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. dengan adanya desentralisasi
maka muncullan otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah
istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan
kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir
ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya desentralisasi
sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di Indonesia. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, bahwa desentralisasi berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi
daerah merupakan kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur, dan mengurus
daerahnya sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan dari pemerintah pusat. Jadi dengan
adanya desentralisasi, maka akan berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang
tertinggal dalam suatu negara. Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara otomatis dapat
memajukan pembangunan nasional.
Kelemahan dari Sistem Disentralisasi adalah yang pertama : permasalahan keterlambatan di
terbitkanya PP (Peraturan Presiden) tentang pembagian urusan. Kedua : masih engan dan
setengah hati pemerintah dalam mendelegasikan kewenangan kepada daerah, hal ini terlihat dari
masih adanya balai pelaksanaan teknis pusat di daerah yang di bentuk oleh departemen teknis,
pelaksanaan pembiayaanya bersumber dari pusat yang konsekuensinya berkurang inovasi dan
kreatifitas di daerah dalam melaksanakan ke wenanganya. Ketiga ; sistem hukum dan
pembuktian terbalik masih absurd atau kabur sehinga muncul keraguan satuan kerja dalam
melaksanakan program atau kegiatan di daerah. Keempat ; adalah Belum optimalnya
pengelolahan sumber daya yang berakibat pada rendahnya PAD, hal ini berimplikasi pada
rendahnya Rasio PAD terhadap APBD. Kelima;belum optimalnya penerapan sangsi dan
penghargaan bagi sumber daya manusia aparatur di daerah.
Keenam; pemekaran yang semakin terus berlanjut di daerah ini adalah ego bagaimana
berbagi bagi kekuasaan atau orang tidak mendapat bagian kekuasaan di daerah mencoba
memekarkan daerah yang akan menghabiskan APBN negara. Ketujuh; Korupsi pemindahan
ladang korupsi dari pusat kedaerah. Kedelapan; konflik vertikel dan herizontan, misalnya dalam
pelaksanaan pilkada. Ketujuh;Kelemahan sistem disentralisasi adalah munculnya pilkada
langsung yang banyak menghabiskan dana dan rawan konflik. Ongkos yang di bayar untuk
pilkada (Ongkos Demokrasi) sangat mahal di Indonesia adalah konsekuensi pelaksanaan otonomi
daerah.
Kelebihan desentralisasi Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa akan kuat bila dibangun di
atas sistem yang kongruen, keterkaitan secara sistemik antara komponen-komponen yang berada
di dalamnya, termasuk hubungan antara pusat dan daerah. Dalam hal ini kelebihan sistem
disentralisasi dapat di simpulkan Pertama disentralisasi, adalah konsep untuk memperkuat
kongruensi ini, di mana Indonesiadibangun secara kokoh dari kemajemukan daerah dan suku-
bangsanya. Kedua disentralisasi, adalah konsep untuk membuat pembangunan daerah lebih baik,
rakyatnya lebih sejahtera, dan karena itu kemudian diharapkan akan semakin memperkuat
negarabangsa Indonesia itu sendiri. ketiga disentalisasi, adalah konsep untuk mencegah
separatisme, dan karena itu sukses Otonomi daerah pada gilirannya diharapkan memperkuat
negara-nangsa Indonesia. Keempat disentralisasi, dibangun dalam konteks demokrasi, dan harus
memperkuat demokrasi itu sendiri. Sudah sekitar satu windu otonomi daerah digelindingkan, dan
sampai hari ini masih banyak yang meragukan apakah otonomi daerah dapat memperkuat
Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa.
Cholisin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Unit Percetakan dan Unit Penerbitan UNY;
Yoygakarta
Partanto, Pius A. dkk. Tanpa Tahun. Kamus Ilmiah Populer. Arkola; Surabaya
Untari, Sri. 2006. Ilmu Pemerintahan. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang;
Malang
Online (http:wikipedia.com) tahun 2012
Universitas Negeri Malang. 2011 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang:
Universitas Negeri Malang
Iswari, Paramita. 2011. Desentralisasi : Legitimasi Eksploitasi Kekayaan Alam di daerah?
(makalah online)
Details
Category: Makalah
Published Date
Written by Pangi Syarwi
Hits: 2109
Sebab pada masa Orde Baru dengan pemerintahan yang sentralistik, pemerintahan
daerah dikontrol oleh pusat, bahkan yang lebih parah lagi bagaimana pemerintah pusat
memaksakan sistem pemerintahan desa keseluruh Indonesia, akibatnya nilai-nilai
local (local wisdom) hancur, penghargaan pusat kedaerah hilang. Lahirnya
desentralisasi akibat pusat terlalu mengintervensi kebijakan daerah. Dalam
perjalanannya desentralisasi terdapat juga banyak persoalan mulai kita rasakan
terjadinya pemindahan korupsi dari pusat ke daerah. Bupati dan Gubernur tidak lagi
punya titik komando seperti Orde Baru, sehingga saling tumpang tindih
kewenanangan.
Dampak dari globalisasi telah mempengaruhi pasar modal dunia dalam kaitannya
dengan sentralisasi dan desentralisasi khususnya dalam kaitannya dengan
pengambilan keputusan yang melibatkan kehidupan masyarakat. bentuk komitmen
tergadap pengaturan disentralisasi telah terlihat hampir diseluruh dunia. Disentralisasi
dalam waktu dekat akan terlihat sebagai suatu sistem pengaturan alternatif yang
menggunakan pendekatan masyarakat sebagai pusat dalam menyelesaikan persoalan-
persoalan lokal untuk menciptakan keadilan sosial dan ekonomi. Namun demikian
dibeberapa negara para pemimpinnya khawatir terhadapat disentralisasi kekuasaan.
Logika yang perlu kita bangun adalah, belajar dari Amerika Serikat, bagaimana
pemerintahan negara bagiannya kuat, sebab daerah betul-betul diberi kewenangan
penuh untuk mengurus daerah masing-masing sehingga Presiden AS, persoalan daerah
selesai ditingkat negara bagiannya. Pusat lebih fokus pada persoalan kebijakan yang
penting saja, seperti hubungan luar negeri, militer. Artinya sisa kekuasaan daerah yang
kemudian dikasih ke pusat, kalau Indonesia dibalik, sisa kekuasaan pusat yang dikasih
ke daerah.
Penulis ingin kembali menjelaskan bagimana sejarah Indonesia ini didirikan, sangat
jelas pada tanggal 28 Oktober adalah bagaimana peran pemuda di daerah yang
berjuang untuk cita-cita bangsa yang mardeka, seperti Jong Java, Jong Sumatera dan
Jong Selebes, berkumpul untuk berjuang demi kemerdekaan. Ketika itu belum ada
yang namanya Indonesia yang ada hanya kerajaan-kerajaan kecil, kemudian kerajaan
kecil-kecil atau bekas jajahan colonial Belanda ini menyerahkan daerahnya kepada
pemerintah Pusat yang kemudian diberi nama Indonesia. Jangan lupa, daerah
memberikan tanpa syarat dan secara sukarela. Intinya munculnya disentralisasi adalah
bukti menghargai perjuangan tokoh muda di daerah yang mereka ingin dilibatkan
dalam aktor-aktor pembangunan Indonesia masa depan.
Menurut pandangan penulis, mungkin maksud atau pendapat yang disampaikan diatas
maksudnya adalah berdasarkan konteks politik lokal kekinian yaitu munculnya daerah
otonomi khusus yang menjadikan ketidakadilan bagi daerah lain, seperti Papua dan
Aceh yang punya keistimewaan baru dalam alokasi dana APBN, tapi justru dana
tersebut hanya dinikmati oleh sebagian kaum kapitalis daerah atau elit pmerintah lokal
tidak sampai ketangan rakyat kue tersebut.