Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DALAM SEKTOR PERTANIAN

(Studi pada Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang)

Etika Ari Susanti, Imam Hanafi, Romula Adiono


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: etika_ari@yahoo.com

Abstract: Local Economic Development in the Agricultural Sector. Local economic


development (LED) is a process by which local governments and organization involved to
encourage communities, stimulate, nurture, business activity to create jobs. Performances in
their own districts to create new jobs and boost the economy of local economic development
concept is also implemented. The purpose of this study is to describe what is being done by the
government in developing the local economy, what is the enabling and inhibiting factors in
developing the local economy and how the impact of the local economic development. This
research uses descriptive qualitative approach. Collection techniques used include using the
method of observation, interviews, and documentation. Results of the study indicate that local
economic development in the District of performances which have a positive impact with the
development of the local economy is creating new jobs thus improving the economy around.

Keywords: Local Economic Development (LED), and agricultural sector

Abstrak: Pengembangan Ekonomi Lokal dalam Sektor Pertanian. Pengembangan Ekonomi


Lokal (PEL) merupakan proses di mana pemerintah lokal dan organsisasi masyarakat terlibat
untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan
pekerjaan. Di Kecamatan Pagelaran sendiri untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan
meningkatkan perekonomian konsep pengembangan ekonomi lokal juga dilaksanakan. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya apa saja yang dilakukan pemerintah
dalam mengembangkan ekonomi lokal, apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat
dalam mengembangkan ekonomi lokal dan bagaimana dampak dari pengembangan ekonomi
lokal ini. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan yang digunakan antara lain menggunakan metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi lokal di
Kecamatan Pagelaran memberikan dampak yang positif dimana dengan adanya pengembangan
ekonomi lokal ini tercipta lapangan kerja baru sehingga meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar.

Kata kunci: Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), dan sektor pertanian

Pendahuluan Setiap upaya pembangunan ekonomi


Pembangunan ekonomi daerah adalah daerah mempunyai tujuan utama untuk
suatu proses di mana pemerintah daerah dan meningkatkan jumlah dan jenis peluang
masyarakatnya mengelola sumber daya yang kerja untuk masyarakat daerah. Pemba-
ada dan membentuk suatu pola kemitraan ngunan ekonomi daerah dapat dimulai pada
antara pemerintah daerah dengan sektor pembangunan daerah pedesaan pada umum-
swasta untuk menciptakan suatu lapangan nya dan sektor pertanian pada khusunya
kerja baru dan merangsang perkembangan karena keduanya sama sekali tidak bersifat
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah pasif dan sekedar penunjang dalam proses
tersebut (Mudrajat, 2004, h.120). pembangunan ekonomi secara keseluruhan,

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 31


keduanya harus ditempatkan pada kedudu- Tinjauan Pustaka
kan yang sebenarnya yakni sebagi unsur A. Otonomi Daerah
yang sangat penting, dinamis dan bahkan Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004
Pasal 1 angka 5 memberikan definisi
sangat menentukan dalam strategi-strategi
Otonomi daerah adalah hak, wewenang,
pembangunan secara keseluruhan, terutama dan kewajiban daerah otonom untuk
pada negara sedang berkembang yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
berpendapatan rendah. pemerintahan dan kepentingan masya-
Untuk meningkatkan pembangunan rakat setempat sesuai dengan peraturan
daerah, terutama pada daerah pedesaan yang perundang-undangan.
sebagian besar merupakan daerah pertanian,
B. Administrasi pembangunan
maka pemerintah daerah beru-paya untuk
Administrasi pembangunan menurut
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Ginanjar Kartasasmita (1996, h.9)
dengan menggali dan mengembangkan
merupakan proses pengendalian usaha
potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut
(administrasi) oleh negara/pemerintah
melalui Pengembangan Ekonomi Lokal.
untuk merealisirkan pertumbuhan yang
Pengembangan Ekoomi Lokal meru-
direncanakan ke arah suatu keadaan
pakan proses dimana pemerintah lokal dan
yang dianggap lebih baik dan kemajuan
organsisasi masyarakat terlibat untuk men-
di dalam berbagai aspek kehidupan
dorong, merangsang, memelihara aktivitas
bangsa. Menurut pendapat Bintoro
usaha untuk menciptakan lapangan peker-
Tjokroamidjojo (1985, h.25) mengemu-
jaan (Blakely and Bradshaw, 1994).
kakan bahwa administrasi pembangu-
Kecamatan Pagelaran merupakan salah
nan mempunyai tiga fungsi: 1) penyu-
satu daerah yang telah menerapkan konsep
sunan kebijaksanaan penyempurnaan
pengembangan ekonomi lokal untuk
administrasi negara yang meliputi:
mengembangkan wilayahnya. Pengemba-
upaya penyempurnaan organisasi,
ngan ini difokuskan pada sektor pertanian
pembinaan lembaga yang diperlukan,
dimana sektor pertanian merupakan sektor
kepegawaian dan pengurusan sarana-
basis yang dapat dikembangkan di Keca-
sarana administrasi lainnya. Ini disebut
matan Pagelaran. Namun dalam pengemba-
the development of administration (pem-
ngannya konsep pengembangan ekonomi
bangunan administrasi), yang kemudian
lokal ini menghadapi hambatan dan tanta-
lebih dikenal dengan istilah Adminis-
ngan dalam pengembangannya dimana para
trative Reform (Reformasi Adminis-
petani masih bersifat tradisional sehingga di
trasi). 2) perumusan kebijaksanaan-
sini peran dari pemerintah sangat
kebijaksanaan dan program-programa
dibutuhkan. Sehingga disini dapat diambil
pembangunan di berbagai bidang serta
beberapa rumusan masalah yang pertama,
pelaksanaannya secara efektif. Ini
bagaimana upaya pemerintah dalam me-
disebut the administration of develop-
ngembangkan ekonomi lokal di Kecamatan
ment (Administrasi untuk pembangu-
Pagelaran, kedua, apa saja yang menjadi
nan). Administrasi untuk pembangunan
faktor pendukung dan faktor penghambat
(the development of administration)
dalam mengembangkan ekonomi lokal di
dapat dibagi atas dua, yaitu: (a)
Kecamatan Pagelaran, dan yang ketiga,
Perumusan kebijaksanaan pembangu-
bagaimana dampak pengembangan ekono-
nan, (b) Pelaksanaan kebijaksanaan
mi lokal di Kecamatan Pagelaran.
pembangunan secara efektif. 3) pena-
paian tujuan-tujuan pembangunan tidak
mungkin terlaksana dari hasil kegiatan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 32


pemerintahan saja. Faktor yang lebih tinggal di dalam batas perekonomian
penting adalah membangun partisipasi masyarakat bersangkutan.
masyarakat.
D. Pengembangan Ekonomi Lokal
C. Pembangunan Daerah Pengembangan Ekonomi Lokal
Menurut Tjokrowidjoyo (1995, h. 112) merupakan proses di mana pemerintah
Pembangunan Daerah dapat dilihat dari lokal dan organsisasi masyarakat terlibat
berbagai aspek, yaitu: 1) segi pemba- untuk mendorong, merangsang, memeli-
ngunan sektoral, pencapaian sasaran hara, aktivitas usaha untuk menciptakan
pembangunan dilakukan melalui berba- lapangan pekerjaan (Blakely and
gai pembangunan sektoral yang dilak- Bradshaw, 1994). Selain itu, menurut
sanakan di daerah. Pembangunan sekto- (Munir, 2007) Pengembangan ekonomi
ral disesuaikan dengan yang dimiliki lokal (PEL) adalah suatu proses yang
oleh masing-masing daerah; 2) segi mencoba merumuskan kelembagaan-
pembangunan Wilayah, yang meliputi kelembagaan pembangunan di daerah,
perkotaan dan pedesaan sebagai pusat peningkatan kemampuan SDM untuk
dan lokasi kegiatan sosial ekonomi menciptakan produk-produk yang lebih
wilayah; dan 3) segi pemerintahnnya, baik serta pembinaan industri dan
agar tujuan pembangunan daerah dapat kegiatan usaha pada skala lokal. Jadi,
berhasil dengan baik maka pembangu- pengembangan wilayah dilihat sebagai
nan daerah perlu berfungfi dengan baik upaya pemerintah daerah bersama
karena itu pembnagunan merupakan masyarakat dalam membangun kesem-
usaha-usaha untuk mengembangkan dan patan-kesempatan ekonomi yang cocok
mempererat pemerintah dalam rangka dengan SDM, dan mengoptimalkan
makin mantapnya otonomi daerah yang pemanfaatan sumber daya alam dan
nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung kelembagaan secara lokal.
jawab. Sedangkan menurut Arsyad Menurut Blakely dalam Supriyadi
(1999, h.116) menyatakan bahwa faktor (2007, h.103-123) dalam keberhasilan
penentu utama pertumbuhan ekonomi pengembangan ekonomi lokal dapat
suatu daerah adalah berhubungan lang- dilihat dari beberapa indikator, yaitu: 1)
sung dengan permintaan akan barang perluasan kesempatan bagi masyarakat
dan jasa dari luar daerah. Menurut kecil dalam kesempatan kerja dan usaha;
Glasson (1990, h.63-64) konsep dasar 2) perluasan bagi masyarakat untuk
basis ekonomi membagi perekonomian meningkatkan pendapatan; 3) keberda-
menjadi dua sektor yaitu: 1) Sektor- yaan lembaga usaha mikro dan kecil
sektor basis adalah sektor-sektor yang dalam proses produksi dan pemasaran;
mengekspor barang-barang dan jasa ke dan 4) keberdayaan kelembagaan jari-
tempat di luar batas perekomian masya- ngan kerja kemitraan antara pemerintah,
rakat yang bersangkutan atas masukan swasta, dan masyarakat lokal.
barang dan jasa mereka kepada Dalam kaitannya dengan teori
masyarakat yang datang dari luar pertumbuhan ekonomi, maka Krugman
perbatasan perekonomian masyarakat (1994) mengatakan bahwa investasi
yang bersangkutan. 2) Sektor-sektor sumber daya manusia menjadi lebih
bukan basis adalah sektor-sektor yang penting peranannya dalam pembangu-
menjadikan barang-barang yang dibu- nan. Sumber daya manusia yang berkua-
tuhkan oleh orang yang bertempat litas bagi negara sedang berkembang
merupakan faktor penting dalam upaya

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 33


untuk mengejar ketertinggalan pemba- Metode Penelitian
ngunan dengan negara lain. Era infor- Penelitian ini menggunakan metode
masi dan teknologi yang berkembang penelitian deskriptif dengan pendekatan
dewasa ini semakin membuktikan kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah
bahwa penguasaan, tehnologi yang baik sebagai berikut: 1) bagaimana upaya
akan berdampak pada kualitas maupun pemerintah dalam mengembangkan ekonomi
kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar lokal di Kecamatan Pagelaran meliputi a)
teknologi dapat dikuasi, maka dibutuh- kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam
kan sumber daya manusia yang berkua- mengembangkan ekonomi lokal di Keca-
litas. Dalam konteks proses produksi, matan Pagelaran, b) peran serta masyarakat
maka adanya penguasaan tehnologi yang dalam mengembangkan ekonomi lokal di
baik, maka akan mendorong terjadinya Kecamatan Pagelaran; 2) apa saja yang
inovasi tehnologi. Inovasi tehnologi menjadi faktor pendukung dan faktor
tersebut pada akhirnya dapat menyebab- penghambat dalam mengembangkan ekono-
kan penemuan produk produk baru dan mi lokal di Kecamatan Pagelaran meliputi a)
cara produksi yang lebih efisien (Barro apa saja yang menjadi faktor pendukung
dalam Romer, 1994, h.36). dalam mengembangkan ekonomi lokal di
Kecamatan Pagelaran, b) apa saja yang
E. Pemberdayaan menjadi faktor penghambat dalam mengem-
Menurut Sulistiyani (2004, h.77) bangkan ekonomi lokal di Kecamatan
secara etimologis pemberdayaan berasal Pagelaran; 3) bagaimana dampak pengemba-
dari kata dasar daya yang berarti ngan ekonomi lokal di Kecamatan Pagelaran
kekuatan atau kemampuan. Bertolak
meliputi a) lapangan kerja yang tercipta bagi
dari pengertian tersebut, maka pember-
dayaan dapat dimaknai sebagai suatu masyarakat, b) jumlah pendapatan masyara-
proses menuju berdaya atau proses kat Pagelaran dengan adanya pengembangan
pemberian daya (kekuatan/kemampuan) ekonomi lokal. Dalam penelitian ini lokasi
kepada pihak yang belum berdaya. yang digunakan adalah Kecamatan Pagela-
Kedua pengertian tentang masyarakat, ran Kabupaten Malang dengan situs peneli-
menurut Soetomo (2011, h.25) masyara- tian adalah di UPTD dinas pertanian
kat adalah sekumpulan orang yang
Kecamatan Pagelaran, dan beberapa masya-
saling berinteraksi secara kontinyu, se-
hingga terdapat relasi sosial yang rakat yang mengembangkan ekonomi lokal.
terpola, terorganisasi. Jadi, pember- Sumber data yang digunakan adalah sumber
dayaan masyarakat menurut Aziz (2005, data primer dan sumber data sekunder.
h.136) adalah suatu proses di mana Sedangkan teknik pengumpulan data yang
masyarakat, khususnya mereka yang digunakan adalah observasi, wawancara,
kurang memiliki akses ke sumber daya studi kepustakaan dan dokumentasi. Dalam
pembangunan, didorong untuk mening-
penelitian ini instrument penelitian yang
katkan kemandiriannya di dalam
mengembangkan perikehidupan mereka. digunakan adalah peneliti sendiri, field note,
Pemberdayaan masyarakat juga meru- dan pedoman wawancara. Sedangkan keab-
pakan proses siklus terus-menerus, sahan data yang digunakan adalah Uji
proses partisipatif di mana anggota Kredibilitas (Credibility), Uji Keteralihan
masyarakat bekerja sama dalam kelom- (Transferability), Uji Reliabilitas (Relia-
pok formal maupun informal untuk
bility), Uji Obyektivitas (Confirmability).
berbagi pengetahuan dan pengalaman
serta berusaha mencapai tujuan bersama. Dan yang terakhir analisis data yang
Jadi, pemberdayaan masyarakat lebih digunakan adalah menurut Miles dan
merupakan suatu proses. Huberman (1992, h. 16-19), yang meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 34


data dan penarikan kesimpulan dan LQ lebih dari satu yang berarti bahwa
verifikasi. sektor-sektor tersebut merupakan sektor
basis yang artinya sektor-sektor tersebut
dapat dikembangkan di Kecamatan
Pembahasan
Pagelaran, termasuk juga pada sektor
1. Upaya Pemerintah dalam mengem- pertanian. Melihat sektor pertanian
bangkan ekonomi lokal di Kecamatan merupakan sektor basis atau sektor yang
Pagelaran potensial maka pemerintah bersama
Pengembangan ekonomi lokal masyarakat bekerjasama untuk mengem-
merupakan proses di mana pemerintah bangkan sektor-sektor pertanian tersebut
lokal dan organsisasi masyarakat terlibat guna meningkatkan perekonomian ma-
untuk mendorong, merangsang, memeli- syarakat di Kecamatan Pagelaran.
hara, aktivitas usaha untuk menciptakan Tetapi di sisi lain ada satu sektor di
lapangan pekerjaan (Blakely and Kecamatan Pagelaran yang memiliki LQ
Bradshaw, 1994). Di Kecamatan Pagela- kurang dari satu yaitu pada sektor
ran sendiri pengembangan ekonomi indusri pengolahan yang artinya sektor
lokal telah dilakukan dengan melihat tersebut bukan merupakan sektor basis,
potensi-potensi yang ada untuk selanjut- namun begitu sektor non basis bukan
nya dikembangkan menjadi produk berarti sektor yang tidak bisa
unggulan. Untuk melihat potensi-poten- dikembangkan, mungkin dengan adanya
si apa yang menjadi unggulan dapat pengembangan ekonomi lokal dalam
dilihat berdasarkan PDRB Kecamatan sektor pertanian ini juga dapat membuat
Pagelaran dan Kabupaten Malang se- produk-produk baru sehingga dapat
hingga dapat diketahui produk-produk meningkatkan perekonomian masyara-
apa yang menjadi sektor basis dan yang kat dan juga dapat meningkatkan sektor
bukan sektor basis. Untuk melihat industri pengolahan khususnya pada
apakah suatu sektor tersebut merupakan pengolahan makanan dan minuman.
sektor basis ataupun non basis dapat a) Kebijakan yang dilakukan
digunakan melalui analisis LQ (Location Pemerintah dalam mengem-
Quotient). bangkan ekonomi lokal di
Tabel 1 Kecamatan Pagelaran
PDRB Atas Harga Berlaku Dalam pengembangan
Tahun 2010 ekonomi lokal ini tidak lepas dari
2010
peran pemerintah seperti yang
No Lapangan Usaha Kec. Kab. Malang LQ diungkapkan oleh (Munir, 2007)
Pagelaran Pengembangan ekonomi lokal
1 Pertanian 179.052,83 8.621.802,45 >1
2 Pertambangan dan >1
(PEL) adalah suatu proses yang
35.579,35 689.987,39 mencoba merumuskan kelembaga-
Penggalian
3 industri pengolahan 49.831,87 6.631.105,86 <1 an-kelembagaan pembangunan di
4 listrik dan air bersih 7.752,62 262.437,73 >1 daerah, peningkatan kemampuan
5 bangunan 15.908,99 649.250,66 >1 SDM untuk menciptakan produk-
6 Perdagangan, Hotel >1 produk yang lebih baik serta
210.047,19 8.503.416,10
dan Restoran
7 Pengangkutan dan >1
pembinaan industri dan kegiatan
51.068,14 1.104.438,11 usaha pada skala lokal. Jadi
komunikasi
8 keuangan,
1.2
>1 pengembangan wilayah dilihat
Persewaan, dan 30.783,78 sebagai upaya pemerintah daerah
93.422,42
Jasa Perusahaan
9 jasa-jasa 80.906,63 3.634.723,79 >1
bersama masyarakat dalam
jumlah 660.931,41 31.300.584,51 membangun kesempatan-kesem-
Sumber: diolah oleh peneliti patan ekonomi yang cocok dengan
SDM, dan mengoptimalkan
Dari Tabel di atas dapat dilihat pemanfaatan sumber daya alam
bahwa hampir semua sektor memiliki dan kelembagaan secara lokal

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 35


Di Kecamatan Pagelaran reka. Pemberdayaan masyarakat
sendiri awal mula pengembangan juga merupakan proses siklus
ekonomi lokal memang berawal terus-menerus, proses partisipatif
dari pemerintah. Pada saat itu di mana anggota masyarakat
pemerintah melihat bahwa banyak bekerja sama dalam kelompok
potensi-potensi yang ada di formal maupun informal untuk
Kecamatan Pagelaran yang seha- berbagi pengetahuan dan penga-
rusnya dapat dikembangkan laman serta berusaha mencapai
menjadi produk produk lain agar tujuan bersama. Jadi, pemberda-
memiliki nilai jual yang tinggi. yaan masyarakat lebih merupakan
Melihat potensi-potensi pertanian suatu proses.
yang ada pada saat itu maka
pemerintah melakukan pengemba- 2. Faktor pendukung dan faktor
ngan ekonomi lokal di Kecamatan penghambat dalam pengembangan
Pagelaran tersebut dengan melihat ekonomi lokal di Kecamatan
potensi pertanian pada desa-desa Pagelaran
yang bersangkutan. Karena masya- a) Faktor pendukung dalam
rakat di sana masih bersifat pengembangan ekonomi lokal di
tradisional dan kurang mengerti Kecamatan Pagelaran
tentang pertanian modern, maka Ada beberapa hal yang
pemerintah memberikan pelatihan- menjadi faktor pendukung dalam
pelatihan untuk meningkatkan pengembangan ekonomi lokal ini
wawasan para petani, selain itu diantaranya yaitu tersedianya
pemerintah juga memberikan sumber daya alam yang melimpah.
bantuan dana dan juga alat produk- Di Kecamatan Pagelaran sendiri
si untuk menunjang keberhasilan memiliki sumber daya alam yang
pengembangan ekonomi lokal ini. melimpah khususnya dalam sum-
b) Peran serta masyarakat terha- ber daya pertanian. Banyak
dap pengembangan ekonomi berbagai jenis tanaman dapat
lokal di Kecamatan Pagelaran tumbuh subur di sana seperti padi,
Peran serta masyarakat meru- tebu, jagung, sayur-sayuran dan
pakan hal yang penting dalam buah-buahan. Selain sumber daya
mengembangkan ekonomi lokal, alam yang tersedia, sumber daya
karena tanpa adanya peran dari manusia juga menjadi faktor
masyarakat pengembangan ekono- pendorong dalam pengembangan
mi lokal ini tidak akan dapat ekonomi lokal. Banyaknya jumlah
berjalan dengan baik. Oleh karena penduduk di Kecamatan Pagelaran
itu perlu adanya pemberdayaan membuat peluang pengembangan
masyarakat yang dilakukan oleh ekonomi lokal ini semakin besar
pemerintah untuk meningkatkan karena banyak yang akan
kemampuan dan kemandirian dari mengembangkan ekonomi lokal
masyarakat itu sendiri. Seperti ini pada daerahnya masing-
yang diungkapkan Aziz (2005, masing.
h.136) Pemberdayaan masyarakat
merupakan suatu proses di mana b) Faktor penghambat dalam
masyarakat, khususnya mereka pengembangan ekonomi lokal di
yang kurang memiliki akses ke Kecamatan Pagelaran
sumber daya pembangunan, Selain faktor pendukung
didorong untuk meningkatkan juga terdapat faktor penghambat
kemandiriannya di dalam me- dalam pengembangan ekonomi
ngembangkan perikehidupan me- lokal di Kecamatan Pagelaran

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 36


diantaranya rendahnya pengeta- produk variatif seperti jenang
huan petani mengenai teknologi salak, selai salak, sari salak dan
pertanian. Dalam era globalisasi keripik salak, Pabrik tortilla di
ini teknologi telah berkembang mana mengolah jagung menjadi
dengan cepat. Di mana teknologi tortilla (jagung pipih), pembudi-
saat ini mempunyai fungsi untuk dayaan jamur, pembudidayaan
memudahkan pekerjaan Manu- ikan, peternakan susu perah dan
sia. Oleh karena itu, dalam berbagai produk keripik buah yang
kontek proses produksi, maka lain.
perlu adanya penguasaan tehno- Seperti yang diungkapkan
logi yang baik sehingga dapat Aziz (2005, h. 136) Pemberdayaan
mendorong terjadinya inovasi masyarakat merupakan suatu
tehnologi. Inovasi tehnologi proses di mana masyarakat,
tersebut pada akhirnya dapat khususnya mereka yang kurang
menyebabkan penemuan produk memiliki akses ke sumber daya
produk baru dan cara produksi pembangunan, didorong untuk
yang lebih efisien (Barro dalam meningkatkan kemandiriannya di
Romer, 1994, h.36). Selain itu, dalam mengembangkan perikehi-
pemasaran merupakan hal yang dupan mereka. Dari proses
menjadi faktor penghambat pemberdayaan inilah lapangan-
berikutnya di mana para lapangan kerja baru dapat tercipta
kelompok tani merasa kesulitan sehingga perekonomian di daerah
dalam memasarkan hasil produk juga meningkat.
yang mereka kembangkan, se-
hingga perlu peran dari peme- b) Jumlah pendapatan masyarakat
rintah untuk membantu mema- Pagelaran dengan adanya
sarkan hasil produk-produk pengembangan ekonomi lokal.
tersebut agar produk tersebut Dengan adanya pengemba-
dapat berkembang dengan baik. ngan ekonomi lokal ini selain
menciptakan lapangan kerja baru
3. Dampak pengembangan ekonomi juga dapat meningkatkan penda-
lokal di Kecamatan Pagelaran patan masyarakat sekitar. Di sini
a) Lapangan kerja yang tersedia di masyarakat dapat menjual hasil
Kecamatan Pagelaran pertaniannya menjadi produk yang
Adanya Pengembangan eko- memiliki nilai jual tinggi sehingga
nomi lokal ini berdampak positif memiliki keuntungan yang lebih
khusunya bagi masyarakat karena besar yang dapat meningkatkan
dengan adanya pengembangan pendapatannya. Hal ini tentu
ekonomi lokal ini membuka merupakan salah satu keberhasilan
lapangan pekerjaan baru sehingga dalam pengembangan ekonomi
dapat mengurangi tingkat pegang- lokal seperti yang diungkapkan
guran di Kecamatan Pagelaran. Blakely dalam Supriyadi (2007,
Pengembangan ekonomi lokal ini h.103-123) dalam keberhasilan
dilakukan dengan memberdayakan pengembangan ekonomi lokal
masyarakat disekitar untuk menge- dapat dilihat dari beberapa
lola dan mengembangkan produk- indikator, yaitu:
produk unggulan di suatu daerah. 1) Perluasan kesempatan bagi
Beberapa lapangan pekerjaan baru masyarakat kecil dalam
yang tercipta diantaranya: Pabrik kesempatan kerja dan usaha.
keripik salak di mana mengolah Dengan adanya pengembangan
buah salak menjadi berbagai ekonomi lokal ini juga

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 37


memberikan kesempatan kerja proses produksinya. Untuk
bagi masyarakat Pagelaran. mengembangkan usahanya
Terbukti berbagai lapangan menjadi lebih besar dan
kerja tercipta dengan adanya berkembang diperlukan jari-
pengembangan ekonomi lokal ngan kemitraan antara peme-
ini, seperti pabrik keripik rintah, swasta dan masyarakat
salak, pabrik tortilla, pembu- lokal. Di Kecamatan Pagelaran
didayaan jamur, pembudi- dalam mengembangkan usaha-
dayaan ikan, peternakan susu nya juga tidak lepas dari
peran dan hasil produk kripik bantuan pemerintah dimana
salak yang lainnya. Hal ini pemerintah membantu membe-
tentu memberikan perluasan rikan bantuan alat-alat yang
kesempatan kerja dan usaha digunakan dalam proses pro-
bagi masyarakat di sekitar duksi dan juga bantuan
Kecamatan Pagelaran, sehing- pendanaan agar pengembangan
ga mengurangi tingkat pe- usaha dapat berjalan dengan
ngangguran. lancar.
2) Perluasan bagi masyarakat
untuk meningkatkan penda- Kesimpulan
patan. Semakin banyaknya 1. Adanya Undang-Undang No. 32
lapangan kerja yang tercipta di Tahun 2004 tentang Otonomi
Kecamatan Pagelaran mem- Daerah membuka peluang peme-
buat kesempatan kerja tersebut rintah daerah untuk mengatur dan
semakin besar, dari hal ini melakukan intervensi langsung
tentu akan meningkatkan pen- dalam pengembangan ekonomi
dapatan bagi masyarakat daerahnya. Selain itu, pemerintah
sekitarnya sehingga dapat daerah mempunyai wewenang
meningkatkan kesejahteraan dalam membuat kebijakan pe-
masyarakat di Kecamatan ngembangan ekonomi daerah yang
Pagelaran. didasarkan pada pengembangan
3) Keberdayaan lembaga usaha sektor-sektor unggulan yang
mikro dan kecil dalam proses memiliki nilai kompetitif dan
produksi dan pemasaran. berorientasi global di masing-
Pengembangan ekonomi lokal masing wilayahnya. Konsep
ini dilaksanakan dengan mem- pengembangan ekonomi lokal
berdayakan masyarakat dengan merupakan konsep pembangunan
mengembangkan usaha-usaha yang didasarkan pada kapasitas
kecil dan mikro di suatu lokal yang semakin berkembang.
daerah. Di Kecamatan Page- Prinsip utama dalam pengem-
laran sendiri agar usaha mikro bangan ekonomi lokal adalah
ini dapat berjalan maka perlu kemitraan. Adanya kerjasama
adanya pemasaran pada ber- pemerintah daerah, swasta dan
bagai daerah. masyarakat sangat menentukkan
4) Keberdayaan kelembagaan ja- keberhasilan dan keberlanjutan
ringan kerja kemitraan antara program pengembangan ekonomi
pemerintah, swasta, dan ma- lokal dalam suatu wilayah.
syarakat lokal. Adanya pe- 2. Melihat sektor pertanian merupa-
ngembangan ekonomi lokal ini kan salah satu sektor basis di
diharapkan dapat membantu Kecamatan Pagelaran, maka
bagi usaha-usaha mikro dan pengembangan ekonomi lokal
kecil dalam pengembangkan dilaksanakan dengan melihat

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 38


potensi-potensi yang ada di suatu mengembangkan ekonomi lokal
wilayah untuk selanjutnya dikem- ini. Sedangkan rendahnya penge-
bangkan menjadi suatu produk tahuan petani terhadap paradigma
unggulan. Dalam meningkatkan pertanian modern merupakan
konsep pengembangan ekonomi faktor penghmbat dalam mengem-
lokal ini tidak lepas dari peran bangkan ekonomi lokal di
pemerintah, di mana pemerintah Kecamatan Pagelaran. Selain itu
memberikan pelatihan-pelatihan, juga rendahnya tingkat pemasaran
bantuan modal dan juga alat produk merupakan faktor peng-
produksi untuk menunjang keber- hambat lainnya.
hasilan pengembangan ekonomi 4. Dengan adanya pengembangan
lokal. Selain itu peran dari ekonomi lokal ini tentu mem-
masyarakat itu sendiri juga berikan dampak yang positif
merupakan faktor penting dalam khususnya bagi masyarakat di
pengembangan ekonomi lokal di sekitarnya. Adanya pengembangan
Kecamatan Pagelaran ekonomi lokal dapat membuka
3. Dalam pengembangan ekonomi lapangan kerja baru sehingga
lokal di Kecamatan Pagelaran ini mengurangi tingkat pengangguran
terdapat beberapa faktor pendu- di Kecamatan Pagelaran, selain itu
kung dan faktor penghambat. dengan adanya pengembangan
Tersedianya sumber daya alam ekonomi lokal ini tentu dapat
yang melimpah dan juga ba- meningkatkan perekonomian bagi
nyaknya jumlah penduduk di masyarakat di Kecamatan Page-
Kecamatan Pagelaran merupakan laran.
salah satu faktor pendukung dalam

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. (1999) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, STIE YKPN


Aziz, Moh. Ali dkk. (2005) Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi.
Yogyakarta, Pustaka Pesantren.
Blakely, Edward J. (1994) Planning Local Economic Development (Theory and Practice). California,
Sage Publications, Inc
Glasson, John. (1990) An Introduction to Regional Planning Concepts, Theory and Practice.
Melbourne, Hutchinson.
Kartasasmita, Ginanjar. (1996) Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan Dan
Pemerataan. Jakarta, PT. Pusaka Cidesindo.
Kuncoro, Mudrajat. (2004) Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan,
Strategi dan Peluang. Jakarta, Airlangga
Munir, Risfan. (2007) Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif: Masalah, kebijakan dan Panduan
Pelaksanaan Kegiatan. Jakarta, Local Governance Support Program (LGSP)
Romer, Paul M. (1986) Increasing Return and Long Growth. Journal of Political Economy, 94
Oktober 1002 1037.
Soetomo (2011) Pemberdayaan Masyarakt. Mungkinkah Antitesisnya?. Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
Sulistiyani, Ambar Teguh. (2004) Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta, Gaya
Gava Media
Supriadi, Edy. (2007) Telaah Kendala Penerapan Pengembangan Ekonomi Lokal: Pragmatisme
dalam Praktek Pendekatan PEL. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 18 (2): 103-123.
Tjokroamidjoyo, Bintoro. (1985) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta, LP3S

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 39


Tjokroamidjoyo, Bintoro. (1995) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta, LP3S
Undang-undang no 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah [Internet] available from <http://agil-
asshofie.blogspot.com> [Accessed: 21 Desember 2013

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 31-40| 40

Anda mungkin juga menyukai