Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang E-mail: etika_ari@yahoo.com
Abstract: Local Economic Development in the Agricultural Sector. Local economic
development (LED) is a process by which local governments and organization involved to encourage communities, stimulate, nurture, business activity to create jobs. Performances in their own districts to create new jobs and boost the economy of local economic development concept is also implemented. The purpose of this study is to describe what is being done by the government in developing the local economy, what is the enabling and inhibiting factors in developing the local economy and how the impact of the local economic development. This research uses descriptive qualitative approach. Collection techniques used include using the method of observation, interviews, and documentation. Results of the study indicate that local economic development in the District of performances which have a positive impact with the development of the local economy is creating new jobs thus improving the economy around.
Keywords: Local Economic Development (LED), and agricultural sector
Abstrak: Pengembangan Ekonomi Lokal dalam Sektor Pertanian. Pengembangan Ekonomi
Lokal (PEL) merupakan proses di mana pemerintah lokal dan organsisasi masyarakat terlibat untuk mendorong, merangsang, memelihara, aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Di Kecamatan Pagelaran sendiri untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian konsep pengembangan ekonomi lokal juga dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya apa saja yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan ekonomi lokal, apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan ekonomi lokal dan bagaimana dampak dari pengembangan ekonomi lokal ini. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan yang digunakan antara lain menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi lokal di Kecamatan Pagelaran memberikan dampak yang positif dimana dengan adanya pengembangan ekonomi lokal ini tercipta lapangan kerja baru sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Kata kunci: Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), dan sektor pertanian
Pendahuluan Setiap upaya pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi daerah adalah daerah mempunyai tujuan utama untuk suatu proses di mana pemerintah daerah dan meningkatkan jumlah dan jenis peluang masyarakatnya mengelola sumber daya yang kerja untuk masyarakat daerah. Pemba- ada dan membentuk suatu pola kemitraan ngunan ekonomi daerah dapat dimulai pada antara pemerintah daerah dengan sektor pembangunan daerah pedesaan pada umum- swasta untuk menciptakan suatu lapangan nya dan sektor pertanian pada khusunya kerja baru dan merangsang perkembangan karena keduanya sama sekali tidak bersifat pertumbuhan ekonomi dalam wilayah pasif dan sekedar penunjang dalam proses tersebut (Mudrajat, 2004, h.120). pembangunan ekonomi secara keseluruhan,
keduanya harus ditempatkan pada kedudu- Tinjauan Pustaka kan yang sebenarnya yakni sebagi unsur A. Otonomi Daerah yang sangat penting, dinamis dan bahkan Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5 memberikan definisi sangat menentukan dalam strategi-strategi Otonomi daerah adalah hak, wewenang, pembangunan secara keseluruhan, terutama dan kewajiban daerah otonom untuk pada negara sedang berkembang yang mengatur dan mengurus sendiri urusan berpendapatan rendah. pemerintahan dan kepentingan masya- Untuk meningkatkan pembangunan rakat setempat sesuai dengan peraturan daerah, terutama pada daerah pedesaan yang perundang-undangan. sebagian besar merupakan daerah pertanian, B. Administrasi pembangunan maka pemerintah daerah beru-paya untuk Administrasi pembangunan menurut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ginanjar Kartasasmita (1996, h.9) dengan menggali dan mengembangkan merupakan proses pengendalian usaha potensi-potensi yang ada di wilayah tersebut (administrasi) oleh negara/pemerintah melalui Pengembangan Ekonomi Lokal. untuk merealisirkan pertumbuhan yang Pengembangan Ekoomi Lokal meru- direncanakan ke arah suatu keadaan pakan proses dimana pemerintah lokal dan yang dianggap lebih baik dan kemajuan organsisasi masyarakat terlibat untuk men- di dalam berbagai aspek kehidupan dorong, merangsang, memelihara aktivitas bangsa. Menurut pendapat Bintoro usaha untuk menciptakan lapangan peker- Tjokroamidjojo (1985, h.25) mengemu- jaan (Blakely and Bradshaw, 1994). kakan bahwa administrasi pembangu- Kecamatan Pagelaran merupakan salah nan mempunyai tiga fungsi: 1) penyu- satu daerah yang telah menerapkan konsep sunan kebijaksanaan penyempurnaan pengembangan ekonomi lokal untuk administrasi negara yang meliputi: mengembangkan wilayahnya. Pengemba- upaya penyempurnaan organisasi, ngan ini difokuskan pada sektor pertanian pembinaan lembaga yang diperlukan, dimana sektor pertanian merupakan sektor kepegawaian dan pengurusan sarana- basis yang dapat dikembangkan di Keca- sarana administrasi lainnya. Ini disebut matan Pagelaran. Namun dalam pengemba- the development of administration (pem- ngannya konsep pengembangan ekonomi bangunan administrasi), yang kemudian lokal ini menghadapi hambatan dan tanta- lebih dikenal dengan istilah Adminis- ngan dalam pengembangannya dimana para trative Reform (Reformasi Adminis- petani masih bersifat tradisional sehingga di trasi). 2) perumusan kebijaksanaan- sini peran dari pemerintah sangat kebijaksanaan dan program-programa dibutuhkan. Sehingga disini dapat diambil pembangunan di berbagai bidang serta beberapa rumusan masalah yang pertama, pelaksanaannya secara efektif. Ini bagaimana upaya pemerintah dalam me- disebut the administration of develop- ngembangkan ekonomi lokal di Kecamatan ment (Administrasi untuk pembangu- Pagelaran, kedua, apa saja yang menjadi nan). Administrasi untuk pembangunan faktor pendukung dan faktor penghambat (the development of administration) dalam mengembangkan ekonomi lokal di dapat dibagi atas dua, yaitu: (a) Kecamatan Pagelaran, dan yang ketiga, Perumusan kebijaksanaan pembangu- bagaimana dampak pengembangan ekono- nan, (b) Pelaksanaan kebijaksanaan mi lokal di Kecamatan Pagelaran. pembangunan secara efektif. 3) pena- paian tujuan-tujuan pembangunan tidak mungkin terlaksana dari hasil kegiatan
pemerintahan saja. Faktor yang lebih tinggal di dalam batas perekonomian penting adalah membangun partisipasi masyarakat bersangkutan. masyarakat. D. Pengembangan Ekonomi Lokal C. Pembangunan Daerah Pengembangan Ekonomi Lokal Menurut Tjokrowidjoyo (1995, h. 112) merupakan proses di mana pemerintah Pembangunan Daerah dapat dilihat dari lokal dan organsisasi masyarakat terlibat berbagai aspek, yaitu: 1) segi pemba- untuk mendorong, merangsang, memeli- ngunan sektoral, pencapaian sasaran hara, aktivitas usaha untuk menciptakan pembangunan dilakukan melalui berba- lapangan pekerjaan (Blakely and gai pembangunan sektoral yang dilak- Bradshaw, 1994). Selain itu, menurut sanakan di daerah. Pembangunan sekto- (Munir, 2007) Pengembangan ekonomi ral disesuaikan dengan yang dimiliki lokal (PEL) adalah suatu proses yang oleh masing-masing daerah; 2) segi mencoba merumuskan kelembagaan- pembangunan Wilayah, yang meliputi kelembagaan pembangunan di daerah, perkotaan dan pedesaan sebagai pusat peningkatan kemampuan SDM untuk dan lokasi kegiatan sosial ekonomi menciptakan produk-produk yang lebih wilayah; dan 3) segi pemerintahnnya, baik serta pembinaan industri dan agar tujuan pembangunan daerah dapat kegiatan usaha pada skala lokal. Jadi, berhasil dengan baik maka pembangu- pengembangan wilayah dilihat sebagai nan daerah perlu berfungfi dengan baik upaya pemerintah daerah bersama karena itu pembnagunan merupakan masyarakat dalam membangun kesem- usaha-usaha untuk mengembangkan dan patan-kesempatan ekonomi yang cocok mempererat pemerintah dalam rangka dengan SDM, dan mengoptimalkan makin mantapnya otonomi daerah yang pemanfaatan sumber daya alam dan nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung kelembagaan secara lokal. jawab. Sedangkan menurut Arsyad Menurut Blakely dalam Supriyadi (1999, h.116) menyatakan bahwa faktor (2007, h.103-123) dalam keberhasilan penentu utama pertumbuhan ekonomi pengembangan ekonomi lokal dapat suatu daerah adalah berhubungan lang- dilihat dari beberapa indikator, yaitu: 1) sung dengan permintaan akan barang perluasan kesempatan bagi masyarakat dan jasa dari luar daerah. Menurut kecil dalam kesempatan kerja dan usaha; Glasson (1990, h.63-64) konsep dasar 2) perluasan bagi masyarakat untuk basis ekonomi membagi perekonomian meningkatkan pendapatan; 3) keberda- menjadi dua sektor yaitu: 1) Sektor- yaan lembaga usaha mikro dan kecil sektor basis adalah sektor-sektor yang dalam proses produksi dan pemasaran; mengekspor barang-barang dan jasa ke dan 4) keberdayaan kelembagaan jari- tempat di luar batas perekomian masya- ngan kerja kemitraan antara pemerintah, rakat yang bersangkutan atas masukan swasta, dan masyarakat lokal. barang dan jasa mereka kepada Dalam kaitannya dengan teori masyarakat yang datang dari luar pertumbuhan ekonomi, maka Krugman perbatasan perekonomian masyarakat (1994) mengatakan bahwa investasi yang bersangkutan. 2) Sektor-sektor sumber daya manusia menjadi lebih bukan basis adalah sektor-sektor yang penting peranannya dalam pembangu- menjadikan barang-barang yang dibu- nan. Sumber daya manusia yang berkua- tuhkan oleh orang yang bertempat litas bagi negara sedang berkembang merupakan faktor penting dalam upaya
untuk mengejar ketertinggalan pemba- Metode Penelitian ngunan dengan negara lain. Era infor- Penelitian ini menggunakan metode masi dan teknologi yang berkembang penelitian deskriptif dengan pendekatan dewasa ini semakin membuktikan kualitatif. Fokus dari penelitian ini adalah bahwa penguasaan, tehnologi yang baik sebagai berikut: 1) bagaimana upaya akan berdampak pada kualitas maupun pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar lokal di Kecamatan Pagelaran meliputi a) teknologi dapat dikuasi, maka dibutuh- kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam kan sumber daya manusia yang berkua- mengembangkan ekonomi lokal di Keca- litas. Dalam konteks proses produksi, matan Pagelaran, b) peran serta masyarakat maka adanya penguasaan tehnologi yang dalam mengembangkan ekonomi lokal di baik, maka akan mendorong terjadinya Kecamatan Pagelaran; 2) apa saja yang inovasi tehnologi. Inovasi tehnologi menjadi faktor pendukung dan faktor tersebut pada akhirnya dapat menyebab- penghambat dalam mengembangkan ekono- kan penemuan produk produk baru dan mi lokal di Kecamatan Pagelaran meliputi a) cara produksi yang lebih efisien (Barro apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam Romer, 1994, h.36). dalam mengembangkan ekonomi lokal di Kecamatan Pagelaran, b) apa saja yang E. Pemberdayaan menjadi faktor penghambat dalam mengem- Menurut Sulistiyani (2004, h.77) bangkan ekonomi lokal di Kecamatan secara etimologis pemberdayaan berasal Pagelaran; 3) bagaimana dampak pengemba- dari kata dasar daya yang berarti ngan ekonomi lokal di Kecamatan Pagelaran kekuatan atau kemampuan. Bertolak meliputi a) lapangan kerja yang tercipta bagi dari pengertian tersebut, maka pember- dayaan dapat dimaknai sebagai suatu masyarakat, b) jumlah pendapatan masyara- proses menuju berdaya atau proses kat Pagelaran dengan adanya pengembangan pemberian daya (kekuatan/kemampuan) ekonomi lokal. Dalam penelitian ini lokasi kepada pihak yang belum berdaya. yang digunakan adalah Kecamatan Pagela- Kedua pengertian tentang masyarakat, ran Kabupaten Malang dengan situs peneli- menurut Soetomo (2011, h.25) masyara- tian adalah di UPTD dinas pertanian kat adalah sekumpulan orang yang Kecamatan Pagelaran, dan beberapa masya- saling berinteraksi secara kontinyu, se- hingga terdapat relasi sosial yang rakat yang mengembangkan ekonomi lokal. terpola, terorganisasi. Jadi, pember- Sumber data yang digunakan adalah sumber dayaan masyarakat menurut Aziz (2005, data primer dan sumber data sekunder. h.136) adalah suatu proses di mana Sedangkan teknik pengumpulan data yang masyarakat, khususnya mereka yang digunakan adalah observasi, wawancara, kurang memiliki akses ke sumber daya studi kepustakaan dan dokumentasi. Dalam pembangunan, didorong untuk mening- penelitian ini instrument penelitian yang katkan kemandiriannya di dalam mengembangkan perikehidupan mereka. digunakan adalah peneliti sendiri, field note, Pemberdayaan masyarakat juga meru- dan pedoman wawancara. Sedangkan keab- pakan proses siklus terus-menerus, sahan data yang digunakan adalah Uji proses partisipatif di mana anggota Kredibilitas (Credibility), Uji Keteralihan masyarakat bekerja sama dalam kelom- (Transferability), Uji Reliabilitas (Relia- pok formal maupun informal untuk bility), Uji Obyektivitas (Confirmability). berbagi pengetahuan dan pengalaman serta berusaha mencapai tujuan bersama. Dan yang terakhir analisis data yang Jadi, pemberdayaan masyarakat lebih digunakan adalah menurut Miles dan merupakan suatu proses. Huberman (1992, h. 16-19), yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data dan penarikan kesimpulan dan LQ lebih dari satu yang berarti bahwa verifikasi. sektor-sektor tersebut merupakan sektor basis yang artinya sektor-sektor tersebut dapat dikembangkan di Kecamatan Pembahasan Pagelaran, termasuk juga pada sektor 1. Upaya Pemerintah dalam mengem- pertanian. Melihat sektor pertanian bangkan ekonomi lokal di Kecamatan merupakan sektor basis atau sektor yang Pagelaran potensial maka pemerintah bersama Pengembangan ekonomi lokal masyarakat bekerjasama untuk mengem- merupakan proses di mana pemerintah bangkan sektor-sektor pertanian tersebut lokal dan organsisasi masyarakat terlibat guna meningkatkan perekonomian ma- untuk mendorong, merangsang, memeli- syarakat di Kecamatan Pagelaran. hara, aktivitas usaha untuk menciptakan Tetapi di sisi lain ada satu sektor di lapangan pekerjaan (Blakely and Kecamatan Pagelaran yang memiliki LQ Bradshaw, 1994). Di Kecamatan Pagela- kurang dari satu yaitu pada sektor ran sendiri pengembangan ekonomi indusri pengolahan yang artinya sektor lokal telah dilakukan dengan melihat tersebut bukan merupakan sektor basis, potensi-potensi yang ada untuk selanjut- namun begitu sektor non basis bukan nya dikembangkan menjadi produk berarti sektor yang tidak bisa unggulan. Untuk melihat potensi-poten- dikembangkan, mungkin dengan adanya si apa yang menjadi unggulan dapat pengembangan ekonomi lokal dalam dilihat berdasarkan PDRB Kecamatan sektor pertanian ini juga dapat membuat Pagelaran dan Kabupaten Malang se- produk-produk baru sehingga dapat hingga dapat diketahui produk-produk meningkatkan perekonomian masyara- apa yang menjadi sektor basis dan yang kat dan juga dapat meningkatkan sektor bukan sektor basis. Untuk melihat industri pengolahan khususnya pada apakah suatu sektor tersebut merupakan pengolahan makanan dan minuman. sektor basis ataupun non basis dapat a) Kebijakan yang dilakukan digunakan melalui analisis LQ (Location Pemerintah dalam mengem- Quotient). bangkan ekonomi lokal di Tabel 1 Kecamatan Pagelaran PDRB Atas Harga Berlaku Dalam pengembangan Tahun 2010 ekonomi lokal ini tidak lepas dari 2010 peran pemerintah seperti yang No Lapangan Usaha Kec. Kab. Malang LQ diungkapkan oleh (Munir, 2007) Pagelaran Pengembangan ekonomi lokal 1 Pertanian 179.052,83 8.621.802,45 >1 2 Pertambangan dan >1 (PEL) adalah suatu proses yang 35.579,35 689.987,39 mencoba merumuskan kelembaga- Penggalian 3 industri pengolahan 49.831,87 6.631.105,86 <1 an-kelembagaan pembangunan di 4 listrik dan air bersih 7.752,62 262.437,73 >1 daerah, peningkatan kemampuan 5 bangunan 15.908,99 649.250,66 >1 SDM untuk menciptakan produk- 6 Perdagangan, Hotel >1 produk yang lebih baik serta 210.047,19 8.503.416,10 dan Restoran 7 Pengangkutan dan >1 pembinaan industri dan kegiatan 51.068,14 1.104.438,11 usaha pada skala lokal. Jadi komunikasi 8 keuangan, 1.2 >1 pengembangan wilayah dilihat Persewaan, dan 30.783,78 sebagai upaya pemerintah daerah 93.422,42 Jasa Perusahaan 9 jasa-jasa 80.906,63 3.634.723,79 >1 bersama masyarakat dalam jumlah 660.931,41 31.300.584,51 membangun kesempatan-kesem- Sumber: diolah oleh peneliti patan ekonomi yang cocok dengan SDM, dan mengoptimalkan Dari Tabel di atas dapat dilihat pemanfaatan sumber daya alam bahwa hampir semua sektor memiliki dan kelembagaan secara lokal
Di Kecamatan Pagelaran reka. Pemberdayaan masyarakat sendiri awal mula pengembangan juga merupakan proses siklus ekonomi lokal memang berawal terus-menerus, proses partisipatif dari pemerintah. Pada saat itu di mana anggota masyarakat pemerintah melihat bahwa banyak bekerja sama dalam kelompok potensi-potensi yang ada di formal maupun informal untuk Kecamatan Pagelaran yang seha- berbagi pengetahuan dan penga- rusnya dapat dikembangkan laman serta berusaha mencapai menjadi produk produk lain agar tujuan bersama. Jadi, pemberda- memiliki nilai jual yang tinggi. yaan masyarakat lebih merupakan Melihat potensi-potensi pertanian suatu proses. yang ada pada saat itu maka pemerintah melakukan pengemba- 2. Faktor pendukung dan faktor ngan ekonomi lokal di Kecamatan penghambat dalam pengembangan Pagelaran tersebut dengan melihat ekonomi lokal di Kecamatan potensi pertanian pada desa-desa Pagelaran yang bersangkutan. Karena masya- a) Faktor pendukung dalam rakat di sana masih bersifat pengembangan ekonomi lokal di tradisional dan kurang mengerti Kecamatan Pagelaran tentang pertanian modern, maka Ada beberapa hal yang pemerintah memberikan pelatihan- menjadi faktor pendukung dalam pelatihan untuk meningkatkan pengembangan ekonomi lokal ini wawasan para petani, selain itu diantaranya yaitu tersedianya pemerintah juga memberikan sumber daya alam yang melimpah. bantuan dana dan juga alat produk- Di Kecamatan Pagelaran sendiri si untuk menunjang keberhasilan memiliki sumber daya alam yang pengembangan ekonomi lokal ini. melimpah khususnya dalam sum- b) Peran serta masyarakat terha- ber daya pertanian. Banyak dap pengembangan ekonomi berbagai jenis tanaman dapat lokal di Kecamatan Pagelaran tumbuh subur di sana seperti padi, Peran serta masyarakat meru- tebu, jagung, sayur-sayuran dan pakan hal yang penting dalam buah-buahan. Selain sumber daya mengembangkan ekonomi lokal, alam yang tersedia, sumber daya karena tanpa adanya peran dari manusia juga menjadi faktor masyarakat pengembangan ekono- pendorong dalam pengembangan mi lokal ini tidak akan dapat ekonomi lokal. Banyaknya jumlah berjalan dengan baik. Oleh karena penduduk di Kecamatan Pagelaran itu perlu adanya pemberdayaan membuat peluang pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh ekonomi lokal ini semakin besar pemerintah untuk meningkatkan karena banyak yang akan kemampuan dan kemandirian dari mengembangkan ekonomi lokal masyarakat itu sendiri. Seperti ini pada daerahnya masing- yang diungkapkan Aziz (2005, masing. h.136) Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses di mana b) Faktor penghambat dalam masyarakat, khususnya mereka pengembangan ekonomi lokal di yang kurang memiliki akses ke Kecamatan Pagelaran sumber daya pembangunan, Selain faktor pendukung didorong untuk meningkatkan juga terdapat faktor penghambat kemandiriannya di dalam me- dalam pengembangan ekonomi ngembangkan perikehidupan me- lokal di Kecamatan Pagelaran
diantaranya rendahnya pengeta- produk variatif seperti jenang huan petani mengenai teknologi salak, selai salak, sari salak dan pertanian. Dalam era globalisasi keripik salak, Pabrik tortilla di ini teknologi telah berkembang mana mengolah jagung menjadi dengan cepat. Di mana teknologi tortilla (jagung pipih), pembudi- saat ini mempunyai fungsi untuk dayaan jamur, pembudidayaan memudahkan pekerjaan Manu- ikan, peternakan susu perah dan sia. Oleh karena itu, dalam berbagai produk keripik buah yang kontek proses produksi, maka lain. perlu adanya penguasaan tehno- Seperti yang diungkapkan logi yang baik sehingga dapat Aziz (2005, h. 136) Pemberdayaan mendorong terjadinya inovasi masyarakat merupakan suatu tehnologi. Inovasi tehnologi proses di mana masyarakat, tersebut pada akhirnya dapat khususnya mereka yang kurang menyebabkan penemuan produk memiliki akses ke sumber daya produk baru dan cara produksi pembangunan, didorong untuk yang lebih efisien (Barro dalam meningkatkan kemandiriannya di Romer, 1994, h.36). Selain itu, dalam mengembangkan perikehi- pemasaran merupakan hal yang dupan mereka. Dari proses menjadi faktor penghambat pemberdayaan inilah lapangan- berikutnya di mana para lapangan kerja baru dapat tercipta kelompok tani merasa kesulitan sehingga perekonomian di daerah dalam memasarkan hasil produk juga meningkat. yang mereka kembangkan, se- hingga perlu peran dari peme- b) Jumlah pendapatan masyarakat rintah untuk membantu mema- Pagelaran dengan adanya sarkan hasil produk-produk pengembangan ekonomi lokal. tersebut agar produk tersebut Dengan adanya pengemba- dapat berkembang dengan baik. ngan ekonomi lokal ini selain menciptakan lapangan kerja baru 3. Dampak pengembangan ekonomi juga dapat meningkatkan penda- lokal di Kecamatan Pagelaran patan masyarakat sekitar. Di sini a) Lapangan kerja yang tersedia di masyarakat dapat menjual hasil Kecamatan Pagelaran pertaniannya menjadi produk yang Adanya Pengembangan eko- memiliki nilai jual tinggi sehingga nomi lokal ini berdampak positif memiliki keuntungan yang lebih khusunya bagi masyarakat karena besar yang dapat meningkatkan dengan adanya pengembangan pendapatannya. Hal ini tentu ekonomi lokal ini membuka merupakan salah satu keberhasilan lapangan pekerjaan baru sehingga dalam pengembangan ekonomi dapat mengurangi tingkat pegang- lokal seperti yang diungkapkan guran di Kecamatan Pagelaran. Blakely dalam Supriyadi (2007, Pengembangan ekonomi lokal ini h.103-123) dalam keberhasilan dilakukan dengan memberdayakan pengembangan ekonomi lokal masyarakat disekitar untuk menge- dapat dilihat dari beberapa lola dan mengembangkan produk- indikator, yaitu: produk unggulan di suatu daerah. 1) Perluasan kesempatan bagi Beberapa lapangan pekerjaan baru masyarakat kecil dalam yang tercipta diantaranya: Pabrik kesempatan kerja dan usaha. keripik salak di mana mengolah Dengan adanya pengembangan buah salak menjadi berbagai ekonomi lokal ini juga
memberikan kesempatan kerja proses produksinya. Untuk bagi masyarakat Pagelaran. mengembangkan usahanya Terbukti berbagai lapangan menjadi lebih besar dan kerja tercipta dengan adanya berkembang diperlukan jari- pengembangan ekonomi lokal ngan kemitraan antara peme- ini, seperti pabrik keripik rintah, swasta dan masyarakat salak, pabrik tortilla, pembu- lokal. Di Kecamatan Pagelaran didayaan jamur, pembudi- dalam mengembangkan usaha- dayaan ikan, peternakan susu nya juga tidak lepas dari peran dan hasil produk kripik bantuan pemerintah dimana salak yang lainnya. Hal ini pemerintah membantu membe- tentu memberikan perluasan rikan bantuan alat-alat yang kesempatan kerja dan usaha digunakan dalam proses pro- bagi masyarakat di sekitar duksi dan juga bantuan Kecamatan Pagelaran, sehing- pendanaan agar pengembangan ga mengurangi tingkat pe- usaha dapat berjalan dengan ngangguran. lancar. 2) Perluasan bagi masyarakat untuk meningkatkan penda- Kesimpulan patan. Semakin banyaknya 1. Adanya Undang-Undang No. 32 lapangan kerja yang tercipta di Tahun 2004 tentang Otonomi Kecamatan Pagelaran mem- Daerah membuka peluang peme- buat kesempatan kerja tersebut rintah daerah untuk mengatur dan semakin besar, dari hal ini melakukan intervensi langsung tentu akan meningkatkan pen- dalam pengembangan ekonomi dapatan bagi masyarakat daerahnya. Selain itu, pemerintah sekitarnya sehingga dapat daerah mempunyai wewenang meningkatkan kesejahteraan dalam membuat kebijakan pe- masyarakat di Kecamatan ngembangan ekonomi daerah yang Pagelaran. didasarkan pada pengembangan 3) Keberdayaan lembaga usaha sektor-sektor unggulan yang mikro dan kecil dalam proses memiliki nilai kompetitif dan produksi dan pemasaran. berorientasi global di masing- Pengembangan ekonomi lokal masing wilayahnya. Konsep ini dilaksanakan dengan mem- pengembangan ekonomi lokal berdayakan masyarakat dengan merupakan konsep pembangunan mengembangkan usaha-usaha yang didasarkan pada kapasitas kecil dan mikro di suatu lokal yang semakin berkembang. daerah. Di Kecamatan Page- Prinsip utama dalam pengem- laran sendiri agar usaha mikro bangan ekonomi lokal adalah ini dapat berjalan maka perlu kemitraan. Adanya kerjasama adanya pemasaran pada ber- pemerintah daerah, swasta dan bagai daerah. masyarakat sangat menentukkan 4) Keberdayaan kelembagaan ja- keberhasilan dan keberlanjutan ringan kerja kemitraan antara program pengembangan ekonomi pemerintah, swasta, dan ma- lokal dalam suatu wilayah. syarakat lokal. Adanya pe- 2. Melihat sektor pertanian merupa- ngembangan ekonomi lokal ini kan salah satu sektor basis di diharapkan dapat membantu Kecamatan Pagelaran, maka bagi usaha-usaha mikro dan pengembangan ekonomi lokal kecil dalam pengembangkan dilaksanakan dengan melihat
potensi-potensi yang ada di suatu mengembangkan ekonomi lokal wilayah untuk selanjutnya dikem- ini. Sedangkan rendahnya penge- bangkan menjadi suatu produk tahuan petani terhadap paradigma unggulan. Dalam meningkatkan pertanian modern merupakan konsep pengembangan ekonomi faktor penghmbat dalam mengem- lokal ini tidak lepas dari peran bangkan ekonomi lokal di pemerintah, di mana pemerintah Kecamatan Pagelaran. Selain itu memberikan pelatihan-pelatihan, juga rendahnya tingkat pemasaran bantuan modal dan juga alat produk merupakan faktor peng- produksi untuk menunjang keber- hambat lainnya. hasilan pengembangan ekonomi 4. Dengan adanya pengembangan lokal. Selain itu peran dari ekonomi lokal ini tentu mem- masyarakat itu sendiri juga berikan dampak yang positif merupakan faktor penting dalam khususnya bagi masyarakat di pengembangan ekonomi lokal di sekitarnya. Adanya pengembangan Kecamatan Pagelaran ekonomi lokal dapat membuka 3. Dalam pengembangan ekonomi lapangan kerja baru sehingga lokal di Kecamatan Pagelaran ini mengurangi tingkat pengangguran terdapat beberapa faktor pendu- di Kecamatan Pagelaran, selain itu kung dan faktor penghambat. dengan adanya pengembangan Tersedianya sumber daya alam ekonomi lokal ini tentu dapat yang melimpah dan juga ba- meningkatkan perekonomian bagi nyaknya jumlah penduduk di masyarakat di Kecamatan Page- Kecamatan Pagelaran merupakan laran. salah satu faktor pendukung dalam
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. (1999) Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta, STIE YKPN
Aziz, Moh. Ali dkk. (2005) Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi Metodologi. Yogyakarta, Pustaka Pesantren. Blakely, Edward J. (1994) Planning Local Economic Development (Theory and Practice). California, Sage Publications, Inc Glasson, John. (1990) An Introduction to Regional Planning Concepts, Theory and Practice. Melbourne, Hutchinson. Kartasasmita, Ginanjar. (1996) Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan Dan Pemerataan. Jakarta, PT. Pusaka Cidesindo. Kuncoro, Mudrajat. (2004) Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta, Airlangga Munir, Risfan. (2007) Pengembangan Ekonomi Lokal Partisipatif: Masalah, kebijakan dan Panduan Pelaksanaan Kegiatan. Jakarta, Local Governance Support Program (LGSP) Romer, Paul M. (1986) Increasing Return and Long Growth. Journal of Political Economy, 94 Oktober 1002 1037. Soetomo (2011) Pemberdayaan Masyarakt. Mungkinkah Antitesisnya?. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Sulistiyani, Ambar Teguh. (2004) Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta, Gaya Gava Media Supriadi, Edy. (2007) Telaah Kendala Penerapan Pengembangan Ekonomi Lokal: Pragmatisme dalam Praktek Pendekatan PEL. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 18 (2): 103-123. Tjokroamidjoyo, Bintoro. (1985) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta, LP3S
Tjokroamidjoyo, Bintoro. (1995) Pengantar Administrasi Pembangunan. Jakarta, LP3S Undang-undang no 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah [Internet] available from <http://agil- asshofie.blogspot.com> [Accessed: 21 Desember 2013