net/publication/326680138
Article in MIMBAR AGRIBISNIS Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis · July 2018
DOI: 10.25157/ma.v4i2.898
CITATIONS READS
20 12,855
3 authors:
Hendar Nuryaman
Siliwangi University
48 PUBLICATIONS 66 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Hendar Nuryaman on 02 August 2018.
ABSTRAK
Keberhasilan usahatani yang dilaksanakan tidak akan terlepas dari peran kelembagaan
agribisnis. Apabila peran tersebut belum optimal maka pengembangan agribisnis
komoditas akan terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan petani
terhadap kinerja kelembagaan agribisnis mendong. Penelitian dilaksanakan dengan
menggunakan metode survei di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Sampel
yang digunakan sebanyak 25 orang petani mendong, pengambilan sampel menggunakan
simple random sampling. Untuk mengetahui kinerja kelembagaan agribisnis digunakan
Importance Performance Analysis (IPA), sedangkan untuk melihat kepuasan petani
terhadap kinerja kelembagaan tersebut menggunakan Consumer Satisfaction Index (CSI).
Hasil penelitian menunjukkan untuk kinerja kelembagaan agribisnis bahwa petani merasa
puas dengan kios sarana produksi, pedagang pengumpul/bandar, pengrajin, kelompoktani,
penyuluh dan perguruan tinggi yang cukup baik kinerjanya dalam menjalankan fungsi
kelembagaan agribisnis pada usahatani mendong. Prioritas peningkatan fungsi
kelembagaan terletak pada keberadaan koperasi, persyaratan pembelian mendong, harga
jual mendong, kelompoktani sebagai unit produksi dan penyedia sarana produksi serta
pelatihan oleh lembaga informasi dan teknologi. Sedangkan untuk kinerja kelembagaan
menunjukkan bahwa kelembagaan agribisnis mendong masih perlu ditingkatkan lagi agar
mampu menghadapi tantangan persaingan dengan penguatan kemandirian petani melalui
peningkatan fungsi kelompoktani sebagai unit produksi dan pengadaan sarana produksi
sehingga ada peningkatan nilai tambah dan nilai tukar dari kegiatan usahataninya dengan
tidak terlepas dari adanya pelatihan penerapan inovasi teknologi dari lembaga terkait.
ABSTRACT
The success of farming implemented will not be separated from institutional role of
agribusiness. If the role is not yet optimal then commodity agribusiness development will
be hampered. This study aims to determine the satisfaction of farmers on the institutional
performance of agribusiness mendong. The research was conducted by using survey
method in Manonjaya Sub district, Tasikmalaya Regency. The sample used is 25 farmers
mendong, sampling using simple random sampling. To know the institutional performance
of agribusiness used Importance Performance Analysis (IPA), while to see farmer
satisfaction on institutional performance use Consumer Satisfaction Index (CSI). The
result of the research shows that for the agribusiness institution performance, the farmers
are satisfied with the kiosks of production facilities, collectors / dealers, artisans, farmers,
210
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
extensionists and universities that perform well in performing the institutional function of
agribusiness in Mendong farming. Priority to improve the institutional function lies in the
existence of cooperatives, purchase requirements mendong, selling prices mendong,
farmers group as a production unit and provider of production facilities and training by
information and technology institutions. As for institutional performance shows that
institutional agribusiness mendong still need to be improved again in order to be able to
face challenge of competition with strengthening of farmer independence through
improvement of function farmers group as production unit and procurement of production
means so that there is increase of added value and exchange rate from its farming activity
by not apart from training application of technological innovation from related
institutions.
211
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
212
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
213
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
pusat dan lokal, (5) Kompleksitas dan selanjutnya dapat digunakan dalam
pertanian yang meliputi unit usaha dan pengembangan usaha.
kelembagaan sulit mencapai optimal. Umar (2005) menyatakan bahwa
Suatu lembaga dibentuk untuk kepuasan konsumen akan terpenuhi
memenuhi kebutuhan manusia sehingga apabila proses penyampaian jasa dari si
lembaga mempunyai fungsi, selain itu pemberi jasa kepada konsumen sesuai
lembaga merupakan suatu konsep yang dengan apa yang dipersepsikan oleh
terpadu dengan struktur, artinya tidak konsumen. Perbedaan cara penyampaian
saja melibatkan pola aktivitas yang lahir dari apa yang dipersepsikan konsumen
dari segi sosial untuk memenuhi itu mencakup 5 gap:
kebutuhan manusia tetapi juga pola 1) Gap antara harapan konsumen dan
organisasi untuk melaksanakannya. persepsi manajemen.
Roucek dan Warren (1994) dalam 2) Gap antara persepsi manajemen
Anantayu (2011), menyatakan bahwa tentang harapan konsumen dan
strategi-strategi yang dilakukan untuk spesifikasi kualitas jasa.
memenangkan persaingan banyak sekali, 3) Gap antara spesifikasi kualitas jasa
salah satunya adalah dengan cara dan jasa yang disajikan.
menyampaikan secara konsisten layanan 4) Gap antara penyampaian jasa aktual
yang berkualitas tinggi dibandingkan dan komunikasi eksternal kepada
para pesaing dan lebih tinggi dari harapan konsumen.
pelanggan. Lebih lanjut Kotler (1997) 5) Gap antara jasa yang diharapkan dan
menyatakan bahwa konsumen akan jasa aktual yang diterima konsumen.
merasa puas bilamana produk atau jasa Beberapa hasil penelitian tetang
yang dirasakan memiliki kualitas yang kelembagaan agribisnis diantaranya
sesuai dengan harapan. Juraemi (2004) yang menyatakan bahwa
Kepuasan konsumen menurut terdapat empat kelembagaan yang
Kotler (1997) merupakan fungsi mendukung dalam keragaan sistem
kedekatan antara harapan/ekspektasi agribisnis kelapa sawit, yaitu kelompok
konsumen dengan prestasi produk yang tani, koperasi, PPL perkebunan serta
dirasakan konsumen (perceived pembina perkebunan. Anantanyu (2011)
performance). Tingkat kepuasan dapat menyimpulkan hasil penelitiannya
dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan bahwa peningkatan kapasitas
214
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
n n
usatani mendong.
Xi = bobot rata-rata tingkat penilaian
kinerja atribut ke-i
METODE PENELITIAN Yi = bobot rata-rata tingkat penilaian
kepentingan atribut ke-i
Pelaksanaan penelitian ini n = jumlah responden
menggunakan metode survei, b. Menghitung rata-rata tingkat
pengambilan sampel menggunakan kepentingan dan kinerja untuk
simple random sampling terhadap petani keseluruhan atribut
mendong di Kecamatan Manonjaya k k
215
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
Xi
i 1
berusahatani mendong lebih dari separuh
MSS = usianya sehingga usahatani mendong
n
sudah menjadi way of life.
n = jumlah responden
Xi = Nilai kepentingan atribut X ke –i Selain berusahatani padi dan
c. Membuat Weight Factors (WF) mendong, ada juga responden yang
MISi mempunyai pekerjaan lain seperti buruh,
WF = i
x 100 %
MISi
i 1
pedagang dan pengrajin mendong. Luas
lahan garapan mendong yang diusahakan
216
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
oleh responden berkisar rata-rata 0,25 ha. menghasilkan produk pertanian primer
dengan status penguasaan lahan adalah /mendong keberhasilannya tidak akan
pemilik penggarap, penyakap, sewa dan terlepas dari subsistem lainnya dari hulu
nengah. sampai hilir yang terintegrasi dalam
sistem agribisnis mending sebagaimana
Sistem Agribisnis Mendong
terlihat pada Gambar 2.
Petani sebagai salah satu pelaku
dalam industri permendongan yang
Subsistem Pengadaan dan Penyaluran pengairan yang bagus ada juga yang
Sarana Produksi
mengusahakan dengan sistem mina
Usahatani mendong yang dilakukan
mendong.
oleh petani menggunakan lahan sawah
Sempitnya penguasaan lahan
beririgasi teknis dari sungai Cimulu.
menyebabkan petani enggan untuk
Usahatani yang dilakukan pada umumnya
mengambil risiko jika harus menerapkan
monokultur akan tetapi karena sistem
217
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
218
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
mendong karena kelompok tersebut juga urea dan 150 kg phonska untuk setiap kali
merupakan kelompok untuk petani padi. pemupukan
Mendong merupakan salah satu Pemeliharaan tanaman mendong
komoditas perkebunan, akan tetapi sama yang dilakukan berupa penyiangan gulma
halnya dengan usahatani tanaman pangan yang berada pada areal pertanaman,
padi, masih merupakan skala usahatani pemeliharaan saluran air atau
kecil dengan luas lahan usaha antara 0,04 penyemprotan pestisida jika terserang
ha sampai dengan 0,57 ha. hama atau penyakit. Pemeliharaan saluran
Pengolahan dilakukan dengan cara air diperlukan karena pada fase-fase
dicangkul yang tujuannya untuk tertentu mendong memerlukan kecukupan
membalikan dan meratakan tanah serta air.
membuat selokan untuk jalan air. Tenaga Tanaman mendong termasuk
kerja yang digunakan adalah tenaga kerja tanaman musiman, rata-rata dapat dipanen
dalam dan luar keluarga 8-10 kali. Panen dilakukan setelah
Bibit mendong yang digunakan tanaman berumur 3-4 bulan dengan cara
adalah bibit unggul yang siap tanam. menyabit rumpun mendong dan
Ukuran bibit adalah yang masih menyisakan kurang lebih 1-2 cm dari
mempunyai ketinggian sekitar 20 cm. permukaan tanah, sehingga akan muncul
Penanaman mending pun menggunakan kembali tunas sehingga bertambah jumlah
jarak tanam, yang biasa digunakan adalah anakan mendong dan kembali dapat
jarak tanam 30 cm x 30 cm. Tujuan dari dipanen setelah berumur 3-4 bulan.
penggunaan jarak tanak adalah untuk Sehingga pada usahatani mendong
memudahkan dalam pemeliharaan, pengadaan bibit hanya dilakukan satu kali
apalagi jika diusahakan bersama-sama selama satu periode, yaitu sekitar 2,5
budidaya ikan atau mina mendong. tahun.
Pemupukan pada tanaman mendong Hasil produksi mendong rata-rata
dilakukan tiga kali, yaitu pemupukan sekitar 4,255 ton mendong kering per ha
dasar pada saat pengolahan lahan dengan atau 6-7 kg mendong kering per bata.
menggunakan pupuk kandang, kemudian Peningkatan produksi dan produktivitas
dilanjutkan dengan pemupukan susulan terus dilakukan dengan dilakukan
pada umur 45 hari setelah tanam (HST) dilakukannya penelitian dan sosialisasi
dan umur 75 HST masing-masing 50 kg dan pelatihan teknologi budidaya baik
219
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
oleh perguruan tinggi khususnya bagi para pengrajin mendong, akan tetapi
Universitas Siliwangl maupun oleh masih belum terlihat nyata responnya
pemerintah daerah melalui Dinas karena ada keterkaitannya dengan
Pertanian. keterbatasan dalam pengadaan bahan
pengawet.
Subsistem Pengolahan Hasil Pertanian
(Agroindustri) Subsistem Pemasaran Hasil Pertanian
Pasca panen yang dilakukan oleh Petani menjual mendong kering
petani adalah dengan menjemur mendong kepada pedagang, pengumpul/bandar atau
yang telah diarit di atas tanah sampai langsung kepada pengrajin mendong.
kering. Untuk menghindari kebusukan Akhir-akhir ini terjadi kesulitan dalam
jika dipanen pada saat hujan, maka pada penjualan mendong karena pedagang
saat penjemuran ditaburi abu sekam padi, pengumpul/bandar membatasi pembelian
kemudian diikat masing-masing sekitar mendong sebab banyak perusahaan
30-40 kg. pengrajin tikar yang mengurangi bahan
Setelah kering benar maka baku dari mendong dan beralih
dilakukan grading berdasarkan panjang menggunakan bahan baku mendong
batang mending. Sortir dilakukan dengan plastik. Hal tersebut berakibat pada
mencabut (mautan) batang mendong yang menurunnya pendapatan petani.
ukurannya berbeda untuk disatukan
dengan ukuran panjang yang sama. Kepentingan dan Kinerja
Kelembagaan Agribisnis Mendong
Ukuran panjang mendong adalah 70 cm,
Tingkat kepentingan merupakan
80 cm, 90 cm cm, 100 cm dan 120 cm.
tingkat harapan petani terhadap pelayanan
Ukuran yang panjang biasanya digunakan
yang diberikan oleh kelembagaan
untuk bahan baku tikar mending,
agribisnis. Semakin tinggi tingkat harapan
sedangkan ukuran pendek digunakan
petani terhadap pelayanan kelembagaan
sebagai bahan kerajinan lainnya seperti
agribisnis, maka semakin penting pula
sajadah, taplak meja, dompet, sandal dan
pelayanan fungsi kelembagaan tersebut
kipas.
untuk dilaksanakan melalui kinerjanya.
Suyudi, dkk. (2015) telah
Atribut yang menjadi penilaian
mensosialisasikan penggunaan bahan
petani terhadap 5 fungsi pelayanan
pengawet alami untuk mempertahankan
kualitas mendong serta alat pengering
220
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
221
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
222
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
Kepentingan
Kuadran I Kuadran II
Kuadran III
Kuadran IV
Kinerja
Gambar 3. Diagram Kartesius Kelembagaan Agribisnis Mendong
Keterangan:
1. Kelengkapan saprodi 13. Kemampuan membeli
2. Kualitas Saprodi 14. Koordinasi program
3. Cara pembayaran 15. Tempat diskusi
4. Ketersediaan 16. Tempat produksi
5. Harga saprodi 17. Penyedia saprodi
6. Keberadaan koperasi 18. Koperasi kelompok tani
7. Keberadaan bank 19. Tempat belajar
8. Persyaratan kredit 20. Sosialisasi inovasi
9. Tingkat suku bunga 21. Menerima aspirasi dan mencari solusi
10. Syarat pembelian 22. Fasilitas kerjasama
11. Harga jual mendong 23. Tempat pelatihan
12. Cara pembayaran
223
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
224
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(2): 211-227
(craft) akan berdampak kepada daya tani, penyuluh dan perguruan tinggi
tampung dan permintaan yang dimiliki adalah lembaga agribinis yang telah
oleh para pedagang tersebut. mampu berperan dalam menjalankan
fungsi kelembagaan agribisnis pada
Customer Satisfaction Index (CSI)
usahatani mendong.
Tingkat kepuasan petani secara
Kelembagaan agribisnis telah
keseluruhan diukur dengan menggunakan
menjalankan kinerjanya dengan cukup
alat analisis Customer Satisfaction Index
baik dengan prioritas peningkatan fungsi
(CSI). Tingkat kepuasan ini dihitung
kelembagaan pada keberadaan koperasi,
berdasarkan nilai rata-rata total dari
persyaratan pembelian mendong, harga
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
jual mendong, kelompok tani sebagai unit
dari kelembagaan agribisnis.
produksi dan penyedia sarana produksi
Berdasarkan hasil perhitungan
serta pelatihan oleh lembaga informasi
diperoleh hasil CSI untuk atribut kinerja
dan inovasi.
kelembagaan agribisnis mendong pada
Tingkat kepuasan petani terhadap
usahatani mendong sebesar 67,66 persen
pelayanan fungsi kelembagaan berada
atau 0,6766. Nilai tersebut jika
pada kategori puas.
berdasarkan Indeks Kepuasan Pelanggan
Kelembagaan agribisnis masih perlu
yang biasa digunakan oleh PT Sucofindo
ditingkatkan lagi karena meskipun telah
berada pada kisaran 0,66-0,80 termasuk
masuk dalam kategori puas, jika dilihat
dalam kriteria puas.
dari indeks kepuasaannya masih berada
Angka tersebut mengidentifikasikan
pada batas minimal. Untuk meningkatkan
bahwa secara umum petani mendong telah
kinerja dari fungsi kelembagaan agribisnis
merasa puas terhadap kinerja
agar mampu menghadapi tantangan
kelembagaan agribisnis yang berada di
persaingan maka perlu adanya penguatan
Kecamatan Manonjaya karena secara
kemandirian petani yaitu peningkatan
keseluruhan fungsi kelembagaan
fungsi kelompok tani sebagai unit
agribisnis tersebut telah mampu
produksi dan pengadaan sarana produksi
memenuhi harapannya.
sehingga ada peningkatan nilai tambah
dan nilai tukar dari kegiatan usahataninya
PENUTUP
dengan tidak terlepas dari adanya
Kios sarana produksi, pedagang
pengumpul/bandar, pengrajin, kelompok
225
Peran Kelembagaan Dalam Pengembangan Agribisnis Mendong
Tenten Tedjaningsih, Suyudi, Hendar Nuryaman
226