Naskah:
Penanggung Jawab Umum : Sindai M.O Sea, SE
Penulis : Rosalinda Nainggolan
Buku Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2015 ini
merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Badan Pusat Statisik Kota
Palangka Raya. Buku ini diterbitkan sebagai respon terhadap permintaan data baik
untuk kepentingan pemerintah maupun masyarakat pengguna data.
Penyajian publikasi ini memuat data dan informasi untuk mengukur tingkat
pemerataan pendapatan penduduk Kota Palangka Raya beserta analisisnya seperti
penentuan tingkat ketimpangan pendapatan berdasarkan Kriteria Bank Dunia dan
Koefisien Gini Rasio (Metode Oshima) keadaan tahun 2015. Diharapkan buku ini
dapat memberikan informasi sebagai acuan dalam rangka perencanaan dan
evaluasi hasil-hasil pembangunan di Kota Palangka Raya.
Meskipun publikasi ini telah diupayakan kelengkapan dan penyempurnaan
data yang disajikan, namun masih belum dapat memenuhi kebutuhan pemakai
data secara maksimal. Untuk perbaikan publikasi ini tanggapan dan saran-saran
dari pemakai sangat diharapkan.
Semoga penyajian data statistik ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terutama dalam rangka menyusun dan melaksanakan pembangunan yang kita cita-
citakan.
Kepala Bappeda Kota Palangka Raya Kepala BPS Kota Palangka Raya
Selaku Penanggung Jawab Selaku Ketua Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
Uraian Hal
Kata Pengantar .. i
Daftar Isi .. ii
Daftar Tabel .. iii
Daftar Gambar . iv
BAB I. Pendahuluan . 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan Penghitungan Rasio Gini dan Distribusi Pedapatan ... 4
3. Sumber Data . 4
4. Metologi Pengukuran Tingkat Pemerataan .. 5
4.1. Kriteria Bank Dunia 5
4.2 Kurva Lorenz . 6
4.3. Gini Rasio . 7
015 Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2015 iii
DAFTAR GAMBAR
1. Latar Belakang
Kota Palangka Raya yang sedang membangun dalam kerangka otonomi daerah,
juga memikul tanggung jawab besar bagaimana mewujudkan perekonomian yang baik
tidak hanya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun juga harus mampu
mewujudkan distribusi pendapatan yang merata di antara golongan masyarakat .
Hal yang patut dipertanyakan seberapa jauh jarak antara kelompok masyarakat
berpenghasilan tinggi dan rendah berdasarkan wilayah pembangunan di Kota Palangka
Raya?, oleh karena itu, informasi terkait tentunya yang dapat menunjang perencanaan
pembangunan. Ada banyak indikator yang dapat mengukur indikator yang sering
digunakan untuk mengetahui kesenjangan distribusi pendapatan adalah Rasio Gini (Gini
Ratio) dan Kriteria Bank Dunia. Melalui penyusunan publikasi ini gambaran mengenai
kesenjangan dan distribusi pendapatan penduduk Kota Palangka Raya dapat dijadikan
sebagi tolak ukur dan bahan evaluasi pembangunan yang telah dan sedang dilakukan
oleh Pemerintah Daerah selama ini.
3. Sumber Data
Sumber data utama yang digunakan dalam penghitungan Rasio Gini dan
Distribusi Pendapatan Penduduk Kota Palangka Raya tahun 2015 adalah jumlah
penduduk dan rata-rata pendapatan per kapita yang sudah dikelompokkan menurut
kelasnya. Data ini diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).
SUSENAS secara rinci mengumpulkan data dan informasi tentang keadaan rumah
tangga dan anggota rumah tangga (individu) dan pengeluaran makanan dan non
makanan rumah tangga.
Dari berbagai studi yang dilakukan oleh para ahli mengenai pemerataan
pendapatan penduduk, terdapat beberapa metode untuk mengukur tingkat
pemerataan pendapatan. Mulai dari metode statistik yang sederhana (seperti range,
standar deviasi, indeks bowley, koefisien variasi, dan lain sebagainya) sampai pada
metode empiris (seperti indeks Theil, indeks Oshima, indeks Kuznet, kurva Lorenz dan
lain-lain). Di antara metode-metode tersebut di atas, terdapat dua metode yang
populer digunakan baik di Indonesia maupun di beberapa negara, yaitu ukuran kriteria
Bank Dunia dan Rasio Gini (Gini Ratio).
pu
m
Se
an
ng
iri
m
Ke
ris
Ga
% penduduk
P (Q
i 1
i i Qi 1 )
G 1
10.000
dimana : G = GR (Gini Ratio)
P = Persentase penduduk
Q = Persentase kumulatif pengeluaran
Nilai Rasio Gini berada antara 0 dan 1. Bila nilai GR bergerak mendekati 0 (nol)
berarti tingkat pemerataan bertambah baik atau tingkat ketimpangan yang terjadi
rendah, dan apabila nilai GR bergerak mendekati 1 (satu) berarti tingkat ketimpangan
yang terjadi tinggi.
b. Tingkat ketimpangan pendapatan kategori sedang apabila nilai GR antara 0,3 0,5
c. Tingkat ketimpangan pendapatan tinggi apabila nilai GR lebih besar dari 0,5
1. Pertumbuhan Ekonomi
Proses pembangunan ekonomi selalu terkait dengan berbagai hal, antara lain
tentang pertumbuhan ekonomi, keseimbangan dalam struktur ekonomi, serta
pemerataan distribusi pendapatan. Keterkaitan ini menyebabkan timbulnya
permasalahan. Beberapa pakar ekonomi merasa khawatir bahwa pertumbuhan
ekonomi yang tinggi bisa mempertegas ketimpangan distribusi pendapatan dan
memanasnya suhu perekonomian suatu wilayah.
8.00 7.53
7.27 7.29 7.18
7.50 6.97
7.00 6.56
6.50
6.00
2. Proporsi Pendapatan
Gini Ratio (GR) dan distribusi pendapatan kriteria Bank Dunia ini dihitung
berdasarkan data pengeluaran yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) Tahun 2015. Data tersebut disajikan menurut berbagai karakteristik, yaitu :
0.365
0.362
0.360
0.350
0.340
0.338
0.331 0.331
0.330
0.321
0.320
0.310
0.300
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Selain dari nilai Gini Ratio, tingkat pemerataan pendapatan penduduk dapat juga
ditentukan berdasarkan kriteria Bank Dunia. Pada tahun 2015 menurut total penduduk,
kelompok 40 persen penduduk berpenghasilan rendah (masyarakat lapis bawah)
menyerap sebanyak 20,19 persen dari total pendapatan, kelompok 40 persen
penduduk berpenghasilan menengah mendapat 37,87 persen dan kelompok 20 persen
penduduk berpenghasilan tinggi mendapat 41,94 persen.
Dengan melihat perubahan nilai GR selama dari tahun 2014 ke tahun 2015,
tingkat pemerataan pendapatan menurut kriteria Bank Dunia pada periode tersebut
menunjukkan peningkatan tingkat pemerataan pendapatan penduduk di Kota Palangka
Raya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya porsi pendapatan yang diterima kelompok
lapis bawah.
3. Kurva Lorenz
100%
90%
80%
70%
% Pendapatan
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
% Penduduk
Rasio Gini pada tahun 2015 mengalami penurunan dibanding tahun 2014,
nilainya semakin mendekati garis nol. Ini diikuti porsi pendapatan yang diterima
kelompok lapis bawah mengalami peningkatan persentasenya dibanding tahun 2014.
Artinya dalam jangka waktu satu tahun terakhir pemerintah kota Palangka Raya
berhasil mengurangi ketimpangan kesenjangan ekonomi Palangka Raya.
Tabel 2. Distribusi Pendapatan Kota Palangka Raya Menurut Kriteria Bank Dunia,
2012-2014
Tabel 3. Gini Rasio Kota Palangka Raya Menurut Tipe Daerah, 2015
1 Kota 0,363
2 Desa 0,307
3 Kota+Desa 0,358
Tabel 5. Gini Rasio Penduduk 10 tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan, Kota Palangka Raya 2015
4 Buruh/karyawan/pegawai 0.33421
1 SD ke bawah 0,341
2 SMP sederajat 0,293
3 SMA sederajat 0,317
4 DI/DII/DIII 0,247
5 D4/S1/S2/S3 0,366