Anda di halaman 1dari 57

KONTRIBUSI KALIMANTAN

UNTUK NASIONAL
DALAM PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
KATA PENGANTAR

Pengukuran capaian sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di wilayah Ekoregion Kalimantan
dilakukan terhadap Tujuh Indikator Kinerja Utama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri LHK Nomor P.78/MENLHK/SETJEN/SET.1/2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian LHK
yaitu (1) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH), (2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), (3) nilai Ekspor hasil hutan, (4)
Jumlah kumulatif kawasan konservasi yang memiliki nilai efektivitas pengelolaan minimal 70, (5) jumlah kumulatif Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) yang memproduksi barang dan jasa secara lestari berbasis desa, (6) Luas kumulatif kawasan hutan
berbasis desa dan (7) Jumlah provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yang mampu dilindungi dari bahay kebakaran hutan.
DAFTAR ISI

Capaian Sasaran Strategis LHK 3

Indeks Kualitas LH 4

Indikator Kinerja Utama 2017 6

Indikator Kinerja Utama 1 7

Indikator Kinerja Utama 2 23

Indikator Kinerja Utama 3 29

Indikator Kinerja Utama 4 31

Indikator Kinerja Utama 5 41

Indikator Kinerja Utama 6 47

Indikator Kinerja Utama 7 56


Capaian Sasaran Strategis LHK

Jumlah provinsi rawan


Jumlah KPH yang kebakaran hutan & lahan
Indeks Kualitas Nilai Ekspor memproduksi barang & yang mampu
Lingkungan Hidup Hasil Hutan jasa secara lestari dilindungidari bahaya
berbasis desa kebakaran hutan

IKU 1 IKU 2 IKU 3 IKU 4 IKU 5 IKU 6 IKU 7

Jumlah Penerimaan Luas kawasan hutan yang dikelola


PNBP dari produksi Jumlah Kumulatif
oleh masyarakat & dikembangkan
barang dan jasa hutan Kawasan
sebagai sentra produksi hasil hutan
dan lingkungan hidup Konservasi
berbasis desa
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor : 78 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama LHK

3
Indeks Kualitas Udara
(IKU)
1 2

Indeks Kualitas Air Indeks


(IKA) Kualitas
Lingkungan
Hidup

3
4 Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)
Provinsi Kalbar,
UPT KLHK
Dishut Provinsi
Dinas LH Provinsi,
Dinas LH Kab/Kota

Provinsi Kalsel, Provinsi Kalteng,


UPT KLHK UPT KLHK
Dishut Provinsi Dishut Provinsi
Dinas LH Provinsi, Dinas LH Provinsi,
Dinas LH Kab/Kota Dinas LH Kab/Kota

CAPAIAN SASARAN
STRATEGIS

Provinsi Kaltara Provinsi Kaltim


UPT KLHK UPT KLHK
Dishut Provinsi Dishut Provinsi
Dinas LH Provinsi Dinas LH Provinsi
Dinas LH Kab/Kota Dinas LH Kab/Kota
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2017
SS 1 Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air
dan kesehatan masyarakat
IKU 1 Indeks Lingkungan Hidup 64 – 65

SS 2 Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan
IKU 2 Jumlah PNBP dari produksi barang dan jasa hutan dan Rp. 3,6 Triliyun
Lingkungan hidup pada tahun 2019 sebesar Rp. 3,9 Triliyun

IKU 3 Nilai Ekspor hasil hutan pada tahun 2019 sebesar US$ 5,9 US$ 8,03 Milyar dan Rp. 5,4 Triliyun
Milyar dan Rp. 5,8 triliyun

SS 3 Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati srta keberadaan SDA sebagai
sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
IKU 4 Jumlah kumulatif kawasan konservasi yang memiliki nilai 150 unit
efektivitas pengelolaan minimal 70 sebanyak 260 unit

IKU 5 Jumlah kumulatif kesatuan pengelolaan hutan (KPH) yang 209 unit
memproduksi barang dan jasa secara lestari berbasis desa
347 unit

IKU 6 Luas kumulatif kawasan hutan yang dikelola oleh 7,62 juta ha
masyarakat dan dikembangkan sebagai sentra produksi
hasil hutan berbasis desa : 12,7 juta ha

IKU 7 Jumlah provinsi yang mampu dilindungi dari bahaya 7 Provinsi


kebakaran hutan sebanyak 7 provinsi

6
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan

7
a. Bangunan KTA
BPDAS Kapuas b. Data Kinerja DAS
2,8 Milyar c. Data Pengendalian Kerusakan Perairan
Darat
d. Peta Batas DAS
Indeks Kualitas Air e. Rencana & Evaluasi Pengendalian DAS
(IKA)
Kalimantan Barat
a. Analisa Sampel Air Sungai
Dinas LH Provinsi b. Pengambilan Sampel Air Sungai
c. Program Evaluasi dan Pelaporan
Kalimantan Barat
d. Rakernis Pemantauan Kualitas Air

Catatan :
 Aksi (1)
 Pengumpulan Data (6)
• Bangun KTA
• Data Kinerja DAS
4,1 Milyar
BPDAS Barito • Peta Batas DAS Indeks
• Rencana konservasi Tanah
dan Air Kualitas Air
(IKA)
Dinas LH • Analisa Sampel Air Sungai Kalimantan
Provinsi • Pengambilam Sampel Air Selatan
Sungai
Kalimantan • Program Evaluasi dan
Selatan Pelaporan
• Rakernis Pemantauan Catatan :
Kualitas Air  Aksi (1)
 Pengumpulan Data (5)
 Perencanaan (1)
 Sarpras (1)
Catatan :
 Pengumpulan Data (5)
 Perencanaan (2)
 Sarpras (1)

BPDAS
 Data Kinerja DAS Kahayan
 Peta Batas DAS
 Rencana & Evaluasi 945 Juta
Pengendalian DAS
 Rencana Konservasi
Tanah dan Air
Indeks
Kualitas Air
(IKA)  Analisa Sampel Air
Sungai
Kalimantan  Pengambilan Sampel Air
Tengah Sungai
 Program evaluasi dan
Pelaporan
Dinas LH  Rakernis Pemantauan
Provinsi Kualitas Air
Kalimantan
Tengah
3,7 Milyar Indeks Kualitas
Air (IKA)
Kalimantan
Timur
Dinas LH Provinsi Kaltim
a. Analisa Sampel Air Sungai
b. Pemantauan Kualitas Air Laut
c. Pengambilan Sampel Air Sungai
d. Program evaluasi & pelaporan
BPDAS Mahakam Berau
e. Rakernis Pemantauan Kualitas Air
a. Bangunan KTA
b. Data Kinerja DAS
c. Peta Batas DAS
d. Rencana & evaluasi pengendalian DAS
e. Rencana Konservasi Tanah dan Air
f. Tanaman rehabilitasi perairan darat
Catatan :
 Pengumpulan Data (5)
 Perencanaan (2)
 Sarpras (1)
BPDAS Dinas LH
Kapuas Tanaman Kalbar Pengambilan
Rehabilitasi sample udara
Perairan Darat dengan Metode
Passive Sampler
5,1 Milyar

Indeks Kualitas Udara (IKU)


Kalimantan Barat
Catatan :
 Aksi (1)
 Pengumpulan Data (1)
124 Juta

Pengambila Indeks Kualitas


Distribusi
n sample Udara
peralatan Dinas Lingkungan
udara (IKU)
passive
sampler dari
dengan Hidup Provinsi Kalimantan
metode Kalimantan Selatan
Provinsi ke Selatan
Passive
Kabupaten Sampler
Rakernis
pengukuran Rapat
kualitas Koordinasi
udara dan
Ambien / Bimbingan
Koordinasi

Catatan :
 Aksi (1)
 Pengumpulan Data (1)
Dinas
Lingkungan
Hidup
31 Juta Kalimantan
Tengah

Indeks Kualitas
Udara (IKU)
Kalimantan
Tengah

Catatan :
Pengambilan Sampel Udara dengan  Pengumpulan Data (1)
Metode Passive Sampler
3 1
1. Pengawasan dan
evaluasi kualitas
udara perkotaan
Dinas Lingkungan
Indeks Kualitas Udara (IKU) 2. Rapat koordinasi
Hidup Provinsi
monitoring dan
Kalimantan Timur Kalimantan Timur
evaluasi kualitas
udara perkotaan
3. Survei lapangan
kualitas udara
137 Juta perkotaan
2

Catatan :
 Aksi (1)
 Pengumpulan Data
(3)
Keterangan :
1. BKSDA Kalbar
 KPHP yang dapat 2.BPDAS Kapuas
 Bibit berkualitas dilindungi dari  Menurunnya gangguan
3.BPKH Wil. III Pontianak
 Data hutan rakyat gangguan dan konflik pada kaawasan taman
4.BPHP Wil. VIII
 Peta batas DAS keamanan hutan nasional
Pontianak
 Rencana dan evaluasi  Terpulihkannya
5.TN Betung Kerihun &
pengendalian DAS kawasan konservasi
Danau Sentarum
 Tanaman rehabilitasi yang terdegradasi
6.TN Bukit Baka Bukit
lahan kritis Raya
7 7.TN Gunung Palung
2 4

Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)


 Dokumen berita acara Kalimantan Barat 1  Menurunnya gangguan
tata batas kawasan pada kawasan
hutan konservasi non taman
 Jumlah klaster yang 24,9 Milyar nasional
telah di inventarisasi  Terpulihkannya
sumberdaya hutannya 5 kawasan konservasi
 Seluruh kegiatan 6 yang terdegradasi
pemantapan kawasan  Menurunnya
hutan terlaksana dan gangguan pada  Menurunnya gangguan
terkendali 100% 3 kawasan taman pada kaawasan taman
nasional nasional
 Terpulihkannya
kawasan konservasi
Catatan : yang terdegradasi
 Aksi (9)
 Pengumpulan Data (2)
 Perencanaan (4)
 Sarpras (1)
1. Menurunnya gangguan pada kawasan 1. Dokumen berita acara tata batas kawasan
konservasi non taman nasional hutan
2. Terpulihkannya kawasan konservasi yang 2. Jumlah klaster yang telah di inventarisasi
terdegradasi sumberdaya hutannya
1 24,2 Milyar 2

Indeks Kualitas
Tutupan Lahan
(IKTL)
Kalimantan
Selatan

KPHP yang dapat dilindungi dari gangguan


dan konflik keamanan hutan
1. Bibit berkualitas 4 3
2. Data hutan rakyat
3. KPHL bebas konflik kawasan
4. KPHL beroperasi
5. Peta batas DAS Keterangan : Catatan :
6. Tanaman komoditi HHBK 1. BKSDA Kalimantan Selatan  Aksi (9)
7. Tanaman rehanilitasi lahan kritis 2. BPKH Wil. V Banjarbaru  Pengumpulan Data (1)
3. BPHP Wil. IX Banjarbaru  Perencanaan (1)
4. BPDAS Barito  Sarpras (1)
Catatan :
 Aksi (9)
 Pengumpulan Data (1)
 Perencanaan (4)
a. Menurunnya gangguan  Sarpras (1)
pada kawasan
konservasi non taman a. Dokumen berita acara a. Menurunnya gangguan
nasional tata batas kawasan pada kawasan taman
b. Terpulihkannya hutan nasional
kawasan konservasi b. Jumlah klaster yang b. Terpulihkannya kawasan
yang terdegradasi telah di inventarisasi konservasi yang
sumber daya hutannya terdegradasi 21,8 Milyar

Indeks Kualitas
1 2 3 4 5 6 Tutupan Lahan (IKTL)
Kalimantan Tengah

a. Bibit berkualitas KPHP yang dapat a. Menurunnya gangguan


b. Data hutan rakyat dilindungi dari pada kawasan taman
c. KPHl bebas konflik kawasan gangguan dan konflik nasional
d. Peta batas DAS keamanan hutan b. Terpulihkannya kawasan
e. Rencana dan Evaluasi konservasi yang
Pengendalian DAS terdegradasi
f. Tanaman rehabilitasi lahan
kritis
BPDAS Mahakam
Berau
BKSDA KALTIM
25,9 Milyar a. Bibit berkualitas
Menurunnya gangguan pada b. Data hutan rakyat
kawasan konservasi non taman c. KPHL bebas konflik kawasan
nasional d. KPHL beroperasi
e. Peta batas DAS
Indeks Kualitas f. Rencana & evaluasi pengendalian DAS
g. Tanaman komoditi HHBK
Tutupan Lahan h. Tanaman rehabilitasi lahan kritis
(IKTL) i. Tanaman rehabilitasi perairan darat
Kalimantan
BPHP WILAYAH Timur
XI SAMARINDA

a. Data dan informasi penatausahaan hasil


hutan dan iuran kehutanan
b. KPHP yang dapat dilindungi dari gangguan BPHK WILAYAH IV
dan konflik keamanan hutan SAMARINDA
a. Dokumen berita acara tata batas
kawasan hutan
TN Kutai b. Jumlah klaster yang telah di inventarisasi
Catatan : sumber daya hutannya
 Aksi (10) Menurunnya gangguan pada c. Seluruh kegiatan pemantapan kawasan
 Pengumpulan Data (2) kawasan taman nasional hutan terlakasana dan terkendali 100%
 Perencanaan (1)
 Sarpras (1)
 Peningkatan Kapasitas SDM PHPL (1)
1,3 Milyar

Indeks Kualitas Tutupan Hutan


(IKTL) Kalimantan Utara

TN Kayan Mentarang
Menurunnya gangguan pada
kawasan taman nasional

Catatan :
 Aksi (1)
Catatan :
 Aksi (7) a. Barang Bukti yang di tangani sesuai dengan jumlah kasus yang
 Pengumpulan Data (4) ditangani
b. Jumlah lokasi dilaksanakannya pencegahan serta pengendalian
 Sarpras (1)
ancaman dan gangguan melalui kegiatan sosialisasi, patroli dan
 Peningkatan Kapasitas Polhut (1) operasi
c. Jumlah Polisi Hutan yang di bina dan ditingkatkan Kapasitasnya
d. Jumlah Sarana Prasarana Pelaksanaan Pengawasan,
Pengamanan dan Penegakan Hukum yang memenuhi standar
minimum
e. Kasus Pidana Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diselesaikan
(P21)
f. Luas hutan yang di amankan dari gangguan dan ancaman bidang
kehutanan
g. Penanggung jawab usaha/atau kegiatan yang diawasi ketaatannya
terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LH
h. Pengaduan Masyarakat yang ditindak lanjuti
i. Verifikasi Perkara Bidang Pidana Lingkungan Hidup dan Kehutanan
BALAI PENGAMANAN DAN PENEGAKAN
HUKUM

a. Pemantauan capaian penurunan emisi GRK dan


penambahan stok karbon pada desa dengan potensi emisi
9,2 Milyar GRK yang tinggi di bidang kehutanan dan lahan gambut
b. Pembangunan Program Adaptasi pada desa/kelurahan
PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM DAN rentan perubahan iklim untuk mendukung pengelolaan SDA
KEBAKARAN HUTAN dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Indeks Kualitas Tutupan c. Penyediaan data/informasi sumber, tingkat dan
kecenderunganemisi dan serapan GRK, serta informasi
Lahan (IKTL) verifikasi aksi mitigasi
d. Penyelenggaraan dukungan pengembangan rencana aksi
Kalimantan adaptasi dan/atau mitigasi perubahan iklim
Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara
Kalimantan Tengah

Kalimantan Barat
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan
23
a) Meningkatnya jumlah a) Data dan informasi industri primer hasil hutan Keterangan :
a) Meningkatnya jumlah
kunjungan wisata ke b) Data dan informasi penatausahaan hasil hutan 1. BKSDA Kalbar
kunjungan wisata ke
kawasan konservasi dan iuran kehutanan 2. TN Gunung
kawasan konservasi taman Palung
non taman nasional c) KPHP yang dapat dilindungi dari gangguan dan
nasional 3. TN Bukit Baka
b) Meningkatnya PNBP konflik keamanan hutan
b) Tersusunnya desain tapak Bukit Raya
dari hasil pemanfaatan d) KPHP yang melakukan kerjasama pengelolaan
untuk pembangunan sarpras 4. TN Betung
TSL hutan produksi berbasis masyarakat desa Kerihun &
wisata alam di taman
nasional setempat Danau
Sentarum
5. BPHP WIL. VIII
Pontianak

1 2 3 4 5

Catatan :
Meningkatnya jumlah a) Meningkatnya jumlah  Aksi (8)
kunjungan wisata ke kunjungan wisata ke  Perencanaan (1)
kawasan taman nasional kawasan konservasi taman  Peningkatan Kapasitas Industri (1)
nasional  Peningkatan Kapasitas SDM PHPL
b) Pembangunan jalan akses (1)
wisata dalam kawasan
taman nasional
 Data & informasi industri primer hasil
hutan  Meningkatnya jumlah kunjungan
 Data & informasi penatausahaan hasil wisata ke kawasan konservasi non
hutan dan iuran kehutanan taman nasional
 KPHP yang dapat dilindungi dari  Meningkatnya PNBP dari hasil
gangguan dan konflik keamanan hutan pemanfaatan TSL
 KPHP yang melakukan kerjasama
pengelolaan hutan produksi berbasis
masyarakat desa setempat BPDAS Barito

BPHP WILAYAH IX  KPHL Beroperasi


BKSDA Kalimantan Selatan
BANJARBARU

Catatan :
 Aksi (5) 14,4 Milyar
 Peningkatan Kapasitas SDM PHPL (1)
 Peningkatan Kapasitas Industri (1)
IKU 2 Kalimantan Selatan
IKU 2 KALIMANTAN TENGAH 18 Milyar

BPHP Wil. X BKSDA TN TN Tanjung


Palangkaraya Kalsel Sebangau Puting

 Data dan informasi industri  Meningkatnya jumlah kunjungan  Meningkatnya jumlah  Meningkatnya jumlah
primer hasil hutan wisata ke kawasan konservasi kunjungan wisata ke kunjungan wisata ke
 Data dan informasi non taman nasional kawasan konservasi non kawasan taman nasional
penatausahaan hasil hutan taman nasional  Pemenuhan sarpras
dan iuran kehutanan  Pemenuhan sarpras wisata alam yang layak
 KPHP yang dapat dilindungi wisata alam yang layak dan memadai di TN
dari gangguan dan konflik dan memadai di TN Priorotas destinasi wisata
keamanan hutan Catatan : Prioritas Nasional  Tersusunnya desain tapak
 KPHP yang melakukan  Aksi (7) destinasi wisata untuk pembangunan
kerjasama pengelolaan hutan  Perencanaan (2)  Tersusunnya desain tapak sarpras wisata alam di
produksi berbasis masyarakat  Peningkatan Kapasitas SDM PHPL (1) untuk pembangunan taman nasional
desa setempat  Peningkatan Kapasitas Industri (1) sarpras wisata alam di
taman nasional
 Data dan informasi industry primer hasil hutan
 Data dan informasi penatausahaan hasil hutan dan
iuran kehutanan
 KPHP yang dapat dilindungi dari gangguan dan
konflik keamanan hutan
 KPHP yang melakukan kerjasama pengelolaan  KPHL Beroperasi
hutan produksi berbasis masyarakat desa setempat

BPDAS
BPHP Wil. XI
Mahakam Berau
Samarinda 25,1 Milyar

IKU 2
KALIMANTAN
TIMUR

 Meningkatnya jumlah kunjungan


wisata ke kawsan taman nasional
 Tersusunnya desain tapak untuk  Meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke kawasan
pembangunan sarpras wisata alam di konservasi non taman nasional
taman nasional  Meningkatnya kesiapan dan kualitas pelayanan
wisata alam bahari pada kawasan konservasi laut
non taman nasional
TN Kutai  Meningkatnya PNBP dari hasil pemanfaatan TSL

Catatan :
 Aksi (7)
 Perencanaan (1) BKSDA
 Peningkatan Kapasitas SDM PHPL (1) Kalimantan Timur
 Peningkatan Kapasitas Industri (1)
TAMAN NASIONAL
KAYAN MENTARANG
Meningkatnya
jumlah kunjungan
wisata ke kawasan
taman nasional

Meningkatnya
kontribusi Taman
Nasional dalam
penyediaan energy
1,3 Milyar berbasis air
mini/mikro hidro

Pembangunan jalan
IKU 2 akses wisata dalam
KALIMANTAN kawasan Taman
UTARA Nasional

Pemenuhan
sarpras wisata
Catatan : alam yang layak
 Aksi (3) dan memadai di TN
 Pengumpulan Data (1) Prioritas Nasional
destinasi wisata
INDIKATOR KINERJA UTAMA 3

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan
29
Kalimantan Barat BPDAS Kapuas Data Hutan Rakyat

844 Juta
BPDAS Barito = Data Hutan Rakyat
Kalimantan Selatan BKSDA = Meningkatnya hasil
penangkaran TSL
IKU 3
KALIMANTAN

BPDAS Kahayan = Data Hutan Rakyat


Kalimantan Tengah BKSDA = Meningkatnya hasil
penangkaran TSL

Kalimantan Timur BPDAS Mahakam Berau = Data Hutan Rakyat


Catatan :
 Aksi (6)
INDIKATOR KINERJA UTAMA 4

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan
31
BPHP BKSDA
WILAYAH VIII PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

19 Milyar

IKU 4
KALIMANTAN BARAT

TN BETUNG KERIHUN
DAN TN GUNUNG PALUNG
DANAU SENTARUM TN BUKIT BAKA
BUKIT RAYA
KPHP yang melakukan kerjasama Catatan :
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di kawasan konservasi non taman pengelolaan hutan produksi  Aksi (14)
nasional pesisir, laut & terrestrial
berbasis masyarakat desa  Perencanaan (10)
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati yang dilindungi dikawasan konservasi
 Menurunnya gangguan pada kawasan konservasi non taman nasional setempat  Pengumpulan Data (10)
 Peningkatan Kapasitas
 Terbangun dan beroperasinya Suaka Satwa (Sanctuary) spesies terancam punah
(5)
prioritas sebagai daya Tarik wisata di KK non TN
 Terbentuknya dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun & BPHP Wil. VIII Pontianak
mendapat pengesahan
 Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi non taman nasional di pesisir &  Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional
laut ditingkat tapak serta keanekaragaman  Terbentuknya MMP, TPHL dan Penggiat lingkungan lainnya
 Tersedianya data & informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetic  Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
 Teredianya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan  Tersedianya data&informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable
mendapat pengesahan  Tersedianya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan
 Tersedianya paket data & informasi kawasan ekosistem mendapat pengesahan
 Tersedianya unit usaha dalam pemanfaatan jasa lingkungan air di KK
 Tersusunnya desain tapak untuk pembangunan sarpras wisata alam di kawasan TN Betung Kerihun & Danau Sentarum
konservasi non taman nasional

 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati dikawasan konservasi


 Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional
BKSDA KALBAR  Terbentuknya KK, KPA, KSM/KP yang berstatus aktif
 Terbentuknya MMP, TPHL dan penggiat lingkungan lainnya
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional di pesisir & laut ditingkat tapak
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati diKK serta keanekaragaman hayati
 Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional TN Bukit Baka Bukit Raya  Tersedianya arahan pengelolaan/pemanfaatan ruang didalam KK
 Terbentuknya dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan  Tersedianya data & informasi KK yang valid dan reliable
mendapat pengesahan sebanyak 150 dokumen  Tersedianya data & informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetik
 Terbentuknya KK, KPA, KSM/KP yang berstatus aktif  Tersedianya dokumen perencanaan penataan KK yang tersusun & mendapat
 Terbentuknya MMP, TPHL dan penggiat lingkungan lainnya pengesahan
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional di pesisir & laut ditingkat tapak serta KAHATI  Tersedianya unit usaha dalam pemanfaatan jasa lingkungan air di KK
 Tersedianya arahan pengelolaan/pemanfaatan ruang didalam KK  Terwujudnya kerjasama pembangunan & penguatan pada KK
 Tersedianya data & informasi sebaran keanekaragaman spesies & genetic
 Terwujudnya kerjasama pembangunan & penguatan pada KK
TN Gunung Palung
IKU 4 KALIMANTAN SELATAN
BKSDA KALSEL :
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di kawasan
konservasi non taman nasional pesisir, laut & terrestrial
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati yang dilindungi di
kawasan konservasi
 Meningkatnya produksi hasil pemanfaatan TSL dari alam
 Menurunnya gangguan pada kawasan konservasi non taman
nasional
 Terbangun dan beroperasinya Suaka Satwa (Sanctuarcy) spesies
terancam punah prioritas sebagai daya Tarik wisata di KK non TN
 Terbentuknya dan beroperasinya KPHK non taman nasional di
pesisir dan laut
 Terbentuknya 100 unit KPHK pada kawasan konservasi
3,4 Milyar  Terbentuknya dan berfungsinya forum kelembagaan pengelolaan
ekosistem esensial
BPHP Wilayah IX Banjarbaru :
IKU 4  Terbentuknya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam
 KPHP yang melakukan kerjasama (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi
pengelolaan hutan produksi berbasis (KSM/KP) yang berstatus aktif
masyarakat desa setempat  Terjaminnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi non
taman nasional di pesisir dan laut di tingkat tapak serta
keanekaragaman
 Tersedianya arahan pengelolaan/pemanfaatan ruang di dalam
kawasan konservasi non TN (blok pengelolaan) sebagai informasi
bagi masyarakat desa/adat dalam pemanfaatan SDA
 Tersedianya data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies
Catatan : dan genetik
 Aksi (7)
 Perencanaan (2)
 Pengumpulan Data (2)
 Peningkatan Kapasitas (2)
BKSDA
KALIMANTAN
TENGAH

12 Milyar
BPHP IKU 4
WILAYAH X Kalimantan TN SEBANGAU
PALANGKARAYA Tengah

TN TANJUNG
Catatan :
PUTING  Aksi (7)
 Perencanaan (2)
 Pengumpulan Data (2)
 Peningkatan Kapasitas (2)
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di kawasan konservasi non taman Catatan :
nasional pesisir, laut & terrestrial  Aksi (14)
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati yang dilindungi dikawasan konservasi  Perencanaan (10)
 Meningkatnya produksi hasil pemanfaatan TSL dari alam
 Menurunnya gangguan pada kawasan konservasi non taman nasional  Pengumpulan Data (10)
 Terbentuknya dan beroperasinya KPHK non taman nasional di pesisir & laut KPHP yang melakukan kerjasama  Peningkatan Kapasitas (5)
 Terbentuknya & berfungsinya forum kelembagaan pengelolaan ekosistem esensial pengelolaan hutan produksi berbasis
 Terbentuknya dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan masyarakat desa setempat
mendapat pengesahan
 Terbentuknya KK, KPA, KSM/KP yang berstatus aktif
 Terbentuknya MMP, TPHL dan penggiat lingkungan lainnya
 Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
BPHP Wil. X Palangkaraya
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi non taman nasional di pesisir
dan laut di tingkat tapak serta keanekaragaman hayati
 Tersedianya arahan pengelolaan / pemanfaatan ruang di dalam kawasan konservasi non
TN (blok pengelolaan) sebagai informasi bagi masyarakat desa/adat dalam pemanfaatan  Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati dikawasan konservasi
SDA  Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional
 Tersedianya dokumen perencanaan penataan KK yang tersusun dan mendapat  Terbentuknya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok
pengesahan Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif
 Terbentuknya Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Tenaga Pengamanan Hutan Lainnya
BKSDA KALTENG (TPHL) dan penggiat lingkungan lainnya
 Terbentuknya rekomendasi hasil evaluasi fungsi kawasan konservasi
 Tersedianya arahan pengelolaan/pemanfaatan ruang didalam Kawasan Konservasi
 Tersedianya data & informasi Kawasan Konservasi yang valid dan reliable
 Tersedianya data & informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetik
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati diKawasan Konservasi  Tersedianya dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di Kawasan Pesisir dan Laut dan mendapat pengesahan
 Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional  Terwujudnya kerjasama pembangunan dan penguatan pada kawasan konservasi
 Terbentuknya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya
Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif
 Terbentuknya Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Tenaga Pengamanan Hutan lainnya (TPHL) dan
penggiat lingkungan lainnya TN Sebangau
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional di pesisir dan laut di tingkat tapak serta
keanekaragaman hayati
 Tersedianya arahan pengelolaan.pemanfaatan ruang didalam kawasan konservasi
TN Tanjung Puting
BPHP
5,7 Milyar
BKSDA Wilayah XI
KALIMANTA Samarinda
N TIMUR IKU 4
KALIMANTA
N TIMUR

TN Kutai Catatan :
 Aksi (7)
 Perencanaan (5)
 Pengumpulan Data (3)
 Peningkatan Kapasitas
(4)
KPHP yang melakukan kerjasama  Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di kawasan konservasi non taman
pengelolaan hutan produksi berbasis nasional pesisir, laut & terrestrial
masyarakat desa setempat  Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati yang dilindungi dikawasan konservasi
 Menurunnya gangguan pada kawasan konservasi non taman nasional
 Terbentuknya 100 unit KPHK pada kawasan konservasi
BPHP Wil. XI Samarinda
 Terbentuknya dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun
dan mendapat pengesahan
 Terbentuknya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati diKawasan Swadaya Masyarakat/kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif
Konservasi  Terbentuknya Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Tenaga Pengamanan Hutan Lainnya
 Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional (TPHL) dan penggiat lingkungan lainnya
 Terbentuknya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam  Terjaminnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi non taman nasional di pesisir
(KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi dan laut di tingkat tapak serta keanekaragaman hayati
(KSM/KP) yang berstatus aktif  Tersedianya arahan pengelolaan / pemanfaatan ruang di dalam kawasan konservasi
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional di non TN (blok pengelolaan) sebagai informasi bagi masyarakat desa/adat dalam
pesisir & laut ditingkat tapak serta keanekaragaman hayati pemanfaatan SDA
 Tersedianya arahan pengelolaan/pemanfaatan ruang  Tersedianya data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetik
didalam KK  Tersedianya dokumen perencanaan penataan KK yang tersusun dan mendapat
pengesahan
TN Kutai  Tersedianya paket data dan informasi kawasan ekosistem
 Tersedianya unit usaha dalam pemanfaatan jasa lingkungan air di KK

BKSDA Kaltim
3,9 Milyar

IKU 4
KALIMANTA TN Kutai
N UTARA

Catatan :
 Aksi (3)
 Perencanaan (2)
 Pengumpulan Data (2)
 Peningkatan Kapasitas
(2)
 Meningkatnya populasi keanekaragaman hayati di Kawasan Konservasi
 Menurunnya gangguan pada kawasan taman nasional
 Terbentuknya dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang
tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 dokumen
 Terbentuknya Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok
Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif
 Terbentuknya Masyarakat Mitra Polhut (MMP), Tenaga Pengamanan hutan
Lainnya (TPHL) dan penggiat lingkungan lainnya
 Terjaminnya efektivitas pengelolaan taman nasional di pesisir dan laut di
tingkat tapak serta keanekaragaman hayati
 Tersedianya arahan pengelolaan/pemanfaatan ruang didalam Kawasan
Konservasi
 Tersedianya data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetik
 Tersedianya unit usaha dalam pemanfaatan jasa lingkungan air di KK

TN Kayan Mentarang
INDIKATOR KINERJA UTAMA 5

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan
41
IKU 5
KALIMANTAN BARAT
12,8 Milyar

BPHP Wilayah VIII Pontianak : BPDAS Kapuas : BPHK Wilayah III Pontianak : Dinas Kehutanan Provinsi
 Data dan informasi hutan  KPHL beroperasi  Jumlah KPH yang memiliki KalBar :
produksi  Tanaman rehabilitasi lahan rancangan rencana  Konsultasi / koordinasi
 KPHP yang melakukan kritis pengelolaan program dan kegiatan
kerjasama pengelolaan hutan kesatuan pengelolaan
produksi berbasis masyarakat  Pembinaan dan pengendalian
desa setempat KPH oleh tim provinsi
 Produksi dan kinerja usaha  Peningkatan penyuluhan dan
pemanfaatan hasil hutan pengembangan sumberdaya
manusia
 Sosialisasi pembangunan
kesatuan pengelolaan hutan

Catatan :
 Aksi (3)
 Peningkatan Kapasitas
(4)
 Pengumpulan Data (2)
 Perencanaan (1)
IKU 5
KALIMANTAN SELATAN
20,9 Milyar

BPHP Wilayah IX Banjarbaru : Dinas Kehutanan Provinsi BPDAS Barito : BPHK Wilayah V Banjarbaru:
 Data dan informasi hutan Kalimantan Selatan :  Tanaman komoditi HHBK  Jumlah KPH yang memiliki
produksi  Pembinaan dan pengendalian  Tanaman rehabilitasi lahan rancangan rencana
 KPHP yang melakukan KPH oleh tim provinsi kritis pengelolaan
kerjasama pengelolaan hutan  Peningkatan penyuluhan dan
produksi berbasis masyarakat pengembangan sumebr daya
desa setempat manusia
 Produksi dan kinerja usaha
pemanfaatan hasil hutan

Catatan :
 Aksi (3)
 Peningkatan Kapasitas
(5)
 Pengumpulan Data (2)
 Perencanaan (1)
IKU 5
KALIMANTAN TENGAH
14,8 Milyar

BPHP Wilayah X Dinas Kehutanan Provinsi BPDAS Kahayan : BPHK Wilayah XXI
Palangkaraya: Kalimantan Tengah :  KPHL beroperasi Palangkaraya:
 Data dan informasi hutan  Konsultasi/koordinasi  Tanaman rehabilitasi lahan  Jumlah KPH yang memiliki
produksi program dan kegiatan kritis rancangan rencana
 KPHP yang melakukan kesatuan pengelolaan pengelolaan
kerjasama pengelolaan hutan  Pembinaan dan pengendalian
produksi berbasis masyarakat KPH oleh tim provinsi
desa setempat  Peningkatan penyuluhan dan
 Produksi dan kinerja usaha pengembangan sumber daya
pemanfaatan hasil hutan manusia
 Penyiapan kelembagaan
pembangunan kesatuan
pengelolaan hutan
 Sosialisasi pembangunan
kesatuan pengelolaan hutan
Catatan :
 Aksi (3)
 Peningkatan Kapasitas
(3)
 Pengumpulan Data (1)
 Perencanaan (1)
IKU 5
KALIMANTAN TIMUR
15,4 Milyar

BPHP Wilayah XI Samarinda : Dinas Kehutanan Provinsi BPDAS Mahakam Berau : BPHK Wilayah IV Samarinda:
 Data dan informasi hutan Kalimantan Timur :  Tanaman komoditi HHBK  Jumlah KPH yang memiliki
produksi  Pemantauan KPH oleh tim  Tanaman rehabilitasi lahan rancangan rencana
 KPHP yang melakukan provinsi kritis pengelolaan
kerjasama pengelolaan hutan  Pembinaan dan pengendalian  Tanaman komoditi HHBK
produksi berbasis masyarakat KPH oleh tim provinsi  Tanaman rehabilitasi lahan
desa setempat  Peningkatan penyuluhan dan kritis
 Produksi dan kinerja usaha pengembangan sumebr daya
pemanfaatan hasil hutan manusia
 Penyiapan kelembagaan
pembangunan kesatuan
pengelolaan hutan
 Sosialisasi pembangunan
kesatuan pengelolaan hutan
Catatan :
 Aksi (3)
 Peningkatan Kapasitas
(5)
 Pengumpulan Data (2)
 Perencanaan (1)
IKU 5
KALIMANTAN UTARA
685 Juta

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara :


 Pemantauan KPH oleh tim provinsi
 Pembinaan dan pengendalian KPH oleh tim provinsi
 Peningkatan penyuluhan dan pengembangan sumebr daya manusia
 Penyiapan kelembagaan pembangunan kesatuan pengelolaan hutan
 Sosialisasi pembangunan kesatuan pengelolaan hutan

Catatan :
 Peningkatan Kapasitas (4)
 Pengumpulan Data (1)
INDIKATOR KINERJA UTAMA 6

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan

47
TN BUKIT BAKA BUKIT RAYA : BKSDA KALBAR :
 Meningkatnya akses masyarakat dalam 4,9 Milyar  Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa sekitar
pemanfaatan potensi kawasan TN kawasan konservasi non TN
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa
sekitar TN

IKU 6
KALIMANTAN
BARAT
TN BETUNG KERIHUN & DANAU SENTARUM :
 Meningkatnya akses masyarakat dalam pemanfaatan
TN GUNUNG PALUNG : potensi kawasan TN
 Meningkatnya akses masyarakat dalam  Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa sekitar
pemanfaatan potensi kawasan TN TN
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa
sekitar TN

Catatan :
 Aksi (6)
 Peningkatan Kapasitas (1)
BKSDA KALIMANTAN SELATAN :
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa
1,1 Milyar sekitar kawasan konservasi non TN

IKU 6 BKSDA
KALIMANTAN KALIMANTAN
SELATAN SELATAN

Catatan :
 Peningkatan Kapasitas (1)
1,5 Milyar

TN SEBANGAU :
 Meningkatnya akses masyarakat dalam
BKSDA KALTENG :
pemanfaatan potensi kawasan TN
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa sekitar
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa
kawasan konservasi non TN
sekitar TN

IKU 6
KALIMANTAN
TENGAH

TN TANJUNG PUTING :
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa sekitar
TN

Catatan :
 Aksi (3)
 Peningkatan Kapasitas (1)
777,4 Juta

BKSDA KALTIM :
 Terciptanya usaha ekonomi produktif
di desa sekitar kawasan konservasi
non TN
IKU 6
KALIMANTAN
TIMUR
TN KUTAI :
 Terciptanya usaha ekonomi
produktif di desa sekitar TN

Catatan :
 Aksi (1)
 Peningkatan Kapasitas (1)
TN KAYAN MENTARANG:
 Meningkatnya akses masyarakat dalam
482 Juta pemanfaatan potensi kawasan TN
 Terciptanya usaha ekonomi produktif di desa
sekitar TN

IKU 6 TN KAYAN
KALIMANTAN MENTARANG
UTARA

Catatan :
 Aksi (2)
BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN :
7,9 Milyar  Alat ekonomi produktif kelompok Perhutanan Sosial
 Gerakan Aksi Kader Konservasi, Kelompok Pecinta Alam, Kelompok
Swadaya Masyarakat/Kelompok Profesi (KSM/KP) dan Kepanduan
 Hutan Adat di Tetapkan
BALAI  Jejaring dan Mitra Lingkungan Hidup
PERHUTANAN  Kawasan Hutan Bebas Konflik
IKU 6 SOSIAL DAN  Kemampuan Kelola Kawasan Perhutanan Sosial
KALIMANTAN KEMITRAAN  Luas Hutan yang dikelola masyarakat
 Pemanfaatan dibawah tegakan hutan
LINGKUNGAN
 Penghargaan Kalpataru
 Perilaku Peduli Lingkungan Meningkat
 Terbentuknya kanal komunikasi
 Terbentuknya kelompok usaha Perhutanan Sosial

Catatan :
 Aksi (9)
 Peningkatan Kapasitas
(3)
INDIKATOR KINERJA UTAMA 7

Pusat Pengendalian Pembangunan


Ekoregion Kalimantan
56
IKU 7 KALIMANTAN 73,4 Milyar

Kalimantan TN Tanjung
Kalimantan Kalimantan Kalimantan
Timur dan
Barat Selatan Tengah Puting
Utara

BKSDA BKSDA BKSDA BKSDA  Pengurangan hari status


Keanekaragaman hayati di Keanekaragaman hayati di Keanekaragaman hayati di Keanekaragaman hayati di dalam tanggap darurat kebakaran
dalam kawasan konservasi dalam kawasan konservasi dalam kawasan konservasi kawasan konservasi non taman hutan dan lahan
non taman nasional dapat non taman nasional dapat non taman nasional dapat nasional dapat dilindungi dari  Penurunan luas areal
dilindungi dari gangguan dilindungi dari gangguan dilindungi dari gangguan gangguan kebakaran hutan terbakar pada hutan/lahan
kebakaran hutan kebakaran hutan kebakaran hutan gambut dan non gambut
TN KUTAI dan TN KAYAN
TN BUKIT BAKA, TN BPDAS BARITO BPDAS KAHAYAN MENTARANG
GUNUNG PALUNGI dan TN KPHL Bebas Ancaman KPHL Bebas Ancaman
BETUNG KERIHUN DAN Kebakaran [ Kebakaran [ Keanekaragaman hayati di dalam
DANAU SENTARUM kawasan konservasi taman
BPHP WILAYAH IX BPHP WILAYAH X nasional dapat dilindungi dari
Keanekaragaman hayati di BANJARBARU PALANGKARAYA gangguan kebakaran hutan
dalam kawasan konservasi KPHP yang dapat dilindungi KPHP yang dapat dilindungi
taman nasional dapat dari ancaman kebakaran dari ancaman kebakaran
dilindungi dari gangguan
kebakaran hutan TN SEBANGAU dan TN
TANJUNG PUTING
BPHP WILAYAH VIII Catatan :
PONTIANAK Keanekaragaman hayati di  Aksi (17)
KPHP yang dapat dilindungi dalam kawasan konservasi
dari ancaman kebakaran taman nasional dapat  Peningkatan Kapasitas (1)
dilindungi dari gangguan
kebakaran hutan
PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

http://kalimantan.menlhk.go.id/

Anda mungkin juga menyukai