Anda di halaman 1dari 26

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI


DIREKTORAT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

PENYUSUNAN, PENILAIAN, DAN


PENGESAHAN RENCANA PENGELOLAAN
HUTAN JANGKA PANJANG KPHP

Bambang Dwi Nugrohodjati, S.Hut.


Kepala Subdit Penataan KPHP

Disampaikan Pada :
Coaching clinic Penyusunan Tata Hutan dan RPHJP
Bogor, 23 Oktober 2019 1 H utan Pro duksi Tet ap Hutan Pr oduksi Ter ba tas (HP T) Huta n P roduks i K onvers i ( HP K )
TUGAS DAN FUNGSI UPTD KPH
(PERMENLHK NO. P.74/MenLHK/Setjen/Kum.1/8/2016)
Tentang
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Kab/Kota yg melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang
LH dan Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan

1. Pelaksanaan Tata Hutan;


2. Pelaksanaan Penyusunan RPH KPH;
3. Pelaksanaan Kegiatan Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan
Hutan;

KPH 4. Pelaksanaan Rehabilitasi dan Reklamasi ;


5. Pelaksanaan Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
6. Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Hutan (Perencanaan,
Pengorganisasian, Pelaksanaan dan WASDAL);
7. Pelaksanaan Pemantauan dan Penilaian pelaksanaan kegiatan
pengelolaan Hutan KPH;
8. Pelaksanaan Pengembangan investasi, kerjasama, dan kemitraan;
9. Pelaksanaan Kebijakan Kehutanan Nasional dan Daerah ;
10.Pelaksanaan Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat;
11.Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi dan Perpetaan;
12.Pelaksanaan Kegiatan bidang kehutanan diluar kawasan hutan.

Penyelenggaraan pengelolaan hutan oleh KPH didasarkan atas 2


Rencana Pengelolaan Hutan.
Dasar Hukum
• PP No. 6 tahun 2007 jo. PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

SUNLAISAH
Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan : Menteri atau pejabat yg ditunjuk
1 mengesahkan RPHJP yg disusun KKPH (Pasal 14 ayat 1)

RPH KPHP • Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan
2 Lindung (KPHL) Dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP).

• Perdirjen Planologi Kehutanan No. P.5/VII-WP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis Tata


3 Hutan & Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan pada KPHL dan KPHP

• Surat Dirjen PHPL No. S.169/PHPL/KPHP/2/2016 tentang Koordinasi dan Sinergitas


Pengelolaan Hutan
4

• Keputusan Dirjen PHPL Nomor. SK.64/PHPL/KPHP/HPL.0/7/2017 tentang Tim Verifikasi


5 dan Validasi Data/Informasi serta Dokumen Pendukung RPHJP KPHP

• Peraturan Menteri LHK No. P.98/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 tentang Tata Cara

6 Penyusunan, Penilaian, dan Pengesahan Rencana Pengelolaan Hutan KPHL dan KPHP
RENCANA PENGELOLAAN KPH :
(WHAT, WHERE, WHEN, WHO, WHY, HOW)

Rencana Pengelolaan Hutan adalah rencana pada KPH yang disusun oleh Kepala
Dinas Provinsi dengan menugaskan kepala KPH, berdasarkan hasil tata hutan,
dengan memperhatikan RKTN, RKTP, aspirasi, peran serta dan nilai budaya
masyarakat serta kondisi lingkungan setempat, serta memuat semua aspek
pengelolaan hutan lestari
RKTN,
RKTP

Pembagian
Pembagian RENCANA
RENCANA
Tata
Tata Invent.
Invent. Pembagian
Pembagian Petak
Petak &
& Pemetaan
Pemetaan PENGELOLAA
PENGELOLAA
Batas
Batas Hutan
Hutan Blok
Blok Anak Petak
Anak Petak N
N HUTAN
HUTAN

Aspirasi, nilai
budaya
masyarakat,
kondisi lingkungan
MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

Maksud Tujuan
• Mewujudkan pengelolaan • Mewujudkan suatu rencana pengelolaan hutan
hutan secara lestari pada yang mempertimbangkan dan memperhatikan
potensi dan kekhasan masing-masing KPH.
tingkat KPH • Mewujudkan pengelolaan hutan yang efektif dan
efisien.
• Menjamin terselenggaranya kegiatan pengelolaan
hutan yang optimal.
• Memudahkan sinergi, koordinasi dan sinkronisasi
antar organisasi kehutanan, baik pemerintah
pusat, daerah, masyarakat maupun pengusaha
dalam kegiatan pengelolaan hutan pada tingkat
KPH.
KELENGKAPAN BERKAS RPHJP
1. Buku RPHJP (Hard copy dan soft file)
2. Peta Tematik, Tata Hutan dan Wilayah Tertentu (Hard copy dan soft file)
3. Shapefile (shp) Peta Tata Hutan dan Peta Wilayah Tertentu
1 2 Jenis Peta
1. Peta Wilayah KPH
2. Peta Pentupan lahan
3. Peta DAS
4. Peta Potensi dan
Buku Aksesibilitasnya
5. Peta Tata Hutan
6. Peta Perizinan
7. Peta Tanah, Iklim dan
Peta Geologi
8. Peta Wilayah Tertentu

3
Yang disahkan :
SHP Peta Tata Hutan
dan Peta WT
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI
DIREKTORAT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

PRINSIP PENYUSUNAN RPHJP

SPESIFIK :
Setiap KPHP memiliki potensi yang berbeda sehingga menghasilkan Visi, Misi,
Tujuan dan Rencana kegiatan yang berbeda

TERUKUR :
Tujuan, Sasaran, dan Rencana Kegiatan harus terukur (mempunyai nilai/ kuantitas)
sehingga dapat di rinci per tahun dan memuadahkan evaluasi

LESTARI :
Fungsi Ekologi, Fungsi Produksi dan Fungsi Sosial
PERDIRJEN
PLANOLOGI ANALISIS
PERIJINAN
NO.P.5/2012 SWOT

RENCANA
KONDISI DISAIN PADA
TAPAK/BLO IMPLEMENTAS
DAN TAPAK/BLO I RENCANA
POTENSI K K
(10 TH)

BIOFISIK SMART
SOSEK (specific, measureable, attainable,
relevant, time oriented)
KELEMBAGAAN
Susunan/Kerangka RPHJP
Sampul
Halaman Judul
Lembar Pengesahahan
Peta Situasi
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lampiran Peta
I. PENDAHULUAN (5 %)
II. DESKRIPSI KAWASAN (15 %)
III. VISI DAN MISI PENGELOLAAN (5%)
IV. ANALISIS DAN PROYEKSI (10%)
V. RENCANA KEGIATAN (45%)
VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (5%)
VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (5%)
VIII.PENUTUP
Lampiran Peta 8 tema (10 %)
TIM VERIFIKASI DAN VALIDASI

1. Direktorat KPHP, Ditjen PHPL


2. Direktorat UHP, Ditjen PHPL
3. Direktorat RPP, Ditjen PKTL
4. Direktorat KPHL, Ditjen PDASHL
5. Direktorat KTA, Ditjen PDASHL
6. Direktorat PEPDAS, Ditjen PDASHL
7. Setbadan, BP2SDM
8. Setbadan, BALITBANG dan INOVASI
Perubahan/Revisi RPHJP KPHL dan KPHP
Pasal 7 ayat 1 : RPHJP KPHL atau RPHJP KPHP yang telah disahkan
dapat dilakukan perubahan.

Pasal 8 ayat 2 : Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa :


a. Perubahan arahan dan/atau luasan dalam blok di dalam wilayah
KPHL atau KPHP;
b. Perubahan yang diakibatkan adanya pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan hutan;
c. Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan di dalam wilayah
KPHL atau KPHP;
d. Perubahan lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 8 : Usulan perubahan RPHJP disampaikan oleh Kepala KPH


melalui Kepala Dinas Provinsi berikut rekaman elektronisnya kepada
Direktur untuk dinilai.

12
FORM HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI
RPHJP KPHP/KPHL
No Materi Verifikasi Nilai Bobot Hasil Akhir Justifikasi
dan Validasi (%) (Nilai x Bobot)
A. Pendahuluan (Bobot 5 %)
Kecukupan uraian :
1. Latar belakang 1%
2. Tujuan pengelolaan 1%
3. Sasaran 1%
4. Ruang lingkup 1%
5. Batasan pengertian 1%

Sub-total A 5%

Catatan :
Nilai setiap unsur antara 0 – 100 dengan kriteria sebagai berikut :
 Sangat baik : ≥ 91
 Baik : 75 – 90
 Cukup : 50 – 74
 Kurang : ≤ 49
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang  1 %
Menguraikan kondisi kawasan hutan/wilayah KPHP saat ini (Potensi, kendala dan
permasalahan), mengapa KPH perlu dibentuk (Pemantapan kawasan, pengelolaan
tingkat tapak, aspek pemanfaatan/ kelembagaan, urgensi RPHJP untuk KPH (Aspek
pemanfaatan, Fungsi/kegunaan RPHJP)
B. Tujuan Pengelolaan  1 %
Menguraikan Tujuan Pengelolaan Hutan (bukan tujuan penyusunan RPHJP),
diuraikan secara terukur sesuai dengan tupoksi, visi dan misi KPHP serta Rencana
Kegiatan
C. Sasaran  1 %
Menguraikan rencana target-target yang akan dicapai selam a10 tahun sesuai rencana
kegiatan (terukur dan mudah dievaluasi)
D. Ruang Lingkup  1 %
Menguraikan rencana rencana pengelolaan dan rencana pemanfaatan wilayah tertentu
E. Batasan Pengertian  1 %
Menguraikan definisi-definisi mulai yang bersifat umum (hutan, tata hutan,
pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, blok, petak) dan spesifik (KPH, KPHP, RPHJP,
Wilayah tertentu, kemitraa, pemberdayaan dll)
Panduan verifikasi dan penilaian
< 50 50-74 75 – 90 > 90
Uraian Bobot (%)
(Kurang) (Cukup) (Baik) (Sangat Baik)
BAB I Pendahuluan        
1. Latar Belakang 1 Tidak dinskron antara uraian Hanya menguraikan latar Menguraikan potensi, Telah menguraikan secara
Latar Belakang dan isi RPH belakang, tidk permasalahan KPHP, runut dan Memuat
menguraikan potensi, lasan dibentuk KPH serta kriteria :
permasalahan KPHP, urgensi RPHJP disusun. 1. Mengapa KPH perlu
lasan dibentuk KPH serta dibentuk (Pemantapan
urgensi RPHJP disusun. kawasan hutan,
Pengelolaan tingkat
tapak, Aspek
penataan/kelembagaa
n)
2. Urgensi RPHJP untuk
KPH (Aspek
pemanfaatan, Fungsi/
kegunaan RPHJP)

2. Tujuan Pengelolaan 1 Uraian tujuan tidak jelas, bukan Tujuan telah diuraikan, Tujuan telah diuraikan Tujuan telah diuraikan
menguraikan tujuan namun belum terukur secara terukur, namun secara terukur, dan sesuai
pengelolaan tidak sesuai dengan visi dengan visi misi dan
misi dan rencana kegiatan rencana kegiatan
3. Sasaran 1 Tidak jelas dalam Sasaran telah diuraikan Sasaran telah diuraikan Sasaran telah diuraikan
menyampaikan sasaran namun belum terukur secara terukur, namun secara terukur, dan sesuai
tidak sesuai dengan dengan rencana kegiatan
rencana kegiatan
II. DESKRIPSI WILAYAH
(6 Subbab)

A. Risalah Wilayah KPH (6 risalah)  3 %


Menguraikan : 1) Informasi letak (geografis dan administrasi), 2) Luas (berdasarkan SK
penetapan provinsi sampai dengan SK penetapan terakhir (SK Fasilitasi/perubahan kawasan),
3) Batas-batas KPHP, bukan batas Kabupaten 4) Pembagian Blok (sesuai fungsi kawasan,
biofisik, potensi SDA, sosek masyarakat, keberadaan izin) 5) Aksesibilitas (akses mulai dari
ibukota provinsi dengan berbagai moda transportasi, serta aksesibilitas didalam KPHP itu
sendiri), 6) Sejarah Wilayah KPHP/bukan sejarah pembentukan organisasi KPHP.
B. Potensi Wilayah (6 potensi)  3 %
Menguraikan : 1) Informasi penutupan vegetasi/lahan ( Liputuan 2 tahun terakhir), 2)
Potensi Kayu ( uraikan berapa M3/Ha per lokasi Fungsi/Tutupan Lahan/Blok) 3) Potensi Non
Kayu ( uraikan M3/Ton/Ha per lokasi, dan tentukan komoditas unggulannya), 4) Keberdaaan
Flora dan fauna Langka (Jenis dan lokasinya), 5) Potensi Jasa Lingkungan (Letak dan
aksesibilitasnya) 6) Wisata Alam ( Jenis, Lokasi dan aksebilitasnya)
C. Sosial Budaya  2 %
Menguraikan informasi ekonomi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan,
termasuk keberadaan masyarakat hukum adat, dilengkapi dengan hubungan atau korelasi
antara masyarakat dengan keberadaan hutan dan kawasan hutan. (Jumlah penduduk, usia
produksi, mata pencaharian, pendapatan dll.)

Lanjutan ...
Lanjutan ...
D. Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan  2 %
Menguraikan infromasi izin-izin definitif dan pencadangan pemanfaatan hutan dan penggunaan
kawasan hutan (ada izin atau tidak) diserta tambahan deskripsi, dsiertai tabel yang berisi
Jenis izin, pemegang izin, luas berdasarkan SK, Luas yang ada di wilayah KPH serta aktif
tidaknya.

E. Posisi Areal Kerja dalam RTRWP dan Pembangunan Daerah  2 %


Menguraikan : Informasi posisi areal KPHP dalam perspektif tata ruang wilayah provinsi dan
pembangunan daerah.

F. Isu Strategis, Kendala dan Permasalahan  3 %


Menguraikan : Informasi isu strategis (ancaman, tantangan, gangguan, peluang) kendala dan
permasalahan dalam pengelolaan hutan dan kawasan hutan baik isu strategis yang dapat
mendukung pengelolaan KPH maupun yang dapat mengancam/mengganggu pengelolaan
KPH 10 tahun mendatang (internal dan eksternal)
III. VISI DAN MISI PENGELOLAAN
(3 Subbab)

A. Pernyataan Visi  1 %
Memuat pernyataan visi yang didasarkan pada hasil analisis dan proyeksi (bukan
berupa jargon), setiap KPHP idealnya memiliki visi berbeda sesuai dengan
kondisi tapak, potensi, dan permasalahan KPHP itu sendiri (hindari copy paste).

B. Pernyataan Misi  2 %
Memuat pernyataan misi untuk 10 tahun mendatang yang didasarkan pada
hasil analisis dan proyeksi.

C. Pernyataan Tujuan  2 %
Memuat tujuan 10 tahun mendatang yang memenuhi
kriteria SMART (specific, measureable, attainable,
relevant, time oriented)
IV. ANALISIS DAN PROYEKSI
(2 Subbab)

A. Analisis data dan Informasi  5 %


Memuat analisa data dan infromasi yang saat ini tersedia (data primer dan
data sekunder) yang mengarah kepada identifikasi “action space” strategi
pengelolaan dalam jangka 10 tahun.

B. Proyeksi Kondisi Wilayah  5 %


Memuat proyeksi kondisi wilayah KPHP dimasa mendatang baik peluang
(konservasi, kemitraan, kelas perusahaan) strategis, proyeksi peluang
pendanaan, proyeksi ancaman strategis (resiko eksternal), proyeksi
kapasitas internal, proyeksi potensi resiko karena kelemahan manajemen.
V. RENCANA KEGIATAN (15 Kegiatan)

Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola Serta Penataannya  2,25 %


Menguraikan Jenis inventarisasi /penataan, lokasi, luas/panjang serta waktu pelaksanaanya disertai dengan
1 tabel/matrik kegiatan, (hindari menguraikan petunjuk teknis/umum dan definisi, langsung ke subtansi rencana
kegiatan inventarisasi dan penataan batas/blok

Pemanfaatan Hutan Pada Wilayah Tertentu  4,5 %


2 Menguraikan Jenis pemanfaatan, lokasi, luas serta waktu pelakasanaanya disertai dengan tabel/matrik kegiatan
(memuat kelas perusahaan apa yang akan dibangkitkan pada wilayah tertentu), tentukan salah satu jenis
pemanfaatan hasil hutan yang paling menonjol dan kupas mulai potensi sampai dengan proyeksi hasilnya.

Pemberdayaan Masyarakat  2,25 %


3 Menguraikan rencana pemberdayaan masyarakat dalam bentuk penyerapan tenaga lokal, kemitraan, penyediaan
akses usaha kehutanan dan ekonomi produkstif lainnya. Memuat rencana pemberdayaan menurut strategi, tempat,
waktu, dan capaian, disertai dengan tabel/matrik kegiatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan


Hutan Pada Areal Berizin  4,5 %
4 Menguraikan bentuk pembinaan dan metode pemantauanya, waktu/frekuensi pelaksanaan subjek dan objek
pembinaan, serta tindak lanjut hasil pembinaan dan pemantauan, disertai dengan tabel/matrik kegiatan

Rehabilitasi Pada Areal Kerja KPH di Luar izin  4,5 %


5 (Walaupun tidak merencanakan rehabilitasi, tetap harus diuraikan alasan mengapa tidak
melakukan rehabilitasi)
Menguraikan luas areal berdasarkan tingkat kekritisan, Luas dan letak areal yang akan direhabilitasi, rencana
waktu pelaksanaan dan jenis pohon serta kelas perusahaannya, disertai dengan tabel/matrik kegiatan
V. RENCANA KEGIATAN (lanjutan)
Pembinaan dan Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi di dalam Areal Izin  4,5 %
(Walaupun tidak merencanakan rehabilitasi, tetap harus diuraikan alasan mengapa tidak melakukan
6 rehabilitasi)
Menguraikan luas areal berdasarkan tingkat kekritisan, Luas dan letak areal (perusahaan) yang perlu direhabilitasi, rencana
Pembinaan dan pemantauan, disertai dengan tabel/matrik kegiatan.

Rencana Penyelenggaraan Perlindungan dan Konservasi Alam  4,5 %


7 Menguraikan Jenis kegiatan meliputi : 1) Deliniasi areal perlindungan setempat. 2) Upaya perlindungan dan pengawetan
flora dan fauna. 3) Upaya konservasi HCVF. (cantumkan tempat/lokasi dan tata waktunya), disertai dengan tabel/matrik
kegiatan

Rencana Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi Pemegang Izin  2,25 %


8 (Walaupun tidak tidak ada pemegang izin)
Menguraikan metode, frekuansi/tata waktu Kegiatan Koordinasi dan Sinktonisasi serta tindak lanjutnya, disertai dengan
tabel/matrik kegiatan

Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder Terkait  2,25 %


Menguraikan rencana koordinasi dan sinergi dengan 10 atau lebih isntansi dan stakeholder terkait aktifitas pengelolaan,
9 mencantumkan format kelembagaan jejaring pengelolaan KPH dan rencana pengelolaan jejaring tersebut, disertai dengan
tabel/matrik kegiatan

10 Rencana Penyediaan dan peningkatan Kapasitas SDM  2,25 %


Menguraikan kondisi dan jumlah SDM saat ini sesuai Job Analisis, kondisi ideal, berapa kekurangaanya serta rencana
pemenuhan kekurangganya, disertai dengan tabel/matrik kegiatan
V. RENCANA KEGIATAN (lanjutan)
Penyediaan Pendanaan  2,25 %
Menguraikan rencana kebutuhan anggaran, dan potensi sumber pendanaan, disertai inovasi dan penulisan alternatif-
11 alternatif penggalian potensi pendanan. Potensi pendanaan meliputi : cost element, kebutuhan biaya opersional menurut
jenis kegiatan dan tata waktu, kebutuhan investasi serta sumber pendanaan, disertai dengan tabel/matrik kegiatan

Pengembangan Database  2,25 %


12 Menguraikan rencana pengembangan data base secara tepat guna, serta rincian detail pengembangannya. (jenis data,
kegiatan pengembangan secara detail tahap demi tahap), disertai dengan tabel/matrik kegiatan

Rencana Rasionalisasi Wilayah Kelola  2,25 %


13 (Walaupun tidak ada rencana rasionaliasi)
Menguraikan agumentasinya mengapa dirasionalasasi, serta dirinci tahapannya, disertai dengan tabel/matrik kegiatan

Review Rencana Pengelolaan  2,25 %


(Walaupun tidak ada rencana review harus etap diuraikan)
14 Menguraikan secara detail dan rinci , memuat arah review, apakah untuk penajaman rencana atau untuk perubahan
rencana, disertai dengan tabel/matrik kegiatan

Pengembangan Investasi  2,25 %


Menguraikan rencana investasi di bidang pemanfaatan hasil hutan kayu, non kayu, jasa lingkungan dan wisata alam, serta
15 dilengkapi alternative investasi yang telah dirintis atau berjalan, memuat hubungan pengembangan investasi dengan
pengembangan kelas perusahaan dan zoningnya, disertai dengan tabel/matrik kegiatan
Matriks Rencana Kegiatan di dalam RPHJP
KPHP/KPHL
Kegiatan/Biaya
Prediksi
Volume 201 201 201 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Sumber
No Kegiatan Lokus/Blok Satuan Anggara Keterangan
Kegiatan 7 8 9 Anggaran
n

                 

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                                   
VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
Menguraikan Rencana Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian dilengkapi dengan
tahapanya, serta ukuran kinerjanya.  5%

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN


PELAPORAN

Menguraikan Rencana Pemantauan, Evaluasi dan dilengkapi dengan tahapanya, serta


ukuran kinerjanya.  5%
Lampiran Peta  10 %
1. Peta Wilayah KPH  1 %
2. Peta Penutupan lahan (2 tahun terakhir)  1 %
3. Peta DAS sesuai kondisi wilayah kerja  1 %
4. Peta Sebaran Potensi wilayah KPH dan aksesibilitasnya  1 %
5. Peta Penataan Hutan berupa Zona/Blok, Petak  2 %
6. Peta Keberadaan izin Pemanfaatan Hutan dan penggunaan
kawasan hutan  1 %
7. Peta Tanah, iklim, geologi  1 %
8. Peta Wilayah Tertentu  2 %

Selain itu perlu ditambahkan peta wilayah tertentu


Skala Peta :
Luas KPH < 50.000  Minimal skala 1 : 50.000
Luas KPH 50.000 – 100.000  Minimal skala 1 : 100.000
Luas KPH > 100.000  Minimal skala 1 : 250.000
Peta yang syahkan oleh Direktur hanya 2 yaitu :
1) Peta Penataan Hutan, dan
2) Peta Wilayah Tertentu
PENUTUP DAN DISKUSI
 Rencana Pengelolaan Hutan Tingkat KPH merupakan bagian dari Rencana
Kehutanan yang menjadi dasar/panduan bagi KPHP untuk melaksanakan
kegiatan pengelolaan hutan di tingkat tapak/ KPHP.

 Penyusunan Rencana Pengelolaan Tingkat KPHP dilaksanakan oleh KPHP


berdasarkan hasil tata hutan dan rencana kehutanan nasional/daerah dengan
memperhatikan aspirasi, peran serta, nilai budaya masyarakat, serta kondisi
lingkungan KPHP.

 Pemanfaatan Ruang dalam Rencana Pengelolaan KPHP disusun berdasarkan


asas keadilan, pemerataan, dan lestari, dengan mempertimbangkan
kelestarian produksi, kelestarian lingkungan, dan sosial budaya.

 Progres pengesahan RPHJP sampai dengan Februari 2019, baru 157 unit
KPHP yang telah memiliki RPHJP Sah dari 347 unit KPHP. Untuk
mempercepat operasionalisasi KPHP dalam rangka pengelolaan hutan
produksi lestari, diperlukan upaya percepatan agar KPHP dapat segera
menyusun dan memperoleh pengesahan RPHJP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai