Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja

KEGIATAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN HASIL HUTAN KAYU


(HHK) DENGAN KAPASITAS PRODUKSI <6000 M³/TAHUN

Perjalanan Dinas Dalam Rangka Pembinaan dan Pelaksanaan


Pengolahan Hasil Hutan Kayu Dengan Kapasitas Produksi
< 6000 m³/Tahun

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Provinsi Nusa Tenggara Timur
UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Juli 2021

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 1


I.PENDAHULUAN

A. Pengantar

Bahwa untuk memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak bagi kemanusiaan melalui cipta kerja, maka
Pemerintah Republik Indonesia membentuk Undang-Undang tentang Cipta
Kerja yang salah satunya adalah Untuk memberikan kemudahan bagi
masyarakat terutama Pelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha
dan kemudahan persyaratan investasi dari sektor Kehutanan, Undang-
Undang ini mengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan baru dari
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2OO4 tentang Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-
Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4374);

Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 dan Pasal 185 huruf b


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, maka
pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan
Kehutanan Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan

Tindaklanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021,


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menerbitkan
keputusan Menteri Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Tata Hutan Dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan di Hutan
Lindung Dan Hutan Produksi. Dalam Peraturan tersebut pada pasal 293
ayat (3) disebutkan bahwa Semua hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak,
dilakukan penetapan jenis, pengukuran volume/berat, dan penghitungan

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 2


jumlah serta dilengkapi dengan surat keterangan asal usul hasil Hutan Hak,
selanjutnya pada ayat (4) disebutkan bahwa Penetapan jenis, pengukuran
volume/berat dan penghitungan jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilakukan oleh pemilik hasil Hutan.

Selanjutnya pada pasal 290 ayat (1) sampai dengan ayat (4)
Peraturan Menteri ini disebutkan bahwa Penerimaan kayu budidaya yang
berasal dari Hutan Hak di TPT-KB/pemegang PBPHH dilakukan oleh
GANISPH pengujian Kayu Bulat rimba dengan membubuhkan stempel
“TELAH DIGUNAKAN” pada SAKR, dan TPT-KB/pemegang PBPHH
menyampaikan data penerimaan kayu budidaya yang berasal dari Hutan Hak
kepada Kepala Dinas dan kepala UPT.

Sedangkan untuk Penetapan TPT-KB, pelaku perusahaan maupun


perorangan yang bergerak di bidang usaha perkayuan wajib mengajukan
permohonan penetapan TPT-KB kepada kepala Dinas yang membidangi
Kehutanan.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan ini adalah :


a. Melakukan pendataan terhadap pelaku usaha kehutanan bidang
perkayuan baik perorangan maupun perusahaan yang sudah memiliki ijin
TPT-KB atau yang belum memiliki ijin TPT-KB di Kabupaten Timor Tengah
Selatan.
b. Menyampaikan mekanisme TPT-KB yang ditetapkan oleh Kepala Dinas atas
permohonan perusahaan atau perorangan yang bergerak di bidang usaha
perkayuan disertai dengan usulan calon lokasi penampungan kayu.
c. Menyampaikan informasi mengenai Penetapan TPT-KB atas permohonan
perusahaan atau perorangan yang bergerak di bidang usaha perkayuan

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 3


berlaku mutatis mutandis terhadap penetapan TPT-KB kayu budidaya yang
berasal dari Hutan Hak berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia No.8 Tahun 2021 tentang Tentang Tata
Hutan Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan
Hutan di Hutan Lindung Dan Hutan Produksi
d. Menyampaikan informasi kepada pelaku usaha bidang perkayuan yang
memiliki TPT-KB/pemegang PBPHH agar wajib menyampaikan data
pengangkutan lanjutan kayu budidaya yang berasal dari Hutan Hak kepada
Kepala Dinas dan kepala UPT setempat
e. Menyampaikan informasi kepada pelaku usaha di bidang perkayuan yang
memiliki TPT-KB/pemegang PBPHH bahwa Penerimaan kayu budidaya yang
berasal dari Hutan Hak di TPT-KB/pemegang PBPHH dilakukan oleh
GANISPH pengujian Kayu Bulat rimba dengan membubuhkan stempel
“TELAH DIGUNAKAN” pada SAKR
2. Tujuan yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan ini adalah:
a. Terlaksananya pendataan kayu rakyat di TPT-KB
b. Terlaksananya tertibnya peredaran hasil hutan yang berasal dari
hutan hak terhadap pelaku usaha di bidang kehutanan atau lokasi
Tempat Penampungan Terdaftar Kayu Bulat (TPT-KB).
c. Terlaksananya pembinaan/pendampingan secara berkala terhadap
pelaku usaha di bidang perkayuan yang belum memiliki TPT-KB/atau
terhadap pelaku usaha kehutanan yang sudah memiliki TPT-KB sebelum
berlakunya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8
Tahun 2021.

C. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :


1. Pelaku usaha bidang perkayuan yang memiliki TPT-KB kayu rakyat
2. Pelaku usaha bidang perkayuan yang belum memiliki TPT-KB kayu
rakyat
3. Perorangan yang memiliki Hutan Hak

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 4


D. Hasil yang Diharapkan

Beberapa hasil atau keluaran dari kegiatan ini antara lain :


1. Tersedianya data kayu rakyat yang ada di TPT-KB
2. Pelaku usaha bidang perkayuan atau perorangan yang bergerak di bidang
usaha perkayuan hasil hutan dari hutan hak dapat mengetahui
mekanisme Penetapan TPT-KB
3. Pelaku usaha bidang perkayuan hasil hutan dari hutan hak dapat
mengetahui dokumen-dokumen Surat Angkutan Kayu Rakyat (SAKR)
yang menyertai hasil hutan dari hutan hak sesuai Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021.
4. Pelaku usaha bidang perkayuan hasil hutan dari hutan hak dapat
memahami tata cara Penerimaan kayu budidaya yang berasal dari Hutan Hak
di TPT-KB
5. Perorangan yang memiliki hutan hak, agar dapat mengetahui dokumen-
dokumen angkutan yang menyertai hasil hutan dari hutan hak serta wajib
melindungi hutan haknya sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu , Tempat dan Jadwal Pembagian Tugas


Waktu Pelaksanaan kegiatan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2021.
Tempat pelaksanaan meliputi 6 (enam) wilayah Resort KPH (Resort Nulle,
Resort Polen, Resort Batuputih, Resort Tunua, Resort Oe’Ekam, dan Resort
Boking).
Sedangkan jawdal pembagian pelaksanaan Tugas sebagai berikut:
1. Tim I yang terdiri dari personil KPH wilayah TTS dan Personil Resort
wilayah Nulle dan Resort Wilayah Polen akan melaksanakan kegiatan di
Kecamatan Kota Soe, Kecamatan Amanuban Tengah, Kecamatan Oenino
dan Kecamatan Polen pada tanggal 5 Juli 2021 s/d 7 Juli 2021;

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 5


2. Tim II yang terdiri dari personil KPH wilayah TTS dan Personil Resort
wilayah Batuputih dan Resort Tunua akan melaksanakan kegiatan di
Kecamatan Batuputih, Kecamatan Kualin dan Kecamatan Mollo Utara pada
tanggal 8 – 10 Juli 2021;
3. Tim III yang terdiri dari personil KPH wilayah TTS dan Personil Resort
wilayah Oeekam dan Resort Boking akan melaksanakan kegiatan di
Kecamatan Amanuban Timur, Amanatun Selatan dan Kecamatan Boking
tanggal 12 – 14 Juli 2021

B. Metode/Langkah Langkah Kerja Pengambilan Data


Pengambilan data TPT-KB atau pelaku usaha kehutanan khususnya
perkayuan diambil langsung dilapangan atau diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi pendataan TPT-KB atau objek pengumpulan kayu bulat.
Pengambilan data primer pada dasarnya akan mendapatkan fakta atau data
lapangan (primer) untuk Pengambilan keputusan selanjutnya.
Alur Proses Pengambilan Data :

Membuat
Menentukan Pengambilan Merangkum data
Laporan Hasil
Lokasi Data Lapangan dari semua Tim
Pendataan

Diagram Alur Proses Penetapan TPT-KB:


Checklist Persyaratan Tempat Penampungan Terdaftar (TPT)
Tempat Penampungan Terdaftar Kayu Bulat (TPT-KB)

Data Pemohon
Nama Pemohon : (Nama Perusahaan bila
merupakan badan hukum)
Alamat Pemohon : (Alamat Perusahaan bila
merupakan badan hukum)
No. Telp/HP : Alamat Email :

No Persyaratan Ada Tidak ada

1 Surat permohonan yang didalamnya terdapat pernyataan kebenaran dan


keabsahan dokumen & data di atas kertas bermaterai Rp 6.000
2 Identitas Pemohon/Penangung Jawab
• WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 6


(Fotokopi)
• WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA /
Paspor (Fotokopi)
3 Jika dikuasakan
Surat kuasa di atas kertas bermaterai RP 6.000 dan KTP orang yang diberi
kuasa
4 Jika Badan Hukum / Badan Usaha
• Akta pendirian dan perubahan (Kantor Pusat dan Kantor
Cabang, jika ada) (Fotokopi)  SK pengesahan pendirian dan
perubahan (Fotokopi) yang dikeluarkan oleh :
 Kemenkunham, jika PT danYayasan
 Kementerian, jika Koperasi
 Pengadilan Negeri, jika CV
• NPWP Badan Hukum (Fotokopi)
5 Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
6 Fotokopi Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan
(TDP)
7 Izin lokasi jika berada di lokasi industri/Pergudangan/Perdagangan
8 Jika tanah atau bangunan disewa:
• Perjanjian sewa-menyewa tanah atau bangunan
• Surat pernyataan di atas kertas bermaterai Rp 6.000 dari pemilik
tanah atau bangunan yang menyatakan bahwa pemilik tanah atau
bangunan tidak keberatan tanah atau bangunannya digunakan
• Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik tanah atau
bangunan
9 Mempunyai Petugas Tenaga Teknis PHPL untuk yang melakukan
perpanjangan izin
10 Persetujuan tetangga (kiri, kanan, depan, belakang disertai KTP)
11 Rekomendasi dari Dinas teknis terkait
12 Tempat Penampungan Terdaftar Kayu Bulat (TPT-KB )terdahulu
Keterangan Persyaratan
Baru : No.1-11
Perpanjangan/ Perluasan/ Peremajaan Mesin/ Penuruan/Perubahan Kapasitas : No.1-12
Tempat Penampungan Terdaftar Kayu Bulat (TPT-KB) tidak diperkenankan mengolah Kayu

C. Agenda Pertemuan
Agenda Rapat Tim diatur sebagai berikut:
1. Seluruh Tim kerja akan melaksanakan Rapat secara daring yang akan
dilaksanakan pada Tanggal 12 Juli 2021 dengan agenda pembahasan :
a. Dukungan penganggaran untuk kegiatan dimaksud;
b. Dukungan perangkat kebijakan Pusat dan daerah terhadap pelaku
usaha kehutanan di bidang perkayuan dari hasil hutan hak.
2. Pembahasan hasil kegiatan tim dilapangan akan dilaksanakan pada 21 Juli
2021 secara daring dengan agenda:
a. Pembahasan hasil kegiatan dilapangan dengan mengacu pada kriteria
Permen LHK Nomor 8 tahun 2021;

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 7


b. Menyusun laporan hasil kegiatan

D. Narasumber dan Fasilitator

Narasumber dan fasilitator dalam pertemuan Tim Kerja Pendataan TPT-KB


di TTS sebagai berikut :
1. Kepala UPT KPH Wilayah Kabupaten TTS
2. GANISPH UPT KPH TTS

E. Personil

Personil yang melaksanakan kegiatan ini adalah Aparatus Sipil Negara UPT
KPH Wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan dibantu dengan Aparatur Sipil
Negara dari masing-masing resort dengan pembagian dan jadwal tim sebagai
berikut:
1. Tim I
- Mariance A. Medah, S.hut
- Hilda Nomleni
- Aksamina Tlonaen
- Cornalia Thedens
- Mariah E. Magang, S.hut
- Ferinantje Ch. J.Leka, SH
- Hendrik J. Dethan
- Hermolinda Pasutan
- Hendrik Selan
- Fabianus Ladja
- Jitro I Faot
- Yeskial Nenabu

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 8


2. Tim II
- Christian L.Koenunu, S.hut
- John E. Saetban
- Lasarus Nenotek
- Z.O. Susang, S.TP
- Ananias Donuata
- Simon Taneo
- Joener Selan
- Jeny R. Banu
- Orpa Bianome
- Simon S Ba’un
- Kornelis Tanesab
- Sriyanti Jonga
3. Tim III
- Alrid R.Nokas, S.hut
- Ferdinadus Fahik, S.Sos
- Comas S.N. Loelan
- Dominika Daulima
- Honorius Gale, S.Hut
- Martinus Taek
- Yoskar Luma
- Hironimus Kobesi
- Hanok A. Keling
- Agustinus Tamonob
- Oksius Anone
- Yopi Ndun

F. Biaya
Biaya pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari Dokumen Pelaksanaan
Anggaran UPT KPH TTS, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi

KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT 9


Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 40.243.240,-
(Empat Puluh Juta Dua Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Empat Puluh
Rupiah) yang terdiri dari :
 ATK Rp. 523.240,-
 Perjalanan Dinas Biasa Rp. 39.720.000.-

G. Pelaporan
Setelah melaksanakan tugas tersebut di atas, diharapkan setiap tim
membuat dan memasukan laporan hasil perjalanan dinas.

III. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan ini dibuat untuk dijadikan acuan rencana pelaksanaan
kegiatan Pembinaan dan Pelaksanaan Pengolahan Hasil Hutan Kayu Dengan
Kapasitas Produksi < 6000 m³/Tahun di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi
NTT Tahun Anggaran 2021.

Mengetahui Soe, 1 Juli 2021


KEPALA UPTD KPH WILAYAH Penyusun
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN, Kepala Seksi Perencanaan dan
Pengelolaan Hutan

FRANS A. B. FOBIA, S.Hut


NIP 19661210 200003 1 006 Christian L.Koenunu, S.Hut
NIP 197607282002121009

1
KAK PENDATAAN TPT-KB KAYU RAKYAT
0

Anda mungkin juga menyukai