Anda di halaman 1dari 3

MENTERI KEHUTANAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN


NOMOR : P.06/Menhut-II/2004

TENTANG

KEWAJIBAN MEMBAYAR BIAYA PENGGANTI TATA BATAS DAN PENGADAAN CITRA LANDSAT TM + 7 BAGI
PEMEGANG HAK PENGUSAHAAN HUTAN/IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM
YANG MENYERAHKAN IZINNYA SEBELUM JANGKA WAKTU IZIN BERAKHIR

MENTERI KEHUTANAN,

Menimbang :

a. bahwa berdasarkan Pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002, setiap pemegang Hak
Pengusahaan Hutan/Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan alam wajib melaksanakan
pengukuran dan penataan batas areal kerja paling lambat 3 (tiga) bulan sejak izin usahanya
diberikan;

b. bahwa pada kenyataannya terdapat beberapa pemegang Hak Pengusahaan Hutan/Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan alam yang menyerahkan izinnya sebelum jangka waktu
berakhir, belum melaksanakan seluruh/sebagian kewajiban tata batas dan atau pengadaan citra
landsat;

c. bahwa untuk menyelesaikan pelaksanaan seluruh/sebagian penataan batas dan pengadaan citra
landsat tersebut huruf b, pemegang izin yang bersangkutan wajib membayar biaya pengganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kehutanan tentang Kewajiban Membayar Biaya Pengganti Tata Batas dan Pengadaan Citra Landsat
TM + 7 bagi Pemegang Hak Pengusahaan Hutan/Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Alam yang Menyerahkan Izinnya Sebelum Jangka Waktu Izin Berakhir.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang;


2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1970 tentang Perencanaan Hutan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan;
5. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen;
6. Keputusan Presiden Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
635/Kpts-II/1996 tentang Pembentukan Panitia Tata Batas;
8. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 900/Kpts-II/1999 tentang Tata Cara Kegiatan Survei
Potensi, Pengukuran dan Penataan Batas Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan di Bidang
Kehutanan;
9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 123/Kpts-II/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kehutanan;
10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 150/Kpts-II/2003 tentang Tata Cara Penyerahan dan
Penerimaan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Alam Sebelum
Jangka Waktu Izin Berakhir;
11. Keputusan Direktur Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan Nomor 25/Kpts-VII-1/1997
tentang Prosedur Kerja Pemeriksaan Peta Penafsiran Citra Satelit untuk Keperluan Pengusahaan
Hutan dan Keperluan Lain Sejenis;
12. Keputusan Direktur Jenderal Inventarisasi dan Tata Guna Hutan Nomor 130/Kpts/VII-1/1998
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Prosedur Pembiayaan Tata Batas Areal Kerja Hak
Pengusahaan Hutan, Hak Pengusahaan Tanaman Industri, Hak Pengusahaan Pariwisata Alam, Hak
Pengusahaan Taman Buru dan Pengusahaan Hutan Lainnya;
13. Keputusan Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan Nomor 68/Kpts/VIII-KP/1999
tentang Standar Biaya Tata Batas dan Orientasi Batas Areal Hutan yang Menjadi Beban dan
Tanggung Jawab Pihak Ketiga.

MEMUTUSKAN:

Menetap : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG KEWAJIBAN MEMBAYAR BIAYA PENGGANTI


kan TATA BATAS DAN PENGADAAN CITRA LANDSAT TM + 7 BAGI PEMEGANG HAK
PENGUSAHAAN HUTAN/IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN
ALAM YANG MENYERAHKAN IZINNYA SEBELUM JANGKA WAKTU IZIN BERAKHIR.

Pasal 1

Setiap pemegang Hak Pengusahaan Hutan/Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan alam
yang menyerahkan izinnya sebelum jangka waktu izin berakhir dan belum melaksanakan
seluruh/sebagian kewajiban tata batas serta pengadaan citra landsat, wajib membayar biaya pengganti
tata batas dan pengadaan citra landsat TM + 7.

Pasal 2

(1) Biaya pengganti untuk konversi tata batas adalah :

a. Rp. 2.400.000,-/km (dua juta empat ratus ribu rupiah) per kilometer untuk wilayah Sumatera,
Kalimantan, dan Sulawesi.
b. Rp. 3.850.000,-/km (tiga juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) per kilometer untuk
wilayah Maluku.

c. Rp. 4.100.000,-/km (empat juta seratus ribu rupiah) per kilometer untuk wilayah Papua.

(2) Biaya pengganti untuk konversi citra landsat adalah sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah).

Pasal 3

Pembayaran biaya pengganti sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 disetor ke Kas Negara dengan kode
MAP 29.03.0899 (Pendapatan Anggaran Lainnya) oleh pemegang Hak Pengusahaan Hutan/Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan alam yang belum melaksanakan seluruh atau sebagian tata
batass areal kerja dan atau pengadaan citra landsat.

Pasal 4

Pemegang Hak Pengusahaan Hutan/Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan alam yang
telah membayar biaya pengganti sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 wajib menyampaikan bukti setor
pelunasan kepada Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan cq. Direktur Bina Iuran Kehutanan dan
Peredaran Hasil Hutan.

Pasal 5

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada tanggal : 20 Agustus 2004

MENTERI KEHUTANAN,
ttd.
MUHAMMAD PRAKOSA

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth. :

1. Pejabat Eselon I lingkup Departemen Kehutanan;


2. Gubernur di seluruh Indonesia;
3. Kepala Dinas Provinsi yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang kehutanan di seluruh
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai