7/2021
Penggunaan Kawasan Hutan untuk kepentingan diluar kegiatan Kehutanan dilakukan dengan
mekanisme: Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan dengan keputusan Menteri.
Kuota Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan batubara
diberlakukan pada :
a. Pulau yang termasuk pulau kecil
b. Areal kerja perum perhutani
c. Kawasan Hutan Lindung; atau
d. Kawasan Hutan Produksi.
(1) Kuota Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan batubara
pada pulau kecil dapat dipertimbangkan 10% dari Luas Kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung
di pulau yang bersangkutan
(2) Dalam hal Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan
batubara di Kawasan Hutan Produksi pada areal kerja perum perhutani dapat dipertimbangkan 10%
dari luas kesatuan pemangku Hutan
(3) Kuota Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan batubara
di Kawasan Hutan Lindung pada suatu provinsi, yang dapat dipertimbangkan 10% dari luas Kawasan
Hutan Lindung pada provinsi yang bersangkutan
(4) Kuota Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan
batubara di Kawasan Hutan Produksi pada suatu provinsi, dapat dipertimbangkan 10% dari luas
Kawasan Hutan Produksi pada provinsi yang bersangkutan
(5) Dalam hal Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan
batubara di Kawasan Hutan Produksi pada suatu provinsi berada pada areal yang dibebani
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan kuota yang dapat dipertimbangkan paling banyak 10%
dari luas efektif setiap Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan
(6) Dalam hal Persetujuan Penggunaa Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan
batubara di Kawasan Hutan Produksi pada suatu provinsi berada pada areal KPH, kuota yang dapat
dipertimbangkan paling banyak 10% dari luas Kawasan Hutan Produksi masing-masing KPH yang
tidak dibebani Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan
(7) Dalam hal Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan
batubara di Kawasan Hutan Produksi pada suatu provinsi berada pada areal yang tidak dibebani
Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan dan tidak berada pada areal KPH, kuota Persetujuan
Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan batubara yang dapat
dipertimbangkan paling banyak 10% dari luas Kawasan Hutan Produksi tidak dibebani PBPH dan
tidak berada pada areal KPH
(8) Ketentuan kuota 10% sebagaimana pada atay (1) sampai (7) tidak berlaku bagi pemohon
Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan untuk:
a. Eksplorasi atau eksplorasi lanjutan pertambangan, dll
Pasal 373
Penggunaan Kawasan Hutan untuk kegiatan pertambangan mineral dan batubara dilakukan dengan
ketentuan:
Kawasan Hutan Produksi dapat dilakukan dengan :
1. Penambangan dengan pola pertambangan terbuka; dan/atau
2. Penambangan dengan pola pertambangan bawah tanah.
Permohonan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan disampaikan melalui : sistem OSS bagi pemohon
Pengguna Kawasan Hutan untuk kegiatan berusaha.
Persyaratan pada point (2) tentang Peta Citra dikecualikan untuk : Eksplorasi atau eksplorasi
lanjutan, pertambangan rakyat.
Persyaratan pada point (3) tentang Rekomendasi Gubernur dapat diganti dengan pertimbangan
teknis Dinas Provinsi untuk permohonan yang diajukan oleh gubernur atau permohonan yang
Perizinan Berusahanya dikeluarkan oleh gubernur.
Dalam hal rekomendasi gubernur dan pertimbangan teknis perum perhutani tidak mencantumkan
masa berlaku, rekomendasi gubernur dan pertimbangan teknis perum perhutani dapat digunakan
sebagai persyaratan pengajuan permohonan Persetujuan Penggunaan Kawasan paling lama 5 (lima)
tahun sejak diterbitkan.